BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel-variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a. Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhannya. Variabel produk dapat diukur dengan : Kualitas produk Indomie Kelezatan rasa mie instan Indomie Kemasan mie instan Indomie b. Harga Harga adalah persepsi sejumlah nilai yang dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan manfaat dari menggunakan produk Indomie. Variabel harga dapat diukur dengan : Keterjangkauan harga mie instan Indomie 1
Kesesuaian antara harga dengan manfaat Perbandingan harga dengan produk mie instan lain c. Promosi Promosi adalah segala aktivitas perusahaan untuk memberikan informasi mengenai keunggulan produk yang ditawarkan sehingga konsumen mau membelinya. Variabel promosi dapat diukur dengan : Ragam media promosi yang digunakan Frekuensi promosi Daya tarik promosi d. Distribusi Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menyediakan produk Indomie di pasaran melalui perantara agar memudahkan konsumen dalam memperoleh produk Indomie. Variabel distribusi dapat diukur dengan : Kemudahan memperoleh produk mie instan Indomie Kelengkapan berbagai rasa produk mie instan Indomie Posisi penataan produk mie instan Indomie di dalam toko 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel-variabel yang mungkin dipengaruhi atau terikat pada variabel-variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. 2
Keputusan pembelian merupakan tindakan nyata dari konsumen untuk membeli mie instan Indomie. Variabel keputusan pembelian dapat diukur dengan : Pengaruh produk terhadap keputusan pembelian produk mie instan Indomie Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk mie instan Indomie Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk mie instan Indomie Pengaruh distribusi terhadap keputusan pembelian produk mie instan Indomie 3.2 Penentuan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diteliti. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Sampel dalam penelitian sebagai pertimbangan efisiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan memfokuskan pada sebagian dari populasinya. Dalam penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan metode nonprobability sampling yakni accidental sampling, yaitu prosedur sampling yang memilih sampel dari orang yang paling mudah dijumpai, oleh karena itu 3
sampling ini mudah diakses, diukur dan bekerjasama karena peneliti tidak memerlukan daftar jumlah populasi (Soeratno dan Lincolin Arsyad, 1999). Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen dari produk mie instan Indomie yang berdomisili di Panca Karya, Semarang. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui, maka untuk memudahkan penentuan jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus (Supranto,2001) : Z α 2 ) 2 n = (0,25)( ( 1 ) ε dimana : n = jumlah sampel Z α/2 = nilai yang didapat dari tabel normal atas tingkat keyakinan ε = kesalahan penarikan sampel Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 95 persen maka nilai Z α/2 adalah 1,96. Tingkat kesalahan penarikan sampel ditentukan sebesar 10 persen. Maka dari perhitungan rumus tersebut dapat diperoleh sampel yang dibutuhkan, yaitu : 1,96 n = (0,25)( ) 0,1 2 n = 96,04 Jadi berdasarkan rumus diatas sampel yang diambil sebanyak 96,04 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 100 orang. 4
3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diedarkan pada responden selaku konsumen yang membeli mie instan Indomie. Data primer yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan tanggapan responden terhadap variabel -variabel penelitian yang akan diuji. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian, kemudian daftar pertanyaan tersebut dibagikan kepada responden untuk diisi. Cara pelaksanaannya dengan menghadapkan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia, dan kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Jawaban-jawaban responden tersebut akan diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang berdasarkan lima tingkatan jawaban. 5
3.5 Metode Analisis Data Dalam hal ini untuk mengolah data yang diperoleh digunakan dua metode analisis data, yaitu : 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah suatu metode analisis penelitian yang penyajiannya bersifat uraian atau penjelasan dengan membuat tabel pengelompokan dan pengikhtisaran karakteristik responden dengan menggunakan tabulasi data. Analisis ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Jawaban-jawaban responden tersebut akan diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang berdasarkan lima tingkatan jawaban. Masingmasing jawaban akan diberikan skor penelitian sebagai berikut : Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS) Skor 4 untuk jawaban Setuju (S) Skor 3 untuk jawaban Netral (N) Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk menghitung atau memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif suatu kejadian terhadap kejadian lainnya. Analisis ini menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan menggunakan metode statistik berdasarkan skor 6
jawaban responden terhadap kuesioner yang diukur dengan skala Likert. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Adapun tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut : 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2001). Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k dengan alpha 0,05. jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka pertanyaan dapat dikatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam Ghozali,2001). Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji statistik croncbach alpha. Suatu konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. 7
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolineritas Multikolineritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi di antara variabel bebas. Cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas adalah : Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolineritas adalah mempunyai VIF di sekitar angka 1, batas VIF adalah 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. Besaran Korelasi Antar Variabel Bebas Koefisien korelasi antar variabel bebas harus lemah (di bawah 0,90), jika korelasi kuat (umumnya di atas 0,90) maka merupakan indikasi adanya multikolineritas. b. Uji Heterokedastisitas Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam model regresi (Imam 8
Ghozali,2001). Konsekuensi adanya heterokedastisitas adalah bahwa penaksir yang diperoleh tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot, dengan analisis sebagai berikut : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal. Jika distribusi datanya normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 9
4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel harga (X1), produk (X2), promosi (X3) dan distribusi (X4) terhadap keputusan pembelian konsumen. Adapun bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah : Υ a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 ( 2 ) dimana : Y = sikap konsumen dalam keputusan membeli a = konstanta X 1 = variabel produk X 2 = variabel harga X 3 = variabel promosi X 4 = variabel distribusi b 1 = koefisien regresi dari produk b 2 = koefisien regresi dari harga b 3 = koefisien regresi dari promosi b 4 = koefisien regresi dari distribusi Analisis regresi linier berganda memiliki berbagai uji statistik untuk melakukan interprestasi output, yaitu : 10
a. Uji Parsial (Uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas (variabel X 1, X 2, X 3, X 4 ) secara parsial (sendiri-sendiri) terhadap variabel Y (keputusan membeli). Uji t ditentukan dengan hipotesis sebagai berikut : H0 = β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang positif secara parsial (sendiri-sendiri) pada masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha = β 1 = β 2 = β 3 = β 4 0, artinya ada pengaruh yang positif secara parsial (sendiri-sendiri) pada masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t tabel diperoleh dengan tingkat signifikansi 5 persen (α = 0,05) dan degree of freedom (df) = (n- k). Dasar pengambilan keputusan : a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak. Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima. 11
Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak. b. Uji Simultan (Uji F) Uji F merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu variabel produk, harga, promosi dan distribusi secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumen untuk membeli. Uji F ditentukan dengan hipotesis sebagai berikut : H0 = β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang positif secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha = β 1 = β 2 = β 3 = β 4 0, artinya ada pengaruh yang positif secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai F tabel diperoleh dengan tingkat signifikansi 5 persen (α = 0,05) dan degree of freedom (df) = (n k 1). Dasar pengambilan keputusan : a. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak. 12
Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak. c. Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi dapat digunakan untuk mengetahui perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebasnya (X). Pada prinsipnya koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat (Imam Ghozali, 2001). 13
14