BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setelah aluminium, besi adalah logam yang paling berlimpah-limpah dan yang keempat berlimpah-limpah dari semua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 INDUSTRI BESI DAN BAJA

1. Fabrikasi Struktur Baja

SIFAT FISIK DAN MINERAL BAJA

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

Metode Evaluasi dan Penilaian. Audio/Video. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor: 0-100(PAN)

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

Sifat Fisik dan Kimia dari Baja. serta Proses Pembuatannya

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

MODUL 2 PEMBUATAN BESI KASAR DAN BAJA

BLAST FUMACE. A. Pengertian Blast Furnace (BF)

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik

BAB IV LOGAM PADUAN (METAL ALLOY)

LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS)

I. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

MATERIAL PEMBUATAN BAJA UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL 2007 INTRODUCTION

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

MATERIAL TEKNIK LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Ruang Lingkup Penulisan

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR

1. Pengertian Perubahan Materi

Kelompok I. Anggota: Dian Agustin ( ) Diantini ( ) Ika Nurul Sannah ( ) M Weddy Saputra ( )

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan... 3

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa


30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

KIMIA. Sesi. Kimia Unsur (Bagian I) A. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM a. Struktur Lapisan Bumi. b. Komposisi Lapisan Bumi

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

MAKALAH ILMU BAHAN REKAYASA STAINLESS STEEL

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

PENGARUH PENAMBAHAN FLUX DOLOMITE PADA PROSES CONVERTING PADA TEMBAGA MATTE MENJADI BLISTER

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang lama adalah daya pengikatnya yang besar untuk elemen-elemen tertentu, terutama

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990

KIMIA ELEKTROLISIS

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB V KERAMIK (CERAMIC)

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

Oksidasi dan Reduksi

Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

MODUL 8 9 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

KLASIFIKASI MINERAL. Makro : Kebutuhan minimal 100 mg/hari utk orang dewasa Ex. Na, Cl, Ca, P, Mg, S

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

Pembahasan Materi #11

BAB II STUDI PUSTAKA

Mengenal Baja (introduction of Iron)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

Bab 4 UNSUR METALOGRAFI DALAM PROSES ENGINEERING MATERIALS Part 1

KIMIA UNSUR. (4) energi ionisasi kripton lebih tinggi daripada energi ioniasasi neon

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Klasifikasi Baja [7]

Sulfur dan Asam Sulfat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

Material dengan Kandungan Karbon Tinggi dari Pirolisis Tempurung Kelapa untuk Reduksi Bijih Besi

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

03/01/1438 KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA KLASIFIKASI BAJA 1) BAJA PEGAS. Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya

LATIHAN SOAL KELIMPAHAN DAN SIFAT-SIFAT UNSUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

AHMAD SULISTYONO ( ) MEGA BUNGA P. ( ) CHAYUN PIDA RENNI ( ) SINTA HERAWATI ( ) ISPONI UMAYAH ( ) YUNAN

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setelah aluminium, besi adalah logam yang paling berlimpah-limpah dan yang keempat berlimpah-limpah dari semua unsur-unsur; itu terjadi terutama sebagai oksida untuk hematit contoh ( Fe 2 O 3 ), magnetit ( besi magnet) (Fe3O4) dan sebagai pirit besi Fes2. (C. Chambers and a. K. Holliday. 1975). Pada manusia besi merupakan unsur penting dalam hemoglobin darah. Besi bebas ditemukan dalam meteorit, dan besar kemungkinan bahwa manusia primitif menggunakan besi ini sebagai sumber atau bahan untuk alat dan senjata mereka. Ekstraksi besi telah dilakukan beberapa ribu tahun yang lalu, dan besi masih menjadi logam yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari karena kelimpahan dan kemudahan didapatnya, dan kemampuannya untuk dibentuk dan ditempa untuk berbagai kegunaan. Fe bersifat pyrophoric di udara, tetapi logamnya mengoksidasi udara kering hanya ketika dipanaskan. Pada udara lembab, Fe berkarat, pembentukan suatu oksida hydrated Fe 2 O 3 Xh 2 O. Besi bereaksi dengan halogen pada suhu 470 570 K untuk membentuk FeF 3, FeCl 3, FeBr 3, dan FeI 2. Ketika bubuk besi dan belerang dipanaskan bersama-sama, FeS diproduksi. Formasi tentang karbid besi dan campuran logam adalah hal yang rumit dalam industri baja. Kebanyakan dari ilmu kimia Fe melibatkan Fe(II) atau Fe(III), dengan Fe(IV) dan Fe(VI) yang dikenal sejumlah kecil sebagai campuran. (Chatherine. 2005) Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C ) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya disebut sebagai besi cor (Cast Iron).

Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan halhal sbb: Kuat leleh dan kuat tarik baja kan naik, Keliatan / elongasi baja berkurang, Semakin sukar dilas. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sifat fisik dan kimia dari Besi dan Baja? 2. Bagaimana cara pengekstraksian Besi dan Baja? 3. Apa saja senyawa - senyawa penting dari Besi dan Baja? 4. Apa saja kegunaan kegunaan Besi dan Baja? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui sifat fisik dan sifat kimia dari Besi dan Baja 2. Mengetahui cara pengekstraksian Besi dan Baja 3. Mengetahui senyawa senyawa penting dari Besi dan Baja 4. Mengetahui kegunaan kegunaan Besi dan Baja

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sifat Fisika dan Kimia Besi 1. Elektronegativitas menurut Pauling : 1,8 2. Kepadatan : 7,8 g/cm 3 pada 20 C 3. Titik lebur : 1536 C 4. Titik didih : 2861 C 5. Radius Vanderwaals : 0,126 nm 6. Radius ionik: 0,076 nm (+2) : 0,064 nm (+3) 7. Isotop : 8 8. Energi ionisasi pertama : 761 kj/mol 9. Energi ionisasi kedu : 1556,5 kj/mol 10. Energi ionisasi ketiga : 2951 kj/mol 11. Potensial standar: 0.44 V (Fe2+ / Fe): 0,77 V ( Fe3+ / Fe2+) 12. Ditemukan oleh : Orang jaman kuno Baja 1. Titik didih : 1550 O C 2. Titik lebur : 2900 O C 3. konduktivitas listrik 4. Menghantarkan panas 5. Reaktif 6. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan. Sifat Fisika yang lain Besi

1. Besi adalah logam berkilau, kuat, mudah ditempa, dan berwarna perak abu-abu. 2. Besi merupakan unsur kesepuluh paling melimpah di alam semesta. 3. Besi juga unsur paling melimpah (massa, 34,6%) yang membentuk bumi. Konsentrasi besi dalam berbagai lapisan bumi bervariasi dari amat tinggi di inti hingga sekitar 5% di kerak luar. Sebagian besar besi ditemukan dalam berbagai senyawa oksida besi, seperti mineral hematit, magnetit, dan taconite. Inti bumi diyakini sebagian besar terdiri dari paduan logam besi-nikel. Unsur besi sangat penting dalam hampir semua organisme hidup. Pada manusia, besi merupakan unsur penting dalam hemoglobin darah. Baja 1. Berat dan Berat Jenis Baja Berat baja per m 3 diperlukan saat melaksanakan perhitungan volume besi atau menghitung struktur bangunan guna mencari nilai beban yang harus ditahan oleh sebuah struktur baja. Menurut standar nasional indonesia berat jenis baja adalah 7850 kg/m3. Pada kondisi nyata berat jenis baja dipengaruhi oleh bahan baja itu sendiri seperti kandungan logam tertentu, kepadatan baja, kualitas baja yang menyebabkan perbedaan pada berat jenis baja. 2. Daya hantar panas pada baja Baja merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon. Berdasarkan campuran karbonnya baja dikategorikan menjadi 3 macam yaitu: baja dengan kadar karbon rendah(0-0,25%),b aja dengan kadar karbon menengah(0,25-0,55%) dan baja dengan karbon tinggi diatas 0,55%. Baja memiliki keunggulan yaitu memiliki sifat penghantar panas yang baik. Digunakan pada penghantar transmisi yaitu ACSR dimana fungsi baja dalam hal ini adalah memperkuat konduktor aluminium secara mekanis setelah digalfanis dengan Seng. keuntungan dipakainya baja pada ACSR adalah menghemat pemakaian aluminium. Aluminium berinti baja, yang biasanya dikenal sebagai ACSR (Aluminium Cable Steel Reinforced), suatu kabel penghantar aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat baja pada inti kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan

tarik kabel. ACSR ini banyak digunakan untuk kawat saluran hantar udara. 3. Konduktivitas listrik Konduktivitas listrik pada baja termasuk konduktivitas listrik yang baik, karena paduan logam pada baja merupakan pencampuran besi(fe) dan krom(cr). Sifat Kimia Besi 1. Logam ini memiliki empat bentuk kristal yang berbeda. Jika terpapar udara, besi berpotensi mengalami karat. Besi berkarat terutama di udara lembab, tetapi tidak di udara kering. 2. Logam ini mudah larut dalam asam encer. Besi merupakan unsur yang aktif secara kimia dan membentuk dua seri utama senyawa kimia, besi bivalen (II) atau fero, dan senyawa besi trivalen (III) atau feri. 3. Unsur besi bersifat elektropositif yaitu mudah melepaskan elektron. Karena sifat inilah bilangan oksidasi besi bertanda positif. 4. Besi dapat memiliki biloks 2, 3, 4 dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energi elekktron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain elektron pada subkulit 4s. 5. Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu. 6. Besi memiliki bentuk allotroik ferit yaitu alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi 700 o C, 928 o C, dan 1530 o C. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah. 7. Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti sulfur, fosfor, boron, karbon dan silikon. 8. Oksidanya bersifat amfoter yaitu oksida yang menunjukkan sifatsifat asam sekaligus basa. Baja 1. Logam biasanya cenderung untuk membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk oksida basa.

Contohnya: 4 Na + O2 2 Na2O (natrium oksida) 2 Ca + O2 2 CaO (kalsium oksida) 4 Al + 3 O2 2 Al2O3 (aluminium oksida) 2. Beberapa logam seperti aluminium, magnesium, beberapa macam baja, dan titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar dimasuki oleh molekul oksigen. 2.2 Ekstraksi Besi Bijih oksida besi ditambang di berbagai bagian dunia. Contohnya haematite Fe 2 O 3 dan magnetite Fe 3 O 4. 1. Campuran padatan bijih haematite, coke dan limestone secara kontinu dimasukkan ke dalam blast furnace. 2. Coke dibakar di dasar dan udara panas ditiupkan untuk membakar coke (karbon) untuk membentuk karbon dioksida dalam reaksi oksidasi (C menerima O). 3. Energi panas dibutuhkan dalam reaksi eksotermik untuk meningkatkan suhu blast furnace hingga di atas 1000 o C untuk mempengaruhi reduksi bijih logam. karbon + oksigen karbon dioksida C (s) + O 2(g) CO 2(g) 4. Pada suhu tinggi terbentuk karbon dioksida, bereaksi dengan coke (karbon) lain untuk membentuk karbon monoksida karbon dioksida + karbon o karbon monoksida CO 2(g) + C (s) 2CO (g) (catatan: CO 2 tereduksi dengan kehilangan O, C teroksidasi dengan menerima O) 5. Karbon monoksida adalah molekul yang benar-benar mengusir oksigen dari bijih besi oksida. Ini adalah reaksi reduksi (Fe 2 O 3 kehilangan O, atau Fe 3+ menerima tiga elektron untuk membentuk Fe) dan CO dikenal sebagai agen pereduksi (pengusir O dan teroksidasi dalam proses). 6. Logam besi dilelehkan pada suhu blast furnace tinggi dan menetes ke dasar blast furnace. Reaksi reduksi utama adalah Besi (III) oksida + karbon monoksida besi + karbon dioksida Fe 2 O 3(s) + 3CO (g) 2Fe (l) + 3CO 2(g) Catatan, dalam kedua reaksi di atas, oksidasi dan reduksi selalu terjadi bersamaan.

Reaksi reduksi bijih logam yang lain adalah Besi (III) oksida + karbon o besi + karbon monoksida. Fe 2 O 3(s) + 3C (g) 2Fe(l) + 3CO (g) atau besi (III) oksida + karbon besi + karbon dioksida 2Fe 2 O 3(s) + 3C (g) 4Fe (l) + 3CO 2(g) Bijih logam asli mengandung acidic mineral impurities seperti silika (SiO 2, silikon dioksida). Ini bereaksi dengan kalsium karbonat (limestone) untuk membentuk molten slag misal dari kalium silikat. kalsium karbonat + silika kalsium silikat + karbon dioksida CaCO 3 + SiO 2 CaSiO 3 + CO 2 Kadang-kadang ditunjukkan dalam dua langkah: CaCO 3 CaO + CO 2 CaO + SiO 2 CaSiO 3 7. Molten slag membentuk lapisan di atas lelehan besi yang lebih padat dan keduanya dapat dipisahkan, dan biasanya, disalurkan ke luar. Besi didinginkan dan dicetak ke dalam pig iron ingots atau ditransfer langsung ke furnace penghasil baja. 8. Limbah gas dan debu dari blast furnace harus diperlakukan dengan baik untuk menghindari polusi lingkungan. 9. karbon monoksida yang sangat beracun dapat dibakar untuk menghasilkan sumber energi panas, dan dalam reaksi eksoterm dikonversikan menjadi karbon dioksida yang tidak berbahaya. karbon monoksida + oksigen karbon dioksida 2CO (g) + O 2(g) 2CO 2(g) 10. Gas asam seperti sulfur dioksida dari bijih sulfida, dapat dihilangkan dengan bubbling melalui larutan alkali seperti kalsium hidroksida ( limewater ) yang dinetralkan dan dioksidasi menjadi kalsium sulfat yang tidak berbahaya. Pembersihan gas dengan cara ini disebut gas scrubbing.

11. Air yang terkontaminasi harus dibersihkan dari bahan kimia berbahaya sebelum dilepaskan ke sungai atau didaur ulang melalui water treatment plant. 12. waste slag digunakan untuk konstruksi jalan atau menimbun galian sehingga dapat ditanami. 13. Besi dari blast furnace baik untuk obyek cast iron yang sangat Baja keras tetapi terlalu rapuh untuk aplikasi lainnya karena kandungan karbon dari coke-nya terlalu tinggi. Jadi dikonversikan menjadi steel alloy untuk range yang lebih luas Pembuatan baja dilakukan dengan cara memperoleh bahan berupa besi kasar terlebih dahulu. Besi kasar merupakan hasil dari pengolahan bijih besi melalui beberapa proses seperti proses reduksi kandungan zat pengotor dan reduksi ukuran menjadi pellet. Setelah itu pellet diproses di dalam tanur tinggi sehingga dihasilkan cairan besi yang akan turun ke dasar tanur tinggi. Besi kasar yang telah dihasilkan di tanur tinggi tadi kemudian diolah secara lanjut menjadi menjadi barbagai jenis baja. Ada beberapa proses yang dilakukan untuk merubah besi kasar menjadi baja : 1. Proses Konvertor Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap ke samping. Sistem kerja : Dipanaskan dengan kokas sampai suhu ±1500ºC Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku (±1/8 dari volume konvertor) Kembali ditegakkan Menghembuskan udara bertekanan 1,5-2 atm dari kompresor Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya 2. Proses Bassemer Adalah proses untuk produksi massa baja cair pig iron. Prinsip dari proses ini adalah menghilangkan kotoran dari besi dengan oksidasi dengan udara yang ditiup melalui besi cair.

Proses ini dilakuka di dala container baja bulat telur besar dilapisi dengan tanah liat atau dolomit yang disebut konverter bassemer. Di bagian atas atas converter merupakan bukaan, biasanya miring relative ke bidang kapal. Di bagian bawah Bagian bawah ini berlubang dengan sejumlah saluran yang disebut tuyères melalui udara dipaksa menjadi konverter. Konverter ini diputar pada trunnions sehingga dapat diputar untuk menerima tuduhan, berbalik tegak selama konversi dan kemudian diputar lagi untuk menuangkan baja cair di akhir. Proses yang terjadi adalah proses oksidasi. Proses oksidasi ini digunanakan untuk menghilangkan pengotor seperti silicon, mangan dan karbon sebagai oksida yang akan membentuk gas ataupun terak padat. Setelah baja yang dinginkan terbentuk itu dicurahkan ke ladle kemudian ditransfer ke dalam cetakan dan terak ringan yang tertinggal. Proses konversi yang disebut "pukulan" dilakukan dalam waktu sekitar dua puluh menit. Selama periode ini kemajuan oksidasi kotoran dapat dilihat atau dinilai oleh penampilan dari api yang keluar dari mulut konverter. 3. Proses Open-Heart Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi kotoran yang terdapat pada bijih besi sehingga menjadi terak yang mengapung pada permukaan baja cair. Oksigen langsung disalurkan kedalam cairan logam melalui tutup atas. Apabila selesai tiap proses, maka tutup atas dibuka dan cairan baja disalurkan untuk proses selanjutnya untuk dijadikan bermacammacam jenis baja. Pada proses Open-Hearth ( dapur Siemens Martin ) digunakan campuran besi mentah (pig iron) padat atau cair dengan baja bekas (steel scrap) sebagai bahan isian (charge). Pada proses ini temperatur yang dihasilkan oleh nyala api dapat mencapai 1800oC. Bahan bakar (fuel) dan udara sebelum dimasukkan ke dalam dapur terlebih dahulu dipanaskan dalam Cheekerwork dari renegarator. Proses pembuatan baja dengan cara Open-Hearth ini meliputi 3 periode yaitu :

a. Periode memasukkan dan mencairkan bahan isian. b. Periode mendidihkan cairan logam isian. c. Periode membersihkan/memurnikan (refining) dan deoksidasi Bahan bakar yang dipakai adalah: campuran blast furnace gas dan cokes oven gas. 3.1 Proses Basic Open-Heart Pada proses basic open-hearth ini, mula-mula ke dalam dapur dimasukkan baja bekas (scarap steel) yang ringan kemudian baja bekas yang berat. Setelah itu ditambahkan bahan tambah (batu kapaur) dan bijih besi yang diperlukan untuk membentuk terak pertama. Pada proses akhir peleburan, sebagian phosphor (P) yang terdapat besi mentah akan berubah menjadi terak. Untuk menjaga agar terak tidak masuk/bereaksi kembali dengan logam cair, maka kira-kira 40%-50% terak tersbut lekas dikeluarkan dan juga perlu ditambah batu kapur untuk membentuk terak yang baru. 3.2 Proses Acid Open-Hearth Proses acid open-hearth membutuhkan bahan isian berkualitas lebih baik dengan kadar Phospor P<0.03% dan kadar Sulphur S<0.03%. proses ini biasanya menggunakan bahan isian padat dengan 30-50% berat baja keras. Kandungan siliconc ini perlu dipertahankan <0.6%,, kandungan ini perlu dipertahankan dalam kadar yang rendah sebab pada akhir periode pemanasan, kandungan silicon akan naik. Pada proses ini biji besi tidak boleh ditambah di bahan isian, dmana hal itu dapat menimbulkan reaksi dengan silica pada bagian tungku berupa 2Fe.SiO2. Pada proses ini, biji besi tidak boleh ditambahkan pada bahan isian, dimana hal itu dapat menimbulkan reaksi dengan Silica pada bagian tungku berupa 2FeO.SiO2. Setelah pengisian dan pemanasan, besi, Silicon dan Mn dioksidasi dan bersatu dengan bahan tambah dan membentuk terak pertama (+ 40% SiO2). 4. Proses Basic Oxygen Furnace Proses tanur oksigen basa (Basic Oxygen Funace), menggunakan besi kasar (65-85%) yang dihasilkan tanur tinggi

sebagai bahan dasar utama yang dicampur dengan besi bekas dan batu kapur. Proses BOF adalah sebagai berkut : Logam dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan).oksigen (+1000) ditiup lewat oxygen lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi (55 m3(99,5%o 2 ) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kn/m2. Ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S. 5. Proses Dapur Elektrik Panas yang dibutuhkan untuk mencairkan baja adalah berasal aliran listrik yang disalurkan dari tiga buah elektroda karbon dan dimasukkan mendekati dasar dapur. Proses pembuatannya adalah dengan memasukkan besi bekas dan bahan-bahan yang perlu ditambahkan, kemudian aliran listrik dari elektroda akan mecairkan besi bekas dan bahan-bahan tambahan yang dimasukkan dengan cepat dapat mencair. 6. Proses Dapur Kopel Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang. Proses : Pemanasan awal agar bebas dari uap air Bahan bakar (kayu bakar dan kokas) dinyalakan selama15 jam Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700-800 mm dari dasar tungku Besi bekas dan besi kasar sebesar 10-15% ton/jam dimasukkan 15 menit baja cair dikeluarkan dari mulut pengeluaran 7. Proses Dapur Cawan Proses kerja dapur cawan dimulai dengan: Memasukkan baja bkas dan besi kasar dalam cawan Kemudian dapur ditutup rapat Gas-gas panas dimasukkan sehingga memanaskan sekekliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair Baja cair tersebut siap dituang untuk dibuat menjadi bajabaja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduanlain yang dibutuhkan. 8. Proses Pembuatan Baja Secara Duplex

Proses ini dilakukan dengan prinsip penggabungan 2 metode pembuatan baja: Proses Open-Harth furnace secara asam basa Proses Open-Hearth secara basa dan electric furnace secara basa Proses Bessemer converter dan Open-Herath furnace secara basa. Prinsip kerjanya: a) Proses open-hearth furnace secara basa dan asam. Mula-mula bahan isian diproses pada open-hearth secara basa, kemudian baja cair dari proses open-hearth secara basa diproses lagi pada open-hearth furnace secara asam sampai selesai, barulah baja yang dihasilkan dituang. b) Proses open-hearth furnace secara basa dan electric furnace secara basa. Mula-mula bahan isian diproses dahulu dalam openhearth secara basa kemudian baja cair hasil proses openhearth secara basa diproses lagi dalam electric furnace basa sampai selesai. c) Proses Bessemer Converter dan Open-Hearth furnace secara basa Mula-mula bahan isian diproses dalam Bessemer Converter dan hasil Bessemer Converter ini diproses lagi dalam Open-Hearth furnace secara basa sampai selesai. 2.3 Senyawa-Senyawa Penting Besi dan Baja Besi Besi memiliki dua jenis bilangan oksidasi, yaitu Fe 2+ (ion fero) dan Fe 3+ (ion feri). Kation besi ini mmudah berikatan dengan anion, seperti SO 4 2- dan Cl Berikut contoh senyawa yang mengandung unsur besi beserta kegunaanya. a. Besi (II) Sulfat (FeSO 4 ) Digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapi defisiensi atau kekurangan zat besi.snyawa FeSO 4 teknis (kurang murni) digunakan untuk membuat tinta bubuk. b. Besi (III) Sulfat

Senyawa besi (III) sulfat ini digunakan dalam pewarnaan tekstil dan pengetsaan aluminium. c. Besi (II) Oksida (FeO) Senyawa besi (II) oksida ini dikenal juga sebagai meni besi atau oker yang digunakan sebagai pewarna tegel atau ubin. 2.4 Aplikasi Besi dan Baja Besi Besi digunakan untuk membuat kontruksi jembatan, badan kendaraan (kereta api dan mobil), rel kereta api, dan kontruksi bangunan lainya. Kegunaan besi dalam bentuk logam campurannya, diantaranya sebagai berikut: a. Stainless Steel Stainless Steel merupakan campuran 74% Fe, 185 Cr, dan 8% Ni. Stailess steel bersifat kuat dab tahab tehadap korosi sehingga sering digunakan untuk membuat peralatan industri, peralatan rumah tangga, dan komponen kendaraan bermotor. b. Produk Otomotf c. Konstruksi d. Shipping e. Mesin f. Jalan Kereta Api g. Perlengkapan listrik

h. Perkakas rumah. i. Alat industri berat. Baja a. Baja Nikel Baja nikel merupakan campuran 75% Fe dan 25%Ni.Baja nikel bersifat keras dan alot atau liat. Selain baja nikel, dikenal juga jenis baja lain, seperti baja mangan (campuran fe dan Mn) dan baja kromium (Campuran Fe dan Cr). Baja nikel bersifat sangan kuat sehingga dapat digunakan untuk membuat kawat dan senjata. Contoh Baja Baja Jenis mangan Unsur Tambahan 0,4-0,9% C dan 11-14% Mn Sifat Keras & kuat Baja Nikel 25 % Ni Kuat & Baja Crom- Vanadium Baja Stainless Baja Wolfram 1-10% Cr dan 0,15 % V 0,2-0,4 % C, 14-18% Cr, dan 7-9% Ni 0,4 0,9 % C dan 5 % W tahan karat Kuat & tahan terhadap beban Tahan Karat Sangat keras Kegunaan Rel kereta api, lapis baja, kendaraan perang. Alat pengukur (meteran), kawat, persenjataan As kendaraan Alat - alat rumah tangga dan industri Ujung alat pemotong

BAB III KESIMPULAN 1. Besi adalah logam yang paling berlimpah-limpah dan yang keempat berlimpah-limpah dari semua unsur-unsur; itu terjadi terutama sebagai oksida untuk hematit contoh ( Fe 2 O 3 ), magnetit ( besi magnet) (Fe3O4) dan sebagai pirit besi Fes2. 2. Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C ) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya disebut sebagai besi cor (Cast Iron). 3. Besi adalah logam berkilau, kuat, mudah ditempa, dan berwarna perak abu-abu. Menurut standar nasional indonesia berat jenis baja adalah 7850 kg/m3. Pada kondisi nyata berat jenis baja dipengaruhi oleh bahan baja itu sendiri seperti kandungan logam tertentu, kepadatan baja, kualitas baja yang menyebabkan perbedaan pada berat jenis baja. 4. Logam besi memiliki empat bentuk kristal yang berbeda. Jika terpapar udara, besi berpotensi mengalami karat. Besi berkarat terutama di udara lembab, tetapi tidak di udara kering.logam besi mudah larut dalam asam encer. 5. Beberapa logam seperti aluminium, magnesium, beberapa macam baja, dan titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar dimasuki oleh molekul oksigen. 6. Proses ekstraksi membutuhkan peleburan pertama (untuk mendapatkan logam mentah) dan kemudian penyulingan. Dalam peleburan, bijih besi (biasanya oksida) dicampur dengan kokas dan

batu kapur dan dipanaskan, dan udara panas yang bertiup dari bawah (dalam tanur). 7. Pembuatan baja dilakukan dengan cara memperoleh bahan berupa besi kasar terlebih dahulu. Besi kasar merupakan hasil dari pengolahan bijih besi melalui beberapa proses seperti proses reduksi kandungan zat pengotor dan reduksi ukuran menjadi pellet. Setelah itu pellet diproses di dalam tanur tinggi sehingga dihasilkan cairan besi yang akan turun ke dasar tanur tinggi. Besi kasar yang telah dihasilkan di tanur tinggi tadi kemudian diolah secara lanjut menjadi menjadi barbagai jenis baja. 8. Besi digunakan untuk membuat kontruksi jembatan, badan kendaraan (kereta api dan mobil), rel kereta api, dan kontruksi bangunan lainya. 9. Baja nikel merupakan campuran 75% Fe dan 25%Ni.Baja nikel bersifat keras dan alot atau liat. Selain baja nikel, dikenal juga jenis baja lain, seperti baja mangan (campuran fe dan Mn) dan baja kromium (Campuran Fe dan Cr). Baja nikel bersifat sangan kuat sehingga dapat digunakan untuk membuat kawat dan senjata. DAFTAR PUSTAKA Chatherine E. H and Alan G.S. 2005. Inorganic Chemistry. Second Edition. Prentice Hall. England C. Chambers and A.K. Holliday. 1975. Modern Inorganic Chemistry. Butterworths. England Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga. Jakarta