Arahan Pengendalian Penggunaan Lahan di Koridor Jalan Raya Juanda Sidoarjo

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Highest and Best Use pada Lahan di Jalan Tenggilis Timur 7 Surabaya

Penentuan Aktivitas Perdagangan dan Jasa di Kawasan Jalan Panglima Sudirman Kabupaten Nganjuk : Upaya Awal Untuk Pengendalian Pemanfaatan Ruang

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Dosen Pembimbing : Dr. Ing. Haryo Sulistyarso

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI WILAYAH KOTA SUKABUMI

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

Penentuan Kegiatan Untuk Lahan Bekas Lapangan Tenis Jalan Embong Sawo

Penentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Jurnal Teknik WAKTU Volume 14 Nomor 01 Januari 2016 ISSN :

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DI WILAYAH KABUPATEN SERANG BUPATI SERANG

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN TEPIAN AIR (WATERFRONT) KOTA BULUKUMBA KABUPATEN BULUKUMBA

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

Penentuan Lokasi lokasi Potensial Pembangunan Bangunan Tinggi di Surabaya Pusat

ARAHAN PENENTUAN JENIS KEGIATAN DI KORIDOR KH.MUKMIN SIDOARJO

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KOTA SURABAYA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya Candi Tebing Gunung Kawi Tampak Siring Kabupaten Gianyar

^ Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 99 ayat (1) dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang

28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

F aktor Pemilihan Lokasi Apartemen Berdasarkan Preferensi Pemerintah di Surabaya Metropolitan Area

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENENTUAN RUTE ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN DI SURABAYA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DI KABUPATEN BADUNG

VII. TATA LETAK PABRIK

Syarat Bangunan Gedung

Pemintakatan Risiko Bencana Banjir Bandang di Kawasan Sepanjang Kali Sampean, Kabupaten Bondowoso

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : TAHUN 2017 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

Latar Belakang. Ketidakseimbangan volume lalu lintas dengan kapasitas jalan (timbul masalah kemacetan)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

TENTANG PEDOMAN DAN STÁNDAR TEKNIS UNTUK PELAYANAN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

Pengelompokkan Kategori Berdasarkan Karakteristik Ruas Jalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktifitas keseharian penduduk perkotaan makin tinggi sejalan dengan makin

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III METODE PENELITIAN

W A L I K O T A P A D A N G PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAKA ESA

Penentuan Nilai Insentif dan Disinsentif Pada Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Instrumen Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian di Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

TATA LAKSANA PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERENCANAAN KOTA

OPTIMALISASI FASILITAS DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS RUSUNAWA SELAGALAS KOTA MATARAM)

I. Beberapa Istilah dalam Izin dan Pertimbangan Teknis terkait Izin Pemanfaatan Ruang ( IPPL, Rencana Tapak dan IMB )

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. Pasal 3

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

BAB IV PENENTUAN INTENSITAS BANGUNAN KORIDOR JALAN RAYA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. persawahan adalah 546 Ha dan sisanya seluas 1377 Ha untuk pemukiman,

Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

PERENCANAAN PARK AND RIDE MAYJEND SUNGKONO KOTA SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN LAHAN RAWA DI KOTA PALEMBANG TUGAS AKHIR. Oleh: ENDANG FEBRIANA L2D

Penentuan Aktivitas Perdagangan dan Jasa di Kawasan Jalan Panglima Sudirman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB 4 ANALISIS PENENTUAN RESPONDEN DAN ANALISIS FAKTOR PERTIMBANGAN UNTUK PENATAAN DAN PEMBANGUNAN MENARA BTS DI KOTA BANDUNG

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Daerah Resapan Air Menjadi Lahan Terbangun di Kecamatan Lembang, Bandung

Transkripsi:

C640 Arahan Pengendalian Penggunaan Lahan di Koridor Jalan Raya Juanda Sidoarjo Annisa Rakhmawati Kushidayati dan Putu Gde Ariastita Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) e-mail: ariastita@gmail.com Abstrak Pesatnya perubahan penggunaan lahan dan intensitas pemanfaatan ruang di Jalan Raya Juanda menimbulkan dampak bagi keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan seperti gangguan keamanan penerbangan, timbulnya bangkitan/tarikan pergerakan baru yang dapat mengurangi tingkat pelayanan Koridor Jalan Raya Juanda, perkembangan kawasan yang tidak merata, serta tumbuhnya pusat-pusat kegiatan baru di Jalan Raya Juanda. Upaya pengendalian yang ada masih belum optimal untuk mengendalikan perubahan penggunaan lahan dan mengurangi dampak yang telah dan mungkin akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun arahan pengendalian penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda. Metode penelitian dilakukan dengan menentukan pola perubahan penggunaan lahan di Kawasan Koridor Jalan Raya Juanda menggunakan teknik analisis deskriptif. Perumusan dampak yang disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan di Kawasan Koridor Jalan Raya Juanda dan analisis arahan pengendalian penggunaan lahan di Kawasan Koridor Jalan Raya Juanda yang dilakukan dengan delphi. Pengendalian penggunaan lahan di Kawasan Koridor Jalan Raya Juanda diatur dengan mengatur perizinan pemanfaatan yang dibedakan menjadi diijinkan, terbatas, bersyarat, dan dilarang. Adapun jenis-jenis kegiatan yang diijinkan adalah restoran, jasa bengkel, jasa pencucian mobil dan motor, jasa persewaan mobil, jasa travel, jasa bank, jasa pengiriman barang, apotek, makanan dan minuman, toko oleholeh, lapangan tenis. Sedangkan untuk kategori kegiatan yang diijinkan secara terbatas adalah penginapan losmen, rumah kost, SPBU, klinik kesehatan, penyaluran grosir. Ketentuan bersyarat adalah kompleks ruko, gudang, kantor, gereja, vihara, masjid, minimarket. Ketentuan khusus terkait keamanan penerbangan juga diberlakukan di Koridor Jalan Raya Juanda. Hal ini berkaitan dengan Koridor Jalan Raya Juanda yang termasuk dalam area Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan Bandara Juanda. Ketentuan khusus mengatur ketinggian bangunan dalam batas KKOP maksimal 3 lantai, mempunyai alat pengahalau burung untuk pemilik sawah, dan mengatur agar penggunaan ruang tanah, air, dan udara tidak mengganggu rambu-rambu pegunungan. Kata Kunci Pengendalian lahan, peraturan zonasi, tata guna lahan. K I. PENDAHULUAN ORIDOR Jalan Raya Juanda merupakan salah satu akses menuju Bandara Juanda. Koridor ini juga menjadi salah satu jalur utama di Kecamatan Gedangan. Kemudahan aksesibilitas membuat pertumbuhan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda berkembang pesat [1]. Perkembangan perubahan penggunaan lahan di Jalan Raya Juanda terlihat pada bangunan yang bertambah selama 5 tahun terakhir. Di tahun 2012, Hotel Green SA Inn dibangun dengan tinggi 5 lantai [2]. Di tahun 2013, 3 gedung pengadilan dibangun di Jalan Raya Juanda dalam satu lokasi, yaitu gedung pengadilan tipikor, pengadilan tata usaha negara, dan pengadilan militer dibangun dengan masing-masing ketinggian bangunan 2 lantai. Pada tahun 2014, kantor BPJS Ketenagakerjaan membangun gedung KCP Jawa Timur di salah satu Kawasan Jalan Raya Juanda dengan ketinggian bangunan 4 lantai. Pada tahun 2015, terdapat pembangunan gedung hotel Premier Inn yang memiliki 6 lantai [3] serta penambahan sarana pelayanan umum berupa SPBU. Pada tahun 2016, terdapat pembangunan gedung kantor JNE Logistics setinggi 3 lantai, gedung kantor PJB Service setinggi 3 lantai, serta pembangunan perluasan permukiman militer di sisi Koridor Jalan Raya Juanda. Kondisi eksisting di lokasi studi terdapat 107 bangunan. Tingginya perubahan penggunaan lahan di Jalan Raya Juanda membawa dampak bagi keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Kurangnya dukungan jaringan drainase yang memadai menyebabkan banjir dengan lama genangan 1-2 hari terjadi di sisi selatan Jalan Raya Juanda ketika hujan lebat [4]. Kurangnya lahan parkir yang disediakan oleh hotel/fasilitas perdagangan dan jasa lainnya menyebabkan munculnya parkir liar di sisi Jalan Raya Juanda. Disamping itu, munculnya kegiatan informal yang bersifat mengisi ruang kosong di rumija dengan bangunan semi-permanen membuat citra kawasan menjadi tidak teratur. Lokasi Jalan Raya Juanda yang berada pada kawasan pendekatan lepas landas dan horizontal dalam bagian selatan dari KKOP Bandara Juanda merupakan lokasi yang rentan terhadap bahaya kecelakaan penerbangan namun didominasi oleh perkembangan bangunan gedung bertingkat [5] Saat ini upaya pengendalian yang ada masih belum optimal untuk mengendalikan perubahan penggunaan lahan dan mengurangi dampak yang telah dan mungkin akan terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun arahan pengendalian penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda. II. METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan rasionalisme yang memiliki karakteristik sumber

C641 kebenaran teori berasal dari empiri dan etik dengan tetap memperhatikan fenomena yang terjadi[6]. Fenomena yang diperhatikan adalah perkembangan guna lahan yang terjadi Koridor Jalan Raya Juanda. Pendekatan retrospektif, yaitu pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, digunakan dalam mengumpulkan data perubahan penggunaan lahan yang terjadi selama 5 tahun terakhir. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggambarkan kondisi eksisting objek yang diteliti secara apa adanya. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan 2 metode yaitu survei primer dan survei sekunder. Survei primer dilakukan dengan melakukan wawancara kuisioner kepada responden dan survey lapangan. Survei sekunder dilakukan dengan mencari data yang dibutuhkan kepada instansi terkait ataupun dengan survey literatur. Pengambilan sampel untuk responden kuisioner dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode purposive sampling yang digunakan untuk menentukan responden dalam penelitian ini menggunakan jenis judgement sampling terhadap terhadap populasi yang dianggap mengetahui pertimbangan dalam menentukan pengendalian perubahan penggunaan lahan. Adapun kriteria sampel yang diperlukan ialah pihak yanng memiliki kewenangan dan kepentingan dalam pengendalian penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda Sidoarjo. Berikut tabel pengambelan sampel dari stakeholder Kelompok Utama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Masyarakat Tabel 1. Pengambilan sampel dari stakeholder Kelompok Kepentingan Stakeholder Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo Akademisi Tenaga Ahli Sumber: Penulis, 2016 B. Metode Analisis Sampel Kepala Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah Staf Bidang Tata Bangunan Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas PGRI Adi Buana Anggota Ikatan Ahli Perencana (IAP) Metode analisis dalam mencapai tujuan penelitian terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu menentukan pola perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda, merumuskan dampak yang disebakan oleh perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda, dan menganalisis arahan pengendalian penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda. Menentukan pola perubahan penggunaan lahan dilakukan dengan menggunakan teknis analisis deskriptif. Hasil yang didapatkan dari tahap analisis ini mengetahui pola perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda Sidoarjo berdasarkan jenis perubahan lahan, luas perubahan lahan, perubahan koefisien dasar bangunan, dan perubahan koefisien lantai bangunan. Perumusan dampak perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda dilakukan dengan teknik analisis delphi. Dalam menganalisis dampak perubahan penggunaan lahan di Jalan Raya Juanda ditinjau berdasarkan variabel yang telah dirumuskan dalam tinjauan pustaka, yaitu dampak lingkungan dan dampak lalu lintas. Perumusan arahan pengendalian penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda dilakukan setelah didapatkan dampak dari perubahan penggunaan lahan. Metode yang digunakan ialah teknik analisis delphi. Konsensus yang didapatkan dari teknik analisis delphi akan dikorelasikan dengan pedoman peraturan zonasi sehingga didapatkan arahan pengendalian penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda. III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Menentukan pola perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda Sidoarjo Jenis perubahan penggunaan lahan Dalam menentukan pola perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda Sidoarjo, ditentukan oleh jenis perubahan lahan, luas perubahan lahan, perubahan koefisien dasar bangunan, dan koefisien lantai bangunan. Pendekatan yang dilakukan untuk melihat perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kawasan Koridor Jalan Raya Juanda mengacu pada perubahan penggunaan lahan dari yang sebelumnya. Jenis perubahan penggunaan lahan di Kawasan Koridor Jalan Raya Juanda yang terjadi dari tahun 2012 sampai tahun 2016 terdapat pada 18 kavling yang mengalami perubahan pemanfaatan dari pertanian/lahan kosong menjadi perdagangan dan jasa, gudang, dan militer. Sedangkan pada luas perubahan lahan yang terjadi, perubahan yang dialami pada sisi utara Jalan Raya Juanda dicirikan dengan kavling bangunan di atas 1.000m 2 untuk kegiatan perkantoran dan perdagangan dan jasa. Hal ini dapat dilihat dari besar kavling bangunan seperti pada lokasi A dengan luas lahan 6.000m 2, lokasi L yang dibangun diatas lahan 8.332m 2, pusat oleh-oleh cak ning di atas lahan luas 2.092m 2, kantor BPJS di atas lahan seluas 2.899m 2. Luas perubahan penggunaan lahan dalam ukuran kavling yang lebih kecil ditemukan pada kegiatan informal yang muncul di sisi Jalan Raya Juanda. Bangunan yang dibangun berupa bangunan infromal, semi permanen dan memiliki luas dibawah 50m 2. Kegiatan tersebut adalah warung mie ayam, warung bubur ayam, warung pecel Muthia, warung gudeg, dan sebagainya yang menempati rumija (ruang milik jalan). Lokasi kavling perubahan penggunaan lahan yang lebih rinci dapat dilihat pada berikut.

C642 Gambar 1. Peta lokasi kavling perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda. Tabel 2. Jenis dan luas perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda No. Lokasi Jenis Perubahan Luas Tahun (Kode) Penggunaan Lahan (m 2 ) 1. A 2013 Perkantoran 8.405 2. B 2013 Lahan kosong perdagangan dan jasa 36 3. C 2013 Lahan kosong perdagangan dan jasa 302 4. D 2016 1.200 5. E 2015 Lahan kosong Industri dan pergudangan 5.000 6. F 2016 5.100 7. G 2016 4.524 8. H 2015 1.600 9. I 2014 Industri dan Pergudangan 7.690 10. J 2013 Lahan kosong Militer 3.600 11. K 2015 6.000 12. L 2014 962 13. M 2013 Pelayanan umum 1.300 14. N 2012 1.820 15. O 2016 Militer 1.200 No. Lokasi (Kode) Tahun 16. P 2016 17. Q 2013 18. R 2013 Jenis Perubahan Penggunaan Lahan Perumahan dan permukiman Luas (m 2 ) 180 2.092 2.899 Hasil analisis menunjukkan Koridor Jalan Raya Juanda mengalami perubahan penggunaan lahan dari pertanian atau lahan kosong menjadi perdagangan dan jasa. Hal ini dapat dilihat sebagai trend pembangunan yang akan bermanfaat dalam mengarahkan pengembangan penggunaan lahan Koridor Jalan Raya Juanda Sidoarjo. Perubahan juga terjadi pada koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien lantai bangunan (KLB) bangunan di Koridor Jalan Raya Juanda. Perubahan koefisien dasar bangunan yang terdapat pada Jalan Raya Juanda dari awalnya 0% apabila dibangun bangunan di atasnya memiliki rentang KDB yang bervariasi. KDB yang digunakan oleh pemilik lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa berkisar antara 60%-80% yang termasuk dalam kategori koefisien dasar bangunan tinggi

C643 A. Menganalisis dampak perubahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda Berdasarkan hasil sasaran 1, maka dilakukan analisis danpak perbuahan penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda. Setelah dilakukan proses delphi terhadap responden, didapatkan dampak perubahan penggunaan lahan di Jalan Raya Juanda antara lain. - Dampak gangguan terhadap area resapan Terjadi kesepakatan diantara responden yang berpendapat terhadap adanya gangguan area resapan dikarenakan perubahan penggunaan lahan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya luasan tutupan lahan terbuka/hijau yang berfungsi sebagai area resapan dan digantikan dengan perkerasan yang dikarenakan jalan, bangunan, maupun gedung komersial. Berkurangnya luasan lahan hijau akan mengganggu kemampuan tanah untuk meresapkan limpasan air hujan ke dalamnya. Salah satu dampak yang dapat dirasakan dari berkurangnya kemampuan tanah meresapkan limpasan air hujan adalah terjadinya genangan air hingga banjir di Jalan Raya Juanda ketika maupun sesudah hujan lebat berlangsung. Salah satu kondisi ketika banjir di Jalan Raya Juanda Banjir terparah terjadi di Jalan Raya Juanda bagian selatan. Adapun titik lokasi/kavling yang terkena dampak banjir adalah sebagai berikut: Tabel 3. Titik lokasi terdampak gangguan terhadap area resapan No. Kode Tahun Perubahan Jenis Kegiatan 1. Q 2013 Pusat oleh-oleh Cak Ning 2. R 2013 Kantor BPJS - Dampak gangguan terhadap pelayanan jalan Responden berpendapat adanya kegiatan baru akan menimbulkan bangkitan dan tarikan baru pada wilayah tersebut. Padatnya kegiatan yang bertambah tentu akan memberikan dampak terhadap berkurangnya pelayanan jalan di Jalan Raya Juanda. Adapun titik lokasi/kavling yang menimbulkan dampak gangguan terhadap pelayanan jalan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Titik lokasi terdampak gangguan terhadap pelayanan jalan No. Lokasi Tahun Kegiatan 1. F 2016 Penginapan hotel Swiss Belinn 2. G 2016 Gudang alat berat 3. H 2015 Penginapan hotel Premier Inn 4. L 2014 Penginapan hotel Sinar 5. M 2013 Pengadilan Tipikor 6. N 2012 Green SA Inn 7. P 2016 Rumah makan gudeg 8. Q 2013 Pusat oleh-oleh Cak Ning 9. R 2013 Kantor BPJS B. Menganalisis pengaturan pengendalian penggunaan lahan di Jalan Raya Juanda Terdapat 4 (empat) responden yang dilibatkan dalam tahap analisis perumusan arahan penggunaan lahan di Jalan Raya Juanda yang didapatkan berdasarkan metode purposive sampling. Analisis delphi dilakukan dengan menyebar kuesioner dengan mempersilakan responden mengisi form untuk menentukan nilai I,T,B,X pada masing-masing kegiatan. Wawancanara semi terstruktur juga dilakukan untuk mengetahui argumen dari responden. Berdasarkan hasil wawancara semi terstruktur dan delphi yang telah dilakukan, didapatkan ketentuan kegiatan sebagai berikut. 1. Ketentuan kegiatan kategori pemanfaatan yang diizinkan (I) Adapun jenis-jenis kegiatan yang diizinkan di zona perdagangan dan jasa Koridor Jalan Raya Juanda adalah restoran, jasa bengkel, jasa pencucian mobil dan motor, jasa persewaan mobil, jasa travel, jasa bank, jasa pengiriman barang, apotek, makanan dan minuman, toko oleh-oleh. Adapun jenis kegiatan yang diizinkan di zona perumahan Koridor Jalan Raya Juanda adalah rumah dinas. 2. Ketentuan kegiatan kategori pemanfaatan yang diizinkan secara terbatas (T) Adapun jenis kegiatan yang diizinkan secara terbatas di zona perdagangan dan jasa Koridor Jalan Raya Juanda adalah penginapan losmen, SPBU, klinik kesehatan, penyaluran grosir. Adapun jenis kegiatan yang diizinkan secara terbatas di zona perumahan Koridor Jalan Raya Juanda adalah rumah menengah. 3. Ketentuan kegiatan kategori pemanfaatan yang diizinkan secara bersyarat (B) Adapun jenis kegiatan yang diizinkan secara bersyarat di zona perdagangan dan jasa Koridor Jalan Raya Juanda adalah kompleks ruko, gudang, kantor, rumah kost, sarana peribadatan, dan minimarket. Adapun jenis kegiatan yang diizinkan secara bersyarat di zona perumahan Koridor Jalan Raya Juanda adalah rumah kost dan rumah susun rendah. 4. Ketentuan kegiatan kategori pemanfaatan yang dilarang (X) Adapun jenis kegiatan yang dilarang di Koridor Jalan Raya Juanda adalah jenis kegiatan yang memiliki dampak berupa limbah buangan B3 yang memerlukan pengolahan limbah khusus dan termasuk mencemari lingkungan. Pengaturan pemanfaatan ruang di Jalan Raya Juanda yang berada pada kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP) diatur dalam ketentuan khusus berupa pedoman arahan pengendalian kawasan ketat kawasan sekitar Bandara Juanda. Adapun hal-hal yang diatur dalam ketentuan khusus adalah sebagai berikut. 1. Ketinggian bangunan permukiman di Koridor Jalan Raya Juanda maksimal 2 lantai, sedangkan untuk bangunan perdagangan dan jasa maksimal 3 lantai. 2. Pemilik lahan sawah maupun tambak pada Koridor Jalan Raya Juanda diwajibkan memiliki instrumen untuk mengurangi populasi burung yang dapat membahayakan pesawat yang melintas.

C644 3. Setiap bentuk penggunaan tanah, perairan, atau udara wajib mematuhi persyaratan untuk tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat navigasi penerbangan ataupun komunikasi, tidak menyulitkan penerbangan membedakan rambu-rambu lampu, tidak menyebabkan kesialuan pada mata penerbangan, dan tidak melemahkan jarak pandang di sekitar Bandar Udara Juanda. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Adapun pengendalian jenis kegiatan terdiri atas kategori pemanfaatan yang diizinnkan, terbatas, bersyarat, dan dilarang. Adapun jenis-jenis kegiatan yang diijinkan adalah restoran, jasa bengkel, jasa pencucian mobil dan motor, jasa persewaan mobil, jasa travel, jasa bank, jasa pengiriman barang, apotek, makanan dan minuman, toko oleh-oleh, lapangan tenis. Sedangkan untuk kategori kegiatan yang diijinkan secara terbatas adalah penginapan losmen, rumah kost, SPBU, klinik kesehatan, penyaluran grosir. Ketentuan bersyarat adalah kompleks ruko, gudang, kantor, gereja, vihara, masjid, minimarket. Ketentuan khusus diberlakukan di Koridor Jalan Raya Juanda dan diatur dalam pedoman arahan pengendalian kawasan ketat kawasan sekitar Bandara Juanda. Ketentuan khusus mengatur mengenai ketinggian bangunan antara lain ketinggian bangunan ditentukan maksimal 2 lantai untuk permukiman dan 3 lantai untuk perdagangan dan jasa. Pemilik lahan sawah maupun tambak pada Koridor Jalan Raya Juanda diwajibkan memiliki instrumen untuk mengurangi populasi burung yang dapat membahayakan pesawat yang melintas. Setiap bentuk penggunaan tanah, perairan, atau udara wajib mematuhi persyaratan untuk tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat navigasi penerbangan ataupun komunikasi, tidak menyulitkan penerbangan membedakan rambu-rambu lampu, tidak menyebabkan kesialuan pada mata penerbangan, dan tidak melemahkan jarak pandang di sekitar Bandar Udara Juanda. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk perimtah Kabupaten Sidoarjo dalam melakukan pengendalian penggunaan lahan di Koridor Jalan Raya Juanda. DAFTAR PUSTAKA [1] B. P. dan P. D. K. Sidoarjo, Rencana Detail Tata Ruang Gedangan. 2010. [2] IAIN Surabaya Miliki Hotel Rp 70 Miliar, Antara news, 2016. [Online]. Available: http://antarajatim.com/lihat/berita/83542/iainsurabaya-miliki-hotel-rp70-miliar. [3] Premier Inn Akan Debut di Surabaya, 2016. [Online]. Available: http://venuemagz.com/hotel/premier-inn-akan-debut-di-surabaya/. Venuemagz. [4] Sidoarjo Banjir Setelah Hujan Semalaman, jawapos, 2016. [Online]. Available: http://www.jawapos.com/read/2016/07/16/39519/sidoarjo-banjirsetelah-hujan-semalaman. [5] D. P. U. P. J. Timur, Laporan Akhir Arahan Pengendalian Kawasan Ketat Kawasan Sekitar Bandara Juanda. 2012. [6] dan N. B. Zulfikar, Manajemen Riset dengan Pendekatan Komputasi Statistika. Yogyakarta: Deepublish, 2014.