PERLINDUNGAN PEMEGANG KARTU KREDIT BERKAITAN DENGAN PERETASAN KARTU KREDIT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

Definisi. Pendaftaran, Kode Aktivasi, m-pin

e-commerce e-payment Wisnu Hera

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Hal ini ditandai dengan semakin terintegrasinya pasar keuangan dunia yang menuntut

BAB III TAGIHAN YANG SEBENARNYA. Electronic Bill Presentment And Payment adalah salah satu sarana yang

BAB I PENDAHULUAN an di Amerika Serikat, pada saat itu system ini dikenal dengan nama charge-it

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA MOBILE & BELANJA DEBIT ONLINE

SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

Syarat dan Ketentuan Mega Syariah Mobile

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI

Keep your business simple with Maybank Corporate Credit Card.

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

BAB II KARTU KREDIT SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN. perkembangan perdagangan, dunia perbankan juga mengalami

Syarat dan Ketentuan. Aplikasi Layanan. CoOLBanking

Your Citibank Debit Card activation and benefits guide.

BAB II PENGATURAN PENERBITAN KARTU KREDIT. D. Pengaturan Mengenai Pembatasan Kartu Kredit

Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataNet

BAB I PENDAHULUAN. munculnya Internethingga akhirnya tiba di suatu masa dimana penggunaan

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM KERJASAMA MERCHANT. No.

E-COMMERCE PAYMENT GATEWAY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU

I. PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia itu sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

BAB V PENUTUP. ketentuan yang dipersyaratkan.

TATA CARA PEMBAYARAN MAHASISWA/I INSTITUT MANAJEMEN TELKOM UNTUK PRODUK STUDENT PAYMENT CENTRE (SPC) BNI MELALUI TELLER, AUTOMATIC TELLER MACHINE

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

I. PENDAHULUAN. kemajuan. Dunia perekonomian yang serba maju, secara psikologis berpengaruh pula

2. Bagaimana prosedur dalam penerbitan kartu kredit sendiri? kartu kredit, dapat dijelaskan sebagai berikut :

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel

Frequently Asked Questions (FAQ) Gratis Uang Saku Rp ,- dengan Aplikasi Mobile Mandiri Fiestapoin

Frequently Asked Questions (FAQ)

Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK

No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis internet dari PermataBank

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB V PENUTUP. 1. Tanggung Jawab Bank Dan Oknum Pegawai Bank Dalam. Melawan Hukum Dengan Modus Transfer Dana Melalui Fasilitas

Syarat & Ketentuan Kartu Kredit digibank

Buku Panduan Kartu Kredit UOB UOB PREFERRED PLATINUM CARD

BAB I PENDAHULUAN. Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan

Waspadai Penipuan Bermodus Phishing

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) KARTU DEBIT DBS

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum. 1 Salah satu dampak

Perkembangan Teknologi di Bidang Perdagangan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GUBERNUR BANK INDONESIA,

Contoh bukti Pembayaran yang di terima:

SYARAT DAN KETENTUAN PERMATATEL Panduan Penggunaan Layanan PermataTel Bagi Nasabah Perbankan

BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR

Ketentuan Khusus Layanan Transaksi Melalui PermataTel

Syarat dan Ketentuan Aplikasi Layanan CoOLBanking

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM KERJASAMA MERCHANT No.

I. PENDAHULUAN. perekonomian. Kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap sektor masyarakat

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM DANAMON ACCESS CENTER

Pencegahan dan Penanganan Kejahatan. Pada Layanan Perbankan Elektronik. Ronald Waas 1

Syarat dan Ketentuan Layanan UOB Personal Internet Banking (UOB PIB)

S U R A T E D A R A N

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)

KETENTUAN DAN PERSYARATAN CIMB NIAGA MOBILE BANKING DEFINISI

Waspadai Penipuan Bermodus Phishing. Apa itu phishing? Bagaimana phishing dilakukan?

Syarat dan Ketentuan Aplikasi Layanan bii CoOLBanking

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2018 PHASE 1 Periode Februari 2018 Juni 2018

Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

mandiri sms - *141*6# Keuntungan mandiri sms *141*6# Registrasi mandiri sms *141*6# :

PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2018 PHASE 1 Periode Februari 2018 Juni 2018

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

MEGA TRAVEL CARE TERMS AND CONDITIONS

TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI PROGRAM PPDS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017

Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

SYARAT DAN KETENTUAN BTPN SINAYA ONLINE dan BTPN SINAYA MOBILE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum terhadap Nasabah Pengguna Layanan Internet Banking

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai produk layanan perbankan yang ditawarkan kepada nasabah muncul dengan

BAB III PENUTUP. 1. Kontrak elektronik yang dilakukan melalui SMS Banking sah sepanjang

S U R A T E D A R A N

Syarat dan Ketentuan Umum Kartu Kredit Chartered Bank

Frequently Asked Questions (FAQ) Terbang Gratis* dengan Tiger Air Mandala rute Jakarta Singapore PP dengan 1 fiestapoin

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang, antara lain dalam kegiatan masyarakat khususnya di bidang

Hal-hal penting yang perlu nasabah perhatikan, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan masyarakat (financial

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS KARTU KREDIT DIGIBANK

PENGGUNAAN KARTU KREDIT DALAM PERJANJIAN JUAL BELI BARANG DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERBANKAN

TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI MAHASISWA MANDIRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017

STIE DEWANTARA Manajemen Kartu Plastik

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile?

No. 16/16/DKSP Jakarta, 30 September 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PENYELENGGARA DAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA

Your Citigold DebIt Card activation and benefits guide.

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan DanaKu Laku Pandai

KETENTUAN PEMBAYARAN KEANGGOTAAN ASIAN BRAIN INTERNET MARKETING CENTER

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana.

Bab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN FLEXIMAX

A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PERLINDUNGAN PEMEGANG KARTU KREDIT BERKAITAN DENGAN PERETASAN KARTU KREDIT Nurul Putri 1, Wahyu Sasongko 2, Selvia Okataviana 3 ABSTRAK Bisnis online merupakan bagian dari teknologi yang memberikan pengaruh besar pada sektor perbankan di masyarakat.hal ini dibuktikan dengan besarnya angka pengguna e-commerce di Indonesia.Kartu kredit juga populer sebagai alat pembayaran di pasar dan mall yang ada di kota-kota besar untuk mengurangi resiko masyarakat dalam membawa uang tunai.sistem kartu kredit sekarang juga lebih mudah, hanya dengan memberikan tanda tangan tanpa harus memasukkan kode PIN dan tanpa menunjukkan identitas. Disisi lain, masyarakat harus berhati-hati dengan keamanan kartu kredit itu sendiri. Peringatan ini ditekankan karena kelemahan pembayaran melalu internet pada situs yang belum terverifikasi dan kelemahan dengan adanya sistem tanda tangan ( tanda tangan dan kartu daripada kode pin dan kartu ). Hal ini sangat menyebabkan peningkatan angka kriminalitas, seperti peretasan kartu kredit (carding). Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris. Pengumpulan data menggunakan metode studi dokumen, studi pustaka dan studi lapangan.bahan penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan hukum antara bank dan pemegang kartu kredit yaitu hubungan yang diatur dengan hukum perjanjian. Dalam hukum perjanjian diatur tentang apa yang menjadi hak dan kewajiban dari kedua belah pihak, yaitu pihak bank dan pihak pemegang kartu kredit. Bank selaku pelaku usaha wajib memberikan perlindungan hukum terhadap pemegang kartu kredit. Adapun 3 (tiga) tahap perlindungan hukum pemegang kartu kredit yang ditinjau dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yaitu tahap pra-transaksi, transaksi, dan setelah transaksi. Apabila terjadi kejahatan dalam kartu kredit seperti carding, maka upaya yang dapat dilakukan oleh pemegang kartu kredit yaitu dengan segera melaporkan kronologi kasusnya kepada Bank Mandiri dengan jangka waktu tidak lebih dari 30 hari saat kejadian berlangsung, lalu bank akan segera beraksi untuk menindak lanjuti permasalahan secepatnya. Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Pemegang Kartu Kredit, Peretasan Kartu Kredit. 1 Mahasiswa Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Lampung, 2 Dosen Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Lampung, 3 Dosen Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Lampung, 65

I. PENDAHULUAN Transaksi elektronik kini telah menjadi sebuah trendgaya hidup di kotakota besar yang memberikan kemudahan bagi setiap para penggunanya. Salah satu transaksi elektronik yang populer di Indonesia yaitu transaksi melalui jasa yang ditawarkan oleh pihak bank di sektor perbankan secara pembayaran nonkonvensional yang meliputi alat pembayaran paper-less seperti transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (card-based); ATM, kartu kredit, kartu debit dan kartu prabayar. Kartu kredit kini sebagai salah satu aspek dalam kehidupan masyarakat modern, yang menjadi alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk ditukarkan dengan barang dan jasa yang diinginkannya di tempat yang dapat menerima pembayaran dengan menggunakan kartu kredit (merchant). 4 Hal ini juga didukung oleh kecanggihan transaksi yang menggunakan sarana kartu kredit tidak terlepas dari kemajuan teknologi metode bertransaksi yang dikenal dengan istilah e- commerce. Beberapa pusat perbelanjaan kota atau mall besar di Indonesia juga kini telah menawarkan pembayaran melalui sistem kartu kredit yang menggesekkan kartu kredit hanya dengan memberikan tanda tangan sebagai tanda konfirmasi atas barang yang dibeli tanpa meminta informasi tambahan atas kejelasan data pemilik kartu kredit. Seperti aturan yang telah diterapkan di hampir seluruh bagian negara Eropa dan Amerika untuk harus ada kesamaan antara nama yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan nama yang tertera di kartu kredit yang ingin dipakai sebagai alat transaksi demi meminimalisirnya penipuan atau lebih dikenal dengan fraud. Disisi lain harus disadari bahwa ada beberapa masalah dan kekurangan yang ditimbulkan dari kartu kredit itu sendiri yang pada akhirnya kerugian harus ditanggung oleh bank atau nasabah pemegang kartu kredit (card holder). Kerugian ini disebabkan adanya kejahatan kartu kredit yang semakin modern dan mempunyai jaringan luas, jaringan ini telah sampai ke luar negeri baik dari segi teknik maupun peralatan dan bahan baku pembuat kartu kredit palsu sehingga menimbulkan kejahatan peretasan kartu kredit atau yang dikenal dengan carding. Kredit yang diberikan bank mengandung banyak risiko sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Perbankan harus menerapkan prinsip kehati-hatian atau prudential banking principle, untuk mencegah dan mengurangi terjadinya resiko-resiko tersebut. 5 II. PEMBAHASAN 1. Hubungan hukum antara bank dengan pemegang kartu kredit diatur oleh hukum perjanjian. Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk melakukan suatu hal. Hukum perjanjian memang merupakan suatu hal yang menjadi dasar apabila di antara dua orang akan melakukan hubungan dalam 1. Subagyo, 2005, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, hlm.39. 2. Etty Mulyati,2016, Kredit Perbankan: Aspek Hukum dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia, Bandung: Refika Aditama, hlm. 77. 66

bidang hukum. Dalam hukum perjanjian diatur tentang apa yang menjadi hak dan kewajiban dari kedua belah pihak. 6 2. Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Kartu Kredit Ditinjau dari Undang Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, bahwa perlindungan hukum terhadap konsumen sekarang ini penting mengingat pembangunan perekonomian nasional pada era globalisasi semakin mendukung tumbuhnya dunia yang menghasilkan beraneka ragam produk ( barang dan jasa ) yang memiliki kandungan teknologi.keberadaan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian dan kemampuan konsumen, dalam hal ini termasuk juga pemegang kartu kredit untuk melindungi dirinya dan dapat mengembangkan sikap pelaku usaha yang bertanggungjawab.berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, maka ditemukan tiga tahap perlindungan terhadap pemegang kartu kredit yaitu: a. Tahap pra-transaksi b. Tahap transaksi c. Tahap setelah transaksi 3. Upaya hukum yang dilakukanpemegang kartu kredituntuk menyelesaikan permasalahan peretasan kartu kreditseperti yang terdapat pada hasil penelitianyaitu pemegang kartu kreditakan mengajukan laporan adanya tindakan mencurigakan pada tagihan kartu kreditnya pada Bank Mandiri. Maka Bank Mandiri akan melakukan investigasi terhadap transaksi kartu kreditpelapor. Berdasarkan hal ini, untuk menyelesaikan sengketa penyalahgunaan pemakaian kartu kredit atau peretasan tidak semua menempuh jalur hukum (pengadilan), tetapi juga menggunakan jalur damai atau mediasi. Jadi, bank akan secara damai menyelesaikan permasalahan peretasan kartu kredit dengan pemegang kartu kredit yang bersangkutan. Apabila sudah tidak mungkin diselesaikan sendiri, maka bank akan menempuh jalur hukum, itupun dilakukan apabila biaya penyelesaian sengketa dipengadilan tidak lebih mahal dibandingkan dengan kerugian yang diberikan oleh bank. Jadi, jalur hukum merupakan upaya terakhir untuk menyelesaikan kasus kartu kredit ini. Terkait dengan siapa yang melakukan peretasan, pihak bank akan menyerahkan pada pihak kepolisian. a. Bentuk Tanggung Jawab dari Bank Mandiri kepada Pemegang Katu Kredit Berkaitan dengan Peretasan Kartu Kredit Sehubungan dengan kejahatan kartu kredit seperti carding atau fraud dini. Pihak Bank Mandiri akan melakukan proses penyelesaian yang diawali dengan proses investigasi. Proses investigasi yang dimaksud yaitu proses dimana pihak bank akan melakukan investigasi berlanjut terhadap data pemegang kartu kredit 3. Mauritz Pray Takasenseran, Perjanjian Antara Bank dengan Nasabah Menurut Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998, Lex et Societatis, Vol.IV/No.7/Juli 2016. 67

dan jenis transaksi yang tercatat pada riwayat kartu kredit. Pengecekan data ini untuk mengantisipasi pemegang kartu kredit yang mempunyai niat tidak baik dan berusaha memanipulasi data laporan keuangan. Jenis transaksi yang di proses untuk investigasi juga termasuk tanggal transaksi, tempat kejadian transaksi, bukti transaksi seperti kesamaan identitas dan tanda tangan pemegang kartu kredit dengan nota pembayaran pada gerai (merchant) pada saat melakukan transaksi. Proses investigasi ini dapat dilakukan setelah adanya pelaporan atau sanggahan transaksi oleh pemegang kartu kredit kepada pihak bank. Adapun cara melakukan pelaporan atau sanggahan mengenai kesalahan transaksi tersebut yaitu dengan cara: 7 1) Mengisi formulir sanggahan di Cabang Bank Mandiri terdekat; 2) Sanggahan transaksi diterima paling lambat 30 hari kalender setelah tanggal cetak tagihan; 3) Informasi dan dokumen yang harus dilampirkan adalah : a) Nama dan nomor kartu kredit; b) Rincian transaksi dan jumlah yang disanggah; c) Tanggal transaksi; d) Alasan sanggahan transaksi; e) Tanda tangan sesuai di kartu. 4) Tanggapan atas sanggahan transaksi; Bank berwenang untuk melakukanpemeriksaan atas transaksi yang disanggah berdasarkan informasi yangdisampaikan pemegang kartu maupun informasi pendukung lainnya. Hasil investigasi tersebut merupakan sepenuhnya keputusan bank dan akandiberitahukan kepada pemegang kartu secara tertulis. Lama waktu proses pemeriksaan hingga keputusan atas transaksi yang disanggah sesuai dengan standar VISA, Master Card atau JCB. 5) Fotokopi KTP pemegang kartu kreditbank Mandiri sebanyak 1(satu) lembar. 6) Fotokopi kartu kredit dari pemegang kartukredit Bank Mandiri sebanyak 1 (satu) lembar. b. Proses Investigasi Bank Mandiri Terhadap Pemegang Kartu Kredit Berkaitan dengan Carding atau Fraud Bank Mandiri akan mengidentifikasi kesamaan tertera pada bukti transaksi (sales draft) dengan identitas dan riwayat pemegang kartu kredit. Kolom tanda tangan berperan sangat penting pada proses investigasi ini, jika adanya ketidaksamaan pada tanda tangan yang tertera di bukti transaksi dan tanda tangan yang tertera pada kolom tanda tangan resmi pemegang kartu yang ada di bagian belakang kartu kredit, maka transaksi tersebut berkemungkinan diretas. Tidak hanya menginvestigasi secara offline, pihak bank juga akan menginvestigasi transaksi yang dilakukan pada situs-situs online (online website). Pihak bank akan menginvestigasi apakah transaksi pada online website tersebut dilengkapi dengan sistem keamanan khusus dari pihak bank yang dikenal dengan 3D Secure Dynamic PIN. Sistem 3D Secure ini adalah fasilitas layanan dari VISA dan Master Card untuk melindungi transaksi online pada kartu kredit dari 4. Hasil wawancara dengan Bapak Adil Arianto, Manager Kartu Kredit Bank Mandiri, pada tanggal 16 Juni 2017. 68

pemegang kartu kredit tersebut. Layanan 3D Secure Dynamic PIN ini hanya tersedia di situs-situs atau merchant tertentu yang mendukung layanan 3D Secure. c. Proses Penyelesaian yang Dilakukan Bank Mandiri Terhadap Pemegang Kartu Kredit Berkaitan dengan Peretasan Kartu Kredit Sehubungan dengan proses penyelesaian ini, berikut adalah pihak pihak yang terkait dengan proses bisnis kartu kredit: 1) Cardholder : Pemilik dari kartu yang dipergunakan untuk melakukan pembelian. 2) Merchant : Pihak yang menerima pembayaran dengan kartu kredit untuk produk atau jasa dari pemilik kartu kredit. 3) Acquirer : Institusi finansial atau organisasi lain yang menyediakan jasa pemrosesan kartu ke merchant. 4) Card Network : Jaringan seperti VISA atau Master Card yang berperan sebagai gateway antara acquirer dan issuer untuk mengotorisasi dan melakukan pencairan transaksi. 5) Issuer : Institusi finansial atau organisasi lain yang mengeluarkan kartu kredit (card association branded) ke pemegang kartu. Pihak Bank Mandiri akan memberikan tanggung jawab penuh kepada pemegang kartu kredit Bank Mandiri jika terbukti dari hasil investigasi bahwa kartu kreditnya telah diretas atau benar adanya tindakan peretasan kartu kredit. Bentuk dari tanggung jawab itu sendiri adalah penagihan kembali kartu kredit atau yang dikenal dengan chargeback kartu kredit yang dapat dilakukan apabila pemegang kartu kredit merasa keberatan atas tagihan kartu kredit yang dibebankan padanya dan menarik kembali tagihan yang dimaksud. Chargeback itu sendiri dilakukan dalam hal terjadi suatu permasalahan atas transaksi yang sudah terjadi dan berdasarkan hasil investigasi oleh bank, masalah tersebut disebabkan oleh kelalaian merchant baik disengaja ataupun tidak disengaja, yang mengakibatkan transaksi tersebut menjadi tidak sah ataupun tidak benar. Pihak Bank Mandiri akan menghapus semua nilai tagihan yang mencurigakan akabat peretasan kartu kredit tersebut. Penghapusan tagihan tersebut berupa pemberitahuan pengurangan (dengan diikuti tanda (-) minus) sebesar jumlah nilai tagihan yang diretas pada jumlah tagihan resmi bulanan kartu kredit. 8 5. Ibid, 69

Untuk mempermudah, berikut ini gambaran mekanisme proses charge back yang dilakukan oleh pihak bank: Cardholder mengajukan pelaporan (dispute) End Tidak Menginvestigasi dispute Ya Tolak dispute Issuer Dispute benar? Melakukan chargeback ke cardholder sesuai dengan nilai Kredit rekening transaksi Cardholder Acquirer Kredit rekening Issuer Debet chargeback + Fee pemrosesan dari rekening Merchant d. Solusi dan Upaya yang Diberikan Bank Mandiri Kepada Pemegang Kartu Kredit Berkaitan dengan Peretasan Kartu Kredit Adapun solusi yang diberikan oleh Bank Mandiri yaitu: 9 1) Bank Mandiri menghimbau penggunaan kode keamanan atau PIN terhadap kartu kredit dan menjaga kerahasiaan informasi PIN tersebut. 2) Jangan pernah memberitahukan informasi data pribadi mengenai kartu kredit seperti masa berlaku kartu kredit, 3 (tiga) angka di belakang kartu atau yang 6. Ibid. 70

dikenal dengan kode CVV, ataupun limit kartu kredit kepada pihak yang tidak berkepentingan. 3) Jangan pernah memberikan kartu kredit kepada pihak lain karena Bank Mandiri tidak pernah mengirimkan petugas atau memberikan kuasa kepada pihak lain untuk mengambil kartu kredit anda yang merupakan penerima/pemegang kartu kredit yang sah, dengan alasan penggantian kartu, upgrade limit kartu atau penawaran produk/ hadiah. 4) Bank Mandiri menghimbau agar pemegang kartu kredit lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi secara online/e-commerce. Pastikan situs online yang dituju sudah dilengkapi dengan sistem keamanan Bank Mandiri yaitu One Time Password (OTP) atau juga dikenal dengan sistem 3D Secure Payment dimana pemegang kartu kredit akan menerima notifikasi berupa sms dari setiap pembelanjaan. III. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dalam penelitian ini menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Perlindungan hukum pemegang kartu kredit dinilai sudah sesuai dengan hukum perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak (bank dan pemegang kartu kredit). Yang dimana hukum perjanjian tersebut meliputi hak dan kewajiban dari kedua belah pihak. Perlindungan hukum yang dapat dilakukan terkait ulah pihak yang tidak bertanggung jawab yaitu dengan melakukan pengawasan secara preventif dan antisipasi agar tidak terjadi penyalahgunaan. Bentuk perlindungan ini harus seimbang antar para pihak. Jika terjadi sengketa karena tidak terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing pihak, maka dapat diselesaikan berdasarkan kesepakatan yang ada di dalam perjanjian. b. Perlindungan hukum bagi pemegang kartu kredit ditinjau dari Undang- Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu meliputi 3 (tiga) tahap berikut ini: 1) Tahap pra-transaksi 2) Tahap transaksi 3) Tahap setelah transaksi c. Upaya hukum yang dapat dilakukan pemegang kartu kredit Bank Mandiri yaitu dengan melaporkan kepada Bank Mandiri mengenai transaksi mencurigakan terhadap tagihan kartu kreditnya dan selanjutnya Bank Mandiri akan memproses dengan melakukan upaya investigasi dan tindak lebih lanjut. Upaya hukum yang dapat dilakukan biasanya secara damai atau kekeluargaan, apabila upaya tersebut tidak tercapai maka upaya akhir yang dapat dilakukan adalah dengan membawa permasalahan tersebut ke pengadilan. Tetapi gugatan perdata ke pengadilan jarang ditempuh karena jalur ini memiliki kelemahan yaitu besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan lamanya waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kepastian dari penyelesaian sengketa. 71

DAFTAR PUSTAKA Literatur : Subagyo, 2005, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Etty Mulyati,2016, Kredit Perbankan: Aspek Hukum dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia, Bandung: Refika Aditama. Mauritz Pray Takasenseran, Perjanjian Antara Bank dengan Nasabah Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Lex et Societatis, Vol.IV/No.7/Juli 2016. Peraturan Perundang-Undangan : Bank Indonesia (2), Peraturan Bank Indonesia Tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005, LN Nomor13 Tahun 2005, TLN Nomor 4472, Ps. 1 bt.(18). Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1972 Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. 72