PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM

dokumen-dokumen yang mirip
Manfaat Internet sebagai salah satu media terbesar di dunia bisa digunakan sebagai pendorong majunya pendidikan di Indonesia khususnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahdawi Firmansyah, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan dan

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE

PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan haruslah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja.

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan

PENYULUHAN PEMBUATAN MEDIA TIGA DIMENSI DAN PENERAPANNYA MELALUI MODEL SIKLUS BELAJAR 5E PADA GURU-GURU DI MGMP FISIKA SE-LOMBOK BARAT

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PELATIHAN PEDAGOGIK DASAR (PEKERTI) UNIVERSITAS JEMBER 2016

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Data Departemen Agama Republik Indonesia menunjukan angka buta huruf Alquran sebagai berikut :

BAB V PEMBAHASAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang terdiri dari 10

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA PROSES PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNINGDENGANAUTHENTIC ASSESSMENT PADA MATA KULIAHALJABAR LINIER PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 BERAU

Metode Belajar di MEDIU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

Modul Pelatihan Google Apps for Education Fitur dan Penggunaan Tim ICT Universitas Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang pesat yang

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berkembangnya internet di dunia, semua aktivitas coba dibawa ke internet.

PRAKTEK E-LEARNING. Mengaskses e-learning UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh: Puskom UNY

PRAKTEK E-LEARNING Oleh: Tim ICT UNY

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih salah satu) a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membawakan pengaruh yang

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS APLIKASI LECTORA BAGI GURU SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan salah satu tujuan negara Republik Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi berbasis web adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tips Memilih Host Web untuk Pemula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENGABDIAN DOSEN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

LAPORAN KEGIATAN PPM PELATIHAN KETERAMPILAN DESIGN WEB GURU- GURU MADRASAH ALIYAH DAN MADRASAH TSANAWIYAH RAUDHTUL MUTTAQIEN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono, Endah Peniati, Eling Purwantoyo. Abstrak FMIPA UNNES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU. Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut, Teknologi Nasional Malang 4)

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Lampiran Pertanyaan Wawancara dengan Ketua STAB Nalanda. 1. Menurut Bapak, Apakah akreditasi daripada STAB Nalanda dan apa saja aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH ( TULIS ) KELAS IX. 1. Syarat untuk mengoperasikan seperangkat komputer

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)

LAMPIRAN. Nama : Bpk Lubis, Jabatan : Wakil Bidang Kurikulum Hari & Tanggal wawancara : Tempat dan waktu : Sekolah SMAN 90 Jakarta,

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan pembelajaran yakni membentuk peserta didik sebagai pebelajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke

Perancangan Aplikasi E-Learning Berbasis Website Pada SMA/SMK Dharma Bakti Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RahmaAditya M Kurnia,2014

SMP NEGERI 2 PARANGGUPITO

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan khusus yang didalam proses belajar mengajar.

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

MANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP. Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan media informasi terkini dan paling up to date

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM Muhammad Taufik*, Sutrio, Syahrial A, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram *Email: taufik@unram.ac.id Abstrak - Kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan guru-guru IPA di Kota Mataram dalam bidang internet sebagai sarana untuk membangun media Pembelajaran berbasis web. Pelaksanaan kegiatan PPM ini terdiri dari dua bagian, bagian pertama adalah penyampaian materi media pembelajaran secara umum, kemudian media pembelajaran IPA dan media pembelajaran berbasis web. Bagian kedua adalah praktek membuat media berbasis web menggunakan google sites, dan menyimpannya untuk browsing offline menggunakan perangkat lunak, httracks. Metode yang digunakan dalam pelatihan meliputi metode ceramah dan tanya jawab, eksperimen. Kegiatan ini diikuti oleh 38 guru IPA di Kota Mataram. Evaluasi pelaksanaan kegiatan PPM ini dilakukan dengan menyebarkan lembar respon pada peserta. Hasil lembar respon menunjukkan bahwa pelatihan tentang pelatihan pembelajaran berbasis web berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Hal ini diketahui dari respon peserta terhadap semua aspek masuk dalam kategori baik. Selain itu, antusias peserta dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan tergolong bagus. Peserta aktif melakukan latihan membuat media berbasis web. Kata kunci: Media Pembelajaran, Internet, Web, Google Sites, Httracks PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini turut mendorong pertumbuhan dan perkembangan jaringan internet yang sangat luar biasa. Dengan teknologi internet, komputer-komputer di seluruh dunia dapat saling terhubung satu sama lainnya sehingga dapat digunakan untuk berbagi berbagai macam informasi, mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya ke seluruh penggunanya di seluruh dunia baik secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara massal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list). Dengan adanya aplikasi teleconference, internet juga dapat hadir secara real time audio visual seperti pada metode konvensional. Dalam bidang pendidikan, internet memungkinkan pengguna untuk memiliki akses yang mudah atas berbagai macam informasi. Bahkan dibandingkan dengan buku dan perpustakaan, penyebaran informasi dan data melalui internet dapat dikatakan lebih ekstrim. Internet telah banyak mempengaruhi ilmu dan pandangan dunia. Dalam dunia pendidikan, internet memberikan manfaat sebagai media mencari informasi, mempermudah pencarian referensi dan media pembelajaran. Sebagai media mencari informasi, internet dapat digunakan sebagai sarana mencari berbagai informasi di dunia pendidikan, yang bahkan lebih update dari buku maupun perpustakaan. Dapat dikatakan pula bahwa hampir semua informasi mengenai pendidikan dapat diakses melalui internet, antara lain seperti materi pelajaran, 77

kurikulum, silabus, soal-soal maupun cara mengerjakannya. Sebagai sarana pencarian referensi, internet dapat dengan mudah dimanfaatkan pengguna untuk pencarian literatur. Hanya dengan mengetikkan kata kunci sesuai dengan keinginan pengguna, maka informasi yang terkait dengan kata kunci tersebut akan langung tersedia. Teknologi internet menunjang para pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Mereka tetap dapat berkomunikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, mailing list, dan chatting. Mailing list dapat dimanfaatkan sebagai media diskusi, dimana pakar / pengajar akan berdiskusi bersama anggota mailing list. Metode ini mampu menghilangkan jarak antara pakar / pengajar dengan pelajar. Suasana yang hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif. Beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan antara lain arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat, kemudahan mendapatkan resource yang lengkap, aktifitas pembelajaran pelajar meningkat, daya tampung meningkat, adanya standardisasi pembelajara, meningkatkan learning outcomes baik kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan pelengkap. Metoda konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi ke bentuk lain. Media diskusi konvensional mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui mailing list. Sisi lain teknologi internet adalah membanjirnya informasi yang tersedia sehingga guru dan siswa membutuhkan waktu ekstra untuk memilih dan memilah informasi yang bermanfaat bagi pembelajaran. Untuk menghindari terbuangnya waktu saat akses internet dengan informasi, yang kadang tidak relevan bagi pembelajaran, para guru perlu menyiapkan sumber belajar berbasis web yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga para siswa tidak perlu membuang waktu lagi untuk browsing, namun dapat langsung mengaksesnya melalui alamat web yang sudah disiapkan. Ada tiga pilihan yang dapat digunakan guru dalam membangun sumber belajar berbasis web yakni web course, web centric course, dan web enhanced course. Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana guru dan siswa sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini, dosen bisa memberikan petunjuk kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran melalui web yang telah dibuatnya. siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, guru dan siswa lebih banyak berdiskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut. Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara guru dan siswa, sesama 78

siswa, anggota kelompok, atau siswa dengan narasumber lain Oleh karena itu, kemampuan guru dalam membangun dan mengembangkan sumber belajar berbasis web perlu ada dan terus ditingkatkan. Cara yang paling mudah dan sederhana untuk membangun media pembelajaran berbasis web bagi guru adalah dengan menggunakan google site. Google Site adalah aplikasi online yang diluncurkan google sejak 2008 untuk menjadikan pembuatan website kelas, sekolah atau suatu project menjadi semudah mengedit dokumen. Dengan google site pengguna dapat menggabungkan berbagai informasi dalam satu tempat -- termasuk video, kelender, presentasi, lampiran dan text, dapat dibagikan sesuai kebutuhan misalnya untuk hanya dilihat atau diedit kepada group kecil, kelas, satu sekolah atau secara publik. Pengguna dapat mengatur kontrol aksesnya dengan mudah dan yang terpenting, tidak dibutuhkan pengetahuan pemrograman. Karena hanya menggunakan drag dan klik. Meskipun hanya website sederhana, namun web hosting google site bebas biaya atau gratiss, dapat diakses oleh siapa pun dan dari mana pun selama memiliki akses online ke internet. Web hosting google site ini dapat dimanfaatkan oleh setiap pengguna google yang telah memiliki akun google. Setelah website selesai dibangun, perlu disiapkan juga infra struktur jaringan internet untuk dapat mengakses informasi yang sudah disimpan dalam website. Namun terkadang, ada saja faktor teknis sehingga tidak informasi di website tidak dapat diakses. Hal ini bisa terjadi karena gangguan jaringan internet atau server yang lagi down. Untuk menghindari hal ini saat pembelajaran, guru perlu menyiapkan data backup sehingga walaupun ada kendala di jaringan internet atau server, informasi yang sudah disimpan di website dapat ditampilkan. Untuk itu, perlu juga menguasai penggunaan software HTTrack. HTTrack adalah software yang dapat mendwnload sebagian atau keseluruhan isi website ke dalam PC atau Laptop. Kelebihan software ini antara lain dapat menampilkan informasi yang sudah di download secara offline, apalagi jika akses internet online sangat lambat, tentu saja mengkases halaman-halaman website menjadi sangat lambat dan ini membuat tidak nyaman. Kelebihan yang lain, software tersebut dapat membackup informasi-informasi penting yang mungkin tidak dapat diakses lagi lain waktu dikarenakan website down atau alasan teknis lainnya. Semuanya sudah aman tersimpan dalam PC atau Laptop. HTTrack adalah jalan keluar untuk mengatasi keterbatasan atau ketiadaan fasilitas internet di sekolah. Para guru dapat mengakses terlebih dahulu di rumah atau warnet untuk menyimpan isi website untuk kemudian ditampilkan kembali di sekolah. Langkah ini adalah langkah darurat dan temporer sifatnya. Langkah yang paling nyaman, tentu saja akses internet secara langsung (online) karena informasi lebih leluasa dibrowsing dan dicari sesuai kebutuhan saat itu juga. METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan PPM ini terdiri dari dua bagian, bagian pertama adalah penyampaian materi dan demonstrasi dan bagian kedua adalah praktek langsung. Metode yang digunakan dalam pelatihan meliputi metode ceramah dan tanya jawab, demonstrasi, eksperimen, dan penugasan/latihan. 1. Metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi digunakan untuk menyampaikan konsep-konsep dasar 79

pembuatan media pembelajaran berbasis web dan menunjukkan secara langsung proses pembuatannya. 2. Metode eksperimen digunakan untuk melatih guru membuat sendiri media berbasis web dengan bimbingan instruktur. 3. Metode Penugasan/Latihan digunakan untuk memberikan tugas kepada peserta untuk merancang dan membangun media pembelaharan berbasis web yang langsung dapat diaplikasikan dalam pmbelajaran di kelas. Materi pelatihan yang disampaikan kepada 38 Guru IPA kota Mataram terdiri dari 5 materi pokok. Kelimamateri tersebut adalah sebagai berikut: 1. Media Pembelajaran, oleh Dra. Hj. Hairunnisyah Sahidu, M.Pd. 2. Media Pembelajaran IPA oleh: Drs. Sutrio, M.Si. 3. Media Pembelajaran Berbasis Web oleh : Hikmawati, M.Pd 4. Membangun Website Pembelajaran menggunakan google site oleh Muhammad Taufik., S.Pd., M.Si. 5. Menyimpan website pembelajaran menggunakan Httracks oleh : Syahrial A., S.Pd., M.Si. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan PPM Pelatihan Pembelajaran Berbasis Web Kepada Guru IPA SMP Kota Mataram diawali dengan penyampaian rencana kegiatan pengabdian dan dilanjutkan dengan penyampaian materi pelatihan dan praktek. Kegiatan pelatihan diawali dengan penyampaian materi. Setelah penyampaian materi, kegiatan pelatihan diakhiri dengan pembagian Lembar respon peserta terhadap pelaksanaan pelatihan yang telah diikuti. Tujuan pembagian instrumen ini adalah untuk memperoleh gambaran umum pendapat peserta terhadap pelatihan baik materi maupun potensi untuk diaplikasikan dalam pembelajaran. Berdasarkan angket respon peserta kegiatan, diperoleh informasi yakni: 1. Materi yang disampaikan menarik, karena Media Pembelajaran berbasis website tergolong baru bagi guru; 2. Kegiatan pengabdian seperti ini sebaiknya dijadikan kegiatan rutin dengan materi yang berbeda dan durasi waktu yang lebih lama; 3. Kegiatan ini memberikan manfaat dan inspirasi peserta untuk mengembangkan kompetensi dalam membuat media pembelajaran yang inovatif. Keterlaksanaan pelatihan ini didukung oleh berbagai faktor. Faktor-faktor pendukung tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penyebaran undangan pelaksanaan pelatihan melalui jaringan MGMP Guru IPA Kota Mataram, sehingga memudahkan penyampaian informasi agenda pelaksanaan pelatihan. 2. Peserta memiliki minat yang tinggi terhadap materi yang disampaikan terlihat pada semangat/antusias peserta saat kegiatan pelatihan. 3. Pemilihan tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan yaitu Aula Gedung A Fkip Unram yang dapat menampung dan mengakomodasi pelaksanaan pelatihan dapat diamati oleh peserta pelatihan. 4. Selain itu, tempat pelatihan sudah diketahui oleh peserta, sehingga memudahkan peserta menuju lokasi. Sebaliknya, penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini juga menghadapi beberapa kendala sebagai berikut: 80

1. Materi yang padat dengan alokasi waktu yang terbatas. 2. Variasi Kemampuan IT para peserta yang masih rendah KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran berbasis Web Bagi Guru-Guru IPA ini sangat bermanfaat bagi peserta karena dapat menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan media pembelajaran berbasis Web. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih diucapkan kepada berbagai pihak antara lain Guru-guru IPA Kota Mataram, tim dosen Pendidikan Fisika Kaprodi Pendidikan Fisika, Dekan FKIP Universitas Mataram dan LPPM yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dana SPP/DPP 2017 Universitas Mataram sehingga kegiatan pengabdian ini dapat berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Ariani, Niken & Haryanto, Dani. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Gunawan. 2015. Model Pembelajaran Sains Berbasis ICT. Mataram: FKIP Unram. Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Sudjana, N. & Rivai, A. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. 81