Proses Rekredensial Proses Penambahan Kewenangan klinik. Kepada Yth, Ketua Komite Tenaga Kesehatan Profesional Lain Di tempat.

dokumen-dokumen yang mirip
Proses Kredensial Proses Rekredensial Proses Penambahan Kewenangan klinik. Kepada Yth, Ketua Komite Tenaga Kesehatan Profesional Lain Di tempat.

SURAT KEPUTUSAN Nomor : Tentang Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes

PANDUAN KREDENSIAL STAF APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, RADIOGRAFER, AHLI GIZI, FISIOTERAPI, PEREKAM MEDIS, ANALIS DAN TEKNISI ELEKTROMEDIS

PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

7. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselengarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan keperawatan.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 376/MENKES/SK/III/2007 TENTANG STANDAR PROFESI FISIOTERAPI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN

Demikianlah permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. Ketua Komite Keperawatan

PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: Permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS

Panduan Kredensial dan Rekredensial Staf klinis Puskesmas Kampala -RAHASIA- BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN TERAPI OKUPASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

DAFTAR WAWANCARA RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK FISIOTERAPIS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS

KREDENSIAL DAN KEWENANGAN KLINIS TENAGA KEFARMASIAN. Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

Katalog dalam terbitan. Departemen Kesehatan Rl Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jederal

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK FISIOTERAPIS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PEREKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. KOMITE MEDIK Susunan Komite Medik terdiri diri dari : a. Ketua, b. Wakil Ketua, c. Sekretaris d. Anggota

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE NAKES RS. JANTUNG BINAWALUYA 2016

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

BAB I DEFINISI Proses Keredensial (Credentialing): Proses Re- Kewenangan klinis (clinical privilege) : Surat Penugasan (clinical Appointment) Tenaga

D. Dasar hukum 1. UU. No.36. Tahun Tentang kesehatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1796/Menkes/Per/VII/2011, tentang Kesehatan 3.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM PATI NOMOR /2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI,

KOP SURAT PPNI. SURAT REKOMENDASI Nomor:...

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA NOMOR : SK/KEH/RSPB/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN

KUMPULAN SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP FISIOTERAPI

KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)

BAB I DEFINISI BAB II A. DEFINISI

POKJA KUALIFIKASI dan PENDIDIKAN STAFF (KPS)

BUKU PUTIH DISUSUN OLEH : KOMITE KEPERAWATAN RSML

Jl. Peutua Banta No. 7 Meunasah Blang, Bireuen Telp

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

KPS 1 RS Menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan bagi seluruh staff

KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS) -- STAF QUALIFICATION AND EDUCATION (SQE) APA YANG HARUS DISIAPKAN/ DIKETAHUI REGULASI RS/ DOKUMEN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

PERAN KOMITE MEDIS DALAM PEMBERIAN KEWENANGAN KLINIS PADA STAF MEDIS RS

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes

PEDOMAN KOMITE PENUNJANG MEDIS RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BINA SEHAT MANDIRI

SKPD Penanggungjawab : DINAS KESEHATAN DAERAH. PERSYARATAN sebagai lampiran :

Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Kerja Bidan (SIK) Bidan pada :

Dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan yang dimaksud engan : a.peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing STaf Bylaws) adalah peraturan penyeleng

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN. RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA

Langkah-langkah Implementasi Bab - KPS KARS

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Ijin Praktik ( SIP ) untuk tempat praktik yang ke... dengan alamat di...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

FORMAT SURAT LAMARAN

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Perihal Proses Kredensial : Proses Rekredensial Proses Penambahan Kewenangan klinik. Lampiran : 1 (Satu) Berkas Kepada Yth, Ketua Komite Tenaga Kesehatan Profesional Lain Di tempat. Dengan hormat, Dengan ini kami mengajukan permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian kewenangan klinik sebagai Ahli Fisioterapi Medis rumah sakit. Demikianlah permohonan ini kami sampaikan, atas perhatiannya di ucapkan terima kasih Pemohon (Ana Maulana Amd.Fis.) Berkas yang diperlukan : 1. Foto copy STR 2. Foto copy Ijazah 3. Curiculume Vitae 4. Foto copy KTP 5. Pas Foto 4 x 6 Berwarna (1 lbr) 6. Sertifikat pelatihan 7. Surat Hasil Pemeriksaan Kesehatan 8. Surat Pernyataan Telah Mengikuti Program Orientasi

RINCIAN KEWENANGAN KLINIK Rekomendasi Rincian Kewenangan klinik untuk Ahli Fisioterapi Medis dalam menjalankan prosedur tindakan terapi di Rumah Sakit Umum Mitra Sehat diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung jawab dan mentaati semua disiplin dan etika profesi serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan masyarakat. Kewenangan ini diberikan kepada: Nama : Ana Maulana Amd.Fis Kualifikasi : Fisioterapis Kewenangan prosedur yang diberikan termasuk inti pelayanan yaitu Tindakan Klinik dalam penatalaksanaan penyakit dengan rincian untuk prosedur tindakan sebagai berikut: No PROSEDUR TINDAKAN DIMINTA DISETUJUI KET 01 ANALISA ILMU SEBAGAI DASAR PRAKTIK Kemamapuan analisa ilmu murni,ilmu sosial dan ilmu perilaku sebagai dasrpengetahuan fisoterapi dan mengintegrasikannya dalam praktek. Analisa pola perkembangan manusia baik yang normal maupun abnormal. Analisa struktur tubuh manusia ataupun abnormal sepanjang daur kehidupan. Analisa fisiologi tubuh manusia baik normal maupun abnormal. Analisa gerak dan fungsi normal. Analisa gerak dan fungsi M DS

patologis. Analisa gaya hidup sehat individu dan masyarakat. Memahami secara umum pelayanan medis dan pembedahan. Memahami sisitem kesehatan nasional Memahami dimensi psikososial dalam pelayanan kesehatan dan kerja pelayanan kesehatan. 02 ANALISIS DAN SINTESIS KEBUTUHAN PASIEN/KLIEN Kemampuan melakukan pendekatan terhadap pasien dalam upaya melakukan asuhan fisioterapi dimulai dari pendekatan kepada pasien secara holistik sampai pada respon pasien. Mampu melakukan pendekatan secara empati. Mampu menujukan pendekatan holistic. Merencanakan asesmen terhadap pasien. Mengumpulkan dan mengkaji ulang informasi yang relevan. Melakukan pemeriksaan riwayat penyakit dengan mengunakan alasan klinis. Melakukan pemeriksaan fisik dengan mengunakn metode dan teknik yang relevan. Menganalisis dan mengiterprestasikan hasil asesment. 03 MERUMUSKAN DIAGNOSA FISIOTERAPI

Kemampuan merumuskan diagnosa fisioterapi baik yang aktual maupun potensial Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi musculoskeletal. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi neuromuscular. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi kardiovaskulopulmonal. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi integumen 04 PERENCANAAN TINDAKAN 0 5 FISIOTERAPI Kemampuan merencanakan tindakan fisioterapi Mengkomunikasikan perencanaan tindakan fisioterapi kepada pasien dan pihak yangberkepentingan. Mengidentifikasikan dan menyusun rencana tindakan fisioterapi. INTERVENSI FISIOTERAPI Kemampuan mengimplementasikan dan memodifiskasi tindakan fisioterapi yang efektif dan efisien. Mengimplementasikan dan memodifiskasi rencana tindakan fisioterapi. Memastikan keamanan personal pasien.

Mengorganisasikan dan mengefesiankan pelayanan fisioterapi. Memahami alasan rasional pemilihan tindakan fisioterapi. Mampu menerapkan proses intervensi fisioterapi terpilih. 06 EVALUASI DAN RE-EVALUASI Kemampuan melakuakan evaluasi dan re-evaluasi Mengevaluasi hasil intervensi fisioterapi. Mere-evaluasi dan memodifikasi respon yang sesuai dengan alasan klinik. 07 KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Kemampuan komunikasi ferbal dan non verbal serta berkoordinasi dengan pasien /keluarga dan tenaga lain dan juga mengakses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan fisioterapi. Mengunakan teknik komunikasi dan koordinasi terminologi yang benar dan tepat. Mefasilitasi kelompok yang dinamis. Mengunakan metode komunikasi yang tepat Mengunakan kemampuan wawancara dengan pasien keluarga dan tenaga lain. Menginterprestasikan hasilkomunikasi dengan pasien dan pihak yang berkepentingan.

Memberi informasi kepada pasien dan pihak yang berkepentingan. Mengenali hambatan dalam komunikasi yang sesuai dengan yang diperlukan dalam praktek. Melakuka evaluasi komunikasi yang evektif. 08 PENDIDIKAN Mengidentifikasi kebutuhan pasien menyusun tujuan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan fasilitas yang tepat serta mengevaluasi dan memodifikasi hasil pembelajaran Melakukan identifikasi pasien dan kebutuhan nya untuk mennyusun program pembelajaran. Memilih susunan tujuan pembelajaran yang sesuai. Merencanakan dan mengimplementasikan pendidikan. Mengunakan fasilitas mengajar dan alat serta perlengkapan pembelajaran. Mengevaluasi hasil pembelajaran dan memodifiskasi rencana pengajaran yang dibutuhkan. 09 PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN DALAM PRAKTEK FISIOTERAPI Kemampuan memperdayakan sumberdaya maupun waktu bersikap proporsional dan berpartisipasi aktif dalam program pelayanan kesehatan

Memerlukan keterampilan manajemen pelayanan fisioterapis. Berperan serta dalam merumuskan dan menetapkan kebijakn perencanaan program dan melaksanakan upaya pelayanan kesehatan sebagai tim terpadu sesuai dengan sistem pelayanan kesehatan. Menujukan sikap profesional sebagai fisioterapi. Memelihara keakuratan kelengkapan dan kebenaran laporan. Mencatat hasil temuan. 10 MELAKSANAKAN PENELITIAN Kemampuan melaksanakanpenelitian pada bidang yang diminati mulai dari identifikasi masalah sampai pembuatan laporan hasil penelitian. Identifikasi kebutuhan penelitian. Mengevaluasi informasi ilmiah Merumuskan suatu proposal penelitian. Partisipasidalam penelitian. Menyajikan analisa data dan mengambarkan penelitian. Laporan temuan dengan format ilmiah. 11 TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT DAN PROFESI Kepatuhan terhadap hukum,berperan pada kesehatan masyarakat memahami konsep peningkatan mutu menjalankan praktik dengan landasan etika

profesi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Patuh terhadap aturan hukum. Berperan dalam kesehatan masyarakat. Dipahaminya konsep peningkatan mutu. Implementasi praktek yang beretika. Implementasi praktek yang otonom. KETERANGAN : M : Mandiri DS : Dibawah Supervisi Demikianlah RINCIAN KEWENANGAN KLINIS ini diberikan sebagai acuan dalam melaksanakan penatalaksanaan prosedur tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur tindakan diluar rincian kewenangan klinis kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki kewenangan tersebut. Pemohon

(Ana Maulana Amd.Fis.) Nomor : Lampiran : 1( satu) berkas Perihal : Rekomendasi Surat Penugasan klinik Dengan rincian kewenangan klinik Kepada Yth. Direktur RSU Mitra Sehat di Tempat Dengan Hormat, Menindak lanjuti rekomendasi dari ketua sub komite kredensial tentang Kredensial/Rekredensial bagi staf Fisioterapi di RSU Mitra Sehat, setelah melalui proses kredensial/rekredensial maka dengan ini Komite Tenaga Kesehatan Profesi

Lain merekomendasikan nama yang tercantum dibawah ini untuk diberikan Surat Penugasan klinik atas; Nama : Ana Maulana Amd.Fis Keahlian : Fisioterapis Dengan rincian kewenangan klinis sebagaimana tercantum dalam Rincian Kewenangan Klinis yang terdapat dalam lampiran surat ini. Demikian dan terima kasih atas perhatiannya. Hormat Kami, Ketua Komite Tenaga Kesehatan Profesi Lain RSU MITRA SEHAT, Novi Kurnianingsih, S. Farm., Apt RINCIAN KEWENANGAN KLINIS Rekomendasi Rincian Kewenangan Klinis untuk fisioterapis dalam menjalankan prosedur tindakan fisioterapi di RSU Mitra Sehat diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung jawab dan mentaati semua disiplin dan etika fsioterapi serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan masyarakat. Kewenangan ini diberikan kepada: Nama : Ana MaulanaAMd.Fis Kualifikasi : FISIOTERAPIS Kewenangan prosedur yang diberikan termasuk inti pelayanan yaitu melakukan tindakan Fisioterapi dalam penatalaksanaan kompetensi dengan rincian untuk prosedur tindakan sebagai berikut; No PROSEDUR TINDAKAN DIMINTA DISETUJUI KET 01 ANALISA ILMU SEBAGAI DASAR M DS

PRAKTIK Kemamapuan analisa ilmu murni,ilmu sosial dan ilmu perilaku sebagai dasrpengetahuan fisoterapi dan mengintegrasikannya dalam praktek. Analisa pola perkembangan manusia baik yang normal maupun abnormal. Analisa struktur tubuh manusia ataupun abnormal sepanjang daur kehidupan. Analisa fisiologi tubuh manusia baik normal maupun abnormal. Analisa gerak dan fungsi normal. Analisa gerak dan fungsi patologis. Analisa gaya hidup sehat individu dan masyarakat. Memahami secara umum pelayanan medis dan pembedahan. Memahami sisitem kesehatan nasional Memahami dimensi psikososial dalam pelayanan kesehatan dan kerja pelayanan kesehatan. 02 ANALISIS DAN SINTESIS KEBUTUHAN PASIEN/KLIEN Kemampuan melakukan pendekatan terhadap pasien dalam upaya melakukan asuhan fisioterapi dimulai dari pendekatan kepada pasien secara holistik sampai pada respon pasien.

Mampu melakukan pendekatan secara empati. Mampu menujukan pendekatan holistic. Merencanakan asesmen terhadap pasien. Mengumpulkan dan mengkaji ulang informasi yang relevan. Melakukan pemeriksaan riwayat penyakit dengan mengunakan alasan klinis. Melakukan pemeriksaan fisik dengan mengunakn metode dan teknik yang relevan. Menganalisis dan mengiterprestasikan hasil asesment. 03 MERUMUSKAN DIAGNOSA FISIOTERAPI Kemampuan merumuskan diagnosa fisioterapi baik yang aktual maupun potensial Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi musculoskeletal. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi neuromuscular. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi kardiovaskulopulmonal. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi integumen 04 PERENCANAAN TINDAKAN FISIOTERAPI Kemampuan merencanakan tindakan fisioterapi

0 5 Mengkomunikasikan perencanaan tindakan fisioterapi kepada pasien dan pihak yangberkepentingan. Mengidentifikasikan dan menyusun rencana tindakan fisioterapi. INTERVENSI FISIOTERAPI Kemampuan mengimplementasikan dan memodifiskasi tindakan fisioterapi yang efektif dan efisien. Mengimplementasikan dan memodifiskasi rencana tindakan fisioterapi. Memastikan keamanan personal pasien. Mengorganisasikan dan mengefesiankan pelayanan fisioterapi. Memahami alasan rasional pemilihan tindakan fisioterapi. Mampu menerapkan proses intervensi fisioterapi terpilih. 06 EVALUASI DAN RE-EVALUASI Kemampuan melakuakan evaluasi dan re-evaluasi Mengevaluasi hasil intervensi fisioterapi. Mere-evaluasi dan memodifikasi respon yang sesuai dengan alasan klinik. 07 KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN.

Kemampuan komunikasi ferbal dan non verbal serta berkoordinasi dengan pasien /keluarga dan tenaga lain dan juga mengakses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan fisioterapi. Mengunakan teknik komunikasi dan koordinasi terminologi yang benar dan tepat. Mefasilitasi kelompok yang dinamis. Mengunakan metode komunikasi yang tepat Mengunakan kemampuan wawancara dengan pasien keluarga dan tenaga lain. Menginterprestasikan hasilkomunikasi dengan pasien dan pihak yang berkepentingan. Memberi informasi kepada pasien dan pihak yang berkepentingan. Mengenali hambatan dalam komunikasi yang sesuai dengan yang diperlukan dalam praktek. Melakuka evaluasi komunikasi yang evektif. 08 PENDIDIKAN Mengidentifikasi kebutuhan pasien menyusun tujuan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan fasilitas yang tepat serta mengevaluasi dan memodifikasi hasil pembelajaran Melakukan identifikasi pasien dan kebutuhan nya untuk mennyusun program pembelajaran.

Memilih susunan tujuan pembelajaran yang sesuai. Merencanakan dan mengimplementasikan pendidikan. Mengunakan fasilitas mengajar dan alat serta perlengkapan pembelajaran. Mengevaluasi hasil pembelajaran dan memodifiskasi rencana pengajaran yang dibutuhkan. 09 PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN DALAM PRAKTEK FISIOTERAPI Kemampuan memperdayakan sumberdaya maupun waktu bersikap proporsional dan berpartisipasi aktif dalam program pelayanan kesehatan Memerlukan keterampilan manajemen pelayanan fisioterapis. Berperan serta dalam merumuskan dan menetapkan kebijakn perencanaan program dan melaksanakan upaya pelayanan kesehatan sebagai tim terpadu sesuai dengan sistem pelayanan kesehatan. Menujukan sikap profesional sebagai fisioterapi. Memelihara keakuratan kelengkapan dan kebenaran laporan. Mencatat hasil temuan. 10 MELAKSANAKAN PENELITIAN

Kemampuan melaksanakanpenelitian pada bidang yang diminati mulai dari identifikasi masalah sampai pembuatan laporan hasil penelitian. Identifikasi kebutuhan penelitian. Mengevaluasi informasi ilmiah Merumuskan suatu proposal penelitian. Partisipasidalam penelitian. Menyajikan analisa data dan mengambarkan penelitian. Laporan temuan dengan format ilmiah. 11 TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT DAN PROFESI Kepatuhan terhadap hukum,berperan pada kesehatan masyarakat memahami konsep peningkatan mutu menjalankan praktik dengan landasan etika profesi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Patuh terhadap aturan hukum. Berperan dalam kesehatan masyarakat. Dipahaminya konsep peningkatan mutu. Implementasi praktek yang beretika. Implementasi praktek yang otonom.

KETERANGAN : M : Mandiri DS : Dibawah Supervisi Demikianlah RINCIAN KEWENANGAN klinis diberikan sebagai acuan dalam melaksanakan penata laksanaan prosedur tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur tindakan diluar rincian kewenangan klinis kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki kewenangan tersebut. Mengetahui Ketua Komite Tenaga Kesehatan Profesional Lain Yogyakarta, Ketua Sub Komite Kredensial

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU MITRA SEHAT Nomor :... Tentang Surat Penugasan Klinis Dan Rincian Kewenangan Klinis Rumah Sakit Umum Mitra Sehat DIREKTUR RSU MITRA SEHAT Menimbang : Bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan fisioterapi yang optimal dan meningkatkan Keselamatan Pasien, perlu ditetapkan Surat Penugasan Klinis dengan Rincian Kewenangan Klinis Mengingat : Menetapkan : M E M U T U S K A N PERTAMA : Nama : AnaMaulana Amd.Fis Kualifikasi : fisioterapis mendapat Surat Penugasan klinik dengan Rincian kewenangan Klinis di lingkungan RSU Mitra Sehat KEDUA : Surat Penugasan klinik ini memberikan hak kepada ybs untuk melaksanakan kegiatan profesinya dilingkungan RSU Mitra Sehat

sesuai dengan Rincian Kewenangan Klinis (terlampir) KETIGA : Rincian Kewenangan Klinis dapat dikurangi atau ditambah atas rekomendasi Komite Tenaga Profesional Profesi Lain dan Sub Komite Kredensial. KEEMPAT : Surat Penugasan Klinis fisioterapis Medis berlaku untuk jangka waktu 3 tahun, dan tidak akan melebihi masa berlaku STR ybs. KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian hari diketemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. DITETAPKAN DI YOGYAKARTA Pada tanggal :... DIREKTUR RSU MITRA SEHAT dr. Sitti Aisyah S. Salam, S. U

Lampiran SK Direktur NO. RINCIAN KEWENANGAN KLINIS Rekomendasi Rincian Kewenangan Klinis untuk fisioterapi dalam menjalankan prosedur tindakan fisioterapi di RSU Mitra Sehat diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung jawab dan mentaati semua disiplin dan etika fisioterapi serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan masyarakat. Kewenangan ini diberikan kepada: Nama : Ana Maulana Amd.Fis Kualifikasi : FISIOTERAPI Kewenangan prosedur yang diberikan termasuk inti pelayanan yaitu melakukan tindakan Fisioterapi dalam penatalaksanaan praktek dengan rincian untuk prosedur tindakan sebagai berikut; No PROSEDUR TINDAKAN DIMINTA DISETUJUI KET 01 ANALISA ILMU SEBAGAI DASAR PRAKTIK Kemamapuan analisa ilmu murni,ilmu sosial dan ilmu perilaku sebagai dasrpengetahuan fisoterapi dan mengintegrasikannya dalam praktek. Analisa pola perkembangan manusia baik yang normal maupun abnormal. Analisa struktur tubuh manusia ataupun abnormal sepanjang daur kehidupan. M DS

Analisa fisiologi tubuh manusia baik normal maupun abnormal. Analisa gerak dan fungsi normal. Analisa gerak dan fungsi patologis. Analisa gaya hidup sehat individu dan masyarakat. Memahami secara umum pelayanan medis dan pembedahan. Memahami sisitem kesehatan nasional Memahami dimensi psikososial dalam pelayanan kesehatan dan kerja pelayanan kesehatan. 02 ANALISIS DAN SINTESIS KEBUTUHAN PASIEN/KLIEN Kemampuan melakukan pendekatan terhadap pasien dalam upaya melakukan asuhan fisioterapi dimulai dari pendekatan kepada pasien secara holistik sampai pada respon pasien. Mampu melakukan pendekatan secara empati. Mampu menujukan pendekatan holistic. Merencanakan asesmen terhadap pasien. Mengumpulkan dan mengkaji ulang informasi yang relevan. Melakukan pemeriksaan riwayat penyakit dengan mengunakan alasan klinis. Melakukan pemeriksaan fisik dengan mengunakn metode dan teknik yang relevan.

Menganalisis dan mengiterprestasikan hasil asesment. 03 MERUMUSKAN DIAGNOSA FISIOTERAPI Kemampuan merumuskan diagnosa fisioterapi baik yang aktual maupun potensial Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi musculoskeletal. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi neuromuscular. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi kardiovaskulopulmonal. Merumuskan diagnosa fisioterapi yang berkaitan dengan kondisi integumen 04 PERENCANAAN TINDAKAN 0 5 FISIOTERAPI Kemampuan merencanakan tindakan fisioterapi Mengkomunikasikan perencanaan tindakan fisioterapi kepada pasien dan pihak yangberkepentingan. Mengidentifikasikan dan menyusun rencana tindakan fisioterapi. INTERVENSI FISIOTERAPI Kemampuan mengimplementasikan dan memodifiskasi tindakan fisioterapi yang efektif dan efisien.

Mengimplementasikan dan memodifiskasi rencana tindakan fisioterapi. Memastikan keamanan personal pasien. Mengorganisasikan dan mengefesiankan pelayanan fisioterapi. Memahami alasan rasional pemilihan tindakan fisioterapi. Mampu menerapkan proses intervensi fisioterapi terpilih. 06 EVALUASI DAN RE-EVALUASI Kemampuan melakuakan evaluasi dan re-evaluasi Mengevaluasi hasil intervensi fisioterapi. Mere-evaluasi dan memodifikasi respon yang sesuai dengan alasan klinik. 07 KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Kemampuan komunikasi ferbal dan non verbal serta berkoordinasi dengan pasien /keluarga dan tenaga lain dan juga mengakses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan fisioterapi. Mengunakan teknik komunikasi dan koordinasi terminologi yang benar dan tepat. Mefasilitasi kelompok yang dinamis. Mengunakan metode komunikasi yang tepat Mengunakan kemampuan

wawancara dengan pasien keluarga dan tenaga lain. Menginterprestasikan hasilkomunikasi dengan pasien dan pihak yang berkepentingan. Memberi informasi kepada pasien dan pihak yang berkepentingan. Mengenali hambatan dalam komunikasi yang sesuai dengan yang diperlukan dalam praktek. Melakuka evaluasi komunikasi yang evektif. 08 PENDIDIKAN Mengidentifikasi kebutuhan pasien menyusun tujuan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan fasilitas yang tepat serta mengevaluasi dan memodifikasi hasil pembelajaran Melakukan identifikasi pasien dan kebutuhan nya untuk mennyusun program pembelajaran. Memilih susunan tujuan pembelajaran yang sesuai. Merencanakan dan mengimplementasikan pendidikan. Mengunakan fasilitas mengajar dan alat serta perlengkapan pembelajaran. Mengevaluasi hasil pembelajaran dan memodifiskasi rencana pengajaran yang dibutuhkan. 09 PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN DALAM PRAKTEK FISIOTERAPI

Kemampuan memperdayakan sumberdaya maupun waktu bersikap proporsional dan berpartisipasi aktif dalam program pelayanan kesehatan Memerlukan keterampilan manajemen pelayanan fisioterapis. Berperan serta dalam merumuskan dan menetapkan kebijakn perencanaan program dan melaksanakan upaya pelayanan kesehatan sebagai tim terpadu sesuai dengan sistem pelayanan kesehatan. Menujukan sikap profesional sebagai fisioterapi. Memelihara keakuratan kelengkapan dan kebenaran laporan. Mencatat hasil temuan. 10 MELAKSANAKAN PENELITIAN Kemampuan melaksanakanpenelitian pada bidang yang diminati mulai dari identifikasi masalah sampai pembuatan laporan hasil penelitian. Identifikasi kebutuhan penelitian. Mengevaluasi informasi ilmiah Merumuskan suatu proposal penelitian. Partisipasidalam penelitian. Menyajikan analisa data dan mengambarkan penelitian. Laporan temuan dengan format ilmiah. 11 TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT DAN PROFESI

Kepatuhan terhadap hukum,berperan pada kesehatan masyarakat memahami konsep peningkatan mutu menjalankan praktik dengan landasan etika profesi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Patuh terhadap aturan hukum. Berperan dalam kesehatan masyarakat. Dipahaminya konsep peningkatan mutu. Implementasi praktek yang beretika. Implementasi praktek yang otonom. KETERANGAN : M : Mandiri DS : Dibawah Supervisi Demikianlah RINCIAN KEWENANGAN klinis diberikan sebagai acuan dalam melaksanakan penata laksanaan prosedur tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur tindakan diluar rincian kewenangan klinis kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki kewenangan tersebut. DIREKTUR RSU MITRA SEHAT

dr. Sitti Aisyah S. Salam, S. U