INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

3. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program keluarga Berencana yang responsive gender

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

BAB V TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REVIEU MATRIK RENSTRA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATRIK RENSTRA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENYUSUNAN PPRG DENGAN SISTEM PROBA TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA AKSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

Lembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2015

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ IP)

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT


BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN RAPAT KOORDINASI PUG TINGKAT OPD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENYUSUNAN PPRG DENGAN SISTEM PROBA TINGKAT KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TENGAH TAHUN 2017

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

PENYELENGGARAAN SISTEM DATA GENDER DAN ANAK DALAM MENDUKUNG CAPAIAN PEMBANGUNAN DI DAERAH

PERJANJIAN KINERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Provinsi Kalimantan Selatan

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

9 ic\ft o- 2 0 ] { o BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON

MEKANISME PENCATATAN & PELAPORAN KASUS KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK SIMFONI PPA DKI Jakar ta, Oktober 2017

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KERANGKA ACUAN TRAINING OF TRAINER (TOT) PPRG BAGI PERENCANA OPD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Nomor : 09 /MPP-PA/02/2011. Nomor : 03 /MEN LH/02/2011

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2014

Transkripsi:

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Tugas : Melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, dan pencegahan dan penanganan kekerasan perempuan dan anak; 2. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan kualitas keluarga; 3. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi, partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan kreativitas, dan kegiatan budaya; 4. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta tindak pidana perdagangan orang; 5. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan; 6. Pemantauan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan; dan 7. Pengelolaaan kegiatan kesekretariatan

No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama INDIKATOR KINERJA UTAMA ESELON II Penjelasan (Makna, Alasan Pemilihan Dan Perhitungan Indikator) Penanggung Jawab (1) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) 1. Meningkatkan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Makna Indikator: Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah indeks pencapaian kemampuan dasar manusia dilihat dari bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi dengan mempertimbangkan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM Laki-laki sama dengan IPM Perempuan. Alasan Pemilihan Indikator: IPG merupakan indikator komposit untuk mengukur dimensi yang sama dengan IPM, antara lain dimensi harapan hidup saat lahir, tingkat pendidikan, dan tingkat kelayakan hidup. IPG memperhitungkan capaian berdasarkan gender. Secara sederhana dapat dikatakan IPG merupakan IPM yang disesuaikan untuk menggambarkan kepentingan gender. Perhitungan Indikator: IPG : 1/3 [Xede (1) + Xede (2) + Linc-Dist] Xede (1) = Xede untuk harapan hidup Xede(2) = Xede untuk pendidikan Linc-dist = Indeks distribusi pendapatan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov.Kalsel Sumber Data Prov.Kalsel

(1) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) 2. Indeks Pembangunan Gender (IDG) Makna Indikator: IDG adalah merupakan indikator komposit untuk mengukur peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. IDG difokuskan pada partisipasi untuk mengukur ketimpangan gender pada bidang-bidang kunci dalam partisipasi ekonomi dan politik. Alasan Pemilihan Indikator: Indikator ini mampu menggambarkan peran perempuan dalam pembangunan dilihat dari partisipasi di bidang ekonomi dan politik Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov.Kalsel Prov.Kalsel 3. Rasio Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perhitungan Indikator: IDG: 1/3 (Ipar+IDM+Lin-Dist) Ipar= indeks keterwakilan di parlemen IDM= indeks pengambilan keputusan Linc= indeks distribusi pendapatan. Makna Indikator : Kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap seseorang, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum. (Sesuai Pasal 1, UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak)

(1) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) Alasan Pemilihan Indikator : Indikator ini dapat menggambarkan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak yang harus diberikan pencegahan dan penanganan untuk melindungi dan memenuhi hak-haknya. Perhitungan Indikator : Rasio Kekerasan terhadap Perempuan RPr = Jumlah Korban Perempuan x 10.000 Jumlah Perempuan 18 Thn ke atas di Kalsel Ran = Jumlah Korban Anak x 1000 Jumlah Anak usia dibawah 18 Thn di Kalsel

INDIKATOR KINERJA UTAMA (ESELON III) No Kinerja Utama Indikator Kinerja Penjelasan (Makna, Alasan Pemilihan Dan Perhitungan Indikator) Penanggung jawab (1) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) (5) (6) Sumber data 1. 1. Meningkatkan kinerja layanan kesekretariatan 1. Nilai Evaluasi SAKIP Makna Indikator: Nilai kenaikan persentasi Akuntabilitas kinerja pada SAKIP Alasan Pemilihan: Indikator ini menunjukkan kenaikan nilai persentasi pada SAKIP Sekretariat, Hasil Evaluasi SAKIP Cara Perhitungan : Kenaikan Nilai hasil Evaluasi SAKIP dapat menentukan persentasi kinerja dari Dinas PPPA Nilai PersentasiSAKIP tahun n x 100% Nilai Persentasi SAKIP tahun n 1 2. Meningkatkan Koordinasi Bidang PPPA 2. Jumlah Fasilitasi Rapat Koordinasi Makna Indikator: Jumlah kegiatan Rapat Koordinasi akan lebih meningkatkan Sinergitas lintas sektor bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sekretariat, Hasil Evaluasi SAKIP Alasan Pemilihan: Indikator ini menunjukkan jumlah koordinasi yangharus ditindaklanjuti untuk pengembangan program. Jumlah Rapat Koordinasi yang di Fasilitasi dapat mensinergikan urusan Bidang PPPA Jumlah Rapat Koordinasi tahun n x 100% Jumlah Rapat Koordinasi tahun n 1

2. Meningkatkan Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga 1. Persentase Anggaran yang Responsif Gender (ARG) pada Belanja Langsung APBD Provinsi Makna Indikator: SKPD yang menyusun Anggaran Responsif Gender (ARG) dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keluarga dengn melakukan PPRG untuk meningkatkan Keadilan dan Kesejahteraan Gender (KKG) Tersusunnya anggaran yang responsif gender pada Belanja Langsung SKPD dapat meningkatkan Indikator IPG. Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga (KHPK) 2. Persentase keterlibatan perempuan di parlemen Jumlah SKPD Provinsi yang menyusun ARG tahun n x 100% Jumlah SKPD Provinsi yang menyusun ARG tahun n 1 Makna Indikator: Jumlah persentasi keterlibatan perempuan di parlemen menunjukkan keterwakilan peran serta perempuan dalam pemberdayaan perempuan dibidang politik. Jumlah perempuan yang hampir sama dengan jumlah laki-laki yang mana kesempatan perempuan dalam menentukan kebijakan masih ada keterbatasan sehingga perlu peningkatan perempuan dalam memutuskan kebijakan yang responsif gender. Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga (KHPK) Jumlah Perempuan yang duduk di DPRD Thn n x 100% Jumlah Anggota DPRD Thn n

3. Persentase perkawinan usia anak di tingkat provinsi Makna Indikator: Pengurangan jumlah perkawinan anak ditingkat provinsi dapat mempengaruhi peningkatan kualitas hidup perempuan. Menekan terjadinya perkawinan usia anak berpengaruh untuk mengurangi dampak kualitas hidup perempuan. Jumlah Perkawinan usia anak Jumlah seluruh perkawainan x 100% Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga (KHPK) 3. Meningkatkan Pemenuhan Hak Anak Persentase Kabupaten/ Kota menuju Kabupaten/ Kota Layak Anak Makna Indikator: Meningkatnya nilai indikator dalam pemenuhan hak anak mempercepat Kab/Kota yang Layak bagi Anak untuk pemenuhan tumbuh kembang anak. Bidang Pemenuhan Hak Anak (PHA) Prov. Kalsel 4. Meningkatkan Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak 1. Rasio kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO Indikator ini menunjukkan pra syarat untuk menjadikan kabupaten/kota layak anak Jumlah Kab/Kota KLA Minimal Pratama x 100 % Jumlah seluruh Kab/Kota di Kalsel Makna Indikator: Jumlah kekerasan yang dialami Perempuan yang dapat mengakibatkan timbulnya kesengsaraan dan penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum Perempuan sebagai bagian sumber daya manusia yang mempunyai hak dan martabat untuk diberikan perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi Jumlah kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO x 10.000 Jumlah perempuan usia 18 Thn ke atas di Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Hasil Evaluasi Survey

2. Rasio kekerasan terhadap anak Makna Indikator: Perlindungan anak adalah suatu bentuk perlindungan yang diterima oleh anak dalam situasi dan kondisi tertentu untuk mendapatkan jaminan. setiap anak didalam dirinya melekat hak dan martabat anak yang harus dilindungi untuk menjamin anak agar menjadi anak yang berkualitas sebagai generasi penerus pembangunan bangsa dan Negara Prov. Kalsel, Unit PPA Ran = Jumlah Korban Anak x 1000 Jumlah Anak usia dibawah 18 Thn di Kalsel

INDIKATOR KINERJA UTAMA ESELON IV No Kinerja Utama Indikator Kinerja Penjelasan (Makna, Alasan Pemilihan Dan Perhitungan Indikator) Penanggung jawab Sumber data (1) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) (5) (6) 1. 1. Meningkatkan kualitas perencanaan, keuangan dan aset Jumlah dokumen perencanaan, keuangan dan aset yang disusun sesuai peraturan Makna Indikator : Nilai komponen pelaporan yang baik menandakan laporan kinerja lebih akuntabel Alasan Pemilihan : Indikator ini dpaat menunjukkan nilai pelaporan pada LKIP Cara Perhitungan : Nilai Komponen pelaporan pada LKIP tahun berjalan Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset Prov, LKIP 2. Meningkatkan kualitas pelaporan Jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD semesteran dan akhir tahun yang disusun tepat waktu Makna Indikator : Nilai komponen perencanaan menandakan laporan kinerja lebih akuntabel Alasan Pemilihan : Indikator ini dapat menunjukkan nilai perencanaan pada LKIP SOPD Cara Perhitungan : Nilai Komponen perencanaan pada LKIP SOPD tahun berjalan Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset Prov, LKIP 2. 1. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Aparatur Jumlah SDA aparatur yang mengikuti pelatihan formal Makna Indikator : Dokumentasi sarana dan prasarana yang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku Alasan Pemilihan : Indikator ini dapat menunjukkan jumlah dokumentasi pelayanan sarana dan prasarana telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku Subbag Umum dan Kepegawaian Prov Cara Perhitungan : Jumlah dokumentasi sarana dan prasarana yang telah selesai pada tahun berjalan

2. Meningkatkan penatausahaan Makna Indikator : pegawai yang administrasi kepegawaiannya telah Subbag Umum dan Prov kepegawaian dilayani dengan tertib sesuai SOP Kepegawaian 3. Meningkatkan percepatan PUG melalui PPRG di SKPD Provinsi Jumlah aparatur DP3A yang dilayani di bidang kepegawaian sesuai prosedur Jumlah peserta advokasi dan sosialisasi yang memahami tentang kebijakan peningkatan kualitas hidup perempuan Alasan Pemilihan : Indikator ini dapat menunjukkan jumlah pegawai di yang kepegawaiannya dapat dilayani dengan baik dalam tahun berjalan Cara Perhitungan : Jumlah dokumentasi sarana dan prasarana yang telah selesai pada tahun berjalan Makna Indikator: Peningkatan Jumlahsosialisasi tentang kebijakan peningkatan kualitas hidup perempuan lingkup SKPD Provinsi Perempuan yang memahami tentang PUG dan PPRG lingkup SKPD Provinsi Jumlah Perempuan yang memahami PUG dan PPRG Jumlah yang mengikuti advokasi dan sosialisasi x 100% Seksi Kualitas Hidup Perempuan Bidang Ekonomi Jumlah SDM perencana yang terampil dalam PUG dan PPRG Makna Indikator: Peningkatan JumlahSDM perencana yang terampil dalam PUG dan PPRG Seksi Kualitas Hidup Perempuan Bidang Ekonomi SDM perencana yang memahami tentang PUG dan PPRG Jumlah SDM perencana yang terampil dalam PUG dan PPRG

4 Meningkatkan Pemberdayaan Makna Indikator: Peningkatan peran serta perempuan dalam politik yang Perempuan di bidang Politik memahami tentang KKG Jumlah peserta pelatihan yang terampil dalam pemberdayaan perempuan di bidang politik Terlatihnya kader partai politik dalam memahami isu tentang gender, dan anak diharapkan akan memberikan pemahaman dan menyatukan persepsi tentang pentingnya pembangunan yang responsif gender dan anak serta mampu menyuarakan kepentingan perempuan dan anak dalam setiap kebijakan pembangunan Jumlah peserta pelatihan yang terampil dalam pemberdayaan perempuan di bidang politik Seksi Kualitas Hidup Perempuan Bidang Sosial, Politik, dan Hukum Jumlah paket KIE kesetaraan gender yang dibuat dan didistribusikan Makna Indikator: Peningkatan kesetaran gender hak anak dalam pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Tercapainya pendistribuasian paket pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yangtepat sasaran dengan tujuan memahami kesetaraan gender hak anak. Seksi Kualitas Hidup Perempuan Bidang Sosial, Politik, dan Hukum Jumlah paket KIE kesetaraan gender yang dibuat dan didistribusikan

5. Meningkatkan pelaksanaan PUG Makna Indikator: Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang dalam keluarga menerapkan kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga 1. Jumlah peserta advokasi dan sosialisasi yang memahami tentang kebijakan peningkatan kualitas keluarga Pemahaman tentang kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga menunjukkan bahwa keluarga tersebut memiliki hubungan yang baik tidak hanya dalam keluarga tetapi juga di ruang publik Jumlah peserta advokasi dan sosialisasi yang memahami tentang kebijakan peningkatan kualitas keluarga Seksi Kualitas Keluarga dan Sistem Data Informasi 2. Jumlah keluarga pra-sejahtera yang dibina Makna Indikator: Peningkatan jumlah keluarga pra-sejahtera menuju sejahtera merupakan indikator penting untuk menunjukkan sejauh mana peranan wanita di dalam keluarga. Seksi Kualitas Keluarga dan Sistem Data Informasi Jumlah keluarga pra-sejahtera yang dibina 3. Jumlah peserta yang memahami tentang pencegahan perkawinan usia anak Makna Indikator: aparatur pemerintah memiliki yang kompetisi sebagai fasilitator anak Peningkatan kompetensi aparatur dalam memahami Hak-Hak Anak akan membantu dalam mewujudkan pembangunan yang responsif anak. Seksi Kualitas Keluarga dan Sistem Data Informasi Jumlah peserta yang memahami tentang pencegahan perkawinan usia anak

6. Meningkatkan peranan Gugus Jumlah Gugus Tugas Seksi Hak Pendidikan Tugas KLA Kab/Kota KLA Kab/Kota dan Pengasuhan Makna Indikator: Untuk meningkatkan nilai evaluasi KLA tidak lepas dari peranan Gugus Tugas KLA. Kelembagaan Gugus Tigas KLA sangat menentukan kemajuan dan perkembangan KLA suatu kabupaten Jumlah Gugus Tugas KLA Kab/Kota 7. Meningkatkan hak partisipasi anak dalam pembangunan Jumlah anak yang berpartisipasi aktif dalam forum anak di tingkat daerah dan atau nasional Makna Indikator: peningkatan peran serta forum anak dalam pembangunan baik di tingkat daerah dan atau nasional Forum Anak yang Aktif sebagai pelopor dan pelapor Seksi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Jumlah anak yang berpartisipasi aktif dalam forum anak di tingkat daerah dan atau nasional 8. Meningkatkan penyedia layanan kesehatan yang berstandar ramah anak Jumlah penyedia layanan kesehatan yang berstandar ramah anak Makna Indikator: Penyedia layanan kesehatan (puskesmas, peosyandu) yang berstandar ramah anak sangat diperlukan dalam upaya perlindungan dan emenhan hak anak Seksi Pemenuhan Hak Kesehatan Dasar Dapat mempredikisi kemajuan pemenuhan hak anak di daerah Jumlah penyedia layanan kesehatan yang berstandar ramah anak

9. Meningkatkan pencegahan dan penanganan perlindungan perempuan termasuk TPPO Makna Indikator: masyarakat yang dilatih dalam hal perlindungan perempuan Seksi Perlindungan Perempuan 1. Jumlah peserta sosialisasi/pelatihan perlindungan hak perempuan masyarakat memiliki peran sebagai mitra dalam upaya perlindungan terhadap perempuan, sehingga mendidik masyarakat untuk mengenali tanda-tanda kekerasan terhadap perempuan akan mempermudah dalam upaya perlindungan terhadap perempuan Jumlah peserta sosialisasi/pelatihan perlindungan hak perempuan 2. Persentase perempuan korban kekerasan yang dilayani oleh petugas terlatih Makna Indikator: aparatur pemerintah/masyarakat yang dilatih dalam upaya pencegahan dan penanganan korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Pentingnya pemahaman aparatur pemerintah/masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Seksi Perlindungan Perempuan Jumlah perempuan korban kekerasan yg ditangani pertugas terlatuhi Jumlah perempuan korban kekerasan yang ditangani x 100.000

3. Jumlah laporan Makna Indikator: Menunjukkan keaktifan petugas pencegahan dan penanganan TPPO Provinsi/kabupaten/kota dlm melaporkan kegiatan pencegahan dan penanganan indikator penting untuk bahan pengambilan keputusan dalam pencegahan dan penngnn TPPO Cara perhitungan: Jumlah laporan pencegahan dan penanganan TPPO yang dibuat 10. Meningkatkan pencegahan dan penanganan perlindungan khusus anak Rasio anak yang memerlukan perlindungan khusus anak Makna Indikator: Rasio anak yang memerlukan perlindungan khusus per 100.000 anak susia 0 18 tahun Seksi Perlindungan Anak Peningkatan jumlah kasus kejahatan terhadap anak menjadikan perlunya pencegahan kekerasan yang melibatkan para pihak. Jumlah anak yang memerlukan perlindungan khusus Jumlah seluruh anak x 100.000

11. Meningkatkan akses data kekerasan terhadap perempuan dan anak Jumlah admin dan operator yang melaksanakan Updating data e-kekerasan Perempuan dan Anak Makna Indikator: Operator aplikasi data e-kekerasan yang terampil pada unit layanan terpadu Untuk mengoptimalkan upaya pemenuhan data gender dan anak dari instansi-instansi pemerintah Seksi Data Kekerasan Perempuan dan Anak Jumlah SDM Operator Aplikasi Data e-kekerasan yang terampil pada unit layanan terpadu