KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

PENGENDALIAN PENYAKIT, SURVEILANS EPIDEMIOLOGI, IMUNISASI & KESEHATAN MATRA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN. PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No.1 Telp (0511) Banjarmasin

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar.

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BULUPODDO. Alamat : JL. Bulu Rappa No.1 Desa L.Riattang Kec. Bulupoddo PENANGGUNG JAWAB UKM

Pedoman Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas Provinsi Jawa Barat

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING) PUSKESMAS MANIMPAHOI

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT PUSKESMAS JURANGOMBO KOTA MAGELANG BAB I PENDAHULUAN

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PELAYANAN ASUHAN ANTENATAL

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi semua orang agar terwujud derajat kesehatan. masyarakat yang optimal merupakan tujuan pembanguan

E. BATASAN OPERASIONAL

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BINAMU KOTA

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

MINI LOKAKARYA PUSKESMAS SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai agen penyakit. Penyakit yang penyebab utamanya berakar pada

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

MINILOKAKARYA PUSKESMAS SELOMERTO

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

1 02 DINAS KESEHATAN

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

Urusan Pemerintahan Organisasi : ( 102 ) : ( 0101 ) Triwulan. Lokasi. Sumber. Uraian. Kode. Kegiatan. Dana I II ,557,750

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

IDENTIFIKASI PELUANG-PELUANG PERBAIKAN INOVATIF

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

PERANAN DOKTER KELUARGA DALAM KESEHATAN MATERNAL

LINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. By. Irma Nurianti, SKM, M.Kes

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN KEGIATAN PUSKESMAS PARSOBURAN (POA) Pasien yang berobat 2 kali. Pasien yang berobat 8 kali. Pasien yang berobat 1 kali

POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

RINGKASAN EKSEKUTIF. L K j - I P D i n a s K e s e h a t a n P r o v. S u l s e l T A

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

Standar Ponkesdes 91

13 CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT. a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per penduduk < 15 tahun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas P2 Diare (Program Pemberantasan Diare) Puskesmas Payolansek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

KERANGKA ACUAN KERJA PEMERIKSAAN KONTAK SERUMAH PASIEN KUSTA KABUPATEN CIAMIS. Penyakit Kusta di Kabupaten Ciamis termasuk dalam High

Arah Pembangunan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN, NOMOR : 440/002/Pusk II DS/2016 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas. 2. Rencana kegiatan program, Dokumen hasil evaluasi tentang metode dan teknologi dalam pelaksanaa

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.3

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

Transkripsi:

Upt. Puskesmas Waru KERANGKA ACUAN No. Kode : PKM- STK-/V.2015 Terbitan : Mei 2015 No. Revisi : 00 Tgl. Mulai Berlaku : 01/06/2015 Halaman : 1/15 Ditetapkan Oleh Kepala Upt. Puskesmas Sotek H.Sudarman, SKM NIP.19640313 198612 1 001 KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK I. PENDAHULUAN Paradigma kesehatan saat ini telah berubah dari upaya kuratif menjadi upaya preventif. Berbagai upaya lintas sektor pun dikembangkan untuk menangani berbagai kesehatan terutama dalam menghadapi perubahan pola epidemiologi penyakit, dari penyakit yang sebelumnya sudah menghilang kini kembali muncul (reemerging disease), penyakit baru akibat mutasi misalnya virus, dan beberapa penyakit endemis lain. Penyakit menular masih menjadi perhatian serius dimana tingkat penularan yang tinggi akan berkontribusi pada peningkatan mortalitas, sedangkan penyakit tidak menular cenderung meningkatkan morbiditas dan menurunkan kualitas hidup seseorang. Dalam sistem kesehatan nasional, upaya pemberantasan penyakit dilakukan secara simultan dan berjenjang. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan primer menjadi ujung tombak dalam melakukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Oleh karena itu puskesmas perlu melakukan suatu kegiatan yang terencana dalam melakukan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular sehingga angka mortalitas dan morbiditas akibat penyakit di masyarakat dapat ditekan. II. LATAR BELAKANG Penyakit menular yang masih sering ditemukan dalam pelayanan puskesmas Sotek meliputi tuberkulosis dan pneumonia, diare dan beberapa penyakit lain dengan jumlah tertentu seperti malaria dan kusta. Angka kasus baru tuberkulosis perbulan masih berada dalam 4 kasus perbulan dengan jumlah suspek rata rata 20 orang perbulan. Kondisi lingkungan yang mendukung penularan disertai dengan upaya penjaringan yang belum

maksimal mengakibatkan tingginya angka mortalitas dan morbiditas akibat TB. Kejadian diare setiap triwulan juga melebihi target perkiraan jumlah penderita diare di puskesmas manggar sebesar 210 per triwulan atau lebih besar dari target penderita diare yang diperkirakan yakni 83 penderita. Kasus Demam berdarah seropositif juga ditemukan dengan tingkat temuan kasus mencapai <1 kasus perbulan namun manajemen epidemiologi khusus belum terlaksana dengan baik. Kasus lain seperti pneumonia memiliki angka kesakitan yang relatif kecil dengan kasus baru yang ditemukan kurang dari 1 kasus baru perbulan, akan tetapi manajemen untuk mencegah perburukan kondisi klinis masih perlu digalakkan serta perlu dilakukan upaya dini untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Walaupun kasus Malaria dan Kusta tergolong nihil namun manajemen pengelolaan penyakit tersebut juga perlu untuk direncanakan. Angka temuan kasus HIV AIDS dalam satu triwulan III 2015 berjumlah 1 kasus namun manajemen tata kelola HIV AIDS belum sepenuhnya maksimal mengingat perlunya direncanakan sebuah acuan untuk tatalaksana khusus terutama mengenai konseling Angka pesakitan (morbiditas) akibat penyakit tidak menular selama ini sudah ditangani sesuai dengan standar dan pedoman yang berlaku akan tetapi upaya tersebut belum tertuang secara sistematis dalam satu acuan. Berdasarkan paparan tersebut, maka dianggap perlu untuk membuat suatu kerangka acuan yang meliputi rincian kegiatan pencegahan penyakit dalam upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit baik menular maupun tidak menular. III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS a. Tujuan Umum Tujuan umum dari program pencegahan pengendalian penyakit ini adalah pencegahan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular. b. Tujuan Khusus 1. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular 2. Pengendalian Vektor dan lingkungan yang mendukung terjadinya resiko penyakit menular 3. Menurunkan angka kesakitan dan pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular 4. Pemberdayaan masyarakat untuk berpartisifasi secara aktif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN A. Kegiatan Pokok a. Pencegahan dan pengendalian Penyakit TB b. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Malaria c. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Kusta d. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue e. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Pneumonia f. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Diare g. Pencegahan dan pengendalian Penyakit IMS/HIV-AIDS h. Pencegahan dan Pengendalian penyakit tidak menular i. Imunisasi B. Rincian Kegiatan a. P2 TB 1). Penjaringan tersangka TB 2). Penemuan kasus TB BTA Positif 3). Program DOTS 4). Penemuan Kasus TB anak 5). Penanganan kasus TB MDR 6). Pelacakan Kasus mangkir 7). Penyuluhan penyakit 8). Active case finding kontak serumah TB BTA Positif b. P2 Malaria 1). Penemuan Kasus dan survei kontak Malaria 2). Pengendalian Vektor 3). Pengobatan Kasus Malaria 4). Penyuluhan Penyakit Malaria c. P2 Kusta 1). Penemuan Kasus penyakit Kusta dengan 2) Penentuan derajat kecacatan dan pencegahan kecacatan 3). Pengobatan penderita penyakit Kusta 4). Penyuluhan Penyakit Kusta d. P2 Demam Berdarah Dengue 1). Pemberantasan Jentik Berkala dengan indicator Angka Bebas Jentik >95 % 2). Penanganan Kasus DBD sesuai standar 3). Penyelidikan epidemiologi DBD < 24 jam

4). Penyuluhan Penyakit DBD e. P2 Pneumonia 1). Penemuan Kasus Pneumonia dan pneumonia berat pada bayi dan balita 2). Penatalaksanaan kasus Pneumonia sesuai standar 3). Penyuluhan penyakit Pneumonia f. P2 Diare 1). Penemuan kasus penyakit diare dengan target yg ditentukan 2). Penanganan Kasus diare sesuai Standar 3). Penyuluhan Penyakit Diare g. P2 IMS/HIV-AIDS 1) Penemuan Kasus IMS/HIV-AIDS 2) Penatalaksanaan Kasus IMS 3) PITC dan PMTCT 4) Penyuluhan Penyakit IMS/HIV-AIDS h. Pengendalian penyakit tidak menular 1) Pengendalian Faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah 2) Pengendalian Faktor resiko penyakit DM 3) Pengendalian Faktor Rasiko penyakit PPOK 4) Screening factor resiko penyakit Kanker Serviks 5) Pengendalian factor resiko kecelakaan 6) Pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu i. Imunisasi 1) Pemetaan status Imunisasi Anak Sekolah 2) PWS imunisasi dasar 3) Pelayanan Imunisasi dasar 4) Pelayanan imunisasi lanjutan 5) BIAS 6) Pelayanan imunisasi WUS 7) Penanaganan kasus KIPI 8) Manajemen Vaccine

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Penjaringan, penemuan dan penatalaksanaan kasus penyakit terintegrasi dengan lintas program yaitu UKP, UKM GIZI, UKM KIA, UKM Promosi kesehatan (UKS). 2. Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat melalui posbindu terintegrasi dengan Program UKM Promosi kesehatan. 3. Pengendalian Vektor terintegrasi dengan Program UKM Kesehatan Lingkungan 4. Imunisasi terintegrasi dengan UKP, UKM KIA, UKM promosi kesehatan (UKS) VI. SASARAN P2 TB 1. Penjaringan tersangka TB Masyarakat yang datang berobat ke puskesmas atau temuan oleh kader dengan keluhan batuk lebih dari 2 minggu 2. Penemuan kasus TB BTA Masyarakat tersangka TB Positif 3. Program DOTs Masyarakat yang didiagnosa menderita TB paru sesuai dengan katagori penyakit 4. Penemuan Kasus TB anak Bayi, balita anak s/d usia 14 th dengan gejala batuk lebih dari 2 minggu, limpadenofaty, BB menurunn dengan riwayat keluarga dengan diagnosa TB paru 5. Penanganan kasus TB MDR Masyarakat yang terdiagnosa TB MDR 6. Pelacakan Kasus mangkir Penderita TB paru semua katagori yang sudah tidak melanjutkan pengobatan sampai selesai sesuai waktu yang telah ditentukan 7. Penyuluhan penyakit TB Masyarakat terutama yang berada di sekitar lokasi ditemukannya penderita TB paru 8. Actif case finding kontak 10 rang terdekat dengan penderita TB serumah TB BTA Positif P2 malaria 1. Penemuan Kasus dan survei kontak Malaria Masyarakat yang datang berobat ke puskesmas dengan keluhan panas tinggi periodik dan pernah berkunjung ke darah endemis malaria dalam 2 minggu terakhir

2. Pengendalian Vektor Jika ada program dari dinkes 3. Pengobatan Kasus Malaria Penderita yang terdiagnosa malaria klinis atau laboratorium 4. Penyuluhan Penyakit Malaria Masyarakat P2 Kusta 1. Penemuan Kasus penyakit Masyarakat yang berobat ke puskesmas atau Kusta dengan menentukan laporan kader dengan gejala bercakdikulit yang derajat kecacatan tidak berasa 2. Pengobatan penderita penyakit Kusta Penderita yang terdiagnosa menderita penyakit kusta sesuai denga kriteria penyakit 3. Penyuluhan Penyakit Kusta Masyarakat daerah endemis kusta P2 DBD 1. Pemberantasan Jentik Berkala Seluruh RT di wlayah Kerja Puskesmas dengan indicator Angka Bebas Jentik >95 % 2. Penanganan Kasus DBD sesuai standar Penderita yang terdiagnosa DBD baik secara klinis maupun laboratorium 3. Penyelidikan Epidemiologi Masyarakat disekitar rumah penderita terdiagnosa DBD < 24 jam DBD radius 100 m 4. Penyuluhan Penyakit DBD Masyarakat terutama didaerah endemis P2 PNEUMONIA 1. Penemuan Kasus Pneumonia dan pneumonia berat pada bayi dan balita Bayi dan balita dengan keluhan batuk dan atau sesak napas yang datang ke pukesmas maupun dari laporan masyarakat 2. Penatalaksanaan kasus Penderita bayi dan balita yang terdiagnosa Pneumonia sesuai standar pneumonia 3. Penyuluhan penyakit Pneumonia Orang tua terutama ibu-ibu yang mempunya bayi dan balita P2 DIARE

1. Penemuan kasus penyakit diare dengan menentukan target T= 10%X 423/1000X jumlah penduduk Masyarakat yang datang berobat ke puskesmas atau temuan oleh kader dengan keluhan BAB cair ldengan frekuensi lebih dari 3 X 2. Penanganan Kasus diare sesuai Penderita yang terdiagnosa menderita Diare Standar 3. Penyuluhan Penyakit Diare Masyarakat P2 IMS/HIV-AIDS 1. Penemuan Kasus IMS/HIV- AIDS Masyarakat yang datang ke puskesmas dengan keluhan IMS yang memiliki Resiko tinggi untuk tertular IMS 2. Penatalaksanaan Kasus IMS Penderita yang terdiagnosa IMS 3. PITC dan PMTCT Masyarakat yang datang ke puskesmas dengan keluhan IMS yang memiliki Resiko tinggi untuk tertular IMS dan HIV terutama ibu hamil 4. Penyuluhan Penyakit IMS/HIV-AIDS Masyarakat terutama yang beresiko terutama ibuibu hamil P2 PTM 1. Pengendalian Faktor resiko Masyarakat yang datang berobat ke puskesmas penyakit jantung dan atau temuan oleh kader yang mempunyai riwayat pembuluh darah keluarga dan pola hidup resiko untuk terjadi hipertensi 2. Pengendalian Faktor resiko penyakit DM 3. Pengendalian Faktor Rasiko penyakit PPOK 4. Screening factor resiko Kanker Serviks Masyarakat yang datang berobat ke puskesmas atau temuan oleh kader yang mempunyai riwayat keluarga dan pola hidup resiko untuk terjadi DM Masyarakat yang datang berobat ke puskesmas atau temuan oleh kader yang mempunyai riwayat keluarga dan pola hidup resiko untuk terjadi PPOK Masyarakat yang datang berobat ke puskesmas atau temuan oleh kader yang mempunyai riwayat keluarga dan pola hidup resiko untuk terjadi penyakit kanker serviks terutama ibu-ibu yang

5. Pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu sudah menikah Masyarakat tingkat RT atau instansi IMUNISASI 1. Pemetaan status Imunisasi SD di wilayah kerja puskesmas Anak Sekolah 2. PWS imunisasi dasar Bayi balita di wilayah kerja 3. Pelayanan Imunisasi dasar Bayi balita baik yang datang ke puskesmas atau posyandu 4. Pelayanan imunisasi lanjutan Balita umur 1, 6 th s/d < 3 th di wilayah kerja puskesmas 5. BIAS Anak-anak tingkat SD di wilayah kerja puskesmas 6. Pelayanan imunisasi WUS Wanita usia subur di wilayah kerja puskesmas 7. Penanaganan kasus KIPI Semua penderita yang mengalami KIPI di Wilayah kerja puskesmas 8. Manajemen Vaccine Petugas pemegang program Imunisasi 9 Penyuluhan Imunisasi Masyarakat terutama ibu-ibu yang mempunyai balita VII. No I II JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P2 TB 1. Penjaringan tersangka TB X X X X X X X X X X X X 2. Penemuan kasus TB BTA Positif X X X X X X X X X X X X 3. Program DOTs X X X X X X X X X X X X 4. Penemuan Kasus TB anak X X X X X X X X X X X X 5. Pelayanan kasus TB MDR X X X X X X X X X X X X 6. Pelacakan Kasus mangkir X X X X X X X X X X X X 7. Penyuluhan penyakit X 8. Actif case finding kontak serumah TB BTA Positif X X X X X X X X X X X X P2 Malaria 1. Penemuan Kasus dan survei X X X X X X X X X X X X kontak Malaria 2. Pengendalian Vektor X

3. Pengobatan Kasus Malaria X X X X X X X X X X X X 4. Penyuluhan Penyakit Malaria X III IV V VI P2 Kusta 1. Penemuan Kasus penyakit Kusta dengan menentukan derajat X X X X X X X X X X X X kecacatan 2. Pengobatan penderita penyakit Kusta X X X X X X X X X X X X 3. Penyuluhan Penyakit Kusta X P2 Demam Berdarah Dengue 1. Pemberantasan Jentik Berkala X X X X X X X X X X X X dengan indicator Angka Bebas Jentik >95 % 2. Penanganan Kasus DBD sesuai X X X X X X X X X X X X standar 3. Penyelidikan Epidemiologi DBD JIKA ADA KASUS 4. Penyuluhan Penyakit DBD X P2 Pneumonia 1. Penemuan Kasus Pneumonia dan X X X X X X X X X X X X pneumonia berat pada bayi dan balita 2. Penatalaksanaan kasus Pneumonia X X X X X X X X X X X X sesuai standar 3. Penyuluhan penyakit Pneumonia X P2 Diare 1. Penemuan kasus penyakit diare X X X X X X X X X X X X 2. Penanganan Kasus diare sesuai X X X X X X X X X X X X Standar 3. Penyuluhan Penyakit Diare X VIII P2 IMS/HIV-AIDS 1. Penemuan Kasus IMS/HIV- X X X X X X X X X X X X AIDS 2. Penatalaksanaan Kasus IMS X X X X X X X X X X X X 3. PITC dan PMTCT X X X X X X X X X X X X

4. Penyuluhan Penyakit IMS /HIV -AIDS X IX X VIII. Pengendalian penyakit tidak menular 1. Penjaringan Faktor resiko X X X X X X X X X X X X penyakit jantung dan pembuluh darah 2. Penjaringan Faktor resiko X X X X X X X X X X X X penyakit DM 3. Screening factor resiko X X X X X X X X X X X X penyakit Kanker serviks 4. Pemberdayaan masyarakat X X X X X X X X X X X X melalui Posbindu 5. Penyuluhan Penyakit PTM X Imunisasi 1. Pemetaan status Imunisasi, X Bayi, Balita,AnakSekolah 2. PWS imunisasi dasar X X X X X X X X X X X X 3. Pelayanan Imunisasi dasar X X X X X X X X X X X X 4. Pelayanan imunisasi lanjutan X X X X X X X X X X X X 5. BIAS X X 6. Vaccine rabies JIKA ADA KASUS 7. Pelayanan imunisasi TT X X X X X X X X X X X X WUS 8. Penanaganan kasus KIPI X X X X X X X X X X X X 9. Manajemen Vaccine X X X X X X X X X X X X 10. Penyuluhan Imunisasi X EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan pada saat Mini Lokakarya atau pertemuan Khusus : 1. Dalam pertemuan dipaparkan pencapaian setiap hasil kegiatan yang kemudian dibandingkan dengan target yang harus dicapai, jika pencapaian belum mencapai target yang sudah ditetapkan maka dicari factor penyebab masalah 2. Analisis factor penyebab masalah 3. Menentukan cara penyelesaian masalah 4. Menentukan prioritas penyelesaian masalah

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN a. Pencatatan dan Pelaporan 1. Pencatatan dan pelaporan dilakukan petugas pelaksana setiap bulan 2. Pencacatan dan pelaporan dilaporkan ke Kepala puskesmas setiap bulan 3. Pencatatan dan pelaporan dikelola oleh penanggungjawab Program P2P 4. Pencatatan dan pelaporan ke bagian PPPL Dinas Kesehatan Kota Balikpapan oleh setiap Petugas yang di arsipkan di Program P2P b. Evaluasi Kegiatan Evaluasi seluruh kegiatan P2P akan dilakukan akhir tahun anggaran dalam bentuk pelaporan Penilaian Kinerja Program P2P