Joyful Learning Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Joyful Learning Journal

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Joyful Learning Journal

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Joyful Learning Journal

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Joyful Learning Journal

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Joyful Learning Journal

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (JURNAL) Oleh INDAH SURIYANA SYAIFUDDIN LATIF SUGIMAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Noflion 1, Pebriyenni 1, Hendra Hidayat 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Journal of Elementary Education

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Economic Education Analysis Journal

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Joyful Learning Journal

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

Joyful Learning Journal

Mardhatillah 1 *, Nora Akmalia 2.

PENERAPAN MODEL ARIAS

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Joyful Learning Journal

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

Transkripsi:

JLJ 1 (2) (2012) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SUBTEMA KEBIASAAN MAKANKU MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL Maulia Nurul Azizah Deasylina Ary Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Oktober 2012 Disetujui November 2012 Dipublikasikan Januari 2013 Keywords: Report writing; PBL model; audio-visual media; SD Abstrak Tujuan penelitian adalah meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar keterampilan menulis laporan pengamatan pada subtema kebiasaan makanku melalui model PBL dengan media audio-visual kelas IVA SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian guru dan 40 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik nontes berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik tes dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif sedangkan teknik nontes dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 26 termasuk kategori baik dan pada siklus II memperoleh skor 32 termasuk kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh rata-rata skor 25,8 termasuk kategori baik, dan pada siklus II memperoleh ratarata skor 31,05 termasuk kategori sangat baik. Keterampilan menulis laporan pengamatan pada siklus I mengalami ketuntasan klasikal sebanyak 72,5% dan pada siklus II sebanyak 87,5%. Simpulan penelitian ini adalah melalui model PBL dengan media audio-visual dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan subtema kebiasaan makanku dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar keterampilan menulis. Abstract The purpose of this study is to improve the teacher s skill, the student s activity, and the learning result on observation report writing skill on subtheme My Eating Habit through PBL model by using audio-visual media for the IVA graders of SD Hj. Isriati Baiturrahman Semarang. This study used action research method which consisted of two cycles with four stages, namely: planning, implementing, observation, and reflection. The subjects were the teacher and 40 students. The collecting data used test (student s learning results) and non-test (observation, documentation, field notes, interview) technique. The data from testing were analyzed quantitatively by using descriptive analysis. Whereas, the data from non-test were analyzed qualitatively by using descriptive analysis. The result showed the teacher s skill in the cycle I gained score 26 (good level) and 32 in the cycle II (very good level). The average score of student s activity in the cycle I was 25,8 (good category) and 31,5 in the cycle II (very good category). Then, the classical completeness was 72,5% in the cycle I and 87,5% in the cycle II. Therefore, it can be concluded that PBL model by using audio-visual media on observation report writing skill on subtheme My Eating Habit can improve the teacher s skill, the student s activity, and the learning result on writing skill. 2012 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Jl. Joho RT 02/V Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah E-mail: maulianurulazizah@yahoo.com ISSN 2252-6366 70

PENDAHULUAN Pengembangan kompetensi dalam kurikulum 2013 dapat dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran tematik terpadu. Pendekatan pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pembelajaran tematik terpadu meliputi berbagai mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dengan tema sebagai pemersatunya. Tema merajut makna dari berbagai konsep dasar sehingga siswa dapat belajar konsep dasar secara kontekstual (Kemendikbud, 2013). Pembelajaran tematik terpadu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya. Pendekatan saintifik mencakup tiga ranah dalam proses pembelajarannya yakni ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Komponen pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa untuk menalar berbagai materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang kontekstual sehingga dapat mendorong siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber. Dengan demikian pembelajaran tematik terpadu memberikan makna yang utuh kepada siswa seperti yang tercermin pada tema makananku sehat dan bergizi khususnya subtema kebiasaan makanku. Pembelajaran pada subtema kebiasaan makanku di kelas IV mencakup empat keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa sangat penting dalam pembelajaran subtema tersebut karena keterampilan berbahasa merupakan penghela dari mata pelajaran lain (Permendikbud No. 67 Tahun 2013). Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan menulis. Menulis adalah kegiatan yang aktif dan produktif, kegiatan ini merupakan usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara tertulis (Iskandarwassid, 2013:248). Sedangkan Tarigan (2008:22) menjelaskan bahwa menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, juga dapat memudahkan untuk merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, serta menyusun urutan berbagai pengalaman. 71 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada bulan Agustus 2013 ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan di kelas IVA. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru belum bisa menyampaikan materi yang berkaitan dengan hal-hal yang nyata, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menulis laporan pengamatan karena materi itu tidak riil atau tidak nyata. Selain itu, ketidaksiapan guru dalam penerapan kurikulum baru yang menuntut kreativitas dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terpadu juga merupakan faktor penyebab kurang berhasilnya pembelajaran menulis laporan pengamatan. Kondisi tersebut mengakibatkan kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa sering merasa bosan dan bermain sendiri ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Hal tersebut juga didukung dengan data hasil belajar siswa kelas IVA SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 pada semester I tahun 2012/2013 dalam mata pelajaran bahasa Indonesia aspek menulis menunjukkan hasil yang kurang memuaskan dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Berdasarkan data hasil belajar pada mata pelajaran Matematika menunjukkan sebanyak 25% siswa mendapat nilai di bawah KKM dan pada mata pelajaran IPA menunjukkan sebanyak 20% siswa tidak tuntas dalam pembelajaran. Sedangkan data hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia aspek menulis, menunjukkan sebagian besar nilai ulangan siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 77 dengan nilai rata-rata 75. Dari 40 siswa yang mencapai KKM hanya 17 siswa yaitu sebesar 42,5%, maka yang tidak dapat mencapai KKM ada 23 siswa atau sebesar 57,5%. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu tindakan untuk mengatasi masalah pada pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui perbaikan model dan media pembelajaran. Untuk mengatasi masalah pada pembelajaran menulis laporan pengamatan dalam subtema kebiasaan makanku, peneliti menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan media audio-visual. Menurut Arends (2008:41) pembelajaran PBL merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan presentasi situasi-situasi yang autentik dan bermakna, yang berfungsi sebagai landasan bagi investigasi dan penyelidikan siswa. Dengan

demikian PBL merupakan suatu pembelajaran yang befokus pada siswa bukan pada guru, siswa dapat memecahkan suatu permasalahan melalui penyelidikan yang dilakukannya sendiri sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dan siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran. Media audio-visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual (Arsyad, 2013:27-28) Langkah-langkah model PBL dengan media audio-visual adalah sebagai berikut: (1) Siswa mengamati gambar (mengamati); (2) Siswa bertanya jawab tentang gambar (menanya); (3) Guru memberikan suatu permasalahan (tahap orientasi terhadap masalah); (4) Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 4 anak setiap kelompoknya (tahap mengorganisasi siswa untuk belajar); (5) Guru membagikan LKS dan menjelaskan petunjuk pengerjaannya; (6) Guru mendampingi siswa mengamati video untuk memecahkan permasalahan (tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok) (mengumpulkan informasi); (7) Guru membimbing kelompok siswa dengan mengamati dan memotivasi kelompok maupun anggota kelompok dalam melaksanakan tugas; (8) Guru mendampingi siswa bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan penyelidikan dalam memecahkan masalah (mengolah informasi); (9) Guru mendampingi siswa secara berkelompok mengerjakan LKS; (10) Guru mendampingi siswa membuat laporan pengamatan (mengolah informasi); (11) Guru mendampingi siswa mempresentasikan hasil pemecahan masalah (tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya) (mengkomunikasikan); (12) Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa; (13) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok; (14) Guru dan siswa membuat penegasan tentang materi (tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah); (15) Guru memberikan soal evaluasi secara tertulis untuk individu; serta (16) Guru memberikan tindak lanjut berupa saran dan motivasi agar siswa tidak melupakan materi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan dalam subtema kebiasaan makanku siswa kelas IVA SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. METODE PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVA sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) keterampilan guru dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan pada subtema kebiasaan makanku melalui model PBL dengan media audio-visual; (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan pada subtema kebiasaan makanku melalui model PBL dengan media audio-visual; (3) keterampilan menulis siswa dalam menyusun laporan pengamatan pada pembelajaran subtema kebiasaan makanku melalui model PBL dengan media audiovisual. Menurut Saminanto (2011:9) tahap-tahap dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan (planning) tindakan, pelaksanaan (acting) tindakan, pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik nontes berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Data tes dianalisis dengan teknik kuantitatif, sedangkan data nontes dianalisis dengan teknik kualitatif. 72

HASIL DAN PEMBAHASAN Keterampilan Guru Tabel 1. Keterampilan Guru No Indikator Skor Siklus I Siklus II 1. Membuka pelajaran dengan apersepsi dan tujuan 3 3 2. Menjelaskan materi yang berisi permasalahan 4 4 3. Mengajukan pertanyaan 2 4 4. Membentuk kelompok 3 4 5. Menggunakan media audio-visual 4 4 6. Membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan secara 2 3 berkelompok 7. Membimbing siswa dalam memaparkan hasil diskusi 2 3 8. Memberi penguatan 3 4 9. Menutup pelajaran 3 3 Jumlah skor 26 32 Rata-rata 2,89 3,56 Kategori Baik Sangat baik Keterangan: 28 skor 36: sangat baik; 18 skor < 28: baik; 9 skor < 18: cukup; 0 skor < 9: kurang. Siklus I keterampilan guru memperoleh skor 26 termasuk kategori baik. Kegiatan guru dalam membuka pelajaran sudah baik, namun guru belum memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. Kegiatan mengajukan pertanyaan masih belum optimal, yakni pertanyaan tersebut masih kurang mengundang antusias siswa serta guru belum memberikan respon yang baik terhadap jawaban siswa. Dalam membentuk kelompok masih belum menjelaskan petunjuk untuk mengerjakan tugas serta belum membimbing siswa agar aktif dalam diskusi serta belum membimbing siswa untuk berpendapat dalam kelompok. Ketika membimbing siswa untuk memaparkan hasil diskusi guru belum memberi konfirmasi jawaban yang tepat dan belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberi tanggapan. Siklus II keterampilan guru memperoleh skor 32 termasuk kategori baik. Guru telah membuka pelajaran dengan baik. Dalam mengajukan pertanyaan sudah optimal, karena pertanyaan sudah dapat mengundang antusias siswa serta sudah memberikan respon yang baik terhadap jawaban siswa. Kegiatan membentuk kelompok berlangsung baik karena sudah menjelaskan petunjuk untuk mengerjakan tugas. Dalam kegiatan membimbing siswa ketika melakukan penyelidikan sudah berlangsung baik, karena guru sudah membimbing siswa agar aktif dalam diskusi serta membimbing siswa untuk berpendapat dalam kelompok. Ketika membimbing siswa untuk memaparkan hasil diskusi guru sudah memberi konfirmasi jawaban yang tepat. 73

Aktivitas Siswa Tabel 2. Aktivitas Siswa No Indikator Skor Siklus I Siklus II 1. Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran 3,35 3,53 2. Aktif dalam kegiatan apersepsi 3,3 3,5 3. Memperhatikan guru dalam menyampaikan materi 3,03 3,53 4. Aktif dalam kegiatan tanya jawab 2,13 3,23 5. Sikap dalam pembentukkan kelompok 2,58 3,43 6. Mengamati media audio-visual yang terkait dengan materi 3,18 3,78 7. Berdiskusi dalam memecahkan masalah secara berkelompok 2,58 3,48 8. Mempresentasikan hasil pekerjaan 2,48 2,95 9. Mengerjakan soal evaluasi 3,2 3,65 Jumlah skor 1032 1242 Rata-rata 25,8 31,05 Kategori Baik Sangat Baik Keterangan: 28 skor 36: sangat baik; 18 skor < 28: baik; 9 skor < 18: cukup; 0 skor < 9: kurang. Aktivitas siswa siklus I memperoleh rata-rata skor 25,8 termasuk kategori baik. Sebagian besar siswa sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran, namun masih ada beberapa siswa yang belum siap sepenuhnya. Kegiatan apersepsi belum berjalan maksimal, karena masih terdapat siswa yang tidak mengikuti kegiatan apersepsi. Dalam kegiatan tanya jawab belum berlangsung baik, karena sebagian besar siswa merasa kesulitan untuk mengeluarkan pendapatnya dan bingung untuk mengajukan pertanyaan. Sikap siswa dalam pembentukkan kelompok masih belum baik karena siswa kurang memperhatikan penjelasan guru tentang pengerjaan tugas kelompok, karena siswa ribut untuk memindahkan kursi supaya dapat duduk dengan teman sekelompok. Dalam kegiatan memecahkan masalah masih ada beberapa siswa yang bekerja secara individu dalam kelompok serta ada siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi. Dalam mempresentasikan hasil pekerjaan siswa membacakan penyelesaian masalah di depan kelas, tetapi masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penyajian hasil diskusi kelompok lain serta tak ada siswa yang memberikan tanggapan. Siswa mengerjakan soal dengan mandiri, dan tidak ada siswa yang bekerja sama dengan temannya. Namun, masih ada beberapa siswa yang kurang tepat dalam menjawab soal evaluasi dan mengumpulkan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Aktivitas siswa siklus II memperoleh rata-rata skor 31,05 termasuk kategori sangat baik. Sebagian besar siswa sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran, namun masih ada beberapa siswa yang belum siap sepenuhnya. Kegiatan tanya jawab berlangsung baik karena siswa sudah antusias dalam kegiatan tanya jawab serta banyak siswa yang mengangkat tangannya ingin mengemukakan pendapat. Dalam kegiatan diskusi sudah berlangsung baik siswa sudah mampu bekerja sama dalam kelompok serta siswa sudah aktif dalam kegiatan berdiskusi. Dalam mempresentasikan hasil pekerjaan siswa membacakan penyelesaian masalah di depan kelas, dan sudah banyak siswa yang memperhatikan penyajian hasil diskusi kelompok lain, namun tidak ada siswa yang memberikan tanggapan. Siswa mengerjakan soal dengan mandiri, dan tidak ada siswa yang bekerja sama dengan temannya. Selain itu, siswa sudah tepat dalam menjawab soal evaluasi, dan hanya terdapat beberapa siswa yang kurang bisa menyelesaikan soal evaluasi tepat waktu. 74

Sikap Siswa Tabel 3. Sikap Siswa No Indikator Skor Siklus I Siklus II 1. Ketekunan 3,03 3,53 2. Percaya diri 2,13 3,23 3. Tanggung jawab 2,58 3,43 4. Kerjasama 2,58 3,48 5. Disiplin 3,2 3,65 Jumlah skor 540 692 Rata-rata 13,5 17,3 Kategori Baik Sangat Baik Keterangan: 16 skor 20: sangat baik; 10 skor < 16: baik; 5 skor < 10: cukup; 0 skor < 5: kurang. Sikap siswa siklus I memperoleh rata-rata skor 13,5 termasuk kategori baik. Siswa sudah tekun dalam mengikuti proses pembelajaran, sebagian besar siswa sudah baik dalam memperhatikan guru menyampaikan materi dan mencatat poin-poin penting materi. Sebagian besar siswa kurang percaya diri karena merasa kesulitan untuk mengeluarkan pendapatnya dan bingung untuk mengajukan pertanyaan, mereka masih terlihat kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat. Sikap tangung jawab belum terlihat sepenuhnya, karena banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru tentang tugas kelompok, dan siswa masih bayak yang ribut. Sikap kerjasama sudah tampak dalam aktivitas ini, namun masih ada beberapa siswa yang belum bisa bekerjasama. Sikap disiplin siswa mulai terlihat, namun ada beberapa siswa yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan soal evaluasi. Sikap siswa siklus II memperoleh rata-rata skor 17,3 termasuk kategori sangat baik. Siswa sudah tekun dalam mengikuti proses pembelajaran, sebagian besar siswa sudah baik dalam memperhatikan guru menyampaikan materi dan mencatat poin-poin penting materi. Sikap percaya diri siswa sudah mulai nampak karena banyak siswa yang berani mengangkat tangan untuk mengutarakan pendapatnya. Sikap tangung jawab sudah mulai tampak, karena siswa sudah memperhatikan penjelasan guru tentang tugas, namun masih ada beberapa siswa yang ribut untuk berkelompok. Sikap kerjasama sudah tampak dalam aktivitas ini, siswa mampu bekerjasama untuk memecahkan masalah. Sikap disiplin siswa mulai terlihat, hanya beberapa siswa yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan soal evaluasi. Hasil Keterampilan Menulis Siswa Tabel 4. Hasil Keterampilan Menulis Siswa No Indikator Skor Siklus I Siklus II 1. Pemahaman isi video 3,73 4 2. Ketepatan analisis 3,35 data 3,7 3. Kebermaknaan keseluruhan tulisan 2,95 3,33 4. Ketepatan diksi 2,93 3,23 5. Ketepatan kalimat 2,78 3,03 6. Ketepatan ejaan dan 2,5 tata tulis 2,8 Jumlah skor 731 803 Rata-rata 18,23 20,08 Kategori Baik Sangat Baik Keterangan: 19 skor 24: sangat baik; 12 skor < 19: baik; 6 skor < 12: cukup; 0 skor < 6: kurang. Keterampilan menulis siklus I memperoleh ratarata skor 18,23 termasuk kategori baik. Siswa telah mampu memahami isi video dengan baik serta mencatat hal-hal penting dari video. Sebagian besar siswa sudah baik dalam menganalisis data, hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar siswa sudah mampu dalam membuat kerangka laporan sesuai data, serta menyusun kerangka laporan secara urut dengan menggunakan kalimat yang jelas, singkat dan isi laporan mudah dipahami. Siswa sudah mampu menyusun laporan pengamatan sesuai dengan baik, yakni judul sesuai dengan isi laporan, serta menyusun laporan sesuai dengan kerangka laporan, namun ada beberapa siswa yang menyusun laporan tidak sesuai dengan kerangka laporan dan isi laporan hanya berisi sebagian data dari video. Dalam menyusun laporan pengamatan siswa sudah menggunakan pemilihan kata yang baik, yakni menggunakan kata yang santun, tidak bermakna ambigu, menggunakan kosakata baku, serta penempatan kata sesuai dalam pola kalimat. Secara umum siswa sudah mampu menyusun 75

laporan dengan kalimat yang baik, mengandung makna, mudah dipahami, jelas, dan singkat. Namun, dalam penggunaan kalimat masih belum sempurna, yakni masih banyak kalimat yang kurang runtut dengan kalimat yang lain. Siswa masih kesulitan dalam membuat laporan dengan rapi serta masih kurang memperhatikan penggunaan huruf kapital yang tepat. Keterampilan menulis siklus II memperoleh rata-rata skor 20,08 termasuk kategori sangat baik. Siswa sudah dapat memahami isi video karena siswa mampu mencatat hal-hal penting dari video. Selain itu, catatan siswa sudah sesuai dengan petunjuk pengamatan dan mencatat data dengan lengkap. Sebagian besar siswa dapat menganalisis data dengan baik, yakni siswa dapat membuat kerangka laporan sesuai data, menyusun kerangka laporan secara urut dengan menggunakan kalimat yang jelas, singkat dan isi laporan mudah dipahami. Pada umumnya siswa sudah mampu menyusun laporan pengamatan sesuai dengan baik, yakni judul sesuai dengan isi laporan, serta menyusun laporan sesuai dengan kerangka laporan, namun masih ada beberapa siswa yang menyusun laporan tidak sesuai dengan kerangka dan isi laporan hanya berisi sebagian data dari video. Rata-rata siswa sudah mampu menyusun laporan dengan pemilihan kata yang baik, yakni menggunakan kata yang santun, tidak bermakna ambigu, menggunakan kosakata baku, serta penempatan kata sesuai dalam pola kalimat. Siswa sudah mampu menyusun laporan dengan kalimat yang baik, mengandung makna, mudah dipahami, jelas, dan singkat. Namun, dalam penggunaan kalimat masih belum sempurna, yakni masih banyak kalimat yang kurang runtut dengan kalimat yang lain. Pada umumnya siswa sudah dapat menulis dengan rapi, namun banyak siswa yang masih salah dalam penempatan huruf kapital. Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa Siklus Tabel 5. Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa No Pencapaian Siklus I Siklus II 1 Rata-rata 76,15 83,65 2 Nilai terendah 50 62,5 3 Nilai tertinggi 91,7 91,7 4 Tuntas 72,5% 87,5% 5 Belum tuntas 27,5% 12,5% Hasil tes keterampilan menulis siswa siklus I memperoleh rata-rata 76,15 dengan ketuntasan klasikal 72,5%. sebanyak 11 siswa mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 77), dan sebanyak 29 siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Rata-rata nilai hasil menulis siswa adalah 76,15 yang berarti belum mencapai KKM. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 72,5% dan yang belum tuntas adalah 27,5%. Hasil tes keterampilan menulis siswa siklus II memperoleh rata-rata 83,65% dengan ketuntasan klasikal 87,5%. sebanyak 5 siswa mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 77), dan sebanyak 35 siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Rata-rata nilai hasil menulis siswa adalah 83,83 yang berarti sudah mencapai KKM. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 87,5% dan yang belum tuntas adalah 12,5%. Hasil Belajar IPA dan Matematika Tabel 6. Hasil Belajar IPA dan Matematika No Pencapaian Siklus I Siklus II 1 Rata-rata 78 93,13 2 Nilai terendah 50 100 3 Nilai tertinggi 90 80 4 Tuntas 82,5% 100% 5 Belum tuntas 17,5% - Hasil belajar IPA dan matematika siklus I memperoleh rata-rata 78 dengan ketuntasan klasikal 82,5%. sebanyak 7 siswa mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 77), dan sebanyak 33 siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 78 yang berarti sudah mencapai KKM. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 82,5% dan yang belum tuntas adalah 17,5%. Hasil belajar IPA dan matematika siklus II memperoleh rata-rata 93,13 dengan ketuntasan klasikal 100%. SIMPULAN Simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model PBL dengan media audio-visual dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan subtema kebiasaan makanku dapat meningkatkan 76

keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar keterampilan menulis laporan pengamatan. DAFTAR PUSTAKA Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach. Translated by Soetjipto. 2008. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Handayani, Sri. 2013. Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Kemendikbud. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Saminanto. 2011. Ayo Praktik PTK. Semarang: Rasail Media Group. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. 77