SOP NIP. 19620305 198803 1 008 UPT Puskesmas Gegesik 1. Pengertian Abortus Inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar darimkavum uteri masih ada yang tertinggal 2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan penatalaksanaan Abortus komplit 3. Kebijakan Prosedur ini digunakan setiap menentukan diagnosis dan penatalaksanaan Abortus komplit 4. Referensi 1. Saifuddin,A.B ilmu kebidanan.perdarahan pada kehamilan muda.ed 4.jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawihardj0.2009: p.460-474.(prawirohardjo,et al,2010) 2. Kememtrian kesehatan RI dan WHO.buku saku pelayanan kesehatan ibu difasilitas kesehatan dasar dan rujukan.jakarta: kementerian kesehatan RI.2013 ( kementerian kesehatan republic Indonesia,2013) 3. Saifuddin,A.B. buku acuan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.2001;146-147.( saifuddin,2011 5. Prosedur Langkah-langkah prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut antrian 2. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruang pemeriksaan. 3. Petugas melakukan anamnesa yang tersusun a. Menanyakan keluhan pasien : b. Menanyakan riwayat penyakit sekarang c. Menanyakan riwayat penyakit dahulu d. Menanyakan riwayat penyakit keluarga e. Menanyakan riwayat alergi obat 4. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan 5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang sesuai 6. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang 7. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential
diagnosis berdasarkan hasil anamnesa,pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan) 8. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan Pengobatan di berikan apabila dijumpai tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi,diberikan antibiotika dengan kombinasi: a. Ampicillin 2 gr IV/IM kemudian 1 gr setiap 6 jam b. Gentamisin 5 mg/kgbb setiap 24 jam c. Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam penatalaksanaan Abortus inkomplit : a. lakukan konselling b. observasi tanda vital ( tensi,nadi, suhu, respirasi) c. evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena perdarahan,pasang IV line (bila perlu 2 jalur ) segera berikan infuse cairan NaCl fisiologis atau cairan ringer laktat disusul dengan darah d. jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan < 16 minggu,gunakan jari atau forcep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari servik jika perdarahan berat dan usia kehamilan < 16 minggu, lakukan evakuasi isi uterus.aspirasi Vakum manual (AVM) merupakan metode yang dianjurkan.kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan apabila AVM tidak tersedia. Jika evakuasi tidak dapat dilakukan segera berikan ergometrin 0,2 IM ( dapatdi ulang 15 menit kemudian bila perlu )
jika usia kehamilan > 16 minggu berikan infuse oksitosin 40 IU dalam 1L NaCl 0,9% arau RL dengan kecepatan 40 tetes per menit f. lakukan pemantauan pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam,bila kondisi baik dapat di pindahkan ke ruang rawat g. lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium h. lakukan evakuasi tanda vital,perdarahan pervaginam,tanda akut abdomen, dan produksi urin tiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar Hb setelah 24 jam. Bila kadar Hb > 8 gr/dl dan keadaan umum baik,ibu boleh diperbolehkan pulang. 9. Petugas memberikan edukasi kepada pasien: Pemeriksaan rutin antenatal. Anjuran untuk makan-makanan yang bergizi (sayuran,susu,ikan,daging,telur) Menjaga kebersihan diri terutama daerah kewanitaan dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu proses implantasi janin) Hindari rokok,karena nikotin mempunyai efek vasoaktif sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta. 10. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (Rumah Sakit) jika ada komplikasi. 11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi 12. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 13. Petugas rekam medis mengambil rekam medis kembali setelah pelayanan di tiap- tiap ruangan
Unit Terkait 14. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan,diagnosa, dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus. Sub unit KIA Sub unit poned Sub unit Farmasi Sub unit USG
Rekaman Historis Perubahan No. Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Unit loket : Petugas : Waktu pelaksanaan : NO PROSEDUR DI LAKUKAN YA TIDAK 1 Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut antrian 2 Petugas mempersilahkan masuk ruang pemeriksaan 3 Melakukan anamnesa yang tersusun a. Menanyakan keluhan utama b. Menanyakan riwayat penyakit sekarang c. Menanyakan riwayat penyakit dahulu d. Menanyakan riwayat penyakit keluarga e. Menanyakan riwayat alergi obat 4 Petugas melakukan pemeriksaan vital sign 5 Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang sesuai 6 petugas melakukan pemeriksaan penunjang 7 Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis 8 Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan 9 Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien 10 Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (Rumah Sakit). 11 Petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke sub unit farmasi 12 Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 13 Petugas rekam medis mengambil rekam medis kembali setelah pelayanan di tiap- tiap ruangan 14 Petugasmendokumentasikan hasil pemeriksaan,diagnosa, dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus.... Pelaksana / Auditor ( )