PENGARUH PENYULUHAN LINGKUNGAN SEHAT TERHADAP PERUBAHAN POLA HIDUP DAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DI DESA SAMBIGEDE RT. 18 RW.

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK DI LABORATORIUM PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG

12Ilmu. Penelitian Eksperiman. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Kesehatan

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif dan inferensial. Dinamakan penelitian eksperimen karena

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain. Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest

Volume 3, Nomor 2 Desember 2015, 58-70

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008) mengemukakan mengenai metode penelitian pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Yogyakarta secara geografis terletak antara '19" '53"

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cuci tangan mengunakan sabun telah menjadi salah satu gerakan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Dwi Astuti, dr. Askan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan jasmani di SMP Laboratium Percontohan UPI. Waktu : Mulai dari bulan agustussampai dengan oktober 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODE PENELITLAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen tanpa pembanding atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif yaitu eksperimen semu. kontrol diri sendiri (pre and post test without control).

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Dukungan Suami, Motivasi Ibu, Minat, Kunjungan Kelas Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT ABSTRAK. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta

BAB III METODE PENELITIAN. hendak dicapai dan merupakan jalan bagi keberhasilan arah penelitian. Untuk itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo tepatnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat

PENGARUH METODE BACA GLOBAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK KELOMPOK B DI TK MAJELIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) GEMOLONG TAHUN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN LINGKUNGAN SEHAT TERHADAP PERUBAHAN POLA HIDUP DAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DI DESA SAMBIGEDE RT. 18 RW. 06 KEC. SUMBERPUCUNG MALANG Titin Sutriyani, drh. Awang Teja Satria Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang titinsutriyani@yahoo.co.id, suntec111263@gmail.com ABSTRAK Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dalam mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan pada Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh lingkungan sehat terhadap perubahan pola hidup dan kondisi lingkungan rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah pengaruh signifikan dari pemberian lingkungan sehat terhadap perubahan pola hidup dan kondisi lingkungan rumah. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara serta pengamatan yang dilakukan secara langsung ke masing-masing responden. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 responden. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji statistic two tail tes. Hasil penelitian data menggunakan t-test, penyajian data dengan table. Dari hasil penelitian yang signifikan ( =0,05) didapat t hitung > t tabel maka H 0 ditolak. Semua variable berpengaruh, artinya ada pengaruh yang signifikan antara masyarakat yang diberi dan masyarakat yang tidak diberi. dengan variable yang paling berpengaruh adalah masyarakat yang diberi t hiting > t tabel 0,05, yaitu 5.657 > 2.048. Kata kunci: Lingkungan Sehat, Pola Hidup, Kondisi Lingkungan Rumah PENDAHULUAN Sehat adalah hak asasi manusia dan intervensi untuk memiliki kehidupan yang lebih produktif, berarti, sejahtera, dan bahagia. Seseorang harus menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya secara terusmenerus agar dapat terwujudnya sehat. Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yang meliputi lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dalam mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan pada Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES /SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). PHBS dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar, misalnya lingkungan rumah tangga, sekolah, dan tempat kerja. PHBS pada lingkungan rumah tangga adalah suatu bentuk perwujudan paradigma sehat dalam hidup perorangan dan keluarga yang memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya. Keluarga adalah unit terkecil dari suatu bangsa. Interaksi dan komunikasi antara anggota keluarga dapat menjadi awal yang penting dari proses pendidikan di dalam keluarga. Terciptanya keluarga yang sehat dapat dipengaruhi oleh ditanamkannya pola PHBS sejak dini dalam keluarga, sehingga dapat membentuk masyarakat, desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan bangsa yang sehat. Bangsa yang sehat memiliki derajat kesehatan yang tinggi, sehingga produktivitas bangsa dapat meningkatkan. 1

Berdasarkan studi pendahuluan yang saya lakukan pada masyarakat di Desa Sambigede Rt.18, Rw.06 Kecamatan Sumberpucung Malang, penulis mendapatkan bahwa, keberagaman masyarakat yang mempunyai latar belakang berbeda-beda baik dari segi pola hidup sehat dan kondisi lingkungan rumah. Hal ini menunjukan bahwa pentingnya masyarakat untuk mengetahui betapa pentingnya lingkungan sehat METODE PENELITIAN Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang pelaksanaannya dengan True Eksperimental Desain (eksperimen yang benar-benar dilakukan). Karena dalam penelitian ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Ciri utama dari True Eksperimental Desain adalah bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen diambil secara random dari populasi tertentu. Dengan menggunakan salah satu metode dari Pre Eksperimental Desain yakni One Group Pretes-Postes Design, dengan demikian jikalau pada desain ini terdapat pretest, maka pada desain ini terdapat pretes, sebelum dilakukan perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut : O 1 X O 2 Ket : O 1 = perlakuan O 2 = nilai postest setelah diberi perlakuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitan ini dilaksanakan di Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung. Alokasi waktu penelitian mulai bulan Januari-Maret 2014. Populasi dan Sampel Poulasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian atau yang akan di teliti (Notoadmojo, 2005). Populasi penelitian ini adalah masyarakat Desa Sambigede Rt. 18 Rw. 06 Kecamatan Sumberpucung Malang sebanyak 30 orang. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang di teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2005). Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel yang memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh peneliti (candra, 2005). Penelitian ini menggunakan sampling jenuh yaitu peneliti dalam melakukan penelitian dengan memilih seluruh populasi yang digunakan sebagai sampel sesuai dengan yang dilakukan dari peneliti. Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah semua masyarakat Desa Sambigede Rt: 18, Rw: 06 Kecamatan Sumberpucung Malang sebanyak 30 orang yang diberikan perlakuan : 15 orang : diberi 15 orang : tidak diberi. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen (variabel bebas) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Penyuluhan (X). 2. Variabel Dependen (terikat) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat karena adanya variabel bebas. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah pola hidup (Y1) dan lingkungan rumah (Y2). Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2003). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metodepengumpulan data yang dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat pada setingnnya data dapat dikumpulkan pada setting laboratorium dengan metode eksperimen. Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data menggunakan sumber primer yakni sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi. Sedangkan waktu pengumpulan data dilakukan dengan cara cross sectional yaitu data yang dikumpulkan sesaat atau data diperoleh saat ini juga (Suyanto, 2009). 2

Analisa Data Teknik analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan beberapa variabel pola hidup dan lingkungan rumah terhadap lingkungan. Skala data penelitian ini adalah skala rasio, dengan tingkat signifikasi penelitian yang digunakan adalah α= 5%. Dengan menggunakan analisis ragam dengan model matematikanya sebagi berikut : Y μ α ε ij i i=1,2,3,,p dan j=1,2,3,..,u disini Y ij : pengamatan pada perlakuan ke I dan ulangan ke j μ : rata-rata umum α i : pengaruh perlakuan ke i ε ij : kesalahan/galat percobaan pada perlakuan ke I dan ulangan ke j Hipotesisinya adalah : Ho : 1 2 plawanh1 : i i untuk suatu i H 1 diterima jika F H < ij F ( dbperlakuan ; dbgalat ) F ( dbperlakuan ; dbgalat ) H o ditolak jika F H Jika H o ditolak maka H 1 kita terima yaitu μ i μ i maka timbul suatu pertanyaan apakah semua pasangan rataan dari setiap perlakuan akan berbeda? untuk menjawab membuktikan maka kita harus membandingkan pasanganpasangan perlakuan tersebut yaitu dengan melakukan uji rataan, salah satu uji rataan tersebut adalah uji benda nyata terkecil (BNT) dengan rumus : BNT t H o ditolak jika H o diterima jika 1/ 2 ; dbgalat). X. X.. X. X. 2KTGalat Ulangan BNT BNT HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Sambigede Rt: 18, Rw: 06 Kecamatan Sumberpucung Malang pada tanggal 19 Agustus 2013, jumlah responden sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil tersebut maka karakteristik responden dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Laki-laki 3 10% Perempuan 27 90% Total 30 100% Berdasarkan Tabel 1 di atas tampak bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan adalah 27 orang (90%), responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah 3 anak (10%). PEMBAHASAN Perbedaan Perlakuan Pemberian Penyuluhan dan Tidak diberi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini adalah eksperimental dengan subyek penelitian masyarakat Desa Sambigede Rt: 18, Rw: 06 Kecamatan Sumberpucung. Terdapat 2 subyek penelitian yang masing-masing terdiri dari 15 orang diberi tentang lingkungan sehat dan 15 orang tidak diberi tentang lingkungan sehat. Variabel penelitian yang diamati tersebut dapat dilihat dalam tabel 2. Berdasarkan tabel 2 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 5.551 > 2.048. nilai rata-rata kognitif pada masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak diberi yaitu 3.000 > 1.733. 3

Tabel 2 Nilai Rata- Rata Variabel Pola Hidup (Personal Hyangine: mandi), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel Rata- Rata Batas Batas t hitung t tabel 1 Masyarakat yang diberi 3.000 3.000 3.000 5.551 2.048 diberi 1.733 1.264 2.202 Tabel 3 Nilai Rata-Rata Variabel Pola Hidup (persosal hyangne: ganti pakaian), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel No Perlakuan Nilai 1 Masyarakat yang diberi 3.000 3.000 3.000 4.298 2.048 1.933 1.426 2.440 diberi Berdasarkan tabel 3 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 4.298 > 2.048. masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi tentang pola hidup (personal hyangine: ganti pakaian). diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan yaitu 3.000 > 1.933. Tabel 4 Nilai Rata-Rata Variabel Pola Hidup (Nutrisi: Cara Mencuci Sayur), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel 1 Masyarakat yang diberi 2.200 1.703 2.697 4.112 2.048 diberi 1.133 0.949 1.317 Berdasarkan tabel 4 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 4.112 > 2.048. nilai rata-rata kognitif pada masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak diberi yaitu 2.200 > 1.133. Berdasarkan tabel 5, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 4.298 > 2.048. Dari data diatas dapat dilihat perbedaan nilai ratarata kognitif pada masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak diberi yaitu 3.000 > 2.066. 4

Tabel 5 Nilai Rata-Rata Variabel Pola Hidup (Nutrisi: Air Yang Digunakan Untuk Mencuci Sayur) Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel 1 Masyarakat yang diberi 3.000 3.000 3.000 3.500 2.048 diberi 2.066 1.522 2.610 Tabel 6 Nilai Rata-Rata Variabel Pola Hidup (Aktifitas: Kegiatan Diluar Rumah), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel 1 Masyarakat yang diberi 2.333 1.858 2.808 4.432 2.048 diberi 1.200 0.983 1.417 Berdasarkan tabel 6 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 4.432 > 2.048. nilai rata-rata kognitif pada masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak diberi yaitu 2.333 > 1.200. Tabel 7 Nilai Rata-Rata Variabel Pola Hidup (Aktifitas: Olah Raga), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel. No Perlakuan Nilai 1 Masyarakat yang diberi 2.133 1.611 2.655 3.367 2.048 1.200 0.983 1.417 diberi Berdasarkan tabel 7 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 3.367 > 2.048. masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi tentang pola hidup (aktifitas: olah raga). Dari data diatas dapat dilihat perbedaan nilai rata-rata kognitif pada masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak diberi yaitu 2.133 > 1.200. Berdasarkan tabel 8 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 4.018 > 2.048. masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi tentang pola hidup (istirahat). diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan yaitu 2.400 > 1.466. 5

Tabel 8 Nilai Rata-Rata Variabel Pola Hidup (Istirahat), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel. 1 Masyarakat yang diberi 2.400 2.011 2.789 4.018 2.048 diberi 1.466 1.193 1.739 Tabel 9 Nilai Rata-Rata Variabel lingkungan rumah (MCK: mandi), Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel. 1 Masyarakat yang diberi 2.933 2.796 3.070 4.343 2.048 diberi 1.866 1.384 2.350 Berdasarkan tabel 9 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 4.343 > 2.048. masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi tentang lingkungan rumah (mck: mandi). diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan yaitu 2.933 > 1.866. Tabel 10 Nilai Rata-Rata Variabel lingkungan rumah (MCK: bab), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel. Rata- Batas Batas t hitung t tabel Rata 1 Masyarakat yang diberi 2.400 1.919 2.881 3.147 2.048 diberi 1.400 0.954 1.846 Berdasarkan tabel 10 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 3.147 > 2.048. masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi tentang lingkungan rumah (MCK: BAB). diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan yaitu 2.400 > 1.400. Berdasarkan tabel 11 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 5.499 > 2.048. masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi tentang lingkungan rumah (genangan air). diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan yaitu 2.400 > 1.200. 6

Tabel 11 Nilai Rata-Rata Variabel lingkungan rumah (Genangan air), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel. 1 Masyarakat yang diberi 2.400 2.009 2.791 5.499 2.048 diberi 1.200 0.983 1.417 Tabel 12 Nilai Rata-Rata Variabel lingkungan rumah (Hewan peliharaan), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel. 1 Masyarakat yang diberi 2.400 2.011 2.789 3.454 2.048 diberi 1.466 1.063 1.871 Berdasarkan tabel 12 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 3.454 > 2.048. masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi tentang lingkungan rumah (hewan peliharaan). diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan yaitu 2.400 > 1.466. Tabel 13 Nilai Rata-Rata Variabel lingkungan rumah (Kondisi Rumah), Nilai Batas Bawah, Batas Atas, Nilai t hitung dan Nilai t tabel. No Perlakuan Nilai 1 Masyarakat yang diberi 2.800 2.581 3.019 5.657 2.048 1.400 0.962 1.838 diberi Berdasarkan tabel 13 di atas, maka dapat dipilih bahwa t hitung > t tabel yaitu 5.657 > 2.048. masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi tentang lingkungan rumah (kondisi rumah). Dari data diatas dapat dilihat perbedaan nilai rata-rata kognitif pada masyarakat yang diberi dan yang tidak diberi, nilai rata-rata masyarak yang diberi lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak diberi yaitu 2.800 > 1.400 KESIMPULAN 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang pola hidup (personal hyangine: mandi), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 4.298 > 2.048. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang pola hidup (personal hyangine: ganti pakaian), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 4.112 > 2.048. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang pola hidup (nutrisi: cara mencuci sayuran), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 4.298 > 2.048. 4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 7

dan yang tidak di beri tentang pola hidup (nutrisi: air yang digunakan untuk mencuci sayuran), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 3.500 > 2.048. 5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang pola hidup (aktifitas: kegiatan diluar rumah), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 4.432 > 2.048. 6. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang pola hidup (aktifitas: olah raga), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 3.367 > 2.048. 7. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang pola hidup (istirahat), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 4.018 > 2.048. 8. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang lingkungan rumah (mck: mandi), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 4.343 > 2.048. 9. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang lingkungan rumah (mck: bab), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 3.147 > 2.048. 10. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang lingkungan rumah (genangan air), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 5.499 > 2.048. 11. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang lingkungan rumah (hewan peliharaan), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 3.454 > 2.048. 12. Terdapat perbedaan yang signifikan antara dan yang tidak di beri tentang lingkungan rumah (kondisi rumah), terlihat dari nilai thitung> ttabel 0.05 yaitu 5.657 > 2.048. SARAN 1. Bagi masyarakat Pentingnya lingkungan sehat untuk masyarakat agar masyarakat desa mengerti tentang betapa pentingnya lingkungan sehat, agar masyarakat terhindar dari berbagai macam penyakit yang ada disekitar rumah. 2. Bagi peneliti Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini, diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, serta kreatifitas diri dalam menggali ilmu dan menerapkan teori yang didapat. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 2008. Rumah tangga ber-perilaku hidup bersih dan sehat. Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta. Departemen Kesehatan RI. Pedoman PHBS. (http://dinkessulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedo man%20phbs.pdf diakses tanggal 31 Januari 2011. Departemen Kesehatan RI.1998. Paradigma sehat, pola hidup sehat, dan kaidah sehat. Salemba, Jakarta. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo. Sukidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. PT. Gramedia, Jakarta. Nursalam. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. PT. Gramedia, Jakarta. Nursalam. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. PT. Gramedia, Jakarta. Soemirat, J. 2002. Kesehatan Lingkungan, cetakan kelima. Gadjah, Yogyakarta. Sukarni, M. 2002. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Kanisius, Bandung. 8