septic tank Septic tank

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

MENGHITUNG VOLUME SEPTICTANK

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1)

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

Jarak Ideal Septic Tank Dengan Sumber Air Bersih. terkontaminasi dengan air tangki septic oleh bakteri patogen yang dapat mengganggu

Pengelolaan Air Limbah Domestik

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

JAMBAN SISTEM LEHER ANGSA

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI

PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA

PEMBUATAN TOILET KERING

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA

PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA KECAMATAN NANGGUNG, BOGOR

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. Small Bore Sewer (Sistem Riol Ukuran Kecil)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui anus dan merupakan sisa dari proses pencernaan makanan di sepanjang

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter

Tata cara Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN. Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA I

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

JENIS DAN KOMPONEN SPALD

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara langsung maupun tidak langsung oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007).

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN - SETEMPAT (Jamban Sehat Ramah Lingkungan) TANGKI SEPTIK DENGAN UP-FLOW FILTER

BAB 3 INSTRUKSI KERJA (IK)

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP

Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

BAB I PENDAHULUAN. setiap kebutuhannya, tidak hanya untuk makan minum melainkan menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

JAMBAN SEPTIK TANK GANDA

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK

kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%.

Ular Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan.

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA LAHAN SEMPIT

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI

Manual Desludging Hand Pump (MDHP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

Kelompok 3. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RSUP dr.sardjito

PERHITUNGAN RAB PADA PERANCANGAN UNIT IPAL DI SENTRAL INDUSTRI BATIK KABUPATEN PEKALONGAN

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

ANALISIS KINERJA SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA KOTA MAGELANG

Sanitasi Penyedia Makanan

Kata Kunci: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja, RAB, Dimensi Hidrolis, Dimensi Struktur TINJAUAN PUSTAKA

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

Pedoman Perencanaan MCK (Mandi Cuci Kakus) Komunal Untuk Proyek REKOMPAK - JRF

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

BAB 10 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL ATAU SEMI KOMUNAL

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

DESAIN IPAL KOMUNAL UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN SANITASI DI DESA LUENGBARO, KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

septic tank Septic tank Pengertian Septic Tank Septic Tank atau sering disebut sebagai tangki septik adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan menggunakan bantuan bakteri. Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ke dalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan. Septic tank (dengan disertai bidang resapan) merupakan salah satu bentuk pengolahan limbah setempat yang umum digunakan di Indonesia dan direkomendasikan sebagai pilihan teknologi yang relatif aman apabila memenuhi persyaratan tertentu. Kerja bakteri dalam melakukan pengolahan limbah yang memadai dalam tangki septik sangat bergantung pada pengoperasian dan perawatan yang benar yang dilakukan oleh rumah tangga bersangkutan. Mengingat pentingnya peran bakteri tersebut maka perlu dihindari masuknya bahan-bahan yang berbahaya bagi keberadaan bakteri ke dalam septic tank. Bahan-bahan itu di antaranya adalah pemutih pakaian, bahan-bahan kimia, cat, maupun deterjen. Perawatan Septic Tank Dalam perawatan septic tank, salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui bahwa tangki septik memenuhi standar adalah dilakukan atau tidaknya pengurasan rutin terhadap lumpur tinja (indikator ini digunakan dalam studi Environmental Health Risk Assessment Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan yang dilakukan Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan Buku Putih Sanitasi). Septic Tank yang tidak pernah dikuras (ataupun memiliki periode pengurasan lumpur yang panjang) mengindikasikan bangunan yang tidak standar dan berpotensi mencemari air tanah setempat. Pengurasan lumpur dari septic tank secara teratur akan menjamin proses pengolahan air limbah berjalan optimal. Lumpur yang berlebih akan mengurangi lamanya air limbah tinggal di dalam septic tank sehingga mengurangi kinerja proses pengolahan. Waktu tinggal yang disyaratkan agar air limbah mengalami proses pengolahan yang optimal di dalam septic tank adalah 1,5 hari. Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 03-2398-2002 mengenai Perencanaan Septic Tank dengan sistem resapan, memberikan pedoman mengenai ukuran (dimensi) septic tank dengan periode pengurasan tiga tahun untuk digunakan bagi satu keluarga (terdiri atas 5 jiwa). Apabila ukuran (dimensi) septic tank telah sesuai dengan apa yang terdapat dalam SNI, maka pengurasan dapat mengikuti periode yang disarankan tersebut. Untuk septic tank yang tidak mengikuti ukuran standar maupun septic tank yang tidak diketahui dimensinya, salah satu cara untuk mengetahui apakah tangki septik tersebut perlu dikuras atau tidak adalah dengan melakukan pengecekan sederhana terhadap ketinggian lumpur. Pengecekan ini sangat sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan perlu dilakukan secara teratur (sekitar 6 bulan sekali). Langkah-langkah pengecekan ini adalah sebagai berikut: Gunakan tongkat panjang yang dibungkus kain katun warna putih pada ujungnya Selanjutnya ukur kedalaman lumpur Apabila tinggi lumpur sudah mencapai setengah dari kedalaman tangki, maka tangki septik sudah perlu untuk dikuras. Pengurasan lumpur dari tangki septik dapat dilakukan dengan bantuan mobil sedot tinja milik pemerintah maupun dari pihak swasta.

Septic tank yang berfungsi dengan benar dapat menurunkan potensi pencemaran air tanah dangkal yang masih menjadi salah satu sumber air utama bagi rumah tangga di Indonesia. (Majalah Percik Edisi PPSP) Sistem Septic Tank Ada beberapa macam limbah domestik atau limbah rumah, antara lain limbah air kotor, kotoran (yang berasal dari WC), dan sampah. Limbah rumah tangga diolah atau diatur dengan sistem pengolahan limbah seperti septic tank dan sistem sanitasi air (got, goronggorong, peresapan air). Masalah yang ditimbulkan oleh limbah rumah tangga dalam skala kecil rumah tangga mungkin tidak menyebabkan masalah yang serius. Dari rumah tangga, dapat dihasilkan limbah berupa air kotor, limbah organik maupun sampah. Biasanya, air kotor dan sampah dapat langsung dibuang melalui riol kota ataupun bak sampah yang akan diangkut. Namun dalam skala perkotaan, kadangkala karena berbagai keterbatasan, air limbah maupun limbah organik langsung dibuang begitu saja melalui riol kota ataupun sungai. Hal ini sangatlah tidak sehat dan dapat menyebabkan pencemaran serta polusi air dan tanah. Karenanya penting untuk mendesain hunian dengan pengaturan sanitasi yang baik. Peranan septic tank adalah sangat penting. Dalam septic tank, limbah organik dipisahkan antara bentuk padat dan bentuk cairnya, kemudian air limbah yang terpisah dialirkan ke sumur resapan. Meskipun sebagian besar zat-zat kimia berbahaya telah diserap dan dinetralisir oleh tanah, sebenarnya masih juga tersisa zat-zat berbahaya yang dapat merugikan kesehatan bila mencapai air sumur yang diminum, karenanya sebaiknya terdapat jarak yang cukup lebar antara septic tank dan sumur resapan, dengan sumur penghasil air bersih. Kotoran yang berasal dari WC dialirkan ke septic tank, didalam septic tank kotoran tersebut diolah menjadi lebih ramah lingkungan dengan menjadikannya lebih cair, sehingga siap untuk dialirkan ke sumur resapan. Air kotor diresapkan melalui sumur resapan ini, sehingga bisa terserap dalam tanah. Bila sumur resapan penuh, barulah air kotor tersebut dialirkan ke riol kota. Permasalahan yang dapat terjadi dari sistem septic tank hunian rumah tinggal antara lain; 1. Sistem dalam septic tank tidak berjalan sebagaimana mestinya, misalnya ada kebuntuan saluran, berhenti mengalir 2. Tidak adanya lubang-lubang angin yang bisa menyebabkan sistem tersumbat 3. Septic tank telah penuh 4. Sumur resapan terlalu dekat dengan sumur air bersih, atau septic tank bocor sehingga mencemari air bersih yang digunakan untuk konsumsi sehari-hari 5. Air buangan tercemar oleh zat-zat kimia yang dapat membunuh organisme pengurai dalam septic tank seperti air sabun, deterjen, minyak bumi (bensin, minyak gas), thinner, pestisida 6. Terlalu banyak septic tank yang berdekatan 7. Sistem septic tank digunakan oleh terlalu banyak orang, atau digunakan untuk membuang sampah lain atau limbah yang tidak semestinya dibuang lewat sistem ini http://rahma93.blogspot.com/2011/06/septic-tank_10.html

Septic Tank adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat, tangki ini dibuat dengan bahan yang kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ketanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan. Air yang keluar dari tangki septik ini masih tidak aman bagi manusia dan lingkungan, oleh karena itu masih diperlukan unit pengolahan lainnya yang pada umumnya berupa : 1. Bidang Resapan. 2. Sumur Resapan. 3. Filter Aliran ke atas dengan pasir dan kerikil. I.Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan Dan Kontruksi A.Septik tank Bisa digunakan secara individu maupun bersama (komunal ) sampai dengan 5 (lima) rumah, jika menggunakan sumur resapan / bidang resapan tergantung dari ketersediaan lahan, jika digunakan untuk pemakaian lebih dari 5 (lima) rumah bidang resapan yang diperlukan akan memerlukan lahan yang cukup luas, untuk mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini di bangun suatu Filter untuk menggantikan fungsi bidang resapan. Dibuat pada lahan yang memudahkan untuk dilakukan pengurasan Ukuran dan volume hanya dipengaruhi oleh : 1. Jumlah pemakai 2. Periode pengurasan yang direncanakan 3. Asumsi jumlah kotoran manusia/tahun yang masuk dan diolah tangki septik Ukuran dan Volume tangki septik tidak dipengaruhi oleh jenis tanah, daya serap tanah, maupun tinggi muka air tanah Air yang keluar dari tangki septik masih harus diolah dalam bidang resapan, sumur resapan atau filter. B. Bidang Resapan / Sumur Resapan

Kontruksi dan ukuran tergantung pada tinggi muka air tanah dan jenis tanah Jarak dengan sumber air bersih > 10 m Hanya digunakan untuk pelayanan sampai 5 rumah II. Penggunaan Tangki septik hanya menerima buangan kakus / tinja saja, tidak untuk air bekas (mandi dan cuci) Pengurasan tangki septic dilakukan secara berkala setiap 3 tahun sekali III. Pemeliharaan Tidak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti insektisida, karbol pembersih lantai, pemutih pakaian. Lumpur tinja hasil pengurasan tangki septik masih berbahaya bagi manusia dan lingkungan, pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang / petugas yang mempunyai peralatan penguras yang memenuhi syarat. Lumpur hasil pengurasan tidak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat terbuka akan tetapi harus dibuang ketempat yang telah direncanakan untuk menampung lumpur tinja ( misal Instalasi Pengolah Lumpur Tinja /IPLT). IV. Keuntungan Bangunan kuat dan biaya pembangunan murah Kotoran tidak mencemari lingkungan V. Kerugian Membutuhkan biaya pengurasan Dibutuhkan perawatan agar tidak tersumbat Tergantung dari muka air tanah

Memerlukan lahan yang cukup luas http://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=88 Septic Tank Air limbah berupa black water yang berisi kotoran akan berakhir di septic tank. Walaupun jarang kita sadari, peran septic tank sangat penting dalam keberlangsungan aktivitas di rumah. Beberapa masalah yang cukup mengganggu seputar kamar mandi dan WC yang akan Anda gunakan setiap harinya sering timbul dari septic tank. Untuk itu septic tank haruslah dipilih dengan cermat sesuai dengan kebutuhan rumah Anda. Beberapa jenis septic tank dan cara kerjanya yang dapat menjadi pertimbangan Anda adalah: 1. Septic tank konvensional

Septic tank model ini menampung dan mengendapkan limbah dan membiarkannya terurai oleh bakteri, cairan hasil akhir dari tanki ini akan diendapkan ke tanah melalui resapan khusus. Secara berkala septic tank ini akan penuh dan harus disedot. 2. Septic tank biologis Pada septic tank biologis, limbah akan terurai sampai aman untuk dimanfaatkan kembali, hingga tidak perlu disedot lagi. Saat ini ada beberapa jenis septic tank biologis yang telah beredar di pasaran, diantaranya: a. Septic tank berbahan fiberglass Septic tank jenis ini terdiri dari 3 bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Air limbah yang masuk ke septic tank ini akan masuk di bagian pertama, kemudian disaring dan dialirkan ke bagian ke dua, pada bagian kedua limbah diurai oleh bakteri dan dialirkan ke kotak ke tiga untuk diurai lebih lanjut. Sisa penguraian dari bagian ke tiga akan dialirkan ke luar menuju saluran drainase umum setelah melalui tabung disinfektan yang mensucihamakan limbah hingga aman. b. Septic tank berbahan beton Septic tank jenis ini terbuat dari beton yang juga terdiri 3 bagian, tapi dengan proses yang sedikit berbeda dengan septic tank berbahan fiber glass. Pada septic tank jenis ini, limbah yang masuk di bagian pertama akan disaring untuk memisahkan kotoran dengan tissue. Limbah dari bagian pertama lalu dialirkan ke bagian ke dua untuk diproses oleh mikroorganisme yang memakan limbah tersebut dan mengolahnya menjadi cairan. Limbah yang sudah berubah menjadi cairan di bagian ke dua akan dialirkan ke bagian ke tiga untuk diendapkan kemudian diresapkan ke dalam tanah dan dialirkan ke sistem drainase kota. Diskusikan dan pilihlah jenis septic tank yang paling sesuai dengan kebutuhan, sistem saluran air, dan peraturan yang di lingkungan rumah dengan kontraktor Anda. http://www.membangunbersama.com/post/step-by-step/pondasi/septictank/ Standar Septic Tank Jamban Sehat

Sebagai seorang yang berprofesi sebagai sanitarian atau kesehatan masyarakat, tentu akan sangat akrab dengan kata septic tank. Bahkan dahulu diawal melakoni pendidikan kesehatan lingkungan (saat ospek) nama ini dijadikan nama identitas, disamping namanama trend lainnya seperti bowl, jetting, dan lain-lain, sehingga sekarangpun nama itu seakan telah menjadi trade mark sanitarian (sebagai mantri kakus). Berikut adalah informasi yang sebaiknya kita ketahui terkait dengan septic tank tersebut. Septic tank merupakan cara yang memuaskan dalam pembuangan ekskreta untuk kelompok kecil yaitu rumah tangga dan lembaga yang memiliki persediaan air yang mencukupi, tetapi tidak memiliki hubungan dengan sistem penyaluran limbah masyarakat (Chandra, 2007). Septic tank merupakan cara yang terbaik yang dianjurkan oleh WHO tapi memerlukan biaya mahal, tekniknya sukar dan memerlukan tanah yang luas (Entjang, 2000). Pembangunan septic tank juga perlu memperhatikan keadaan tanah, pada kondisi tanah yang terlalu lembab dalam jangka waktu yang lama, maka tanah tersebut tidak sesuai untuk lokasi septic tank. Pada tingkat tertentu kelembaban tanah sangat mendukung kehidupan manusia, tetapi pada tingkat kelembaban tanah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menimbulkan permasalahan bagi manusia. Kelembaban tanah perlu diperhatikan karena berdasarkan beberapa studi disimpulkan bahwa air tanah juga tidak luput dari pencemaran. Bahan pencemar dapat mencapai aquifer air tanah melalui berbagai sumber diantaranya meresapnya bakteri dan virus melalui septic tank. Pada kondisi tanah kering, gerakan bahan kimia dan bakteri relatif sedikit, dengan gerakan ke samping praktis tidak terjadi. Dengan pencucian yang berlebihan (tidak biasa terjadi pada jamban dan septic tank) perembesan ke bawah secara vertikal hanya sekitar 3 m. Apabila tidak terjadi kontaminasi air tanah, praktis tidak ada bahaya kontaminasi sumber air. Dengan memperhatikan pola pencemaran tanah dan air tanah, maka hal-hal berikut. harus diperhatikan untuk memilih lokasi penempatan sarana pembuangan tinja (Soeparman, 2002): 1. Pada dasarnya tidak ada aturan pasti yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk menentukan jarak yang aman antara

jamban dan sumber air. Banyak faktor yang mempengaruhi perpindahan bakteri melalui air tanah, seperti tingkat kemiringan, tinggi permukaan air tanah, serta permeabilitas tanah. Yang terpenting harus diperhatikan adalah bahwa jamban atau kolam pembuangan (cesspool) harus ditempatkan lebih rendah, atau sekurang-kurangnya sama tinggi dengan sumber air bersih. Apabila memungkinka, harus dihindari penempatan langsung di bagian yang lebih tinggi dari sumur. Jika penempatan di bagian yang lebih tinggi tidak dapat dihindarkan, jarak 15 m akan mencegah pencemaran bakteriologis ke sumur. Penempatan jamban di sebelah kanan atau kiri akan mengurangi kemungkinan kontaminasi air tanah yang mencapai sumur. Pada tanah pasir, jamban dapat ditempatkan pada jarak 7,5 m dari sumur apabila tidak ada kemungkinan untuk menempatkannya pada jarak yang lebih jauh. Pada tanah yang homogen, kemungkinan pencemaran air tanah sebenarnya nol apabila dasar lubang jamban berjarak lebih dari 1,5 m di atas permukaan air tanah, atau apabila dasar kolam pembuangan berjarak lebih dari 3 m di atas permukaan air tanah. 2. Penyelidikan yang seksama harus dilakukan sebelum membuat jamban cubluk (pit privy), kakus bor (bored-hole latrine), kolam pembuangan, dan sumur resapan di daerah yang mengandung lapisan batu karang atau batu kapur. Hal ini dikarenakan pencemaan dapat terjadi secara langsung melalui saluran dalam tanah tanpa filtrasi alami ke sumur yang jauh atau sumber penyediaan air minum lainnya. Secara teknis desain atau konstruksi utama septic tank sebagai berikut :

a. Pipa ventilasi. Pipa ventilasi secara fungsi dan teknis dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Mikroorganisme dapat terjamin kelangsungan hidupnya dengan adanya pipa ventilasi ini, karena oksigen yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya dapat masuk ke dalam bak pembusuk, selain itu juga berguna untuk mengalirkan gas yang terjadi karena adanya proses pembusukan. Untuk menghindari bau gas dari septick tank maka sebaiknya pipa pelepas dipasang lebih tinggi agar bau gas dapat langsung terlepas di udara bebas (Daryanto, 2005). 2. Panjang pipa ventilasi 2 meter dengan diameter pipa 175 mm dan pada lubang hawanya diberi kawat kasa (Machfoedz, 2004). b. Dinding septic tank: 1. Dinding septic tank dapat terbuat dari batu bata dengan plesteran semen (Machfoedz,2004) 2. Dinding septic tank harus dibuat rapat air (Daryanto, 2005) 3. Pelapis septic tank terbuat dari papan yang kuat dengan tebal yang sama (Chandra, 2007). c. Pipa penghubung: 1. Septic tank harus mempunyai pipa tempat masuk dan keluarnya air (Chandra, 2007). 2. Pipa penghubung terbuat dari pipa PVC dengan diameter 10 atau 15 cm (Daryanto, 2005) d. Tutup septic tank:

1. Tepi atas dari tutup septic tank harus terletak paling sedikit 0,3 meter di bawah permukaan tanah halaman, agar keadaan temperatur di dalam septic tank selalu hangat dan konstan sehingga kelangsungan hidup bakteri dapat lebih terjamin (Daryanto,2005). 2. Tutup septic tank harus terbuat dari beton (kedap air). Mekanisme Kerja Septic Tank Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, sebagai tempat tinja dan air buangan masuk dan mengalami dekomposisi. Di dalam tangki ini tinja akan berada selama beberapa hari. Selama waktu tersebut tinja akan mengalami 2 proses (Notoatmodjo, 2003): a. Proses kimiawi Akibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagian besar (60-70%) zat-zat padat akan mengendap di dalam tangki sebagai sludge. Zat-zat yang tidak dapat hancur bersama-sama dengan lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang menutup permukaan air dalam tangki tersebut. lapisan ini disebut scum yang berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari cairan di bawahnya, yang memungkinkan bakteri-bakteri anaerob dapat tumbuh subur, yang akan berfungsi pada proses berikutnya. b. Proses biologis Dalam proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organik dalam sludge dan scum. Hasilnya, selain terbentuknya gas dan zat cair lainnya, adalah juga pengurangan volume sludge, sehingga memungkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudian cairan enfluent sudah tidak mengandung bagian-bagian tinja dan mempunyai BOD yang relatif rendah. Cairan enfluent ini akhirnya dialirkan keluar melalui pipa dan masuk ke dalam tempat perembesan. Kedua tahapan di atas berlangsung di dalam septic tank. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Penumpukan endapan lumpur mengurangi kapasitas septic tank sehingga isi septic tank harus dibersihkan minimal sekali setahun.

2. Penggunaan air sabun dan desinfektan seperti fenol sebaiknya dihindari karena dapat membunuh flora bakteri di dalam septic tank. 3. Septic tank baru sebaiknya diisi dahulu dengan air sampai saluran pengeluaran, kemudian dilapisi dengan lumpur dari septic tank lain untuk memudahkan proses dokomposisi oleh bakteri (Chandra, 2007). Pendapat lain dikemukakan Suriawiria (1996), bahwa salah satu cara pengelolaan tinja manusia adalah dengan penggunaan tanki septik (septic tank) dan resapannya. Dengan cara ini maka buangan yang masuk ke dalam bejana/tangki akan mengendap, terpisah antara benda cair dengan benda padatannya. Benda padatan yang mengendap di dasar tangki dalam keadaan tanpa udara, akan diproses secara anaerobik oleh bakteri sehingga kandungan organik di dalamnya akan terurai. Akibatnya, setelah kurun waktu tertentu, umumnya kalau tangki septik tersebut sudah penuh dan isinya dikeluarkan, maka sisa padatan sudah tidak berbau lagi, seperti halnya kalau kotoran/tinja tersebut dibiarkan di luar tangki septik. Yang tetap menjadi masalah adalah untuk benda cairan setelah padatannya dipisahkan, karena di dalam cairan tersebut masih akan terkandung sejumlah mikroba, yang mungkin masih bersifat patogen (dapat menyebabkan penyakit). Karenanya salah satu cara pemecahan yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan resapan, untuk mengalirkan benda cairan setelah benda padatnya mengendap. Cara resapan yang digunakan adalah dengan membuat lapisan yang terdiri dari batu kerikil di bawah tanah sehingga air yang meresap masih mendapatkan suplai oksigen (aerobik), sehingga mikroba patogen akhirnya akan terbunuh. Pembangunan Septic Tank Untuk keperluan perencanaan maka volume septic tank harus dihitung. Perencanaan ini alan menyangkut jumlah pemakai, masa pengurasan, serta perkiraan volume rata-rata tinja yang dihasilkan. Untuk keperluan perencanaan apabila tidak tersedia data hasil penelitian setempat, maka dapat digunakan angka kuantitas tinja manusia sebesar 1 Kg berat basah per orang per hari (Soeparman, 2002).

Septic tank satu ruang Keterangan: A = Inlet B = Outlet C = Penahan D = Busa yang mengapung E = Lumpur F = Ruang bebas busa G = Ruang bebas lumpur H = Kedalaman air dalam tangki I = Ruang kosong J = Kedalaman pemasukan penahan K = Jarak penahan ke dinding, 20-30 cm L = Sisi atas penahan 2,5 cm di bawah dinding atas tangki M = Tutup tangki, biasanya bulat N = Permukaan tanah, kurang dari 30 cm di atas tangki (jika kurang, naikkan tutup tangki ke permukaan tanah)

A = Bagian inlet B = Bagian outlet C = Ruang penggelontoran D = Sifon penggelontoran E = Penurunan kedalaman cairan F = Outlet G = Tutup lubang pemeriksa Article Source : Septic tank dua ruang 1. Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC 2. Daryanto. 2005. Kumpulan Gambar Teknik Bangunan. Jakarta: PT. Rineka Cipta 3. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar). Jakarta: PT. Rineka Cipta 4. Soeparman dan Suparmin. 2002. Pembuangan Tinja & Limbah Cair (Suatu Pengantar). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/08/septic-tank.html Makalah keperawatan tentang jamban sehat Here i will explain about Makalah Tentang Septic Tank. Many people have talked about Makalah dan artikel pendidikan: upaya penanggulangan. In this article you will know that Dengan adanya makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.. Di dalam keputusan menteri kesehatan nomor 852/2008 tentang strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat disebutkan bahwa jamban sehat adalah fasilitas. Makalah ilmiah biologi: limbah dan pemanfaatannya makalah ilmiah biologi limbah dan pemanfaatannya oleh : 1 iyan y (22) 2 bima c (10) 3 m athoa (xx).

Read more on Makalah keperawatan tentang jamban sehat. Tentang penatalaksanaan dan pencegahan diare, peran orang tua yang paling penting tingkat pengetahuan orang tua tentang diare pada balita sangat.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Septictank. Read more on Makalah ilmiah biologi: limbah dan pemanfaatannya. Lingkungan bisnis juga bisa dilihat dari sisi internal perusahaan itu sendiri. lingkungan internal menekankan pada hubungan antar fungsi di dalam suatu organisasi.

http://the-forexjournal.rhcloud.com/link/makalah-tentang-septic-tank/ Pengertian Septic Tank Septic Tank Adalah tempat penampungan limbah tinja. Banyak orang beranggapan bahwa sistem Septic Tank tidaklah penting. Itu semua salah besar, karena Septic Tank sangatlah penting dalam pengolahan limbah domestik. Akan tetapi banyak orang keliru dalam membuat Septic Tank. Yang banyak digunakan banyak orang biasanya hanya dibuat dengan Beton, Septic Tank yang dibuat dengan beton hanya mengendapkan tinja ke dalam tanah tanpa diolah terlebih dahulu.

Contoh Gambar Septic Tank Biasa / Konvensional Seperti terlihat pada gambar diatas, Tinja / Sludge yang menumpuk akan meresap ke dalam tanah dan akan mencemari debit air dalam tanah. Air yang tercemar oleh limbah domestik mengandung bakteri berbahaya, dan zat - zat tambahan lain yang mengakibatkan berkurangnya kualitas Air, sehingga air tidak layak lagi dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari - hari. http://biogreen-frp.blogspot.com/2014/02/pengertian-septic-tank.html Pokok Bahasan: Pengertian Septictank Sub. Pokok Bahasan: - Fungsi septictank - Resapan air kotor/ rembesan Septictank, adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septictank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup control dan diberi

pipa hawa T dengan diameter ø1 ½, sebagai hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri bakteri menjadi subur. Sebagai pemusnah kotoran kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak penampungannya. Fungsi Septictank; - Sebagai penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang jaraknya tidak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septictank tidak terlalu jauh dari WC (water closet) - Hubungan septictank dan rembesan, berupa pipa paralon yang diujungnya diberi lubang lubang agar aliran air limbah dapat merata pada lubang rembesannya. - Tidak semua saluran air kotor dialirkan ke arah bak septictank, jadi aliran air limbah yang masuk ke septictank hanya dari WC saja. - Hal yang penting menghitung volume septictank perlu untuk perencanaan: Misalkan jumlah penghuni 10 orang. Diperhitungkan setiap orang membuang air sebanyak 25 l/hari. Diperkirakan kotoran akan hancur habis dimakan oleh bakteri dalam waktu 3 hari. Berarti volume air buangan dihitung waktu 3 hari, jadi banyaknya air

buangan yang harus ditampung oleh bak septictank = 10 x 25 x 3 = 750 l. Dipakai ukuran luas bak = 1,20 x 0,80= 0,96 m2 tinggi air diambil = 1 m, jadi volume air yang dapat ditampung= 0,96 x 1= 0,96 m3 960 l> 750 l. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA Untuk ruang hawa diambil tinggi ± 1/3 tinggi airnya = 1/3 x 1 m= 0,35 m, Jadi volume total septictank= (tinggi air + tinggi ruang hawa) x luas bak = 1,35 m x 0,96 m2= 1,296 m3 ~ 1,3 m3 Ukuran ini adalah ukuran ruang dalam septictank. Resapan air kotor/ rembesan; - Rembesan adalah lubang yang berdekatan dengan septictank, gunanya mendapatkan aliran air limbah dari septictank. - Konstruksi rembesan terdiri dari pelapisan dari macam macam bahan dari pasir, diatasnya dipasangkan ijuk, kemudian dipasangkan krikil atau split dipasangkan lagi ijuk diatasnya diberi pasangan batu karang yang berongga diberi ijuk lagi dan pasir kembali dan seterusnya, yang perlu diperhatikan sekeliling lubang diberi ijuk. - Pipa paralon ø 2 ½ yang di dalam rembesan diberi berlubang lubang untuk memudahkan penyebaran air limbah yang mengalir dari septictank ke rembesan.

- Jika akan memasang sumur pompa atau jet pump agar dipasang lebih dari 10m. dari penempatan septictank dan rembesan, untuk menghindari infiltrasi air limbah dari rembesan. Pengertian Bak Kontrol; - Bak kontrol merupakan bak kecil yang terpasang diantara pasangan saluran air kotor, gunanya sebagai pengontrol setiap saat jika saluran air kotor terjadi hambatan atau terjadi genangan ait yang tidak kita inginkan. - Bak kontrol menggunakan penutup dari cor coran beton tulang dilengkapi dengan besi pengangan untuk membuka. - Dasar bak kontrol harus lebih dalam dari dasar saluran air kotor yang ada dimaksudkan agar endapan yang terjadi mudah dibersihkan. - Penempatan bak kontrol ada juga ditempatkan pada penutup septictank disamping sebagai pengontrol dapat juga untuk memasukkan slang penyedot air limbah di septictank. - Konstruksi bak control dibuat dari pasangan bata ½ batu dengan kedap air 1 Pc: 3 Ps. https://www.google.com/url? q=http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/11003-13