Sudut merupakan besaran derajat yang terbentuk dari tiga buah titik. Misalnya sudut ApB atau disebut sudut β seperti pada gambar. Sudut tersebut dalam pengukuran menggunakan theodolit atau kompas didapatkan dengan menselisihkan bacaan skala dari titik berdiri alat p ke B dengan dari p ke A. A P β Sudut karena merupakan selisih bacaan skala, tidak bergantung kepada arah Utara. Bacaan skala merupakan nilai bacaan pada alat saat alat tersebut dibidikkan ke target, dan tidak perlu diketahui arah sudut nol derajatnya. B
Contohnya adalah sebagai berikut : Tempat Alat Keada an Bidikan Ke Bacaan Skala mendatar Sudut Mendatar Rata-rata P B A(kiri) 62 00'30" 35 07' 53" 35 07' 53" B B(kanan) 97 08'23" LB B(kanan) 277 08'23" 35 07' 53" LB A(kiri) 242 00'30" B = Biasa LB = Luar Biasa Bacaan Skala Mendatar, artinya sudut pada bidang horizontal
Saat membaca sudut mendatar, terdapat dua sudut yang dapat dihasilkan yaitu : 1. Sudut dalam β1 2. Sudut luar β2 A β2 β1 P B Untuk perhitungan posisi, harus hati-hati sudut mana yang digunakan karena akan berpengaruh terhadap Azimuth yang dihasilkan.
Seperti diketahui, azimuth adalah sudut yang dimulai dari arah Utara. Arah Utara dapat diketahui besarannya jika kita memiliki dua buah titik yang memiliki koordinat pada sistem yang sama. Misal : Maka dengan mudah kita mendapatkan informasi bahwa : 1. Azimuth A ke B = atan (XB-XA) = atan (84-23) = - 50,659481840 o (YB-YA) (26-76) Minus karena sudutnya bersebrangan, sehingga ditambah 180 o menjadi 129,34051816 o X Y A 23 76 B 84 26 2. Jarak datar A ke B = akar ((XB-XA)^2+(YB-YA)^2) = 78.873 satuan
Sering terjadi kekeliruan dengan menganggap sudut yang dihasilkan dari bacaan skala merupakan azimut. Untuk meminimalisir keragu-raguan yang timbul karenanya, kita dapat menggunakan bantuan sketsa sebagai alat bantu perhitungan. Misal dari perhitungan sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran sebagai berikut : Dari titik A, dilakukan pengukuran untuk menentukan titik C. Data yang diambil di lapangan adalah sebagai berikut ; 1. Dari A menembak titik C dengan bacaan = 12 o 43 17 2. Dari A menembak titk B dengan bacaan = 63 o 16 44 3. Jarak horizontal dari A ke C = 27.821 meter
1. Plot titik A dan B sesuai koordinatnya Ingat bahwa jika titik sudah memiliki koordinat, maka arah Utara otomatis adalah arah sumbu Y.
2. Gambarkan data pengukuran yang didapatkan a. Tarik garis dari A ke B sebagai acuan b. Hitung sudut mendatar dengan cara menselisihkan bacaan A ke B dengan A ke C. Sudut mendatar BAC = 63 o 16 44-12 o 43 17 = 50 o 33 27. c. Perhatikan bahwa posisi bacaan ke titik B nilainya lebih besar daripada bacaan ke C. Artinya bahwa posisi titik C berada di kiri (berlawanan arah jarum jam jika melihat dari A ke B) C 12 o 43 17 βbac = 50 o 33 27 Didapatkan arah ke titik C 63 o 16 44
Dari data diketahui nilai azimut AB sebesar 129,34051816 o Dari sketsa AC dapat dihitung dengan hubungan : AC= ABβBAC, sehingga : AC = 129,34051816 o - 50,5575 o AC = 78,783018160 o C Ket : AC AB βbac
Azimut adalah sudut dari Utara. Permasalahan yang terjadi adalah bahwa terdapat perbedaan jenis UTARA. Utara yang mengacu kepada sumbu magnet bumi (utara magnetis), dan Utara Geografis yaitu Utara terhadap bidang Ellipsoid yang digunakan. Perbedaan arah Utara Magnetis dan Utara Geografis disebut dengan deklinasi. Nilai deklinasi akan mendekati nol pada area khatulistiwa, dan semakin naik mendekati arah kutub. Tentunya hal ini mengakibatkan lahir juga Azimut Geografis dan Azimut Magnetis.
Apa pentingnya kita mengetahui hal ini? Peralatan ukur yang digunakan untuk mendapatkan azimut ternyata ada yang menggunakan sistem magnetis, ada juga yang geografis. Theodolit T-0 dan Kompas adalah peralatan ukur yang menggunakan sistem utara magnetis GPS adalah salah satu alat yang menggunakan sistem utara geografis
Terdapat titik KLM, alat berdiri di titik L menembak titik K dan M dengan bacaan sebagai berikut : Bacaan sudut ke K : 323 o 47 29.84. bacaan ke M : 271 o 51 13.43 Jarak datar dari L ke K = 143,752 meter. Azimuth LM = 14 o 31 42.07 Koordinat titik L = xl = 151 + dua dijit terakhir NIM. yl = 254 Gambarkan sketsa pengukuran berapa nilai xk dan yk? Uraikan tahapannya