ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2172

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

ANALISIS PENCAPAIAN DAN KONTROL PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA YANG SUDAH BERWIRAUSAHA (PADA MAHASISWA ENTREPRENEUR TELKOM UNIVERSITY)

ANALISIS ATRIBUT TOLERANCE FOR AMBIGUITY DAN RISK TOLERANCE PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA S1 ADMINISTRASI BISNIS TELKOM UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar 730 ribu sarjana menganggur, yang terdiri dari 409 ribu lulusan S1

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Wakil Rektor IV Universitas Telkom Sumber : Surat Keputusan Pengurus YPT 20 Juni 2014 Dalam struktur organisasi Warek

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN PRESTASI MATA KULIAH BAHAN BANGUNAN DAN KESIAPAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

The Review of Entrepreneurship Interest for Student at Class XII SMKN 1 Padang Based on Parents Occupation Background

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

sampel yang digunakan sebanyak 180 responden, dengan menggunakan teknik

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Universitas Telkom (Tel-U)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

HAMBATAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA D4 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG JURNAL

EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH PRAKTEK PENJUALAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 3 PONTIANAK

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

MENUMBUHKAN KARAKTERISTIK DALAM MENCIPTAKAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom, Bandung, Indonesia ABSTRAK

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

KARAKTERISTIK SIKAP MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DALAM BIDANG OTOMOTIF

B A B I PENDAHULUAN. bank menurut konsep Freire, pihak pendidik secara searah memberikan

RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTACT. Keywords: The Achievements Of Industrial Work Practicum, The Achievements Of Entrepreneurship, Entrepreneurial Interests.

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA PGSD ANGKATAN 2015 DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi yang di alami Indonesia kian memprihatinkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Keyword: Self Confidence

Oleh: SINTA KARLINA NIM

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

E-journal Prodi Edisi 1

Economic Education Analysis Journal

BAB I LATAR BELAKANG. bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

ANALISIS GENDER MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

Abstrak. Kata kunci: pembinaan, usaha mikro dan usaha kecil, jiwa wirausaha

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lutma Ranta Allolinggi, 2013

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Siswa

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS XII SEKOLAH SETINGKAT SMA DI KECAMATAN JATINANGOR SRI AYU NUR HASANAH ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

Visi, Misi, Tujuan dan Roadmap Jangka Panjang. Dr. Ir. Agus Achmad S., MT Ketua Komisi Pengembangan Senat Telkom University

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM Oleh

MOTIVASI MAHASISWA MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. usaha pembaharuan dalam pendidikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division...

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan

Transkripsi:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2172 ANALISIS KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN DAN MINAT KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA FAKULTAS INDUSTRI KREATIF UNIVERSITAS TELKOM ANGKATAN 2012-2013 ANALYSIS OF ENTREPRENEURIAL CHARACTERISTICS AND ENTREPRENEURIAL INTENTION ON SCHOOL OF CREATIVE INDUSTRIES TELKOM UNIVERSITY STUDENT YEAR 2012-2013 Dr. Astri Ghina, S.Si., M.S.M¹, Fanji Ramadhan² 1,2 Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom 1 astrighina24@gmail.com, 2 fanjione@gmail.com Abstrak Keberhasilan pembangunan suatu negara tidak terlepas dari kontribusi para entrepreneur, untuk itu sangat penting untuk mengetahui karakteristik kewirausahaan dan minat berwirausaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana karakteristik dan minat berwirausaha dari mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom Angkatan 2012-2013. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasinya yaitu mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom Angkatan 2012-2013 yang berjumlah 858 orang. Dengan sampel yang dihitung dengan rumus slovin sehingga diketahui sampel berjumlah 90 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik dan minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom sudah cukup tinggi. Sub-variabel pada karakteristik kewirausahaan dengan nilai terendah adalah Tolerance to Ambiguity sebesar 73,41% dan sub-variabel pada minat berwirausaha yaitu Faktor Internal dengan nilai sebesar 77,18%. Sedangkan saran yang bisa diberikan diantaranya Pihak Universitas dalam membentuk dan memperkuat karakter dan minat berwirausaha pada mahasiswa tidak cukup hanya memberikan matakuliah entrepreneurship yang diadakan di dalam kelas dalam bentuk perkuliahan biasa, melainkan harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk presentasi dihadapan dengan investor sehingga mahasiswa berani dan terbiasa untuk mengambil resiko. Selain itu, pihak Universitas juga dapat memfasilitasi dengan mengundang praktisi wirausaha untuk melakukan mentoring secara langsung kepada mahasiswa. Kata Kunci: Karakteristik Kewirausahaan, Minat Berwirausaha Abstract Successful development of a country can not be separated from the contribution of entrepreneurs, for it is very important to know the entrepreneurial characteristics and entrepreneurial intention. The purpose of this study is to analyze how the characteristics and intention of entrepreneurship of the students of Creative Industry Faculty Telkom University Force 2012-2013. In this research using quantitative method with descriptive research type. Its population is student of Creative Industry Faculty Telkom University Force 2012-2013 which amounted to 858 people. With the sample calculated with the formula slovin so that the sample is known to number 90 people. The results of this study indicate that the characteristics and intention of entrepreneurship of Faculty of Creative Industry University of Telkom is quite high. Subvariables on entrepreneurial characteristics with the lowest score are Tolerance to Ambiguity of 73.41% and sub-variables on entrepreneurial intention is Internal Factor with a value of 77.18%.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2173 While the suggestions can be given such as the University and strengthening the entrepreneurial character and entrepreneurial intention in the students is not enough to only provide entrepreneurship courses held in the classroom in the form of regular lectures, but must provide opportunities for students to presentations in front of investors so that students are brave and accustomed To take risks. In addition, the University can also facilitate by inviting entrepreneurial practitioners to mentoring directly to students. Keywords: Entrepreneurial Characteristics, Entrepreneurial Intention 1. Pendahuluan Keberhasilan pembangunan suatu negara tidak terlepas dari kontribusi para entrepreneur, yang telah memperkaya pasar dengan produk-produk yang inovatif dan mereka menciptakan lapangan kerja baru (Sonny, dkk., 2012:931). Dilihat dari tingkat pendidikan, Badan Pusat Statistik per Februari 2016 menunjukkan, angka pengangguran terbuka mencapai 7.024.172 orang, sebanyak 944.666 orang atau 13,4% diantaranya adalah dari diploma dan sarjana (Sumber: www.bps.go.id, diakses 13 Juni 2017). Mereka inilah yang biasa disebut dengan pengangguran akademik. Dalam situasi yang seperti ini, para mahasiswa harus mencari suatu jalan yang lebih kreatif dan merubah pendekatan dari menjadi sarjana yang mencari pekerjaan menjadi sarjana yang dapat membuat lapangan pekerjaan sendiri, bahkan mampu membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain (Sonny, dkk., 2012:931). Dalam upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran dan menambahkan total pengusaha di Indonesia, peran yang dilakukan pemerintah yaitu Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) mencanangkan program kewirausahaan mahasiswa menjadi prioritas nasional sebagai upaya pembenahan sistem pendidikan agar terjadi keselarasan pendidikan dan dunia kerja. Dengan adanya mata kuliah kewirausahaan pada kurikulum di perguruan tinggi di Indonesia dimaksudkan untuk menambahkan wawasan dan bekal untuk mahasiswa sehingga nantinya diharapkan lulusan perguruan tinggi ini dapat menjadi wirausaha. Namun pada kenyataannya, lulusan dari perguruan tinggi ini lebih banyak menjadi pegawai dibandingkan menjadi wirausaha. Kondisi di lapangan menunjukkan makin tinggi jenjang pendidikan, makin tinggi pula kecenderungan untuk bekerja pada pekerjaan yang diciptakan orang lain. Hal itu didapatkan dari hasil sensus penduduk berdasarkan kepemilikan pekerjaan diketahui bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi memilih bekerja sebagai karyawan dan pegawai yang persentasenya mencapai 74% dan hanya 22,6% yang memilih jadi wirausaha. Sebaliknya, lulusan SD atau tidak tamat SD meski kesempatan menjadi buruh atau karyawan hanya 10,8 %, sekitar 65 % justru memiliki pekerjaan milik sendiri (Sumber: www.kompasiana.com ) Universitas Telkom juga turut berpastisipasi dalam program yang dicanangkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI). Dalam pengembangan akademiknya yang pada tahun 2038 Universitas Telkom akan menjadi Global Entrepreneurial University, maka untuk mewujudkan visi tersebut adapun hal yang dilakukan dengan cara menyelenggarakan sistem pendidikan dengan dasar keilmuan yang kuat, bersinergi antar disiplin ilmu, berwawasan kewirausahaan dan berorientasi global (global innovative entrepreneurial education system) yaitu perlu adanya kurikulum kewirausahaan di setiap fakultas di Universitas Telkom (www.telkomuniversity.ac.id ). Fakultas Industri Kreatif merupakan salah satu fakultas Universitas Telkom dengan visi dan misinya yaitu sebagai pengembang Creativepreneur dalam bidang Industri Kreatif. Lulusan dari Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom ini diarahkan untuk menjadi wirausaha dengan dibekali matakuliah kewirausahaan dan juga keahlian khusus seperti prodi Desain Komunikasi Visual, Desain Interior, Desain produk, Kriya Tekstil & Mode dan Seni Rupa Murni. Tujuan dari matakuliah kewirausahaan di Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom ini yaitu diharapkan ketergantungan untuk bekerja dapat berkurang, namun pada kenyataannya masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk berwirausaha salah satunya yaitu kurang adanya karakter wirausaha dalam diri mahasiswa dan juga minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom. 2. Dasar Teori 2.1 Kewirausahaan

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2174 Menurut Frinces (2011:12), kewirausahaan adalah orang-orang yang mempunyai insting (semangat, jiwa, nalar, intuisi dan kompetensi) untuk berbisnis, pengambilan resiko, berani investasi, berani rugi dalam memperoleh keuntungan dan berani melakukan perubahan dengan cepat dan besar untuk melakukan kemajuan tiap saat. 2.2 Karakteristik Kewirausahaan Menurut Frinces (2011: 30) bahwa dari berbagai studi terdahulu telah diidentifikasi banyak karakteristik yang melekat pada wirausaha. Tidak setiap wirausaha memiliki semua karakteristik, tetapi dapat dikatakan secara umum sebagai berikut: 1. Mempunyai kepribadian yang produktif. 2. Kreatif, inovatif, inisiatif, dan berimajinasi. 3. Profesional. 4. Memiliki kemandirian yang tinggi. 5. Kebutuhan untuk bebas dan kecepatan dalam bertindak. 6. Bekerja keras dan disiplin. 7. Berani dan cepat dalam pengambilan keputusan. 8. Pekerja keras. 9. Berpikir dan bersifat positif. 10. Siap menerima resiko dan rugi 2.3 Variabel Karakteristik Kewirausahaan 1. Locus of Control Locus of Control adalah tingkat dimana individu percaya bahwa pencapaian mereka bergantung pada perilaku mereka sendiri (Dinis et al., 2013:765). 2. Propensity to Take Risk Propensity to Take Risk adalah situasi yang telah diperhitungkan sebelumnya oleh seorang entrepreneur untuk mengembangkan strategi dan meminimalisir dampak dari resiko yang akan diambil. Jika aspirasi berprestasi telah tercapai, pengusaha dapat berhenti mengambil resiko yhang lebih tinggi (Dinis et al., 2013). 3. Self-confidence Self-confidence adalah keyakinan yang tinggi bahwa seseorang mampu menanggulangi masalah dengan situasi terbaik (Dinis et al., 2013). 4. Need for Achievment Need for Achievement adalah individu yang berusaha unggul untuk mencapai kemajuan dan kebutuhan akan pencapaian dalam pengembangan bisnis (Dinis et al., 2013). 5. Tolerance to Ambiguity Tolerance of ambiguity didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk merespon secara positif terhadap situasi yang ambigu (Dinis et al., 2013). 6. Innovativeness Kreativitas dan ide inovatif yang mampu menggabungkan ide dengan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan nilai tambahan dengan cara mengkomersilkan gagasan dan sumber daya.inovasi dikaitkan dengan persepsi dan aktivitas bisnis dengan cara baru dan unik (Dinis et al., 2013). 2.4 Minat Berwirausaha Katz dan Gatner dalam Budiati (2012:90) menjelaskan bahwa itensi kewirausahaan atau minat menjadi wirausaha dapat diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha. Minat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri individu (Tjahjono dalam Putra, 2012). Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pengembangan minat, yaitu: 1. Faktor Internal a. Cita-cita dan keyakinan

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2175 Tujuan belajar yang berhubungan dengan cita-cita atau harapan menjadi pendorong untuk belajar lebih baik b. Ketertarikan Serta ketertarikan dan keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan inovatif (minat seseorang, faktor psikologi/kejiwaan, kreatifitas, dan keahlian) c. Sikap seseorang yang mencerminkan minat, terdiri dari kemauan keras pada sesuatu, ketabahan dan keuletan pada kegiatan, sikap positif dan senang terhadap sesuatu, serta disiplin waktu 2. Faktor Eksternal a. Keluarga Adanya perhatian, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak keluarga, akan senantiasa berpengaruh terhadap minat seseorang dalam menentukan kehidupan selanjutnya b. Teman pergaulan (perkuliahan) Sikap terhadap teman dalam pergaulan serta dosen dan mata kuliahnya mempengaruhi minat seorang mahasiswa. Minat belajar mahasiswa akan tumbuh dan berkembang jika mahasiswa bersikap positif terhadap dosen dan mata kuliah yang diajarkannya c. Lingkungan masyarakat sekitar Faktor lingkungan besar sekali pengaruhnya dalam pembentukan minat seseorang. Lingkungan yang dimaksud adalah tempat dimana seseorang tinggal. 2.6 Kerangka Pemikiran Gambar 2 Kerangka Pemikiran

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2176 3. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom Angkatan 2012-2013, dengan jumlah sampel 858 orang yang dihitung dengan rumus Slovin sebagai berikut: Keterangan : = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Presentase toleransi ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel sebesar 10% Sehingga di dapat 90 sampel responden. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Karakteristik Kewirausahaan Berikut hasil analisis deskriptif variabel karakteristik kewirausahaan dengan keusioner yang terdiri dari 18 pernyataan dan dibagi menjadi 6 sub variabel. Tabel 4.1 Perhitungan Skor Variabel Karakteristik Kewirausahaan Skor Skor Item 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Presentase Total Ideal 1 1 0 0 4 20 34 31 90 538 630 85,40% 2 1 0 1 2 16 34 36 90 548 630 86,98% 3 0 1 2 4 21 35 27 90 528 630 83,81% 4 0 1 7 17 22 30 13 90 472 630 74,92% Presentase Sub-Variabel Locus of Control 82,78% 5 2 2 8 14 24 24 16 90 462 630 73,33% 6 1 1 5 12 19 34 18 90 491 630 77,94% 7 0 2 8 12 28 25 15 90 471 630 74,76% 8 0 0 7 8 28 32 15 90 490 630 77,78% Presentase Sub-Variabel Propensity to Take Risk 79,95% 9 1 2 6 8 34 26 13 90 472 630 74,92% 10 1 1 6 10 28 27 17 90 482 630 76,51% Presentase Sub-Variabel Self-Confidence 75,71% 11 0 1 0 10 17 29 33 90 532 630 84,44% 12 1 0 1 4 12 41 31 90 543 630 86,19%

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2177 13 0 1 0 5 15 36 33 90 544 630 86,35% 14 0 1 0 9 16 33 31 90 533 630 84,60% Presentase Sub-Variabel Need for Achievement 85,40% 15 1 4 4 16 28 24 13 90 460 630 73,02% 16 1 2 5 14 32 23 13 90 465 630 73,81% Presentase Sub-Variabel Tolerance to Ambiguity 73,41% 17 1 2 2 13 27 30 15 90 483 630 76,67% 18 1 2 1 8 23 27 28 90 513 630 81,43% Presentase Sub-Variabel Innovativeness 79,05% Presentase Variabel Karakteristik Kewirausahaan 79,60% Berdasarkan analisis deskriptif di atas dapat dilihat sub-variabel dengan nilai tertinggi yaitu Need for Achievement dengan presentase sebesar 85,40%. Sedangkan sub-variabel dengan nilai terendah yaitu Tolerance to Ambiguity dengan presentase sebesar 73,41%. 4.1.2 Minat Berwirausaha Berikut hasil analisis deskriptif variabel minat berwirausaha dengan keusioner yang terdiri dari 13 pernyataan dan dibagi menjadi 2 sub variabel. Tabel 4.2 Perhitungan Skor Variabel Minat Berwirausaha Skor Skor Item 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Presentase Total Ideal 19 0 2 4 12 23 32 17 90 490 630 77,78% 20 1 3 3 13 23 32 15 90 480 630 76,19% 21 1 3 6 9 13 30 28 90 502 630 79,68% 22 0 2 1 14 20 31 22 90 503 630 79,84% 23 0 4 2 9 20 28 27 90 507 630 80,48% 24 0 3 8 10 20 21 28 90 492 630 78,10% 25 0 5 8 14 27 18 18 90 459 630 72,86% 26 2 2 5 13 25 26 17 90 473 630 75,08% 27 2 3 5 13 22 30 15 90 470 630 74,60% Presentase Sub-Variabel Faktor Internal 77,18% 28 1 1 9 9 17 31 22 90 491 630 77,94% 29 3 0 4 11 25 31 16 90 482 630 76,51% 30 2 0 3 17 23 32 13 90 477 630 75,71% 31 2 1 3 12 19 29 24 90 498 630 79,05% Presentase Sub-Variabel Faktor Eksternal 77,30% Presentase Variabel Minat Berwirausaha 77,22% Berdasarkan analisis deskriptif di atas dapat dilihat sub-variabel dengan nilai tertinggi yaitu Faktor Eksternal dengan presentase sebesar 77,30%. Sedangkan sub-variabel dengan nilai terendah yaitu Faktor Internal dengan presentase sebesar 77,18%.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2178 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang dilakukan peneliti menggunakan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa: 1. Rata-rata karakteristik kewirausahaan pada mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom Angkatan 2012-2013 masuk dalam kategori tinggi dengan nilai presentase sebesar 79,60%. Rincian dari masing-masing sub-variabelnya yaitu Locus of Control (82,78%), Propensity to Take Risk (75,95%), Self-confidence (75,71%), Need for Achievement (85,40%), Tolerance to Ambiguity (73,41%), dan Innovativeness (79,05%). 2. Rata-rata minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom Angkatan 2012-2013 masuk dalam kategori tinggi dengan nilai presentase sebesar 77,22%. Rincian dari masing-masing sub-variabelnya yaitu Faktor Internal (77,18%), dan Faktor Eksternal (77,30%). 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut: 1. Aspek Teoritis Dalam penelitian ini hanya menguji variabel karakteristik kewirausahaan dan minat berwirausaha. Hasil penelitian berdasarkan mahasiswa yang memiliki usaha ini dari segi omset dan profitnya dapat dikategorikan belum kompetitif, maka dalam hal ini perlu diteliti lebih jauh dengan melihat sampai sejauh mana kompetensi kewirausahaannya sehingga dapat diketahui aspek mana yang dirasa masih kurang dan perlu diperbaiki supaya ini dapat menjadi bekal ketika mahasiswa lulus nanti. 2. Aspek Praktis Pihak Universitas dalam membentuk dan memperkuat karakter dan minat berwirausaha pada mahasiswa tidak cukup hanya memberikan matakuliah entrepreneurship yang diadakan di dalam kelas dalam bentuk perkuliahan biasa, seperti tes tulis, presentasi di depan kelas melainkan harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencoba mempresentasikan di depan investor agar mahasiswa dapat merasakan dan mempelajari secara langsung sehingga berani dan terbiasa untuk mengambil resiko. Selain itu, pihak Universitas juga dapat memfasilitasi dengan mengundang praktisi wirausaha untuk dapat melakukan mentoring secara langsung kepada mahasiswa dengan membimbing mahasiswa dengan pelatihan-pelatihan khusus. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. Jumlah Pengangguran Terbuka [online]. Tersedia: www.bps.go.id [13 Juni 2017] Budiati, Y., dkk. (2012). Minat menjadi Wirausaha (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Semarang). Dinamika Sosial Budaya ISSN 1410-9859, Vol. 14 No. 1, 89-100. Dinis, A., dkk. (2013). Pshychological Characteristics and Entrepreneurial Intentions Among Secondary Students. Emerald Group Publishing Limited, Vol. 55 No. 89, 762-780. Frinces, Z. Heflin. (2011). Be An Entrepreneur (Jadilah Seorang Wirausaha) Kajian Strategis Pengembangan Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu Kompasiana. Hasil Sensus Penduduk Berdasarkan Pekerjaan [online]. Tersedia: www.kompasiana.com [8 Februari 2017]

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2179 Putra, R. (2012). Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen untuk Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negeri Padang). Jurnal Manajemen, Vol.1, No.1. Universitas Telkom. Global Entrepreneurial University [online]. Tersedia: www.telkomuniversity.ac.id [20 April 2017]