HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN DIRI SELAMA EARLY POSTPARTUM

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN DIRI SELAMA EARLY POSTPARTUM

BAB I PENDAHULUAN. seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu. 1. dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN STATUS PARITAS DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN IBU POST PARTUM SPONTAN DALAM PERAWATAN DIRI DAN BAYI DI RS PMI BOGOR

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PARTISIPASI KELAS IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL RISIKO TINGGI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALO TAHUN 2015

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT KERING BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA NIFAS DI BPS DINI MELANI YOGYAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN ANTENATAL CARE DI BPS SARWO INDAH BOYOLALI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Karakteristik Ibu Pasca Sectio Caesarea Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini di Rumah Bersalin dan Perawatan Anak Mutia Banjarbaru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

12. Silaban AR. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu merawat bayi baru lahir selama postpartum dini di Klinik Bersalin Mariani Medan:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

GAMBARAN GEJALA POSTPARTUM BLUES PADA IBU PASCA BERSALIN DI KLINIK SUMIARIANI

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MALIAH PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MAKANAN GIZI SEIMBANG DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

Perbedaan Taksiran Berat Janin Dari Ibu Anemia Dengan Ibu Tidak Anemia Berdasarkan Rumus Niswander Di Puskesmas Kentara Kab.Dairi

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA JENIS PERSALINAN DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 31 TAHUN DI RSUD KARANGANYAR

Romy Wahyuny, Lismawati : Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Postpartum Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN RIWAYAT RUPTUR PERINEUM DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPM SY

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN IBU POST SECTION CAESAREAN DALAM MERAWAT BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN MOTIVASI IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN NIFAS LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA KOTA BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

KEMANDIRIAN IBU NIFAS PRIMIPARA DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana starata-1 kedokteran umum

HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN PENGETAHUAN IBU DALAM PERAWATAN LUKA POST SECTIO CAESARE DI RUANG NIFAS BLUD RSUD KOTA LANGSA 2015

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

HUBUNGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI TEMPAT KERJA DENGAN PELAKSANAAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masa nifas dini (early postpartum) adalah periode kepulihan dimana ibu telah

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN DIRI SELAMA EARLY POSTPARTUM Yuniar Safitri 1, Ratnasari Dwi Cahyanti 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2 Staf Pengajar Obsgin, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang -Semarang 50275, Telp. 02476928010 ABSTRAK Latar Belakang: Masa nifas merupakan masa setelah plasenta keluar, yang merupakan waktu untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil berlangsung sekitar enam minggu. Periode postpartum terdiri dari periode immediate postpartum, early postpartum dan late postpartum. Kemandirian dalam perawatan diri selama masa nifas penting agar pemulihan kesehatan segera tercapai. Perawatan ibu selama masa nifas dipengaruhi beberapa faktor diantaranya pengetahuan, motivasi, budaya, kepercayaan, pengalaman dan usia. Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum. Metode:Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret Mei 2016 kepada ibu early postpartum dengan metode pengambilan sampel totally sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner, meliputi pengetahuan, motivasi dan kemandirian dalam perawatan diri masa nifas. Analisa dengan menggunakan uji spearman dengan kemaknaan p<0.05. Hasil: subjek terdiri 47 sampel, karakteristik responden mayoritas berada pada rentang umur 20-35 tahun (87.2%), pendidikan SMA (44.7%), riwayat persalinan multipara (68.1%), tidak bekerja (80.9%), suku bangsa Jawa (93.6%), dan pembiayaan persalinan umum (70.2%). Hasil analisa bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum dan terdapat hubungan antara tingkat motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum. Simpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum dan tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum. Kata kunci: early postpartum, tingkat kemandirian perawatan diri, pengetahuan, motivasi. ABSTRACT ASSOCIATION OF KNOWLEDGE AND MOTIVATION TO INDEPENDENCE POSTPARTUM MOTHER IN SELF CARE DURING EARLY POSTPARTUM Background: The postpartum period is a period after the placenta comes out, which is the time to restore the organ content of pre-pregnancy lasts about six weeks. Postpartum period consists of immediate postpartum, early postpartum and late postpartum. Independence in self-care during the postpartum period is important in order to restore health to be reached. Nursing mothers during the postpartum period is influenced by several factors such as knowledge, motivation, culture, beliefs, experience and age. Objective: to know association between knowledge and motivation with postpartum mothers independence in self-care during the early postpartum. 1937

Methods: The study was observational analytic with cross sectional approach. Data collection on the March - May 2016 to early postpartum mothers with totally sampling methods. The research instrument with a questionnaire, consisting of a questionnaire of knowledge, motivation and independence in self care during early postpartum. Analysis using Spearman test with significance P <0.05. Results: There are 47 samples, the characteristics of the majority of respondents were in the age range 20-35 years (87.2%), senior high school (44.7%), multiparous (68.1%), did nt work (80.9%), Javanese ethnic group (93.6%), and financing of the general labor (70.2%). Results of bivariate analysis, there is no association between the level of knowledge towards independence of postpartum mothers in self-care during the early postpartum and there is association between motivation towards independence postpartum mothers in self-care during the early postpartum. Conclusion: there is a significant association between motivation with independence in selfcare postpartum mothers during the early postpartum and no significant association between level of knowledge with with independence in self-care postpartum mothers during the early postpartum. Keywords: early postpartum, the level of self-care independence, knowledge, motivation. PENDAHULUAN Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali pulih seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu. 1 Masa nifas dapat dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode nifas dini (early postpartum) dan periode nifas lanjut (late postpartum). 2 Selama early postpartum, ibu sudah memiliki keinginan untuk merawat dirinya dan bayinya, serta diperbolehkan berdiri dan berjalan untuk melakukan perawatan diri. 3 Perawatan masa nifas ini sangat diperlukan karena dalam masa nifas sering terjadi kematian pada ibu yang disebabkan oleh berbagai macam masalah seperti perdarahan dan infeksi, hal ini dapat terjadi karena perawatan masa nifas yang kurang baik. 4 Kemandirian dalam perawatan postpartum tidak hanya penting untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas ibu, tetapi juga penting untuk memperkuat dan meningkatkan perilaku sehat ibu post partum dalam perawatan. Kemandirian ibu nifas dalam merawat diri dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi, budaya, kepercayaan, pengalaman ibu, usia ibu, dukungan, tingkat kelelahan dan kondisi fisik ibu. 3 1938

METODE Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Halmahera Kelurahan Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri yang terpilih pada bulan Maret sampai Mei 2016. Subjek penelitian ini adalah ibu nifas dalam periode early postpartum, dengan metode pengambilan sampel totally sampling. Terdapat 47 sampel penelitian sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu ibu melahirkan pervaginam, ibu dalam masa nifas 24 jam sampai 6 hari setelah melahirkan (early postpartum) dan bersedia menjadi responden. Variabel bebas penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan motivasi ibu nifas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri. Instrumen penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan pengambilan data secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan kuesioner. meliputi karakteristik responden, pengetahuan, motivasi dan kemandirian dalam perawatan diri masa nifas. Analisa dengan menggunakan uji spearman dengan kemaknaan p<0.05. HASIL Secara keseluruhan di dapatkan 47 sampel sesuai dengan kriteria inklusi penelitian, yang terdiri dari 21 sampel didapatkan dari Puskesmas Halmahera dan 26 sampel dari bidan praktik mandiri. Karakteristik Subjek Penelitian Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian Karakteristik Frekuensi (n) Persen (%) Umur (tahun) < 20 tahun 3 6.4 20-35 tahun 41 87.2 < 20 tahun 3 6.4 Pendidikan SD 5 10.6 SMP 17 36.2 SMA 21 44.7 Diploma 2 4.3

Sarjana 2 4.3 Paritas Primipara 15 31.9 Multipara 32 68.1 Pekerjaan Tidak bekerja/ibu rumah tangga 38 80.9 Bekerja 9 19.1 Suku Bangsa Jawa 44 93.6 Madura 3 6.4 Pembiayaan persalinan Umum 33 70.2 BPJS 14 29.8 Dukungan sosial Ada 47 100.0 Tidak Ada 0 0.0 Paparan informasi Iya 47 100.0 Tidak 0 0 Tabel 2. Distribusi tingkat pengetahuan Pengetahuan Frekuensi Persen (%) Kurang 10 21.3 Tinggi 37 78.7 Total 47 100.0 Tabel 3. Distribusi motivasi responden Motivasi Frekuensi Persen (%) Negatif 5 10.6 Positif 42 89.4 Total 47 100.0 1940

Tabel 4. Distribusi tingkat kemandirian responden Tingkat Kemandirian dalam Frekuensi Persen (%) Perawatan Diri Masa Nifas Ketergantungan Total 0 0 Ketergantungan Sedang 2 4.3 Ketergantungan Ringan 11 23.4 Mandiri 34 72.3 Total 47 100.0 Tabel. 5 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kemandirian dalam Perawatan Diri pada Masa Nifas. Tingkat Kemandirian Total Nilai Koefisien Tingkat Ketergantun Ketergantun Ketergantun Mandiri Signifik Korelasi Pengetahuan ansi (p) (r) gan Total gan Sedang gan Ringan Kurang 0 1 4 5 10 0.072 0.265 Tinggi 0 1 7 29 37 Total 0 2 11 34 47 Tabel.6 Hubungan motivasi dengan tingkat kemandirian dalam perawatan diri pada masa nifas Tingkat Kemandirian Total Nilai Koefisien Motivasi Ketergantu ngan Total Ketergantun gan Sedang Ketergantun gan Ringan Mandi ri Signifika nsi (p) Korelasi (r) Negatif 0 1 3 1 5 0.004 0.417 Postif 0 1 8 33 42 Total 0 2 11 34 47 PEMBAHASAN Analisis karakteristik umur menunjukkan bahwa dari 47 responden sebagian besar responden dengan rentang umur 20-35 tahun sebanyak 87.2%. Pada umur tersebut ibu sudah siap dalam hal fisik dan mental dalam melakukan perawatan diri selama masa postpartum. Pada umur ibu muda perawatan postpartum yang dilakukan akan berbeda dengan ibu yang 1941

memiliki umur lebih dewasa. 5 Umumnya umur lebih tua cenderung mempunyai pengalaman, sehingga umur yang lebih tua mempunyai kemandirian dalam melakukan perawatan diri. Hal ini sesuai dengan penelitian Komariah (2003) terhadap 134 ibu postpartum primipara menunjukkan bahwa umur merupakan faktor yang mempunyai kontribusi terhadap kemandirian postpartum. 6 Dalam hasil penelitian ini menunjukakkan sebagian responden memiliki pendidikan menengah yaitu SMA (44.7%). Ibu dengan pendidikan menengah diharapkan sudah memiliki pengetahuan dan motivasi yang lebih banyak tentang perawatan diri selama masa postpartum sehingga perawatan diri selama postpartum dapat dilaksanakan secara mandiri. Semakin tinggi pendidikan ibu, maka kepeduliannya terhadap perawatan diri dan bayinya semakin baik. 7 Namun pernyataan tersebut berbeda dengan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, bahwa responden dengan tingkat pendidikan tinggi (sarjana dan diploma) memiliki tingkat ketergantungan ringan dan sedang dalam melaksanakan perawatan diri selama masa postpartum. Sesuai dengan penelitian Eureka Alert, sebuah penelitian yang dilakukan oleh North Carolina State University yang melihat hubungan antara status sosial ekonomi dan pendidikan dengan kemandirian yang dimiliki oleh seseorang menyebutkan bahwa seseorang dari keluarga cukup mampu dan pendidikan yang cukup cenderung untuk bergantung pada orang lain dalam waktu yang lama. Dari hasil penelitian, responden sebanyak 68.1% responden dengan paritas multipara. Paritas dapat dikaitkan dengan pengalaman, pengalaman memberikan pengaruh pada perilaku ibu untuk melakukan perawatan diri masa nifas. 5 Hasil analisis distribusi tingkat kemandirian berdasarkan paritas pada penelitian ini, didapatkan bahwa ketergantungan dalam perawatan diri selama masa postpartum didominasi oleh responden primipara, yang berarti responden primipara cenderung butuh bantuan untuk melaksanakan perawatan diri selama masa postpartum. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Emilia (2009) salah satu faktor ketidakmandirian ibu dipengaruhi oleh paritas. Ibu yang pertama kali melahirkan lebih cenderung merasa takut dibanding dengan ibu yang sudah lebih dari satu kali. 8 Hasil penelitian distribusi frekuensi pekerjaan terlihat bahwa mayoritas responden tidak bekerja 80.9%. Suku budaya terbanyak dari responden adalah suku Jawa. Praktik budaya menjadi faktor penting dalam menentukan perilaku ibu ketika melakukan perawatan diri di rumah. Setiap budaya memiliki cara-cara yang berbeda dalam melakukan perawatan paska melahirkan. 9 Dan keseluruhan responden, semua responden mendapat dukungan social 1942

dan pernah mendapat informasi mengenai perawatan masa nifas baik dari keluarga maupun dari tenaga kesehatan (ibu mengikuti kelas ibu hamil). Hal ini dapat menambah pengetahuan ibu nifas dalam perawatan diri selama masa nifas, sehingga ibu nifas mampu melaksanakan perawatan diri. 10 Pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai perawatan diri pada masa postpartum (78.7%). Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa sebab yaitu adanya informasi sebelumnya dan kebanyakan responden multipara yang telah berpengalaman. Distribusi motivasi responden mayoritas dengan motivasi positif (89.4%). Data tersebut menunjukkan bahwa motivasi ibu dalam merawat diri selama periode nifas dini sudah baik. Sedangkan distribusi kemandirian ibu nifas dalam merawat diri selama periode nifas dini secara keseluruhan adalah mandiri 72.3%. Dalam penelitian ini ibu nifas memiliki kemandirian yang baik dalam merawat diri tanpa bantuan, hal ini salah satunya kemungkinan karena lebih dari setengah responden adalah multipara yang telah berpengalaman dalam merawat diri saat postpartum. Selain itu juga ditemukan kemandirian merawat diri ibu nifas berada dalam kategori ketergantungan ringan (23.4%) dan kategori ketergantungan sedang (4.3%). Dalam hal ini ibu nifas dibantu oleh perawat/bidan ataupun keluarga dalam melakukan perawatan dirinya. Menurut Arianto, bahwa selama satu sampai dua minggu pertama, ibu akan memerlukan seseorang untuk membantu ibu dalam melakukan perannya. 11 Berdasarkan hasil analisa uji hubungan tingkat pengetahuan dengan kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri didapatkan nilai p = 0.072 ( nilai signifikansi p > 0.05) yang berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kemandirian dalam perawatan diri selama masa nifas. Selain itu, pada analisa uji hubungan motivasi dengan tingkat kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri, menunjukkan p = 0.004 ( nilai signifikansi p < 0.05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan tingkat kemandirian dan dengan koefisien korelasi 0.417 yang menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang antara kedua variabel. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi ibu nifas tentang perawatan diri semakin mandiri dalam kemandirian perawatan masa nifas. Peningkatan pengetahuan dan motivasi tetap diperlukan untuk meningkatkan kemandirian dalam perawatan diri selama early postpartum. Hal ini sesuai dengan pendapat Basford dan Orem bahwa kemampuan perawatan diri secara mandiri dipengaruhi oleh faktor yaitu keterampilan yang sudah dimiliki, pengetahuan, motivasi, usia, kepercayaan dan nilai. 12 1943

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Karakteristik responden mayoritas: umur pada rentang 20-35 tahun, berpendidikan SMA, multipara, tidak bekerja, suku bangsa Jawa, dan pembiayaan persalinan umum. Mayoritas responden mempunyai pengetahuan tinggi mengenai perawatan masa nifas, memiliki motivasi positif dan mayoritas responden mandiri dalam perawatan diri pada masa nifas. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum. Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum. Saran Saran kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh faktor-faktor yang lain, melakukan penelitian lebih mendalam selama periode early postpartum dan perlu dilakukan edukasi yang lengkap mengenai tingkat kemandirian dalam perawatan diri terutama bagi ibu selama nifas dini UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Kepala Puskesmas Halmahera Semarang, dr. Ratnasari Dwi Cahyanti, Msi.Med, Sp.Og(K), dr. Putri Sekar Wiyati, Sp.Og(K) dan dr. Firdaus Wahyudi, M.Kes, Sp.Og(K). dan pihak-pihak lain yang telah membantu hingga penelitian dan penulisan artikel ini dapat terlaksana dengan baik, serta para responden. DAFTAR PUSTAKA 1. Sulistyawati A. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2009. 2. Saleha S. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta: Salemba Medika; 2009. 3. Mardiatun. Pengaruh pendekatan supportive-educative orem terhadap peningkatan kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum di Puskesmas Karang Taliwang Mataram Nusa Tenggara Barat. Jurnal Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram. 4. Herlina S. Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang perawatan masa nifas di Ruang Camar I Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009. Universitas Sumatra Utara; 2011. 1944

5. Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4. Jakarta: EGC; 2005. 6. Komariah L. Kontribusi karakteristik, pengetahuan dan sikap postpartum primipara serta dukungan perawat terhadap kemandirian dalam perawatan diri dan bayi: Universitas Indonesia; 2003. 7. Nababan ED. Tingkat kemandirian ibu post seksio sesarea dalam merawat diri dan bayinya selama early postpartum di RSUP Adam Malik Medan: Universitas Sumatra Utara; 2010. 8. Putinah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian ibu post sectio caesaria di rumah sakit islam siti khadijah palembang tahun 2010. Jurnal Kesehatan Bina Husada. 2014;10 9. Aisyah. Pengaruh pemberian paket pendidikan kesehatan perawatan ibu nifas (PK-PIN) yang dimodifikasi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu postpartum primipara dalam merawat diri di Palembang. Depok, Indonesia: Universitas Indonesia; 2010. 10. Faizah BR. Pengetahuan ibu hamil trimester iii tentang perawatan nifas dan bayi baru lahir. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan. 2015. 11. Arianto E. Operasi Sesar [Internet]. 2009 [cited 27 Mei 2016]. Available from http//www.erwinarianto.multiply.com/journal/ 12. Oliver BLS. Teori dan praktek keperawatan pendekatan integral pada asuhan pasien. Jakarta: EGC; 2006. 1945