BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

dokumen-dokumen yang mirip
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat

BAB V PENUTUP. 50 responden yang mengunjungi Objek Wisata Candi Kalasan DIY. Serta masukan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB III POTENSI DAN PENGEMBANGAN AIR TERJUN BANYUNIBO. A. Potensi Air Terjun Banyunibo

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KECAMATAN CILIMUS. Friolintina, ¹ Lilis Sri Mulyawati, ² Ichwan Arief, ³ ABSTRAK

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

LAMPIRAN. 1. Lampiran I Brosur Paket Wisata Desa Wisata Pentingsari

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

VIII. ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN WISATA ALAM HUTAN WISATA PUNTI KAYU PALEMBANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR. Oleh: TRI SULASTRI MAHFIDAH L2D

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

Kecamatan Salahutu. 1. Pantai Natsepa

HASIL OBSERVASI. No Hal yang diamati Hasil yang diamati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

ANALISA MANFAAT BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) BUNDER DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang letak

BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB III PENGEMBANGAN POTENSI KAWASAN WISATA RAWA JOMBOR DAN BUKIT SIDAGORA. A. Potensi Kawasan Wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Maluku dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tanah yang

BAB II PROMOSI OBJEK WISATA CANGKUANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukannya terhadap alam, pembuatan berbagai macam industri yang

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diterapkan nilai-nilai asli

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

KIAT HEMAT REKREASI RAMAI-RAMAI

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

VIII. DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN LOKASI TAMAN WISATA TIRTA SANITA Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Taman Wisata Tirta Sanita

III. KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Objek dan Daya Tarik Wisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut

DAFTAR ISI. ANALISIS KOMPONEN DAYA TARIK... i. THE ANALYSIS OF ATTRACTION COMPONENT... ii. ANALISIS KOMPONEN DAYA TARIK...iii. SKRIPSI...

BAB IV KESIMPULAN. Lembah Manding, hutan pinus, kearifan lokal, dan briefing di basecamp sebelum

TINJAUAN PULO CANGKIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT BANAMA DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA. Dedy Norsandi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap komponen daya tarik wisata di Obyek Wisata Bledug Kuwu yang

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

BAB IV. dibangun untuk tujuan pengairan daerah sekitarnya, Danau Lembah sari atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin

Transkripsi:

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah pertanian. Untuk sampai ke Obyek Wisata ini wisatawan mungkin agak kesulitan karena letaknya yang berada di pedesaan. Namun, saat ini sudah banyak transportrasi umum yang dapat digunakan oleh para wisatawan dengan tarif yang cukup murah. (Observasi 23 Februari 2015) B. Potensi Obyek Wisata Batu Seribu Kondisi disekitar wilayah Obyek Wisata Batu Seribu merupakan daerah pegunungan yang dekat dengan pemukiman penduduk. Batu Seribu yang terletak di Kabupaten Sukoharjo memiliki luas wilayah kurang lebih 2,5 Ha. Dari luas wilayah ini, sudah termasuk hutan buatan dan perbukitan kapur, yang mengelilingi obyek. Namun, karena letaknya yang berdekatan dengan perkampungan penduduk, luas tanah yang menjadi obyek dan tanah penduduk setempat masih belum memiliki batasan secara resmi. Secara geografis kondisi sekitar obyek merupakan daerah produktif untuk lahan pertanian. Hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai 32

33 petani. Memliki luas wilayah yang masih sangat produktif, maka hal ini sangat mendukung perkembangan Obyek Batu Seribu. Berikut ini adalah potensi yang ada di obyek wisata Batu Seribu: 1. Obyek Batu Seribu memiliki lahan yang digunakan untuk area bermain anak. Area bermain tersebut menyediakan berbagai jenis permainan anak seperti ayunan, jungkat-jungkit yang dapat digunakan oleh anak-anak bermain. Sumber: dokunentasi pribadi 2. Batu seribu juga menyediakan fasilitas kolam renang yang dapat digunakan wisatawan untuk berenang. Ada 3 buah kolam renang yang memiliki kedalaman yang berbeda-beda. Kolam renang tersebut memiliki sumber mata air alami sehingga sangat segar untuk digunakan. Kolam renang itu akan ditutup pada rabu setiap minggunya untuk dibersihkan.

34 Sumber: dokumentasi pribadi 3. Area Batu Seribu memiliki sebuah kolam lele yang terkenal karena dianggap keramat, yaitu Sendang Truno Lele. Warga setempat percaya jika lele itu adalah lele sakti yang tidak pernah mati. Ukuran dari lele tersebut juga berbeda dari lele pada umumnya, lele tersebut memiliki ukuran yang sangat besar. Hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Sumber: dokumentasi pribadi 4. Dijadikan sebagai Camping Ground atau bumi perkemahan. Batu Seribu yang memiliki luas wilayah sekitar 2,5 Ha, memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bumi perkemahan.

35 Pemerintah daerah juga sudah menyiapkan lahan khusus, yaitu di perbukitan sekitar Batu Seribu. Didukung dengan potensi alam yang ada seperti hutan jati, diharapkan banyak pihak yang mau menggunakan Batu Seribu sebagai area Camping Ground. Pemerintah akan mengupayakan perkembangan fasilitas pendukung seperti lapangan upacara, gedung pertemuan, sarana air bersih, gardu pandang yang digunakan untuk menikmati pemandangan, taman bunga, jalan setapak, jasa sewa peralatan kemah. Diharapkan dapat menambah kunjungan wisatawan. (Wawancara dengan Sri Joko Indarto, tgl 17 April 2015) Sumber: dokumentasi pribadi Di Batu Seribu, pengelola juga sudah menyediakan lahan parkir yang cukup luas guna menampung kendaraan pribadi seperti mobil atau bus-bus pariwisata yang berkunjung secara rombongan. Sebelum memasuki obyek, didekat lahan parkir wisatawan juga akan menjumpai bagian penjualan tiket. Pada hari biasa tiket masuk hanya di bandrol dengan harga Rp.2.000,00/orang dan dihari libur Rp.3.000,00/orang. Tiket masuk yang sangat terjangkau ini,

36 pengunjung diharapkan dapat berkembang dari waktu ke waktu. Para pengunjung dapat menikmati segala fasilitas yang ada di obyek Batu Seribu. Namun, yang kurang adalah tidak ada souvenir shop yang menjual oleh-oleh khas Batu Seribu. Padahal, lokasi Batu Seribu yang dekat dengan pemukiman penduduk seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menjual oleh-oleh atau makanan khas daerah sekitar. Bila dikembangkan dengan baik, ditambah berbagai fasilitas, Batu Seribu akan menjadi salah satu obyek wisata yang terkenal di Sukoharjo. (Observasi 1 Maret 2015) C. Upaya Pengembangan Obyek wisata Batu Seribu Dalam upaya pengembangan Potensi obyek wisata Batu Seribu pemerintah daerah sudah memiliki beberapa upaya untuk mewujudkan rencana pengembangan tersebut, yaitu: 1. Dinas Pariwisata Sukoharjo menggunakan brosur sebagai salah satu sarana untuk memasarkan Batu Seribu. Selain itu pemerintah juga menggunkan media internet karena sekarang banyak orang yang sudah menggunakan internet sebagai gaya hidup. 2. Dinas Pariwisata sering mengikuti kegiatan kegiatan karnaval atau pameran yang diselenggarakan di Sukoharjo untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat umum.

37 D. Kendala Yang Dihadapi Dalam Upaya Pengembangan Batu Seribu Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan obyek wisata Batu Seribu tentu saja memiliki beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain : 1. Dana Dana yang diberikan kepada Dinas POPK masih dibagibagi dengan bidang lain, sehingga dana yang ada tidak maksimal diberikan ke bidang Pariwisata saja. 2. Sumber Daya Manusia (SDM) Kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang Pariwisata dalam pengelolaan Obyek wisata. Sehingga obyek Batu Seribu dikelola oleh SDM yang bukan di bidang Pariwisata, jadi pengelolaannya menjadi tidak maksimal. 3. Fasilitas Fasilitas umum yang disediakan masih sangat minim dan tidak terawat. Masih kotor, sehingga membuat wisatawan malas untuk menggunakan. E. POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU MELALUI 1. Atraksi ANALIS 4A

38 Atraksi merupakan daya tarik dari suatu obyek wisata atau hasil kesenian suatu daerah yang menarik wisatawan untuk berkunjung kesuatu obyek. Obyek wisata Batu Seribu memiliki daya tarik wisata dalam bidang wisata alam karena di Batu Seribu menyuguhkan berbagai pemandangan alam yang khas dan menarik untuk seperti Kolam Lele yang dianggap keramat oleh kebanyakan orang dan sudah ditinggali oleh Lele yang sakti. (Sumber: Dinas POPK Sukoharjo) Di Batu Seribu juga menyediakan fasilitas kolam renang dengan mata air yang langsung berasal dari Pegunungan Batu Seribu, terdapat 3 buah kolam renang yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Hal ini menjadi daya tarik dan magnet tersendiri untuk wisatawan. Karena di Kabupaten Sukoharjo belum terdapat kolam renang yang berasal dari mata air alam yang alami. Kebanyakan adalah kolam renang buatan. 2. Aksesbilitas Aksesbilitas merupakan sarana yang akan memberikan kemudahan kepada para wisatawan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Aksesbilitas tidak hanya menyangkut kemudahan transportasi bagi wisatwan tetapi juga menyangkut masalah waktu tempuh untuk sampai ke obyek. Aksesbilitas untuk mencapai Obyek Wisata Batu Seribu adalah sebagai berikut :

39 a. Kondisi Jalan Kondisi jalan menuju Obyek Wisata Batu Seribu sudah tergolong baik dan lebar. Kondisi jalan juga sudah beraspal sehingga memberi kenyamanan bagi para wisatawan untuk sampai di lokasi (Observasi 23 Februari 2015) b. Sarana Transportrasi Sarana transportrasi juga sudah memadai. Menggunakan bus umum yaitu Bus Wahyu Putra pengunjung bisa langsung turun di gang yang bertuliskan Obyek Wisata Batu Seribu dan berganti dengan ojek yang tarifnya Rp.5.000,00 saja. (Observasi 23 Februari 2015) c. Papan Penunjuk Papan penunjuk untuk sampai ke obyek sudah terpasang kurang lebih 5 KM sebelum sampai di Obyek. Sehingga sangat memudahkan wisatawan untuk mencapai lokasi. (Observasi 23 Februari 2015) 3. Amenitas Amenitas merupakan salah satu fasilitas pendukung demi kelancaran kegiatan pariwisata yang ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Fasilitasfasilitas pendukung yang ada di Batu Seribu antara lain: a. Akomodasi

40 Hotel atau penginapan terdekat disekitar Batu Seribu adalah Hotel Sarila yang ada di Sukoharjo kota, Hotel Kendedes, Hotel Istana Hapsari dan Guest House Gubug Janati (Observasi 24 Februari 2015) b. Rumah Makan Terdapat banyak rumah makan yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk makan maupun untuk beristirahat sebentar, seperti RM Ayam Goreng Kampung Mbak Mul Tawangsari letaknya sekitar 10 KM dari obyek, ada juga yang paling terkenal di Sukoharjo yaitu Ayam Goreng Kampung Mbah Karto Tembel. (Observasi 24 Februari 2015) c. Mushola Sudah disediakan mushola yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk menjalankan ibadah Salat saat sedang berwisata. Akan tetapi mushola disana masih kurang terawat dan terkesan dibiarkan saja tanpa dirawat dan dijaga kebersihannya. (Observasi 24 Februari 2015) d. Jasa Angkutan ` Tersedia beberapa jenis jasa angkutan yang dapat digunakan oleh pengunjung, seperti bus umum, angkot pedesaan atau ojek. Namun kebanyakan pengunjung

41 menggunakan kendaraan pribadi (Observasi 24 Februari 2015) e. Penerangan Fasilitas penenrangan dan listrik di Batu Seribu sudah lengkap dan cukup memadai. (Observasi 24 Februari 2015) f. Air Bersih Persediaan air bersih sudah ada, dan disediakan di toilet dan mushola. (Observasi 24 Februari 2015) g. Area Parkir Area parkir sudah disediakan cukup luas, akan tetapi belum adanya atap yang berfungsi untuk melindungi kendaraan pengunjung dari panas maupun hujan. (Observasi 24 Februari 2015) h. Jasa Pemandu Belum tersedianya jasa pemandu atau Tour Guide guna menemani pengunjung dalam berwisata. Hanya ada petugas yang akan siap dimintai bantuan bila wisatawan bertanya atau meminta bantuan. (Observasi 24 Februari 2015) g. Souvenir Shop Belum tersedianya souvenir shop disekitar obyek wisata. Hanya ada beberapa penjual batu akik saat ini sedang marak dibicarakan oleh masyarakat. Yang mana penjualnya adalah warga sekitar. Dan memang di Batu Seribu kerap

42 ditemukan batu yang diklaim adalah Batu Akik. (Observasi 24 Februari 2015) 4. Aktivitas Aktivitas adalah segala sesuatu yang dapat dilakukan ditempat pariwisata. Kegiatan yang beraneka ragam dapat mempengaruhi durasi dan pengeluaran wisatawan dalam mengunjungi suatu obyek wisata. Hal ini otomatis dapat menimbulkan aktifitas usaha yang dapat dikerjakan oleh masyarakat sekitar. Berikut adalah aktifitas yang ada di Obyek Batu Seribu antara lain : a. Wisatawan Kebanyakan pengunjung yang datang ke Batu Seribu adalah dari kalangan anak muda dan pelajar. Biasanya mereka melakukan aktifitas berenang di tiga buah kolam renang yang sudah disediakan atau hanya ingin sekedar menikmati hawa sejuk dan duduk bersantai. Selain pelajar, di hari libur banyak juga orang tua yang membawa anakanak mereka untuk berwisata ke Batu Seribu. Wisata alam di Batu Seribu termasuk wisata yang murah meriah, hanya dengan Rp.2.000,00 pengunjung sudah dapat masuk ke obyek wisata tersebut. Selain berenang disediakan taman bermain anak yang berada diatas bukit. Taman bermain itu

43 cukup luas, akan tetapi masih sangat terbatas dan minim fasilitas. b. Penduduk Penduduk sekitar menyambut baik dengan adanya Obyek Wisata Batu Seribu. Para penduduk sekitar juga dapat meraup keuntungan dengan semakin ramainya Batu Seribu. Seperti penduduk yang diperbolehkan berdagang didalam lokasi, ada juga yang berprofesi sebagai juru parkir. F. POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU MELALUI ANALISIS SWOT Untuk dapat menyusun strategi yang tepat dalam rangka mencapai sasaran atau strategi yang telah diharapkan, maka perlu faktor-faktor intern atau ekstern. Berikut adalah hasil analisis SWOT Obyek Wisata Batu Seribu Strenghts Analisis (Kekuatan) Hasil Analisis 1. Satu-satunya obyek wisata alam yang ada di Sukoharjo, sehingga memiliki daya tarik sendiri untuk masyarakat yang akan berkunjung. 2. Terdapat 3 buah kolam renang yang berasal dari sumber mata air

44 alami dari Pegunungan di Batu Seribu, hal ini yang di senangi oleh wisatawan karena mandi di kolam renang itu dipercaya dapat menyembuhkan penyakit 3. Akses menuju Obyek dari jalan raya utama sudah dapat dijangkau oleh kendaraan. Sehingga memudahkan pengunjung untuk mencapai obyek. Weeknesses (Kelemahan) 1. Kurangnya pengelolaan dan perawatan dari Pemerintah Daerah untuk memajukan obyek wisata Batu Seribu. Sehingga obyek Batu Seribu terkesan tidak terawat dan menyeramkan. 2. Kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang Pariwisata dalam pengelolaan Obyek wisata. Sehingga obyek Batu Seribu dikelola oleh SDA yang bukan di bidang Pariwisata, jadi pengelolaannya menjadi tidak

45 maksimal. 3. Tidak ada tindakan kreatif yang menonjol untuk mengelola obyek wisata Batu Seribu agar lebih dikenal masyarakat. Sehingga obyek wisata Batu Seribu terkesan hanya itu-itu saja yang menyebabkan wisatawan malas untuk datang. 4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan suatu obyek. Seperti Obyek Wisata Batu Seribu, para wisatawan masih kurang menyadari akan pentingnya kebersihan. Sehingga banyak sampah yang berserakan. Hal ini menambah nilai minus obyek Batu Seribu. 5. Tidak adanya souvenir shop di sekitar obyek. Hanya ada satu atau dua pedagang batu akik yang kini sedang marak, sehingga pengunjung hanya melakukan

46 aktivitas seperti berfoto saja. 6. Fasilitas umum yang disediakan masih sangat minim dan tidak terawat. Masih kotor, sehingga membuat wisatawan malas untuk menggunakan Opportunities (Peluang) 1. Obyek wisata Batu Seribu memiliki luas wilayah yang sangat besar, seperti hutan buatan yang ada di sekitar obyek, sehingga jika dikembangkan secara maksimal akan memudahkan pemerintah atau pengelola dalam mengembangkan obyek. 2. Meskipun letaknya di pedesaan, namun letak Obyek Wisata Batu Seribu mudah untuk dijangkau. Akses menuju obyek juga sudah mudah untuk didapat. Hal ini menjadi nilai tambah dan peluang Obyek Wisata Batu Seribu agar lebih dikenal masyarakat. 3. Semakin banyak pengunjung di Obyek Wisata Batu Seribu, akan membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar

47 dan akan menaikkan pendapatan perkapita daerah. Thearts (Ancaman) 1. Keterbatasan dana dari pemerintah sehingga pengembangan obyek ini masih sangat lambat. 2. Kurangnya kesadaran terhadap obyek wisata alam yang masih alami ini, sehingga generasi muda sangat acuh dengan keberadaan wisata alam. Padahal obyek Batu Seribu adalah obyek wisata alam satu-satunya di Sukoharjo. G. Data Pengunjung Bulan Januari-Mei 2015 Obyek Wisata Batu Seribu No Bulan Jumlah Pengunjung Pemasukan 1 Januari 3057 6,114,000 2 Februari 2318 4,636,000 3 Maret 2640 5,280,000 4 April 2178 4,356,000 5 Mei 2139 4,278,000 Total 12.332 24.664.000