P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 MARET 2017

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEUANGAN. 30 Juni 2017 dan Tidak diaudit. PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2017 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 7-45


P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2014 dan 31 DESEMBER 2013 (Tidak diaudit)

LAPORAN KEUANGAN. 30 Juni 2016 dan PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk. Jalan P. Jayakarta No. 55 Mangga Dua Selatan Sawah Besar Jakarta Pusat

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

Jumlah aset lancar

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT VICTORIA INSURANCE

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit)

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

PT VICTORIA INSURANCE Tbk

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk


P.T. VICTORIA INSURANCE DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT YULIE SEKURINDO TBK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 MARET 2017 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGALTERSEBUT ( TIDAK DIAUDIT )

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 (UnAudited) dan tahun yang

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT VICTORIA INSURANCE Tbk

PT VICTORIA INSURANCE Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 TIDAK DIAUDIT

PT VICTORIA INSURANCE LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan...

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

JUMLAH ASET LANCAR

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Catatan 31 DESEMBER 2016 ASET LANCAR Kas dan bank 2e,4 6.921.326.001 3.867.121.504 Dana yang dibatasi penggunaannya 2e,2h,5 36.331.370.283 36.124.919.988 Piutang usaha 2e,6 Pihak berelasi 2d,27 8.642.458.000 13.276.701.961 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 1.282.986.918 pada 31 Maret 2017 170.855.678.677 229.099.006.724 dan Desember 2016 Piutang lain-lain 2e Pihak berelasi 2d,13,27 18.073.000 18.073.000 Pihak ketiga 65.780 240.715.423 Persediaan - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar 4.402.634.763 pada 31 Maret 2017 dan Desember 2016 2i,7 467.343.570.610 452.203.967.651 Uang muka pembelian 551.173.840 163.570.593 Pajak dibayar dimuka 2o,8 17.447.696.690 14.251.874.382 Biaya dibayar dimuka 2j 836.589.933 584.372.914 Jumlah Aset Lancar 708.948.002.814 749.830.324.140 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan 2o,25 9.221.211.120 12.160.426.516 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 327.418.950.094 pada 31 Maret 2017 dan 2k,2l,9 212.573.270.383 220.563.758.390 318.995.625.253 pada Desember 2016 Aset tidak lancar lainnya 10 72.447.378 72.447.378 Jumlah Aset Tidak Lancar 221.866.928.881 232.796.632.284 JUMLAH ASET 930.814.931.695 982.626.956.424 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank 2f,11 187.513.559.309 267.213.628.650 Utang usaha 2f,12 Pihak berelasi 2d,27 1.990.966.523 1.431.107.528 Pihak ketiga 203.151.097.569 169.288.898.748 Utang lain-lain 2f Pihak berelasi 2d,13,27 274.412.600.000 276.781.600.000 Pihak ketiga 1.702.127.885 2.070.704.301 Utang dividen 2f,18 3.969.000.000 3.969.000.000 Utang pajak 2o,14 218.307.295 1.300.646.778 Uang muka penjualan 2m 928.641.736 5.769.359.203 Biaya masih harus dibayar 2f,15 Pihak berelasi 2d,13,27 42.336.532.270 41.086.623.453 Pihak ketiga 4.125.056.452 6.903.400.651 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 720.347.889.039 775.814.969.312 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan pasca kerja 2n,16 11.793.376.580 10.309.286.638 EKUITAS Modal saham - nilai nominal 100 per saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh - 1.800.000.000 saham 2f,17 180.000.000.000 180.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 1b,2q 57.658.931.667 57.658.931.667 Kerugian aktuarial - bersih setelah pajak (2.142.401.509) (1.280.778.006) Saldo laba (defisit) Sudah ditentukan penggunaannya 500.000.000 500.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (37.342.864.082) (40.375.453.187) Jumlah Ekuitas 198.673.666.076 196.502.700.474 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 930.814.931.695 982.626.956.424 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. - 1 -

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR Catatan 31 MARET 2016 PENJUALAN BERSIH 2m,19 277.270.322.325 192.788.708.086 BEBAN POKOK PENJUALAN 2m,20 267.652.801.425 194.154.604.978 LABA KOTOR 9.617.520.900 (1.365.896.892) Beban penjualan 2m,21 (895.176.253) (1.654.695.503) Beban umum dan administrasi 2m,22 (2.878.717.758) (2.637.005.148) Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 2c 4.296.024.501 17.598.845.428 Beban bunga dan keuangan 23 (7.837.536.567) (7.523.216.506) Penghasilan lain-lain - bersih 24 3.956.897.513 3.287.319.746 LABA SEBELUM PAJAK 6.259.012.336 7.705.351.125 BEBAN PAJAK 2o,25 (3.226.423.231) (1.814.237.305) LABA TAHUN BERJALAN 3.032.589.105 5.891.113.820 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Penghasilan komprehensif lain yang tidak direklasifikasikan menjadi laba atau rugi Kerugian aktuarial - bersih setelah pajak (861.623.503) (1.506.107.386) JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2.170.965.602 4.385.006.434 LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2p,26 1,68 3,27 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. - 2 -

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR Saldo Laba (Defisit) Keuntungan Sudah Belum Tambahan Modal (Kerugian) Aktuarial - Ditentukan Ditentukan Modal Saham Disetor - Bersih Neto Setelah Pajak Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas Saldo per 1 Januari 2016 180.000.000.000 57.658.931.667 (1.762.511.038) 500.000.000 (74.768.808.277) 161.627.612.353 Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan - - (1.506.107.386) - 5.891.113.820 4.385.006.434 Saldo per 31 Maret 2016 180.000.000.000 57.658.931.667 (3.268.618.424) 500.000.000 (68.877.694.457) 166.012.618.786 Saldo per 1 Januari 2016 180.000.000.000 57.658.931.667 (1.762.511.038) 500.000.000 (74.768.808.277) 161.627.612.352 Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan *) - - 481.733.032-34.393.355.090 34.875.088.122 Saldo per 31 Desember 2016 180.000.000.000 57.658.931.667 (1.280.778.006) 500.000.000 (40.375.453.187) 196.502.700.474 Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan - - (861.623.503) - 3.032.589.105 2.170.965.602 Saldo per 31 Maret 2017 180.000.000.000 57.658.931.667 (2.142.401.509) 500.000.000 (37.342.864.082) 198.673.666.076 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. - 3 -

LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR Catatan 31 MARET 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 338.718.777.018 311.247.794.622 Pembayaran kepada pemasok (241.633.604.593) (232.394.959.180) Pembayaran kepada karyawan (6.466.441.410) (6.454.435.677) Kas yang diperoleh dari operasi 90.618.731.015 72.398.399.765 Penerimaan bunga 337.744.136 452.252.493 Pembayaran pajak penghasilan 25 (1.635.864.733) (1.304.992.356) Pembayaran operasi lainnya (120.470.896) (1.769.493.519) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 89.200.139.522 69.776.166.383 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) dana yang dibatasi penggunaannya (206.450.295) 13.181.341.868 Hasil penjualan aset tetap 9 133.000.000 65.000.000 Perolehan aset tetap (732.601.609) (194.263.496) Penurunan uang muka pembelian aset tetap (454.074.459) (1.200.884.293) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.260.126.363) 11.851.194.079 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan utang bank 204.402.062.063 194.669.881.161 Pembayaran utang bank (283.345.695.121) (271.949.967.140) Pembayaran beban bunga dan keuangan (5.948.731.284) (5.239.076.435) Penerimaan dari pihak-pihak berelasi 2.325.000 142.767.704 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (84.890.039.342) (82.376.394.710) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 3.049.973.817 (749.034.247) KAS DAN BANK AWAL TAHUN 3.867.121.504 3.481.123.418 Pengaruh selisih kurs 4.230.680 26.037.150 KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 6.921.326.001 2.758.126.321 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. - 4 -

DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan P.T. Saranacentral Bajatama Tbk ( Perusahaan ) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan akta No. 78 tanggal 4 Oktober 1993 dari Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., notaris di Jakarta, juncto akta perubahan No. 325 tanggal 28 Pebruari 1997 dari H. Muhammad Afdal Gazali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian beserta perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-6.286.HT.01.01.TH 97 tanggal 7 Juli 1997. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 49 tanggal 4 Desember 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0990908 tanggal 23 Desember 2015. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah berusaha di bidang industri dan perdagangan terutama barang-barang dari baja. Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha komersial pada tahun 1997. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor beralamat di Jl. Pangeran Jayakarta No. 55, Jakarta dan mempunyai pabrik berlokasi di Desa Mekarjaya, Karawang Timur. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Soediarto Soerjoprahono Komisaris : Ibnu Susanto Komisaris Independen : Bastianus Fritz Josef Lumanauw Dewan Direksi Direktur Utama : Handaja Susanto Direktur : Pandji Surya Soerjoprahono : Entario Widjaja Susanto Direktur Independen : Suryani Kamil Komite audit Perusahaan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/SK-KOM/SCB/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012. Susunan Komite Audit dan Auditor Internal pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Auditor Internal : John Tibuludji Ketua Komite Audit : Bastianus Fritz Josef Lumanauw Anggota Komite Audit : Birawanti Hariaty S : Reginald Tomasowa Jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 258 orang dan 257 orang masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. - 5 -

1. UMUM (Lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Gaji dan tunjangan lain yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Maret 2017 dan 2016 masing-masing sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Maret 2016 Dewan Komisaris 126.000.000 126.000.000 Dewan Direksi 654.332.500 618.752.500 Jumlah 780.332.500 744.752.500 b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 8 Desember 2011, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-13136/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 400.000.000 saham dengan nilai nominal 100 per saham dengan harga penawaran sebesar 250 per saham. Pada tanggal 21 Desember 2011, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan - OJK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. b. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar dan basis akrual kecuali untuk penyusunan laporan arus kas pada setiap akhir periode pelaporan yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (). - 6 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran dan pengungkapan nilai wajar ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK No. 14 atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK No. 48. Selain itu, untuk pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke dalam level 1, 2, atau 3 berdasarkan peringkat dimana perhitungan nilai wajar diamati dan signifikansi atas input masukan untuk perhitungan nilai wajar secara keseluruhan, dapat dijelaskan sebagai berikut: Input level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran; Input level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas tertentu. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar dan interpretasi baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016. Penyesuaian PSAK No. 5: Segmen Operasi Penyesuaian ini mengklarifikasi tentang: Entitas wajib mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang diagregasi dan karakteristik ekonominya. Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap jumlah aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. Penyesuaian PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang termasuk dalam ruang lingkup pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang menggunakan jasa entitas manajemen disyaratkan untuk mengungkapkan jumlah biaya jasa manajemen tersebut. - 7 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) [lanjutan] Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan (lanjutan) Penyesuaian PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Penyesuaian ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Dengan demikian, penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. Penyesuaian PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja PSAK No. 24 mensyaratkan entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga pada saat menghitung program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut terkait dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, dan tidak mengalokasikan iuran tersebut selama periode jasa. Penyesuaian PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan Penyesuaian ini merupakan koreksi editorial dalam paragraf 27 standar tersebut. Penyesuaian PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Penerapan dari penyesuaian-penyesuaian tersebut di atas tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017: Amandemen PSAK 1 (2015) - Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. ISAK 31 - Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. PSAK 3 (Penyesuaian 2016) - "Laporan Keuangan Interim. PSAK 24 (Penyesuaian 2016) - "Imbalan Kerja. PSAK 58 (Penyesuaian 2016) - "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. PSAK 60 (Penyesuaian 2016) - Instrumen Keuangan - Pengungkapan. - 8 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) [lanjutan] Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018: PSAK 69 - "Agrikultur ; Amandemen PSAK 2 (2016): Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen PSAK 46 (2016): Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi. Amandemen PSAK 16 (2015) - Agrikultur: Tanaman Produktif. Perusahaan sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan Perusahaan. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Euro 14.228 14.162 Dollar Amerika Serikat 13.321 13.436 Dollar Singapura 9.532 9.299-9 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan yaitu: a. Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; 2. Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; 3. Personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk dari Perusahaan. b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: 1. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. 2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau sebaliknya (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga atau sebaliknya. 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. 7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a.1 memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas. Semua transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, akan diungkapkan pada laporan keuangan. e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan Perusahaan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) Tersedia untuk dijual (AFS) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengukuran awal. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. - 10 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode perolehan yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dilakukan penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan ketidaktertagihan atas piutang. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. - 11 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas dan ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang dividen dan biaya masih harus dibayar pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari liabilitas keuangan dan mengalokasikan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur liabilitas keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. - 12 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika: Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk saling melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan Berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. h. Dana Yang Dibatasi Penggunaannya Dana berupa rekening giro dan deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 bulan, yang digunakan sebagai jaminan dan dibatasi penggunaannya dinyatakan sebesar nilai nominal. i. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata ( average ). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. j. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Masa Manfaat (Tahun) Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan berat Kendaraan Inventaris kantor Inventaris pabrik 20 8-16 4-8 4-8 4-8 4-8 Aset tetap disusutkan sampai dengan nilai sisanya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. - 13 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan) Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan dan kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. m. Pengakuan Penjualan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). n. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja. Untuk program imbalan pasti, PSAK revisi mengharuskan seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan biaya jasa lalu non-vested sebelumnya diakui selama rata-rata periode vesting diakui segera dalam laba rugi pada saat terjadinya. Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja. - 14 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) Liabilitas atau aset imbalan pasti neto adalah keseluruhan nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar dari aset program (jika ada), disesuaikan untuk setiap dampak atas pembatasan aset imbalan pasti neto ke batas atas aset. Batas atas aset merupakan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan kontribusi masa depan untuk program tersebut. Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2013), beban imbalan dalam program imbalan pasti secara aktuarial ditentukan dengan menggunakan projected unit credit. Biaya imbalan pasti terdiri dari: Biaya jasa; Bunga neto atas liabilitas atau aset neto; Pengukuran kembali liabilitas atau aset neto Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian yang diakui sebagai beban dalam laba rugi. Biaya jasa lalu diakui ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi. Jumlah ini dihitung secara berkala oleh aktuaris independen. Bunga neto atas liabilitas atau aset adalah perubahan selama periode pada liabilitas atau aset imbalan pasti neto yang timbul dari berlalunya waktu yang ditentukan dengan mengalikan tingkat diskonto berdasarkan obligasi pemerintah dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Bunga neto atas liabilitas atau aset imbalan pasti neto diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laba rugi. Pengukuran kembali terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial; imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset (tidak termasuk bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto) diakui langsung dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. o. Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Beban pajak kini disajikan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. - 15 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) o. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. p. Laba (Rugi) Per Saham Dasar Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. q. Tambahan Modal Disetor Bersih Tambahan modal disetor merupakan selisih antara agio saham (yaitu kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal) dengan biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam penawaran umum perdana (Catatan 1b). r. Informasi Segmen Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Penjualan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. - 16 -

3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah penjualan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada tiap-tiap akhir periode laporan keuangan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset atau liabilitas yang terpengaruh di masa depan. Pertimbangan Manajemen Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen Perusahaan membuat berbagai pertimbangan yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan yang memiliki dampak paling signifikan terhadap laporan keuangan tersebut adalah: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada acuan yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi lain yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Manajemen melakukan penelaahan terhadap akun piutang usaha manakala terdapat bukti objektif bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya kepada Perusahaan. Pertimbangan akan mencakup pada informasi, fakta dan situasi yang tersedia termasuk, namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan tersebut, status kredit berdasarkan catatan dari pihak ketiga, faktor pasar dan hal-hal lainnya yang telah diketahui untuk mencatat cadangan kerugian penurunan nilai piutang sehingga nilai tercatat piutang dapat mencerminkan nilai yang dapat diperoleh atau diterima oleh Perusahaan. Cadangan ini senantiasa ditelaah secara periodik dan disesuaikan kembali ketika terdapat informasi tambahan yang secara signifikan berpengaruh terhadap jumlah cadangan yang ada. Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Perusahaan membuat cadangan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi cadangan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap cadangan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7. - 17 -

3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. Perpajakan Perusahaan beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode di mana hasil tersebut dikeluarkan. 4. KAS DAN BANK 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Kas Rupiah 72.500.000 72.500.000 Dollar Amerika Serikat 8.365.588 8.437.808 Jumlah 80.865.588 80.937.808-18 -

4. KAS DAN BANK (Lanjutan) Bank Rupiah 31 Maret 2017 31 Desember 2016 PT Bank Central Asia Tbk 1.990.824.418 2.081.412.560 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.413.761.740 683.210.451 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 2.469.650.310 185.259.695 PT Bank Permata Tbk 291.087.210 145.807.178 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 53.487.205 89.577.833 PT Bank UOB Buana Tbk 82.873.134 82.997.208 PT Bank Capital Indonesia Tbk 46.790.811 44.471.286 PT Bank MNC International Tbk 10.291.298 9.319.945 Dollar Amerika Serikat PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 292.793.182 272.995.738 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 131.621.204 132.959.028 PT Bank Central Asia Tbk 33.575.714 34.067.112 PT Bank UOB Buana Tbk 23.704.187 24.105.662 Jumlah 6.840.460.413 3.786.183.696 Jumlah 6.921.326.001 3.867.121.504 5. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Rekening giro Rupiah PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 19.209.201.596 24.982.728.374 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.931.068.282 1.310.994.905 Dollar Amerika Serikat PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 12.184.073.831 9.231.260.902 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1.007.026.574 599.935.807 Jumlah 36.331.370.283 36.124.919.988 Dana berupa rekening giro digunakan sebagai jaminan atas fasilitas Letter of Credit (L/C) yang diberikan oleh bank-bank tersebut dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun (Catatan 11). - 19 -

5. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang usaha yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 a. Berdasarkan pelanggan: Pihak berelasi PT Sarana Steel 8.642.458.000 13.276.701.961 Pihak ketiga PT Indoutama Metal Works 14.562.610.800 13.757.900.000 CV Agung Jaya 14.322.307.429 15.040.837.500 PT Berdikari Metal Engineering 10.389.359.600 17.391.115.600 PT Graha Bintang Metalindo 10.327.304.912 2.290.134.400 PT Top Silver Deck 6.726.368.800 3.019.531.200 PT Inti Karya Gemilang Metalindo 5.817.833.400 2.179.069.000 PT Dwi Surya Abadi Kharisma 5.189.340.400 2.733.853.200 PT Hadi Widjaja 4.786.628.800 8.727.470.200 PT Alam Baja Nusantara 3.444.899.200 6.388.451.800 PT Jiutama Baja Perkasa 3.027.877.700 5.335.220.300 PT Union Metal 1.846.670.400 5.080.593.850 PT Duta Hita Jaya 1.657.957.000 6.278.653.600 PT Alsun Suksesindo 158.964.400 5.399.017.800 PT Sukses Karya Abadi - 14.775.161.000 PT Cilegon Waja Tama - 6.277.586.000 PT Wijaya Karya Ciptamandiri - 6.257.814.100 Lain-lain (masing-masing dibawah 5 milyar) 89.880.542.754 109.449.584.092 Jumlah 172.138.665.595 230.381.993.642 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1.282.986.918) (1.282.986.918) Bersih 170.855.678.677 229.099.006.724 Jumlah 179.498.136.677 242.375.708.685 b. Berdasarkan umur (hari): Belum jatuh tempo 59.885.281.220 237.998.708.873 Sudah jatuh tempo: 1 s/d 3 bulan 114.039.407.241 1.835.839.485 3 s/d 6 bulan 3.602.466.816 1.432.050.220 6 s/d 12 bulan 1.505.727.800 1.109.110.107 > 12 bulan 1.748.240.518 1.282.986.918 Jumlah 180.781.123.595 243.658.695.603 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1.282.986.918) (1.282.986.918) Bersih 179.498.136.677 242.375.708.685-20 -

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai: Saldo awal 1.282.986.918 875.634.358 Penambahan - 720.563.200 Pemulihan - (313.210.640) Saldo akhir 1.282.986.918 1.282.986.918 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha pihak berelasi tidak diadakan cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 11). 7. PERSEDIAAN 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Barang jadi 295.094.063.723 302.085.622.072 Bahan baku 97.997.318.116 85.295.773.139 Bahan pembantu 74.927.004.984 64.361.021.907 Bahan baku dalam perjalanan 3.702.658.550 4.849.245.296 Barang promosi 25.160.000 14.940.000 Jumlah 471.746.205.373 456.606.602.414 Dikurangi cadangan penurunan nilai persediaan (4.402.634.763) (4.402.634.763) Bersih 467.343.570.610 452.203.967.651 Mutasi cadangan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Saldo awal 4.402.634.763 3.568.802.991 Penambahan - 833.831.772 Pemulihan - - Saldo akhir 4.402.634.763 4.402.634.763 Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai persediaan. Manajemen tidak mengasuransikan seluruh persediaan. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 11). - 21 -

8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pajak penghasilan - pasal 28A (Catatan 23) Tahun 2017 1.635.864.733 - Tahun 2016 6.630.341.619 6.630.341.619 Tahun 2015 7.621.532.763 7.621.532.763 Pajak pertambahan nilai 1.559.957.575 - Jumlah 17.447.696.690 14.251.874.382 Pada tanggal 16 Maret 2017, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2015 No. 00021/406/15/054/17 dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa a.n. Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan SKPLB tersebut lebih bayar pajak Perusahaan ditetapkan sebesar 7.621.532.763 dan telah dikembalikan pada tanggal 18 April 2017 sebesar 7.621.532.763. Pada tanggal 20 April 2016, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 No. 00093/406/14/054/16 dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa a.n. Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan SKPLB tersebut lebih bayar pajak Perusahaan ditetapkan sebesar 9.288.746.465 dan telah dikembalikan pada tanggal 6 Juni 2016 sebesar 9.288.746.465 sesuai Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak No. 80298(054-0298-2016) tanggal 19 Mei 2016. 9. ASET TETAP 31 Maret 2017 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Biaya perolehan: Tanah 16.112.598.000 - - 16.112.598.000 Bangunan 48.988.048.359 - - 48.988.048.359 Mesin dan perlengkapan 432.111.395.200 624.788.979-432.736.184.179 Peralatan berat 29.416.189.480 144.579.200-29.560.768.680 Kendaraan 5.417.236.364-650.000.000 4.767.236.364 Inventaris kantor 4.615.600.524 240.906.824-4.856.507.348 Inventaris pabrik 2.873.697.556 18.561.831-2.892.259.387 Aset dalam penyelesaian: Mesin dan perlengkapan 24.618.160 - - 24.618.160 Peralatan Berat Dalam Penyelesaian - 54.000.000-54.000.000 Jumlah 539.559.383.643 1.082.836.834 650.000.000 539.992.220.477 Akumulasi penyusutan: Bangunan 18.361.273.678 566.483.997-18.927.757.675 Mesin dan perlengkapan 270.510.133.508 7.199.946.927-277.710.080.435 Peralatan berat 22.239.337.682 778.223.887-23.017.561.569 Kendaraan 2.919.108.649 134.359.231 433.333.334 2.620.134.546 Inventaris kantor 2.498.230.361 129.184.285-2.627.414.646 Inventaris pabrik 2.467.541.375 48.459.848-2.516.001.223 Jumlah 318.995.625.253 8.856.658.175 433.333.334 327.418.950.094 Jumlah Tercatat 220.563.758.390 212.573.270.383-22 -