PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI

dokumen-dokumen yang mirip
PROSIDING SINDHAR Vol: 1 - ISSN: Penerbit: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bosowa

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

TITIK ARIYANI HALIMAH A

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

YUNICA ANGGRAENI A

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pada prinsipnya

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran di sekolah hendaknya dapat memberikan manfaat bagi

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari proses pemerolehan

MARLINA BAKRI (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNCP)

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

Kata Kunci: Keaktifan, Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi TANDUR

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi. dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuniar Afrilian, 2013

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. keluaran ( Output ) dengan kompetensi tertentu. Proses belajar dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dinilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 2 KALITINGGAR PURBALINGGA

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta keterampilan

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Menurut

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II LANDASAN TEORI. Kelas VIII A SMP 10 November Binangun Dengan Pendekatan Kontekstual

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING YANG DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-G SMP NEGERI 7 MALANG ARTIKEL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu teori belajar yang cukup dikenal dan banyak implementasinya dalam

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

Transkripsi:

255 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diawali dengan perencanaan, observasi, tindakan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 88.24% atau 30 siswa yang mencapai nilai 70 ke atas, kemudian 11.76% atau 4 siswa yang memperoleh nilai di bawah 70. Jadi, hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi melalui pendekatan kontekstual. Kata kunci : Menulis, karangan, argumentasi, pendekatan, kontekstual. *(Dosen DPK. FKIP Universitas 45 Makassar)

256 PENDAHULUAN Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah diarahkan kepada pengajaran keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Kemampuan berbahasa, khususnya berbahasa Indonesia sangat penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan siswa berbahasa secara kreatif. Salah satu saran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam berbahasa adalah melalui tulisan atau kegiatan menulis. Berbicara tentang menulis dalam berbahasa bukan hal yang baru bagi kehidupan manusia. Setiap manusia beraktivitas pasti memahami dan menggunakan bahasa dalam menyampaikan informasi, baik secara lisan maupun tertulis. Jadi, dapat dipertegas bahwa menulis merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia karena dengan menulis, seseorang dapat menyampaikan informasi kepada orang lain secara tertulis, terutama pada jarak jauh. Sebab pada saat seseorang menyampaikan sebuah informasi kepada orang lain yang berjauhan, informasi bisa disampaikan dalam bentuk tulisan. Jika ditinjau secara umum, tulisan dapat diartikan sebagai alat komunikasi secara tertulis. Dengan tulisan orang dapat menyampaikan ucapan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Jadi, keterampilan menulis itu sangat penting bagi manusia. Maka dari itu, sejak orang masuk sekolah, sudah diajarkancara menulis dan pentingnya keterampilan menulis. Pada zaman modern sekarang ini, teknologi berkembang secara cepatdan sangat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi. Melalui hasil teknologi tersebut, orang dapat berkomunikasi secara lisan dengan siapa saja sangat mudah walaupun dalam jarak yang sangat jauh. Mereka cukup mengangkat gagang telepon dan menekan nomorlalu berkomunikasi langsung. Namun, adanya kemajuan teknologi elektronik tidak mengurangi peranan tulisan. Bahkan sebaliknya, fungsi keduanya saling menguatkan sebab melalui tulisan, orang dapat melestarikan, menciptakan, dan mengomunikasikan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan itu sendiri atau dengan media komunikasi elektronik lainnya. Tulisan merupakan salah satu alat komunikasi karena tulisan adalah hasil suatu kegiatan menulis. Dengan demikian, tulisan merupakan salah satu alat komunikasi dengan menggunakan media bahasa tulis. Walaupun saling berkaitan dengan bahasa lainnya, kegiatan menulis dapat dibedakan berdasarkan sifatsifatnya, yaitu menulis bersifat ekspresif, menulis bersifat produktif, dan menulis bersifat aktif. Oleh karena itu, komunikasi melalui tulisan itu bersifat tidak langsung, sehingga penulis tidak dapat menjelaskan sesuatu yang diekspresikan dengan unsur-unsur pembantu komunikasi lainnya.

257 Ketidaklangsungan komunikasi antara penulis dan pembaca tersebut mereka dapat menuntut kemampuan yang tinggi pada penulis untuk memunculkan pemahaman pada benak pembaca hanya dengan menggunakan sistem lambang atau tanda permainan angka dan kata secara tertulis. Dalam kegiatan menulis, khususnya di SMP, keterampilan menulis sangat diharapkan. Karena sekarang ini, banyak siswa yang tidak terampil dalam kegiatan menulis karena dipengaruhi oleh alat media seperti komputer atau laptop. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah tingkat SMP, khususnya mata pelajaran keterampilan menulis, guru belum menggunakan pendekatan kontekstual. Karena itu, peneliti menggunakan pendekatan kontekstual untuk meneliti kemampuan menulis siswa SMP. Karena menulis merupakan sebuah keterampilan dimana kemampuan menulis akan meningkat apabila sering berlatih. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dirumuskan permasalahannya, yaitu apakah dengan menggunakan pendekatan kontekstual keterampilan menulis karangan argumrntasi siswa SMP dapat meningkat? PEMBAHASAN Keterampilan berbahasa terdiri atas beberapa aspek, yaitu menyimak/ mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Perkembangan berbahasa terus meningkat sejalan dengan umur dan pengalaman dalam lingkungan dan disekolah. Awal masuk sekolah dasar seseorang sudah diajarkan keterampilan menulis, karena menulis adalah suatu alat komunikasi secara tertulis. Menulis merupakan suatu proses kreatifitas menuangkan gagasan ataupun ide yang ada di dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan tujuan tertentu. Menulis adalah suatu bentuk berfikir yang dituangkan dalam kata-kata yang mudah dipahami dan mudah dimengerti. Menulis tidak jauh berbeda dengan mengarang, kedua-duanya sama-sama pengungkapan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Menurut Mc Crimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141), menulis merupakan sebagai kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih halhal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan sistem tanda konfensional. Istilah menulis didekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah sedangkan istilah mengarang didekatkan pada proses kreatif yang berjenis kreatif nonilmiah. Kegiatan menulis dan mengarang pada

258 dasarnya sama karena menulis sama dengan mengarang karena seseorang dapat menyusun atau merangkai kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang menyusun pokok persoalan. Di dalam tulisan terdapat pokok persoalan yang disebut gagasan atau pikiran gagasan tersebut menjadi dasar berkembangnya sebuah tulisan. Gagasan dalam tulisan bermacammacam, tergantung dari keinginan seorang penulis. Melalui tulisan seseorang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, pendapat, kehendak, dan pengalamannya pada orang lain, dalam hal seorang pembaca. Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media dalam bentuk tulisan. Setiap penulis pasti memiliki tujuan seperti mengajak, menginformasikan, meyakinkan, membujuk atau menghibur pembaca. Dalam menulis harus ada keterampilan sama halnya dengan kecakapan atau cekatan. Keterampilan menulis adalah keterampilan mengekspresikan pikiran melalui lambang-lambang tulisan, keterampilan menulis termasuk jenis keterampilan aktif, karena penulis aktif mengolah pesan (informasi) yang ingin disampaikan kepada pembaca. Keterampilan ini cukup sulit karena melibatkan olah pikler, pilihan kata, susunan bahasa, gaya kepenulisan sehingga tidak terjadi mis- komunikasi antara penulis dan pembaca. Secara umum menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami. Menulis juga merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Dapat dikatakan bahwa menyalin atau mengkopi huruf-huruf ataupun dalam menyusun suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis kalau orang-orang tersebut tidak memahami tersebut beserta representasinya (Tarigan, 2008: 22). Pada prinsipnya fungsi utama dari menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan pada pelajar berpikir secara kritis. Juga dapat memudahkan seseorang merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi seseorang dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya. Tulisan dapat membantu seseorang untuk menyelesaikan pikiran-pikiran mereka tidak jalan, seseorang menemukan apa yang sebenarnya mereka pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasangagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual. Menulis adalah suatu bentuk berpikir tetapi

259 justru berpikir bagi pembaca tertentu dan bagi waktu-waktu tertentu. Salah satu tugas-tugas terpenting penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting diantara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan susunan, dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berpikir dalam atau dengan cara tertentu. Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat. Situasi yang harus diperhatikan dan dimanfaatkan itu adalah: (a) Maksud dan tujuan sang penulis (Perubahan yang diharapkannya akan terjadi pada diri pembaca). (b) Pembaca atau penulis (apakah pembaca itu orang tua, kenalan, atau teman sang penulis sendiri). (c) Waktu atau kesempatan (keadaan-keadaan yang melibatkan berlangsungnya suatu kejadian tertentu, waktu, tempat, dan situasi yang menuntut perhatian langsung, masalah yang memerlukan pemecahan, pertanyaan yang menuntut jawaban, dan sebagainya) (Hendry Guntur Tarigan, 2000: 23). Pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga metode ceramah akan menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar. Akibatnya sering mengabaikan pengetahuan awal siswa. Salah satu pendekatan yang memberdayakan siswa adalah Pendekatan Kontekstual. Dalam pembelajaran keterampilan menulis terhadap siswa SMP digunakan pembelajaran kontekstual dengan model pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada informasi. Guru hanya mengolah kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai Student Convered daripada Teacher Convered. Menurut Komalasari (2010) pendekatan kontekstual menempatkan siswa dalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus memperhatikan faktorfaktor kebutuhan individual siswa dan peran guru. Menurut Suyanto (2003:1), CTL dapat membuat siswa terlibat dalam kegiatan yang bermakna yang diharapkan dapat membantu mereka mampu menghubungkan pengetahuan yang

260 diperoleh dikelas dengan konteks situasi kehidupan nyata. Pendekatan kontekstual secara umum adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses belajar agar proses lebih hidup dan lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan kehidupan, baik disekolah maupun diluar sekolah (Nurhadi dan Sendok 2003: 5). Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membentuk siswa mencapai tujuannya. Dalam kelas guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengolah kelas sebagai sebuah tim yang bekerjasama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Dalam pembelajaran kontekstual ada tujuh prinsip pendekatan kontekstual, yaitu kontrutivisme, inquiry, questioning, learning community, modelling, refleksi, dan penilaian autentik. HASIL PENELITIAN Pada aspek ketuntasan belajar, yaitu persentase peningkatan kemampuan menulis karangan dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siklus I sebesar 55,88% atau 19 siswa yang mencapai nilai 70 ke atas, kemudian 50,69% atau 15 siswa yang memperoleh nilai di bawah 70. Data dari siklus I masih perlu perbaikan karena belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu nilai 70 ke atas dengan niali kelasikal 85%. Sedangkan pada sisklus II persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 88,24% atau 30 siswa yang mencapai nilai 70 ke atas, kemudian 11,76% atau 4 siswa yang memperoleh nilai di bawah 70. Jadi, pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi melalui pendekatan kontekstual mengalami peningkatan yang signifikan, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran menulis karangan Argumentasi. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan menulis karangan dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa SMP pada siklus I belum meningkat, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus II. Pelaksanaan proses pembelajaran pada sisklus II menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 88,24% atau 30 siswa yang mencapai nilai 70 ke atas, kemudian 11,76% atau 4 siswa yang

261 memperoleh nilai di bawah 70. Jadi, hasil tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi melalui pendekatan kontekstual. DAFTAR PUSTAKA Anggaraini. 2006. Karangan Argumentasi. Jakarta; Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Blanchard. A. 2001. Contextual Teaching and Learning. Online. http: /www. Horiszonsheipr. org/contextual.htm. 8 k (17 Maret 2003). Ditjen Dikdasmen Depdiknas RI. 2003. Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and Learning (CTL). Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Rafika Aditama. Mahmud, Saifuddin. 2003. Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching Learning). Banda Ace: Dinas Pendidikan NAD dan Universitas Syiah Kuala. Masnur, Muslich. 2012. Melaksanakan PTK itu mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyati, Yeti. 2008. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Universitas Terbuka. Nurhadi dan Senduk.2003. Pembelajaran Kontekstual dan penerapannya dalam KBK. Jakarta: Bumi Aksara. Semi, A. Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Tarigan, Handry, Guntur. 2008. Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.