TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. postpartum adalah masa yang dimulai dari tanda akhir periode intrapartum

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Nisa khoiriah INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebab kematian ibu adalah abortus. Abortus adalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG URANGAN ENERGI KRONIK () DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Shinta Ika Sandhi 1, Asmanah 2 Akademi Kebidanan Uniska Kendal Email: shinta86harnuddin82@gmail.com ABSTRAK Kejadian di pada bulan April 2012 sebanyak 6 ibu hamil atau 3,27% dari 183 ibu hamil dengan jumlah ibu hamil. Faktor yang menyebabkan yaitu faktor tidak langsung yaitu sosial ekonomi yang meliputi pendapatan keluarga, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, dan faktor biologis yang meliputi usia ibu hamil, jarak kehamilan, dan paritas (Direktorat Kesehatan RI Tahun 2009). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik () di wilayah kerja. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tembalang Kota pada bulan Mei-Juni 2012. Populasi sebanyak 183 orang, teknik sampling menggunakan accidental sampling, dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 responden dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar umur responden termasuk kategori reproduksi sehat (20-35 tahun) sebanyak 32 responden (88,9%). Sebagian besar responden berpendidikan tamat SMP dan tamat SMA sebanyak 13 responden (36,1 %). Sebagian besar penghasilan responden adalah rendah (< Rp 991.500,00) sebanyak 20 responden (55,6 %). Sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang Kurang Energi Kronik () adalah kurang sebanyak 14 responden (38,9%). Disarankan bagi ibu hamil bisa memperbaiki dan memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil sehingga tidak berdampak pada ibu dan bayinya. Kata Kunci : umur, pendidikan, penghasilan, tingkat pengetahuan,. Pustaka : 21 pustaka (2001 s/d 2012) PENDAHULUAN Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia. Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah melaporkan bahwa AKI di Jawa Tengah pada tahun 2009 sampai tahun 2010 mengalami penurunan dari 117/100.000 kelahiran hidup menjadi 112 kelahiran hidup. Angka tersebut masih cukup jauh dari target pemerintah yang menginginkan penurunan angka kematian maternal menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup untuk tahun 2015 (SDKI, 2010 dan Dinas Kesehatan Kota 2011). Penyebab kematian ibu yang terdeteksi adalah faktor langsung yaitu asupan makanan atau pola konsumsi dan infeksi dan faktor tidak langsung yaitu sosial ekonomi yang meliputi pendapatan keluarga, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, faktor biologis yang meliputi usia ibu hamil, jarak kehamilan, paritas dan faktor perilaku (Direktorat Kesehatan RI Tahun 2009). Upaya penanganan faktor penyebab langsung dilakukan melalui berbagai peningkatan kemampuan teknis medis bagi petugas, sedangkan faktor tidak langsung termasuk beberapa jenis penyakit menular dan defisiensi Gizi perlu di deteksi secara dini dan diberi perlakuan sesuai dengan ketentuan yang telah dibakukan (Direktorat Kesehatan RI Tahun 2009). Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas SDM. Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Pemenuhan gizi tidak dimulai pada saat janin sudah lahir, tetapi dimulai dari saat dalam kandungan atau selama kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi selama masa kehamilan (Karyadi, 2001). 9 Tingkat pengetahuan Ibu Hamil...(Shinta Ika Sandhi & Asmanah)

Trimester pertama kehamilan merupakan masa penyesuaian ibu hamil terhadap kehamilannya. Karena pertumbuhan masih lambat, maka penambahan kebutuhan zat gizinyapun masih relative kecil, bahkan boleh dikatakan pada periode ini kebutuhan gizi calon ibu masih sama dengan wanita dewasa biasa. Memasuki trimester kedua, janin mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Untuk itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat gizi lain untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI pada saat menyusui nanti. Sedangkan pada tahap terakhir atau trimester ketiga, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak. Kebutuhan energi janin dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya (Lubis, 2003). Fungsi pemenuhan gizi pada ibu hamil adalah untuk mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil, pertumbuhan dan kesehatan janin yang dikandungnya, oleh karena itu kebutuhan gizi ibu hamil lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak hamil. Ibu hamil yang kurang gizi dapat dilihat dari kenaikan berat badan dan ukuran LILA. Keadaan tersebut dapat menunjukkan bahwa ibu mengalami pada kehamilan. Kondisi Kekurangan Energi Kronik () pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan resiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran premature dan kematian pada ibu dan bayi lahir. Hasil survey menunjukkan bahwa prevalensi wanita usia subur (WUS) menderita pada tahun 2002 adalah 17,6%. Tidak jarang kondisi pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan, partus lama, aborsi dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Menurut data Susenas tahun 1999, jumlah ibu hamil yang mengalami risiko adalah 27,6 % (Depkes, 2000). Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2002 menunjukkan bahwa 41 % ibu hamil di Indonesia menderita (Lubis, 2003). Dari hasil studi pendahuluan di Puskesmas Kedung Mundu Kecamatan Tembalang Kabupaten ditemukan adanya ibu hamil yang, pada bulan April terdapat 183 ibu hamil dengan jumlah ibu hamil yang mengalami sebanyak 6 ibu hamil atau 3,27%. Dari hasil wawancara 2 dari 5 ibu hamil ternyata tidak mengetahui tentang kebutuhan nutrisi selama hamil, ini akan berdampak timbulnya masalah nutrisi pada ibu hamil yaitu (Kekurangan Energi Kronik). Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik () di? METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan deskriptif, dengan pendekatan yang dilakukan melalui survey terhadap ibu hamil yang dilakukan pelayanan ANC dengan bertujuan menggambarkan hasil sejauh mana pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik (). Populasi adalah para ibu hamil di daerah yang berjumlah 183 orang dengan tekni sampling menggunakan Accidental Sampling Pengumpulan data menggunakan data primer dan skunder, dilakukan dengan teknik wawancara dengan panduan kuesioner atau angket. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden a. Umur Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Puskesmas Kedung Mundu Umur 1. 2. 3. Umur Muda Reproduksi Sehat Umur Tua 4 32 0 11,1 88,9 0,0,0 Berdasarkan tabel 1 di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar umur responden termasuk kategori reproduksi sehat (20-35 tahun) sebanyak 32 responden (88,9 %), usia muda (< 20 tahun) sebanyak 4 responden (11,1 %) terdiri atas usia 18 tahun ada 2 responden (5,6 %) dan umur 19 tahun ada 2 responden (5,6 %), dan tidak ada yang berusia tua (> 35 tahun) (0,0%). b. Pendidikan Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di 10 J. Ilmu Kesh. Vol. 7. 2, Januari 2017

Pendidikan 1. Tidak Tamat SD 0 0,0 2. Tamat SD 4 11,1 3. Tamat SMP 13 36,1 4. Tamat SMA 13 36,1 5. Tamat D III/PT 6 16,7,0 Dari tabel 2. di atas, menggambarkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan tamat SMP dan tamat SMA sebanyak 13 responden (36,1 %), tamat D III/PT sebanyak 6 responden (16,7 %), tamat SD sebanyak 4 responden (11,1%), dan tidak ada yang tidak tamat SD (0,0 %). c. Pendapatan Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Di Penghasilan 1. Rendah 20 55,6 2. Tinggi 16 44,4,0 Dari tabel 3. di atas, menggambarkan bahwa sebagian besar pendapatan responden adalah rendah (< Rp 991.500,00) sebanyak 20 responden (55,6 %) dan tinggi ( Rp 991.500,00) sebanyak 16 responden (44,4%). 2. Hamil Tentang 1. 2. 3. Kekurangan Energi Kronik () Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Kekurangan Energi Kronik () Di Tingkat Pengetahuan Baik 10 27,8 Kurang 12 33,3 Tidak Baik 14 38,9,0 Berdasarkan tabel 4. di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang Kurang Energi Kronik () adalah tidak baik sebanyak 31 responden (41,7%), kurang sebanyak 26 responden (34,7 %) dan baik sebanyak 18 responden (24,0%). Adapun tabel untuk tiap kategori pertanyaan seputar Kekurangan Energi Kronik () adalah sebagai berikut : a. Hamil Tentang Pengertian Tabel 5. Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian Di Pengertian 1. Baik 17 47,2 2. Cukup 18 50,0 3. Kurang 1 2,8 Berdasarkan tabel 5. di atas, responden ditinjau dari pengertian adalah cukup sebanyak 18 responden (50,0%), baik sebanyak 17 responden (47,2 %), dan kurang sebanyak 1 responden (2,8%). b. Hamil Tentang Cara Mendeteksi Tabel 6. Distribusi Hamil Tentang Cara Mendeteksi Cara Mendeteksi 1. Baik 21 58,3 2. Cukup 0 0,0 3. Kurang 15 41,7 Berdasarkan tabel 6. di atas, responden ditinjau dari cara mendeteksi adalah baik sebanyak Tingkat pengetahuan Ibu Hamil...(Shinta Ika Sandhi & Asmanah) 11

21 responden (58,0%), kurang sebanyak 15 responden (41,7 %), dan tidak ada responden yang berpengetahuan cukup (0,0%). c. Hamil Tentang Cara Mengatasi Tabel 7. Distribusi Hamil Tentang Cara Mengatasi Cara Mengatasi 1. Baik 10 27,8 2. Cukup 9 25,0 3. Kurang 17 47,2 Berdasarkan tabel 7. di atas, responden ditinjau dari cara mengatasi adalah kurang sebanyak 17 responden (47,2%), baik sebanyak 10 responden (27,8 %), dan cukup sebanyak 9 responden (25,0%). d. Hamil Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabel 8. Distribusi Hamil Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prosent ase 1. Baik 7 19,4 2. Cukup 17 47,2 3. Kurang 12 33,4 Berdasarkan tabel 8. di atas, responden ditinjau dari faktorfaktor yang mempengaruhi adalah cukup sebanyak 17 responden (47,2%), kurang sebanyak 12 responden (33,4 %), dan baik sebanyak 7 responden (19,4%). e. Hamil Tentang Pengaruh Tabel 9. Distribusi Hamil Tentang Pengaruh Pengaruh 1. Baik 10 27,8 2. Cukup 10 27,8 3. Kurang 16 44,4 Berdasarkan tabel 9. di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden ditinjau dari pengaruh adalah kurang sebanyak 16 responden (44,4%), baik dan cukup sebanyak 10 responden (27,8 %). SIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik () Di Puskesmas Kedung Mundu, terhadap 36 responden diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden a. Sebagian besar umur responden termasuk kategori reproduksi sehat (20-35 tahun) sebanyak 32 responden (88,9 %), usia muda (< 20 tahun) sebanyak 4 responden (11,1 %), dan tidak ada yang berusia tua (> 35 tahun) (0,0%). b. Sebagian besar responden berpendidikan tamat SMP dan tamat SMA sebanyak 13 responden (36,1 %), tamat D III/PT sebanyak 6 responden (16,7 %), tamat SD sebanyak 4 responden (11,1%), dan tidak ada yang tidak tamat SD (0,0 %). c. Sebagian besar penghasilan responden adalah rendah (< Rp 991.500,00) sebanyak 20 responden (55,6 %) dan tinggi ( Rp 991.500,00) sebanyak 16 responden (44,4%). 2. Tingkat Pengentahuan Responden Sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang Kurang Energi Kronik () adalah kurang sebanyak 14 responden (38,9%), cukup sebanyak 12 responden (33,3 %) dan baik sebanyak 10 responden (27,8%). Dengan rincian sebagai berikut : a. Tingkat pengetahuan mengenai pengertian adalah cukup sebanyak 18 responden (50,0%), baik sebanyak 17 responden (47,2 %), dan kurang sebanyak 1 responden (2,8%). b. Tingkat pengetahuan responden ditinjau dari cara mendeteksi 12 J. Ilmu Kesh. Vol. 7. 2, Januari 2017

adalah baik sebanyak 21 responden (58,0%), kurang sebanyak 15 responden (41,7 %), dan tidak ada responden yang berpengetahuan cukup (0,0%). c. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden ditinjau dari cara menanggulangi adalah kurang sebanyak 17 responden (47,2%), baik sebanyak 10 responden (27,8 %), dan cukup sebanyak 9 responden (25,0%). d. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden ditinjau dari faktorfaktor yang mempengaruhi adalah cukup sebanyak 17 responden (47,2%), kurang sebanyak 12 responden (33,4 %), dan baik sebanyak 7 responden (19,4%). e. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden ditinjau dari pengaruh adalah kurang sebanyak 16 responden (44,4%), baik dan cukup sebanyak 10 responden (27,8 %). Setiawan & Saryono. 2006, Metode penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika Supari.SF, 2011, Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 369 / MENKES / SK / III / 2007 tentang Standar Profesi Bidan, Jakarta, Kemenkes. Tim Kajian AKI - AKA ( 2011 ), Kajian Kematian Ibu dan Anak di Indonesia, Jakarta, Depkes RI Udiyono, A.2007, Metode Penelitian Kesehatan. : Universitas Diponegoro Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika Varney, H.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta : EGC Wiknjosastro, H.2005, Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP DAFTAR PUSTAKA Arief, N. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan & Kelahiran Sehat.Yogya: Dianloka Arikunto, S.2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Ahmad, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kesehatan RI Tahun 2009. Ida Bagus Gede Manuaba. (2000) Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC. toatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineka Cipta. toatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Pusdisnakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. Sugiono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA. Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC Suyanto. 2008. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta: MITRA CENDEKIA Press. Tingkat pengetahuan Ibu Hamil...(Shinta Ika Sandhi & Asmanah) 13