PERHITUNGAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT DAN PERAMALAN PRODUKSI PADA LAPISAN E LAPANGAN JUY

dokumen-dokumen yang mirip
Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana**

EVALUASI PENGGUNAAN INJEKSI AIR UNTUK PRESSURE MAINTENANCE PADA RESERVOIR LAPANGAN MINYAK

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X

PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2

APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI

REKONSTRUKSI DATA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECLINE CURVE ANALYSIS PADA LAPANGAN AA

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT

Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya Sumatera Selatan, Indonesia Telp/fax. (0711) ;

Jl. Palembang-Prabumulih Km.32, Inderalaya, Kab. Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

Optimasi Produksi Lapangan X dengan Menggunakan Simulasi Reservoir

EVALUASI KINERJA RESERVOIR DENGAN INJEKSI AIR PADA PATTERN 8 LAPANGAN TQL

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE

PERKIRAAN CADANGAN MINYAK SISA PADA LAPANGAN X LAPISAN F-TAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECLINE CURVE ANALYSIS SKRIPSI

PERAMALAN PERILAKU RESERVOIR MENGGUNAKAN METODE MATERIAL BALANCE UNTUK LAPISAN X LAPANGAN Y BOB PT BSP PERTAMINA HULU SKRIPSI

PENGEMBANGAN METODE USULAN PERAMALAN WATER CUT SUMURAN MENGGUNAKAN DATA PERMEABILITAS RELATIF DAN METODE X-PLOT

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: STUDI SIMULASI RESERVOIR UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN DINAR REEF DAP

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...

Muhammad Afif Ikhsani

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERKIRAAN VOLUME GAS AWAL DI TEMPAT MENGGUNAKAN METODE VOLUMETRIK PADA LAPANGAN POR

ISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Rycha Melysa, Agus Masduki, Idham Khalid.

PENGOLAHAN DATA ENGINERING PERSIAPAN SIMULASI RESERVOIR. Oleh: Joko Pamungkas

METODE EVALUASI DAN PERAMALAN KELAKUAN PRODUKSI UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN-LAPANGAN TUA (BROWNFIELDS) TESIS

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK

EVALUASI WATERFLOOD ZONA 560 DAN ZONA 660 LAPANGAN X MENGGUNAKAN OFM PADA TAHUN

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL

OPTIMASI CADANGAN MINYAK METODA MATERIAL BALANCE UNTUK MENDUKUNG PENGURASAN MINYAK LAPISAN J10 BLOK B,C STRUKTUR KUALA SIMPANG BARAT ASSET HULU RANTAU

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

OPTIMASI PRODUKSI PADA LAPANGAN X DENGAN PEMODELAN PRODUKSI TERINTEGRASI

Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM :

METODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN

PEMODELAN ENHANCED OIL RECOVERY LAPANGAN S DENGAN INJEKSI KOMBINASI SURFACTANT DAN POLYMER. Tugas Akhir. Oleh: ELDIAS ANJAR PERDANA PUTRA NIM

PENENTUAN ISI AWAL MINYAK DAN PERAMALAN PRODUKSI NYA DENGAN DECLINE CURVE ANALYSIS DI LAPANGAN R

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

Kata kunci: recovery factor, surfactant flooding, seven-spot, saturasi minyak residu, water flooding recovery factor.

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR.

TEKNIK RESERVOIR (3 SKS) Oleh : Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT

Kata kunci: Interpretasi seismik, Petrofisika, Volumetrik, OOIP

Pengembangan Lapangan Y Menggunakan Simulasi Reservoir

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI

ANALISIS PENENTUAN ZONA PRODUKTIF DAN PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK AWAL DENGAN MENGGUNAKANDATA LOGGING PADA LAPANGAN APR

KUANTIFIKASI KETIDAKPASTIAN DAN PENENTUAN PERSAMAAN UNTUK MEMPERKIRAKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK PADA RESERVOIR MINYAK LAPANGAN X

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

Rekonstruksi dan Validasi Data Permeabilitas Relatif Untuk Proses History Matching Dalam Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan X

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau

BAB IV PEMBAHASAN. Pada lapangan XY menggunakan porositas tunggal atau single porosity.

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI

Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan Produksi pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi

PERAMALAN KURVA IPR UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR EDGE WATER DRIVE

Metodologi Penelitian. Mulai. Pembuatan model fluida reservoir. Pembuatan model reservoir

Jurnal Teknologi Minyak dan Gas Bumi

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERAMALAN PRODUKSI SUMUR X DILAPISAN RESERVOIR Y DENGAN SIMULASI RESERVOIR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN...

PENINGKATAN PRODUKSI LAPANGAN M DENGAN PENDEKATAN SIMULASI UNTUK MENENTUKAN SKENARIO PENGEMBANGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFLOODING

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18).

KAJIAN LABORATORIUM PENGUJIAN PENGARUH POLIMER DENGAN CROSSLINKER TERHADAP RESISTANCE FACTOR

PENENTUAN SKENARIO PENGEMBANGAN LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR DENGAN VARIASI DRAWDOWN PRESSURE DAN KOMPLESI

UPAYA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE CHEMICAL FLOODING DI LAPANGAN LIMAU

Perencanaan Sumur Sisipan Dengan Simulasi Reservoir

STUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN


PERAMALAN IPR UNTUK TEKANAN RESERVOIR DI ATAS TEKANAN BUBBLE POINT PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT. Oleh: Dody Irawan Z

METODE STRAIGHT-LINE MATERIAL BALANCE PADA RESERVOIR GAS REKAH ALAM

KIMIA FISIKA HIDROKARBON NOMOR KODE/SKS : / 2 SKS MKA Terkait: PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR (1 SKS)

PEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22

Evaluasi Efisiensi Proses Crude Oil Dehydtation di CGS 5 Lapangan X Provinsi Riau

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Kesalahan pembulatan Kesalahan ini dapat terjadi karena adanya pembulatan angka-angka di belakang koma. Adanya pembulatan ini menjadikan hasil

aintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

Kata Kunci : Faktor Perolehan, simulasi reservoir, sumur berarah, analisa keekonomian.

OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR DAN ANALISIS KEEKONOMIAN TUGAS AKHIR. Oleh: IKHWANUSHAFA DJAILANI NIM

BAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang

Transkripsi:

PERHITUNGAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT DAN PERAMALAN PRODUKSI PADA LAPISAN E LAPANGAN JUY Mohamad Reza Pradana 1), Onnie Ridaliani 2), Lestari Said 3) Abstrak Lapisan E Lapangan JUY ini berlokasi di Cekungan Sumatera Selatan. Lapisan E Lapangan JUY ini telah dikembangkan sejak Desember 1969. Penentuan jenis tenaga dorong atau Drive Mechanism pada Lapisan E Lapangan JUY dengan menggunakan tiga metode yakni metode kualitatif, Drive Index, dan Ganesh Thakur. Pada perhitungan isi awal minyak di tempat (Original Oil In Place) pada Lapisan E Lapangan JUY dengan mengggunakan Material Balance Havlena Odeh yang nantinya akan dibandingkan dengan data volumetrik yang sudah tersedia. Lapisan E Lapangan JUY memiliki jenis tenaga dorong berupa Water Drive karena pada hasil analisa jenis tenaga dorong kualitatif nilai Gas Oil Ratio yang relatif konstan dan nilai Water Cut yang tinggi, pada analisa Drive Index nilai Water Index yang lebih dominan, dan pada analisa Ganesh Thakur memiliki skema grafik yang mirip dengan Water Drive. Nilai perhitungan isi awal minyak di tempat dengan menggunakan metode Material Balance Havlena - Odeh sebesar 40 MMSTB. Dari hasil tersebut maka bisa ketahui bahwa perbedaan nilai antara OOIP volumetrik dan OOIP yang didapatkan dengan menggunakan Material Balance Havlena - Odeh adalah sebesar 1% saja. Dengan menggunakan software OFM didapatkan hasil berupa forecast produksi yang diketahui sampai Maret 2030. Setelah melakukan forecast produksi, maka bisa didapatkan nilai Estimated Ultimate Recovery (EUR) sebesar 19.7569 MMSTB dan nilai Remaining Reserve (RR) sebesar 275.84 MSTB dengan Recovery Factor (RF) sebesar 49 %. Kata Kunci: Materal Balance, Havlena Odeh, Tenaga Dorong, Peramalan Produksi Abstract On Layer E Field JUY located in South Sumatera basin. Layer E Field JUY has been developed since December 1969. Drive mechanism determination in Layer E Field JUY using three methods which are Qualitative method, Drive Index method, and Ganesh Thakur Method. On Original Oil In Place Calculation in Layer E Field JUY using Material Balance Havlena Odeh method that are going to compared to volumetric data. Layer E Field JUY has Water Drive drive mechanism because on qualitative drive mechanism analysis the Gas Oil Ratio value relatively constant and high Water Cut value, on Drive Index analysis water index value more dominant, and in Ganesh Thakur analysis has similar graphic scheme to Water Drive. Calculation value of Original Oil In Place using Material Balance Havlena - Odeh method in the amount of 40 MMSTB. From these results it can be determined that the difference between the volumetric OOIP and OOIP obtained by using the Havlena - Odeh Material Balance is 1%. Using OFM software, the result of production forecast is known until March 2030. After doing production forecasting, Estimated Ultimate Recovery (EUR) value of 19,7569 MMSTB and Remaining Reserve (RR) value of 275.84 MSTB with Recovery Factor (RF) equal to 49%. Keyword : Material Balance, Havlena Odeh, Drive Mechanism, Production Forecast 91

I. Pendahuluan Dalam melakukan evaluasi serta analisa terhadap suatu reservoir ketika reservoir migas tersebut telah ditemukan, sangatlah penting untuk mengetahui karakteristik dan perilaku dari reservoir tersebut. Setelah dilakukan analisa dan dinilai cukup berprospek, maka perlu dilakukan suatu pengembangan pada reservoir tersebut, dimana dalam pengembangan ini besarnya cadangan minyak menjadi suatu acuan dalam menentukan lapangan tersebut adalah lapangan yang berprospek atau tidak. Dalam pengembangan lapangan minyak perlunya untuk mengetahui perkiraan isi awal minyak di tempat (Original Oil In Place), cadangan hidrokarbon yang masih dapat di produksi sampai batas ekonomis (Estimated Ultimate Recovery) dan nilai Recovery Factor. Penelitian pada tugas akhir ini mengenai perhitungan isi minyak awal pada Lapisan E dengan menggunakan menggunakan metode Material Balance Havlena - Odeh. Berdasarkan perhitungan volumetrik isi awal minyak di tempat pada Reservoir E adalah sebesar 39.28 MMSTB. Kemudian perhitungan isi awal minyak menggunakan metode volumterik tersebut dijadikan sebagai salah satu parameter acuan dalam melakukan perhitungan menggunakan Metode Material Balance. Setelah itu dilakukan peramalan produksi pada lapisan tersebut. II. TEORI DASAR Setiap reservoir minyak pasti memiliki mekanisme pendorong. Mekanisme pendorong reservoir didefinisikan sebagai tenaga yang dimiliki oleh reservoir secara alamiah, sehingga menyebabkan dapat mengalirnya fluida hidrokarbon dari formasi menuju ke lubang sumur dan selanjutnya ke permukaan pada saat produksi berlangsung. Sedangkan besarnya tenaga pendorong ini tergantung dari kondisi tekanan dan temperatur formasi dimana reservoir tersebut berada, dan pelepasan energinya dipengaruhi oleh proses dan sejarah produksi yang dilakukan. Kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan bahwa mekanisme pendorong yang ada tidak selalu bekerja sendiri-sendiri, akan tetapi lebih sering dijumpai dalam bentuk kombinasi.secara umum, penentuan jenis tenaga pendorong dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu: a. Metode Kualitatif Metode Kualitatif bekerja dengan melakukan analisa dari beberapa parameter yang diantaranya adalah data tekanan, water cut, gas oil ratio, dan laju produksi minyak. Setelah dilakukan analisa, dilakukan plot grafik antar parameter tersebut. Setelah itu baru bisa diidentifikasi jenis tenaga dorongnya. b. Metode Drive Index Metode ini digunakan untuk menentukan seberapa dominan dari pengaruh tenaga dorong yang bekerja pada Reservoir E dengan cara mencari drive index dari masing - masing tenaga dorong. Penentuan Solution Drive Index dan Water Drive Index pada Reservoir E dapat menunjukkan nilai mana diantara kedua jenis tenaga pendorong ini yang lebih dominan yang selanjutnya dapat ditentukan jenis tenaga pendorong nya. c. Metode Ganash Thakur Metode Ganesh Thakur adalah salah satu metode penentuan jenis tenaga pendorong, dengan cara plot antara Np/N Vs Pr/Pinitial. Dan kemudian dilakukan plot grafik dan dicari grafik yang cocok untuk reservoir tersebut. 92

Dengan mengetahui sifat fiksik batuan dan sifat fisik fluida reservoir, tenaga dorong pada reservoir, degan begitu isi awal minyak pada suatu reservoir dapat diketahui. metode perhitungan isi awal minyak. Metode perhitungan volumertik digunakan untuk memperkirakan besarnya isi awal hidrokarbon pada suatu reservoir. Pada perhitungan isi awal minyak di tempat dengan menggunakan metode volumetric dibutuhkan beberapa parameter yaitu, bulk volume reservoir (V b), porositas batuan, ( ), saturasi air (Sw), dan faktor volume formasi minyak awal (Boi Besarnya cadangan minyak awal suatu reservoir dapat ditentukan dengan persamaan berikut : A h (1 Swi ) N 7758....(1) B Dimana : N h A B oi Swi oi = volume minyak awal ditempat, STB = ketebalan lapisan, ft = luas area, acre = faktor volume formasi minyak awal, bbl/stb = saturasi air awal, fraksi = porositas, fraksi Metode material balance prinsip penurunan persamaannya didasarkan pada persamaan Schiltuis (1936), yang berdasarkan hukum kekekalan massa. Dimana jumlah massa dalam sistem adalah tetap atau terjadinya kesetimbangan volume antara produksi kumulatif terhadap pengembagan fluida reservoir. Asumsi yang digunakan dalam konsep material balance adalah : Reservoir merupakan satu kesatuan, sehingga perhitungannya tidak tergantung pada jumlah sumur produksi. Proses produksi dianggap proses isothermal Kesetimbangan antara semua fasa adalah sempurna Hubungan antara tekanan dan volume tidak tergantung pada masing-masing fluida reservoir. Dengan mengetahui data produksi, data PVT, ukuran tudung gas dan water influx, maka secara matematis persamaan umum material balance dapat ditulis sebagai berikut: Bg N p Bo R p Rs Bg mnbti 1 Bgi NBt Bti We W p Bw....(2) Dimana : Rp = kumulatif GOR,SCF/STB Rs = jumlah gas terlarut, SCF/STB N = volume minyak mula-mula, STB W e = kumulatif air yang masuk ke dalam reservoir, Bbl W p = kumulatif produksi air, STB N p = kumulatif produksi minyak, STB B g =faktor volume formasi gas, Bbl/SCF B gi = faktor volume formasi gas mula-mula, Bbl/SCF = faktor volume formasi dua fasa, Bbl/STB B t 93

B ti = faktor volume formasi dua fas mula-mula, Bbl/STB B w = faktor volume formasi air, Bbl/STB m = Initial Gas Pore Volume Initial Oil Pore Volume Pada Metode Material Balance Havlena - Odeh ini dibagi menjadi tiga cara perhitunga isi awal minyak pada reservoir yang dimana hal ini dibagi berdasarkan jenis tenaga kerjanya: Penentuan OOIP Untuk Solution Gas Drive Reservoir Dengan tidak adanya perembesan air maka water influx (W e = 0) dan tanpa adanya gas cap (m = 0), maka mekanisme pendorong yang cocok untuk reservoir ini adalah solution gas drive. Ekspansi air konat dan pengurangan volume pori diabaikan (E fw = 0), sehingga terbentuk persamaan sebagai berikut : F NEo.... (3) Dimana : F N pbo R p Rs B g E o = Bt B ti.... (4) Gambar 1 Penentuan Original Oil in Place pada Solution Gas Drive 2 Pada Gambar 1 diatas menunjukkan plot F terhadap E o berupa garis luru dengan slope dari plot tersebut adalah harga Original Oil in Place (N) Penentuan OOIP Untuk Gas Cap Drive Reservoir Untuk reservoir dimana mekanisme pendorong yang dominan adalah ekspansi gas cap dan diasumsikan We = 0, pengaruh kompresibilitas air dan batuan juga diabaikan,maka persamaan material-balance yang berlaku adalah sebagai berikut: F N( E o me g )...(5) 94

Gambar 2 Penentuan Original Oil in Place Gas Cap Drive Reservoir 3 Dari persamaan di atas maka ada dua kemungkinan parameter, yaitu m yang diketahui dan m yang tidak diketahui. Bilai nilai m diketahui maka berdasarkan plot F terhadap (E o + me g) pada skala kartersian, akan menghasilkan garis luru dengan slope N. Jadi slope = N. Jika harga N dan m tidak diketahui, maka persamaannya dapat ditulis menjadi sebagai berikut : F Eg N mn Eo Eo....(6) Plot F/Eo terhadap E g/e o akan berbentuk linier dengan intercept N dan slope mn. Jadi, N = intercept, mn = slope, dan m =. Pada Gambar 3 merupakan plot antara F/Eo terhadap E g/e o untuk menentukan isi awal minyak dengan metode Material Balance Havlena Odeh. Gambar 3 Penentuan Nilai Original Oil in Place dengan m tidak diketahui nilai m 2.. Penentuan OOIP Untuk Water Drive Reservoir. Untuk reservoir dengan tenaga dorong air tanpa adanya tudung gas, maka harus memperhitungkan water influx (We) dan konstanta water influx (C). Sehingga persamaan material balance sebagai garis lurus adalah : F We N E o E f, w Eo E f, w....(7) Plot F/E o+e f,w terhadap W e/e o+e f,w, dimana W e dihitung dengan menggunakan model aquifer tertentu seperti ditunjukkan pada Gambar 4. 95

Gambar 4 Penentuan Nilai Original Oil in Place pada Water Drive Reseroir 2 Karakter atau sifat produksi dari suatu lapangan atau reservoir merupakan hal yang utama dalam penentuan peramalan produksi atau perkiraan besarnya Estimated Ultimate Recovery (EUR), yaitu besarnya isi awal hidrokarbon yang dapat diproduksikan secara ekonomis. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku produksi suatu reservoir adalah dengan melihat kurva penurunan laju produksi atau yang lebih dikenal dengan Decline Curve Analysis. Metode analisis itu sendiri digunakan antara lain : 1. Menentukan laju produksi yang akan datang (q). 2. Menentukan kumulatif produktif. 3. Menentukan umur produksi. 4. Menentukan laju keekonomisan produksi. Terdapat 4 syarat ketika menlakukan perhitungan peramalan produksi dengan metode Decline Curve, diantaranya adalah: 1. Jumlah sumur yang aktif harus konstant 2. Tidak ada perubahan choke atau perubahan kapasitas dan mekanisme pengangkatan 3. Tidak ada masalah di lubang sumur (problem produksi) 4. Tidak ada masalah dengan fasilitas atau gangguan dari surface Umumnya analisis decline curve dapat dilihat berdasarkan hubungan antara laju produksi terhadap waktu, hasil dari hubungan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan isi awal hidrokarbon yang masih dapat diproduksikan dan menentukan lama waktu produksi secara ekonomis dari suatu reservoir atau suatu sumur. Laju penurunan decline adalah perubahan laju fraksional produksi terhadap waktu. Oleh karena itu, data-data produksi kontinyu dan akurat seperti laju produksi (q), kumulatif produksi (Np) dan waktu produksi (t) sangat diperlukan untuk memudahkan menganalisa perilaku produksi sumur di masa lalu dan memperkirakan perilaku produksi di masa yang akan datang. Dari hasil decline curve daat diketahui saat kapan suatu produksi akan mengalami penurunan hingga mencapai suatu titik maksimum dimana pelaksanaan produksi dihentikan karena pertimbangan keekonomian. 96

III. DATA DAN PERHITUNGAN Data yang tersedia untuk untuk menentukan isi awal minyak dan peramalan produksi adalah data tekanan, data produksi, data SCAL, dan beberapa data PVT. Persamaan garis lurus penurunan tekanan Reservoir G5 adalah y = -1.808X + 68072. Dari data yang tersedia dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan korelasi tertentu nilai karakteristik fluida dan batuan reservoir antara lain, = 0,22; B oi = 1,488 BBL / STB; Rp = Rsi = 721 SCF / STB; B ti =1,488 BBlL / STB Setelah menghitung nilai karakteristik batuan dan fluida reservoir, dilakukan perhitungandrive indexuntuk mengetahui tenaga dorong pada Reservoir H.Hal ini juga dilakukan untuk menghitung OOIP (Original Oil in Place). Setelah itu, dilakukan lah perhitungan OOIP (Original Oil in Place). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Lapisan E Lapangan JUY ini memiliki total sumur sebanyak 19 sumur produksi dan tidak ada sumur injeksi. Lapisan E Lapangan JUY ini pertama kali berproduksi pada Januari 1969 dan dianalisa sampai Januari 2015 yang dimana nantinya akan dilakukan peramalan produksi minyak pada lapangan tersebut dan akan diketahui sampai kapan minyak masih bisa diproduksi dengan ekonomis. Lapisan E lapangan JUY ini berjenis reservoir Saturated serta memiliki temperatur reservoir sebesar 230ᵒF tekanan bubble point sebesar 2349.7 psia. 4.1 Analisa Drive Mechanism Jenis penentuan Drive Mechanism pada Lapisan E Lapangan JUY dilakukan dengan menggunakan tiga metode yang diantaranya adalah metode kualitatif, metode Drive Index, dan metode Ganesh Thakur. Dari ketiga metode tersebut dapat diketahui secara pasti jenis Drive Mechanism yang terdapat pada Lapisan E Lapangan JUY. Pada analisa Drive Mechanism menggunakan metode kualitatif diutuhkan data GOR, laju alir minyak (Qo), Water Cut, dan tekanan untuk mengidentifikasi jenis tenaga dorong yang terdapat pada reservoir tersebut. Setelah dilakukan plot grafik maka dapat diketahui menurut metode kualitatif jenis tenaga dorong yang terdapat pada Lapisan E Lapangan JUY merupakan Water Drive. Pada analisa Drive Mechanism menggunakan metode Drive Index dianalisa melalui perhitungan dengan parameter td, QtD, B, dan Water Influx (We). Parameter parameter diatas dicari dari awal reservoir berproduksi atau pada semua tekanan. Kemudian ditentukan nilai dari Solutin Gas Drive dan Water Drive untuk di plot kedalam grafik Drive Index agar mengetahui jenis dari tenaga dorong yang dominan Dari hasil plot grafik maka didapatkan jenis tenaga orong yang terdapat pada Lapisan E Lapangan JUY adalah berupa Water Drive karena nilai Water yang lebih dominan disbanding Solution Gas. Pada analisa Drive Mechanism menggunakan metode Ganesh Thakur dianalisa dengan melakukan plot antara Np/N dan P/Pi. Setelah didapatkan kedua parameter tersebut maka dilakukan plot garis Np/N vs P/Pi kedalam grafik Ganesh Thakur. Dari analisa grafik Ganesh Thakur tersebut maka dapat diketahui bahwa jens Drive Mechanism pada Lapisan E Lapangan JUY adalah Water Drive karena dari pembacaan grafik dapat dilihat bahwa hasil plot grafik mendekati model plot untuk tenaga dorong berjenis Water Drive. 97

4.2 Penentuan Isi Awal Minyak Di Tempat Penentuan Isi Awal Minyak Di Tempat (Original Oil In Place) dilakukan dengan menggunakan metode Material Balance Havlena Odeh. Dalam menentukan nilai OOIP tersebut perlu diketahui jenis tenaga dorong tersebut. Selain itu dibutuhkan data data karakteristik fluida reservoir dan data karakteristik batuan reservoir tersebut. Diketahui dari analisa Drive Mechanism bahwa jenis tenaga dorong yang terdapat pada Lapisan E Lapangan JUY adalah Water Drive. Dari hasil analisa tersebut maka dalam perhitungan isi awal minyak di tempat dengan menggunakan Material Balance Havlena Odeh dibutuhkan parameter F/Eo dan We/Eo. Setelah didapatkan parameter tersebut maka dilakukan plot grafik We/Eo terhadap F/Eo dan dari hasil pot grafik tersebut akan ditarik trendline yang nantinya akan diketahui nilai isi awal minyak di tempat. Dari hasil plot grafik dan trendline maka didapatkan nilai isi awal minyak di tempat dengan menggunakan Material Balance Havlena Odeh adalah sebesar 40 MMSTB. 4.3 Penentuan Peramalan Produksi Peramalan laju produksi minyak pada Lapisan E Lapangan JUY dilakukan analisa dengan menggunakan software OFM. Melalui software OFM ini, dilakukan penentuan forecast produksi dengan menggunakan metode decline curve analysis. Dari metode Decline Curve Analysis tersebut nantinya akan didapatkan nilai Estimate Ultimate Recovery (EUR), Remaining Reserve (RR), dan tanggal reservoir tersebut terakhir bisa berproduksi secara ekonomis. Analisa tersebut dibutuhkan data produksi minyak yang nantinya akan dimasukkan kedalam software OFM. Selain itu ditentukan juga ditentukan nilai Q economic limit sebesar 10 BOPD yang bertujuan untuk pembatas nilai laju produksi yang bisa dijadikan patokan sebagai nilai lau produksi yang paling ekonomis. Selain itu juga ditentukan nilai akhir kontrak pada tanggal 1 Januari 2035. Dari analisa dengan menggunakan metode Decline Curve Analysis ini didapatkan nilai Estimated Ultimate Recovery (EUR) adalah sebesar 19.7569 MMBbl. Kemudian dapat ditentukan juga nilai Remaining Reserve pada reservoir tersebut sebesar 275.84 MBbl. Selain itu dapat diidentifikasi juga bahwa lapisan E lapangan JUY berakhir pada bulan Maret 2030 dengan Final Rate sebesar 9.973 BOPD. V. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan, simulasi, dan analisa yang dilakukan pada Reservoir E dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari hasil analisa penentuan Drive Mechanism pada Lapisan E Lapangan JUY memiliki jenis Drive Mechanism berupa Water Drive. 2. Pada metode Material Balance dengan menggunakan metode Havlena Odeh didapatkan isi minyak awal di tempat atau Original Oil In Place (OOIP) pada Lapisan E Lapangan JUY adalah sebesar 40 MMSTB. 3. Persentase kesalahan nilai isi minyak awal di tempat antara data volumetrik dengan hasil perhitungan menggunakan Material Balance Havlena Odeh adalah sekitar 1%. 4. Setelah dilakukan penentuan peramalan produksi dengan menggunakan software OFM maka diperoleh nilai Remaining Reserve (RR) sebesar 275.84 Mbbl dan nilai Estimated Ultimate Recovery (EUR) sebesar 19.7569 MMbbl yang berakhir pada tanggal Maret 2030. 5. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Recovery Factor pada Lapisan E Lapangan JUY adalah sebesar 9%. 98

VI. DAFTAR PUSTAKA 1. Dake, L.P., 1960. Fundamentals of Reservoir Engineering. Elsevier Scienctific Publishing Company, Amsterdam, Oxford, New York. 2. Pinczewski, W. V., 2004. Applied Reservoir Engineering. Book Course Leading Edge For Professionals. Bandung 3. Rukmana, Dadang dan Dedi Kristanto. 2012. TEKNIK RESERVOIR: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pohon Cahaya 4. Satter, Abdus., et.al. 2008. PRACTICAL ENHANCED RESERVOIR ENGINEERING: Assisted With Simulation Software. Penwell Books. 5. Sills, S.R.. 1996. Improved Material Balance Regression Analysis for Waterdrive Oil and Gas Reservoir. New Orleans: SPE, ARCO E&P Tech 6. Said, Lestari, Ir., MT., dkk., Kimia Fisika Hidrokarbon. Diktas Kuliah Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti, Jakarta. 7. Tarek, Ahmad., Reservoir Engineering Handbook, Gulf Publishing Company. Houston. Texas, 2001. 8. http://www.fekete.com/san/webhelp/feketeharmony/harmony_webhelp/co ntent/images/reference_material/general_concepts/reservoir_fluid_types/reser voir_fluid_types_01.png 9. McCain. William D., Properties of Petroleum Fluids 2 nd Edition, Penwell Books. 1989. 10. http://petrowiki.org/material_balance_in_waterdrive_reservoirs 11. http://nanangsugiarto.wordpress.com/2008/03 12. Satter, Abdus., et.al, PRACTICAL ENHANCED RESERVOIR ENGINEERING: Assisted With Simulation Software, Penwell Books, 2008. 13. Data lapanganlapisan E Lapangan JUY PT. Pertamina E & P Asset 2, Sumatera Selatan. 14. Campbell, J. M., Gas Conditioning and Processing, Vol. 1. Norman, OK: Campbell Petroleum Series, 1976. 15. Standing, M. B., A Set of Equations for Computing Equilibrium Ratios of a Crude Oil/Natural Gas System at Pressures Below 1,000 psia, JPT, Sep. 1979, pp. 1193 1195. 16. Whitson, C., and Brule, M., Phase Behavior. Richardson, TX: Society of Petroleum Engineers, Inc., 2000. 17. Edmister, W., and Lee, B., Applied Hydrocarbon Thermodynamics, Vol. 1, 2nd ed. Houston: Gulf Publishing Company, 1986, p. 52. 18. Hariu, O., and Sage, R., Crude Split Figured by Computer, Hydrocarbon Process., April 1969, pp. 143 148. VII. A B g DAFTAR SIMBOL = densitas air, lb / cuft = densitas gas, lb / cuft = densitas minyak, lb / cuft = Gas Specific Gravity = Oil Specific Gravity = porositas, fraksi = viskositas gas, cp = viskositas minyak, cp = luas are, acre = faktor volume formasi gas ( SCF / STB) 99

B o = faktor volume formasi minyak, BBL / STB B w = faktor volume formasi air, BBL / STB C f = kompresibilitas formasi aquifer,psia -1 C t = kompresibilitas formasi, Psia -1 C w = kompresibilitas air aquifer, Psia -1 DDI = Depletion Drive Index G p = kumulatif produksi gas, SCF h = ketebalan lapisan, ft k = permeabilitas, md m = ukuran tudung gas cap N p = kumulatif produksi minyak, STB OOIP = Original Oil In Place, STB P = tekanan, Psia Q g = laju alir gas, scf/d Q o = laju alir minyak, bbl/d Q w = laju alir air, bbl/d Rp = kumulatif GOR, SCF/STB R s = kelarutan gas dalam minyak, SCF / STB R si = kelarutan gas dalam minyak awal, SCF / STB SDI = Solution Drive Index S g = saturasi gas, fraksi S o = saturasi minyak, fraksi S w = saturasi air, fraksi T r = temperature reservoir, F = saturasi awal air, fraksi W e = water influx, Bbl W p = kumulatif produksi air, STB z = faktor kompresibilitas gas, fraksi 100