LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA.

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA

MODUL 4 DASAR RIAS MERAWAT TANGAN, KAKI DAN RIAS KUKU

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

MERAWAT TANGAN, KAKI DAN RIAS KUKU

LAPORAN AKHIR PROGRAM PKM PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan meningkatkan mutu kehidupan setiap individu. Pendidikan

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

MANIKUR DAN PEDIKUR. A. Kuku

UJIAN AKHIR SEMESTER. 1. Base coat adalah kosmetika dasar yang digunakan sebelum memakai cat kuku yang berfungsi untuk.

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH ROTI MANIS SEBAGAI PELUANG BERWIRAUSAHA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA.

ABSTRAK MANFAAT HASIL BELAJAR NAIL ART SEBAGAI KESIAPAN MENJADI NAIL STYLIST

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

MENGINDENTIFIKASI TANGAN, KAKI DAN KUKU

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.

BAB I. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menengah sesuai dengan kompetensi dalam program studi yang dipilih.

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

DIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda:

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dan sanggup bersaing dengan bangsa lain. Dunia pendidikan di

TATA KECANTIKAN KULIT

2016 MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

PERAWATAN WAJAH / FACIAL

SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PERAWATAN RAMBUT. No. SIL/TBB/KEC 217 Revisi : 00 Tgl : 02 Juli 2010 Hal 1 dari 6

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Pandangan masyarakat yang

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan segala aktifitas di berbagai bidang. Sesuai dengan UUD 1945

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kata kunci: Desa Sekaran, lenan rumah tangga, teknik patchwork quilting.

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

RPP MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT PERAWATAN DAN TATA RIAS WAJAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Perawatan Kulit Wajah Secara Manual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak- anak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Ai Nuraeni, 2014 Pembelajaran PAI Untuk Siswa Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. keserasian berbusana, cara komunikasi dan kecantikan wajah.

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara. Oleh karena itu, pemerintah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

DAFTAR ISI. C. Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Menua Dengan Teknologi D. Pertanyaan Penelitian... 42

LAPORAN AKHIR PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. wajah bulat telur, mata bulat besar, kulit mulus dan rambut yang indah, gigi yang

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA

SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Maosul, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016070 (Ketua) Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si./002808710 (Anggota) Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd./000108750 (Anggota) Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani,M.Pd./0026016511 (Anggota) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 109/UN8.15/LPM/201 tanggal 1 Februari 201 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 201 1

KATA PENGATAR 2

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuha Yang Maha Esa atas karunia yang dilimpahkan, sehingga pelaksanaan pengabdian masyarakat yang berjudul Pelatihan Manicure, Pedicure, dan Nail Art pada Siswa Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja. dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Terselenggaranya kegiatan masyarakat ini berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga sudah sepantasnya kami menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ketua LPM Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, atas kesempatan serta kerjasamanya dalam melaksnakan pengabdian masyarakat ini. 2. Kepada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang telah memberikan ijin mengadakan pengabdian di sekolah yang dipimpinya.. Para guru dan siswi Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja atas partisipasinya sebagai peserta dalam P2M ini dan telah mengikuti kegiatan pengabdian ini dengan tekun dari awal sampai akhir.. Rekan-rekan pelaksana kegiatan P2M di lapangan yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Akhir kata kami berharap semoga hasil kegiatan pengabdian ini bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan serta meningkatkan ketrampilan bagi para siswa yang nantinya dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya keterampilan yang telah dimiliki dapat dijadikan bekal berwirausaha setelah lulus dan kembali ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Singaraja, 10 September 201 Pelaksana

DAFTAR ISI HALAMAN MUKA I PENGESAHAN.. Ii KATA PENGANTAR Iii DAFTAR ISI Iv DAFTAR TABEL V BAB I PENHAHULUAN 1.1.Analisis Situasi.. 1 1.2.Perumusan Masalah... 1..Tujuan Kegiatan 5 1..Manfaat Kegiatan.. 5 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1. Metode Pelaksanaan.. 7 a. Kerangka Pemecahan Masalah.. 7 b. Realisasi Pemecahan Masalah 8 2.2. Khalayak sasaran 8 2.. Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan 9 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.1.Hasil. 12.2.Pembahasan. 16 BAB IV PENUTUP.1. Kesimpulan. 17.2. Saran 17 DAFTAR PUSTAKA 18 LAMPIRAN.. 19

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Check list proses manicure dan pedicure... 10 Tabel 2.2 Check list proses nail art... 10 Tabel 2. Pedoman Hasil Evaluasi... 11 Tabel.1 Rekapitulasi Data Proses Manicure... 1 Tabel.2 Rekapitulasi Data Proses Pedicure... 1 Tabel. Rekapitulasi Data Hasil Hasil Nail Art... 15 5

BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan UUD 195, penyandang cacat merupakan warga negara yang punya hak yang sama seperti halnya warga negara yang lain. Yakni penyandang cacat mempunyai hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.untuk mewujudkan hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, peran penyandang cacat diperlukan sarana dan upaya yang lebih memadai, terpadu dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan menciptakan kemandirian dan kesejahteraan penyandang cacat. Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Sebagai individu yang memiliki kekurangan maka mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Pandangan masyarakat yang kurang positif juga justru menambah beban permasalahan bagi para penyandang cacat. Sebenarnya dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada mereka harus disikapi secara positif agar mereka dapat dikembangkan seoptimal mungkin potensinya dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, lingkungan, masyarakat, serta pembangunan bangsa. Dalam rangka memberdayakan dan memenuhi hak-hak bagi anak berkebutuhan khusus, pengelolaan pendidikan luar biasa dituntut untuk dapat memotivasi dan mengembangkan potensi mereka dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang ada dalam program-program sekolah pengembangan potensi peserta didik merupakan hal yang penting dari pelaksanaan proses pembelajaran, guna membekali siswa kelak dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga dapat hidup mandiri, mampu berkompetisi, dan berani 6

mempertahankan kebenaran, serta eksis dalam kehidupan bermasyarakat minimal mempunyai kemampuan untuk menolong dirinya sendiri. Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 15 orang dan Sekolah Menengah Atas 12 orang. Berbagai upaya telah banyak dan tak pernah berhenti dilakukan mulai dari tingkat pusat hinggga di tingkat sekolah untuk mengembangkan pendidikan bagi ABK di SLB B yang semakin bermutu, namun realita yang ada masih menunjukkan belum tercapainya apa yang dicita-citakan. Mutu ABK selama masih dalam proses hingga setelah lulus dari SLB masih diragukan untuk mampu hidup bermasyarakat secara wajar. Hal ini merupakan tantangan dan kewajiban bagi Universitas Pendidikan Ganesha, melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) merencanakan dan melaksanakan pendidikan ketrampilan bagi anak-anak SLB. Dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B Singaraja untuk meningkatkan ketrampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure, dan nail art). Mengingat mereka belum memiliki keterampilan di bidang kecantikan, tersedianya alat-alat kecantikan khususnya alat-alat manicure, pedicuredan nail art yang belum pernah digunakan dan juga belum ada guru di bidang kecantikan sehingga alat-alat tersebut tidak pernah digunakan. Permintaan dari kepala sekolah, guru-guru dan siswa untuk mengadakan pelatihan manicure, pedicure dan nail art karena setiap tahunnya ada perlombaan nail art di tingkat propinsi dan juga keterampilam ini bisa dijadikan bekal untuk mencari pekerjaan dan membuka lapangan pekerjaan. Menurut pendapat Sutrisno (1997) hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Di masa pembangunan sekarang nilai ekonomi semakin berperan, maka keterampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure dan nail art) dipandang 7

sebagai aset yang menguntungkan untuk dikembangkan. Dengan kata lain, manicure, pedicure dan nail artdipandang memiliki potensi ekonomi dalam perdagangan dan dunia pariwisata. Oleh karena itu, kegiatan manicure, pedicure dan nail art ini digalakkan dan diharapkan mampu memperluas lapangan kerja dan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan siswa SLB Bagian B ketika sudah lulus. Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah menicure, pedicure dan nail art. Dipilihnya pelatihan manicure, pedicure dan nair art karena perawatan tangan, kaki, kuku dan seni merias kuku ini sedang trens di masyarakat. Sedangkan teknik yang digunakan tidak terlalu rumit, dan bahanbahan yang digunakan mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal. Teknik merias kuku (nail art) juga sering dilombakan oleh anak-anak SLB di tingkat propinsi. Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Pada sub program Tata Kecantikan 65% kurikulumnya mengajarkan praktikum perawaratan, penataan, rias rambut maupun wajah. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja. 1.1. Analisis Situasi Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 60 orang dan Sekolah Menengah Atas 12 orang. Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidupnya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam bidang kecantikan yang berorientasi pada kesiapan mencari kerja, sedangkan peralatan kecantikan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut. 8

Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA 12 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pengabdian masyarakat pernah dilaksanakan di SLB pada tahun 2012 dan 201, dimana bidang yang diajarkan pada tahun 2012 adalah membuat kerajinan tangan dari kain flanel, dan di tahun 201 membuat lenan rumah tangga dengan menggunakan teknik jumputan. Siswa-siswa sangat antusias dalam mengkuti pelatihan yang dilaksanakan tersebut. Dari pihak sekolah sangat berharap agar pelatihan keterampilan ini berkelanjutan setiap tahunnya. Untuk tahun 201 dari pihak sekolah baik kepala sekolah, guru dan siswa sangat mengharapkan diadakan pelatihan di bidang kecantikan yaitu manicure, pedicure, dan nail art. Kondisi Sekolah Luar Biasa bagian B adalah banyak terdapat alat-alat kecantikan yang belum pernah digunakan, dan siswa belum memiliki ketrampilan dasar di bidang kecantikan (manicure, pedicure dan nail art) sedangkan setiap tahunnya anak-anak SLB mengikuti lomba nail art di tingkat propinsi. Sedangkan di sekolah belum ada guru bidang kecantikan sehingga alat-alat kecantikan yang ada di sekolah belum pernah digunakan. Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure, dan nail art). Mengingat mereka belum memiliki keterampilan di bidang kecantikan, tersedianya alat-alat kecantikan seperti manicure set di sekolah. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja. 9

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan uraian analisis situasi, dapat dikemukanan bahwa anak-anak Sekolah Luar Biasa memiliki kekurangan, maka mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam bidang kecantikan yang berorientasi pada kecakapan hidup, sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut karena tidak ada guru bidang kecantikan. Selain itu anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja sangat membutuhkan ketrampilan tersebut,karena setia tahunnya kegiatan tersebut dilombakan di tingkat propinsi dan diharapkan setelah tamat nanti siap terjun ke masyarakat sudah mempunyai bekal ketrampilam yang memadai, sehingga mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, bukan sebaliknya dianggap beban bangsa. Oleh sebab itu untuk dapat memiliki sejumlah ketrampilam maka diperlukan sejumlah pelatihan ketrampilan yaitu: (a) melaksanakan perawatan tangan dan kuku (manicure) (b) melaksanakan perawatan kaki (pedicure), (c) merias kuku sesuai dengan motif yang diharapkan (nail art). Permasalahan ini harus segera ditangani secara komprehensif melalui strategi dan program yang terpadu agar dapat memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya selebihnya (peralatan/fasilitas) yang ada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Belum pernah diadakan pelatihanmanicure, pedicure dan nail art pada anakanak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang sedang mengenyam pendidikan tingkat SMP dan SMA. 2. Bagaimana tanggapan anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja (Siswa SMP dan SMA) terhadap pelatihan manicure, pedicure dan nail. 10

1.. Tujuan Kegiatan Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di depan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah: a. Untuk memberikan pelatihan manicure, pedikure dan nail art. b. Untuk mengetahui tanggapan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B terhadap pelatihan manicure, pedikure dan nail art. 1..Manfaat Kegiatan Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada : 1. Lembaga Undiksha yaitu merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan wawasan kemasyarakatan kalangan dosen dan mahasiswa, sehingga nantinya terjalin komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan masyarakat, bagi peningkatan peran serta kalangan kampus dalam pemberdayaan masyarakat luas.. Siswa Sekolah Luar Biasa B Singaraja, hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam perawatan tangan dan kaki (manicure, pedicure, dan nail art). Melalui kegiatan pengabdian ini, siswa SLB Bagian B Singaraja tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat dengan segala keterbatasannya, tetapi sebaliknya mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, dan siap bersaing di masyarakat yang penuh dengan tantangan. 11

BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1. Kerangka Pemecahan Masalah Permasalahan yang ada berupa kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat ini, bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B yang memiliki kekurangan fisik. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang rumit, jika anak-anak SLB bagian B tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri. Sedangkan di sekolah tersebut banyak terdapat alat-alat kecantikan (rias) yang belum dipergunakan secara optimal. Akar dari permasalahan adalah siswa SLB Bagian B merupakan sekolah khusus tunarungu dimana mereka cacat dalam hal pendengaran yang kebanyakan sulit untuk mencari pekerjaan, dimana anak-anak tersebut belum pernah dilatih untuk melaksanakan perawatan manicure, pedicure, dan nail art, di sekolah tersebut sudah tersedia alat-alat kecantikan (rias) yang belum digunakan secara optimal, belum ada guru pengajar kecantikan dan permintaan untuk mengadakan pelatihan manicure, pedicure dan nail art dari pihak sekolah (kepala sekolah, guru dan siswa) karena setiap tahunnya ada lomba nail art di tingkat provinsi. Untuk mewujudkan hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, peran penyandang cacat diperlukan sarana dan upaya yang lebih memadai, terpadu dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan menciptakan kemandirian dan kesejahteraan penyandang cacad. Langkah konkritnya mereka harus diberi keterampilan-keterampilan.oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan Dharma ke yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan ketrampilan dalam pelatihan di bidang kecantikan yaitu perawatan manicure, pedicure, dan nail art. 12

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan siswa Selolah Luar Biasa Bagian B (siswa SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai ketrampilan yang akan diberikan, dan selalu menggali ide baru untuk berinovasi dalam berkarya. Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan ketrampilan tersebut para siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan yang produktif dan kreatif. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, () tahap evaluasi. Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja Bali, yang terletak di Jl Veteran Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan perawatan tangan dan kaki (manicure, pedicure dan nail atr). Tahap pelaksanaan berupa penyajian materi secara teori selama 1 hari dilanjutkan dengan pelatihan manicure, pedicure dan nail art di hari berikutnya. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan. 2.2. Khalayak Sasaran Strategis Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, sebanyak 22 orang yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA 7 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Busana dan Tata Kecantikan ) yang mengampu mata Kuliah Manicure dan Pedicure. Bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang melibatkan siswa SMP dan SMA sebagai subyek sasaran. Pengabdian ini dilakukan dalam upaya mengadakan hubungan yang erat melalui pererapan disiplin ilmu khususnya dibidang Tata Kecantikan. Siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang teknik manicure, pedicure, dan nail artyang lebih berkualitas dan memiliki nilai estetika yang lebih baik 1

2.. Metode Kegiatan Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi dan tanya jawab dan pelatihan dilaksanak selama 8 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya : 1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang manicure, pedicure, dan nail art yaitu meliputi, pengertian pedicure, manicure dan nail art, alat dan bahan, teknik perawatan. 2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pelaksanaan manicure, pedicure, dan nail art, peralatan yang diperlukan serta bahan yang digunakan dalam manicure, pedicure, dan nail art.. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode di atas.. Pelatihan perawatan manicure, pedicure, dan nail art ditujukan kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan. 5. Evaluasi hasil akhir. 2.. Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung melalui penilaian kinerja dan hasil produk pada peserta dalam proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan manicure, pedicure dan nail artdilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. Adapun model rubrik yang digunakan adalah rubrik untuk menilai ketrampilan proses sebagai berikut: 1

Tabel 01 Check list proses manicure dan pedicure No Aspek Kemampuan Skala Nilai 2 1 2 1 Persiapan area kerja, alat, lenan, bahan dan kosmetika Proses kerja a. Langkah kerja - Membersihkan tangan - Diagnose - Membentuk dan mengikir - Buffing - merendam dan menyikat (cuticule softener, remover & cuticule massage) - massage b. Ketepatan penggunaan alat c. Ketepatan waktu Hasil kerja Berkemas =sangat baik, =baik, 2=cukup, 1=kurang Tabel 02. Check list proses nail art No Aspek Kemampuan 1 2 5 6 Skala Nilai 2 1 Persiapan area kerja, alat, lenan, bahan dan kosmetika Pengolesan cat kuku dasar Proses pembuatan motif nail art Kombinasi warna nair art Kreatifitas motif Kebersihan dan kerapian hasil akhir Berkemas =sangat baik, =baik, 2=cukup, 1=kurang Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dirata-ratakan dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut: 15

Tabel 2. Pedoman Hasil Evaluasi No Rentangan Nilai Katagori 1 85 100 Sangat baik 2 70 8 Baik 55-69 2 Cukup < 5 1 Kurang 16

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Hasil Pelatihan Menicure, Pedicure, dan Nail Art Kegiatan pelatihan Menicure, Pedicure, dan Nail Art di Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada hari Senin tanggal 21 April 201 sampai dengan 22 April 201. Kegiatan dimulai pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 12.00 wita. Kegiatan diawali dengan mengumpulkan peserta di ruang keterampilan. Target sasaran 20 orang yang terdiri dari siswa SMA dan SMP yang berjenis kelamin perempuan. Peserta semuanya terdiri dari 22 orang yang terdiri dari siswa SMP 15 dan SMA 7 orang. Pada hari pertama dan ke dua melibatkan semua siswa SMA dan SMP. Kegiatan pada hari pertama instruktur (Made Diah Angendari) dibantu oleh instruktur dari dosen PKK Undiksha dan guru-guru keterampilan SMP dan SMA Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan Menicure, Pedicure, dan Nail Art dengan metode ceramah. Peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, dan mereka sangat tertarik untuk mencoba. Selanjutnya instruktur membagi kelompok menjadi 2 kelompok. Kegiatan perkelompok pelatihan Menicure, Pedicure berbeda-beda. Kelompok 1 terdiri dari 10 orang pelatihan Menicure dan kelompok 2 pelatihan pedicure. Adapun kegiatan yang dilakukan pada proses Menicure atau perawatan tangan dan kuku tangan dan pedicure atau perawatan kaki dan kuku kaki pada dasarnya sama, yaitu dari persiapan alat, proses pelaksanaan pembersihan, pengurutan dan perawatan. Kegiatan hari ke dua yaitu hari Selasa tanggal 22 April 201 dilanjutkan dengan pelatihan nail art (menghias kuku). Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri dari kelompok 1 membuat hiasan tumbuhan, dan kelompok 2 membuat hiasan binatang. Adapun kegiatan dalam pelatihan nail art ini adalah memulas kuku dengan cat kuku bening, memulas kuku dengan cat kuku warna sesuai dengan selera, membuat motif sesuai dengan pilihan (motif tumbuhan dan motif binatang) dan terakhir memulas dengan cap kuku bening. Hasil kegiatan pelatihan manicure, pedicure, dan nail art secara umum dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat darai presentasi kehadiran peserta mencapai 100%, dan siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini. 17

Sedangkan berdasarkan perencanaan, proses, hasil praktik, dan berkemas dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel.1 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Pelatihan Manicure No Peserta Perencanaan Proses Hasil Berkemas Total 1 1 2 16 1 12 5 16 6 15 7 15 8 1 9 15 10 1 11 12 Total 9 9 8 8 156 % 88,6% 88,6% 86,% 86,% 88,6% Berdasarkan data pada Tabel.1 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pelatihan manicure dengan persentase 88,6 % dalam kategori sangat baik, tahap proses manicure mencapai 88,6 % dalam kategori sangat baik, pada tahap hasil manicure memperoleh persentase 86, %, dengan kategori sangat baik dan berkemas memperoleh persentase 88, % dengan kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan manicure sesuai dengan harapan. Sementara hasil kegiatan perkelompok 2 yang terdiri dari 11 orang melaksanalan kegiatan pedikure (perawatan kaki dan kuku kaki). Berdasarkan evaluasi didapatkan hasil sebagai berikut: 18

Tabel.2 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Pelatihan Pedicure No Peserta Perencanaan Proses Hasil Berkemas Total 1 1 2 16 1 12 5 16 6 1 7 1 8 1 9 15 10 1 11 1 Total 9 8 0 9 156 % 88,6 88, 90,9 88,6 88,8 Berdasarkan data pada Tabel.2 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pelatihan padicure dengan persentase 88,6 % dalam kategori sangat baik, tahap proses pedicure mencapai 88, % dalam kategori sangat baik, pada tahap hasil pedicure memperoleh persentase 90,9 %, dengan kategori sangat baik dan berkemas memperoleh persentase 88,6 % dengan kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan padicure sesuai dengan harapan. Sementara hasil kegiatan nail art yang terdiri dari 2 kelompok yang terdiri dari masing-masing 11 orang melaksanakan kegiatan nail art. Berdasarkan evaluasi didapatkan hasil sebagai berikut: Berdasarkan evaluasi yang dilakukan instruktur diperoleh hasil sebagai yang dapat dilihat pada Tabel.. 19

Tabel. Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Pelatihan Nail Art No Peserta Perencanaan Proses Hasil Berkemas Total 1 1 2 16 1 12 5 16 6 15 7 15 8 1 9 15 10 1 11 1 12 16 1 15 1 1 15 1 16 15 17 15 18 15 19 1 20 1 21 1 22 1 Total 78 79 81 78 15 % 88,6% 89,8% 92,1% 88,6 89,5% 20

Berdasarkan data pada Tabel. dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pelatihan nail art dengan persentase 88,6 % dalam kategori sangat baik, tahap proses nail art mencapai 89,8 % dalam kategori sangat baik, pada tahap hasil nail art memperoleh persentase 92,1 %, dengan kategori sangat baik dan berkemas memperoleh persentase 88,6 % dengan kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan nail art sesuai dengan harapan..2. Pembahasan Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dipaparkan pada hasil, bahwa kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peserta, guru-guru dan kepala sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja, dimana para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, dan hasilnya juga sangat baik, begitu juga dengan guru-guru dengan senang hati membantu dalam proses awal sampai akhir. Disisi lain masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan, misalnya menentukan waktu, larna pelatihan ini dijadwalkan pada hari dimana siswa mendapat pelajaran keterampialn agar tidak menggangu pelajaran yang lainnya. Sementara jadwal di sekolah banyak liburnya misalnya libur kenaikan kelas, libur hari raya Idul Fitri, perayaan 17 Agustus dan kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan di sekolah dan propinsi. Pelatihan manicure, pedicure dan nail art, instruktur menargetkan membuat macam pelatihan yaitu manicure, pedicure dan nail art dan target tersebut terpenuhi. Kegiatan nail art siswa diperbolehkan memilih motif yang diinginkan dan sesuai dengan contoh yang diberikan instruktur. Namun demikian, kerjasama yang proaktif antar siswa untuk menyelesaikan setiap proses manicure, pedicure dan nail, mereka kerjakan dengan penuh tanggung jawab. Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka sangat disiplin dengan waktu, walaupun mereka memiliki kekuarangan yaitu tidak bisa mendengar dan berbicara, tetapi mereka punya semangat yang besar untuk belajar. 21

BAB IV PENUTUP.1. Simpulan Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan kegiatan pelatihan manicure, pedicure, dan nail art telah berhasil melaksanakan proses manicure, proses pedicure dan proses nail art dengan motif tumbuhan dan binatang. Kriteria pelatihan manicure, pedicure dan nail art dengan persentasi setiap tahapan perencanaan, proses pelaksanaan, hasil, dan berkemas. 2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan manicure, pedicure dan nail art ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari idikator kehadiran siswa mencapai 100% dari target, dan selama kegiatan berlangsung mereka sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegitan..2. Saran 1. Kegiatan P2M di Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, mendapat respon yang positif, tentunya hal ini bisa ditindaklanjuti pada waktu berikutnya, dengan bidang-bidang yang lain misalnya menjahit, membatik, painting, dan juga bidang tata rias lannya, sehingga siswa memiliki ketrampilan yang mencukupi untuk bekal hidupnya nanti. 22

DAFTAR PUSTAKA Dewi Muliawan, Neti Suriana. 201. A-Z tentang Kosmetik. Jakarta. Gramedia. Herni Kusantati. 2009. Tata Kecantikan Kulit Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Depdiknas. Irina Damayanti, Anda Nurlaila. 19 Juni 2010. Setiap wanita pasti ingin kuku tangannya terlihat cantik dan indah. http://setiapwanita.htm. Diakses 1 September 201. Leigh Toselli. 2008. Panduan Lengkap Manicure dan Pedicure. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Mira. 8 September 2011. Cara Menicur di http://caramenikurdirumah.htm. Diakses 1 September 201. Rumah. Nelly hakim. 2001. Kosmetologi tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar. Jakarta. PT Carina Indah Utama. 2

Lampiran 1. Daftar hadir 2

Lampiran 2. Foto Kegiatan Manicure 25

Foto Kegiatan Pedicure 26

Foto Kegiatan Nail Art 27

Foto Hasil Nail Art 28

29

0

Lapiran. Langkah-langkah Manicre dan Pedicure Langkah-langkah Manicure a. Membersihkan tangan dan kuku 1) Bersihkan tangan dan kuku menggunakan washlap basah untuk mengeluarkan kotoran dan debu. 2) Bersihkan cat kuku dengan kapas yang dibasahi remover/aceton. Kemudian kapas ditarik keluar melalui ujung kuku. a. Mendiagnosis tangan dan kuku. b. Tujuan diagnosis adalah untuk mengetahui kondisi c. tangan dan kuku, untuk mengetahui tindakan perawatan yang d. dapat dilakukan, dan untuk mengetahui jenis kosmetik yang e. dapat diaplikasikan pada saat manicuring. d. Membentuk dan mengikir kuku. 1) Potong kuku, kemudian kikir dan bentuk menjadi oval atau sesuai keinginan. 2) Lanjutkan membentuk dengan ampelas (emory board). 1

e. Merendam dan menyikat. 1) Rendam tangan ke dalam baskom yang berisi air hangat diberi sabun cair/foam bath. 2) Sikat kuku satu persatu. ) Keringkan tangan dengan handuk. f. Merawat tangan dan kuku 1) Bersihkan bagian dalam pada ujung kuku lepas dengan alat segitiga. 2) Bersihkan tangan mulai siku sampai ujung jari dengan kometik pembersih ) Angkat pembersih dengan kapas yang dibasahi kosmetik penyegar. ) Beri kuku (10 jari) dengan skin food cream. 5) Dorong lipatan kuku dengan orange stick, kemudian dengan baja pendorong segi empat. 6) Tekan bagian tepi kuku dengan pisau kutikel. g. Mengurut tangan 1) Kenakan krim masase pada tangan mulai siku sampai jari, kemudian ratakan. 2) Gerakan Effleurage dengan menggunakan telapak tangan, usap punggung 2

tangan arah ke atas, dan ulangi 9x. ) Gerakan friction menggunakan kedua ibu jari tangan, usap dan tekan ke atas sampai siku, turun dengan gerakan melingkar, ulangi 9x, buat gerakan friction pada pergelangan tangan ke kiri dan ke kanan 9x, buat gerakan friction pada punggung tangan, sebanyak 9 x. ) Gerakan trocking pada telapak tangan dengan menggunakan kedua ibu jari bergantian mengusap dan menekan arah silang pada telapak tangan 9 x. 5) Gerakan effluerage pada telapak tangan, kedua ibu jari bersamaan mengusap, menekan ke atas dan turun dengan gerakan zig zag 9 x. 6) Friction pada setiap ruas jari mulai ibu jari sampai kelingking x.

7) Gerakan pergelangan tangan dengan arah ke depan, belakang, kiri, kanan, putar arah jarum jam, putar berlawanan arah jarum jam masing-masing x. 8) Gerakan effleurage seluruh tangan 6x. 9) Membersihkan krim pengurut yaitu angkat krim mengurut dengan kapas yang dibasah face tonic, bersihkan dengan wash lap yang dibasahi air hangat, dan segarkan dengan air dingin. h. Memberi hand lotion dan hand powder pada kedua tangan dan ratakan i. Mengecat kuku dengan cara : pulaslah seluruh permukaan kuku dengan cat kuku dasar (base coat), tunggu sampai kering dan pulaslah bagian demi bagian kuku dengan cat kuku (nail enamel), mulai ujung kuku, bagian tengah kuku, sisi kiri, sisi kanan, dan tunggu sampai kering, serta pulaslah seluruh permukaan kuku dengan cat kuku penutup (top coat)

Langkah-langkah Pedicure a. Membersihkan Kaki 1) Siapkan air dalam baskom yang dibubuhi dettol. 2) Bersihkan kaki dengan cara mengelap dengan wash lap mulai lulut sampai dengan ujung jari. ) Bersihkan cat kuku dengan kapas yang dibubuhi acelon/nail remover. Kemudian kapas ditarik keluar melalui ujung kuku. b. Mendiagnosis Kaki dan Kuku Lakukan diagnosis untuk perawatan kaki dan kuku c. Membentuk dan Mengikir Kuku 1) Potonglah kuku dengan gunting kuku. 2) Kikir dan bentuk sesuai keinginan klien. ) Lanjutkan membentuk dengan amplas (emory board). d. Merendam dan Menyikat kaki dan kuku kaki 1) Rendam kaki ke dalam baskom yang berisi air hangat diberi sabun cair sampai mata kaki. 2) Sikat kuku satu persatu dengan sikat kuku. ) Keringkan kaki dengan handuk 5

e. Merawat Kaki dan Kuku 1) Bersihkan bagian dalam pada ujung kuku lepas dengan baja segitiga. 2) Bersihkan kaki mulai lutut sampai ujung kaki dengan kosmetik pembersih. ) Angkat kosmetik pembersih dengan lepas yang dibasahi kosmetik penyegar. ) Berikan dengan (10 jari) skin food cream. 5) Dorong lipatan kuku dengan orange wood stick, kemudian dengan baja pendorong segi empat 6) Bersihkan bagian tepi kuku (kutikula) dengan baja segitiga f. Mengurut kaki Mengurut (massage) kaki dilakukan agar kaki lebih fleksibel, terpelihara dengan baik dan kulitnya lembut. Pengurutan dilakukan terutama sampai mata kaki atau betis. Gunakan cream massage untuk mempermudah pengurutan. Gerakan pengurutan yang dapat dilakukan yaitu : effleurage, petrisage, vibratie, friction, tapotage dan paduan dari gerakan-gerakan tersebut. Semua pengurutan dan pembersihan dilakukan ke arah atas. Lama pengurutan sedikitnya 5 menit. Pengurutan pada perawatan kaki, memuat berbagai aktivitas gerakan sebagai berikut: 1) Memakai ibu jari membuat lingkaran (petrisasi) kecil-kecil di jari-jari, dimulai dari jari kelingking kaki kanan, kemudian kaki kiri masingmasing jari diulang 2) Membuat gerakan mencabut di setiap jari, dimulai dari jari kelingking kali 6

Membuat lingkaranlingkaran di seluruh punggung kaki dengan jari tengah dan jari manis kedua tangan sampai ke tumit kali Dengan jari tengah dan jari manis kedua tangan dari mulai pergelangan kaki melingkar-lingkar di sepanjang sisi kaki sampai di samping lutut kali Membuat usapan (Effleurage) pada betis kaki dengan jari kedua tangan bergantian dari mata kaki sampai di belakang lutut kali Membuat gerakan mendorong sambil melingkar di sepanjang kaki dari pergelangan sampai lutut dengan seluruh tangan kali. Kaki model diletakkan pada lutut pemijat, membuat gerakan mendorong di telapak kaki beberapa kali. Tangan digenggam kali. 7

Kaki model diletakkan di lutut, dipegang pada pergelangan kaki. Tangan kanan memegang sisi jari kemudian membuat gerakan memutar perlahan ke kiri kali ke kanan kali, terakhir kaki didorong kuat. g. Mengecat kuku kaki 1) Berilah spon/kapas kecil diantara jari kaki. 2) Pulaslah seluruh permukaan kuku dengan cat kuku dasar (base coat) dan tunggu sampai kering ) Pulaslah bagian demi bagian dari kuku kaki dengan cat kuku : Pulas dengan arah vertikal pada kuku ibu jari, arah horizontal pada kuku jari yang lain. Tunggu sampai kering, dan pulaslah seluruh permukaan kuku kaki dengan cat kuku penutup (top coat). 8

Lampiran. Kontrak Kerja 9

0

1

2

5

6

7