SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA UNTUK SISWA KURANG MAMPU DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

Optimalisasi Jumlah Produksi Jamu Jaya Asli Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI DI UNIVERSITAS MULAWARMAN MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO (Studi kasus : Fakultas MIPA)

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PREDIKAT SISWA TELADAN DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : SMPK SANTA MARIA KOTA KEDIRI)

Muhammad Yudin Ritonga ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI DI KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN KEDIRI DENGAN FUZZY TSUKAMOTO

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Menurut Gorry dan Scott (1970) dalam Turban (2005) Sistem Pendukung

Sistem Penunjang Keputusan Pemberian Kredit Menggunakan Logika Fuzzy

LOGIKA FUZZY DALAM SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA

REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan dari kehidupan bermasyarakat di dunia tidak terkecuali di

PENERAPAN FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENGANGKATAN JABATAN PEGAWAI DI BKD LAMONGAN. Kemal Farouq, Miftahus Sholihin ABSTRAK

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SUPPLIER BAHAN BAKU KATERING CV. RIYANISA SEKARSARI MANDIRI MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE TSUKAMOTO DALAM PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR BEKAS PADA PT TRI JAYA MOTOR (Studi Kasus PT TRI JAYA MOTOR MEDAN )

FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PEMBERI SARAN PEMILIHAN KONSENTRASI (STUDI KASUS: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UII)

Patah Herwanto; Agus Sopandi; Rosida; ABSTRAK

ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KOSENTRASI JURUSAN TEKNIK MESIN UNP PADANG

Desi Reskika Sari ( )

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Warga Penerima Jamkesmas Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto

SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN KARYAWAN TETAP PADA PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING MENGGUNAKAN METODE FUZZY TAHANI BERBASIS WEB

PERANCANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI SMK NEGERI 1 KEDIRI SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

PREDIKSI HARGA SAHAM BERBASIS WEB DENGAN SISTEM INFERENSI FUZI TSUKAMOTO

IMPLEMENTASI METODE FUZZY TSUKAMOTO PADA PENENTUAN HARGA JUAL BARANG DALAM KONSEP FUZZY LOGIC

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA DEALER SEPEDA MOTOR HONDA

M. Ari Effendi 1, Oktafianto 2

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Rima Ayuningtyas NIM Jurusan Teknik Informatika, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BAGI KONSUMEN PT TERRASSIMA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER OBAT MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO

SISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Metode Fuzzy Tsukamoto Dalam Aplikasi Sistem Estimasi Stok Barang

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA DEALER SEPEDA MOTOR HONDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI BARANG DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO BERBASIS ANDROID

JURNAL SISTEM PREDIKSI INVENTORY BARANG MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO PREDICTION INVENTORY ITEMS USING FUZZY TSUKAMOTO

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMU DENGAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN LOGIKA FUZZY TAHANI

ANALISIS PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PEMBUATAN MEUBEL JENIS KURSI LETER L MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Model Evaluasi Performa Mahasiswa Tahun Pertama Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Beasiswa Berbasis Fuzzy Mamdani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

PENERAPAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK MENENTUKAN CALON PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KWADUNGAN SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA PERGURUAN TINNGI NEGERI SINAR MAS DENGAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SMK NEGERI 1 GALANG)

Kecerdasan Buatan. Pertemuan 10. (Review) Faktor Kepastian Sistem Penalaran Fuzzy Mamdani Pembelajaran Mesin ID3. Husni

FUZZY INFERENCE SYTEM TSUKAMOTO UNTUK PENENTUAN PENERIMA JAMKESMAS DENGAN MICROSOFT VISUAL BASIC DAN MYSQL

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kontrak Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus PT.

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Handphone Menggunakan Metode Promethee Berbasis Web Service

PREDIKSI PENJUALAN KERUDUNG RABBANI DI GRIYA MUSLIM STORE DUKUN GRESIK DENGAN TREND MOMENT

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Supplier Kapas Terbaik pada PT. Batam Textile Industry Menggunakan Fuzzy Tsukamoto

IMPLEMANTASI METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK PENDUKUNG KEPUTUSAN JUMLAH PRODUKSI BARANG PADA DISTRO ANIME

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

PENERAPAN METODE PROMETHEE DALAM SELEKSI BEASISWA MAHASISWA BERPRESTASI

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DI SMK CILEDUG AL-MUSSADADIYAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PENERAPAN METODE TSUKAMOTO DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN PADA PT. PINDAD (PERSERO) BERBASIS WEB

SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

Kitnas Dian Purwitasari dan Feddy Setio Pribadi. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

Metode Simple Additive Weighting Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Murid Berprestasi

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO DI PT KSTEX BANDUNG. Fikri Nur Fathan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

IMPLEMENTASI FUZZY INFERENCE SYSTEM METODE TSUKAMOTO PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA UNTUK SISWA KURANG MAMPU DI SMK MUHAMMADIYAH KEPANJEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO Fadhli Almu iini Ahda (), Saiful Bahri (2) STMIK ASIA MALANG fadhlial@asia.ac.id, 2 saiful.bahri@gmail.com ABSTRAK. Salah satu faktor seseorang tidak bisa melanjutkan pendidikan adalah kemiskinan, untuk menangani hal tersebut SMK Muhammadiyah Kepanjen membuat suatu program pemberian beasiswa persemester yang ditujukan hanya bagi siswa kurang mampu, jumlah beasiswa yang akan diberikan kepada siswa sebesar 6 ribu persemester, Selama ini proses pemberian beasiswa kurang mampu di SMK Muhammadiyah Kepanjen hanya menggunakan surat ketidak mampuan dari RT/RW dan Kelurahan setempat, hal ini sangat tidak efektif di karenakan banyak siswa yang mendapatkan beasiswa tetapi siswa tersebut tidak aktif disekolah, sering bolos sekolah, dan nilai akademiknya kurang bagus. Dan ada 4 kriteria yang digunakan dalam sistem rekomendasi ini diantaranya, pendapatan orang tua, jumlah tanggungan orang tua, nilai rapor dan nilai ekstrakurikuler. Dan proses di sistem ini adalah nilai siswa akan diseleksi satu persatu terhadap masing masing kreteria yang ditetapkan sehingga akan menghasilkan rekomendasi yang lebih efektif. Dari hasil implementasi program dengan menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto rekomendasi pemberian beasiswa kurang mampu lebih tepat sasaran, lebih terkonsep, dan lebih efisien. Dari data siswa sebagai contoh kasus yang di terapkan dalam program ini siswa yang mendapat beasiswa sebanyak 7 orang siswa dan ada 3 orang siswa yang tidak mendapatkan beasiswa dikarenakan tidak memenuhi syarat kriteria yang sudah ditetapkan. Rekomendasi ini sudah memenuhi prosentase yang baik dari pada sistem yang digunakan sebelumnya. Kata Kunci: Fuzzy Tsukamoto, Beasiswa, kriteria, SMK Muhammadiyah Kepanjen. PENDAHULUAN Fenomena putus sekolah masih terjadi di tengah-tengah masyarakat kita, bahkan dikhawatirkan semakin meningkat seiring tingginya angka inflasi di Indonesia. Hal ini tidak sesuai dengan Pasal 26 Ayat Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan, serta dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 945 yang mengamanatkan pemerintah untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada rakyat untuk menikmati pendidikan, tanpa melihat latar belakang sosial, ekonomi, gender/jenis kelamin, dan geografis. SMK Muhammdiayah Kepanjen ikut serta dalam rangka meminimalisir fenomena putus sekolah dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu faktor yang mendukung sumber daya tersebut adalah pendidikan formal. Untuk mencapai tujuan tersebut SMK Muhammadiyah Kepanjen membuat suatu program pemberian beasiswa persemester yang ditujukan hanya bagi siswa kurang mampu, jumlah beasiswa yang akan diberikan kepada siswa sebesar 6 ribu persemester, Selama ini proses pemberian beasiswa kurang mampu di SMK Muhammadiyah Kepanjen hanya menggunakan surat ketidak mampuan dari RT/RW dan Kelurahan setempat, hal ini sangat tidak efektif di karenakan banyak siswa yang mendapatkan beasiswa tetapi siswa tersebut tidak aktif disekolah, sering bolos sekolah, dan nilai akademiknya kurang bagus. Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada penelitian ini akan dirancang sebuah sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa untuk siswa kurang mampu di SMK Muhammadiyah Kepanjen menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto. Dimana dengan adanya sistem pendukung keputusan tersebut diharapkan dapat 48

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 memberikan rekomendasi secara cepat, serta peran algoritma fuzzy tsukamoto yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang samar samar atau dari ketidak pastian menjadi pasti dengan rules algoritmanya diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi pemberian beasiswa yang merata dan tepat sasaran, dan untuk mendukung rekomendasi yang akurat juga diperlukan banyak variabel pendukungnya, diantaranya adalah data pendapatan orang tua siswa, keadaan rumah, dan nilai akademik siswa. LANDASAN TEORI 2 LANDASAN TEORI 2. Pengertian Beasiswa Menurut Murniasih (29) Beasiswa diartikan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada individu agar dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Penghargaan itu dapat berupa akses tertentu pada suatu institusi atau penghargaan berupa bantuan keuangan. Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat () Undang -undang PPh/2. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak. Karena beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan. 2.2 Pengertian Sistem Menurut Murdick (22) Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur atau bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang. Menurut L. Ackof Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Mengacu pada beberapa definisi sistem di atas, dapat juga diartikan, sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. 2.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) 2.3. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Hasan (22) SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan sampai mengevaluasi pemilihan alternative. Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan semi terstruktur. Sistem pendukung keputusan (SPK) yang dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapasaitas, namun tidak untuk menggantikan penilaian. Menurut Man dan Watson sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang membantu manager dalam mengambil keputusan melalui penggunaan data dan model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur (Kadarsah, 27) 2.3.2 Sejarah Sistem Pendukung Keputusan Istilah SPK pertama kali dikemukakan Oleh G. Anthony Gorry dan Michael S Scoot Morton pada tahun 97, keduanya merupakan professor MIT, USA. Saat itu mereka merasakan perlunya suatu pemikiran untuk mengarahkan penggunaan aplikasi komputer untuk membantu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen berdasarkan kepada konsep Simon mengenai keputusan yang tersktruktur dan tidak terstrukur juga berdasarkan kepada konsep Robert N. Anthony tentang tingkat-tingkatan manajemen. 2.3.3 Pengambilan Keputusan Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang 49

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Sekalipun didukung oleh potensi ekosistem dan aksebilitas yang serba prospektif, pengambilan keputusan kerap dihadapkan pada masalah utama dalam penentuan keputusan strategis yang sulit direalisasikan akibat persepsi yang heterogen sejalan dengan kepentingan masing-masing individu / kelompok yang terlibat dalam pengambilan keputusan. (Suryadi, 27). 2.3.4 Tahap Pengambilan Keputusan Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu inteligensi, desain, dan kriteria. Ia Kemudian menambahkan fase keempat yakini implementasi menurut Turban (25:2) 2.3.5 Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan hasil inferensi masing-masing aturan adalah z, berupa himpunan biasa ( crisp) yang ditetapkan berdasarkan -predikatnya. Hasil akhir diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobotnya. (Kusumadewi, 22:8). 2.5 Fuzzy Tsukamoto Metode Fuzzy Tsukamoto merupakan salah satu metode dari Fuzzy Inference System, sistem pengambil keputusan. Dalam metode fuzzy Tsukamoto menggunakan aturan atau rules berbentuk sebab-akibat atau if-then. Setiap aturan direpresentasikan menggunakan himpunan-himpunan fuzzy, dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Kemudian untuk menentukan hasil tegas (Crisp Solution) digunakan rumus penegasan (defuzifikasi) yang disebut Metode rata-rata terpusat atau Metode defuzifikasi rata-rata terpusat (Center Average Deffuzzyfier) (Setiadji, 29). Misalkan ada 2 variabel input, Var- (x) dan Var-2(x), serta variabel output, Var-3(z), dimana Var- terbagi atas 2 himpunan yaitu A dan A2. Var-2 terbagi atas 2 himpunan B dan B2, Var-3 juga terbagi atas 2 himpunan yaitu C dan C2 (C dan C2 harus monoton). Ada 2 aturan yang digunakan, yaitu: is C) is C2) [R] IF (x is A) and (y is B2) THEN (z [R2] IF (x is A2) and (y is B) THEN (z Gambar 2. Hubungan antara tiga komponen Sistem Pendukung Keputusan (Turban, 25) 2.4 Fuzzy Metode Fuzzy merupakan salah satu model yang mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks. Metode ini mula-mula ditemukan oleh Prof. Lotfi A.Zadeh berasal dari Universitas California, Barkeley pada tahun 96-an. Sistem fuzzy merupakan penduga numerik yang terstruktur dan dinamis. Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen direpresentasikan dengan himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan monoton. Output Pertama-tama dicari fungsi keanggotaan dari masing-masing himpunan fuzzy dari setiap aturan, yaitu himpunan A, B2 dan C dari aturan fuzzy [R], dan himpunan A2, B dan C2 dari aturan fuzzy [R2]. Aturan fuzzy R dan R2 dapat direpresentasikan dalam Gambar 2.6 untuk mendapatkan suatu nilai crisp Z, dan hasilnya seperti pada gambar 2.2 5

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 Gambar 2.2 Inferensi Pada Fuzzy Tsukamoto Metode defuzifikasi yang digunakan dalam metode Tsukamoto adalah metode defuzifikasi rata-rata terpusat ( Center Average Defuzzyfier) yang dirumuskan sebagai berikut : 3 METODE PENELITIAN 3. Analisis Kebutuhan Input Input yang digunakan untuk melakukan proses pengambilan keputusan dari beberapa alternatif adalah sebagai berikut. 3.3 Flowchart Tabel. Analisis Kebutuhan Input No Kriteria Pendapatan Orang Tua 2 Jumlah Tanggungan Orang Tua 3 Nilai Rapor 4 Nilai Ekskul Tabel 3. Perhitungan beasiswa pada penelitian ini menggunakan 4 variabel. Tiap variabel mempunyai range yang berbeda. Range ini digunakan untuk pengelompokan nilai dan perhitungan nilai fuzzy. Gambar 3.. Flowchart Metode Fuzzy Tsukamoto 3.2 Analisis Kebutuhan Output Jumlah beasiswa yang akan diberikan kepada siswa tergantung nilai yang dihasilkan dari perhitungan Fuzzy Tsukamoto dengan nilai maksimal 6 ribu persemester. Siswa yang akan diberikan beasiswa terbatas, hal ini dikarenakan semua tergantung dari jumlah dana beasiswa yang ada. Dan output nya dalam bentuk perangkingan sesuai dengan 4 variable yang telah di inputkan. 5

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 Gambar 3.2. Flowchart Alur Pembentukan Rule Gambar 3.3 Halaman Admin 4.3 Pengujian Sistem Pengujian dilakukan dengan membandingkan perhitungan secara manual dan sistem aplikasi. 4.3. Pembentukan Rule Tabel 2. Tabel Rule 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Tampilan Halaman Login Form Login ini merupakan tampilan form yang wajib di isi bagi user jika ingin menggunakan Sistem ini. Sistem ini hanya menyediakan untuk 3 user yaitu admin, kesiswaan dan guru. Berikut tampilan form loginnya pada gambar 3.2 Gambar 3.2. Form Login 4.2 Tampilan Halaman Admin Pada tampilan admin ini terdiri dari 5 menu yaitu : Menu Home, Fuzzy, Tampilan, User dan Log Out. Setiap menu memiliki fungsi masing-masing. Sesuai dengan gambar 3.3 Rule Rapor Ekskul Pendapatan Ortu JML Tanggungan ortu Hasil R Rendah Rendah Rendah Sedikit Sedikit R2 Rendah Rendah Rendah Banyak Sedikit R3 Rendah Rendah Sedang Sedikit Sedikit R4 Rendah Rendah Sedang Banyak Sedikit R5 Rendah Rendah Tinggi Sedikit Sedikit R6 Rendah Rendah Tinggi Banyak Sedikit R7 Rendah Sedang Rendah Sedikit Sedikit R8 Rendah Sedang Rendah Banyak Sedikit R9 Rendah Sedang Sedang Sedikit Sedikit R Rendah Sedang Sedang Banyak Sedikit R Rendah Sedang Tinggi Sedikit Sedikit R2 Rendah Sedang Tinggi Banyak Sedikit R3 Rendah Tinggi Rendah Sedikit Sedikit R4 Rendah Tinggi Rendah Banyak Banyak R5 Rendah Tinggi Sedang Sedikit Sedikit R6 Rendah Tinggi Sedang Banyak Sedikit R7 Rendah Tinggi Tinggi Sedikit Sedikit 52

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 R8 R9 R2 R2 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R3 R3 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R4 R4 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R5 R5 R52 R53 R54 Rendah Tinggi Tinggi Banyak Sedikit Sedang Rendah Rendah Sedikit Sedikit Sedang Rendah Rendah Banyak Sedikit Sedang Rendah Sedang Sedikit Sedikit Sedang Rendah Sedang Banyak Sedikit Sedang Rendah Tinggi Sedikit Sedikit Sedang Rendah Tinggi Banyak Sedikit Sedang Sedang Rendah Sedikit Sedikit Sedang Sedang Rendah Banyak Banyak Sedang Sedang Sedang Sedikit Sedikit Sedang Sedang Sedang Banyak Sedikit Sedang Sedang Tinggi Sedikit Sedikit Sedang Sedang Tinggi Banyak Sedikit Sedang Tinggi Rendah Sedikit Banyak Sedang Tinggi Rendah Banyak Banyak Sedang Tinggi Sedang Sedikit Sedikit Sedang Tinggi Sedang Banyak Banyak Sedang Tinggi Tinggi Sedikit Sedikit Sedang Tinggi Tinggi Banyak Sedikit Tinggi Rendah Rendah Sedikit Sedikit Tinggi Rendah Rendah Banyak Banyak Tinggi Rendah Sedang Sedikit Sedikit Tinggi Rendah Sedang Banyak Sedikit Tinggi Rendah Tinggi Sedikit Sedikit Tinggi Rendah Tinggi Banyak Sedikit Tinggi Sedang Rendah Sedikit Banyak Tinggi Sedang Rendah Banyak Banyak Tinggi Sedang Sedang Sedikit Sedikit Tinggi Sedang Sedang Banyak Banyak Tinggi Sedang Tinggi Sedikit Sedikit Tinggi Sedang Tinggi Banyak Sedikit Tinggi Tinggi Rendah Sedikit Banyak Tinggi Tinggi Rendah Banyak Banyak Tinggi Tinggi Sedang Sedikit Banyak Tinggi Tinggi Sedang Banyak Banyak Tinggi Tinggi Tinggi Sedikit Sedikit Tinggi Tinggi Tinggi Banyak Banyak ektrakurikuler dan hasilnya akan dikalikan dengan jumlah kriteria selanjutnya sampai subkriteria yang ke lima sehingga terbentuk 54 rule sesuai dengan table 2. 4.3.2 Data Konversi Siswa SMK Muhammadiyah Kepanjen Berikut adalah nilai variable dari data siswa yang telah dikonversi dari nilai awal menjadi nilai angka, dapat dilihat pada tabel 2 : Tabel 3.Tabel Variable dan Range Variabel Pendapatan Orang Tua Jumlah Tanggungan Orang Tua Nilai Rapor Nilai Ekskul Beasiswa 4.3.3 Fuzzy Tsukamoto Jenis Rendah Sedang Tinggi Sedikit Banyak Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sedikit Banyak Range Tabel 4. Contoh Kasus Siswa NIS RAPOR EKSKUL 486/5 4 9.69 8 4223/52 4 92.8 9 PENDAPATAN ORTU IDR 5, IDR 5, Nilai 5 rb.5 jt jt 2 jt.5 jt 2.5 jt 3 > 3 65 8 75 85 8 9 65 8 75 85 8 9 3 3 6 JUMLAH TANGGUNGAN 497/26 4 9.38 9 IDR,, 3 4 4 Jumlah subkriteria tanggungan orang tua dikalikan dengan jumlah subriteria 429/38 4 87 8 IDR 2,5, 2 53

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 428/37 4 9.92 92 IDR 5, 4 492/2 4 87.85 8 IDR 2,5, 492/2 4 88.92 82 IDR 2,, 3 49/2 4 9.77 82 IDR,5, 3 489/8 4 9 85 IDR 2,, 423/42 4 84.86 8 IDR 2, 5, 5 Berdasarkan tabel tersebut maka akan dihitung nilai siswa untuk tiap rule, untuk siswa dengan NIS 486/54 a. Nilai Rapor Gambar 4.2 Kurva Nilai Ekstrakurikuler h ( 65)/8 65 ( 75)/(8 75) (85 )/(85 8) (9 )/(9 8) < 2 65 8 > 8 8 8 < 9 9 NE_rendah, NE_sedang,4, NE_tinggi,9 c. Pendapatan Orang Tua > 75 75 8 8 85 Gambar 4. Kurva Nilai Rapor h < 2 ( 65)/8 65 65 8 > 8 Gambar 4.3 Kurva Pendapatan Orang Tua ( 75)/(8 75) (85 )/(85 8) (9 )/(9 8) 8 8 < 9 9 NR_rendah, NR_sedang, NR_tinggi > 75 75 8 8 85 h (5 )/5 5 ( )/(5 ) (2 )/(2 5) < 5 5 5 > 5 < 5 5 5 2 b. Nilai Ekstrakurikuler (25 )/(25 5) 5 5 < 25 25 Pot_rendah, Pot_sedang, Pot_tinggi d. Tannggungan Orang Tua 54

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 Rul e R R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R R R2 R3 R4 Gambar 4.4 Kurva Tanggungan Orang Tua ( 2)/2 < 2 2 4 > 4 2 (4 )/2 2 < 4 4 TO_sedikit,67, TO_banyak,33 Setelah mendapatkan nilai pada masing-masing kriteria maka, proses selanjutnya yaitu menghitung nilai z, untuk menghitung nilai z ada 2 yaitu : h + + h 6 Tabel 5. Hasil Perhitungan Siswa Nilai Fuzzy R E PO TO (,,,, ).5.67.5.33.67.33.67.33..5.67..5.33..67..33..67..33.5.67.5.33 x z R5 R6 R7 R8 R9 R2 R2 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R3 R3 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R4 R4 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R5 R5 R52 R53 R54.67.33.67.33.5.67.5.33.67.33.67.33..5.67..5.33..67..33..67..33.5.67.5.33.67.33.67.33 9.5.67 9.5.33 9.67 9.33 9.67 9.33 9..5.67 9 34655 745.6 9..5.33.33 266666.7 88888.89 9..67 9..33 9..67 9..33 9.5.67 9.5.33 9.67 9.33 9.67 9.33 55

Jurnal SPIRIT Vol. 9 No. 2 Nopember 27, hal 48-56 ISSN : 285-392 Dari tabel di atas dapat dihitung untuk hasilnya dengan rumus h h 39934.5.83 47377 5 KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat kita ambil adalah sebagai berikut : [6] Supranto, Johannes. Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta. Rineka Cipta. 99. [7] Supranto, Ahmad. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta. 22. [8] Suryadi Achmad. Analisa Manajemen Pengambilan Keputusan. Graha Ilmu, Surabaya. 27. [9] Turban, Efraim, et al. Decision Support System and Intelligent System. Andi. Yogyakarta. 25. Hasil pengujian pengolahan data menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto, dengan pengujian secara acak menggunakan data - data siswa SMK Muhammadiyah Kepanjen di semua jurusan dan kelas yang berbeda, menghasilkan rekomendasi yang maksimal dengan presentase keberhasilan 7%. 2. Dari hasil pengujian tersebut siswa yang mendapat beasiswa sebanyak 7 orang siswa, dan ada 3 orang siswa yang tidak mendapatkan beasiswa dikarenakan tidak memenuhi sayarat atau kriteria yang sudah ditetapkan, dan ada 2 orang siswa yang medapatkan beasiswa tertinggi sebesar Rp 6 dengan nis 486/5 4 dan 4333/5 4 DAFTAR PUSTAKA [] Hasan, M. Iqbal. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia. 22. [2] Kadir, Abdul. Aplikasi Web Database dengan Dreamweafer dan PHP-MySql. Maha Karya, Yogyakarta. 27. [3] Kusumadewi, Sri. Analisis & Desain Sistem. Fuzzy. Yogyakarta. Graha Ilmu. 22. [4] Mudrick, Tata, Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta. 22. [5] Kadarsah, Suryadi Ali Ramdhan. Sistem Pendukung Keputusan. Remaja Rosdakarya, Bandung. 27. 56