BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori metode penelitian kuantitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Indonesia. Penelitian dalam pengambilan data dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian mulai dilakukan pada bulan Oktober 2016. Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah angka melek huruf, jumlah tenaga kerja dan penanaman modal dalam negeri di setiap provinsi Indonesia selama periode tahun 2011-2015 sebagai variabel bebas (X). Selain itu peneliti juga menggunakan data pertumbuhan ekonomi di setiap provinsi Indonesia pada periode tahun 2011-2015 sebagai variabel terikat (Y). B. Jenis dan Sumber Data Dalam penyusunan skripsi ini jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data skunder. Data skunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung tapi jenis data ini di peroleh melalui sumber-sumber yang sistematis berupa data runtun waktu time series dari tahun 2011 2015. Data dianalisis dengan menggunakan cross section data atau data panel. Alasan digunakannya data sekunder dalam penelitian ini adalah karena penelitian yang dilakukan sifatnya makro, sehingga data sekunder digunakan lebih mudah diperoleh dari instansi instansi yang terkait. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi D.I. Yogyakarta. 46

47 C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian untuk memperoleh bahan-bahan yang akurat, realistis dan relavan. Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka yang di peroleh dari instansi-instansi terkait, buku referensi maupun jurnal-jurnal ekonomi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series adalah data runtut waktu (time series) yang merupakan data yang di kumpulkan, di catat atau observasi sepanjang waktu secara beruntutan dengan jenis data yang di gunakan adalah data sekunder. D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam sebuah penelitian menggunakan metode kuantitatif, variabel merupakan dasar dari pembahasan. Menurut Martono (2011) variabel merupakan unsur yang memiliki lebih dari satu nilai atau suatu unsur yang bervariasi. Variabel dalam penelitian ini adalah angka melek huruf, jumlah tenaga kerja dan penanaman modal dalam negeri sebagai variabel bebas (independen) serta pertumbuhan ekonomi sebagai vaiabel terikat (dependen). 2. Definisi Operasional Definisi opeasional memuat definisi variabel penelitian serta satuan alat ukur yang dipakai dalam variabel penelitian. Dalam penelitian ini definisi operasional masing-masing variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

48 a. Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen merupakan variabel yang di pengaruhi karena adanya variabel bebas. Adapun variabel dependen yang di gunakan dalam pnelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di setiap provinsi Indonesia. Pengambilan data yang diambil dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di provinsi Indonesia atas dasar harga konstan dengan memakai satuan miliar rupiah selama periode 2011-2015. b. Variabel Independen (bebas) Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Yang mana pada variabel bebas ini terdiri dari angka melek huruf, jumlah tenaga kerja, penanaman modal dalam negeri. Untuk definisi variabel varabel independen dijelaskan sebagai berikut : 1) Variabel Angka Melek Huruf Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data angka melek huruf (AMH) penduduk usia 15 tahun ke atas menurut Provinsi di Indonesia dengan memakai satuan persen selama periode 2011-2015. 2) Variabel Jumlah Tenaga Kerja Variabel jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data penduduk usia 15 tahun keatas

49 yang bekerja menurut provinsi di Indonesia dengan memakai satuan juta selama periode 2011-2015. 3) Variabel Penanaman Modal Dalam Negeri Variabel penanaman modal dalam negeri yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data Investasi dalam negeri menurut provinsi dengan memakai satuan juta US$ selama periode 2011-2015. E. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode dengan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan mengguanakan metode analisis regresi data panel. Menurut Basuki dan Yuliadi (2015) data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang (cross section). Menurut Widarjono (2015) menggunakan data panel dalam penelitian mempunyai beberapa keuntungan yaitu. Pertama, data panel yang merupakan gabungan antara time series dan cross section mempunyai degree of freedom yang lebih besar karena data yang tersedia lebih banyak. Kedua, menggunakan data panel dapat mengatasi masalah yang muncul karena penghilangan variabel (omitted-variable). Sedangkan menurut Wibisono (2015) keunggulan menggunakan data panel yaitu pertam, mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu. Kedua, mampu mengontrol heterogenitas sehingga data panel dapat membangun model yang lebih kompleks. Ketiga, data panel yang memuat cross section yang berulang-

50 ulang (time series) sehingga cocok untuk study of dynamic adjustment. Keempat, banyaknya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, variatif dan kolinieritas (multiko) antara data semakin berkurang dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga hasil lebih efisien. Kelima, data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model prilaku yang kompleks. Dan keenam, data panel dapat meminimalkan bias yang mungkin terjadi karena agregasi individu. Analisis regresi dalam penelitian ini diolah menggunakan program Eviews 7.0 dengan bentuk persamaan sebagai berikut : Yi = β1it + β2x2it + β3x3it + β4x4it + εit... (1) i = 1, 2,... N, t = 1, 2,... T Dimana: Y = variabel dependen Β = koefisien regresi i = Provinsi t = waktu / time series it = Data Panel ε = error term Model dalam penelitian ini penulis modifikasi disesuaikan dengan ketersediaan data di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sehingga diperoleh persamaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: PDRBit = β1i + β2 AMHit + β3 TKit + β4 PMDNit + εit... (2)

51 Dimana : PDRB : jumlah pertumbuhan ekonomi di setiap provinsi di Indonesia pada tahun 2011-2015. AMH : angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas di setiap provinsi di Indonesia pada tahun 2011-2015. TK : penduduk berusia 15 tahun ke atas yang yang bekerja di setiap provinsi di Indonesia pada tahun 2011-2015 PMDN : penanaman modal dalam negeri di setiap provinsi di Indonesia pada tahun 2011-2015 Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan dengan tiga pendekatan (Basuki dan Yuliadi, 2015). 1. Common Effect Model Merupakan bentuk estimasi paling sederhana karena hanya menggunakan kombinasi data time series dan data cross section tanpa memperhatikan dimensi waktu maupun individu/wilayah sehingga mengasumsikan perilaku setiap individu sama dalam berbagai kurun waktu. Metode estimasi ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil dalam mengestimasi data panel. 2. Fixed Effect Model Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Estimasi Fixed Effect Model (FEM) menggunakan teknik variabel dummy untuk melihat perbedaan intersep antar individu/wilayah, namun terdapat kesamaan slop antar

52 wilayah. Teknik ini juga sering disebut sebagai Least Square Dummy Variabel (LSDV). 3. Random Effect Model Model ini mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar wilayah. Pada model ini perbedaan intersep diakomodasi oleh error term masing-masing wilayah. Keuntungan menggunakan model ini adalah menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga biasa disebut sebagai Error Component Model atau teknik Generalized Least Square (GLS). Untuk menentukan model yang tepat dalam estimasi data panel perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu (Basuki dan Yuliadi, 2015). a. Uji Chow Chow test yaitu pengujian untuk mengetahui model Fixed Effect atau Common Effect yang paling tepat untuk mengestimasi data panel. b. Uji Hausman Uji Hausman digunakan untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat untuk mengestimasi data panel. c. Uji Lagrange Multiplier (LM) Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah model Random Effect atau Common Effect (OLS) yang paling tepat untuk mengestimasi data panel.

53 F. Uji Kualitas Data 1. Desteksi Multikolinearitas Menurut Basuki dan Yuliadi (2015) salah satu asumsi regresi linier klasik adalah tidak adanya multikolinearitas sempurna (no perfect multicolinearity) yaitu tidak adanya hubungan linear antara variabel bebas atau variabel penjelas dalam suatu model regresi. Menurut Frisch dalam Basuki dan Yuliadi (2015) suatu model regresi dikatakan terkena multikolinieritas apabila terjadi hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat. Akibatnya yaitu sulit untuk melihat pengaruh variabel bebas atau penjelas terhadap variabel terikat atau yang dijelaskan (Basuki dan Yuliadi, 2015). Menurut Gujarati (2014) penyakit multikolinieritas dalam sebuah regresi dapat dilihat dari gejala sebagai berikut : a. Estimasi menghasilkan nilai R kuadrat yang tinggi (lebih dari 0,8), nilai F, sedangkan nilai t-statistik semua atau hampir semua variabel tidak signifikan. b. Melakukan regresi parsial, yaitu : 1) Lakukan regresi variabel dalam level atau legresi awal sehingga didapat nilai R kuadrat 2) Lakukan auxiliary regression pada setiap variabel bebas 3) Bandingkan nilai R kuadrat pada regresi awal (level) dengan regresi parsial, jika nilai R kuadrat regresi parsial lebih tinggi maka terdapat multikolinieritas.

54 4) Melakukan korelasi variabel bebas, jika nilainya lebih dari 0,8 maka terjadi multikolinieritas. 2. Deteksi Autokorelasi Penyebab terjadinya autokorelasi menurut Basuki dan Yuliadi (2015) yaitu adanya Kelembaman (intertia) yaitu adanya pola konjungtur, hal tersebut terjadi karena pada data observasi periode sebelumnya dengan periode sekarang kemungkinan besar saling ketergantungan. Kedua, yaitu adanya bias atau dengan kata lain variabel yang tidak dimasukkan. Hal itu terjadi karena variabel yang berdasar teori sangat penting perannya terhadap variabel terikat tidak dimasukkan dalam estimasi. Ketiga, adanya fenomena sarang laba-laba (cobweb phenomenon). Cara mendeteksi ada atau tidaknya suatu autokorelasi dalam sebuah regresi dapat dilakukan dengan cara uji d Durbin Watson (Durbin Watson d Test). Menurut Gujarati (2014) cara untuk mendeteksi adanya autokorelasi yaitu : a. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residualnya b. Hitung nilai d (Durbin-Watson) c. Dapatkan nilai dl dan du d. Apabila hipotesis nol adalah tidak ada serial korelasi positif maka, jika d < dl, tolak H0 d < du, terima H0 dl = d = du, pengujian tidak meyakinkan

55 e. Apabila hipotesis nol adalah tidak ada serial korelasi negative, maka jika d > 4-dL, tolak H0 d < 4-dU, terima H0 4-dL = d = 4-dU, pengujian tidak meyakinkan f. Apabila H0 adalah dua ujung, yaitu bahwa tidak ada serial korelasi positif ataupun negatif, maka jika d < dl, tolak H0 d > 4-dL, tolak H0 du < d < 4-dU, terima H0 du = d = dl, pengujian tidak meyakinkan 4-dU = d = 4-dL, pengujian tidak meyakinkan 3. Heteroskedastisitas Homoskedastisitas terjadi apabila nilai probabilitas tetap sama dalam sebuah observasi x, dan varian setiap residual sama untuk setiap variabel bebas, sebaliknya apabila terjadi heteroskedastisitas maka nilai variansnya berbeda (Basuki dan Yuliadi, 2015). Menurut Gujarati (2014) untuk mendeteksi penyakit heteroskedastisitas salah satunya yaitu dilakukan dengan Uji White. Jika nilai chi-square (X2) yang didapat lebih besar dari chi-square kritis maka terdapat heteroskedastisitas dalam model tersebut.

56 4. Deteksi Normalitas Deteksi normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data residualnya terdistribusi secara normal atau tidak. Menurut Gujarati (2014) normalitas suatu data dapat diuji dengan melihat Normal Probability Plot (NPP), jika data terdistribusi normal maka NPP terlihat seperti garis lurus. Selain menggunakan NPP, kita juga dapat mendekteksi normalitas suatu data dengan membandingkan nilai Jarque Bera (JB) dengan X2 tabel, jika nilai J-B hitung > 0,05 maka terdistribusi normal, namun jika J-B hitung < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Menurut Basuki dan Yuliadi (2015) tidak semua uji asumsi klasik harus digunakan pada setiap regresi. a. Uji linearitas hampir tidak digunakan dalam setiap regresi karena sudah diasumsikan bahwa model bersifat linier. Walaupun harus dilakukan uji tersebut maka hanya untuk melihat sejauh mana tingkat linieritasnya. b. Uji normalitas bukan merupakan syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator). Beberapa pendapat menyebutkan bahwa tidak mengharuskan uji ini sebagai syarat yg wajib dipenuhi. c. Autokorelasi hanya terjadi pada data time series. Pengujian pada data panel akan sia-sia atau tidaklah berarti. d. Multikolinieritas perlu dilakukan pada regresi linier apabila menggunakan variabel bebas lebih dari satu. Apabila hanya terdapat satu variabel bebas maka pastilah tidak terjadi multikolinieritas.

57 e. Heteroskedastisitas biasnya terjadi pada data cross section, dimana data panel lebih mendekati ciri-ciri data cross section dibandingkan time series. Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada regresi dengan menggunakan data panel tidak semua uji asumsi klasik digunakan pada metode OLS, maka dari itu peneliti hanya akan melakukan pengujian dengan uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas saja. G. Uji Hipotesis 1. Uji Goodnes of Fit (Koefisien Determinasi/R 2 ) Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel indepeden dalam sebuah model (Basuki dan Yuliadi, 2015). R 2 dirumuskan dengan persamaan : R2 = ESS/TSS =1- (RSS/TSS)...(3) =1 ( ei2)/ (Yi Ӯ)2...(4) Sifat-sifat R 2 menurut Ggujarati dalam Arsono (2014) yaitu : a. Nilainya tidak pernah negative b. Batas-batasnya adalah 0 R 2 1. Jika R 2 nilainya 1 maka kesesuaian garisnya tepat. Jika nilainya nol maka tidak ada hubungan antara regresan dengan regresor.

58 2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji t digunakan untuk melihat seberapa tinggi tingkat signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual. Langkahlangkah uji t menurut Gujarati (2014). a. Tentukan hipotesis dalam penelitian: 1) Uji t variabel Angka Melek Huruf (AMH) H0 : β2 0, diduga ada pengaruh signifikan variabel angka melek huruf (AMH) terhadap variabel dependen Pertumbuhan ekonomi (PDRB) H1 : β2 < 0, diduga tidak ada pengaruh signifikan variabel angka melek huruf (AMH) terhadap variabel pertumbuhan ekonomi (PDRB) 2) Uji t untuk variabel jumlah tenaga kerja (TK) H0 : β3 0, diduga ada pengaruh signifikan variabel juimlah tenaga kerja (TK) terhadap variabel dependen pertumbuhan ekonomi (PDRB) H1 : β3 < 0, diduga tidak ada pengaruh signifikan variabel jumlah tenaga kerja (TK) terhadap variabel dependen pertumbuhan ekonomi (PDRB)

59 3) Uji t untuk variabel penanaman modal dalam negeri (PMDN) H0 : β4 0, diduga ada pengaruh siginfikan variabel penanaman modal dalam negeri (PMDN) terhadap variabel dependen pertumbuhan ekonomi (PDRB) H1 : β4 < 0, diduga tidak ada pengaruh signifikan variabel penanaman modal dalam negeri (PMDN) terhadap variabel dependen pertumbuhan ekonomi (PDRB) Kalkulasi nilai t hitung untuk setiap koefisien dan bandingkan dengan nilai t tabel. Rumus mencari t hitung adalah : t = βi/se dimana βi merupakan koefisien regresi ke i dan Se adalah standar eror koefisien regresi. 1) Jika tobs > tα/2;(n-k) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti bahwa variabel independen berngaruh signifikan terhadap variabel bebas. 2) Jika tobs < tα/2;(n-k), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti bahwa variabel independen tidak berngaruh signifikan terhadap variabel dependen.

60 3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian uji F dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : a. Tentukan hipotesisnya terlebih dahulu H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, variabel independen secara bersama sama diduga tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H1 : β1 β2 β3 β4 0, variabel independen secara bersama sama diduga berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b. Cari F hitung dan bandingkan dengan F tabel, rumus untuk menghitung adalah sebagai berikut : F =R2(k 2) (1 R2)(n k+1)... (5) dimana : R2 = Koefisien determinasi n = Jumlah observasi k = Jumlah variabel c. Jika Fobs > Ftabel (α;k-1,n-k) atau signifikansi F kurang dari α = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

61 d. Jika Fobs > Ftabel (α;k-1,n-k) atau signifikansi F kurang dari α = 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.