BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

dokumen-dokumen yang mirip
Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK ASAL KOTORAN SAPI Hasil sampingan pemeliharaan ternak sapi atau sering juga disebut sebagai kotoran sapi tersusun dari feses,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

I. PENDAHULUAN. berasal dari hijauan dengan konsumsi segar per hari 10%-15% dari berat badan,

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. tinggi perlu didukung oleh ketersediaan hijauan yang cukup dan kontinyu. Tetapi

I. PENDAHULUAN. tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan dikatakan mempunyai

Keberhasilan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Bangka Barat. dalam arti yang luas dan melalui pendekatan yang menyeluruh dan integratif dengan

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

I. PENDAHULUAN. hasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pakan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metabolisme tumbuhan (Gardner et al., 1991). Menurut Harjadi (1993),

I. PENDAHULUAN. dapat menyebabkan rendahnya produksi ternak yang di hasilkan. Oleh karena itu,

Effect of Type and Dose of Manure that Affect Plant Height, Leaf Area, and Fresh Weight Of Dwarf Elephant Grass (Pennisetum purpureum cv.

EFEK PERENDAMAN POLS DALAM URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT BENGGALA (Panicum maximum) DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta. memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan makanan pada saat masa penggantian dari makanan kuning telur ke

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Padi hitam (Oryza sativa L ) merupakan varietas lokal Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. kotoran manusia atau hewan, dedaunan, bahan-bahan yang berasal dari tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Usaha Peternakan Sapi Perah Iklim dan Cuaca Pengaruh Iklim terhadap Produktivitas Sapi Perah

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Temu Teknis Fungsional non PenellU 2000 merupakan bahan yang umumnya dipergunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organic, dan sering dipergunakan dalam

LAJU PERTUMBUHAN DAN LAJU ASIMILASI BERSIH RUMPUT GAJAH DARI LETAK TUNAS STEK YANG BERBEDA DENGAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NITROGEN SKRIPSI.

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

TINJAUAN PUSTAKA. Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum schumach) Spermatophyta: Sub phylum: Angiospermae; Class: Monocotyledoneae;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) dapat dilihat. pada Gambar 1. Gambar 1. Morfologi Rumput Raja (Pennisetum purpuroides)

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

KESUBURAN TANAH Jangan terlalu Kesuburan fisik: miring * Struktur tanah * Kedalaman Kesuburan kimia: * Unsur hara yang Tersedia dalam Tanah

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai sumber pencemaran. Limbah tersebut dapat berupa bahan organik dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

BAB I PENDAHULUAN. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menyediakan unsur hara

I. PENDAHULUAN. sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas, kuatitas, dan kontinyutasnya. maupun dalam bentuk kering (Susetyo, 1980).

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap. jantan. Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H I.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik, populasi ternak

BAB I PENDAHULUAN. produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan bahan kimia yang

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Karakterisasi Rumput Benggala (Panicum maximum).

PENDAHULUAN. Latar Belakang. memenuhi kebutuhan pokok ternak, pertumbuhan dan perkembangan,

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan krisis energi sampai saat ini masih menjadi salah satu

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Karakterisasi Kembang Telang (Clitoria ternatea). Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan

kemungkinan untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fabaceae, yang biasa disebut kembang telang (Zussiva et al., 2012). Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN KUALITAS PAKAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH KANDANG GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi peningkatan produksi tanaman (Syekfani,2000). Pupuk

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditi hortikultura merupakan produk yang berpeluang, baik untuk

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai ( Glycine max L. Merril) merupakan komoditi pertanian. kacang-kacangan lainnya. Biji kedelai mengandung 30-50% protein

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN... xx I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 14

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan hijauan unggul yang digunakan sebagai pakan ternak. Produksi rumput gajah (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun (Purwawangsa, 2014). Reksohadiprodjo 1994 dalam Khalidin et al (2013) menambahkan bahwa pada daerah dengan ketinggian 0-3000 m di atas permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 1000 mm pertahun rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat tumbuh. Sujono (2010) menunjukkan bahwa perbandingaan bahan kering hijauan dan pakan penguat atau konsentrat adalah 60:40. Rukmana (2005) menyatakan bahwa pakan hijauan merupakan pakan pokok untuk ternak ruminansia. Para petani mencari pakan yang potensial yang berupa hijauan yang dibudidayakan maupun hijauan yang tumbuh secara alami. Pakan sangat berpengaruh dalam produksi ternak, oleh karena itu kebutuhan pakan ternak harus tercukupi untuk tumbuh dan hidupnya. Hijauan makanan ternak dapat dikelompokkan menjadi hijauan segar, hijauan limbah pertanian, hijauan awetan, dan limbah pengolahan pertanian. Pakan ternak harus mengandung beberapa zat gizi, antara lain energi, protein, mineral, vitamin dan air. Faktor penting yang menentukan keberhasilan usaha ternak ruminansia salah satunya yaitu pakan hijauan yang baik secara kualitas dan kuantitasnya. Sebesar kurang lebih 90% pakan ternak merupakan hijauan 10-15% perhari dari 1

2 berat badan ternak, dan sisanya merupakan pakan penguat atau konsentrat (Seseray, 2013). Ternak ruminansia diberikan pakan hijauan yang berupa rumput unggul, rumput lapang dan sebagian memanfaatkan limbah pertanian. Pada rumput unggul yang kualitasnya medium mengandung protein tercerna kurang lebih 0-15%, pada rumput lapangan dan gulma dengan kualitas rendah sampai dengan medium kandungan protein tercena kurang lebih 4-10%, dan pada limbah pertanian dengan kualitas yang rendah kandungan protein tercena kurang lebih 0-4% (Sujono, 2010). Lahan yang subur dan produktif biasanya digunakan untuk tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi, hal ini menjadi kendala dalam penyediaan pakan ternak. Solusi untuk menghadapi penyediaan lahan pakan hijauan ternak yang kurang dengan pemanfaatan lahan-lahan yang kurang produktif dengan penambahan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dengan cara pemupukan (Seseray, 2013). Berdasarkan susunan kimiawinya pupuk digolongkan menjadi dua pupuk organik (pupuk yang terbuat dari tanaman dan hasil akhir hewan yang berupa feses, urin dan sisa pakan), dan pupuk anorganik atau pupuk kimia (Lingga dan Marsono 2013:8). Khalidin et al (2013) menambahkan pupuk anorganik atau pupuk kimia menyebabkan pencemaran lingkungan. Cook 1962 dalam Mathius (1994) menyatakan penggunaan secara terus menerus pupuk anorganik atau pupuk kimia berpengaruh buruk bagi tanaman maupun tanah, pengaruhnya adalah komponen hara dari pupuk anorganik atau pupuk kimia tidak dapat diikat partikelnya dengan bahan organik atau tanah dan akan tercuci dengan adanya aliran air.

3 Pupuk organik dapat mempertahankan sifat fisik tanah, sifat fisik tanah dapat menentukan hara dalam tanah. Lugiyo (2004) menyatakan bahwa pupuk organik mempunyai fungsi dalam sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga tanah dapat menyediakan hara dalam jumlah berimbang. Terdapat banyak jenis pupuk organik diantaranya pupuk hijau, pupuk kompos, pupuk bokasi dan pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk yang terbuat dari kotoran ternak. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terdapat 38 ekor sapi yang dipelihara oleh masyarakat di desa Kedung Bocok. Mayoritas masyarakat yang memelihara sapi tersebut membuang kotoran sapi di sungai maupun dibiarkan begitu saja di sebelah kandang sapi. Satu ekor sapi dapat menghasilkan kotoran sebanyak 10-25 kg/hari (Litbang, 2011). Limbah kotoran sapi yang sangat melimpah ini dapat menimbulkan pencemaran udara berupa sumber bau yang kurang sedap, sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. Pujisiswanto dan Darwin (2008) menambahkan feses sapi memiliki kandungan nitrogen dan potasium, yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. Selain sapi di desa Kedung Bocok juga terdapat banyak masyarakat yang ternak kelinci dan juga ayam. Kelinci merupakan hewan yang perkembangbiakannya cepat, seekor induk dapat beranak 8 kali pertahun dengan masa bunting 31 hari dengan menghasilkan 8 ekor perkelahiran (Sarwono, 2005:75-77). Menurut Sajimin et al (2005) bahwa kelinci dengan berat badan 1 kg menghasilkan 28,0 g kotoran lunak perhari dan mengandung 3 g protein serta 0,35 g nitrogen dari bakteri atau setara 1,3 g protein, informasi tersebut menunjukkan bahwa kotoran kelinci sangat potensi sebagai pupuk organik untuk tanaman.

4 Selain itu budidaya kelinci telah banyak dilakukan tetapi pemanfaatan kotoran kelinci sebagai pupuk organik belum dikembangkan. Selain pupuk kandang sapi dan kelinci yang memiliki potensi dalam pertumbuhan tanaman, pupuk kandang ayam juga memiliki potensi yang sama. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam kotoran ayam diketahui efektif dalam pertumbuhan tanaman, hal tersebut sesuai dengan penelitian Sajimin (2011) yang menyatakan bahwa pupuk kandang ayam memiliki peran penting dalam pertumbuhan tinggi tanaman dan produksi berat segar tanaman. Pupuk kandang ayam memiliki kandungan nitrogen yang tinggi yang berperan dalam pertumbuhan dan produksi tanaman. Penggunaan limbah kotoran hewan yang digunakan sebagai pupuk kandang untuk pertumbuhan tanaman termasuk dalam pembelajaran materi biologi kelas XII pada kompentensi dasar 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan dan menerapkannya sesuai dengan kompetensi dasar 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar. Agar dapat mencapai kompetensi dasar tersebut, maka dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai sumber belajar dengan memenuhi aspek-aspek yang berlaku. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai Sumber Belajar Biologi

5 1.2 Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh antara dosis dan jenis pupuk kandang sapi, kelinci dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)? 2. Pada dosis berapakah yang paling efektif dari jenis pupuk kandang sapi, kelinci, dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)? 3. Bagaimanakah pemanfaatan proses dan hasil penelitian pengaruh pupuk kandang sapi, kelinci, dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai sumber belajar biologi? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui interaksi antara dosis dan jenis pupuk kandang sapi, kelinci dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) 2. Mengetahui dosis dan jenis pupuk kandang sapi, kelinci dan ayam yang berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) 3. Mengetahui pemanfaatan proses dan hasil penelitian pengaruh pupuk kandang sapi, kelinci, dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai sumber belajar biologi

6 1.4 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Menambah daya guna dari kotoran sapi, kotoran kelinci dan kotoran ayam sebagai perbaikan lingkungan dan dalam dunia pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya berkaitan dengan memanfaatkan bahan limbah untuk pelestarian lingkungan. b. Manfaat dalam bidang pendidikan khususnya mata pelajaran biologi sebagai sumber belajar modul pada peserta didik jenjang SMA/MA kelas XII semester ganjil dalam kompetensi inti (KI) 4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Pada kompentensi dasar 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar. Agar dapat mencapai kopetensi dasar tersebut, maka dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai sumber belajar dengan memenuhi aspek-aspek yang berlaku.

7 c. Hasil penelitian yang diterapkan dalam bentuk jurnal belajar diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang berguna untuk menunjang belajar siswa. 1.5 Batasan Penelitian Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya batasan penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian ini menggunakan tiga jenis pupuk kandang yaitu pupuk kandang sapi, dan kelinci yang sudah ditimbun dalam tanah selama 3 bulan ini dimaksudkan untuk mengurangi kadar amoniak di dalam kotoran, sedangkan untuk pupuk kandang ayam kotorannya didapatkan dari kandang ayam yang sudah dipanen. 2. Pengamatan pertumbuhan rumput gajah dilakukan selama 4 minggu, sebab menghasilkan pertambahan tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, dan berat basah paling baik (Andrianton, 2010). Pengukuran dilakukan setiap 5 hari. 3. Jenis rumput gajah yang digunakan adalah jenis rumput gajah odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). 4. Parameter yang diamati dalam penelitian ini berhubungan dengan pertumbuhan rumput gajah yang diteliti meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan dan berat basah. 5. Tinggi tanaman dihitung dengan memilih batang rumput gajah tertinggi dalam satu rumpun setiap sampel kemudian diukur mulai dari dari permukaan tanah sampai titik tumbuh tanaman (cm), titik tumbuh tnaman

8 didapatkan dari ujung daun yang diluruskan ke atas yang sejajar dengan batang. 6. Jumlah anakan dihitung dari tanaman yang memiliki tinggi minimal 5 cm 7. Panjang daun dihitung dengan mengukur daun terpanjang mulai dari ketiak daun hingga ujung daun dalam satuan cm. 8. Jumlah daun dihitung sejak tanaman berumur 5 hari setelah tanam, daun yang telah membuka sempurna. 9. Berat basah dilakukan pada akhir penelitian dengan cara menimbang seluruh bagian tanaman kecuali akar dengan menggunakan timbangan. 1.6 Definisi Istilah Definisi istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari ternak baik berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan maupun air kencing (urine) (Lingga dan Marsono, 2013:56-57). 2. Rumput gajah merupakan rumput yang berasal dari Afrika tropik, termasuk jenis rumput potong berumur panjang, salah satu rumput unggul yang disukai ternak dan produksi serta nilai gizinya tinggi (Mulatsih, 2003)