Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016
Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh semua bentuk Suatu proses yang terjadi di mana cahaya mengenai suatu benda. Tanpa cahaya warna tidak ada
Tujuan Warna Pemilihan warna untuk setiap ruang sangatlah penting karena masalah tersebut berhubungan dengan penciptaan suasana dan kenyamanan bagi pengguna. Ruang yang baik adalah ruang yang dapat memberikan efek pengaruh psikis dan kenyaman untuk pengguna sehingga mendukung atau mendorong terjadinya suatu kreatifitas bagi penghuni dan pengguna.
Teori Warna
Teori Warna Teori Sir Isaac Newton Teori Brewster Teori Munsell
Teori Sir Isaac Newton Newton melakukan percobaan dan menyimpulkan, apabila dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-warna yang beraneka ragam yang terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Warna-warna tersebut dapat kita lihat pada pelangi.
Teori David Brewster Pada tahun 1831, Brewster menyederhanakan warnawarna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster.
Kelompok warna Brewster Warna primer Warna Sekunder Warna Tersier Warna Netral Warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna lain. Warna hasil percampuran warna Primer dengan proporsi 1.1 Warna campuran 1 warna primer dan 1 warna sekunder. Warna hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1.1.1. Contoh : Merah, Biru, Kuning. Contoh : Hijau hasil campuran biru dan kuning. Ungu hasil campuran merah dan biru. Contoh : Warna jingga kekuningan dari pencampuran warna kuning dan jingga Contoh : Hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
Warna Panas Dingin Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu ; warna panas warna dingin Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau. Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat - sedang.
Teori Munsell Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila. Warna memiliki peranan penting bagi manusia sebagai: a. elemen estetika b. representasi dari alam c. alat/sarana/media komunikasi (fungsi representasi
Sistem Munsell Membagi warna menjadi tiga tingkatan terurut dari tingkat-tingkat visual yang seragam berdasarkan sifat warna, pencahayaan dan intensitas. Warna (Hue) Asal usul di mana kita mengenal dan membedakan warna, misalnya merah atau kuning Pencahayaan Tingkat terang dan gelap terhadap hitam atau putih suatu warna Intensitas Tingkat kemurnian dan kepekatan suatu warna jika dibandingkan dengan warna yang kualitasnya sama
Komposisi Warna
Komposisi Warna 1. Analogus 2. Monokromatik 3. Komplementer 4. Polikromatik 5. Kompleks
1. Analogus Adalah kombinasi warna yang berasal dari warna-warna terdekat. Misalnya antara warna hijau dengan biru.
2. Monokromatik Adalah kombinasi warna yang berasal dari satu warna tetapi memiliki value dan intensitas yang berbeda-beda sehingga terlihat seperti ada gradasi warna. Misalnya warna biru tua dan biru muda.
3. Komplementer Kombinasi dua atau lebih jenis warna yang saling berseberangan. A. KONTRAS KOMPLEMEN B. KONTRAS SPLIT KOMPLEMEN C. KONTRAS TRIAD KOMPLEMEN D. KONTRAS TETRAD KOMPLEMEN
A. Warna Kontras Komplemen Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180 ) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplemen menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya... MERAH dengan HIJAU
B. Warna Kontras Split Komplemen Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180 ). Misalnya... MERAH memiliki hubungan split komplemen dengan HIJAU KEKUNINGAN dan HIJAU KEBIRUAN
C. Warna Kontras Triad Kompleme Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60
D. Warna Kontras Tetrad Komplem Skema warna persegi mirip dengan persegi panjang, tapi dengan semua empat warna berjarak dua warna secara merata di dalam lingkaran warna. Skema warna persegi akan berfungsi maksimal jika Anda membiarkan salah satu warna dominan
4. Polikromatik Perpaduan warna yang didapat dari rangkaian 4 warna dalam lingkaran warna, yang terjadi dari 2 warna komplemen yang berhadap-hadapan. Contoh: warna merah lawan hijau dengan kuning jingga lawan warna biru violet, biru lawan jingga dengan hijau muda lawan violet, kuning lawan violet dengan merah muda lawan hijau muda
4. Kompleks Kombinasi yang terdiri dari beberapa warna yang saling bertabrakan, namun samasama dominan dan tetap dinamis.
Efek Psikologis Warna
Efek Psikologis Warna Psikologis warna menurut para Ahli fisiologi dan psikologi, seperti arti, sifat dan pengaruh yang ada dalam suatu warna bagi yang menggunakan. Serta lingkungan sekitar dan simbol yang menyukai warna terkait.
Psikologi Warna Merah Secara umum, melambangkan hasrat intensitas dan keinginan besar untuk selalu maju. sebagai kehangatan, cinta, power dan energi. Secara psikologis warna merah menstimulasi merangsang dan memberi energi pada tubuh, termasuk saraf & sirkulasi darah, meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Psikologi Warna BIRU Secara umum, melambangkan kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan, kooperatif, cerdas, teguh, serta keteraturan. Secara psikologis warna biru merupakan warna yang dingin membawa ketenangan, tidak mudah tersinggung, ramai kawan, berpendirian, serta memberi pengaruh mampu mengatasi insomnia, kecemasan, tekanan darah tinggi dan migraine.
Psikologi Warna Kuning Secara umum, melambangkan optimis, semangat dan ceria, harapan serta filosofi yang mendalam, pengecut, penghianat, dermawan, investigatif, dan terbuka. Secara psikologi warna kuning menstimulasi sisi logis (aktifitas pikiran dan mental) dari otak dan kejernihan mental, mendorong kebijaksanaan dan kemampuan akademik, mengilhami pemikiran original dan ide-ide kreatif.
Psikologi Warna HIJAU Secara umum, melambangkan kekuasaan, kesuburan, ketabahan, keinginan, kekerasan hati, dan membumi. Secara psikologi warna hijau menstimulasi meningkatkan rasa bangga dan santai, perasaan yang lebih superior dari orang lain, mampu membantu menyeimbangkan emosi dan memudahkan keterbukaan dalam komunikasi. Identik senang dipuji dan menasehati orang lain.
Psikologi Warna COKLAT Secara umum, melambangkan istilah warna bumi (tanah), kesederhanaan, keselamatan, keamanan, daya tahan tugas dan praktis. Secara psikologi warna coklat memberikan kesan hangat nyaman dan aman penikmat, menunjukan sifat yang suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleransi, pesimis terhadap kesejahteraan. Terkait dengan alam, yang praktis dan down-to-earth dan keutuhan keluarga, kebahagiaan masa depan.
Psikologi Warna Putih Secara umum, melambangkan kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidakbersalahan, keadilan, netralitas, steril, independensi, ketertiban, organisasi dan kematian. Secara psikologi warna putih menenangkan karena menciptakan kesederhanaan, memberi kesan kebebasan dan keterbukaan, menambah kejernihan mental, membersihkan pikiran dan tindakan. membantu dalam penyembuhan dan menciptakan suasana tenang dan suasana kepedulian dalam merawat pasien.
Psikologi Warna Hitam Secara umum, melambangkan kehidupan yang berhenti, memberi kesan kehampaan, kematian, kegelapan, kebinasaan, kerusakan kesedihan, kepunahan dan keanggunan Secara psikologi warna hitam memberi kesan suram, gelap dan menakutkan namun juga elegan. Kekuatannya mengontrol dapat menanamkan kepercayaan, menciptakan suasana misteri dan kerahasiaan.
Psikologi Warna PINK Secara umum, melambangkan kewanitaan, romantis, menyenangkan, menggoda atau centil, kelembutan dan kecantikan. Secara psikologi warna pink mengandung warna yang kurang bersemangat, membuat energi melemah, namun sifatnya memberikan perasaan kepedulian, kebersamaan, dan kelembutan, membawa pada nuansa keindahan yang dapat menetralkan gangguan dan kekerasan.
Penerapan Warna
Komposisi Warna Berdasarkan Fungsi Ruang Warna Analogus Pada Ruang Privat Pada ruang keluarga ini didominasi dengan warna merah untuk menimbulkan efek psikologis hangat pada ruang. Warna hitam pada ruang dimaksudkan untuk menimbulkan kesan eksotis, warna krem dan putih disini sebagai warna penetral dalam ruang.
Komposisi Warna Berdasarkan Fungsi Ruang Warna Analogus Pada Ruang Privat Pada gambar diatas terlihat penerapan warna biru pada ruang tidur menimbulkan efek psikologis tenang yang sesuai dengan fungsi ruang yang memerlukan ketenangan dan kenyaman dalam beristirahat. Penciptaan suasana dan kesan ruang warna biru dan hijau memberikan efek psikologis dan kesan tenang pada ruang.
Komposisi Warna Berdasarkan Fungsi Ruang Warna Monokromatik Pada Ruang Publik Penggunaan warna putih pada ruang keluarga ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesan terang dan luas pada ruang keluarga dan memberikan efek kenyamanan dan bersih pada ruang. Warna putih adalah warna yang dapat menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku dan tyerisolir sehingga menimbulkan efek psikologis nyaman, bersih, luas, terang.
Komposisi Warna Berdasarkan Fungsi Ruang Warna Komplementer Pada Ruang Semi Privat Pada gambar di samping warna ungu, putih dan krem dipadankan bersama dalam satu ruang. Komplementer adalah warna-warna yang saling melengkapi. Warna komplementer memberikan kesan menggairahkan dan biasanya akan saling memperkuat. Berdasarkan teori warna, ungu memberikan kesan ketenangan dan menimbulkan kesan hening, sedang krem adalah warna yang menciptakan suasana kehangatan, keakraban namun berkesan anggun dan elegan.
Komposisi Warna Berdasarkan Fungsi Ruang Warna Polikromatik Pada Ruang Publik Warna polikromatik yang digunakan yaitu warna biru dan merah. Penerapan warna polikromatik antara biru tua, merah maron dan putih pada ruang tamu menunjang kesan klasik pada dekorasi ruang. Dimana klasik adalah suatu gaya yang mencerminkan gaya tradisonal atau gaya lama. Selain itu gaya klasik diperlihatkan dengan penggunaan warna-warna gelap, yaitu biru tua dan merah maron. Sedangkan untuk warna perabot diberi warna putih untuk memperjelas bentuk perabot yang klasik.
Komposisi Warna Berdasarkan Fungsi Ruang Warna Kompleks Pada Ruang Publik Gambar desain ruang keluarga di samping memiliki komposisi warna kompleks, dapat dikatakan hal tersebut karena pada ruang tersebut terdapat beberapa warna yaitu; merah maron, orange, merah hati, coklat tua, abu-abu, putih dan ungu tetapi desain ruang secara keseluruhan harmonis dan memberikan kesan ceria dari penggunaan warnanya. Warna kompleks tidak terlalu sulit untuk digunakan untuk ruang, dengan syarat warna yang akan dicampurkan memiliki kesamaan atau kedekatan karakter antara satu warna dengan warna lainnya. Untuk fungsi rung keluarga yang menginginkan kesan gairah, semangat, dan ceria dapat menggunakan komposisi warna kompleks.
Komposisi Warna Berdasarkan Fungsi Ruang Desain Ruang Servis Monokromatik Gambar di samping memiliki konsep ruang yang menghadirkan kesejukan dan kesegaran. Hal ini ditunjang dengan penggunaan konsep komposisi warna analogus pada ruang servis ini, untuk menghadirkan kesan segar dan nyaman digunakan warna yang memiliki keksesuaian karakter dengan tema yaitu warna biru. Warna hijau memiliki kesan tenang, nyaman alami dan memberikan efek secara psikologi adalah kesejukan dan kesembuhan bagi ruang di rumah sakit.
Komposisi Warna Pada praktek pengetahuan, warna dapat dimanfaatkan untuk mengubah proporsi ruang secara visual demi peningkatan kenyamanan. Misalnya: Langit-langit yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan warna yang hangat dan agak gelap Langit-langit yang agak rendah diberi warna putih atau cerah, yang diikuti oleh 20 cm dari dinding bagian paling atas juga diberi warna putih, yang memberi kesan langit-langit seakan melayang dengan suasana sejuk Warna-warna aktif seperti merah atau oranye pada bidang yang luas memberi kesan memperkecil ruang Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi warna hangat pada dinding bagian muka, sedangkan untuk berkesan panjang dapat dengan menggunakan warna dingin Dinding samping yang putih memberi kesan luas Dinding tidak seharusnya dari lantai sampai ke langit-langit diberi warna yang sama. Jika dinding bergaris horizontal ruang berkesan terlindung, sedangkan yang bergaris vertikal berkesan lebih tinggi.
Selamat bermain warna!