BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak tahun 2012, perekonomian Indonesia mengalami banyak gejolak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain baik di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

penurunan, mendorong tiap-tiap perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam

PENDAHULUAN. dapat memberikan kesejahteraan kepada karyawannya serta pihak-pihak lain yang

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Analisis laporan keuangan merupakan perhitungan rasio dari data keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dividen dan menambah capital gain dari investasi yang di tanamkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Kanada sumber dana

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan - perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi didirikan

BAB 1 PENDAHULUAN. antara perusahaan perusahaan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. stabil. Situasi tersebut berdampak pula pada industri pertambangan. Sektor

Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentanoe Kertonegoro

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB I PENDAHULUAN. di Bursa Efek Indonesia juga mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini. perekonomian Indonesia menjadi lebih kuat.

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,

BAB I PENDAHULUAN. informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga saham. Bila harga saham suatu perusahaan tinggi maka nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sejenis di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Sholikhah N.R & Rina T, 2004). adalah kinerja keuangan. Pada prinsipnya semakin baik prestasi

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah merupakan salah satu hal yang penting dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bagi kalangan perusahaan sekuritas, fund manajer, eksekutif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. keuangan (Ruky, 1999: 22). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian global saat ini, sedang tidak menggembirakan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan investasi di bidang properti dan atau real estate semakin tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipatgandakan kekayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu

I. PENDAHULUAN. untuk memperoleh laba dan meningkatkan nilai perusahaan (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip akuntansi (Ery, 2010). laporan keuangan dalam perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dalam arti bahwa perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi,

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham di pasar modal (go public). Pasar modal mempertemukan calon

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan perusahaan yang bermunculan di dunia global tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 67% per tahun dari

BAB I PENDAHULUAN. industri pesawat terbang, industri listrik dan lain-lain (ICN, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk saham mempunyai tingkat risiko yang tinggi karena sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkadang tidak pasti dan banyak perusahaan-perusahaan yang terjadi, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi. Salah satunya adalah sebagai alat untuk memprediksi keuntungan (return)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (Sunariyah, 2010:4).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak tahun 2012, perekonomian Indonesia mengalami banyak gejolak. Pada tahun 2013, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) turun menjadi di bawah 6% untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global dan selama tahun 2014 pertumbuhan masih melambat (OECD, 2015). Perlemahan perekonomian dunia saat ini masih berada pada kondisi yang tidak pasti sehingga menyebabkan harga komoditas anjlok.kondisi ini dinilai dapat mendorong perlemahan daya beli masyarakat. Hal ini pun dijelaskan oleh Mentri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (10/1/017) yang mengatakan, meski ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian, namun perekonomian indonesiarelative lebih baik. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir bisa mencapai 5,7 persen bila dirata-ratakan. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai melemah pada 2014 menuju 2015. Data menunjukan (Gambar 1), pada kuartal pertama 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai mengalami penurunan dari 5,61 persen menjadi 5,14 persen. Berlanjut ke kuartal dua 5,03 persen, kuartal ketiga sebesar 4,92 persen, dan mengalami kenaikan di kuartal terakhir 5,01. Sementara pada 2015 di kuartal pertama sebesar 4,71 persen, kuartal dua 5,18 persen, kuartal tiga 4,73 persen, kuartal empat 5,04 persen. Sedangkan untuk 2016 kuartal satu mengalami penurunan, tercatat pertumbuhannya 4,92 persen, meningkat menjadi 5,18 persen 1

2 di kuartal dua, 5,02 persen di kuartal ketiga dan 4,7 persen di kuartal empat (metrotvnews.com). Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 7 6 5 4 5.61 5.14 5.03 4.92 5.01 4.71 5.18 4.73 5.04 4.92 5.81 5.02 4.7 3 2 1 0 Sumber : metotvnews.com ( Data diolah ) Perusahaan sebagai pelaku ekonomi dituntut untuk menerapkan prinsip ekonomi dalam pencapaian keuntungan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya perusahaan harus melakukan kegiatan operasional yang integrasi, terpadu, dan tepat.perusahaan diharuskan untuk meningkatkan kemampuan atas kualitas operasional dan mengelola keuangannya secara efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisen dapat dilakukan dengan cara melakukan perhitungan analisis rasio keuangan. Manajemen keuangan mempunyai peran yang penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan, sehingga manajemen keuangan dituntut untuk menjalankan fungsinya secara efektif.pihak manajemen perusahaan dalam melaksanakan usahanya memerlukan suatu alat pengukur kinerja keuangan untuk mengevaluasi perusahaannya (Cici 2013). Menurut Munawir (2002:50), kinerja

3 keuangan adalah Kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan timbul sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen. Berdasarkan konsep periode akuntansi, maka laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya. Menurut Mamduh (2012:27) Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi) yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, mulai dari investor atau calon investor, pihak pemberi dana atau calon pemberi dana, sampai pada manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan diharapkan memberi informasi mengenai profitabilitas, risiko, dan timing dari aliran kas yang dihasilkan perusahaan.informasi tersebut akan mempengaruhi harapan pihakpihak yang berkepentingan, dan pada giliran selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Analisis Laporan Keuangan merupakan proses pengidentifikasian ciri-ciri keuangan perusahaan yang didapat dari data-data akuntansi serta laporan keuangan lainnya. Tujuan analisis laporan keuangan pada dasarnya untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinan di masa yang akan datang.informasi posisi keuangan dimasa lalu sering kali dijadikan dasar untuk memprediksi posisi keuangan di masa yang akan datang. Selain itu, tujuan laporan keuangan juga memberikan informasi keuangan sebagai salah satu

4 sumber untuk mendukung penguatan dalam pengambilan keputusan, khususnya dari sisi keuangan perusahaan (Aditya dan Sonang, 2015). Pada penilaian kinerja perusahaan, laba akuntansi selalu menjadi fokus utama yang diperhatikan. Alat ukur finansial yang sering digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah Return on Investment (ROI). Menurut Munawir (2014 : 86), analisis ROI dalam analisis rasio keuangan memiliki arti yang penting sebagai salah satu teknik analisis rasio keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Analisis ROI merupakan teknik analisis yang sering digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Meskipun rasio keuangan merupakan alat ukur yang paling lazim digunakan, tetapi alat ukur tersebut memiliki kelemahan yang tidak dapat diabaikan, salah satunya yaitu mengabaikan adanya biaya modal. Sehingga untuk melengkapi kelemahan analisis rasio keuangan tersebut maka dibutuhkan alternative dalam mengukur kinerja dan prestasi perusahaan salah satunya adalah EVA (Economic Value Added).EVA atau nilai tambah ekonomis merupakan pendekatan penilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara rinci ekspektasi penyandang dana. EVA merupakan salah satu pengukuran kinerja perusahaan.pernyataan didukung dalam penelitian Ho Hui Li (2000) dalam penelitian Wilopo dan Mayangsari (2002) yang menunjukkan bahwa EVA merupakan pengukuran kinerja yang lebih baik dibandingkan earnings dalam perusahaan internet.tujuan utama EVA disini adalah memaksimalkan nilai perusahaan.dan sebaliknya jika economic value added-nya negative makan nilai

5 perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal Young dan O Byrne (2001:17) dalam Silvy (2015). Pertambangan Indonesia sedang mengalami penurunan karena pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) yang menurun, kinerja ekonomi tahun 2014 mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Q1-2014, sektor pertambangan dan galian, menjadi salah satu sektor yang mengalami perlambatan (pertumbuhan negatif) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perlambatan paling besar adalah sektor konstruksi sebesar -5,18 persen dan sektor pertambangan dan galian sebesar -3,4 persen (Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI, 2015). Menurut media berita online Bisnis.com (2016), Perusahaan pertambangan milik Negara PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. Memperkirakan perusahaan akan menghadapi tantangan berat karena pertumbuhan PDB menurun dan menyusul lemahnya harga komoditas.untuk itu perlu mengetahui kinerja perusahaannya. Berkaitan dengan pentingnya masalah pengukuran kinerja keuangan, maka hal ini perlu diterapkan pada perusahaan PT. Timah (Persero) Tbk. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), yakni sebuah perusahaan milik Negara (BUMN) yang aktivitas usahanya bergerak di bidang pertambangan, dimana dalam mengukur kinerja perusahaannya dengan menggunakan analisis Return on Investment (ROI) dan Economic Value Added (EVA) untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

6 PT Bukit Asam (Persero) Tbk. memiliki sejarah yang sangat panjang di industri batubara nasional.operasional perusahaan ini ditandai dengan beroperasinya tambang Air Laya di Tanjung Enim tahun 1919.Kala itu, penambangan masih menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining). Pada periode tahun 1923 hingga 1940, Tambang Air Laya mulai menggunakan metode penambangan bawah tanah (underground mining).dan pada periode tersebut mulai dilakukan produksi untuk kepentingan komersial, tepatnya sejak tahun 1938. Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional.pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA). Pada tanggal 1 Maret 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bukit Asam (Persero), yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan. Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara. Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan PTBA.

7 Berdasarkan hal tersebut diatas, bagaimanakah kinerja perusahaan pertambangan BUMN di Indonesia. Untuk itu penulis melakukan analisa kinerja keuangan berdasarkan rasio keuangan dan kinerja yang dihasilkan berdasarkan economic value added (EVA). Dengan demikian, judul yang akan dituangkan penulis dalam penelitian ini adalah: Analisis Return On Investmen (ROI) daneconomic Value Added(EVA) untuk Menilai Kinerja Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan BUMNyang Terdaftar di BEI Periode 2012-2016) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah pokok yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kinerja keuangan pada perusahaan pertambangan BUMN yang terdaftar di BEI dengan meggunakan pendekatanroi pada tahun 2012-2016. 2. Bagaimana tingkat kinerja keuangan pada pada perusahaan pertambangan BUMN yang terdaftar di BEI dengan menggunakan pendekatan konsep EVA pada tahun 2012-2016. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah disajikan, maksud dalam penelitian ini adalahmengumpulkan data, mengolah, menganalisis laporan keuangan untuk

8 menilai kinerja perusahaan pada Perusahaan Pertambangan BUMN yang terdaftar di BEI. Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PertambanganBUMN yang terdaftar di BEIditinjau melalui pendekatan analisis ROI pada tahun 2012-2016. 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PertambanganBUMNyang terdaftar di BEI ditinjau melalui pendekatan metode EVA pada tahun 2012-2016. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan antara lain : 1. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan serta tindakan-tindakan selanjutnya dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan penggunaan analisis kinerja perusahaan, berdasarkan analisis ROI dan analisis Economic Value Added (EVA). 2. Bagi Penulis Diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman penulis khususnya mengenai pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan Analisis ROIdan Economic Value Added (EVA).

9 3. Bagi Pihak Lain Diharapkan dapat dijadikan referensi dan dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya yang meneliti topik yang sama. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data dan menjawab masalah yang ada dalam penelitian penulis melakukan penelitian melalui Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diambil langsung lewat situs www.idx.co.id.adapun waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret 2017 sampai dengan selesai.