TOPIC KESESUIAN OF MANUSCRIPT LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2. No.2 (2015) 17-21 http:www... KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI Puspita Handayani 1 Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Diterima : Juni 2015/ Diterbitkan: september 2015 Abstrak Judul dari jurnal ini adalah tentang kesesuaian lahan yang ada di politeknik pertanian payakumbuh untuk tanaman kedelai. Tanaman kedelai ini sendiri bayank ditanam di politani dan juga sekitarnya. Untuk mengetahui sesuai atau tidak lahan pada politani untuk tanaman kedelai dilakukan penilaian terhadap tanah yang ada di politani. Dilakukannya penilaian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian lahan politani untuk melakukan budidaya tanaman kedelai. Dan juga tidak adanya data tentang kesesuian lahan untuk kedelai di politeknik pertanian negeripayakumbuh. Setelah mengetahui nilai lahan yang ada di politani maka langsung dicocokkan dengan syarat tumbuh tanaman kedelai. Dari situ kita melihat sesuai atau tidak tanaman kedelai untuk dibudidayakan di politeknik pertanian negeri payakumbuh. Untuk penilaian kesesuaian lahan ini dilakukan dengan survey langsung ke lapangan dan memberi penialaian untuk lahan yang ditanami kedelai. Dalam dunia pertanian banyak sekali petani yang tidak mengetahui bagaimana cara menentukan kesesuaian lahan untuk kedelai. Kedelai adalah salah satu tanaman kacangkacangan yang sangat berperan penting sebagai sumber protein selain kacang tanah. Sehingga kedelai banyak ditanam. Kedelai juga memiliki prospek bagus untuk melakukan usaha. Dengan mengetahui kesesuian lahan maka kita kan lebih mengerti bagaimana berbudidaya tanaman kedelai yang baik. Kesesuiaan lahan yang ada di politeknik pertanian negeri payakumbuh untuk kedelai adalah tidak sesuai (N). Faktor pembatasnya yaitu kelembapan. Untuk mengatasi faktor pembatas ini bisa diberikan naungan plastik dan juga untuk PH tanah yang ada di kesesuaian S3 ( kurang sesuai) bisa dengan dilakukannya penambahan bahan organik agar PH bisa turun. Kata kunci : kesesuaian lahan kedelai Koresponden: 081261175445 1. Pendahuluan puspitahandayani89@gmail.com.:hp, Tanah merupakan salah satu sumberdaya alam yang penting bagi kehidupan manusia. Meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam pengguanaan lahan baik untuk keperluan produksi pertanian maupun untuk keperluan lainnya memerlukan pemikiran yang cerdas dalam pemanfaatan yang paling menguntungkan dari sumberdaya yang terbatas, tanpa mengabaikan tindakan konservasi untuk penggunaan masa mendatang. Atas dasar tersebut, maka perlu adanya perencanaan dalam penataan lahan untuk keperluan produksi pertanian dibututhkan informasi tentang potensi lahan serta kesesuian penggunaan lahan ( Frasawi, O. Dkk. 2015). Politeknik pertanian negeri payakumbuh merupakan salah satu wilayah di kabupaten liama puluh kota, payakumbuh, sumatera barat yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan menjadi salah satu politeknik yang banyak membudidayakan tanaman pertanian. Salah satunya yaitu tanaman kedelai. Sehubungan dengan penanamn kedelai, maka diadakan survey mengenai kesesuaian lahan secara fisik bagi budidaya tanaman kedelai.. saat ini kedelai adalah tanaman kacang-kacangan yang sangat berperan penting untuk masyarakat. Kedelai yang ada di politeknik pertanian negeri payakumbuh pertumbuhannya tidak baik dan produksinya rendah. Oleh karena itu dilakukan penilaian kesesuian lahan yang ada dipoliteknik pertanian negeri payakumbuh untuk tanaman kedelai. Karena faktor pembatas PH dan kelembapan. Kelembapan yaitu dengan diberikan naungan plastik dan untuk PH yaitu dengan penambahan bahan organik agar PH tanah turun. Tujuan dari penilaian kesesuian lahan di politeknik pertanian negeri payakumbuh agar kita tahu kesesuiana lahan kedelai yang ada politeknik pertanian negeri payakumbuh. Menilai kesesuian lahan kedelai yang ada di politani dengan melakukan survei langsung ke lapangan dengan menilai keadaan iklim dan fisik tanah. Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab kondisi produksi kedelai menurun adalah adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian serta kurangnya informasi tentang potensi dan kesesuian pengguanan lahan. Sumberdaya tanah yang sudah tidak cocok untuk penenman kedelai maka akan mengahsilkan produktivitas yang rendah. Berdasarkan hal-hal tersebut maka dalam budidaya kedelai di politeknik pertanian negeri payakumbuh, maka sangatlah penting untuk mengetahui kesesuian lahan untuk kedelai serta syarat tumbuh kedelai. 2. BAHAN DAN METODE S1 = Sangat Sesuai S2 = Sesuai S3 = Agak sesuai/kurang sesuai N = Tidak sesuai 2.1. Lokasi penelitian Tempat pelaksanaan pratikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 13.20-17.00 WIB.
2.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : kertas dan tabel analisa, hygrometer, lahan kedelai, data iklim, sifat fisika dan kimia tanah, foto lokasi. Tabel. 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Kedelai. Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan Temperatur (tc) Kelas kesesuaian lahan S1 S2 S3 N Temperatur rerata ( C) 20-26 26 30 16-20 30-32 < 16, > 32 Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm) 500-1200 1200-1600 400-500 > 1.600 300-400 <300 Kelembaban (%) > 42 36 42 30-36 < 30 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase baik, agak agak cepat, sangat, cepat Media perakaran (rc) Tekstur Halus, agak halus, agak cepat, sangat, cepat Bahan kasar (%) < 15 15 35 35-55 > 55 Kedalaman tanah (cm) > 60 40 60 25-40 < 25 Gambut: Ketebalan (cm) < 60 60 140 140-200 > 200 Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/ pengkayaan < 140 140-200 200-400 > 400 Kematangan saprik+ saprik, hemik+ hemik, fibrik+ fibrik Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) > 16 16 Keterangan : Kejenuhan basa (%) KE : Kepekaan Erosi > 50 35-50 < 35 E : Erosi 5,5-5,8, 7,8 ph H2O 5,8-7,8 KD : Kedalaman tanah 8,2 < 5,5, > 8,2 TLA : tekstur lapisan atas C-organik (%) TLB : tekstur lapisan bawah D Toksisitas : Drainase (xc) P : permeabilitas Salinitas (ds/m) B : krikil/batu O Sodisitas : ancaman (xn) banjir > 0,4 < 4 0,4 4--6 4--8 > 8 G : garam Alkalinitas/ESP (%) < 15 15-20 20-25 > 25 Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) > 100 75-100 40-75 < 40 Batuan di permukaan (%) < 5 5--15 15-40 > 40 Singkapan batuan (%) < 5 5--15 15-25 > 25
Bahaya erosi (eh) Lereng (%) < 8 8--16 16 30 > 30 Bahaya erosi Bahaya banjir (fh) sangat rendah rendah - berat Genangan F0 F1 > F2 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) < 5 5--15 15 40 > 40 Singkapan batuan (%) < 5 5--15 15 25 > 25 sangat berat III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah kami lakukan tentang kesesuaian lahan kedelai yang dilakukan di lahan politeknik pertanian negeri payakumbuh dapat dilihat hasil sebagai berikut : Tabel 2. Hasil analisis kesesuaian lahan kedelai Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan Temperatur (tc) Kelas kesesuaian lahan S1 S2 S3 N Temperatur rerata ( C) 38 Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm) 2200-3750 Kelembaban (%) 67% Ketersediaan oksigen (oa) Drainase agak cepat Media perakaran (rc) Tekstur agak halus Bahan kasar (%) < 15 Kedalaman tanah (cm) > 60 Gambut: Ketebalan (cm) Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/ pengkayaan
Kematangan Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) 16 Kejenuhan basa (%) < 35 ph H2O 9,31 C-organik (%) > 0,4 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) < 15 Bahaya erosi (eh) Lereng (%) < 8 Bahaya erosi sangat rendah Bahaya banjir (fh) Genangan Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) < 5 Singkapan batuan (%) < 5 F1 Tabel diatas merupakan tabel data lahan untuk kedelai di politeknik pertanian negeri payakumbuh. Data ini didapat melalui survei yang dilakukan dengan berpedoman pada tabel kesesuaian lahan yang telah ditentukan. Pengambilan data ini dilakukan perkelompok dan masing-masing kelompok berbeda komoditi. Untuk kedelai lahan yang digunakan yaitu di lahan perkebunan di dekat budidaya murbei dan ulat sutra. Dalam pengambilan data kami beranggotakan 3 orang. Untuk tanaman kedelai yang ada pada lahan ini baru saja ditanam. Berkisar umur 1 bulan-2 bulan. Pada saat pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alatalat yang dibutuhkan untuk survei. Pada data yang diperoleh untuk lahan politeknik pertanian negeri payakumbuh, khususnya lahan kedelai yang ada di lahan perkebunan memiliki variasi yang berbeda sesuai dengan kelas penialaian dan kategori penialaian yang ada pada tabel. ada beberapa penilaian kelas pada lahan kedelai yaitu S1, S2, S3 samapai N. Untuk suhu pada daerah politeknik pertanian negeri payakumbuh yaitu rata-rata suhunya 380c. Sehingga untuk kelas suhu lahan kedelai berada dikelas S3. Jadi dari penilaian suhu untuk kedelai di politeknik pertanian negeri payakumbuh kurang sesuai. Pada penialaian curah hujan yaitu berada pada kelas S3 untuk lahan kedelai dan pada politeknik pertanian negeri payakumbuh dan sekitarnya yaitu 2200-3750. Sehingga untuk kelas penialan kelembapan kedelai kurang cocok untuk ditanamai kedelai di lahan perkebunan politeknik pertanian negeri pertanian negeri payakumbuh. Kelembapan untuk lahan yang ada di politeknik pertanian negeri payakumbuh yang digunakan untuk penanaman kedelai yaitu 67b % dan berada pada kelas N. Sehingga untuk budidaya kedelai pada lahan ini sangat tidak sesuai dengan persyaratan kesesuian lahan kedelai yang dibutuhkan. Drainase pada lahan yang ditanami kedelai di lah perkebunan politekinik pertanian negeri payakumbuh yaitu agak cepat dan berada pada kelas S2. Sehingga untuk budidaya kedelai pada kelas ini lumayan sesuai dengan kebutuhan drainase yang dibutuhkan pada budidaya tanaman kedelai. Tekstur tanah yang dimiliki oleh lahan kedelai ini agak halus dan berada pada kelas S1. Sehingga untuk budidaya kedelai sangat baik dilakukan di tanah jenis ini. Dan juga dilihat dari bahan kasar dan kedalaman tanah sangat cocok dilakukan untuk budidaya tanaman kedelai. Karena pada penilaian kategori ini semua ada pada kelas S1. Pada lahan perkebunan yang ditanami kedelai memiliki bahaya erosi yang sangat rendah. Karena dari survei yang kami lakukan dari penamapakan fisik lahan pada lahan tersebut sangat jarang terjadi banjir atau bahkan tidak pernah sama sekali. Dari keadaan lerang lahan yaitu hanya <8. Dari penialaian untuk bahaya erosi yaitu berada di kelas S1. Sehingga untuk bahaya erosi yang ada pada lahan penanaman kedelai itu sangat sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh kedelai pad tabel yang telah ditentukan. Jadi untuk kedelai pada lahan politeknik pertanian negeri payakumbuh kurang baik. Budidaya kedelai pada lahan pertanian politani bisa dilakukan hanya saja tidak akan mencapai produksi yang maksimal. Ini dapat dilihat dari penilaian kesesuian lahan yang telah dilakukan melalui survei langsung ke lapangan. Dan
melihat dari kategori dan berdasarkan penilaian kelas yang diperoleh. Produksi kedelai di politeknik pertanian negeri payakumbuh yaitu sebanyak 1 ton per/ha. Sedangkan menurut paskomnas, 2015, produksi kedelai mencapai 1,7-2 ton/ha di daerah sukarejo. Rendahnya produksi kedelai yang ada di politeknik pertanian negeri payakumbuh disebabkan lahan yang ada tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh kedelai. Faktor pembatasnya yaitu kelembapan dan PH tanah yang ada di politeknik pertanian negeri payakumbuh. Faktor pembatas ini bisa di minimalisir untuk kelembapan dengan memberika naungan plastik dan juga untuk PH tanah dengan menambahkan bahan organik agar PH tanah menurun. Gambar : Gambar peta Politeknik pertanian negeri payakumbuh. KESIMPULAN DAN SARAN Dari survei lahan yang dilakukan di politeknik pertanian negeri payakumbuh, untuk budidaya kedelai tidak sesuia (N). Karena tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk budidaya tanaman kedelai. Agar kedelai dapat tumbuh dengan baik sebaiknya dilakukan analisis terhadap kesesuaian lahan yang akan ditanami kedelai. Ketidakesesuian ini dikarenakan faktor pembatasnya adalah kelembapan dan PH tanah yang ada di politeknik pertanian negeri payakumbuh. Dan bagi mahasiswa ynag mau melakukan budidaya kedelai di politeknik pertanian negeri payakumbuh sebaiknya pada musim panas dan pada saat budidaya lakukan penmbahan bahan organik agar PH tanah turun dan sesuia dengan yang dibutuhkan kedelai. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kepada Bapak Aflizar yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini dan juga proses penulisan jurnal ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman khususnya Teti suarni dan Zahratul hayati yaitu teman satu kelompok saya yang telah membantu saya dalam melakukan survei kesesuaian lahan sebagai bahan yang digunakan untuk penulisan jurnal ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan.Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. [2] Frasawi, O. dkk.2015. Ejournal. Evaluasi lahan secara fisik untuk tanaman kedelai di kelurahan pandu kecamatan mapanget kota manado.http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/cocos/article/view File/3473/3010 ( 18 juni 2015). [3]Kardilah,N,2014.Contoh makalah tentang kedelai.http://mision.heck.in/ contoh-isi makalah-tentang-kedelai.xhtml (22 april 2015) [4] Litbang. 2010. Kriteria kesesuian lahan ://http ://bbsdp. Litbang. Deptan. go. Id [5] Wikipedia. 2014. Kedelai. http://id.wikipedia.org/wiki/kedelai. (22 april 2015