PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DAUN SAWI (Brassica juncea L.) Morfogenesis Tumbuhan - Yudrik Lathif Universitas Negeri Malang 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Buncis

Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Merah

Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

SUPARMUJI, S.Pd NIP

LAPORAN HASIL PENGAMATAN MENGAMATI PERKECAMBAHAN KACANG IJO

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

MENGAMATI PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2; Faktor Eksternal dan Faktor internal.

pengaruh cahaya terhadap tumbuhan kacang hijau

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS BAWAH/ATAS DAUN

Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! Yang berlabel nomor 3 dan 5 berturut-turut adalah.

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU. Disusun oleh: Madania Asshagab Nur Fifa Rifa atus shalihah Sarinah Sri Rahmisari Rembulan

Pokok Bahasan. Tambahan

PERTUMBUHAN DAN PERKECAMBAHAN TANAMAN PAK CHOI (Brassica Rappa, L)

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XII-IPA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI

MAKALAH BIOLOGI PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN

vii Tinjauan Mata Kuliah

Hand out Biologi XII IA 3 KKN PPL UNM ANGK. V

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

BAB III METODE PENELITIAN. bulan, mulai bulan Januari sampai dengan bulan April 2012.

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak

BENTUK SEL EPIDERMIS STOMATA PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine soja) PADA TINGKAT NAUNGAN YANG BERBEDA

BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

ABSTRAK. Kata kunci: pertumbuhan, perkembangan, irreversibel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Tengah, Kecamatan Kota Utara dan

LAPORAN PRAKTIKUM KECEPATAN PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU

I. Judul Pematahan Dormansi Biji II. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji berkulit keras dengan fisik dan kimiawi.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil survey lapangan mengenai desain praktikum pertumbuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI TIPE STOMATA PADA DAUN TUMBUHAN XEROFIT (Euphorbia splendens), HIDROFIT (Ipomoea aquatica), DAN MESOFIT (Hibiscus rosa-sinensis)

LAPORAN PENGAMATAN PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA KACANG HIJAU. Disusun Oleh: : Fatimah Az Zahra Al Faruq.

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

LATIHAN TOPIK 5. Rajah Yang manakah di antara berikut TIDAK BENAR tentang struktur bunga dan fungsinya?

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

Struktur Anatomi Biji

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMP 3 Pajangan. Kelas / Semester : VIII / I Alokasi waktu : 3 X 40 ( 1 Pertemuan )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

10 Tips memulai pembibitan

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

1. Contoh desain pembelajaran tentang keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, dan desain dan langkah-langkah evaluasi pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lokasi pembibitan CV. TAIDU Kecamatan Alor

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.

PENGHALUSAN TEKS DASAR

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN. Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi. Nama : Bani Nugraha.

PENUNTUN PRAKTIKUM EKOFISIOLOGI TUMBUHAN. Disusun oleh: Ni Luh Arpiwi, S.Si., M.Sc., Ph.D

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

BIOLOGI UMUM (MIP612112)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

A. Struktur Akar dan Fungsinya

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

Transkripsi:

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DAUN SAWI (Brassica juncea L.) Morfogenesis Tumbuhan - Yudrik Lathif Universitas Negeri Malang 2016 Latar Belakang Daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan itu sendiri. Ciri khas dari daun, pada umumnya berwarna hijau bentuk dari daun bagian besar adalah melebar, memiliki zat klorofil yang berguna untuk membantu proses fotosintesis. Daun juga mempunyai bagian-bagian yang berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan, setelah di pelajari dan di pahami secara mendalam, maka manusia akan menyadari betapa pentingnya daun pada tumbuhan. Sehingga secara tidak langsung manusia juga dapat mengetahui batapa penting dan gunanya tumbuh-tumbuhan dalam hidup. Pada lingkungan informal manusia secara umum mengetahui bentuk dari daun, namun pada lingkungan ini manusia tidak mengetahui dan mengenal daun secar spesifik. Tapi pada lingkungan formal, manusia dapat mengenal dan mengetahui pentingnya daun pada tumbuhan secar spesifik, sehingga proses pembelajaran dari setiap lembaga formal yang time scedokan, harus banyak mengarah pada kagiatan penelitian dan praktikum, sehingga proses pedalaman materi pada bidang-bidang tertentu selalu ada. Metode Proyek penelitian pengamatan daun ini, menggunakan tanaman sawi (Brassica juncea L.) yang di tumbuhkan langsung dari bijinya. Tanaman sawi termasuk tanaman sayuran daun dari keluarga Cruciferae atau tanaman kubis-kubisan (Rukmana, 1994). Proses pengamatan berlangsung selama 8 hari mulai tanggal 28 November 05 Desember 2016. Beberapa bahan lain yang digunakan dalam proyek ini adalah tanah, air, monosodium glutamate (merk Ajinomoto), dan tisu. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah gelas serta botol air mineral, paku, kresek hitam, silet, mikroskop, pipet tetes, pinset, kaca objek, kaca penutup dan kamera digital, serta aplikasi Google Snapseed untuk memperjelas hasil foto digital. Proses penanaman biji sawi di hari ke-0 dimulai dengan mempersiapkan wadah plastic dari gelas air mineral berukuran 120 ml sebagai pot penanaman biji sawi, gelas tersebut dilubangi bagian dasarnya dan diisikan tanah liat secukupnya sebagai media tumbuh biji sawi. Selanjudnya dipersiapkan monosodium glutamate sebanyak 1,5 gram yang sudah dilarutkan dalam air, yang digunakan untuk menyirami tanah pertama kalinya, hal tersebut

dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh biji sawi yang lebih baik. Gresinta (2015) menjelaskan pemberian monosodium glutamate akan meningkatkan pertumbuhan suatu tanaman. Biji sawi yang akan ditanam juga direndam dalam air untuk mengetahui biji mana yang layak ditanam atau tidak dengan melihat biji yang tenggelam dan mengapung, karena biji yang mengapung adalah biji yang tidak layak ditanam. Penanaman biji sawi dilakukan dengan menebar biji pada permukaan media tanah yang sudah di gemburkan, serta diratakan ulang permukaan tanah sehingga biji sawi sedikit tertanam di permukaa tanah. Setelah proses penanaman biji sawi dilakukan pada medianya, pot disimpan pada tempat yang tidak mendapatkan cahaya langsung, bahkan pot ditutupi dengan kresek hitam untuk membuat suasana pertumbuhan biji sawi awal menjadi gelap. Keadaan tersebut akan membantu perkecambahan lebih cepat. Haryanti dan Budihastuti (2015) menjelaskan Kondisi gelap memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat memanjang (etiolasi). Proses pengamatan selanjudnya dilakukan untuk mengetahui tumbuh kembang biji sawi terutama tumbh kembang daunnya. Pengamatan morfologi pertama kali dilakukan pada hari kedua sampai kedelapan. Selain itu pengamatan juga dilakukan dibawah mikroskop secara bertahap pada hari-hari tertentu untuk mengetahui perkembangan sel daun sawi (Brassica juncea L.). Hasil dan Pembahasan Pengamatan hari ke-2 sudah diamati pertumbuhan kecambah dari biji sawi (Brassica juncea L.), dimana pertumbuhana akar sudah terlihat jelas dan daun lembaga masih tertutupi kulit biji, dari pengamatan ini dapat terlihat bahwa perkecambahan biji sawi adalah epigeal, karena terlihat kotiledon (keping biji) sudah terangkat dan berada di permukaan tanah. Pengamatan hari ke-3 menunjukkan pertumbuhan dari kecambah sawi, dimana kulit biji sudah terlepas dan kotiledon sudah terangkat k atas. Gambar 1. (Kiri) Kecambah sawi hari ke-2; (Kanan) Kecambah sawi hari ke-3

Pada hari ke-3 ini, pengamatan juga dilakukan degan mikroskop karena beberapa kecambah sudah membuka daun lembaganya dan daun muda kecil sudah dapat terlihat, dengan warna yang masih kekuningan sama dengan warna daun lembaganya. Dalam pengamatannya di bawah mikroskop tidak dilakukan pengirisan pada daun tersebut, karena daun masih berukuran terlalu kecil. Hasil pengamatan menunjukkan sel-sel yang masih bebentuk seragam dan belum termodifikasi kusus. b a Gambar 2. (Kiri) a. daun muda, b. daun lembaga; (Kanan) pengamatan daun muda (pembesaran 10 x 10) dan diperjelas dengan aplikasi Google Snapseed Pengamatan hari ke-4 menunjukkan pertumbuhan daun, dimana sebelumnya daun muda pada hari ke-3 yang masih berukuran kecil sudah tumbuh lebih besar dan melebar seukuran dengan daun lembaganya, sehingga sekarang sudah terlihat memiliki daun yang berjumlah empat. Namun warna daun masih terlihat kekuningan, yang menunjukkan klorofil belum sepenuhnya terakumulasi. Pada awal perkembangan daun, aktifitas meristem daun menyebabkan terjadinya perpanjangan daun. Perpanjangan daun berikutnya terjadi sebagai akibat aktifitas meristem interkalar. Pelebaran daun (bifacial/dorsoventral) terjadi bila meristem tepi daun aktif melakukan pembelahan sel. Bila aktifitas meristem tepitersebut terbatas hanya pada daerah-daerah tertentu saja, maka akan terbentuk daun yang berbagi menyirip atau majemuk menyirip. Jadi, pada dasarnya bentuk daun sangat tergantung dari perkembangannya, terutama pembelahan dan pembesaran sel. Selain itu, adanya kematian sel pada daerah-daerah tertentu selama perkembangan daun berlangsung juga dapat menentukan bentuk akhir dari suatu daun. Perkembangan daun seperti inilah yang merupakan dasar bagi terbentuknya basal daun, ujung daun, tepi daun, dan bentuk geometri daun yang berbedabeda (Gembong, 2005).

Gambar 3. Pertumbuhan sawi (Brassica juncea L.) hari ke-4, memperlihatkan jumlah daun 4 yang masih berwarna kekuningan atau hijau muda. Pengamatan hari ke-5 pada penanaman sawi menunjukkan warna daun yang sudah menghijau, hal ini menunjukkan akumulasi klorofil yang sudah lebih baik dari hari sebelumnya, sehingga sudah lebih siap dalam melakukan fotosintesisnya. Pada hari ke-5 juga dilakukan pengamatan di bawah mikroskop untuk mengamati sel-sel daun. Pada pengamatannya sudah terlihat bentukan sel yang tidak seragam seperti pada hari ke-3 pengamatan dibawah mikroskop. Dalam pengamatan ini juga sudah bisa lebih jelas diamati di bawah mikroskop sampai pembesaran 40 x 10 hal ini karena daun yang lebih besar dari pengamatan sebelumnya sehingga lebih mudah diiris. Gambar 4. (Kiri) Pengamatan jaringan daun sawi (pembesaran 40 x 10) dan diperjelas dengan aplikasi Google Snapseed; (Kanan) pengamatan daun sawi hari ke- 5.

Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung Stomata yang paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Fungsi stomata adalah sebagai tempat terjadinya respirasi (pertukaran gas) dan juga transpirasi (proses penguapan air) (Hartono, 2015). Pengamatan hari-hari berikutnya memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan daun sawi yang lebih matang secara bertahap, hal tersebut teramati dari perubahan warna daun yang berangsur lebih hijau, namun tidak terlihat signifikan setiap harinya. Jadi pengamatan dilanjudkan langsung pada hari terakhir, yaitu hari ke-8. Pada pengamatan hari ke-8 sudah dapat diamati lebih jelas perbedaan warna daun dari hari sebelumnya (hari ke-5), pengamatan juga dilakukan dibawah mikroskop untunk mengamati sel-sel pada jaringan daun sawi, dari hasil pengamatan bentukan sel lebih jelas teramati, hal ini juga karena bentuk daun lebih memudahkan pengirisannya dari pada hari sebelumnya. Gambar 5. (Kiri) Pengamatan jaringan daun sawi (pembesaran 40 x 10) dan diperjelas dengan aplikasi Google Snapseed; (Kanan) pengamatan daun sawi hari ke-8. Terdapat suatu perbedaan yang dapat diamati pada daun gambar 5. (kanan), dimana daun yang terliahat sedikit lebih besar (atas) memiliki benjolan di tegah helai daunnya, sedangkan daun lainnya (bawah) tidak. Hal tersebut dapat dijelaskan karena daun yang lebih besar (atas) tersebut berasal dari daun lembaga, yang merupakan daun pertama keluar pada kecambah, dan masih menyimpan cadangan makanan untuk embrio.

Kesimpulan Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang penting untuk tumbuhan, awal perkembangannya setelah pertumbuhan akar pada biji yang sudah berkecambah. Perkecambahan sawi adalah epigeal dimana daun lembaga terangkat ke atas permukaan tanah. Perkembangan daun kecambah biji sawi bertahap mengalami perubahan warna dari kuning ke hijau. Daun lembaga yang merupakan tempat cadangan makanan bagi pertumbuhan awal kecambah biji sawi pada akhirnya juga berkembang bersamaan dengan bakal daun menjadi daun berwarna hijau yang berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan sawi. Daftar Pustaka Gembong, Tjitrosoepomo. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press. Gresinta, Efri. 2015. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamat (MSG) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogea). Dalam Jurnal Faktor Exacta 8(3): 208-219. Hartono, Juni. 2015. Fungsi stomata,pengertian dan Gambar Stomata. Haryanti, Sri dan Budihastuti, Rini. 2015. Morfoanatomi, Berat Basah kotilidon dan Ketebalan Daun Kecambah Kacnag Hijau (Phaseolus vulgaris L.) pada Naungan yang Berbeda. Dalam Buletin Anatomi dan Fisiologi 23(1). Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta :Kanisius.