KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO

dokumen-dokumen yang mirip
POTENSI DAN PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO

KUESIONER RESPONDEN. Lampiran 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau ahli bidang ilmu lainnya yang mungkin tidak setuju dengan statement

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian pedesaan merupakan perekonomian yang dihasilkan

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

I. PENDAHULUAN. Aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN

(Salam Hormat, Peneliti)

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

NILAI EKONOMI DAN POLA SEBARAN AREN

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk,

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

KUESIONER. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : Tahun. 4. Agama : 5. Suku : 6.Pendidikan : 7. Pekerjaan :

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gula semut

SKRIPSI. Oleh : JOHANNES MARTPANTO SIMARMATA / MANAJEMEN HUTAN

Masyarakat Pantura Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Studi Pendahuluan. Menentukan Informan Kunci. Mengurus Surat Izin Pengambilan Data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN: IDENTIFIKASI LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN GULA MERAH LONTAR DI KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Aren (A. pinnata) merupakan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU)

Angket Penelitian. I. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Jenis kelamin : a. Laki- laki. b. Perempuan. 4. Etnis : a.

Lampiran 1. Matriks Metodologi Penelitian. Sumber dan Metode Observasi lapangan, wawancara dan kuisioner, dokumentasi, peta lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis sudah sangat UKDW

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan

PENDAHULUAN. hutan yang dialih-gunakan menjadi lahan usaha lain. Agroforestry adalah salah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ACARA 3. KELEMBAGAAN !! Instruksi Kerja : A. Aspek Kelembagaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kuisioner ANALISIS KEGIATAN DAN PERMASALAHAN DALAM PEMASARAN SAYURAN ORGANIK

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB V KESIMPULAN. pemahaman bahwa perempuan berada dalam posisi yang kuat. Perempuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mandiri untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga petani penderes/ penyadap.

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendapatan Usaha Kecil Keripik Belut, Kasus Pada Usaha Kecil Keripik Belut di

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

Wa Ode Yusria 1), Sitti Kurniansi 2) 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 2 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1) Persyaratan Tumbuh Aren (Arenga pinnata)

Bab I PENDAHULUAN UKDW. buah apel impor telah mendominasi di mall-mall, pasar tradisional, kios buah di

PENINGKATAN MUTU PRODUK OLAHAN PENGRAJIN GULA AREN DESA MONGIILO

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang sering dilakukan oleh manusia Peter Vi, (2000) dalam Tarwaka

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUESIONER. Nama : Umur : Jenis kelamin : Status : Pekerjaan : Alamat : ( Perumusan Masalah ) A.Variabel bebas ( independent variable ) Indikator :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL ANGGOTA MASYARAKAT

Kuisioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa , , ,16

ALKOHOL TEKNIS : NILAI TAMBAH YANG MENJANJIKAN DARI AREN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

AREN (Arenga pinnata MERR)

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BAB II GAMBARAN UMUM

STUDI PEMANFAATAN POHON AREN (Arenga pinnata Merr) (study on utilization of Palm trees (Arenga pinnata Merr.)

PENDAHULUAN Latar Belakang

DEFINISI OPERASIONAL

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN (StudiKasus :Desa Mancang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat) SKRIPSI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL GULA KELAPA DAN AREN

TINJAUAN PUSTAKA. Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam Pasal 1 Ayat (1)

MAKALAH. Budidaya Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr.) sebuah alternatif dalam upaya peningkatan. pendapatan masyarakat. Oleh:

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KESIAPAN TENAGA KERJA DALAM MENGHADAPI ERA MEA DI KOTA MEDAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PELAKSANAAN KEGIATAN A.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

I. PENDAHULUAN. zaman penjajahan) yang sebenarnya merupakan sistem perkebunan Eropa.

Universitas Sumatera Utara

ANALISA BIAYA PENYADAPAN AREN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN HUTAN BUNGORO KABUPATEN PANGKEP

BAB II DESKRIPSI DESA RUMAH SUMBUL SEBELUM TAHUN mata pencarian. Hal ini untuk menggambarkan bagaimana situasi dan kondisi Desa

I. PENDAHULUAN. Pasar adalah sekumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,

AREN. Gambar 1. Pohon Industri Produk Turunan Aren Sumber : BPTP Banten (2005)

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ARENS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

PELUANG BISNIS EXPORT GULA AREN. Di susun oleh Nama : Totok Kristianto Nim : Kelas : S1-TI 2H

Sehubungan dengan penyusunan skripsi, maka saya:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

VALUASI EKONOMI DAN PEMASARAN MANFAAT HUTAN LANGSUNG

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

Perancangan Media Promosi Madu Wanajava. M Rachman Adi

MODEL AGROFORESTRY BERBASIS TONGKONAN YANG BERWAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN DI KABUPATEN TANA TORAJA. Oleh: SAMUEL ARUNG PAEMBONAN.

Transkripsi:

KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan terakhir : 5. Agama : 6. Lama menetap : 7. Suku : 8. Pekerjaan pokok : 9. Pekerjaan sampingan : Sosial Ekonomi 1. Darimana saudara mendapatkan aren?... 2. Adakah kepemilikan khusus aren?... 3. Bagaimana status kepemilikannya?... 4. Apakah saudara mengetahui status hutan tempat saudara mengambil aren?... 5. Apasaja yang saudara manfaatkan dari aren?... 6. Apakah aren dimanfaatkan juga dalam komponen bangunan rumah?... 7. Alat apa saja yang saudara gunakan dalam penyadapan aren?... 8. Bagaimana ciri-ciri aren yang siap untuk disadap?...

9. Kualitas aren yang baik?... 10. Adakah adat istiadat dalam menyadap aren?... 11. Bagaimana cara memukul tandan aren?... 12. Bagaimana cara mengolah produk yang dihasilkan aren?... 13. Berapa lama aren dapat disadap?... 14. Adakah teknik dalam penyadapan aren?... 15. Berapa banyak nira yang dihasilkan dalam sehari?... 16. Kemana saudara memasarkannya?... 17. Bagaimana harga aren yang saudara jual, apakah mencukupi biaya hidup sehari-hari?... 18. Masalah yang dihadapi dalam pengolahan aren? 19. Apakah sudah ada pemanfaatan teknologi dalam pengolahan aren?... 20. Apakah sudah ada kegiatan pembudidayaan aren?...

45 Lampiran 1. Dokumentasi hasil penelitian Lampiran a. Buah aren sudah tua Lampiran b. Aren yang buah berguguran Lampiran c. Kayu bakar gula aren Lampiran d. Cetakan gula aren Lampiran e. Kampak pembelah kayu Lampiran f. Pembersihan tempat mencetak

46 Lampiran g. Pembersihan cetakan Lampiran h. Pemasukan gula ke wadah Lampiran i. Pencetakan ½ ke alat Lampiran j. Pencetakan penuh Lampiran k. Pembalikan gula aren Lampiran l. Gula aren siap dipasarkan

47 Lampiran 2. Data sebaran aren di Desa Kutambaru No Kategori aren Ketinggian(m dpl) Lintang utara Lintang selatan 1 Produktif 920 03 04 14.5" 098 21 46.3" 2 Produktif 924 03 04 09.7" 098 21 58.0" 3 Produktif 929 03 04 06.0" 098 22 04.7" 4 Produktif 950 03 03 45.3" 098 22'27.2" 5 Produktif 998 03 03 13.9" 098 23'22.0" 6 Produktif 1002 03 03 13.5" 098 23'21.8" 7 Produktif 1002 03 03 13.6" 098 23'21.9" 8 Produktif 1002 03 03 13.5" 098 23'21.9" 9 Produktif 1003 03 03 13.7" 098 23'21.9" 10 Tidak produktif 1002 03 03 13.7" 098 23'22.1" 11 Produktif 998 03 03 14.2" 098 23'22.5" 12 Produktif 997 03 03 13.8" 098 23'22.4" 13 Produktif 998 03 03 14.0" 098 23'22.8" 14 Produktif 1000 03 03 13.8" 098 23'22.8" 15 Produktif 1012 03 03 13.6" 098 23'22.9" 16 Tidak produktif 1012 03 03 13.6" 098 23'22.8" 17 Produktif 1011 03 03 13.3" 098 23'22.9" 18 Anakan 1013 03 03 13.5" 098 23'23.0" 19 Produktif 1038 03 03 01.7" 098 23'47.0" 20 Anakan 1037 03 03 01.7" 098 23'47.1" 21 Produktif 1058 03 02 37.6" 098 23'58.4" 22 Produktif 1058 03 02 15.1" 098 23'51.6" 23 Produktif 1057 03 02 24.5" 098 24'02.5" 24 Tidak produktif 1057 03 02 24.5" 098 24'02.9" 25 Anakan 1058 03 02 24.3" 098 24'02.8" 26 Produktif 1056 03 02 24.3" 098 24'02.8" 27 Produktif 1051 03 02 24.3" 098 24'02.8" 28 Tidak produktif 1048 03 02 24.4" 098 24'03.0" 29 Anakan 1055 03 02 23.2" 098 24'02.3" 30 Anakan 1047 03 02 22.4" 098 24'02.0" 31 Produktif 1047 03 02 22.0" 098 24'01.6" 32 Anakan 1056 03 02 22.7" 098 24'02.2" 33 Anakan 1056 03 02 22.5" 098 24'02.1" 34 Tidak produktif 1047 03 02 21.9" 098 24'01.6" 35 Produktif 1055 03 02 21.8" 098 24'01.5" 36 Produktif 1047 03 02 22.7" 098 24'02.3" 37 Tidak produktif 1055 03 02 21.9" 098 24'01.8" 38 Anakan 1054 03 02 22.6" 098 24'02.5" 39 Anakan 1048 03 02 23.4" 098 24'03.1" 40 Anakan 1056 03 02 23.2" 098 24'03.1"

48 41 Tidak produktif 1055 03 02 22.6" 098 24'02.6" 42 Produktif 1048 03 02 23.3" 098 24'03.3" 43 Produktif 1063 03 02 23.3" 098 24'03.4" 44 Produktif 1064 03 02 22.5" 098 24'02.8" 45 Produktif 1064 03 02 20.7" 098 24'01.6" 46 Anakan 1064 03 02 20.3" 098 24'01.9" 47 Tidak produktif 1065 03 02 19.9" 098 24'02.1" 48 Produktif 1069 03 02 19.8" 098 24'02.1" 49 Produktif 1070 03 02 19.8" 098 24'02.1" 50 Anakan 1070 03 02 18.5" 098 24'02.2" 51 Anakan 1071 03 02 19.1" 098 24'03.1" 52 Produktif 1072 03 02 19.1" 098 24'03.1" 53 Tidak produktif 1073 03 02 18.8" 098 24'03.2" 54 Anakan 1073 03 02 18.9" 098 24'03.3" 55 Anakan 1072 03 02 19.0" 098 24'03.4" 56 Produktif 1069 03 02 19.1" 098 24'03.6" 57 Anakan 1072 03 02 18.9" 098 24'03.5" 58 Anakan 1074 03 02 18.8" 098 24'02.8" 59 Anakan 1073 03 02 18.7" 098 24'03.4" 60 Tidak produktif 1072 03 02 18.8" 098 24'03.5" 61 Anakan 1074 03 02 18.9" 098 24'03.7" 62 Tidak produktif 1073 03 02 18.8" 098 24'03.6" 63 Anakan 1073 03 02 18.8" 098 24'03.7" 64 Anakan 1078 03 02 18.7" 098 24'03.6" 65 Anakan 1074 03 02 18.6" 098 24'03.6" 66 Anakan 1075 03 02 18.2" 098 24'03.3" 67 Anakan 1076 03 02 19.1" 098 24'04.1" 68 Anakan 1073 03 02 18.8" 098 24'04.0" 69 Anakan 1075 03 02 18.6" 098 24'03.9" 70 Anakan 1073 03 02 18.6" 098 24'03.9" 71 Anakan 1076 03 02 18.8" 098 24'04.0" 72 Anakan 1078 03 02 18.5" 098 24'03.9" 73 Anakan 1077 03 02 18.5" 098 24'03.9" 74 Anakan 1078 03 02 17.9" 098 24'03.5" 75 Anakan 1079 03 02 18.5" 098 24'04.1" 76 Anakan 1079 03 02 18.5" 098 24'04.2" 77 Anakan 1079 03 02 18.3" 098 24'04.0" 78 Produktif 1078 03 02 18.5" 098 24'04.2" 79 Anakan 1078 03 02 18.5" 098 24'04.3" 80 Anakan 1078 03 02 18.0" 098 24'03.9" 81 Anakan 1079 03 02 18.1" 098 24'04.0" 82 Tidak produktif 1079 03 02 18.5" 098 24'04.3" 83 Anakan 1054 03 02 18.4" 098 24'04.6" 84 Anakan 1059 03 02 18.4" 098 24'04.8"

49 85 Produktif 1062 03 02 25.0" 098 24'15.1" 86 Anakan 1026 03 02 25.0" 098 24'15.2" 87 Anakan 1062 03 02 24.8" 098 24'15.4" 88 Anakan 1062 03 02 24.7" 098 24'15.3" 89 Anakan 1063 03 02 24.6" 098 24'15.4" 90 Anakan 1062 03 02 24.5" 098 24'15.4" 91 Produktif 1064 03 02 24.6" 098 24'15.5" 92 Anakan 1064 03 02 24.5" 098 24'15.5" 93 Produktif 1064 03 02 24.8" 098 24'15.7" 94 Anakan 1064 03 02 25.2" 098 24'16.1" 95 Anakan 1064 03 02 25.1" 098 24'16.0" 96 Produktif 1064 03 02 25.1" 098 24'16.0" 97 Anakan 1064 03 02 25.1" 098 24'16.1" 98 Anakan 1064 03 02 25.1" 098 24'16.0" 99 Produktif 1064 03 02 24.9" 098 24'16.0" 100 Anakan 1064 03 02 25.1" 098 24'16.1" 101 Anakan 1064 03 02 25.1" 098 24'16.1"

50 Lampiran 3. Hasil wawancara responden pemanfaat aren di Desa Kutambaru Responden tentang pemanfaatan aren (A. pinnata) di Desa Kutambaru yang diwawancara lima responden Tabel 4 merupakan identitas responden yang memanfaatkan aren. Tabel 4. Identitas responden yang memanfaatkan aren Sumber: Analisis data primer Berdasarkan data di atas maka penyadapan aren memiliki tingkat pendidikan rendah sehingga inovasi baru terhadap perkembangan teknologi pengolahan aren masih sangat tradisional dan tidak ada perkembangan dari tahun ketahun. Tingkat pendidikan yang berbeda tidak mempengaruhi teknik pemanfaatan maupun pengolahan aren. Pemahaman respnden tentang pengolahan dan pemanfaatan aren tidak diperroleh secara formal dari bangku pendidikan melainkan secara informal dari pengalaman orang tua secara turun-temurun. Untuk itu usaha pembudidayaan belum ada. Produksi aren yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan konsumen. Kepercayaan yang dianut penyadap aren didominasi oleh Kristen protestan dan berbagai suku mulai dari penduduk asli sampai pendatang. Pekerjaan sebagai penyadap hanya sebagai usaha sampingan, akan tetapi bapak Suryono menjadikan sebagai pekerjaan pokok. Beliau mngolah nira menjadi tuak. Berdasarkan wawancara beliau lebih memilih usaha ini daripada bertani karena penghasilannya

51 lebih besar dan tidak terlalu capek. Untuk memenuhi permintaan konsumen maka beliau membeli tuak ke desa lain. Masyarakat yang bekerja sebagai penyadap aren biasanya memiliki tingkat perekonomian yang rendah. Berdasarkan wawancara maka umumnya responden tidak memiliki lading milik sendiri.