ANALISIS TEKNIK PENJARIAN KIRI PADA FUGA BWV 997 KARYA JOHANN SEBASTIAN BACH EDISI TRANSKRIPSI FRANK KOONCE. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Musik

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SISTEM SERIAL KOMPOSISI IMPROMPTUS UNTUK GITAR KLASIK KARYA RICHARD RODNEY BENNETT. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Musik.

INTERPRETASI KARYA-KARYA MODEREN UNTUK SOLO GITAR KLASIK DARI KOMPONIS AMERIKA

STRATEGI MENGHADAPI KENDALA TEKNIS PADA FUGUE BWV998 UNTUK SOLO GITAR KLASIK KARYA J.S. BACH. Oleh: Ricky Wijaya, 1 Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn.

TUJUH MODUS PENERAPAN TUJUH MODUS PADA KOMPOSISI MUSIK UNTUK ANSAMBEL GITAR KLASIK

ANALISIS TEKNIK PERMAINAN GITAR MIKE DAWES PADA ARANSEMEN LAGU SOMEBODY THAT I USED TO KNOW KARYA GOTYE (1980-) Tugas Akhir S-1 Seni Musik.

TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik. Oleh : Henry Yuda Oktadus NIM

PENDEKATAN PENJARIAN PADA CELLO TIGA BAGATELA KARYA ROYKE BOBBY KOAPAHA. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh : Nandya Roid Umarul Naves NIM.

ANALISIS AKOR DAN TEKNIK PERMAINAN GITAR DALAM LAGU BECAK FANTASY KARYA JUBING KRISTIANTO. Tugas Akhir S-1 Seni Musik. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga

SILABUS MATA KULIAH GITAR I

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat

TUGAS AKHIR MINAT KOMPOSISI APOLOGIZE FOR ORCHESTRA

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam

ARANSEMEN ORKES KERONCONG TENGGARA PADA LAGU KR. KEMAYORAN SEBAGAI KAJIAN MUSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya. tinggi. Bentuk pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi dalam

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

INTERPRETASI GAYA MUSIK PADA SONATA NO.3 OP.69 BAGIAN I UNTUK CELLO DAN PIANO KARYA L.V. BEETHOVEN. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik.

PEMBELAJARAN BASS ELEKTRIK DI KOMUNITAS JAZZ BOJONEGORO. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh: Listra Yonatan Pasaribu NIM

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh :

ANALISIS EXTENDED TECHNIQUE PADA SONATA FOR GUITAR, OP. 47 KARYA ALBERTO GINASTERA ( ) TUGAS AKHIR. Program Studi S-1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

PENERAPAN TEKNIK PIZZICATO PADA FANTASIA No. 2 UNTUK SOLO BIOLA KARYA BUDHI NGURAH

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

LAPORAN AKHIR TAHUN PERTAMA PENELITIAN FUNDAMENTAL

PERTUNJUKAN RENGGET DALAM RESITAL TUGAS AKHIR MINAT UTAMA POP-JAZZ JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR. Program Studi S-1 Seni Musik

PROSES PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER ANSAMBEL MUSIK DI SMP NEGERI 7 YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

PEMBELAJARAN TROMBONE KELAS X DI SMKN II KASIHAN BANTUL (SMM) YOGYAKARTA TAHUN AJARAN (2014/2015)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

ANALISIS BENTUK LAGU ARBAB KARYA BONAR GULTOM UNTUK SOLO VOKAL DAN BRASS BAND ARANSEMEN ERWIN SIRAIT

ANALISIS KOMBINASI TEKNIK WHAMMY BAR DENGAN SUSTAINER PICKUP UNTUK GITAR ELEKTRIK DALAM LAGU WISHPERING A PRAYER KARYA STEVE VAI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk mengukur sejauh mana keterampilan kita dalam. memahami musik, sebagaimana Menurut The Norton/Grove Concise

EKSPLORASI MELODI PATAM PATAM KARO PADA GITAR ELEKTRIK. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh: Jacky Raju Sembiring NIM

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

PEMBELAJARAN TEKNIK GITAR ELEKTRIK PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN DI GAPE MUSICA KLATEN

3. Menambah referensi atau repertoar lagu, khususnya untuk instrumen gitar tunggal.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

PENERAPAN TEKNIK DASAR GHOST NOTES PADA BASS ELEKTRIK DAN DOUBLE BASS

SILABUS INSTRUMEN PILIHAN WAJIB IV (GITAR) SM 416

ANALISIS STRUKTURAL LAGU PILIH SIDANG ATAU BERDAMAI KARYA GRUP BAND MORFEM. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh: Dwi Putra Haryu NIM.

PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK VOKAL PADA PADUAN SUARA BINA VOKALIA DI SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh :

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

SONATA JAZZ REGGAE UNTUK FORMAT COMBO BAND

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

ANALISIS TEKNIK PERMAINAN GITAR DALAM RONDO IN A MINOR KARYA DIONISIO AGUADO SKRIPSI

TEKNIK GITAR FLAMENCO DAN PENERAPANNYA PADA REPERTOAR PUNTA UMBRIA KARYA PACO DE LUCIA ( )

BAB II LANDASAN TEORI

SENI MUSIK SMK. I. Budi Linggono

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TEKNIK-TEKNIK FINGERSTYLE PADA LAGU COWBOY S DREAM KARYA TOMMY EMMANUEL DALAM INSTRUMEN GITAR AKUSTIK. Oleh: Adam Malik NIM:

SOLUSI MENGATASI KESULITAN TEKNIK PERMAINAN CELLO PADA SONATA FOR UNACCOMPANIED CELLO, OP. 8, 3 rd MOVEMENT KARYA ZOLTAN KODALY

PEMBELAJARAN PRAKTIK MENYANYI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 NANGGULAN KULON PROGO

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

MENGENAL IRAMA 8 BEAT

KASIH IBU KOMPOSISI MUSIK PROGRAM UNTUK COMBO JAZZ

KARAKTERISTIK PERMAINAN KUARTET GESEK PADA LAGU WALTZ AFTER LASSE IN LYBY. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

PENERAPAN HARMONI KWARTAL PADA IMPROVISASI JAZZ GITAR NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Ahmad Fariz Sanji NIM

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

SUITA TIGA EKSPRESI SEBUAH KOMPOSISI MUSIK UNTUK BIG BAND

PEMBELAJARAN INSTRUMEN MAYOR TROMBONE UNTUK SISWA PEMULA DI SMKN 2 KASIHAN BANTUL (SMM) YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

PENDEKATAN PENJARIAN PADA CELLO TIGA BAGATELA KARYA ROYKE BOBBY KOAPAHA. Oleh : Nandya Roid Umarul Naves 1, Asep Hidayat 2

PROSES PEMBELAJARAN PIANO POP GRADE I DI RHYTHM STAR MUSIC SCHOOL JOGJA

BAB IV PENUTUP. The Czech Fairy Tales merupakan karya dari era modern yang menarik. Bagian

PEMBELAJARAN TEKNIK BERMAIN TRUMPET PADA REPERTOAR THE DEBUTANTE KARYA HERBERT L. CLARKE DI JURUSAN MUSIK FSP INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

TINGKAT KABUPATEN/KOTA BANTEN 2015

PEMBELAJARAN MUSIK PADA SISWA KELAS V DI SD JOANNES BOSCO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TEKNIK PERMAINAN TREMOLO DALAM LAGU RECUERDOS DE LA ALHAMBRA KARYA FRANCISCO TARREGA. Oleh : Gulfo Herditto,1 Kustap,2 Hadi Susanto.

PEMBELAJARAN ETUDE 80 GRADED STUDIES PADA SISWA KLARINET KELAS X DI SMKN II KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN (2015/2016)

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

ESTER KOMPOSISI MUSIK PROGRAM BERDASARKAN KITAB ESTER UNTUK MUSIK KAMAR SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Musik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berstruktur dan berprogram, di mulai dari pendidikan dasar,

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo

Suita Zodiak Komposisi Musik untuk String Kuartet dan Trio Woodwind

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE SUZUKI DALAM PEMBELAJARAN BIOLA ORANG MUDA KATHOLIK (OMK) DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS PUGERAN. Oleh:

PERANAN HORN SECTION PADA LAGU GET IT ON KARYA BRIAN CULBERTSON TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 SENI MUSIK. Oleh: Fandry Marbun NIM.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

Gambar bagian-bagian gitar

PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR TROMBONE SISWA SISWI KELAS X SMKN 2 KASIHAN BANTUL

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

Transkripsi:

ANALISIS TEKNIK PENJARIAN KIRI PADA FUGA BWV 997 KARYA JOHANN SEBASTIAN BACH EDISI TRANSKRIPSI FRANK KOONCE TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Musik Oleh: Arindra Krsitiaji NIM. 0811179013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015

ANALISIS TEKNIK PENJARIAN KIRI PADA FUGA BWV 997 KARYA JOHANN SEBASTIAN BACH EDISI TRANSKRIPSI FRANK KOONCE Oleh: Arindra Kristiaji NIM. 081179013 Karya tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk mengakhiri jenjang pendidikan sarjana strata pertama pada Program Studi S-1 Seni Musik dengan kelompok bidang kompetensi Musik Pertunjukan Diajukan kepada: JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 i

Tugas Akhir Program Studi S-1 Seni Musik ini Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan dinyatakan lulus tanggal 2 Juli 2015 Tim Penguji: Dr. Andre Indrawan, M.Hum., M.Mus.St. Ketua Program Studi/ Ketua Rahmat Raharjo, S.Sn,. M.Sn. Pembimbing I/Anggota Joko Suprayitno, S.Sn. Pembimbing II/Anggota Drs. Royke Bobby Koapaha, M.Sn. Penguji Ahli/Anggota Mengetahui, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta Prof. Dr. Yudiaryani, M.A. NIP. 19560630 198703 2001 ii

MOTTO Awali dengan niat yang benar, Jalani proses dengan ihklas, Biarkanlah hasil-nya menjadi kejutan. iii

INTISARI Teknik penjarian pada gitar klasik merupakan sebuah hal vital. Kesadaran dalam pengolahan teknik penjarian kiri maupun kanan merupakan sebuah sarana utama untuk dapat merepresentasikan unsur musikal dari sebuah karya musik. Pada karya fuga BWV 997, penerapan teknik penjarian didasarkan pada analisis terhadap struktur musikal-nya. Prioritas struktur musikal dari fuga BWV 997, yakni subject, answer (sekuen-answer), counter-subject, serta motif yang muncul pada episode. Penerapan teknik penjarian pada karya ini, tentu saja berdasarkan kebutuhan untuk menojolkan materi tersebut secara konsisten, baik dalam artikulasi maupun timbre. Hal utama yang juga perlu dipahami dalam penerapan penjarian pada karya fuga BWV 997 adalah kesadaran akan tiap jalur suara yang ada di dalam karya tersebut. Dalam memainkan kontrapung dapat diakomodasi dengan baik ketika indepedensi jalur suara tersebut dapat dimainkan sesuai fungsinya. Fungsi tersebut juga harus terakomodasi dengan pemahaman akan penjarian efektif. Secara umum ke-efektifan ini didasari oleh beberapa faktor, yakni anatomi, legato-playing, serta timbre. Penulisan ini merupakan sebuah analisis penerapan teknik penjarian kiri pada karya Fuga BWV 997 karya Johann Sebastian Bach, transkripsi Frank Koonce. Kata kunci : Fuga BWV 997, teknik penjarian iv

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Gusti Yesus Kristus, Tuhan semesta alam, atas segala berkah, dan anugerah-nya, sehingga Tugas Akhir ini bisa terselesaikan. Kepada keluarga yang telah memberi restu bagi penulis untuk melanjutkan studi di ISI Yogyakarta, sungguh penulis tidak bisa mendeskripsikan rasa terima kasih yang tepat dalam kata-kata. Semoga kedua orang tua, memperoleh balasan sebesar-besarnya. Semoga tulisan ini adalah bagian dari langkah mengantarkan balas jasa kepada keluarga penulis. Kepada ISI Yogyakarta khususnya Jurusan Musik, penulis ingin mengucapkan spesial terima kasih yang ditujukan untuk: 1. Dr. Andre Indrawan, M.Hum., M.Mus.St., selaku Ketua Jurusan Musik 2. Wahyudi, S.Sn., selaku dosen wali. 3. Rahmat Raharjo, M.Sn, selaku dosen pembimbing I 4. Joko Suprayitno, S.Sn, selaku pembimbing II 5. Drs. Royke B. Koapaha, M.Sn, selaku dosen mayor gitar klasik 6. Seluruh dosen pengampu mata kuliah yang diambil oleh penulis. 7. Seluruh karyawan Jurusan Musik ISI Yogyakarta. 8. Seluruh teman-teman di Jurusan Musik dan semua Jurusan di lingkungan FSP ISI Yogyakarta. Yogyakarta, 2015 Arindra Kristiaji v

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii INTISARI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR NOTASI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Tinjuan Pustaka... 4 F. Metode Penelitian... 5 G. Sistimatika Penulisan... 6 BAB II LANDASAN TEORI... 7 A. Gitar Klasik... 7 B. Teknik Permainan Gitar Klasik... 8 1. Teknik petikan jari kanan... 9 2. Teknik penjarian kiri... 10 3. Faktor pemilihan kombinasi jari kiri... 14 vi

C. Kontrapung pada gitar klasik... 16 D. Johann Sebastian Bach... 20 BAB III ANALISIS TEKNIK PENJARIAN KIRI PADA FUGA BWV 997... 24 A. Struktur Musikal Fuga BWV 997... 24 B. Materi penyusun fuga... 26 1. Subject... 26 2. Answer... 27 3. Counter-subject... 28 4. Bridge dan Episode... 28 C. Analisis Teknik Penjarian Kiri... 29 1. Bagian A (Eksposisi)... 30 2. Bagian B (Middle Entries/ Seksi Developmental)... 39 D. Kesimpulan analisis... 52 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 54 A. Kesimpulan... 54 B. Saran... 55 DAFTAR PUSTAKA... 56 LAMPIRAN... 57 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Anatomi gitar klasik standar... 7 Gambar 2 : Posisi sendi jari pada petikan apoyando... 9 Gambar 3 : Gerakan jari pada petikan tirando... 10 Gambar 4 : Extensor Tendon yang mengontrol kinerja jari-jari kiri... 14 Gambar 5 : Bagan struktur musikal bagian Eksposisi Fuga BWV 997... 25 Gambar 6 : Bagan struktur musikal bagian Middle Entries Fuga BWV 997... 25 Gambar 7 : Bagan struktur musikal bagian Rekapitulasi Fuga BWV 997... 26 Gambar 8 : Pergerakan jari kiri pada bir. 15... 34 Gambar 9 : Pergerakan jari pada birama 75... 46 viii

DAFTAR NOTASI Notasi 1 : Posisi Dasar (Fuga BWV 997 bir.1)... 11 Notasi 2 : Posisi regang (bir.2) dan rapat (bir.8) pada Fuga BWV 997... 11 Notasi 3 : Penggunaan hinge-barre pada Gavotte (bir.4) dari Suita G minor... 12 Notasi 4 : Crossing-barre pada Fuga BWV 997 (bir.57)... 13 Notasi 5 : Penggunaan guide finger pada Fuga BWV 997 (bir.17)... 13 Notasi 6 : Arah tangkai not sebagai indikasi jalur suara fuga BWV 997... 17 Notasi 7 : Implikasi harmoni pada fuga BWV 997 (bir.1-4)... 18 Notasi 8 : Indikasi compound line pada fuga BWV 997(bir 88-92)... 18 Notasi 9 : Ambitus melodi utama pada subject fuga BWV 997... 18 Notasi 10 : Florid Counterpoint dalam berbagai rasio ritmis dan gerakan interval pada fuga BWV 997 (bir. 80-82)... 19 Notasi 11 : Subject tipe soggeto... 26 Notasi 12 : Subject tipe andamento... 27 Notasi 13 : Tonal dan Real Answer terhadap subject... 28 Notasi 14 : Counter subject pada fuga 997 (bir. 2-3)... 28 Notasi 15 : Episode (di tandai dalam kotak) menjadi penghubung kemunculan subject-answer di T.N E Minor... 29 Notasi 16 : Simbolisasi untuk mengidentifikasi register pada Fuga BWV 997... 29 Notasi 17 : Penjarian pada materi utama fuga BWV 997 pada bir. 1-3)... 30 Notasi 18 : Pemilihan penjarian pada bagian Episode I (bir.4-7)... 31 Notasi 19 : Pergerakan jari kiri pada 3 jalur suara (bir 7-9)... 32 Notasi 20 : Gerak jari pada bagian episode II (bir 10-15)... 33 Notasi 21 : Teknik penjarian pada birama (17-19)... 34 Notasi 22 : Penjarian kiri pada birama 20-25... 35 Notasi 23 : Teknik penjarian pada bir.26-30... 36 Notasi 24 : Teknik penjarian pada birama 31-34... 37 Notasi 25 : Penjarian pada birama 35-40 1/2... 38 Notasi 26 : Codetta pada birama 42-48... 39 Notasi 27 : Teknik penjarian pada birama 49-54... 40 ix

Notasi 28 : Penggunaan crossing barre untuk mengakomodasi compound line... 40 Notasi 29 : Penjarian pada birama 58... 41 Notasi 30 : Pergantian jari untuk mempertahankan durasi nada suara atas (bir. 59-60)... 42 Notasi 31: Teknik penjarian pada birama 61-66... 43 Notasi 32 : Teknik penjarian pada birama 67-70... 43 Notasi 33 : Teknik penjarian pada birama 71-75... 44 Notasi 34 : Teknik penjarian pada birama 76-79... 46 Notasi 35 : Pengaplikasian teknik penjarian pada birama 80-82... 47 Notasi 36 : Penggunaan teknik penjarian kiri pada birama 83-87... 48 Notasi 37 : Teknik penjarian yang didasarkan pada analisis compound line (bir. 88-92)... 49 Notasi 38 : Teknik penjarian pada birama 93-101... 50 Notasi 39 : Penggunaan teknik penjarian pada birama 102-104... 50 Notasi 40 : Codetta pada akhir bagian middle entries (bir. 105-109)... 51 x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gitar merupakan instrumen musik yang populer di masyarakat. Instrumen dapat dimainkan sebagai instrumen tunggal, grup maupun sebagai pengiring musik vokal. Sebagai instrumen tunggal, gitar merupakan instrumen harmonis yang dapat memainkan melodi, akor dan bass secara bersamaan. Dalam penyajian musik instrumental, saat ini sudah banyak grup musik yang menggunakan format ansambel gitar sebagai konsep utama penyajian musik mereka. California Guitar Trio, G3 ( Amerika ), Trisum ( Indonesia ), adalah beberapa contoh dari grup musik tersebut. Sebagai pengiring vokal, selain dalam format grup musik populer yang terdiri atas drum, bass, gitar,dan vokal, bentuk vokal grup yang menggunakan ansambel gitar sebagai instrumen pengiring juga banyak diminati, vokal grup seperti ini di antaranya yaitu Los Panchos (Mexico), Sam Bimbo (Indonesia). Sebagai instrumen harmonis, gitar juga merupakan bagian vital dalam penyajian musik gitar klasik tunggal. Sehubungan dengan hal itu, banyak kalangan juga mulai menaruh perhatian khusus terhadap musik gitar klasik. Komponis, musikolog, dan juga pembuat alat musik banyak yang mendedikasikan kekaryaannya pada gitar klasik. Sebagai pembuat karya - karya musik, ketiga tokoh ini memiliki andil besar dalam memajukan musik gitar klasik. Fernando Sor, Francisco Tarrega, Leo Brouwer merupakan beberapa komponis musik gitar klasik yang terkenal. Selain aktif sebagai komponis, ketiga tokoh tersebut juga merupakan pemain gitar klasik yang handal. Perkembangan repertoar pada musik gitar klasik meliputi banyak hal. Selain mengacu pada teori musik, eksplorasi teknik permainan dalam rangka pencarian timbre baru juga menjadi hal yang senantiasa digunakan pada konsep kekaryaan para komponis musik gitar. 1

2 Perkembangan teori komposisi dari era ke era merupakan pengaruh besar bagi perkembangan repertoar gitar klasik. Berawal dari musik modal menjadi tonal. Selanjutnya musik tonal menjadi atonal. Selain itu, perkembangan dari musik monofon menjadi polifon dan lain sebagainya juga berpengaruh dalam perkembangan repertoar gitar klasik. Kontrapung (Kennan 1999:2), merupakan sebuah teknik komposisi dalam mengkombinasikan dua atau lebih jalur melodi secara musikal. Dalam hal ini dua jalur melodi tersebut merupakan melodi yang independen namun saling berkesinambungan. Pada era abad ke 18 gaya musik kontrapung (polifon) bergeser cenderung pada aspek linear musik (harmoni), akan tetapi menurut R.O. Morris, hubungan antara kontrapung dan harmoni bukan merupakan dua hal yang berbeda, namun merupakan dua cara mengenai satu hal yang sama. Di era abad 20, kontrapung berkembang lebih pesat dengan diaplikasikannya teori baru seperti Polytonality (Milhaud), Chromatisism (Stravinsky), Twelve Tone System (Arnold Schoenberg), dan beberapa teori independen lainnya. Penjelasan lebih lanjut tentang hal ini akan dibahas pada bab selanjutnya. Di masa Johann Sebastian Bach, kontrapung mengalami masa puncak-nya. Selama karir bermusiknya, Bach telah menciptakan setidaknya 1000 karya musik. Akan tetapi, tidak satupun dari karya tersebut yang dibuat untuk instrumen gitar klasik. Walaupun Lute Suite BWV 997 dalam versi aslinya diciptakan untuk instrumen lute, versi tranksripsi dari karya tersebut telah diterima oleh berbagai kalangan sebagai repertoar standar untuk gitar klasik. Tradisi transkripsi karya J.S.Bach untuk gitar klasik berawal dari era Francesco Tarrega (1852-1909). Hal ini dilakukan oleh beliau untuk mempopulerkan musik gitar klasik pada mainstream musik Eropa di masa itu. Dalam melakukan pemilihan materi untuk dikaji, penulis tertarik pada karya Johann Sebastian Bach yang sering ditranskripsikan ke dalam versi gitar klasik yaitu Fuga dari Lute Suite BWV 997. Transkripsi yang digunakan sebagai bahan kajian dalam tulisan ini, merupakan karya dari Frank Koonce. Transkripsi tersebut diambil dari buku The Solo Lute Works for the Guitar terbitan Neil A.

3 Kjos Music Company tahun 1987. Dalam transkripsi fuga BWV 997 oleh Frank Koonce, beliau mengkombinasikan berbagai manuskrip yang muncul dari era Bach hingga ke abad ke 19. 1 Selain berawal dari faktor subjecttifitas penulis, pemilihan bagian fuga, didasari fakta bahwa bentuk komposisi jenis ini merupakan sebuah cara dan media yang digemari para komponis di era polifoni. Dalam hal ini, fuga menawarkan batasan- batasan, serta kebebasan-kebebasan, yang menjadikan bentuk musik jauh lebih kompleks dari bentuk musik lain yang bersifat polifonis, seperti canon, invention, maupun chaccone. Kompleksitas dalam karya fuga tersebut juga menjadi dasar penulis, untuk menganalisis dampak yang muncul terhadap penjarian dalam gitar klasik. Kompleksitas yang ada pada fuga BWV 997 tersebut juga digunakan sebagai salah satu repertoar dalam resital tugas akhir minat utama musik pertunjukan oleh penulis. Mengacu pada kompleksitas yang muncul pada fuga bwv 997, dalam rangka untuk menyelesaikan program S-1 seni musik dengan minat utama musik pertunjukan. Penulis akan mengkaji dampak antara pengaplikasian teknik penjarian kiri dalam mengakomodasi kontrapung pada karya Fuga dari Lute Suite BWV 997 sebagai materi penulisan skripsi B. Rumusan masalah 1. Bagaimanakah pengaplikasian penjarian terhadap kontrapung pada repertoar Fuga BWV 997 karya Johann Sebastian Bach transkripsi Frank Koonce? 2. Apakah dampak pengaplikasian penjarian tersebut terhadap posisi penjarian tangan kiri tersebut pada intrumen gitar klasik? 1 Frank Koonce, The Solo Lute Works for the Guitar, Neil A. Kjos Music Company, 1987, vii

4 C. Tujuan penelitian 1. Memperoleh pengetahuan tentang penyikapan penjarian pada kontrapung repertoar gitar Fuga dari Lite Suite BWV 997. 2. Memperoleh tambahan informasi tentang efektifitas penjarian tangan kiri dalam repertoar bergaya kontrapung pada gitar klasik. D. Manfaat penelitian 1. Menambah wawasan para gitaris klasik mengenai repertoar bergaya kontrapung dalam permainan gitar klasik. 2. Memberikan kontribusi pada proses transkripsi karya karya kontrapung ke dalam instrumen gitar klasik. 3. Memberikan wacana bagi komponis dalam proses penciptaan repertoar gitar klasik. E. Tinjauan pustaka 1. Graham Wade, A Concise History of Guitar Music, Mel Bay Publication Inc., Pasific, 2001. Repertoar gitar yang menggunakan teknik kontrapung menjadi obyek penelitian penulis. Atas dasar kebutuhan ini diperlukan sebuah sumber yang mencatat berbagai perkembangan repertoar pada gitar klasik dari berbagai era pembabakan musik. Buku ini merupakan salah satu sumber bagi penulis dalam mencari data tentang berbagai repertoar gitar klasik dari berbagai era perkembangan gitar. 2. Kent Kennan, Counterpoint, Prentice-Hall Inc, New Jersey, 1999. Dalam menganalisis sebuah repertoar kontrapung pada gitar klasik, khususnya pada repertoar Fuga dari BWV 997, diperlukan sebuah pengetahuan akan tentang penyikapan dan pengolahan hubungan antar nada dalam sebuah musik pofifon (kontrapung). Dalam penulisan ini dibutuhkan kajian terlebih dahulu terhadap obyek repertoar yang akan dibahas. Buku ini merupakan buku panduan untuk mengidentifikasi berbagai bentuk penerapan kontrapung dalam repertoar gitar klasik. Pengetahuan yang diperoleh akan mempengaruhi perlakuan terhadap berbagai alur melodi dalam sebuah repertoar bergaya kontrapung tersebut. Tinjauan sejarah,

5 perkembangan penggunaan teknik kontrapung, hingga pengaplikasiannya dalam berbagai bentuk musik juga dibahas secara rinci dalam buku ini. 3. Hector Quine, Guitar Technique, Intermediate to Advanced, Oxford University Press Inc., New York, 1995. Dalam penulisan karya ilmiah ini dibutuhkan penjelasan tentang beberapa unsur tentang pengolahan teknik penjarian dalam permainan gitar klasik. Buku ini memberikan petunjuk berbagai rumusan tentang kondisi posisi ideal saat bermain gitar klasik. Berbagai aspek teknis yang dibahas dalam buku ini mencakup sisi psikologis teknis, postur, sitem kinerja tangan kanan dan kiri, serta menyangkut interpretasi dari teknik. 4. Ronald Jerone Sherrod, A Guide to the Fingering of Music for the Guitar,The University of Arizona,1981. Penggunaan teknik penjarian kiri pada gitar didasari pada pengetahuan akan fungsi dan kinerja dari bagianbagian jemari pada tangan kiri. Berbagai faktor menyangkut kapabilitas jari secara natural berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan pada saat memainkan sebuah reportoar. Dengan menyadari kaidah kaidah dasar pergerakan dan kemampuan dari tiap-tiap kombinasi penjarian, tentunya akan mempermudah dalam pengaplikasian sebuah teknik penjarian. Dalam sebuah reportoar yang bersifat kontrapung, pada setiap kombinasi jari dituntut kapabilitas yang maksimal agar dapat memainkan musik dengan lancar dan benar. F. Metode penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Analisis Teoritis. Selanjutnya untuk mendukung penelitian ini, penulis menyusun langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data : pada tahap ini penulis mengumpulkan data-data berupa partitur dari karya fuga BWV 997 dalam berbagai edisi, yakni versi Tillman Hoopstok dan Heinz Teuchert sebagai komparasi dalam proses analisis.

6 2. Analisis data : pada tahap ini penulis menganalisis repertoar BWV 997 transkripsi Frank Koonce yang dipilih, menggunakan data yang didapat dari buku yang menjadi tinjauan pustaka penulis. Setelah dirangkum menjadi sebuah landasan teori, data yang didapatkan menjadi salah satu sumber argumen penulis dalam analisis teknik penjarian kiri pada bab III. 3. Kesimpulan : pada tahap ini penulis menyimpulkan hasil yang didapatkan melalui proses analisis dari bab III, sebagai landasan untuk menjawab hal-hal yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini. G. Sistematika penulisan 1. Bab I. Pendahuluan : Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penelitian. 2. Bab II. Landasan Teori : Bab ini secara singkat membahas tentang organologi gitar klasik dan teknik teknik permainannya secara umum, teknik kontrapung, serta perkembangan musik kontrapung pada gitar klasik. 3. Bab III. Analisis teknik penjarian tangan kiri : Bab ini menganalisis korelasi antara kontrapung dan penjarian pada reportoar yang telah dipilih, berdasarkan pembagian pengolahan bagian bagian pokok pada repetoar fuga BWV 997 4. Bab IV. Kesimpulan dan saran : Bab penutupan ini berisikan tentang kesimpulan yang telah diambil dari pengolahan data pada bab III dan saran untuk penelitian lebih lanjut.