KONSEP DASAR EKONOMI INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI PUSAT PERTUMBUHAN (GROWTH POLE THEORY)

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

DAMPAK PERKEMBANGAN INDUSTRI BESAR TERHADAP SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN TEMANGGUNG TUGAS AKHIR. Oleh: RIZKI OKTARINDA L2D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nasional. Pembangunan Jangka Panjang Tahun merupakan kelanjutan

Potret Kluster Industri Boneka di Kelurahan Cijerah Kota Bandung

II. TINJAUAN PUSTAKA. kali diperkenalkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of

AKTIVITAS EKONOMI HULU-HILIR DI PERBATASAN. ARIS SUBAGIYO Halama n

I. PENDAHULUAN. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang

I. PENDAHULUAN. daya alam maupun sumberdaya manusia sehingga akan meningkatkan. Sejak krisis ekonomi tahun , industri manufaktur Indonesia

Pengembangan Kawasan Transmigrasi dalam Rangka Meningkatkan Stadia Perkembangan Wilayah dan Interaksi dengan Wilayah Sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Efektivitas promosi..., Grace Tania, FE UI, 2009

I. PENDAHULUAN. manusia, Oleh karena itu pembangunan pendidikan nasional harus mampu. mengandalkan sistem pendidikan formal saja.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

cukup besar bagi struktur perekonomian di Kabupaten Magelang. Data pada tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Industri pengolahan

Ruang Lingkup Ekonomi Industri

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu menumbuhkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di Asia

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah. perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan kota kecil di Joglosemar

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan bahan mentah, bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN DI SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA Studi Kasus: Industri Batik (ISIC 32117)

Pengaruh Teknologi Digital Terhadap Perkembangan Sentra Industri Kaos Suci Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pengembangan industri kecil dan menengah tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Kutub Pertumbuhan Bagian 1. Kuliah 7 Pembangunan Regional 16 Maret 2007

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Negara. Negara agraris

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PRODI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dianggap cukup representatif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Pembahasan ini menjadi panduan dalam memahami dan memecahkan

MANAGERIAL ECONOMICS. Referensi :

ANALISA POSISI PERUSAHAAN SAAT INI

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PDRB KOTA MEDAN

2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pengembangan Wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

POLA KERUANGAN DAN FAKTOR-FAKTOR LOKASI SENTRA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh: MUHAMMAD FAJAR NUGROHO L2D

KERANGKA PEMIKIRAN. terhadap barang dan jasa sehingga dapat berpindah dari tangan produsen ke

BAB V PERANCANGAN KEBIJAKAN DAN ANALISIS PERILAKU MODEL. V.1 Arah Kebijakan Direktorat Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan (IATDK)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. untuk mengambil keputusan dan menangani situasi-situasi yang repetitif atau

BAB I PENDAHULUAN. rotan yang terdapat di Dunia, yang terdiri dari 9 genus. Negara berkembang lainnya, Indonesia hanya mampu mengekspor bahan mentah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

INDUSTRI.

II. TINJAUAN PUSTAKA. baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. bidang, termasuk didalamnya adalah pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan pula kebutuhan konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses. produksi atau pemberian jasa. (PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, intensitas persaingan yang semakin tinggi

Peta Kompetensi Ekonomi Industri/ESPA4513/3 sks. xiii

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri. Industri dapat

BAB 2 KAJIAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan produksi yang kegiatan utamanya yaitu mengolah bahan mentah menjadi

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan net ekspor baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN LOGO UNIVERSITAS JAMBI

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung. negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN INDUSTRI KOTA KENDARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016 DAMPAK LINGKUNGAN ALAM DAN SOSIAL KAWASAN INDUSTRI SUKALUYU KABUPATEN CIANJUR

PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PRODI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pasar Oligopoli dan Monopoli

Transkripsi:

TUGAS EKONOMI INDUSTRI KONSEP DASAR EKONOMI INDUSTRI Disusun oleh : RIZKI ANDRIANI A11112276 ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015

KONSEP DASAR EKONOMI INDUSTRI a. Pengertian Ekonomi Industri Dari bahasa latin, Industria = buruh atau tenaga kerja Menurut KKBI, Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, INDUSTRI adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Ilmu ekonomi industri, dikenal juga dengan nama Industrial Orgnization atau lengkapnya Economics of Industrial Organization merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yg mempunyai pokok bahasan tentang perilaku (behavior / conduct) firm dalam suatu industri serta dampaknya terhadap industri & konsumen (performance). Ekonomi industri merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu ekonomi. Ilmu ini membantu menjelaskan mengapa pasar perlu diorganisir dan bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja pasar industri. Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yang lebih menekankan pada studi empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi struktur pasar, perilaku dan kinerja pasar (Jaya, 2001). Koch (1980) mendefinisikan ekonomi industri sebagai studi teoritik dan empirik tentang bagaimana struktur pasar dan tingkah laku penjual-pembeli mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan ekonomi. Definisi ekonomi industri dari segi mikro Yaitu kumpulan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barangbarang yang homogen dan substitusi yang erat (Hasibuan). Definisi ekonomi industri dari segi makro Yaitu pembentukan pendapatan dan dapat menambah nilai tambah yang lebih besar. Dalam ekonomi industri terdapat 2 pendekatan yaitu : 1. Pendekatan empiris ; nyata/fakta yang terjadi di lapangan 2. Pendekatan teoritis ; Beberapa alasan mengapa kita mempelajari ekonomi industry :

1. Masalah pasar yang makin konsentrasi dalam bisnis 2. Dengan adanya konsentrasi akan mengadakan persaingan 3. Konsentrasi yang tinggi membawa kekayaan dan usaha kemerataan yang tidaak adil 4. Adanya penyelesaian masalah-masalah ekonomi dan interpensi pemerintah b. Ruang Lingkup Ekonomi Industri Ekonomi industri adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari aspek ekonomi dari industri yaitu aspek pasar dan perusahaan dengan tujuan menerangkan cara-cara perkembangan dalam sektor ekonomi. Ruang lingkup ekonomi industry adalah bagaimana cara industry diorganisir, faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku perusahaan dan industry serta hubungannya dengan masyarakat pada umumnya. Selain itu, ekonomi industry mempelajari tentang langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan terhadap para pesaingnya dan terhadap para konsumennya mengenai harga, promosi atau periklanan, serta penelitian dan pengembangan (Research & Development). Ekonomi industry membahas tingkah laku perusahaan-perusahaan yg ada di dalam suatu industry, serta menganalisis keterkaitan antara struktur pasar dan perilaku perusahaan dalam penentuan kinerja perusahaan. Didalam ekonomi industri, terdapat beberapa variabel yang ada didalam perusahaan-perusahaan industri Variabel-variabel ekonomi industri yaitu a. Struktur ndustri b. Prilaku industri c. Kinerja industri Tipe perusahaan dalam ekonomi industri Dalam ekonomi industri terdapat dua tipe perusahaan yaitu a. Perusahaan berkompetisi, contohnya pasar persaingan sempurna b. Perusahaan bebas,contohnya pasar oligopoli Perusahaan dalam perekonomian, ada yang mampu bertahan dan ada yang tidak mampu bertahan. Perusaahan yang mampu bertahan menggunakan strategi bisnis sehari-hari. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan tidak mampu bersaing yaitu :

a. Kekurangan modal b. Kekurangan SDM c. Kekurangan strategi Ada perusahaan yang rentan terhadap faktor diatas. Contohnya perusahaan kakao. c. Aktivitas Industri Aktivitas industri didefinisikan sebagai usaha pengubahan komoditi agar menjadi lebih bermanfaat dan selalu berorientasi pada suatu bentuk usaha pengolahan. Aktivitas industri merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan berbagai faktor produksi, sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas industri adalah sistem produksi yang bekerja saling berkaitan. Terdapat tiga hal dalam setiap kegiatan industri, yaitu pengumpulan bahan mentah, proses pembuatan, dan kemudian finishing. Oleh karena itu, sebuah aktivitas industri akan bergantung dengan faktor produksi yang berkaitan satu sama lain dalam satu sistem produksi. Faktor produksi yang terlibat dalam proses produksi antara lain berupa bahan mentah, tenaga kerja, modal dan kemampuan manajerial. (Daljoeni, 1998). Aktivitas industri dapat memberikan pengaruh terhadap unit ekonomi lainnya. Menurut Glasson dalam Fujiani (2006), terdapat tiga konsep dasar ekonomi dan pengembangan lingkup geografinya sebagai berikut : Konsep Leading industries Konsep ini kutub pertumbuhan yang didalamnya terdapat perusahaan propulsif yang mendominasi unit ekonomi lain, dapat berbentuk sebuah perusahaan propulsif saja atau dapat berupa kawasan industri. Lokasi industri tersebut secara geografis disebabkan oleh adanya sumber daya alam, sumber daya buatan seperti jaringan komunikasi, pelayanan infrastruktur, dan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara sektor industri dengan unit ekonomi lainnya. Konsep Polarisasi Konsep polarisasi menyatakan bahwa leading industries yang tumbuh cepat dapat mengakibatkan adanya polarisasi unit ekonomi yang lain ke dalam kutub pertumbuhan yang menimbulkan keuntungan aglomerasi ekonomi yang akan memicu pemusatan aktivitas melalui aktivitas ekonomi dan aliran sumberdaya.

Konsep Spread Effect Konsep ini menyatakan bahwa ketika mencapai keadaan yang dinamik, maka kualitas propulsif suatu kutub pertumbuhan akan menyebar ke daerah sekitarnya. d. Gambar industri