: Memperbaiki transmisi otomatis

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2.1 Motor Matic Yamaha Mio Soul (Sumber S : Dokumen Pribadi) 2.2 PENGERTIAN CVT Sistem CVT (Continously Variable Transmission), adalah sistem o

ANALISIS PERFORMANCE CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) PADA MOTOR BEBEK MATIC HONDA BEAT MENGGUNAKAN DYNO ABD. Gatot Budy Prasetiyo*)

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

Konstruksi CVT. Parts name

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

BAB II KAJIAN TEORI. Gambar 2.1. Transmisi Otomatis Yamaha Mio. (duniamotormatic,2010)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

DISUS O L E H. Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A

Perawatan System C V T

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 DEFINISI KOPLING

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka

BAB III METODE PELAKSANAAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR CARA KERJA DAN TROUBLE SHOOTING CVT SUZUKI SPIN 125 R

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat diberbagai Negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Honda Beat PGM-FI Komponen tersebut adalah drive belt, boss movable

Tugas Akhir TM

BAB I PENDAHULUAN. negeri harus diimbangi dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia. dibidang industri otomotif yang semakin maju dan canggih.

Disusun Oleh: Achmad Ardhiko Widyarso NPM : Dosen Pembimbing : Dr Ing. Mohamad Yamin Jurusan Teknik Mesin

Berdasarkan data hasil pengamatan daya pada poros roda menggunakan roller CVT diameter 15 mm diperoleh daya tertinggi pada putaran mesin 8000 rpm yait

Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : : AGUNG RIYADI

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Program Keahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan suatu benda dari tempat kesuatu tempat. Transportasi sangat dibutuhkan manusia untuk kebutuhan aktivitas

LAPORAN TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM TRANSMISI OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PENGUJIAN TRANSMISI OTOMATIS CVT MESIN SEPEDA MOTOR SUZUKI SKYDRIVE TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM CONTINOUSLY VARIABEL TRANSMISION (CVT) MOTOR HONDA BEAT PGM-FI 2014

Presentasi Tugas Akhir

ANALISA KERUSAKAN CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION HONDA BEAT TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

Variasi berat roller sentrifugal Pada continuosly variable transmission (CTV) terhadap kinerja traksi sepeda motor

ANALISA dan PENGUJIAN ROLLER PADA MESIN GOKART MATIC. Dr-Ing. Mohamad Yamin *), Achmad Ardhiko Widyarso **)

Dosen Pembimbing: Ir. Suhariyanto, MSc Oleh : Alessandro Eranto Bais

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL. Oleh: MECKY JUNELIS Dibimbing oleh : 1. Irwan Setyowidodo, S.Pd., M.Si. 2. Ali Akbar, M.T

VARIASI KONSTANTA BERAT ROLLER SENTRIFUGAL TERHADAP DAYA DAN TORSI MESIN PADA MOTOR GOKART MATIC

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

RANCANG BANGUN MESIN ROLL PLAT SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL

MODIFIKASI KOPLING JENIS PLAT BANYAK DENGAN PEMBERIAN LUBANG LUBANG PADA PLAT BAJA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KERJA KOPLING

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

PENGARUH PEMAKAIAN VARIASI PEGAS SLIDING SHEAVE TERHADAP PERFORMANCE MOTOR HONDA BEAT 2011

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam judul tugas penelitian pemindah tenaga transmisi manual pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda

BAB III KONSTRUKSI DAN PENENTUAN KOMPONEN KRITIS PADA SUB-ASSEMBLY

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

Karakteristik Traksi Sepeda Motor dengan Continuose Variable Transmission System

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

RANCANG DAN BANGUN TRANSMISI CHASSIS ENGINE TEST BED SEPEDA MOTOR 10 kw

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Transmisi Otomatis

PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT PERAGA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) (BAGIAN DINAMIS)

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

Simulation Characteristics Continous Variable Transmission of Motor Cycle using Torque Control Based Fuzzy Logic

1 BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DATA

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menemukan sebuah masalah yang dihadapinya untuk menciptakan kenyamanan, semakin

BAB II DASAR TEORI 2.1 Chassis Dynamometer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALYSIS AND TESTING ROLLER ON GOKART MATIC MACHINE

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

PERANCANGAN MESIN R. AAM HAMDANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM TRANSMISI OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL

ABSTRAKSI ABSTRACT. Kata kunci : Roller, CVT, Performa, Sistem Transmisi.

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

RODA GIGI. A. Roda Gigi. Jenis jenis profil gigi pada Roda gigi :

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) A-947

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

TUGAS AKHIR TM

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III. Metode Rancang Bangun

Transkripsi:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Mata Pelajaran : SMK Negeri 2 Yogyakarta : Teknologi dan Rekayasa : Teknik Kendaraan Ringan : Sistem Pemindah Tenaga Kelas/ Semester : XII TKR / 3 Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : 15 menit : Memperbaiki Unit Transmisi : Memperbaiki transmisi otomatis : Memperbaiki transmisi otomatis tipe continously variable transmission. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai proses pembelajaran peserta didik diharapkan mampu : 1. Menjelaskan fungsi transmisi otomatis tipe continously variable transmission. 2. Menjelaskan fungsi komponen transmisi otomatis tipe continously variable transmission dengan menggunakan gambar. 3. Menjelaskan cara kerja transmisi otomatis tipe continously variable transmission dengan menggunakan gambar.

Materi Ajar : 1. Fungsi transmisi otomatis tipe continously variable transmission. 2. Konstruksi transmisi otomatis tipe continously variable transmission. 3. Cara kerja transmisi otomatis tipe continously variable transmission. Materi Pembelajaran Transmisi otomatis tipe continously variable transmission berfungsi untuk memindahkan momen dari poros engkol menuju ke roda dengan menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin. Komponen utama dari CVT adalah drive pully, v-belt, Driven pulley. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan putaran mesin untuk memeberikan gaya sentrifugal pada roller di dalam drive pulley untuk menekan belt, sehingga belt ikut berputar. Disisi lain, belt juga memeberikan gaya gesek bagi Driven pulley sehingga diven pulley ikut berputar. Selanjutnya kopling centrifugal di dalam Driven pulley akan menekan rumah kopling diteruskan ke roda melalui main axle dan gigi reduksi. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah 2. Demonstrasi

Langkah Langkah Pembelajaran : Tahap Kegiatan Pembelajaran Estimasi Metode Media Sumber Bahan Waktu Pendahuluan a. Membuka pelajaran dengan mengucapkan ( 3 menit) salam dan doa b. Memberi pemaparan kompetensi dan tujuan pembelajaran. c. Memberi tayangan transmisi otomatis tipe continously variable transmission menggunakan gambar. Penyajian (Inti) a. Menjelaskan materi tentang fungsi transmisi 2 menit Cera- White Modul (9 menit) otomatis tipe continously variable transmission mah board New step 1 menggunakan gambar. b. Menjelaskan materi tentang komponen dan Demon Wall fungsinya pada transmisi otomatis tipe strasi chart continously variable transmission menggunakan gambar. 2 menit c. Menjelaskan cara kerja transmisi otomatis tipe continously variable transmission menggunakan gambar. d. Memberikan pertanyaan atau mempersilahkan 2 menit Peserta Didik untuk bertanya e. Mengomentari jawaban atau menjawab pertanyaan dari Peserta Didik Penutup a. Mempersilahkan untuk bertanya atau 3 menit (15 menit) memberikan pertnyaan kepada peserta didik

b. Menjawab petanyaan siswa atau mengomentari jawaban siswa. c. Memberikan kesimpulan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran siswa. d. Menutup dengan doa dan salam Alat/ Bahan/Media/ Sumber Belajar 1. White board dan spidol 2. wallchart 3. Modul transmisi Evaluasi : Bobot 1. Pengamatan 20% ( Disiplin, sikap, dan antusiasme peserta didik) 2. Lisan 30% (kemampuan peserta didik bertanya, menjawab pertanyaan, dan menanggapi hasil jawaban peserta didik lain) 3. Tulisan 50% (evaluasi tiap tatap muka) Remidi : KKM 70,00 Ujian susulan dan perbaikan dilakukan bagi siswa yang tidak mencapai Soal 1. Apa fungsi dari continously variable transmission? 2. Ada berapa komponen utama continously variable transmission? Jelaskan fungsi fungsi masing-masing komponen utama continously variable transmission! 3. Bagaimanakah cara kerja continously variable transmission?

LAMPIRAN Continously Variable Transmission Sistem CVT (Continously Variable Transmission), adalah sistem otomatik yang dipasang pada beberapa tipe sepeda motor saat ini. Sistem ini berfungsi untuk memindahkan momen dari poros engkol menuju ke roda dengan menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin, sehingga pengendara terbebas dari keharusan memindah gigi sehingga lebih nyaman dan santai. Contoh sistem transmisi otomatis / cvt (Mio, Spin, Vario,dll) Mekanisme V-belt tersimpan dalam ruangan yang dilengkapi dengan sistim pendingin untuk mengurangi panas yang timbul karena gesekan sehingga bisa tahan lebih lama. Sistim aliran pendingin V-belt ini dibuat sedemikian rupa sehingga terbebas dari kotoran / debu dan air. Lubang pemasukan udara pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda untuk menghindari masuknya air saat sepeda motor berjalan di daerah banjir. sistem transmisi otomatik sistem transmisi konventional

Alur Perpindahan Tenaga 1. Poros engkol langsung mengkopel pulley primary dan dengan V-belt memutar pulley secondary. 2. Untuk menggerakan roda belakang menggunakan kopling centrifugal yang akan memutar rumah kopling 3. Gaya centrifugal dari putaran rumah kopling ke putaran roda, direduksi melalui roda gigi perantara (gearbox) sehingga menghasilkan dua tahap reduksi. 3. Konstruksi dan Fungsi Sistim transmisi otomatik terdiri dari 2 bagian, yaitu : A. Bagian Pulley Primary ( Pulley Pertama ) Drive pulley berfungsi untuk menekan v-belt dengan memanfaatkan gaya sentrifugal roller sehingga v-belt ikut berputar. Pada bagian poros engkol terdapat collar yang dikopel menyatu dengan fixed sheave (kita sebut F sheave), yaitu bagian pulley yang diam dan cam. Adapun sliding sheave (kita sebut S sheave) piringan pulley yang dapat bergeser terdapat pada bagian collar. Untuk menarik dan menjepit V-belt terdapat rangkaian slider section. Piringan pulley yang dapat bergeser ( S sheave ) akan menekan V-belt keluar melalui pemberat (roller weight) karena gaya centrifugal dan menekan S sheave sehingga bentuk pulley akan menyempit mengakibatkan diameter dalam pulley akan membesar.

B. Bagian Pulley Secondary ( Pulley Kedua ) Driven pulley berfungsi untuk menyalurkan tenaga [utar menuju ke roda melalui kopling sentrifugal. Terdiri dari piringan yang diam ( fixed sheave ) berlokasi pada as primary drive gear melalui bearing dan kopling centrifugal (clutch carrier) terkopel pada bos di bagian fixed sheave. Piringan pulley yang dapat bergeser / sliding sheave menekan V-belt ke piringan yang diam (F sheave ) melalui tekanan per. Rumah kopling terkopel menjadi satu dengan as drive gear. Pada saat putaran langsam kopling centrifugal terlepas dari rumah kopling sehingga putaran mesin tidak diteruskan ke roda belakang.

5. Cara Kerja Sistem Penggerak CVT A. Putaran Langsam Jika mesin berputar pada putaran rendah, daya putar dari poros engkol diteruskan ke Pulley Primary V-belt Pulley Secondary dan Kopling Centrifugal. Dikarenakan tenaga putar belum mencukupi, maka kopling centrifugal belum mengembang. Disebabkan gaya tarik per pada kopling masih lebih kuat dari gaya centrifugal, sehingga kopling centrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan roda belakang tidak berputar. B. Saat Mulai Berjalan Pada saat putaran mesin bertambah kurang lebih 3.000 rpm, maka gaya centrifugal bertambah kuat dibandingkan dengan tarikan per sehingga mengakibatkan sepatu kopling mulai menyetuh rumah kopling dan mulai terjadi tenaga gesek. Dalam kondisi ini V-belt di bagian pulley primary pada posisi diameter dalam (kecil) dan di bagian pulley secondary pada posisi luar (besar) sehingga menghasilkan perbandingan putaran / torsi yang besar nenyebabkan roda belakang mudah berputar. Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling.

Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm. Kopling terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm C. Putaran Menengah Pada saat putaran bertambah, pemberat pada pulley primary mulai bergerak keluar karena gaya centrifugal dan menekan primary sliding sheave ( piringan pulley yang dapat bergeser ) system fixed sheave (piringan pulley yang diam) dan menekan V-belt kelingkaran luar dari pulley primary sehingga menjadikan diameter pulley primary membesar dan menarik pulley secondary ke diameter yang lebih kecil. Ini dimungkinkan karena panjang V-beltnya tetap. Akhirnya diameter pulley primary membesar dan diameter pulley secondary mengecil sehinggga diameter pulley menjadi sama besar dan pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah dan bertambah cepat. D. Putaran Tinggi

Putaran mesin lebih tinggi lagi dibandingkan putaran menengah maka gaya keluar pusat dari pemberat semakin bertambah. Sehingga semakin menekan V- belt ke bagian sisi luar dari pulley primary (diameter membesar) dan diameter pulley secondary semakin mengecil. Selanjutnya akan menghasilkan perbandingan putaran yang semakin tinggi Jika pulley secondary semakin melebar, maka diameter V-Belt pada pulley semakin kecil, sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat. E. Cara Kerja Kopling Centrifugal Kering Kopling terkopel : Sepatu kopling bergerak keluar dan memindahkan tenaga melalui gaya centrifugal. Jawaban 1. Transmisi otomatis tipe continously variable transmission berfungsi untuk memindahkan momen dari poros engkol menuju ke roda dengan

menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin. 2. Ada 2 komponen utama CVT yaitu drive pulley (primary pulley) dan driven pulley (secondary pulley). Drive pulley berfungsi untuk menekan v-belt dengan memanfaatkan gaya sentrifugal roller sehingga v-belt ikut berputar. Driven pulley berfungsi untuk menyalurkan tenaga [utar menuju ke roda melalui kopling sentrifugal. 3. Cara kerja CVT adalah dengan memanfaatkan putaran mesin untuk memeberikan gaya sentrifugal pada roller di dalam drive pulley untuk menekan belt, sehingga belt ikut berputar. Disisi lain, belt juga memeberikan gaya gesek bagi Driven pulley sehingga diven pulley ikut berputar. Selanjutnya kopling centrifugal di dalam Driven pulley akan menekan rumah kopling diteruskan ke roda melalui main axle dan gigi reduksi.