BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang. kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN

BAB III METODE PENULISAN. Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah:

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan Listrik Negara Profil Perusahaan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rincian dokumen perubahan Service Level Agreement (SLA) dan jasa yang telah disepakat

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Studi Kasus Program SAHABAT PLN di PT PLN (Persero), objek penelitiannya yaitu

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

Konsep Manajemen Bisnis dan Sejarah Ketenagalistrikan. Modul - 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

BAB II PT. PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke -19 ketika beberapa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan Sejarah PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya secara maksimal. suatu Sistem Informasi yang sekaligus dapat memanajemen kegiatan-kegiatan

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN II MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan penagihan Piutang Rekening Listrik (PRL) di PT PLN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

STIKOM SURABAYA BAB II. PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR. 2.1 Sejarah dan perkembangan Sejarah PLN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan energi listrik. Untuk melihat

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. memenuhi harapan pelanggan. Dengan luas area lebih dari 200 ribu m 2, kami siap

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) PIKITRING SUAR MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad ke-19 saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II, sehingga terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/ Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas, dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. 8

9 Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) sesuai Akta nomor 169 tanggal 30 Juli 1994 dari Sucipto S.H. Notaris, Jakarta. Pada tahun 2009, sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2009, PLN tidak lagi sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK), namun sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. 2.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta adalah Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. Sedangkan Misi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta adalah: a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

10 2.3 Tata Nilai Perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta menerapkan tata nilai perusahaan, antara lain: a. Saling Percaya Suasana saling menghargai dan terbuka diantara sesama anggota perusahaan yang dilandasi oleh keyakinan akan integritas, itikad baik, dan kompetensi dari pihak-pihak yang saling berhubungan dalam penyelenggaraan praktek bisnis yang bersih dan etikal. b. Integritas Wujud dari sikap anggota Perusahaan yang secara konsisten menunjukkan kejujuran, keselarasan antara perkataan dan perbuatan, dan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan dan pemanfaatan kekayaan perusahaan untuk kepentingan baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta rasa tanggung jawab terhadap semua pihak yang berkepentingan. c. Peduli Cerminan dari suatu niat untuk menjaga dan memelihara kualitas kehidupan kerja yang dirasakan anggota perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka bertumbuh kembang bersama, dengan dijiwai kepekaan setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan serta mencari solusi yang tepat. d. Pembelajaran Sikap anggota perusahaan untuk selalu berani mempertanyakan kembali system dan praktik pembangunan, manajemen dan operasi, serta berusaha menguasai perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir demi pembaharuan perusahaan secara berkelanjutan.

11 2.4 Struktur Organisasi Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi. Penyusunan struktur organisasi adalah langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan kata lain penyusunan struktur organisasi adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Terdapat banyak pengertian struktur organisasi menurut para ahli. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins dan Coulter, 2007: 284). Menurut pendapat Handoko (2009:169), struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola dan menurut Hasibuan (2004:128), struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan, dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Sehingga berdasarkan ketiga definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi merupakan dasar bagi sebuah perusahaan untuk membagi dan mengelompokan tugas, wewenang, serta tanggungjawab yang ada di dalam organisasi/ perusahaan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar dengan saling terintegrasinya satu bagian dengan bagian yang lainnya. Struktur organisasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, maka struktur organisasinya termasuk dalam bentuk piramid, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti. Maksud dari bentuk piramid dapat dilihat di Gambar 2.1 yang menjelaskan bahwa semakin tinggi suatu jabatan maka jumlah individu yang menjabat akan semakin sedikit, tetapi untuk wewenang dan tanggung jawab akan semakin banyak. Sedangkan semakin rendah suatu jabatan maka jumlah individu

12 yang menjabat akan semakin banyak, tetapi untuk wewenang dan tanggung jawab akan semakin sedikit. Gambar 2.1 juga menunjukan bahwa jabatan yang lebih rendah akan bertanggung jawab terhadap jabatan di atasnya dan jabatan di atasnya memiliki wewenang terhadap jabatan yang berada dibawahnya, hal ini memperjelas kenapa struktur organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta termasuk dalam bentuk struktur organisasi piramid. Sedangkan maksud dari sederhana, jelas, dan mudah dimengerti adalah bahwa setiap struktur organisasi dibangun sesuai dengan bidang, kompetensi, dan ruang lingkup kerjanya masing-masing. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta terdapat 216 karyawan, dimana untuk laki-laki sebanyak 117 orang dan perempuan sebanyak 99 orang, diantaranya terdapat pejabat struktural yaitu 1 orang sebagai general manager, untuk yang menjabat sebagai manajer terdapat 6 orang yang dibantu oleh 2 sampai 3 deputi manager. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Piramida Sumber: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta

13 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Pusat Sumber: PT PLN (Persero)

14 Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Sumber: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta

15 2.5 Penjabaran Tugas dan Wewenang PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta berkedudukan dan atau mempunyai wilayah kerja Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, General Manager dibantu oleh manajer/ fungsional ahli serta bertanggung jawab kepada Direksi PT PLN (Persero). General manajer dan manajer diangkat dan diberhentikan oleh direksi PT PLN (Persero). Dalam melaksanakan tugas-tugas pokoknya manajer bidang dibantu oleh deputi manajer dan fungsional. Adapun bidang dan sub bidang pada lingkungan kantor induk tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bidang Perencanaan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bidang perencanaan membawahi beberapa sub bidang dan dibantu oleh fungsional ahli. Uraian fungsi pada bidang ini adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL), Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Menyusun rencana pengembangan sistem ketenaga listrikan. c. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja. d. Menyusun metode evaluasi kelayakan investasi dan melakukan penilaian finansialnya. e. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan penyandang dana, baik secara bilateral maupun multilateral. f. Menyusun rencana pengembangan sistem teknologi informasi. g. Menyusun rencana pengembangan aplikasi sistem informasi. h. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi. i. Menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan aplikasi sistem informasi. j. Menyusun laporan manajemen.

16 k. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta penetapan pengaturannya. 2. Bidang Distribusi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bidang distribusi membawahi beberapa sub bidang dan dibantu oleh fungsional ahli. Uraian fungsi pada bidang distribusi adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan membina penerapannya. b. Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan membina penerapannya. c. Menyusun SOP untuk penerapan dan pengujian perlatan distribusi, serta SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi serta keselamatan ketenagalistrikan. d. Menyusun desain standar konstruksi jaringan distribusi dan peralatan kerjanya serta membina penerapannya. e. Mengevaluasi susut energy listrik dan gangguan pada sarana pendistribusian tenga listrik serta saran perbaikannya. f. Menyusun dan mengatur sistem operasi Autimatic Meter Recording (AMR). g. Menyusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya. h. Menyusun kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapannya. i. Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi jaringan distribusi. j. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan Data Induk Jaringan (DIJ). k. Memantau dan mengevaluasi data induk jaringan. l. Menyusun laporan manajemen di bidangnya.

17 3. Bidang Niaga Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bidang niaga membawahi beberapa sub bidang dan dibantu oleh fungsional ahli. Uraian fungsi pada bidang niaga adalah sebagai berikut: a. Menyusun ketentuan dan strategi pemasaran. b. Menyusun rencana penjualan energy dan rencana pendapatan. c. Mengevaluasi harga jual energi listrik. d. Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik. e. Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan. f. Menyusun standar dan produk pelayanan. g. Menyususn ketentuan data induk pelanggan (DIL) dan data piutang pelanggan (DPP). h. Menyusun ketentuan kontrak jual beli tenaga listrik. i. Mengkaji pengelolaan pencatatan meter dan penyusunan rencana penyempurnaannya. j. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu, antara lain Tentara Nasional Indonesia (TNI) / Polisi Republik Indonesia (POLRI) dan Instansi Vertikal. k. Melakukan pengendalian DPP dan opname saldo piutang, l. Menyusun konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan. m. Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksana. n. Menyusun Laporan Manajemen di bidangnya. 4. Bidang Keuangan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bidang keuangan membawahi beberapa sub bidang dan dibantu oleh fungsional ahli. Uraian fungsi pada bidang keuangan adalah sebagai berikut: a. Mengendalikan aliran pendapatan dan pembuatan laporan rekonsiliasi keuangan (Receipt).

18 b. Mengendalikan anggaran investasi dan operasi serta rencana aliran pembiayaan. c. Melakukan pengelolaan pembayaran (Imprest). d. Menyusun dan menganalisa penghapusan aset. e. Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit serta menyusun laporan keuangan konsolidasi. 5. Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bidang sumber daya manusia dan Organisasi membawahi beberapa sub bidang dan dibantu oleh fungsional ahli. Uraian fungsi pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan organisasi adalah sebagai berikut: a. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan penetapan klas sub unit pelaksana. b. Menyusun kebijakan SDM dan mengelola recruitment, diklat, karir, reward dan punishment serta pemutusan hubungan kerja. c. Menyusun formasi jabatan dan formasi tenaga kerja. d. Mengelola administrasi penghasilan pegawai, kesejahteraan pegawai dan pensiunan. e. Mengelola sistem manajemen untuk kinerja pegawai. f. Memelihara kesesuaian peraturan internal terhadap ketentuan ketenagakerjaan. g. Mengelola administrasi tenaga kerja outsourcing. h. Menyusun sistem dan prosedur dari semua bisnis proses yang ada serta memantau dan melakukan penyempurnaan. i. Menyusun kebijakan dan pengelolaan hubungan industrial. j. Mengevaluasi dan mengusulkan penyempurnaan kesepakatan kerja bersama (KKB). k. Menyusun kebijakan yang berkaitan dengan konseling pegawai.

19 6. Bidang Komunikasi, Hukum, dan Admnistrasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang komunikasi, Hukum, dan Administrasi membawahi beberapa sub bidang dan dibantu oleh fungsional ahli. Untuk fungsi pada bidang komunikasi, hukum dan administrasi adalah sebagai berikut: a. Menyusun kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan pelanggan baik internal maupun eksternal. b. Mengelola publikasi, perpustakaan dan protokuler kantor. c. Menyusun kebijakan dan mengelola fasilitas kerja, sistem pengamanan dan rumah tangga kantor. d. Menyusun kebijakan dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), bina lingkungan dan kemitraan. e. Menyusun kebijakan administrasi umum. f. Mengelola kesekretariatan kantor. g. Mengelola asset tanah dan bangunan serta sarana kerja. h. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan-peraturan perusahaan. i. Memberikan advokasi dalam bisnis energy listrik dan ketenagakerjaan. j. Mengendalikan pembuatan kontrak kerja sama dengan pihak ekstern. 7. Audit Internal Dalam melaksanakan tugasnya pada audit internal membawahi beberapa fungsional ahli yang sesuai dengan bidang tugasnya. Uraian fungsi pada bidang audit internal adalah sebagai berikut: a. Membantu pimpinan dalam menyelenggarakan pembinaan dan penilaian atas sistem pengendalian manajemen maupun operasional.

20 b. Melaksanakan pengawasan dalam bidang teknik, antara lain audit perencanaan, konstruksi, operasi distribusi tenaga listrik, manajemen energi dan teknologi informasi. c. Melaksanakan pengaawasan dalam bidang niaga, antara lain audit pemasaran, pelayanan pelanggan, pembacaan meter, pengelolaan rekening, penagihan dan pengawasan piutang. d. Melaksanakan pengawasan dalam bidang keuangan, antara lain audit penggunaan dan pengelolaan anggaran, keuangan, dan akuntansi. e. Melaksanakan pengawasan dalam bidang administrasi, antara lain audit kegiatan manajemen SDM, umum, hukum, kehumasan, dan logistik. f. Memberikan rekomendasi guna perbaikan dan kemajuan perusahaan.