ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA I. INFORMASI KEJADIAN KEJADIAN Hujan Lebat 29.7 mm selama 1 jam LOKASI Bandara Pongtiku Kec. Rantetayo Kab. Tana Toraja TANGGAL 26 Oktober 2017 DAMPAK Banjir di Bandara Pongtiku II. DATA HUJAN DATA HUJAN Stasiun Meteorologi Pongtiku Tana Toraja HUJAN TERUKUR (mm) KETERANGAN 29.7 mm/jam Hujan Sangat Lebat III. ANALISIS METEOROLOGI INDIKATOR 1. SST (Sea Surface Temperature) 2. ENSO (El Nino South Oscilation) 3. MJO (Madden Julian Oscilation) KETERANGAN Secara umum, suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2017 berkisar antara 28 30 0 C dengan anomaly -1 s/d 0.5 0 C terhadap normalnya. Suhu muka laut yang hangat (> 27 0 C) mengindikasikan penguapan sangat tinggi yang menyebabkan potensi pembentukan awan-awan konvektif sangat besar dan kondisi cuaca cenderung berawan hingga hujan di wilayah Kab. Tana Toraja. (gambar 2). Index osilasi selatan (SOI), bersifat normal menunjukkan nilai -0,52 yang berarti menandakan La-Nina lemah yaitu tidak berpengaruh signifikan terhadap suplay uap air di wilayah Indonesia. (gambar 3). MJO berada pada kuadran 7 (western pacific) dan lemah sehingga tidak berkontribusi terhadap pembentukan awanawan hujan di wilayah Indonesia. (gambar 4). 4. DMI (Dipole Mode Index) Index dipole mode menunjukkan nilai -0.04 (Normal) yang meningindikasikan perpindahan aliran massa uap air dari wilayah indonesia bagian barat ke samudera Hindia dan sebaliknya tidak signifikan. (gambar 5). 5. Pola Tekanan Udara Analisa peta tekanan udara (Mean Sea Level Pressure / MSLP) pada tanggal 26 Oktober 2017 terdapat 7 daerah
6. Pola Arus Angin (Streamline) tekanan rendah (Low Pressure) 2 tekanan rendah di BBU dan 5 di BBS, massa udara akan bergerak menuju kearah tekanan rendah yang mengakibatkan terjadinya belokan angin (shearline) di wilayah Toraja, dengan adanya belokan angin kecepatan angin mengalami perlambatan dan terjadi penumpukan massa udara dan berdampak terhadap banyaknya pertumbuhan awan-awan hujan. Terdapat Tropical Cylon Saola di perairan Filipina yang berdampak terjadinya hujan sedang hingga lebat di wilayah Sulawesi Selatan termasuk Tana Toraja. (gambar 6 dan 7). Streamline Angin tanggal 26 Oktober 2017 jam 00.00 UTC angin dominan dari arah Selatan dengan kecepatan 1.8 4.2 m/s. Pada Jam 06.00 UTC angin dominan dari arah utara dengan kecepatan 1.3 3.2 m/s. Jam 12.00 UTC angin dominan dari arah Selatan dengan kecepatan 3.6 4 m/s. Tidak terdapat belokan angin dan konvergensi di wilayah Toraja yang menandakan pola angin tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Toraja. (gambar 8). 7. Kelembaban Relatif Kelembaban relative pada lapisan 1000mb jam 00.00 12.00UTC Kelembaban udara mencapai 100%, lapisan 925mb kelembaban 75-85%, lapisan 850mb 65 75%, lapisan 700mb 65 85% dan di lapisan 500mb 55 70%. Dari data kelembaban di lapisan atas udara cukup lembab dan memenuhi syarat terjadinya proses pertumbuhan awanawan konvektif penghasil hujan di wilayah Toraja. (gambar 9). 8. Citra Satelit Dari gambar citra satelit Himawari BMKG pada tanggal 26 Oktober 2017 jam 00.00-09.00 UTC terjadi pertumbuhan awan-awan konvektif yang cukup signifikan. dengan suhu puncak awan -80 0 C menunjukkan bahwa awan Cumulunimbus banyak tumbuh di wilayah Toraja yang mengakibatkan terjadinya hujan lebat dan angin kencang. (gambar 10). 9. Gambar Pengamatan Synoptik Stasiun Meteorologi Pongtiku Dari hasil pengamatan synoptik tiap jam menunjukkan bahwa telah terjadi hujan lebat disertai petir pada jam pengamatan 08.00 UTC (16.00 WITA) dan kecepatan angin 27 knot (48.6 km/jam). Hujan berlangsung hingga pukul 09.00 UTC (17.00 WITA) dan curah hujan terukur 29.7 mm. (gambar 11).
IV. KESIMPULAN Hujan yang terjadi pada hari Kamis tanggal 26 Oktober 2017 yang mengakibatkan banjir di Bandara Pongtiku Tana Toraja yang di muat di berita online Kareba Toraja.com. Dari data penakar hujan Stasiun Meteorologi Pongtiku tercatat 29.7 mm pada pengukuran jam 09.00 UTC (jam 17.00 WITA). Hujan terjadi jam 08.00 UTC (16.00 WITA) 09.00 UTC (17.00 WITA). Dari data kriteria hujan yang ditetapkan BMKG bahwa hujan >20 mm/jam dikategorikan dalam kriteria Hujan Sangat Lebat. Berdasarkan analisis Suhu Muka laut yang hangat diatas 27 0 C berpengaruh signifikan terhadap proses penguapan di wilayah perairan Indonesia yang berdampak terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang mengakibatkan terjadinya hujan sedang hingga lebat di wilayah Indonesia pada umumnya dan wilayah Tana Toraja pada khususnya. Tropical Cylon Saola di perairan Filipina yang berdampak terjadinya hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang di wilayah Kalimantan, Sulawesi Barat Sulawesi Selatan (Tana Toraja ) dan Sulawesi Tengah. Udara yang cukup lembab di tiap lapisan menunjukkan bahwa kandungan uap air di wilayah Tana Toraja (latitude -3.2 0 LS dan longitude 119.54 0 BT). Sangat memenuhi syarat untuk proses terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. Dari pantauan image satelit Himawari BMKG jam 0700 UTC 09.00UTC menunjukkan bahwa banyak terdapat awan-awan konvektif Cumulunimbus di wilayah Tana Toraja yang mengakibatkan terjadinya hujan sangat lebat dan angin kencang pada tanggal 26 Oktober 2017 yang mengakibatkan terjadinya banjir di Bandara Pongtiku. Tana Toraja, 30 Oktober 2017
LAMPIRAN Gambar 1. Banjir di Bandara Pongtiku Tana Toraja Sumber : https://www.karebatoraja.com
Gambar 2. SST dan Anomali Suhu Muka Laut Sumber : www.esrl.noaa.gov Gambar 3. Monitoring ENSO Sumber : BMKG Gambar 4. Monitoring MJO Sumber : www.esrl.noaa.gov
Gambar 5. DMI (Dipole Mode Index) Sumber : www.bmkg.go.id Gambar 6. Analisis MSLP (Mean Sea Level Pressure) Sumber : www.bom.gov.au Gambar 7. Analisis Gradient Wind jam 00.00 UTC dan jam 12.00 UTC
Sumber : www.bom.gov.au Gambar 8. Streamline Angin Lapisan 925 mb Sumber : www.esrl.noaa.gov Gambar 9. Kelembaban Udara Tiap Lapisan
Sumber : www.esrl.noaa.gov Gambar 10. Citra Satelit Himawari Tanggal 26 Oktober 2017 Sumber: Satelit Himawari BMKG
Kecepatan angin jam 08.00 UTC Cuaca jam 08.00 dan 09.00 UTC Hujan terukur Gambar 11. Pengamatan synoptik jam 00.00 UTC 10.00 UTC Sumber: Stasiun Meteorologi Pongtiku Tana Toraja