PENGEMBANGAN MEDIA PERAGA UNTUK PEMBELAJARAN KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI FINAL DRIVE PENGGERAK RODA BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
Automotive Science and Education Journal

PENGEMBANGAN PERAGA TRAINER ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP KELISTRIKAN DASAR

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI SISTEM KEMUDI DAN POWER STEERING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH CAD KOMPETENSI MENGGAMBAR 3 DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Automotive Science and Education Journal

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA FILM DAN PANEL PERAGA PADA KOMPETENSI SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR

Automotive Science and Education Journal

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

Automotive Science and Education Journal

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK OTOMOTIF

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Keywords: Enquiring minds, learning result, and automotive motor

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEMANFAATKAN PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KOMPRESOR TORAK

PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Automotive Science and Education Journal

Edu Elektrika Journal

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMBUBUT CNC POROS BERULIR MENGGUNAKAN MEDIA MASTERCAM X3

Economic Education Analysis Journal

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Automotive Science and Education Journal

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENINGKATAN PEMAHAMAN TROUBLESHOOTING KELISTRIKAN ENGINE PGM-FI DENGAN ALAT PERAGA KELISTRIKAN ENGINE

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL GUIDED NOTE TAKING (GNT) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CTL PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KURIPAN

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SSCS (SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE) DALAM KOMPETENSI MENDIAGNOSIS GANGGUAN SIMTEM REM

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

Fashion and Fashion Education Journal

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

Automotive Science and Education Journal

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN JOB SHEET BERBASIS PERFORMANCE ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI CONVENTIONAL ENGINE TUNE UP

Automotive Science and Education Journal

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER KOMPONEN PASIF BERBASIS MICROPOSSESOR PADA MATA DIKLAT TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR PERALATAN TATA HIDANG UNTUK SISWA JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PEMBELAJARAN MEPERGUNAKAN MEDIA TRAINER STAND SISTEM PENGAPIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

Kelas Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata X GB A X GB B X KB X KK

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 PADA KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN DI SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

Automotive Science and Education Journal

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMELIHARA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT ABSTRACT

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

Fashion and Fashion Education Journal

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

HARIO WIJAYANTO A

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

JPTM. Volume 02 Nomor 01Tahun 2013, 24-33

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM EFI (ELECTRONIC FUEL INJECTION)

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 17, No. 1, Juni 2017 (25-31) PENGEMBANGAN MEDIA PERAGA UNTUK PEMBELAJARAN KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI FINAL DRIVE PENGGERAK RODA BELAKANG (MEDIA DEVELOPMENT FOR LEARNING COMPETENCIES IDENTIFYING FINAL DRIVE OF REAR WHEEL DRIVE) Muhammad Agung Kridho Haryanto Email: ridho.cl@gmail.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang Wahyudi Email: wahyudi@mail.unnes.ac.id, Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuat (mengembangkan) sekaligus menguji kelayakan media peraga serta mengetahui peningkatkan kemampuan siswa dalam kompetensi mengidentifikasi final drive penggerak roda belakang. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan model 4D. Uji coba lapangan menggunakan desain eksperimen tipe pretest-posttest control group desain. Sampel uji coba lapangan diambil 30 siswa kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Boja yang dilakukan secara random. Hasil validasi ahli media diperoleh persentase kelayakan sebesar 80,00% dan validasi ahli materi sebesar 92,86% yang menunjukkan media peraga memiliki kriteria sangat valid. Hasil uji coba terbatas diperoleh persentase sebesar 86,27% dengan kategori sangat valid. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kompetensi mengidentifikasi final drive. Peningkatan ini terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen semula 56,27 menjadi 86,40 dengan peningkatan sebesar 30,13 atau 53,5%. Pada kelas kontrol peningkatan hanya sebesar 25,07 atau 44,8% yaitu semula 56,00 menjadi 81,07, sehingga dapat disimpulkan pengembangan media peraga dapat meningkatkan kompetensi mengidentifikasi final drive penggerak roda belakang. Kata kunci: 4D, Mock-up, Kompetensi Dasar, Final Drive Abstract This study aimed to make (develop) and test the qualification of the demonstrating media and to determine the increasing of students skill in competence of identifying final drive of rear wheel driver. The study used 4D model development method. The implementation test used pretest-posttest control group design as the experiment design. Sample of the implementation test was taken from 30 students of expertise competency of Light Vehicle Engineering grade XI Vocational School (SMK) Muhammadiyah 2 Boja which is done randomly. Result of the validation test by media expert achieved 80.00% of the qualification percentage and by material expert achieved 92.86% which showed that the demonstrating media has a very valid or qualified category in validity. Result of the limited implementation test achieved 86.27% percentage which a very valid validity. Result of the implementation test showed that there is an increasing in average value of learning result in final drive identification competence. This increasing was seen from the average of student learning result in experiment class that was initially 56.27 became 86.40 with the increasing value was 30.13 or 53.5%. In control class the increasing was only 25.07 or 44.8%; from 56.00 to 81.07, so it can be concluded that developing the demonstrating media can increase the competence of identifying final drive of rear wheel driver. Keywords: 4D, Mock-up, Basic Competence, Final Drive PENDAHULUAN Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar guru dapat menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat berupa model, benda tiruan sederhana (mock-up), buku teks, film transparansi, kaset video, media berbasis komputer dan lainnya. Penggunaaan media pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar yang nantinya dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar. Pembelajaran menggunakan media peraga sangat membantu memudahkan siswa dalam memahami suatu pelajaran, terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan Andriyan, dkk (2013) dengan judul Peningkatan Pemahaman Tentang Prinsip Kerja Differensial Dengan Menggunakan Media Peraga Differensial Cutting. Hasil uji tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata pre test sebesar 71,48 menjadi 83,89 pada post test. Hal ini membuktikan bahwa dengan penggunaan alat peraga hasil post test siswa meningkat sebesar 12,41 atau 14,79 %. Proses belajar mengajar di SMK, guru dan siswa merupakan komponen utama. Dimyati dan Mudjiono (2009:7) mengemukakan siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Muhammadiyah 2 Boja dalam mata pelajaran produktif terdapat mata diklat final drive. Final drive (gardan) adalah salah satu dari pemindah daya/tenaga dari engine (Dinar, 2001:40). Dalam mata diklat final drive terdapat 4 Kompetensi Dasar yaitu: 1) Mengidentifikasi final drive; 2) Memelihara final drive penggerak roda depan; 3) Memelihara final drive penggerak roda belakang; 4) Memelihara final drive penggerak 4 roda (4WD). Kompetensi mengidentifikasi final drive merupakan kompetensi paling dasar dalam pembelajaran final drive sebelum menginjak pada kompetensi selanjutnya. Untuk itu kompetensi ini 25

26 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 17, No. 1, Juni 2017 (25-31) harus benar-benar dikuasai oleh peserta didik agar kompetensi selanjutnya tidak kesulitan. Selama ini pembelajaran final drive pada kompetensi mengidentifikasi disampaikan secara teori dengan dibantu media peraga benda cutting, peraga LED dan peraga berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti: powerpoint, video dan animasi. Media pembelajaran seperti powerpoint, benda cutting, maupun peraga LED yang digunakan sebenarnya sudah mampu menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi mengidentifikasi final drive, misalnya mampu menjelaskan nama-nama komponen, fungsi, prinsip serta cara kerja final drive. Pada media powerpoint, nama-nama komponen dijelaskan dengan gambar 2D, begitu juga fungsi dan prinsip final drive dijelaskan dengan bentuk tulisan di dalam slide powerpoint. Dalam slide powerpoint juga menjelaskan cara kerja final drive berbentuk tulisan disertai gambar 2D dan animasi 2D maupun video, meliputi cara kerja saat roda berjalan lurus, belok kiri, belok kanan, serta saat kondisi salah satu roda masuk lumpur (slip). Berdasarkan pengamatan pada bulan September 2013 dan keterangan dari guru serta pengalaman mengajar peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 di SMK Muhammadiyah 2 Boja diperoleh data bahwa pemahaman peserta didik pada kompetensi mengidentifikasi final drive belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak siswa yang kurang paham terhadap komponen, fungsi, serta prinsip kerja final drive dalam pembelajaran praktik. Data menunjukkan bahwa 40% siswa dinyatakan belum menguasai pada kompetensi mengidentifikasi final drive ini karena memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Kurang maksimalnya pemahaman peserta didik disebabkan karena: 1) Kurangnya perhatian atau konsentrasi siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru khususnya pembelajaran teori menggunakan powerpoint karena hanya sebatas tampilan 2 dimensi yang dianggap membosankan, siswa cenderung hanya mendengarkan dan mengamati uraian guru yang ada pada slide powerpoint, tidak ada aktivitas lain seperti melakukan dan mendemonstrasikan; 2) Penggunaan benda peraga cutting yang dinilai masih kompleks (belum disederhanakan) dan peraga LED yang sebenarnya sudah praktis dapat dipindah-pindah namun kurang menarik perhatian siswa karena hanya berupa gambar potongan yang dipasangkan dengan lampu LED dianggap masih menyulitkan siswa dalam memahami materi. Kelemahan-kelemahan di atas mengindikasikan bahwa media pembelajaran yang selama ini ada masih memiliki kekurangan. Selanjutnya suatu hal yang perlu dipikirkan lebih lanjut adalah tentang bagaimana mengembangkan media pembelajaran yang menarik, konseptual, penuh makna dan berkualitas sehingga mampu membangkitkan semangat belajar siswa. Penggunaan media peraga yang dikembangkan berupa mock-up final drive dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah belajar mengajar yang dihadapi khususnya pada kompetensi mengidentifikasi final drive. Alat peraga tiruan sederhana (mock-up) merupakan suatu penyederhanaan suatu proses atau sistem sehingga mudah dimengerti pembelajar. Bagian pada mock-up dapat digerakkan. Gerakan itu sangat efektif untuk media pembelajaran, karena merupakan daya tarik dan juga menunjukkan realitas sesuai dengan objek aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)Seberapa besar kelayakan media yang dikembangkan; 2) Seberapa besar pengaruh penggunaan media yang dikembangkan. Berdasarkan hal ini maka penelitian ini digunakan untuk membuat (mengembangkan) sekaligus menguji kelayakan media peraga serta mengetahui peningkatkan kemampuan siswa dalam kompetensi mengidentifikasi final drive penggerak roda belakang. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model Four D (4D). Metode penelitian dan pengembangan (Research & Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan suatu produk (Sugiyono, 2009:297). Model pengembangan 4D ini meliputi: define, design, develop, dan dessiminate (Buhari, 2011). HASIL PENELITIAN Pengembangan media peraga mock-up final drive ini dilakukan melalui 3 tahap pengujian yaitu: uji validasi ahli yang meliputi ahli media dan ahli materi, uji coba terbatas yang dilakukan pada sebagian siswa sebagai calon pengguna, dan uji coba lapangan (implementasi). Kelayakan media peraga yang dikembangkan ini dinilai oleh 2 validator yaitu ahli media dan ahli materi. Menurut Rozaqmuala (2012), penilaian dari segi media dilihat dari 4 aspek, yaitu: tampilan, ukuran, kemudahan, dan kenyamanan. Penilaian dari segi materi juga dilihat dari 4 aspek,

Muhammad Agung Kridho Haryanto dan Wahyudi; Pengembangan Media Peraga untuk Pembelajaran 27 Tabel 1. Hasil Penilaian Validasi Ahli Media Validator Jumlah skor Jumlah skor Persentase penilaian maksimal (%) Keterangan Tim Ahli Media BP DIKJUR JATENG 20 25 80,00 Sangat Valid Validator Tabel 2. Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi Jumlah skor Jumlah skor penilaian maksimal Persentase (%) Keterangan Tim Ahli Materi BP DIKJUR JATENG 32 35 91,43 Sangat Valid Dosen Mata Kuliah Chasis Teknik Mesin UNNES 33 35 94,29 Sangat Valid Persentase (%) Rata-Rata 92,86 Sangat Valid yaitu: kesesuaian materi, komponen, prinsip kerja, dan cara kerja. Berdasarkan hasil perhitungan dari validasi ahli dapat dirangkum dalam tabel 1 dan tabel 2. Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa persentase kelayakan media peraga mock-up final drive dipandang dari segi media pembelajaran memiliki persentase sebesar 80,00% dan persentase rata-rata kelayakan media peraga dipandang dari materi memiliki persentase sebesar 92,86%. Berdasarkan kriteria menurut Arikunto (2009:245), maka hasil persentase di atas menunjukkan media peraga mock-up final drive memiliki kriteria kevalidan sangat valid/layak digunakan sebagai media pembelajaran mata diklat final drive pada kompetensi mengidentifikasi. Pada lembar validasi ahli juga terdapat kolom saran yang dapat diisi oleh validator. Saran tersebut digunakan sebagai pedoman untuk perbaikan/revisi media peraga. Adapun saran/masukan adalah sebagai berikut. Dalam penelitian pengembangan ini, saran dari ahli yaitu ahli media dan ahli materi digunakan sebagai bahan revisi media peraga. Berdasarkan saran/masukan ahli media, peneliti tidak melakukan revisi. Hal ini peneliti lakukan karena pada pengembangan media peraga final drive fokus pada kompetensi mengidentifikasi final drive penggerak roda belakang. Saran juga tidak dilakukan revisi oleh peneliti karena dianggap tidak perlu. Mock-up ini tidak perlu sistem otomatis (penambahan power supply) karena media peraga ini harus mudah dibongkar pasang dalam penggunaanya. Saran pada poin nomor 2 tabel 6 juga tidak dilakukan revisi karena kompetensi pada penelitian ini hanya terbatas pada mengidentifikasi yaitu memahami nama komponen, fungsi, prinsip dan cara kerja final drive penggerak roda belakang. Angket ini diberikan kepada kelompok kecil sebanyak 15 siswa kelas XI TKR SMK Muhammadiyah 2 Boja tahun pelajaran 2014/2015. Data dari penilaian siswa ini digunakan sebagai umpan balik untuk menyempurnakan media peraga. Berdasarkan hasil perhitungan penilaian siswa dalam uji coba terbatas dirangkum dalam tabel 3. Tabel 3. Hasil Penilaian Siswa dalam Uji Coba Terbatas 15 orang Validator Siswa Jumlah skor 647 penilaian Jumlah skor maksimal 750 Persentase (%) 86,27 Keterangan Sangat Valid Berdasarkan tabel 3, didapatkan persentase (%) hasil respon siswa terhadap media peraga yang dikembangkan sebesar 86,27% dengan kategori kevalidan sangat valid. Dengan demikian pengembangan media peraga final drive untuk pembelajaran kompetensi mengidentifikasi dapat dikatakan baik dan layak untuk digunakan. Dalam ujicoba lapangan ini yang menjadi subyek penelitian yaitu siswa SMK Muhammadiyah 2 Boja kelas XI TKR 1 sebagai kelas eksperimen dan XI TKR 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Hasil uji coba lapangan (implementasi) didapatkan data sebagai berikut. Penelitian tahap awal dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal kedua kelompok yang menjadi subjek penelitian. Penelitian yang dilakukan adalah memberikan pre test (tes awal sebelum perlakuan) kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

28 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 17, No. 1, Juni 2017 (25-31) Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Tes Awal (Pre test) Data nilai eksperimen kontrol Nilai rata-rata 56,27 56,00 Varians 85,64 70,86 Standart deviasi 9,25 8,42 Berdasarkan tabel 4, hasil pre test pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata 56,00, standart deviasi 8,42 dan varians 70,86. Pada kelompok eksperimen diperoleh rata-rata 56,27, standart deviasi 9,25 dan varians 85,64. Setelah dilaksanakan pre test terhadap kedua kelompok tersebut, maka data yang diperoleh diuji dengan uji-t dua pihak. Hasil uji-t pada tahap pre test dapat dilihat dalam tabel 5. Dari tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa nilai ttabel (0,975:28) = -2,05 < thitung = 0,083 < ttabel(0,975:28) = + 2,05. Dengan demikian nilai thitung berada di dalam daerah penerimaan Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok penelitian memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak jauh berbeda. Gambaran data rata-rata hasil belajar pre test dengan post test dapat dilihat dalam tabel 10 dan gambar 1. Gambar 1. Grafik Data Hasil Pre test dan Post test Berdasarkan tabel 6 dan gambar 1, diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa pada kelompok kontrol atau kelompok yang diberi pembelajaran tanpa menggunakan media peraga final drive yang dikembangkan nilai rata-rata semula 56,00 menjadi 81,07. Dengan demikian besarnya peningkatan yang terjadi sebesar 25,07 atau 44,8%. Peningkatan juga terjadi pada kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media peraga final drive yang dikembangkan. Besarnya peningkatan dapat dilihat dari nilai rata-rata semula yaitu 56,27 menjadi 86,40. Nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 30,13 atau 53,5%. Dari hasil data pre test dan post test, peningkatan nilai hasil belajar terjadi pada kedua kelompok. Penggunaan media peraga yang telah ada yang digunakan pada pembelajaran kelompok kontrol terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun persentasenya lebih rendah apabila dibandingkan dengan penggunaan media peraga yang dikembangkan yang diterapkan pada pembelajaran kelompok eksperimen. Uji hipotesis merupakan uji yang paling akhir, dimana rata-rata akhir kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen diuji untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata antara kedua kelompok tersebut. Hasil analisis uji-t tersebut dapat dilihat pada tabel 7. Berdasarkan tabel 7, rata-rata skor post test kelompok kontrol adalah 81,07 dan rata-rata skor post test kelompok eksperimen adalah 86,40. Setelah dilakukan uji-t pihak kanan terhadap kedua rata-rata tersebut, diperoleh t hitung = 3,035 dan t tabel = 1,70 dengan α = 5% dan dk = 28. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai t hitung jauh lebih besar dari t tabel dengan kriteria t Tabel 5. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Tes Awal (Pre test) Kelompok Rata-rata Dk thitung ttabel Kriteria Eksperimen 56,27 14 Tidak ada Kontrol 56,00 14 0,083 2,05 perbedaan Tabel 6. Rata-Rata Hasil Belajar Pre Test dan Post Test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kelompok Nilai Rata-Rata Nilai Rata-Rata Persentase Peningkatan Pre Test Post Test Peningkatan Kontrol 56,00 81,07 25,07 44,8% Eksperimen 56,27 86,40 30,13 53,5% Tabel 7. Hasil Uji-t Nilai Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok Rata-Rata Dk t hitung t tabel Kriteria Kontrol 81,07 28 Ada 3,035 1,70 Eksperimen 86,40 28 Perbedaan

Muhammad Agung Kridho Haryanto dan Wahyudi; Pengembangan Media Peraga untuk Pembelajaran 29 hitung = 3,035 > t tabel = 1,70. Dengan demikian nilai t hitung berada dalam daerah penolakan H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil post test kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol yang artinya ada perbedaan kemampuan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan media peraga final drive yang dikembangkan memiliki pengaruh yang signifikan. Kegiatan terakhir dari tahap pengembangan menurut model 4D adalah disseminate (penyebaran). Berdasarkan proses pengembangan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh data yang menunjukkan media peraga telah layak digunakan dalam pembelajaran. Namun sayangnya penelitian ini hanya terbatas sampai pada tahap ketiga yaitu develop sehingga proses disseminate (penyebaran) ke sekolah-sekolah lain belum bisa dilakukan. Akibatnya media peraga belum bisa dinikmati atau digunakan oleh sasaran yang cakupannya lebih luas. Pada penelitian ini, tahap disseminate tidak bisa dilakukan karena terbatasnya waktu dan biaya penelitian PEMBAHASAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model Four D (4D). Model pengembangan 4D ini meliputi: define, design, develop, dan dessiminate. Pada tahap pertama yaitu tahap pendefinisian (define) diperoleh kajian tentang media peraga yang akan dikembangkan. Tahap kedua yang dilakukan peneliti yaitu perancangan (design) media peraga mock-up final drive. Mock-up merupakan suatu penyederhanaan pada suatu proses atau sistem yang ruwet sehingga mudah dimengerti pembelajar. Dipilihnya alat peraga tiruan sederhana (mockup) karena bagian pada mock-up dapat digerakkan. Gerakan itu sangat efektif untuk belajar, karena merupakan daya tarik dan juga menunjukkan realitas sesuai dengan objek aslinya. Mock-up ini didesain dengan sistem bongkar pasang (knock down) untuk mendapatkan media peraga yang praktis. Setelah melakukan perancangan terhadap media peraga, diperoleh hasil dari tahap perancangan (design) yaitu berupa mock-up final drive sistem knock down yang belum diuji kelayakannya. Selama proses pengembangan (develop), peneliti fokus dalam 3 kegiatan pengembangan yaitu: 1) Validasi media peraga oleh ahli/pakar; 2) Mengadakan uji coba terbatas; 3) Mengadakan uji coba lapangan (implementasi). Uji kelayakan dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Validator ahli media dilakukan oleh tim ahli media BP DIKJUR JATENG dan validator ahli meteri dilakukan tim ahli materi BP DIKJUR JATENG dan dosen mata kuliah chasis dan pemindahan daya UNNES. Penilaian dari segi media dilihat dari 4 aspek, yaitu: tampilan, ukuran, kemudahan, dan kenyamanan. Penilaian dari segi materi juga dilihat dari 4 aspek, yaitu: kesesuaian materi, komponen, prinsip kerja, dan cara kerja. Media peraga yang dikembangkan dan divalidasi oleh ahli media memiliki tingkat kelayakan sebesar 80,00% dari keseluruhan skor maksimal 100%. Sedangkan tingkat kelayakan dari validator ahli materi diperoleh persentase sebesar 92,86%. Hasil presentase tersebut menunjukkan media peraga mock-up final drive memiliki kriteria kevalidan sangat valid/layak digunakan sebagai media pembelajaran mata diklat final drive pada kompetensi mengidentifikasi. Pada tahap uji coba terbatas, peneliti memberikan angket tertutup kepada kelompok kecil sebanyak 15 siswa. Persentase hasil respon siswa terhadap media peraga yang dikembangkan diperoleh skor sebesar 86,27% dengan kategori kevalidan sangat valid. Dengan mengacu pada skor besarnya persentase tersebut maka media peraga yang dikembangkan tidak perlu dilakukan revisi. Langkah pengembangan yang terakhir, media peraga diujicobakan di lapangan (implementasi) dengan menggunakan kelas eksperimen. Kelas eksperimen ini dibandingkan dengan kelas kontrol. Setelah dilakukan pre test dan perlakuan menggunakan media peraga yang dikembangkan di kelas eksperimen dan media peraga yang sudah ada/lama di kelas kontrol selanjutnya dilakukan post test untuk mengetahui adanya perubahan hasil belajar yang didapat siswa. Data pre test dari kedua kelompok menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen rata-rata kemampuan awalnya sebesar 56,27 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 56,00. Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok ekperimen menggunakan media peraga final drive yang dikembangkan dan kelompok kontrol menggunakan media peraga yang sudah ada (powerpoint dan cutting final drive), terlihat bahwa hasil belajar (post test) kompetensi mengidentifikasi final drive dari kedua kelompok tersebut mengalami peningkatan yang berbeda. Ratarata hasil belajar kompetensi mengidentifikasi final drive pada kelompok eksperimen setelah diberikan pembelajaran menggunakan media peraga final drive yang dikembangkan, rata-rata berubah menjadi 86,40 mengalami peningkatan sebesar 30,13 atau 53,5%. Peningkatan tersebut lebih besar dari kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran menggunakan media peraga yang sudah ada (powerpoint dan cutting final drive) yang berubah men-

30 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 17, No. 1, Juni 2017 (25-31) jadi 81,07, hanya mengalami peningkatan sebesar 25,07 atau 44,8%. Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa hasil belajar kompetensi mengidentifikasi final drive sebelum menggunakan media peraga yang dikembangkan hasil belajarnya (pre test) tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis uji perbedaan dua rata-rata pada hasil belajar pre test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan perhitungan diperoleh ttabel (0,975:28) = -2,05 < thitung = 0,083 < ttabel(0,975:28) = +2,05, karena thitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen tidak lebih baik daripada kelompok kontrol. Pembelajaran dengan menggunakan media peraga yang dikembangkan hasil belajar siswa (post test) terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan pada uji perbedaan dua rata-rata pada hasil belajar posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 3,035, sedangkan ttabel = 1,70, karena thitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang menggunakan media peraga yang dikembangkan (eksperimen) dan kelompok yang menggunakan media peraga yang sudah ada (kontrol) dalam pembelajarannya. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan pengembangan media peraga dapat meningkatkan kompetensi mengidentifikasi final drive penggerak roda belakang. Pengembangan media pembelajaran terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam suatu pembelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Setiawan, dkk (2009 : 29) dengan judul Pengembangan Panel Peraga Multifungsi Sistem Lampu Kepala Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Sistem Penerangan Mahasiswa. Hasil uji tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata pre test sebesar 52,33 menjadi 69,67 pada post test. Hal ini membuktikan bahwa dengan pengembangan media peraga hasil post test meningkat sebesar 33,13 %. Tahap terakhir dari penelitian pengembangan ini adalah disseminate (penyebaran). Tahap ini merupakan tahap menyebarluaskan media peraga yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya di sekolah lain. Namun sayangnya dalam penelitian ini tahap disseminate tidak bisa dilakukan karena terbatasnya waktu dan biaya penelitian. Hal ini disebabkan lamanya proses perijinan, lamanya pengambilan data dan susahnya penyesuaian jadwal penelitian dengan jadwal di sekolah-sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Akibatnya meskipun media peraga mock up final drive telah layak digunakan namun belum bisa diproduksi secara massal untuk bisa digunakan di sekolah-sekolah lain. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Media peraga mock-up final drive telah layak digunakan untuk pembelajaran kompetensi mengidentifikasi final drive penggerak roda belakang. Media ini memiliki persentase kelayakan media sebesar 80% dan kelayakan materi sebesar 92,86% yang menunjukkan bahwa media peraga masuk dalam kategori kevalidan sangat valid. Kelayakan media peraga ini juga didukung dengan hasil uji coba terbatas yang menunjukkan persentase kelayakan media peraga sebesar 86,72%; 2) Ada peningkatan lebih tinggi pada kompetensi mengidentifikasi final drive penggerak roda belakang setelah menggunakan media peraga yang dikembangkan. Peningkatan ini terlihat dari ratarata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen semula yaitu 56,27 menjadi 86,40 dengan peningkatan sebesar 30,13 atau 53,5%. Pada kelompok kontrol peningkatan hanya sebesar 25,07 atau 44,8% yaitu semula 56,00 menjadi 81,07. Saran Berdasarkan simpulan yang didapat di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: Media peraga mock-up final drive ini dikembangkan berdasarkan pada model pengembangan Four D Model (4D). Akan tetapi dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap Develop (Pengembangan). Oleh karena itu, disarankan kepada para calon guru untuk melanjutkan pengembangan sampai pada tahap keempat, yaitu tahap Disseminate (Penyebarluasan). Hal ini dapat dilakukan dengan mengujicobakan media peraga pada sekolah-sekolah SMK lain. Apabila hasilnya positif maka media peraga dapat diproduksi secara massal dan digunakan di sekolah-sekolah sebagai media peraga dalam pembelajaran. Kepada peneliti yang lain dapat mengembangkan media peraga mock up final drive ini tidak hanya sebatas pada kompetensi mengidentifikasi final drive penggerak roda belakang. Pengembangan bisa saja dilakukan dengan mengubah menjadi mengidentifikasi model penggerak roda depan ataupun penggerak 4WD. DAFTAR PUSTAKA Andriyan, K, Abdurrahman dan H. Yudiyono. 2013. Peningkatan Pemahaman Tentang Prinsip Kerja Differensial dengan Menggunakan Media Peraga Differential Cutting. Automotive Science and Education Journal. Volume 1. Nomor 1.

Muhammad Agung Kridho Haryanto dan Wahyudi; Pengembangan Media Peraga untuk Pembelajaran 31 Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pandidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara. Buhari, B. 2011. Four-D Model (Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran dari Thiagarajan, dkk). (Online), http://bustangbuhari.wordpress.com/2011/ 08/25/four-dmodel-model-pengembangan-perangkatpembelajaran-dari-thiagarajan-dkk. Diakses 3 Pebruari 2014 pukul 09.30. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Dinar, D. D. 2001. Analisis Kerusakan Mekanisme Differensial Gear (Gardan) Pada Mobil Isuzu Panther Tipe Tbr. Jurnal R & B. Volume 1. Nomor 2 : 41 46. Rozaqmuala. 2012. Kriteria Kelayakan Pengembangan Media. (Online), http: //id. shvoong.com/social-sciences/education /22 56731-kriteria-kelayakan-pengembanganmedia/#ixzz309Vd8TBX. Diakses 26 April 2014 pukul 11.20. Setiawan, E, D. Wijanarko dan A. Budiyono. 2009. Pengembangan Panel Peraga Multifungsi Sistem Lampu Kepala Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Sistem Penerangan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Volume 9. Nomor 1 : 22-29. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT Tarsito. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta