Perbedaan Artikel Konseptual dan Artikel Ilmiah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP

MACAM KARYA ILMIAH 1. ARTIKEL 2. MAKALAH 3. LAPORAN PENELITIAN (SKRIPSI)

PEDOMAN PENULISAN MAKALAH, ARTIKEL, DAN TESIS

PENYUNTINGAN ARTIKEL BERBASIS NON RISET DAN BERBASIS RISET JURNAL AKUNTANSI MULTIPARADIGMA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menulis Artikel Jurnal Ilmiah

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Artikel Hasil Penelitian

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

TELAAH SUBSTANSI ARTIKEL JURNAL ILMIAH BEREPUTASI.

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

TATA CARA PENULISAN ARTIKEL PROSIDING. TEMA KEGIATAN Profesionalisme Tenaga Profesi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi

Pengertian Tulisan Ilmiah

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

Menulis Artikel Ilmiah

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

REVIEW METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN

A. Judul Pelatihan dan Pembimbingan Penulisan Artikel Jurnal untuk Syarat Kenaikan Pangkat Guru

KIAT MENULIS LAPORAN ILMIAH. Oleh: Khaerudin Kurniawan

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PPPPTK SENI DAN BUDAYA

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL. Suminar Setiati Achmadi

TAHAP-TAHAP PENELITIAN

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI

PENULISAN ARTIKEL untuk JURNAL ILMIAH BEREPUTASI INTERNASIONAL.

TOPIK dan JUDUL Biasanya penulisan artikel ilmiah diangkat dari hasil penelitian lapangan dengan topik menarik untuk dibahas dan dianalisis. Topik art

PENYIAPAN ARTIKEL ILMIAH Oleh Zamzani FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN ARTIKEL ILMIAH

PENULISAN ARTIKEL MAHASISWA

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI)

PENULISAN ARGUMENTATIF Oleh Ashadi Siregar

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH. Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY

PETUNJUK PENULISAN MANUSKRIP

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

JUDUL ARTIKEL PENELITIAN (tidak lebih dari 12 kata)

PANDUAN PELAKSANAAN REVIEW JURNAL

Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK PUBLIKASI ILMIAH MELALUI JURNAL Syamsul Alam Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

TEKNIK PENYUNTINGAN DEMI PEMANTAPAN GAYA PENULISAN

Petunjuk bagi Calon Penulis Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

PENULISAN KARYA ILMIAH

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

10 PERTANYAAN MENGENAI PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH GURU Oleh: Sri Wulandari Danoebroto

4) Judul Penelitian. 1) Latar Belakang Masalah. 2) Indikasi Masalah. 3) Batasan Masalah

METODOLOGI PENGAJARAN SEJARAH (Pengertian, Penentuan, dan Proses) S. HAMID HASAN

PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016

PEDOMAN PENULISAN DAN FORMAT NASKAH JURNAL INFOTEL

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

LINGUA, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: dan e-issn: X

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

ISI DAN FORMAT ARTIKEL DALAM JURNAL ILMIAH. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

Universitas Maritim Raja Ali Haji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KARYA TULIS ILMIAH 1

JURNAL MITRA KESEHATAN

PENYUNTINGAN ARTIKEL BERBASIS NON RISET DAN BERBASIS RISET JURNAL AKUNTANSI MULTIPARADIGMA.

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

Transkripsi:

Perbedaan Artikel Konseptual dan Artikel Ilmiah Artikel Konseptual Artikel konseptual adalah hasil pemikiran penulis atas suatu permasalahan, yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel jenis ini penulis terlebih dahulu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan permasalahannya, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang dipikirkan oleh penulis. Sumber-sumber yang dianjurkan untuk dirujuk dalam rangka menghasilkan artikel konseptual adalah juga artikel-artikel konseptual yang relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, disamping teori-teori yang dapat digali dari buku-buku teks. Bagian paling vital dari artikel konseptual adalah pendapat atau pendirian penulis tentang hal yang dibahas, yang dikembangkan dari analisis terhadap pikiranpikiran mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya. Jadi, artikel konseptual bukanlah sekedar kolase cuplikan-cuplikan dari sejumlah artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi hasil pemikiran analitis dan kritis penulisnya. Artikel konseptual biasanya terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, pendahuluan, bagian inti atau pembahasan,penutup dan daftar rujukan. Uraian singkat tentang unsur-unsur tersebut disampaikan di bawah ini. 1. Judul Judul artikel konseptual hendaknya mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas. Pilihan kata-kata harus tepat, mengandung unsur-unsur utama masalah, jelas dan setelah disusun dalam bentuk judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca. Judul dapat ditulis dalam bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Salah satu ciri penting judul artikel konseptual adalah "provokatif", dalam arti merangsang pembaca untuk membaca artikel yang bersangkutan. Hal ini penting karena artikel konseptual pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi, argumentasi, analisis dan sintesis pendapat-pendapat para ahli atau pemerhati bidang tertentu. Perhatikan juduljudul artikel di bawah ini, dan lakukan evaluasi terhadap judul-judul tersebut untuk melihat apakah kriteria yang disebutkan di atas terpenuhi. Membangun Teori melalui Pendekatan Kualitatif (Forum Penelitian Kependidikan Tahun 7, No. 1) Repelita IV: A Cautious Development Plan for Steady Growth (Kaleidoscope International Vol. IX NO 1) Interpreting Student's and Teacher's Discourse in Science Classes: An Underestimated problem? (Journal of Research in Science Teaching Vol. 33,No.2) Contoh-contoh judul di atas tercermin ciri-ciri yang diharapkan ditunjukkan oleh artikel konseptual seperti provokatif, argumentatif, dan analitik. 2. Nama Penulis Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional yang lain. Jika dikehendaki gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Nama lembaga tempat penulis bekerja ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan disertai tambahan dkk. Nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki atau di tempat lain jika tempat catatan kaki tidak mencukupi.

3. Abstrak dan Kata Kunci Abstrak artikel konseptual adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat; bukan komentar atau pengantar penulis. Panjang abstrak biasanya 50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf, diketik dengan spasi tunggal. Format lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk beberapa ketukan. Dengan membaca abstrak diharapkan (calon) pembaca segera memperoleh gambaran umum dari masalah yang dibahas di dalam artikel. Ciri-ciri umum artikel konseptual seperti kritis dan provokatif hendaknya juga sudah terlihat di dalam abstrak ini, sehingga (calon) pembaca tertarik untuk meneruskan pembacaannya. Abstrak hendaknya juga disertai dengan 3-5 kata kunci, yaitu istilahistilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan yang dibahas dalam artikel. Jika dapat diperoleh, kata-kata kunci hendaknya diambil dari bidang ilmu terkait. Perlu dicatat bahwa kata-kata kunci tidak hanya dapat dipetik dari judul artikel, tetapi juga dari tubuh artikel walaupun ide-ide atau konsep-konsep yang diwakili tidak secara eksplisit dinyatakan atau dipaparkan di dalam judul atau tubuh artikel. 4. Pendahuluan Bagian ini menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi permasalahan yang akan dibahas, misalnya dengan menonjolkan hal-hal yang kontroversial atau belum tuntas dalam pembahasan permasalahan terkait dalam artikel-artikel atau naskah-naskah lain yang telah dipublikasikan terdahulu. Bagian pendahuluan ini hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas dan tujuan pembahasan Seperti tiga segmen bagian pendahuluan dalam contoh di bawah ini. Partisipasi masyarakat merupakan unsur yang penting sekali bagi keberhasilan program pendidikan. Catatan sejarah pendidikan di negara-negara maju dan dikelompok-kelompok masyarakat yang telah berkembang kegiatan pendidikannya menunjukkan bahwa keadaan dunia pendidikan mereka sekarang ini telah dicapai dengan partisipasi masyarakat yang sangat signifikan di dalam berbagai bentuk. Di Amerika Serikat dalam tingkatan pendidikan tinggi dikenal apa yang disebut "Land grant universities." dst. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli yang berkaitan dengan menurunnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan. Sebagian ahli berpendapat bahwa sistem politik yang kurang demokratis dan budaya masyarakat paternalistik telah menyebabkan rendahnya partisipasi. Sementara itu penulispenulis lain lebih memfokus pada faktorfaktor ekonomi.. Dari kajian terhadap berbagai tulisan dan hasil penelitian yang disebutkan di muka terlihat bahwa masih terdapat beberapa hal yang belum jelas benar atau setidak-tidaknya masih menimbulkan keraguan mengenai sebab-sebab menurunnya mutu partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan. Dalam artikel ini akan dibahas kemungkinan-kemungkinan menurunnya partisipasi masyarakat tersebut berdasarkan analisis ekonomi

pendidikan. Diharapkan, dengan analisis ini kekurangan analisis terdahulu dapat dikurangi dan dapat disusun penjelasan baru yang lebih komprehensif. Di dalam petikan bagian pendahuluan di atas dapat dilihat alur argumentasi diikuti penulis untuk menunjukkan masih adanya perbedaan pandangan tentang menurunnya partisipasi masyarakat di dalam pengembangan pendidikan. Tinjauan dari berbagai sudut pandang telah menghasilkan kesimpulan yang beragam, yang membuka kesempatan bagi penulis untuk menampilkan wacana penurunan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan dari sudut pandang yang lain. 5. Bagian Inti Isi bagian ini sangat bervariasi, lazimnya berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan. Banyaknya subbagian juga tidak ditentukan, tergantung kepada kecukupan kebutuhan penulis untuk menyampaikan pikiranpikirannya. Di antara sifat-sifat artikel terpenting yang seharusnya ditampilkan di dalam bagian ini adalah kupasan yang argumentatif, analitik dan kritis dengan sistimatika yang runtut dan logis, sejauh mungkin juga berciri komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Walaupun demikian, perlu dijaga agar tampilan bagian ini tidak terlalu panjang dan menjadi bersifat enumeratif seperti diktat. Penggunaan subbagian dan sub-subbagian yang terlalu banyak juga akan menyebabkan artikel tampil seperti diktat. Berikut ini contoh petikan bagian artikel. Perubahan atau penyesuaian paradigma dan praktekpraktek pendidikan adalah suatu keharusan jika dunia pendidikan Indonesia tidak ingin tertinggal dan kehilangan perannya sebagai wahana untuk menyiapkan generasi masa datang. Ironisnya, kalangan pendidikan sendiri tidak dengan cepat mengantisipasi, mengembangkan dan mengambil inisiatif inovasi yang diperlukan, walaupun kesadaran akan perlunya perubahanperubahan tertentu sudah secara luas dirasakan. Hesrh dan Mckibbin (1983:3) menyatakan bahwa sebenarnya banyak pihak telah menyadari perlunya inovasi (dari Ibnu, 1996:2) Contoh bagian inti artikel konseptual di atas dapat dilihat dengan jelas bagian yang paling vital dari jenis artikel ini yaitu posisi atau pendirian penulis, seperti terlihat di dalam kalimat: Perubahan atau penyesuaian paradigma dan praktek-praktek pendidikan adalah suatu keharusan jika.. 6. Penutup atau Simpulan Penutup biasanya diisi dengan kesimpulan atau penegasan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Banyak penulis yang berusaha menampilkan segala apa yang telah di bahas di bagian terdahulu, secara ringkas. Sebagian penulis menyertakan saran-saran atau pendirian alternatif. Jika memang dianggap tepat bagian terakhir ini dapat disajikan dalam subbagian tersendiri. Contoh untuk bagian ini dapat dilihat pada berbagai artikel jurnal. Walaupun mungkin terdapat beberapa perbedaan gaya penyampaian, misi bagian akhir ini pada dasarnya sama: mengakhiri diskusi dengan suatu pendirian atau menyodorkan beberapa alternatif penyelesaian seperti contoh di bawah ini. Konsep pemikiran tentang Demokrasi Ekonomi pada prinsipnya adalah khas Indonesia. Menurut Dr.M.Hatta dalam

konsep Demokrasi Ekonomi berlandaskan pada tiga hal, yaitu: (a) etika sosial yang tersimpul dalam nilai-nilai Pancasila; (b) rasionalitas ekonomi yang diwujudkan dalam perencanaan ekonomi oleh negara; dan (c) organisasi ekonomi yang mendasarkan azas bersama/koperasi. Isu tentang pelaksanaan Demokrasi Ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia menjadi ramai dan menarik pada era tahun 90-an. Hal tersebut terjadi sebagai reaksi atas permasalahan konglomerasi di Indonesia. Perlu diupayakan hubungan kemitraan yang baik antar pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia. Pada saat ini nampak sudah ada political will dari pemerintah kita terhadap kegiatan ekonomi berskala menengah dan kecil. Namun demikian kemauan politik saja tidak cukup tanpa disertai keberanian politik. Semangat untuk berpihak pada pengembangan usaha berskala menengah dan kecil perlu terus digalakkan, sehingga tingkat kesejahteraan seluruh masyarakat dapat ditingkatkan. 7.Daftar Rujukan Bahan rujukan yang dimasukkan dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel. Sebaliknya, semua rujukan yang telah disebutkan dalam tubuh artikel harus tercatat di dalam daftar rujukan. Penulisan daftar rujukan dilakukan pada halaman terakhir artikel, tidak pada halaman baru. Tata aturan penulisan daftar rujukan bervariasi, tergantung gaya selingkung yang dianut. Walaupun demikian harus senantiasa diperhatikan bahwa tata aturan ini secara konsisten diikuti dalam setiap nomor penerbitan. Artikel Ilmiah Laporan penelitian sebelum ditampilkan sebagai artikel dalam jurnal, laporan penelitian harus disusun kembali agar memenuhi tata tampilan karangan sebagaimana yang dianjurkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan dan tidak melampaui batas panjang karangan. Jadi, artikel hasil penelitian bukan sekedar bentuk ringkas atau "pengkerdilan" dari laporan teknis, tetapi merupakan hasil kerja penulisan baru, yang dipersiapkan dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tetap menampilkan secara lengkap semua aspek penting penelitian, tetapi dalam format artikel yang jauh lebih kompak dan ringkas daripada laporan teknis aslinya. Bagian-bagian artikel hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal adalah judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran, dan daftar rujukan. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rasional pentingnya masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latarbelakang penelitian. Penulisan artikel untuk publikasi menggunakan sistimatika tanpa angka ataupun abjad. Berikut ini disajikan uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum berlaku untuk hasil penelitian kuantitatif ataupun kualitatif. 1. Judul Judul artikel hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau terlalu pendek, yaitu antara 5-15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.

Perlakukan sebagai suatu label bukan kalimat. Hindari singkatan berupa jargon. Berikut ada beberapa contoh penulisan judul. Refleksi kritis terhadap program JPS (Jaring Pengaman Sosial) studi kasus Proyek PDM-DKE (Jurnal JKAP Vol 3 Nomor 1 (juli 1999) Dampak program transmigrasi terhadap pendapatan dan distribusi pendapatan petani Peran pendapatan asli daerah (PAD) dalam anggaran pendapatan dan belanjar daerah (APBD) Jika dibandingkan dengan judul-judul di atas, akan segera tampak perbedaannya dengan judul artikel nonpenelitian, terutama dengan terlihatnya variabelvariabel utama yang diteliti. 2. Nama Penulis Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika lebih dari dua peneliti, hanya peneliti utama saja yang dicantumkan di bawah judul, nama peneliti lain ditulis dalam catatan kaki. 3. Abstrak dan Kata Kunci Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga kesimpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan, dan saran tidak disajikan. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris. Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia dimuat pada baris pertama abstrak berbahasa Inggris. Panjang Abstrak tidak lebih dari 200 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utamanya (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm). Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian abstraknya dengan mudah. 4. Pendahuluan Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan: (1) latar belakang atau rasional penelitian, (2) masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah, (3) rumusan tujuan penelitian (dan harapan tentang manfaat hasil penelitian) Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa menjamin otoritas penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional (tidak terlalu sedikit atau tidak terlalu banyak). Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang dibahas dapat mencakup landasan teorinya, segi historisnya atau segi lainnya. Penyajian latar belakang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian.

5. Metode Pada dasarnya bagian ini menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan. Uraian disajikan dalam beberapa paragraf tanpa subbagian, atau dipilah-pilah menjadi beberapa subbagian. Hanya hal-hal pokok saja yang disajikan. Uraian tentang rancangan penelitian tidak perlu diberikan. Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber data, dan bagaimana data dianalisis. Apabila uraian ini disajikan dalam subbagian, maka subbagian itu antara lain berisi keterangan tentang populasi dan sampel (atau subjek), instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian (terutama jika digunakan rancangan yang cukup kompleks seperti rancangan eksperimental), dan teknik analisis data. Untuk penelitian kualitatif perlu ditambahkan perian mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian dan informan beserta cara-cara menggali data penelitian, lokasi penelitian, dan lama penelitian. Selain itu juga diperlukan mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan observasi partisipatori. Peneliti terjun langsung ke dalam kehidupan masyarakat desa, ikut serta melakukan berbagai aktivitas sosial sambil mengumpulkan data yang dapat diamati langsung di lapangan atau yang diperoleh dari informan kunci. Pencatatan dilakukan tidak langsung tetapi ditunda sampai peneliti dapat "mengasingkan diri" dari anggota masyarakat sasaran. Informasi yang diberikan oleh informan kunci diuji dengan membandingkannya dengan pendapat nara sumber yang lain. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan Rancangan eksperimen pretest-posttest control group design digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian dipilih secara random dari seluruh siswa kelas 3 kemudian secara random pula ditempatkan ke dalam kelompok percobaan dan kelompok kontrol. Data diambil dengan menggunakan tes yang telah dikembangkan dan divalidasi oleh lembaga pengembangan tes Nasional. Analisis data dilakukan dengan.. 6. Hasil Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data atau yang dilaporkan adalah hasil bersih. Proses analisis data (seperti perhitungan statistik) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesispun tidak perlu disajikan, termasuk perbandingan antara koefisien yang ditemukan dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis. Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel atau grafik digunakan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal. Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah-milah menjadi subbagian-subbagian sesuai penjabaran masalah penelitian. Apabila bagian ini pendek, bisa digabung dengan bagian pembahasan. Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagianbagian rinci dalam bentuk subtopik-subtopik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian. Contoh: Kebijakan pemberian obat generik diharapkan akan memberikan dampak adanya penggunaan obat secara rasional oleh masyrakat.

Tabel 2, menunjukkan bahwa menurut pengetahuan tentang penyimpanan garam sebagian besar yaitu 96,3% (1232 dari 1279 guru sampel) menjawab cara penyimpanan garam yang terbaik adalah dengan cara ditutup (lihat lajur jumlah). Tabel 2. Pengetahuan dan perilaku penyimpanan garam Perilaku Penyimpanan Garam Pengetahuan penyimpanan garam yang baik Total Tak jawab Tertutup Terbuka Di atas kompor Tidak jawab 0 (0,0) 2 (0,2) 0 (0,0) 0 (0,0) 2 (0,2) Tertutup 4 (66,7) 1203 (94,1) 9 (50,0) 12 (52,2) 1228 (96,0) Terbuka 0 (0,0) 17 (1,3) 6 (33,3) 1 (4,3) 24 (1,9) Atas kompor 2 (33,3) 9 (0,7) 3 (16,7) 10 (43,5) 24 (1,9) Jumlah Persen 6 1231 18 23 1278 7. Pembahasan

Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan adalah: (a) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (b) menafsirkan temuan-temuan, (c) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan (d) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada. Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil penelitian secara eksplisit. Misalnya dinyatakan bahwa penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran PAD dalam anggran pendapatan dan belanja daerah, maka dalam bagian pembahasan haruslah diuraikan peran PAD tersebut bagi APBD sesuai dengan hasil penelitian. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teoriteori yang ada. Misalnya ditemukan adanya korelasi antara PAD dengan APBD. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa PAD mempunyai peran besar terhadap anggaran dan pendapatan belanja daerah. Temuan diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan jalan membandingkan temuan itu dengan temuan penelitian sebelumnya, atau dengan teori yang ada, atau dengan kenyataan di lapangan. Pembandingan harus disertai rujukan. Jika penelitian ini menelaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan sebagian dari teori haruslah disertai dengan modifikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai dengan rumusan teori baru. Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti keterkaitan antara kategorikategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya. Berikut contoh penulisan isi pembahasan. Kebijakan keuangan daerah di Kota Banjarmasin khususnya peningkatan PAD tidak terlepas dari dalam kerangka hubungan keuangan pusat dan daerah. Sementara itu kebijakan kebijakan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam peningkatan PAD lebih dititikberatkan pada pola intensifikasi ketimbang ekstensifikasi dan lebih ditekankan pada perubahan struktur tarif. 8. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Berdasarkan uraian pada bagian kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk essei, bukan dalam bentuk numerikal. Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saransaran bisa mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoritis, dan penelitian lanjutan. Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutup. 9. Daftar Rujukan Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Demikian pula semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan. PENUTUP Sebagaimana halnya kegiatan apapun, pengulangan akan menghasilkan keterampilan. Demikian pula penulisan artikel publikasi, adanya hasil penelitian yang bagus tidak menjamin adanya artikel publikasi yang bagus.

Dengan kebiasaan menulis setiap hasil penelitian dalam bentuk publikasi ilmiah, terbentuklah keterampilan menulis artikel ilmiah. Dengan konsistensi kegiatan penelitian dalam satu track record, publikasi terdahulu dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian dan penulisan artikel publikasi berikutnya yang pada gilirannya akan meningkatkan rekognisi, integritas dan kredibilitas sebagai ilmuwan. DAFTAR RUJUKAN Jurnal Ilmu Pendidikan. 1999. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal. Malang: Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang. Sofro, AS. 2001. Penulisan Naskah Publikasi. Makalah disajikan dalam Seminar dan Lokakarya Metodologi Penelitian. Banjarbaru. Mei 2001 Suhadi Ibnu. 2000. Penulisan Artikel Konseptual dan Artikel Hasil Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang. Waseso, MG. 2000. Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang