PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus)

dokumen-dokumen yang mirip
KADAR KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (Mus musculus) DENGAN PEMBERIAN MINUMAN BERKARBONASI NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

KADAR ASAM URAT DARAH PADA MENCIT (Mus Musculus) DENGAN PEMBERIAN MINUMAN BERKARBONASI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KADARUREUM DARAH MENCIT (Mus musculus) galur Swiss Webster

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN (M) DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan dan membersihkan tempat minuman. yang dikemas dalam kemasan siap saji. Pada minuman ringan sering

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR UREUM DARAH MENCIT (Mus musculus) NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE

Pengaruh Konsumsi Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Ureum Darah Mencit (Mus musculus)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MINUMAN KEMASAN SACHET (M) DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH MENCIT (Mus musculus) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. penting. Saat ini minuman dijual dalam berbagai jenis dan bentuk, serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: DEWI KUSMIYATI A

KADAR KREATININ DARAH MENCIT (Mus musculus) AKIBAT PEMBERIAN MINUMAN KEMASAN GELAS NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH JUS DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) TERHADAP KADAR KREATININ DARAH MENCIT (Mus musculus) SWISS WEBSTER

Pengaruh Minuman Kemasan Gelas Terhadap Kadar Glukosa dan Ureum Darah Mencit (Mus musculus) Galur Swiss Webster

PENGARUH MINUMAN KEMASAN SACHET (M) DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI

PENGARUH MINUMAN RINGAN KEMASAN GELAS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT ( Mus musculus )

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN (M) DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus)

BAB IV METODE PENELITIAN

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 12 No. 2 Desember 2008

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR UREUM DARAH MENCIT (Mus musculus)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SARI KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) SEBAGAI SUPLEMEN NUTRISI UNTUK MENAMBAH KADAR HAEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH BETINA (RATUS NORVEGICUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN 2013/2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH PISANG KEPOK. PEMBUATAN CUKA ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN Acetobacter aceti DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA

BAB IV METODE PENELITIAN

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : IIS SUGIARTI A

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN READING GUIDE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR...

NIK MATUL FATKHAH A.420

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

PENGARUH MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR KREATININ DARAH MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

III. METODE PENELITIAN. kategori. Dan pada penelitian ini digunakan 3 sampel. pengukuran kadar

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi yang diatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB 1 PENDAHULUAN. jus sayuran. Sehingga masyarakat lebih banyak mengkonsumsi minuman

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

Pengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan. Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

Efektivitas Pelaksanaan Praktikum Anatomi Hewan Pendidikan Biologi FKIP UMS Tahun 2011/2012 dan 2012/2013 Ditinjau dari Nilai Akhir Praktikum

PENGARUH JUS BUAH KERSEN ( Muntingia calabura L ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH MENCIT ( Mus musculus ) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi Disusun oleh: ERLIANAWATI A420 100 105 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH SURAKARTA 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SI]RAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasuta Telp. <0271) 717 417, Fax : 71 5 1448 Surakata 5710! Surat Persetuiuan Artikel Publikasi llmiah Yarg bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: : Dra. t{ariyatmi, M.Si Nama NIPNIK : 196212161988032001 Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmialq yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: : Erlianawati Nama NIM :,4'420 100 105 Program Studi : Pendidikan Biologi Judul Skripsi : PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TER-HADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 5 Mei 2014 Pembimbing 12161988032001

I]MVERSITAS MIIHAMMADIYAH STIRAKARTA TAKULTAS KEGI]RUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani?rcrnol Pos I - Pabelan, Kctasura Telp. 10271)717417,Fax :7151,148 Stuskarta 57102 SURAT PER}TYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH B i sni I I ah i r r a hman ir r o him Yang bertandatangan dibawah ini, saya: Nama MM : A420 100 105 :ERLIANAWATI Fakultas/ Prodi : FKIP / BIOLOGI Jenis Judul : Skripsi :..PENGARIJH MII\ruMAN BERKARBONASI TEREADAP KADAR GLUKOSA DARAE MENC T (Mus mwculus)" Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk : 1. Memberikan hak beba.s royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan 2. Memberikan hak menyimpary mengalih mediafuirt/mengalih formatka4 mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menampilkantrya dalam bentuk softcopy rmtuk kepenlingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan rmma saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjarnin untuk menanggrmg secara pribadi tanpa melibatkon pihak Perpustakaan (JI,IE, dari semrn bentuk tuntulan hukum yang timbul atas pelanggoran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 5 Mei 20 t4 Yang menyatakan MErlianawati

PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) Erlianawati (*), Hariyatmi (**) Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. ABSTRAK Kebiasaan masyarakat yang hidup di kota dan di desa menyukai hal yang berbau instan, termasuk dalam memilih minuman berkarbonasi, salah satunya adalah minuman berkarbonasi merk Big Cola Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minuman berkarbonasi terhadap kadar glukosa darah mencit. Penelitian Eksperimen ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang menggunakan sampel 20 ekor mencit jantan umur 3-4 bulan, BB rata-rata 29 g yang terbagi kedalam 4 kelompok yaitu kelompok Placebo merupakan kelompok kontrol dengan pemberian air sumur 0,6 ml/29 g BB satu kali dalam satu hari selama 14 hari, P1 merupakan kelompok dengan pemberian minuman berkarbonasi merk Big Cola rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/29 g BB satu kali dalam sehari selama 14 hari, P2 merupakan kelompok dengan pemberian minuman berkarbonasi merk Big Cola rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/29 g BB dua kali sehari selama 14 hari, P3 merupakan kelompok perlakuan dengan pemberian minuman berkarbonasi merk Big Cola rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/29 g BB tiga kali sehari selama 14 hari. Hasil analisis one way anova (p<0,05) menunjukkan bahwa selisih rata-rata kadar glukosa darah mencit tertinggi setelah 14 hari perlakuan adalah kelompok P3 (29,28 mg/dl), sedangkan selisih rata-rata yang terendah ada pada kelompok P1 (14,46 mg/dl), dengan demikian pemberian minuman berkarbonasi Big Cola dengan dosis 0,6 ml/29 g BB selama 14 hari tidak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah mencit (Mus musculus) galur swiss webster. kata kunci: glukosa, minuman berkarbonasi big cola rasa stroberi. (*) :Mahasiswa (**) :Dosen Pembimbing A. PENDAHULUAN Di zaman modern sekarang ini dengan perkembangan industri makanan dan minuman telah terjadi peningkatan produksi minuman bersoda yang beredar di masyarakat. Kebiasaaan masyarakat Indonesia yang hidup dikota maupun didesa lebih suka sesuatu yang berbau instan, contohnya dalam memilih minuman. Menurut masyarakat minuman bersoda rasanya enak, murah dan bisa membangkitkan stamina. Minuman berkarbonasi merupakan minuman yang memasukkan gas-gas CO 2 (karbondioksida) ke dalam minuman sehingga memiliki 1

2 penampakan bergelembung-gelembung yang memberi kesan segar (Rara, 2008). Karbondioksida yang dilarutkan ke dalam air, menyebabkan air menjadi berbusa. Air berkarbonasi yang juga dikenal sebagai air soda, merupakan komponen utama dalam pembuatan minuman ringan. Proses melarutkan gas CO 2 disebut karbonasi, yang dapat membentuk asam karbonat (memiliki rumus kimia (H 2 CO 3 ) (Zentimer, 2007). Kadar glukosa darah adalah kosentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat didalam tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas tertentu sepanjang hari (70-150 mg/dl). Tingkat gula darah dapat meningkat setelah makan dan akan menurun ketika berpuasa. Saat kadar glukosa dalam darah rendah (hipoglikemia) maka dapat dicegah dengan pelepasan glukosa dari simpanan glikogen dalam hati yang besar (glikogenolisis) melalui sintesis glukosa dari laktat, gliserol dan asam amino dalam hati, sedangkan apabila keadaan kadar glukosa darah tinggi (hiperglikemia) dicegah oleh perubahan glukosa menjadi triasilgliserol (Marks, 2003). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dilakukan penelitian dengan minuman berkarbonasi dengan merk Big Cola rasa stroberi dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh minuman berkarbonasi terhadap kadar glukosa darah mencit (Mus musculus). Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kadar glukosa darah mencit setelah pemberian minuman berkarbonasi. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium 3 Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk pemeliharaan hewan uji dan pemberian perlakuan. Untuk pengujian kadar glukosa darah mencit dilaksanakan di Laboratorium Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu penelitian ini akan dilakukan yaitu pada bulan Oktober 2013-April 2014. Penelitian yang akan dilakukan merupakan studi eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola satu faktor yaitu minuman

3 berkarbonasi. Penelitihan ini dibagi dalam empat taraf perlakuan dan akan dilakukan lima kali ulangan. Tabel 2. Rancangan Penelitian No Perlakuan Ulangan Ke- 1 2 3 4 5 1 P0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 2 P1 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 3 P2 P2.1 T2.2 P2.3 P2.4 P2.5 4 P3 P3.1 T3.2 P3.3 P3.4 P3.5 Keterangan: P0 : Kelompok placebo dengan pemberian air sumur 0,6 ml/ 29 g BB satu kali pada pagi hari pukul 07.00-08.00 selama 14 hari. P1 : Kelompok yang diberi minuman berkarbonasi merk Big cola rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/ 29 g BB satu kali dalam sehari pada pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB selama 14 hari. P2 : Kelompok yang diberi minuman berkarbonasi merk Big cola rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/ 29 g BB dua kali dalam sehari pada pagi hari pukul 07.00-08.00 dan siang pukul 12.00-13.00 WIB selama 14 hari. P3 : Kelompok perlakuan yang diberi minuman berkarbonasi merk Big cola rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/ 29 g BB tiga kali dalam sehari pada pagi pukul 07.00-08.00, siang pukul 12.00-13.00 dan sore pukul 17.00-18.00 WIB selama 14 hari. Menurut Pridayanti (2013), pemberian minuman ringan kemasan gelas (Ale-ale) selama 14 hari untuk menaikkan kadar glukosa darah mencit. Berdasarkan penelitihan tersebut maka pemberian minuman berkarbonasi Big Cola pada mencit akan dilakukan selama 14 hari. Penentuan dosis berdasarkan dosis manusia dengan berat badan 70 kg dikonverasikan kepada mencit berat badan 29 g menggunakan tabel konversi Laurence-Bacarch (1964) dengan faktor konversi 0,0026 (Ngatidjan, 1991 dalam Ginanjar 2012). Dosis minuman berkarbonasi dalam satu botol 535 ml yang dikonsumsi manusia maka konversi dosis minuman Big Cola yang diberikan kepada mencit setiap perlakuan adalah rata-rata berat badan mencit dibagi dosis berat badan manusia dikali faktor konversi, kemudian hasilnya dikalikan dengan dosis minuman Big Cola yaitu 29 g/ 70 kg x 0,0026 x 535 ml/hari = 0,6 ml/hari. Menurut Ngatijan (1991) volume cairan yang dapat diberikan per oral mencit adalah 1 ml/20 g BB dan takaran pemberian pada mencit tidak lebih dari setengah dari volume maksimal. Manusia

4 mengkonsumsi minuman berkarbonasi merek Big Cola dalam 1 botol 535 ml, maka dosis tersebut jika dikonversikan pada mencit sama dengan 0,6 ml/20 g BB. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit jantan galur swiss webster umur 3-4 bulan. Penentuan besar sampel berdasarkan rumus (WHO, 1993 dalam Risca, 2010) yaitu jumlah sampel minimal lima ekor tiap kelompok yang diambil secara acak. Hewan uji terbagi ke dalam empat kelompok dan masing-masing terdiri dari lima ekor mencit. Mencit diaklimasi dengan lingkungan kurang lebih selama 1 minggu (Anindita, 2012) di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mencit (Mus musculus) diberi pakan dan minum secara ad libitum. Data yang diperoleh dianalis secara statistik menggunakan program Statistical Products and Service Solutions (SPSS) for Windows Release 22.0 dengan menggunakan uji One Way Anova pada tingkat kepercayaan 95 % dengan taraf α = 0,05. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, rata-rata kadar glukosa darah mencit dengan pemberian minuman berkarbonasi ( Big Cola) rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/ 29 g BB mencit selama 14 hari tersaji pada Tabel 3. Tabel 3. Rata- rata Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus) dengan Pemberian Minuman Berkarbonasi ( Big Cola) Rasa Sroberi dengan Dosis 0,6 ml/29 g BB Selama 14 hari. Kelompok Rata- rata Kadar Glukosa Darah (mg/dl) Selisih (mg/dl) % Awal Akhir Placebo (P0) 70,38 ± 86,06 ± 12,47 15,68 22,09 14,75 0,6 ml/29 g BB 1 62,94 ± 77,40 ± 12,81 14,46 21,45 kali/hari (P1) 17,01 0,6 ml/29 g BB 2 64,86 ± 85,20 ± 15,49 20,34 24,92 kali/ hari (P2) 20,01 0,6 ml/29 g BB 3 65,32 ± 94,60 ± 15,90 29,28 31,70 kali/ hari (P3) 15,63 Keterangan: Tiap nilai menunjukkan rata-rata ± SD dari 5 hewan uji Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa selisih rata-rata kadar glukosa darah mencit tertinggi setelah 14 hari perlakuan adalah kelompok P3 (29,28

5 mg/dl), sedangkan selisih rata-rata yang terendah ada pada kelompok P1 (14,46 mg/dl). Untuk analisis statistik, selisih hasil pengukuran kadar glukosa darah pada masing-masing kelompok perlakuan ditransformasikan ke arc sin. Tujuan transformasi adalah untuk mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam. Transformasi arc sin digunakan apabila data dinyatakan dalam bentuk persentase atau proporsi. Syarat penggunaan transformasi arc sin yaitu apabila data asli menunjukkan sebaran nilai antara 0%-30% dan 70%-100% (Hidayat, 2014). Untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman berkarbonasi Big Cola rasa stroberi, maka dilakukan uji one way anova. Syarat analisis one way anova adalah melakukan uji normalitas dengan taraf signifikasi 5 %. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data kadar glukosa darah mencit berdistribusi normal atau tidak. Selain itu, uji normalitas dilakukan sebagai prasyarat dalam menentukan analisis yang digunakan yaitu menggunakan analisis parametrik atau non-parametrik. Uji normalitas data kadar glukosa darah mencit disajikan pada Tabel 4. Selisih Kadar Tabel 4. Uji Normalitas Kadar Glukosa Darah Mencit dengan Pemberian Minuman Berkarbonasi ( Big Cola) Rasa Sroberi dengan Dosis 0,6 ml/29 g BB Selama 14 hari. Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig. P0.222 5.200(*).970 5.875 Taraf signifikasi pada p 0,05 P1.324 5.094.842 5.171 P2.292 5.190.874 5.285 P3.237 5.200(*).916 5.506 Berdasarkan Tabel 4 ditunjukkan bahwa semua data selisih rata-rata kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan menunjukkan nilai signifikasi lebih dari 5 % (p>0,05), maka data kadar glukosa darah mencit berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui sebaran data secara homogen atau tidak (Tabel 5). Tabel 5. Uji Homogenitas Kadar Glukosa Darah dengan Pemberian Minuman Berkarbonasi ( Big Cola) Rasa Sroberi dengan Dosis 0,6 ml/29 g BB Selama 14 hari.

6 Levene Statistic df1 df2 Sig. Selisih Kadar Based on Mean 1.233 3 16.330 Based on Median.459 3 16.715 Based on Median and with adjusted df.459 3 10.287.717 Based on trimmed mean 1.176 3 16.350 Taraf signifikasi pada p 0,05 Berdasarkan Tabel 5 ditunjukkan bahwa selisih rata-rata kadar glukosa darah mencit sebelum dan sesudah perlakuan mempunyai nilai signifikasi 0,330 (p>0,05), maka data berdistribusi normal dan homogen. Setelah sebaran data glukosa darah mencit berdistribusi normal dan homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan one way anova untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman berkarbonasi Big Cola rasa stroberi terhadap kadar glukosa darah mencit (Tabel 6). Selisih Kadar Tabel 6. Analisis One Way Anova Kadar Glukosa Darah Mencit dengan Pemberian Minuman Berkarbonasi ( Big Cola) Rasa Sroberi dengan Dosis 0,6 ml/29 g BB Selama 14 hari. Taraf signifikasi pada p 0,05 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 565.754 3 188.585.968.432 Within Groups 3117.916 16 194.870 Total 3683.670 19 Dari hasil analisis data dengan menggunakan one way anova, nilai F hit (0,05)= 0,968 sedangkan nilai F tab(0,05) = 3,24. Hal ini menunjukkan bahwa F hit (0,05) < F tab(0,05) (0,968 < 3,24) dengan p>0,05, artinya pemberian minuman berkarbonasi Big Cola rasa stroberi dengan interval yang sama tidak ada pengaruh yang bermakna terhadap kadar glukosa darah mencit. Posisi nilai F hit dengan F tab dipaparkan dalam Gambar 3.

7 Ho diterima Ho ditolak F hit = 0,968 F tab = 3,24 Gambar 3. Kurva Analisis Nilai Sebaran antara F hit dan F t ab Untuk menjawab hipotesis yang akan diterima atau ditolak, maka perlu melihat kurva sigmoid dari analisa nilai kritik sebaran F antara F hit dengan F tab (Gambar 3). Hasil analisa kurva nilai kritik sebaran F menunjukkan bahwa F hit terletak pada sisi kurva bagian kiri dimana daerah tersebut merupakan daerah H 0 diterima. Jadi, hipotesis yang diterima adalah tidak ada pengaruh pemberian minuman berkarbonasi Big Cola rasa stroberi dengan interval yang sama terhadap kadar glukosa darah mencit. Glukosa merupakan sumber energi karbohidrat yang dicerna dalam semua sel sebagai bahan bakar glikolisis dan disimpan dalam hati serta otot. (Ngili, 2012). Manusia memiliki kadar glukosa darah normal antara 80-160 mg/dl (Muchtadi, 2011), sedangkan pada mencit kadar glukosa darah normal yaitu 62,8-176 mg/dl (Nomura, 1975 dalam Fitrianingsih dan Leni, 2012). Berdasarkan hasil penelitian, meskipun kadar gula darah mencit mengalami kenaikan setelah pemberian minuman berkarbonasi Big Cola, namun setelah dilakukan uji statistik ternyata pemberian minuman berkarbonasi Big Cola tidak berpengaruh nyata terhadap kadar glukosa dalam darah dan rata-rata kadar glukosa masih dalam batas normal. Hal ini disebabkan karena minuman berkarbonasi Big Cola memiliki kandungan yang dapat menaikkan kadar glukosa darah yaitu gula dan juga dapat menurunkan kadar glukosa darah yaitu asam sitrat. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi. Gula digunakan untuk mengubah rasa manjadi manis pada makanan dan minuman. Rumus bangun dari sukrosa terdiri satu molekul glukosa (C 6 H 12 0 6 ) yang berikatan dengan molekul fruktosa (C 6 H 12 O 6 ), batas konsumsi aman gula untuk manusia, menurut rekomendasi dari WHO, anak usia 1-3 tahun tidak

8 disarankan mengkonsumsi lebih dari 25 g gula tambahan setiap hari. Sementara anak usia 4-6 tahun tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 38 g gula tambahan per hari. Perkiraan aman menunjukkan bahwa manusia dapat mengkonsumsi 70 g gula (pria) dan 50 g gula (wanita) (Putri, 2012). Pada umumnya minuman berkarbonasi mengandung gula 40-50 g. (Malik, 2006), tetapi kenyataannya pada minuman Big Cola rasa stroberi tidak disebutkan berapa kadar gula yang digunakan dalam produk tersebut. Didalam kemasan botol Big Cola rasa stroberi juga tidak dicantumkan pemanis buatan lainnya selain gula. Mengkonsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan akan menyebabkan penyerapan beberapa zat gizi terhambat, sistem kekebalan tubuh tertekan, dan terjadinya intoleransi glukosa yang menunjukkan adanya masalah tubuh dalam mengatur kadar gula darah (Febri & Marendra, 2008). Keseimbangan kadar glukosa darah yaitu pada konsentrasi yang dekat dengan titik pasang, yaitu sekitar 90-100 mg/dl pada manusia. Ketika glukosa darah melebihi kadar tersebut, insulin dilepaskan dan bekerja menurunkan konsentrasi glukosa. Ketika kadar glukosa darah turun dibawah titik pasang, glukagon meningkatkan konsentrasi glukosa (Campbell, 2008). Pada orang dewasa normal, setiap hari insulin dikeluarkan oleh sel β pankreas sebanyak 20-60 unit. Bila kebutuhan insulin dalam satu hari melebihi 60 unit, maka kemungkinan terjadi kekurangan insulin. Apabila tubuh kekurangan insulin atau terjadi penurunan efektivitas insulin, maka sebagian glukosa darah tidak dapat masuk kedalam jaringan tubuh akibatnya glukosa darah meningkat. (Dalimarta, 2007). Pemberian minuman berkarbonasi dengan dosis 0,6 ml/29 g BB selama 14 hari menyebabkan penurunan berat badan mencit. Penurunan berat badan mencit setelah pemberian minuman berkarbonasi Big Cola rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/29 g BB sebanyak 1 kali, 2 kali, 3 kali per hari berturut-turut sebesar 1,74 g, 2,65 g, 5,6 g. Hal tersebut disebabkan karena kandungan gula yang terdapat dalam minuman berkarbonasi Big cola rasa stroberi. Minuman berkarbonasi yang terkandung gula didalamnya berupa cairan (air) dan apabila dikonsumsi secara terus-menerus akan memberikan efek sebanding terhadap rasa kenyang seperti

9 asupan makanan ad libitum (Gibney, 2008). Volume yang cair dapat meningkatkan distensi lambung dan kenyang dibandingkan dengan tidak minum. Rasa kenyang tersebut mengurangi asupan energi pada makanan ( Pan, et al, 2013). Selain gula, nilai gizi yang terdapat pada kemasan minuman berkarbonasi rasa stroberi adalah asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik yang digunakan oleh industri makanan sebagai bahan tambahan (aditif) karena memiliki rasa yang menarik, digunakan sebagai pengawet, pencegah rusaknya rasa, sebagai antioksidan, pengatur ph dan aman dikonsumsi (Cate dan Dunn, 1959 dalam Manfaati, 2011). Asam sitrat merupakan pengganti vitamin C dalam minuman kemasan rasa buah (Murniramli, 2008). Asam sitrat dalam minuman berkarbonasi digunakan sebagai antioksidan dan dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan meningkatkan aktivitas kerja enzim. Selain itu diduga antioksidan yang ada juga dapat memperbaiki kerusakan yang terdapat pada sel beta pankreas sehingga dapat memproduksi kembali insulin yang diperlukan tubuh ( Peng dan Kuo, 2003 dalam Setyoadi, 2014). Mekanismenya yaitu saat kadar glukosa darah meningkat sekresi insulin oleh pankreas juga akan meningkat. Peningkatan kadar insulin akan mempercepat masuknya glukosa dari dalam darah ke dalam hati, otot dan sel lain, dimana glukosa tersebut sebagian besar akan diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosa darah dalam tubuh kembali ke nilai normal (Guyton, 2007 dalam Lestari, 2013). Berdasarkan hasil penelitian, pemberian minuman berkarbonasi Big Cola rasa stroberi selama 14 hari dengan dosis tunggal 0,6 ml/ 29 g BB sampai tiga kali sehari tidak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah mencit (Mus musculus) galur Swiss Webster dan rata-rata kadar glukosa darah pada tiap kelompok perlakuan masih dalam batas normal, tetapi dapat menurunkan berat badan mencit. Jadi, minuman berkarbonasi merk Big Cola rasa stroberi masih aman dikonsumsi.

10 D. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa pemberian minuman berkarbonasi merk Big Cola rasa stroberi dengan dosis 0,6 ml/29 BB mencit selama 14 hari tidak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah mencit (Mus musculus). Saran Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dalam pemberian dosis minuman lebih bervariasi dan menggunakan sampel minuman selain merk Big Cola. Waktu yang digunakan harus lebih lama agar pengaruh minuman ringan berkarbonasi tersebut dapat diketahui.

11 Daftar Pustaka Anindita, Reza, Tri Retnaningsih, Soeprobowati, Nanik Heru Suprapti. 2012. Potensi Teh Hijau (Camelia sinensi L.) Dalam Perbaikan Fungsi Hepar pada Mencit yang Diinduksi Monosodium Glutamat (MSG). Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol. 20. No. 2. Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi 1 Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Dalimartha, Setiawan. 2007. Tanaman Tradisional Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar Swadaya. Febri, K. D Ayu Bulan & Zulfito Marendra. 2009. Menu Sehat & Permainan Kreatif untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Gagas Media. Fitrianingsih, Sri Peni dan Leni Purwanti. 2012. Uji Efek Hipoglikemik Air Kulit Buah Pisang Ambon Putih (Musa (AAA Group) ) Terhadap mencit Model Hiperglikemik Galur Swiss Webster. Prosiding SnaPP2012: Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Gibney, Michael J, Barrie M.M, John M.K & Lenore Arab. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Hidayat, A. 2014. Transformasi Data. Tersedia: http://statistikian.blogspot.com/2 013/01/transformasi-data.html. Diakses 25 April 2014. Pukul 11.30 WIB. Lestari, Dita D, Diana, Purwanto & Stefana H. M. Kaligis. 2013. Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa pada Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi dengan Indeks Masa Tubuh 18,5-22,9 kg/m 2. Jurnal e-biomedik (ebm). Vol 1,No 2. Manfaati, Rintis. 2011. Pengaruh Komposisi Media Fermentasi Terhadap Produksi Asam Sitrat oleh Aspergillus niger. Jurnal Fluida. Vol. VII, No. 1. 23-27. Malik S Vasanti, Matthias B Schulze, & Frank B Hu. 2006. Intake of Sugar- Sweetened Beverages and Weigh Gain: A Systematic Review. The American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 84 No. 2 274-288. Marks, Dawn B. 2003. Biokimia Kedokteran Dasar. Penerjemah: Brahm U. Jakarta: EGC. Muchtadi, Deddy. 2011. Karbohidrat Pangan dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.

12 Murniramli. 2008. Praktikum Sederhana tentang Apel. http://murniramli.wordpre ss.com/2008/12/14/praktikum-sederhana-tentang-apel/. Diakses pada 4 Mei 2014. Pukul 18.50 WIB. Ngatidjan. 1991. Petunjuk Laboratorium: Metode Laboratorium Dalam Toksilogi. Yogya: PAU Bioteknologi UGM. PanA, VS Malik, T Hao, WC Willett, D Mozaffarian, & FB Hu. 2013. Changes in Water and Beverage Intake and Long-term Weight Changes: Result from Three Prospective Cohort Studies. International Journal of Obesity 37: 1378-1385. Putri, Gustia Martha. 2012. Porsi Garam dan Gula Yang Harus dikonsumsi Tiap Hari. Tersedia: http://health.okezone.com/read/2012/07/06/486/659966/po rsi-garam-gula-yang-harus-dikonsumsi-tiap-hari. Diakses 16 Maret 2013. Pridayanti, Yunita. 2013. Pengaruh Minuman Ringan Kemasan Gelas Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rara. 2008. Minuman Ringan: Kenikmatan Membawa Sengsara. www.depkes.go.id. Diakses 24 Desember 2012. Pukul 21.00 WIB. Rischa, Jean. 2010. Pengaruh Pemberian Teh Hitam (Camelia sinensis) terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Mencit. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Setyoadi, Yulian Wiji U, Leli Yuliatun, & Lowita F S. 2014. Jus Brokoli Menurunkan Kadar Low Density Lipoprotein Darah pada Tikus Model Diabetes Melitus. Jurnal Kedokteran Brawijaya. Vol. 28, No 1: 26. Wismaji, Ginanjar. 2012. Pengaruh Jus Daun Binahong (Andredera cardifolia (Ten) Steenis) terhadap Kadar Kreatinin Darah Mencit (Mus musculus) Swiss Webster. Skipsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Zentimer, Suyetmi. 2007. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Lama Penyimpanan terhadap Mutu Minuman Sari Buah Sirsak (Anona muricata L) Berkarbonasi. Skripsi. Surakarta: Universitas Sumatra Utara.