PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat dalam Menyelesaikan Stratum Satu (S1) Program Studi Teologi Kristen Pada Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar Oleh MARTHEN SAPU NPM: 09011876 SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR 2016
Abstrak Marthen Sapu. Pengaruh Pembinaan Rohani Terhadap Keaktifan Kaum Muda Dalam Pelayanan Di Gereja Kristen Holistik Jemaat Serenity Makassar. (Dibimbing oleh Pdt. Zeth Tuhumury, M.Th) Tujuan penulisan skripsi adalah untuk menjelaskan tentang pengaruh pembinaan rohani terhadap kaum muda. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, gembala sidang sebagai pemimpin di gereja bertanggung jawab untuk memberikan pembinaan rohani sekaligus dapat dengan sungguh-sungguh menjadi pengaruh bagi kaum muda terhadap keaktifan dalam melayani Tuhan. terlebih khusus dalam mengembangkan pelayanan gereja kristen holistik jemaat serenity Makassar. Kedua, kaum muda adalah pelanjut dalam gereja untuk mengelola pelayanan, sehingga harus mendapatkan banyak pembinaan rohani untuk dikembangkan seperti yang sudah dibahas dalam bab II dan bab IV yaitu tentang pembinaan pendalaman Alkitab, pembinaan dalam berkhotbah, pembinaan dalam pengginjilan, pembinaan kepemimpinan, bahkan sampai pada pembinaan dalam penyusunan program kaum muda dalam pelayanan. Ketiga, kaum muda yang terlibat akatif dalam pelayanan harus diberikan latihan tentang kepemimpinan dan berkhotbah sehingga mampu mampu untuk melakukan setiap kegiatan pelayanan. Keempat, pemuda merupakan generasi yang sangat handal, karena itu gereja harus mempersiapkan mereka dengan baik. Sehingga dapat menjadi berkat kepada siapapun. Kelima, gereja yang sehat pasti memiliki program untuk kaum muda sehingga dapat mengembangkan dirinya dengan baik. Keenam, gereja merupakan alat yang Tuhan tempatkan untuk menyatakan kemuliaan-nya kepada orang percaya. Gereja Kristen Holistik Jemaat Serenity Makassar Turut mengambil bagian dalam mempersiapkan kaum mudanya untuk mengambil bagian dalam pelayanan. Ketujuh, gereja harus memotivasi kaum muda agar memiliki semangat dan kesabaran dalam pelayanan di gereja. Kata Kunci: Pengaruh, Pembinaan, Rohani, Keaktifan, Kaum, Muda, Pelayanan, Gereja, Holistik.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pada abad ke 21 ini mayoritas penduduk dunia terdiri dari generasi muda. Kalau dilihat dari lima benua dibumi ini hanya sedikit saja yang berpendduduk di usia lanjut. Mayoritas penduduk dunia didominasi oleh usia rata-rata 17-25 tahun, dari hal ini maka Nampak jelas bahwa masalah kaum muda bukanlah masalah kecil dan terbatas, akan tetapi sudah menjadi masalah yang global. Arifin Noer mengatakan bahwa: Generasi muda saat ini menempati posisi yang strategis, karena kaum muda lah yang paling terkena dampak dari perkembangan zaman. 1 Selanjutnya Ch. Wuwungan berkata, bahwa Masa muda adalah kehidupan yang penuh dengan pengalaman-pengalaman baru. Karena pada masa ini kaum muda dibentuk dari berbagai hal seperti keluarga, gereja dan lingkungannya. 2 Kemudian Paul Gunadi mengatakan, bahwa Kaum Muda cenderung bertumbuh tanpa arah sehingga mereka memiliki banyak keraguan dan ketidakpastian dalam hidup, mereka bersikap pasif dan menuntut orang untuk senantiasa memahami dan menyediakan kebutuhan mereka. 3 Firman Tuhan juga banyak memberikan petunjuk posisi kaum muda dalam kehidupan umat Tuhan. 1 Arifin Noer, Ilmu Sosial Dasar (Bandung: Pustaka Setia, 1997), 113. 2 E. Ch. Wuwungan, Bina Warga (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 139. 3 Paul Gunadi, Ayah dan Arah Anak Muda (Jakarta: Departemen Konseling, 2002), 3.
dalam Perjanjian Lama dapat di lihat tentang kehidupan anak muda yang bernama Yusuf, Yusuf mengalamai perubahan besar dalam hidupnya terhadap segala masalah yang dihadapainya, Yusuf tetap setia dan bertanggung jawab dalam segala hal. 4 Tidak diragukan lagi siapa itu Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abetnego. Orang-orang muda yang tiada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan bahasa orang Kasdim" (Daniel 1:4). Daniel dan teman-temannya menjadi saksi yang berani ditengah-tengah bangsa kafir (Babilonia). Akhirnya raja Babil sadar dan mengenal Tuhan yang benar melalui kesaksiannya. Daniel berani walaupun harus berhadapan dengan gua singa yang mengerikan serta api yang menyala-nyala. Timotius yang masih muda: Janganlah seorang pun menggangap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetianmu dan dalam kesucianmu 1 Timotius 4:12. Tuhan Yesus yang masih muda dan singkat Dia hidup, namun mampu mewarnai dunia ini. Hidupnya kurang lebih 331/2 tahun di dunia ini, akan tetapi mampu mendelegasikan tugas-tugas pelayanan kepada murid-murid-nya. Yang 1995), 106. 4 Teha Sugiyo, Keluarga Sebagai Sekolah Cinta (Bandung: Lembaga Literatur Baptis,
membuat murid-murid terlibat secara aktif dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, seperti Petrus waktu berkhotbah 3000 orang bertobat, Sehingga saat ini kita dapat melihat dampak dan hasilnya sampai saat ini. Melihat uraian di atas, maka Gereja memiliki tanggung jawab untuk membina kaum mudanya karena pemuda merupakan generasi penerus oleh karena itu untuk menjadi gereja yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara kualitas dan kuantitas ditandai dengan adanya pembinaan dan pertumbuhan dari dalam gereja. Gereja harus memberikan perhatian serius kepada kaum muda sebagai generasi penerus. Pembinaan kaum muda dapat dilakukan oleh gereja seperti, memberikan pelatihan, bimbingan, dan pendidikan tentang Alkitab dan pelayanan sehingga kaum muda gereja menjadi pemuda yang setia dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan di gereja. 5 Oleh karena itu Pembinaan rohani yang dilaksanakan gereja dapat menekankan kepada pengembangan sikap dan kecakapan kaum muda dalam mempraktekakan pengetahuan yang mereka miliki baik pengetahuan secara umum maupun pengetahuan Alkitab yang ia miliki guna mengembangkan talentanya. Mark Senter mengatakan, Agar terjadi perkembangan dan perubahan-perubahan yang akan mempengaruhi pertumbuhan malang, 1979), 40. 5 Robin dan Hadfield Marcia, Pedoman Pelayanan Remaja dan Pemuda (Malang: Batu
gereja, maka gereja harus memberikan motifasi kepada kaum muda dalam melakukan pelayanan di gereja. 6 Hal ini menjadi motivasi bagi gereja untuk mengadakan pembinaan rohani terhadap generasi muda. Agar kaum muda mampu memperlihatkan tanggung jawabnya ikut terlibat dalam pelayanan sesuai dengan talenta masingmasing. Oleh karena itu, kaum muda harus memiliki keaktifan guna mengikuti persekutuan-persekutuan yang diadakan oleh Gereja Kristen Holistik. Selama pelayanan penulis mengadakan observasi di Gereja Kristen Holistik maka di temukan bahwa: Kaum muda masih kurang memiliki semangat dalam mengikuti ibadah-ibadah, keaktifan dalam beribadah belum maksimal, organisasi pemuda yang belum teroganisir dengan baik, disebabkan beberapa hal seperti, tugas kuliah menumpuk, pulang kerja sudah cukup melelahkan, tata ibadah pemuda kurang menarik yang penting ibadah berjalan, kurang memiliki program untuk jangka pendek dan jangka panjang, kurang kekompakkan, tidak menjalankan perkunjungan kaum muda sehingga banyak kaum muda yang malas datang ibadah pemuda yang diadakan setiap hari rabu di Racing Center. Hal ini terjadi karena beberapa sebab seperti: Pengurus kemajelisan gereja kurang memberikan perhatian kepada kaum muda karena pengurus di gereja Hidup, 2003), 27. 6 Mark Senter, Inovasi dan Visi Profetik dalam Pelayan Kaum Muda (Bandung: Kalam
belum maksimal dalam menjalankan tugasnya masing-masing, Tidak ada pengurus atau mejelis yang menangani secara khusus ibadah kaum muda. Dari latar belakang masalah di atas, maka mendorong penulis untuk menyusun skripsi ini dengan judul: PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR. Pokok Masalah Melihat keadaan di atas tentang kaum muda gereja yang masih kurang memiliki keatifan dalam persekutuan dan pelayanan, oleh karena itu pokok masalah yang dibahas adalah bagaimana pengaruh pembinaan rohani terhadap keatifan kaum muda di Gereja Kristen Holistik Jemaat Serenity Makassar. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan tentang pengaruh pembinaan rohani terhadap kaum muda. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah: Pertama, untuk penulis kiranya dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pelayanan kaum muda di Gereja Kristen Holistik jemaat Serenity Makassar.
Kedua, kiranya dapat memberikan sarana pembelajaran bagi keatifan kaum muda dalam pelayanan di gereja. Ketiga, merupakan salah satu persyaratan akademik dalam pendidikan study stratum satu ( SI ) di Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan di dalam penyusunan skripsi ini yaitu kuantitatif dengan teknik pengumpulan data: Pertama, melakukan studi kepustakaan atau literatur, yaitu penggalian data melalui penyelidikan terhadap buku-buku yang ada, baik di perpustakaan Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, maupun kumpulan buku pribadi yang ada hubungannya dengan pokok masalah yang dibahas. Kedua, melakukan penyebaran angket kepada jemaat Gereja Kristen Holistik yang ada di Makassar dan wawancara dengan Gembala Sidang dan seluruh Majelis Gereja Kristen Holistik. Angket tersebut disebarkan untuk mendapatkan data tentang keaktifan kaum muda Gereja Kristen Holistik terhadap pertumbuhan Gereja Kristen Holistik di Makassar. Ketiga, dengan mengadakan observasi kepada jemaat dan wawancara dengan gembala sidang dan seluruh majelis gereja Kristen Holistik. Batasan Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menguraikan pembahasan hanya dipusatkan pada: Pembinaan Rohani dan Keaktifan Kaum Muda Gereja Kristen Holistik Jemaat Serenity Makassar. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan memahami penulisan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I, merupakan pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, pokok Masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, batasan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II manjelaskan tentang Pengertian pembinaan, pembinaan rohani terhadap kaum muda, dasar pembinaan rohani kaum muda: dari PL,dari PB. Bentuk-bentuk pembinaan rohani kaum muda: Pembinaan pendalaman alkitab, penbinaan berkhotbah, pembinaan penginjilan pembinaan kepemimpinan kaum muda, pembinaan menyusun program kaum muda, pengertian kaum muda, karakteristik kaum muda, keaktifan kaum muda dalam pelayanan, pelayanan perkunjungan, pelayanan worship leader, pelayanan sekolah minggu, mendoakan orang sakit, pelayanan paduan suara. Bab III, adalah metodologi penelitian yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, Visi dan Misi Gereja Kristen Holistik, Jenis Penelitian, Prosedur
Penelitian, Penentuan Judul, Alasan Memilih Tempat Penelitian, Tujuan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data. Bab IV, membahas tentang analisis dan hasil penelitian yang terdiri dari analisis data dan kesimpulan analisis Data. Bab V, merupakan penutup dari skripsi. Dimana penulis akan memberikan kesimpulan dan saran-saran.