AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

dokumen-dokumen yang mirip
AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

Prosedur Energi Listrik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

AUDIT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT Dr. KARYADI SEMARANG

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

Prosedur audit energi pada bagunan gedung

Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

POTENSI PENGHEMATAN ENERGI LAMPU,AC DAN INSTALASI LISTRIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta

ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA KAMAR DI PATRA JASA CONVENTION HOTEL SEMARANG

Gambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

ANALISA INTENSITAS KONSUMSI LISTRIK MELALUI AUDIT ENERGI SKALA RUMAH TANGGA

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi. Pelaksanaan audit energi untuk mengetahui penggunaan energi di Rumah sakit

Optimalisasi Pemakain Daya Tersambung (KVA) Pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

PENERAPAN ERGONOMI PADA PROSES AUDIT ENERGI DI BANK INTERNASIONAL INDONESIA (BII) KANTOR CABANG UDAYANA

AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI LISTRIK MELALUI AUDIT AWAL ENERGI LISTRIK DI RSJ.PROF.HB.SAANIN PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menghubungkan aliran listrik trafo dengan mesin mesin yang ada di PT Sanwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR AUDIT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG J LANTAI DUA UNIVERSITAS MURIA KUDUS ZAKARIA AULIA SAFA NIM DOSEN PEMBIMBING

ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA. Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK AUDIT ENERGI LISTRIK GEDUNG

ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH SEMINAR HASIL KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

AUDIT ENERGI UNTUK PEMAKAIAN AIR CONDITIONING (AC) PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN RUANG KULIAH DI UPI Syamsuri Hasan, Maman Rakhman, dan Agus Maulana 1

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

Audit Energi dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Gedung Pelayanan Unila

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

INTENSITAS KONSUMSI ENERGI DI UNIVERSITAS IBA. Bahrul Ilmi 1*, Reny Afriany 2. Corresponding author:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

AUDIT ENERGI LISTRIK PADA PT. X. Oleh : ABSTRAK

ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN DAN AIR CONDITIONING DI GEDUNG GRAHA MUSTIKA RATU

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA PROSES PRODUKSI DI PT BALI MEI SHO

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL

AUDIT PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA APARTMENT METROPOLIS SURABAYA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

ANALISA EVALUASI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI MELALUI AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS RIAU

TEKNIKA VOL. 2 NO

Audit Energi Listrik Di SMK Negeri 2 Pontianak

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

BAB III PELAKSANAAN AUDIT ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis yang digunakaan menggunakan metodologi berupa observasi langsung

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Agar efisiensi operasi AC maximum, masing-masing komponen AC harus

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MINIMUM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Keputusan Presiden RI. No. 43 Th 1991 Tentang Konversi

Analisis Antisipasi Potensi Pemborosan Pada Energi Penerangan Di Industri Tekstil PT. Z

IDENTIFIKASI PELUANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA RS. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

STUDI PEMILIHAN SUMBER ENERGI LISTRIK DI PABRIK GULA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) XI SITUBONDO

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG

Audit Sistem Pencahayaan dan Sistem Pendingin Ruangan di Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

DAFTAR PUSTAKA. Audit Energi Pada Bangunan Gedung. Jakarta: Departemen Pertambangan dan. Energi. Direktotat Jendral Pengembangan Energi.

Analisis Penghematan Energi Listrik Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak Ditinjau Dari Desain Instalasi

Maulana Syarip 1, Karnoto, ST, MT 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

Penghargaan Efisiensi Energi Nasional

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

BAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan

KATA PENGANTAR --KOMIK INPRES 13/2011--

Audit Energi pada Gedung Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan FT UGM

PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA KAMPUS SUDIRMAN DENPASAR

BAB II. Landasan Teori

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

Transkripsi:

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian1, Joko Prihartono2, Purwo Subekti3 ABSTRAK Dari penelitian yang telah dilakukan pada audit energi di gedung-gedung PT. X, untuk mengetahui profil penggunaan energi dan penghematan energi peluang, sehingga dapat lebih efisien dan menghemat biaya. Dari audit energi awal telah diimplementasikan diperoleh Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dengan luas total masih di bawah standar IKE untuk gedung perkantoran. Untuk ruangan ber-ac tidak AC dan memperoleh Intensitas Konsumsi Energi (IKE) yang rendah sehingga sangat efisien. Dengan mengganti peralatan yang hemat energi, maka ada kemungkinan penghematan energi. Kata kunci: Audit, Energi, Intensitas Konsumsi Energi (IKE) ABSTRACT From the research that has been conducted on energy audits in buildings PT. X, to know the profile of energy use and energy savings opportunities, so it can be more efficient and save costs. From the initial energy audit have been implemented acquired Energy Consumption Intensity (IKE) to the total area is still under IKE standards for office buildings. For air-conditioned room is not air conditioned and acquired Energy Consumption Intensity (IKE) is low so as very efficient. By replacing energy-efficient appliances, then there is a chance of saving energy. Keywords: Audit, Energy, Energy Consumption Intensity (IKE) 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan alat alat listrik dalam kehidupan sehari hari sangat praktis dan efektif. Namun semakin banyak peralatan elektronik digunakan di masyarakat menyebabkan konsumsi energi listrik juga meningkat. Audit energi pada bangunan gedung dilakukan untuk mengetahui profil penggunaan energi dan peluang penghematan energi pada bangunan gedung guna meningkatkan efisiensi penggunaan energi, sehingga bisa lebih efisien dan menghemat biaya. 1.2 Tujuan Penelitian 1. Melakukan audit energi untuk mengetahui Intensitas Konsumsi Energi (IKE) sesuai dengan ASEAN USAID 1,2, Teknik Mesin Universitas Jaga Karsa Jakarta 3, Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian 2. Melakukan analisa peluang hemat energi 1.3 Pembatasan Masalah Batasan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah tentang proses audit energi listrik dan melakukan analisa peluang hemat energi pada bangunan gedung PT. X. 1.4 Petunjuk Teknis Audit Energi Bangunan Gedung Petunjuk teknis konservasi energi bidang audit energi pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan gedung dalam rangka peningkatan efisiensi penggunaan energi sehingga dapat menekan pengeluaran biaya energi. Audit energi bertujuan unuk mengetahui potret penggunaan energi dan Page 137 mencari usaha yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Lingkup bahasan petunjuk teknis ini meliputi : a. Kriteria audit energi b. Audit energi awal c. Audit energi rinci A. Kriteria Audit Energi 1. Kriteria Umum Audit energi dianjurkan untuk dilaksanakan terutama pada gedung perkantoran, pusat belanja, hotel, apartemen, dan rumah sakit. Dengan melaksanakan audit energi diharapkan : a. Dapat diketahui besarnya intensitas konsumsi energi (IKE) pada bangunan tersebut. b. Dapat dicegah pemborosan energi tanpa harus mengurangi tingkat kenyamanan gedung yang berarti pula penghematan biaya energi. c. Dapat diketahui profil penggunaan energi. d. Dapat dicari upaya yang perlu dilakukan dalam usaha meningkatkan efisiensi penggunaan energi. 2. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik dan Standar Sebagai target, besarnya IKE listrik untuk Indonesia, menggunakan hasil peneliti yang dilakukan oleh ASEAN USAID pada tahun 1987 yang laporannya baru dikeluarkan pada tahun 1992 dengan rincian sebagai berikut : a. IKE untuk perkantoran (komersial) : 240 kwh/m2 per tahun b. IKE untuk pusat belanja : 300 kwh/m2 per tahun c. IKE untuk hotel/apartemen : 300 kwh/m2 per tahun d. IKE untuk rumah sakit : 380 kwh/m2 per tahun Dalam menghitung besarnya IKE listrik pada bangunan gedung, ada beberapa istilah yang digunakan, antara lain : a. IKE listrik per satuan luas kotor gedung. Luas kotor = luas total gedung yang Page 138

dikondisikan (ber AC) + luas total gedungyang tidak dikondisikan (tanpa AC) b. IKE listrik persatuan luas total gedung yang dikondisikan (netto) c. IKE persatuan luas ruang dari gedung yang disewakan (net product) Tabel 1. Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Ruangan Non Ruangan AC N AC Kriteria (kwh/m2/bulan o (kwh/m2/bulan ) ) Sanga t 1 4,17 7,92 0,84 1,67 Efisie n Efisie 2 7,92 12,08 1,67 2.5 n Cukup 3 Efisie 12,08 14,58 n Agak 4 14,58 19,17 Boros 5 Boros 19,17 23,75 2,5 3,34 Sanga 6 t 23,75 37,75 3,34 4,17 Boros JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013 Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi 3. Proses Audit Energi Berdasarkan data bangunan seperti disebutkan diatas, dapat dihitung : a. Rincian luas bangunan dan luas total bangunan (m2). b. Tingkat pencahayaan ruang (Lux/m2) c. Daya listrik total yang dibutuhkan (kva atau kw) d. Intensitas daya terpasang per m2 peralatan lampu (Watt/m2) e. Daya listrik terpasang per m2 luas lantai untuk keseluruhan bangunan f. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik bangunan g. Biaya energi bangunan C. Pengukuran Energi 1. Pengukuran tingkat pencahayaan, Erata = Gambar 1. Diagram alir proses audit energi 4. Audit Energi Awal Kegiatan audit energi awal dilakukan dengan cara mengumpulkan data pemakaian energi listik total pada bangunan gedung dalam jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan identifikasi konsumsi energi listrik per satuan luas lantai bangunan. Dengan dapat diperkirakan besarnya harga konsumsi energi listrik pada bangunan gedung tersebut. B. Data Yang Diperlukan a. Dokumentasi bangunan b. Pembayaran rekening listrik bulanan bangunan selama satu tahun terakhir dan rekening pembelian bahan bakar minyak atau bahan bakar gas. c. Tingkat hunian bangunan (occupancy rate) 1,2, Teknik Mesin Universitas Jaga Karsa Jakarta 3, Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Ftotal X Kp X Kd A (lux) Dimana : Ftotal = Fluks luminus total dari semua lampu yang menerangi bidang kerja (lumen) A = Luas bidang kerja (m2) Kp = Koefisien pengguna Kd = Koefisien depresiasi (penyusutan) 2. Pengukuran besarnya konsumsi energi listrik pencahayaan 3. Pengukuran besarnya konsumsi listrik untuk tata udara. D. Mengenali Kemungkinan Peluang Hemat Energi Besarnya IKE hasil perhitungan dibandingkan dengan IKE standar. Bila hasilnya ternyata kurang dari IKE standar maka kegiatan audit rinci dapat dihentikan atau bila diteruskan dengan harapan dapat memperoleh IKE yang lebih rendah lagi. Bila hasilnya lebih dari IKE target, berarti ada peluang untuk melanjutkan proses audit energi rinci berikutnya untuk memperoleh penghematan energi. E. Analisa Peluang Hemat Energi Analisa peluang hemat energi dilakukan dengan usaha usaha : Page 139 a. Mengurangi sekecil mungkin penggunaan energi. (Mengurangi kw dan jam operasi) b. Memperbaiki kinerja peralatan c. Penggunaan sumber energi yang murah F. Gambaran Umum Gedung PT. X Jakarta Bangunan gedung PT. X Jakarta terdiri dari 3 (tiga) gedung, dengan dua gedung berlantai 2, dan satu gedung berlantai satu.komplek bangunan gedung PT. X Jakarta mempunyai luas bangunan kotor 80.000 m2. PT. X mempunyai dua jenis langganan, yaitu jenis langganan tegangan rendah (20 kva dan 1300 VA) dan tegangan menengah 2770 kva dengan

konsumsi daya reaktif hanya diukur pada pelanggan tegangan menengah yaitu pada langganan 2770 kva. 2. DATA DAN PERHITUNGAN A. Perhitungan Audit Awal Intensitas Konsumsi Energi Listrik IKE = Total kwh 2008 Luas Gross = 4672000 51799 IKE = 90,19 kwh/m2tahun Tabel.2. Intensitas Konsumsi Energi Listrik Sistem 2770 kva PT. X Luas No Tahun kwh IKE Gross 1 2008 51799 4672000 90.19 2 2009 51799 6092000 117.61 3 2010 51799 6900000 133.21 4 2011 51799 6608000 127.57 B. Pengukuran Energi Pengukuran energi listrik menggunakan power meter digital HIOKI pada panel panel circuit breaker. Sedangkan untuk mengukur intensitas penerangan menggunakan Lux meter. Tabel. 3. Data Beban Harian PT. X Per Hari Per Bulan kwh kvarh kwh kvarh 22455. 9 9837.5 673,678.2 295,125.1 Page 140 Tabel 4. Daya beban harian lab central 1 PT. X P (KW) Q (kvar) kwh 40.24 15.11 40,24 3. PEMBAHASAN A. Perhitungan Dan Pembahasan Data Audit Rinci Intensitas Konsumsi Energi Listrik PT. X Dari tabel 3 konsumsi energi total per hari adalah sebesar 22.455,94 kwh. Maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut. a. Konsumsi energi listrik per tahun : = 22.455,94 kwh/hari x 365 hari/tahun = 8.196.418,1 kwh/tahun. b. Besar intensitas konsumsi energi listrik : = 8.196.418,1 / 51799 = 158,24 kwh/m2/tahun. Perhitungan yang sama dapat di lakukan pada lab central 1 sesuai tabel 4 sebagai berikut. Konsumsi energi total dalam sehari adalah 40,24 kwh, dengan luas gross lab central 1 adalah 444 m2. a. Konsumsi energi per tahun : = 40,24 kwh/hari x 365 hari/tahun = 14.687,6 kwh/tahun. b. Besar intensitas konsunsi energi listrik : = 14.687,6/444 = 33,08 kwh/m2/tahun B. Perhitungan Intensitas Konsumsi Untuk Sampel Ruangan Ber - AC Dengan Penerangan Standar Pengukuran untuk sampel ruang ber AC dengan penerangan standar dilakukan pada ruang kerja blok B3. Luas ruang adalah 826,5 m2. Tabel 5. Hasil Pengukuran Konsumsi Energi Ruang Kerja Blok B3 Per Hari Per Bulan kwh kvarh kwh kvarh 118,7

66,685 3561 2000,55 IKE = 3561/826,5 kwh/m2/bulan = 4,309 kwh/m2/bulan. JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013 Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi C. Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi Untuk Sampel Ruang Tidak Ber AC Dengan Penerangan Standar Sampel untuk ruangan tidak ber AC dengan penerangan standar adalah lab central 1 dengan luas 444m2. Tabel. 6. Hasil Pencatatan kwh meter Lab Central 1 Jam Angka Pada Meter 1:59 10397,5 21:22 10402,7 Konsumsi listrik untuk satu hari: 10402,7 10397,5 = 5,2 kwh Konsumsi listrik untuk satu bulan: 30 x 5,2 kwh = 156 kwh Kemudian dapat dihitung besarnya IKE untuk Lab Center 1 sebagai berikut : IKE = 156/444 kwh/m2/bulan = 0,351 kwh/m2/bulan. D. Analisa Peluang Hemat Energi 1. Pembenahan Sistem Penerangan Berdasarkan data peralatan elektronik, diketahui bahwa di PT. X masih digunakan 57 buah lampu pijar 25 W dan 10 buah lampu pijar 15 W. jika lampu ini diganti dengan SL dapat dihitung penghematan sebagai berikut. Diasumsikan jumlah titik lampu tetap. a. Untuk lampu pijar 25 W, kuat arus cahaya lampu 240 lumens. Jika diganti dengan lampu SL yang memiliki efficacy 60 lumens/watt, maka masing masing titik lampu harus dipasang lampu SL dengan daya 5 watt. Dengan demikian daya yang dapat dihemat sebesar : 57 x 20 watt = 1140 watt. b. Untuk lampu pijar 15 W, efficacy lampu sebesar 130 lumens. Jika diganti dengan lampu SL yang memiliki efficacy 60 lumens/watt, maka tiap titik lampu dipasang lampu SL dengan daya 5 watt. Ini karena di pasaran, daya terkecil lampu SL 1,2, Teknik Mesin Universitas Jaga Karsa Jakarta 3, Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian adalah 5 watt. Dengan demikian daya yang dihemat sebesar : 10 x 10 watt = 100 watt. Jika semua lampu pijar diganti dengan lampu SL, dapat dihitung penghematan energi dan biaya selama satu hari sebagai berikut : a. Pada saat beban puncak (WBP) Penghematan Energi: = 1240 watt x 4 jam = 4,96 kwh Penghematan biaya: = 4,96 kwh x Rp 866,3 / kwh = Rp 4296,84 b. Di luar beban puncak (LWBP) Penghematan energi = 1240 watt x 20 jam = 24,8 kwh Penghematan biaya: = 24,8 kwh x Rp 822 /kwh = Rp 20385,60 Jadi dalam sehari dapat menghemat energi dan biaya sebesar 29,76 kwh dan Rp 24682,44. Dalam satu bulan, energi dan biaya yang bisa dihemat adalah sebesar 892,8 kwh dan Rp 740.473,00. E. Pengaturan Suhu Udara Setelah dilakukan pengukuran suhu udara ruangan di PT. X di dapatkan data bahwa rata rata suhu ruangan berada pada suhu rata rata yaitu antara 220C 320C. penggunaan AC di gedung PT. X tidak diatur pada suhu yang terlalu dingin, sehingga penggunaan AC sudah cukup hemat. 4. KESIMPULAN 1. Dari data sekunder diperoleh Intensitas Konsumsi Energi (IKE) terhadap luasan total, untuk gedung PT. X sebesar 90,19 kwh/m2/ per tahun (2008), 117,61 kwh/m2 per tahun (2009), 133,21 kwh/m2 per tahun (2010), dan 127,57 kwh/m2 per tahun (2011), masih berada di bawah standar IKE, dimana untuk gedung perkantoran 240 kwh/m2 per tahun. Page 141 Data dari sampel ruangan ber AC memiliki nilai IKE sebesar 4,309 kwh/m2/bulan yang tergolong sangat efisien menurut pedoman pelaksanaan konversi energi listrik dan pengawasannya di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan untuk sampel ruangan tidak ber AC memiliki nilai IKE 0,351 kwh/m2/bulan yang juga tergolong sangat efisien. 2. Bila lampu pijar yang ada diganti dengan lampu SL, maka peluang hemat energi sebesar 892,8 kwh. Dan biaya yang bisa

dihemat per bulan adalah sebesar Rp 810.532,94. 5. DAFTAR PUSTAKA ASEAN-USAID. 1992. Building Energi Conservation Project. ASEANLawrence Barkeley Labolatory. ASHARE. 1980. Standar on Energi Conservation in New Building Design. Badan Standarisasi Nasional 2001.Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung, Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung dan Konservasi Energi Sistem Pencahayaan Bangunan Gedung (SNI 03-6196-2000, SNI 036090-2000, SNI 03-6197-2000). Departemen Pendidikan Nasional. Herwanto, Tri. 2005, Simulasi Penggunaan Energi Pada Gedung Hotel Inna Beach Bali. Penelitian Departemen Teknik Fisika ITB Nugroho, Agung. Metode Pengaturan Penggunaan Tenaga Listrik Dalam Upaya Penghematan Bahan Bakar Pembangkit Dan Energi. Semarang. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNDIP Page 142 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013