PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai

MAKALAH SEMINAR UMUM. ANALISIS MATEMATIS PENDUGAAN UMUR SIMPAN BENIH CABAI MERAH (Capsicum annum L.)

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai. Vigor Benih, Kemunduran dan Daya Simpan Benih

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang berasal dari biji, contohnya yaitu padi. Dalam Al-Qur'an telah

I PENDAHULUAN. Tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya yang tinggi. Untuk memenuhi konsumsi dalam negeri,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh-tumbuhan. Terkait dengan tumbuh-tumbuhan sebenarnya telah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

Uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

TINJAUAN PUSTAKA Benih Bermutu Viabilitas dan Vigor benih

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

MATERI 5. UJI MUTU FISIK DAN KADAR AIR BENIH

MUTU FISIOLOGIS BENIH JAGUNG DARI BEBERAPA UJI PENGECAMBAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Vigor Benih

I. PENDAHULUAN. Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman sayuran polongan

II. TINJAUAN PUSTAK A. 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYIAPAN BENIH TANAMAN PADI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembuatan Lot Benih

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam jenis tanaman sayuran,

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS IR 64 BERDASARKAN VARIASI TEMPAT DAN LAMA PENYIMPANAN

Kemunduran Benih Kedelai Akibat Pengusangan Cepat Menggunakan Alat IPB 77-1 MM dan Penyimpanan Alami

I. PENDAHULUAN. penduduk Indonesia adalah nasi, yaitu makanan yang berasal dari tanaman padi.

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh

PENGARUH KOMBINASI KADAR AIR BENIH DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS DAN SIFAT FISIK BENIH PADI SAWAH KULTIVAR CIHERANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman penghasil beras yang menjadi sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Justice dan Bass (2002), penyimpanan benih adalah. agar bisa mempertahankan mutunya. Tujuan dari penyimpanan benih

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan utama manusia. Badan Pusat Statistik (2010)

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

I. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

PENGARUH MEDIA TANAM DAN SUHU TERHADAP PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH KEDELAI (Glycine max ) DI LABORATORIUM BPSBTPH KALIMANTAN SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

I. PENDAHULUAN. setelah beras. Selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

KAJIAN ASPEK FISIOLOGI DAN BIOKIMIA DETERIORASI BENIH KEDELAI DALAM PENYIMPANAN 1

Benih jambu mete (Anacardium occidentale L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tomat termasuk tanaman semusim Ordo Solanales, family solanaceae,

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

PENGKAJIAN SUHU RUANG PENYIMPANAN DAN TEKNIK PENGEMASAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

PENYIAPAN BENIH PADI

BAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan gizi kacang hijau per 100 gr. Tabel 1.2 Perbandingan kandungan protein kacang hijau per 100 gr

II. TINJAUAN PUSTAKA. daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala

PENGOLAHAN BENIH (SEED PROCESSING)

PENTINGNYA PENETAPAN BERAT 1000 BUTIR DALAM MENGETAHUI KUALITAS BENIH TANAMAN PERKEBUNAN. Oleh:

PENGUJIAN MUTU BENIH JAGUNG DENGAN BEBERAPA METODE

PENETAPAN KADAR AIR PADA BERBAGAI METODE PENGHANCURAN BENIH JARAK PAGAR. Abstract Ratri Kusumastuti, SP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat. Tabel 1. Keterangan mutu label pada setiap lot benih cabai merah

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (2013), kebutuhan kedelai nasional

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Benih dan Pemuliaan Tanaman

I. PENGUJIAN BENIH UNTUK SERTIFIKASI BENIH

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI

TINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Viabilitas dan Vigoritas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang berbeda menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. baku industri, pakan ternak, dan sebagai bahan baku obat-obatan. Di Indonesia,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut :

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2013

PENGGUNAAN KERTAS MERANG DAN KERTAS CD SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH WIJEN (SesamumIndicum L)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

KATA PENGANTAR. Melakukan Pengujian Benih

Tanaman Bengkuang. Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae,

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

PENGARUH JENIS KEMASAN TERHADAP MUTU FISIOLOGIS BENIH BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) SELAMA PERIODE SIMPAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mortalitas. biopestisida berpengaruh nyata terhadap tingkat mortalitas Tribolium castaneum

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam al-qur an telah disebutkan ayat-ayat yang menjelaskan tentang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada akhir akhir ini, membuat

PERCOBAAN 2 PENETAPAN SUSUT PENGERINGAN. Shift/Kelompok : D/1. Novia Lolita Fuyadi ( ) Siti Sarah ( ) Alip Solehudin ( )

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

PEMATAHAN DORMANSI BENIH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan tanaman diawali oleh proses perkecambahan, ada beberapa

Transkripsi:

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Benih merupakan material yang bersifat higroskopis, memiliki susunan yang kompleks dan heterogen. Air merupakan bagian yang fundamental terdapat sedemikian rupa dalam benih, artinya terdapat di setiap bagian dalam benih. Kadar air benih karena keadaan yang higroskopis itu tergantung pada kelembaban relatif dan suhu udara lingkungan sekitarnya. Benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman, artinya benih memiliki fungsi agronomis. Untuk itu benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal. Mutu benih mencakup tiga aspek yaitu mutu genetik, yaitu aspek mutu benih yang ditentukan berdasarkan identitas genetik yang telah ditetapkan oleh pemulia dan tingkat kemurnian dari varietas yang dihasilkan, identitas benih yang dimaksud tidak hanya ditentukan oleh tampilan benih, tetapi juga fenotipe tanaman, mutu fisiologi, yaitu aspek mutu benih yang ditunjukan oleh viabilitas benih meliputi daya berkecambah/daya tumbuh dan vigor benih, serta mutu fisik, yaitu aspek mutu benih yang ditunjukan oleh tingkat kebersihan, keseragaman biji dari segi ukuran maupun bobot, kontaminasi dari benih lain atau gulma, dan kadar air. Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan maupun penyimpanan benih. Telah diketahui bahwa kadar air memiliki dampak besar terhadap benih selama penyimpanan. Menyimpan benih ortodok pada kadar air tinggi berisiko mempercepat mundurnya benih selama dalam penyimpanan. Kadar air biji atau benih berfungsi untuk menentukan saat panen yang tepat dan saat penyimpanan benih. Pemanenan harus 13

14 dilakukan pada tingkat kadar air tertentu pada masing-masing spesies atau varietas. 2. Tujuan. Tujuan dari praktikum acara 2 tentang Pengujian Kadar Air Benih adalah a. Mengetahui kadar air benih dengan metode dasar. b. Mengetahui kadar air benih dengan metode praktis.

15 B. Tinjauan Pustaka. Benih merupakan material yang higroskopis, memiliki susunan yang kompleks dan heterogen. Air merupakan bagian yang fundamental terdapat demikian rupa dalam benih, artinya terdapat di setiap bagian dalam benih. Kadar air benih karena keadaan yang higroskopis itu tergantung pada lembab relatif dan temperatur. Lembab relatif dan temperatur demikian menentukan dalam adanya tekanan uap dalam benih dan dalam udara di sekitarnya. Apabila tekanan uap dalam benih ternyata lebih besar daripada tekanan udara di sekitarnya, maka uap air akan menerobos dan keluar dari dalam benih. Sebaliknya jika tekanan uap air di luar benih lebih tinggi, maka uap akan menerobos masuk ke dalam benih. Dan apabila tekanan uap di dalam benih sama kuatnya dengan tekanan uap di luar benih, maka dalam keadaan demikian tidak akan terjadi pergerakan uap serta dalam keadaan demikian inilah terjadinya kadar air yang seimbang (Kartasapoetra 2006). Kadar fosfolipid benih yang disimpan pada kadar air 8% di dalam kantong aluminium foil belum menurun sampai akhir penyimpanan 6 bulan, kadar protein membran, fosfor anorganik dan aktivitas suksinat dehidrogenase menurun setelah 3 dan 4 bulan. Aktivitas spesifik sitokrom oksidase dan laju respirasi dari benih yang tanpa disimpan dengan kadar air 12% dan di dalam kantong terigu lebih tinggi dan berbeda nyata dengan lainnya. Daya kecambah dan vigor benih yang disimpan dengan kadar air 8% dan 10% dalam semua kemasan sampai 6 bulan belum menurun secara nyata dan lebih tinggi dibanding dengan kadar air 12% (Prapto 2005). Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin. Metode pengeringan oven merupakan metode yang digunakan sebagai metode standar (ISTA 2006). Protein membran mitokondria dapat mengalami perubahan atau kerusakan baik kadar maupun profilnya bila temperatur dan kelembaban

16 ruang simpan tinggi. Disamping itu kadar air awal yang tinggi sebelum benih disimpan merupakan faktor utama penyebab kerusakan protein membran mitokondria yang berakibat pada menurunnya fungsi membran sehingga konversi energi terganggu (Aurelia 2008). Kadar air benih, ialah berat air yang dikandung dan yang kemudian hilangkarena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam persentase terhadap beratawal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang diukurberdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dinyatakan dalam % terhadap berat asal contoh benih.tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untukmenetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benihtersebut (Hery 2011).

17 C. Metodologi Praktikum 1. Waktu dan Tempat. Praktikum acara 2 tentang Pengujian Kadar Air Benih dilaksanan pada tanggal 21 November 2014 pukul 13.00-14.30 WIB bertempat di Laboratorium Ekologi dan Manajemen Pembiakan Tanaman (EMPT), Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta. 2. Alat dan Bahan. a. Alat. 1) Timbangan. 2) Kalkulator. 3) Oven. 4) Cawan porselin. 5) Balance Mositure Tester b. Bahan. 1) Benih Padi (Oryza sativa) 2) Benih Kacang Hijau (Vigna radiata) 3. Cara Kerja. a. Metode Dasar 1) Menimbang cawan porselin yang telah dipanaskan terlebih dahulu selama 15 menit (w1 gram). 2) Menimbang cawan poeselin + contoh benih (w2 gram). 3) Memanaskan cawan porselin + contoh benih ke dalam oven pada suhu 130 derajat celcius selama 15 menit. 4) Mendinginkan cawan porselin + contoh benih dalam eksikator selama 45 menit (sampai dingin). 5) Menimbang cawan porselin + contoh benih yang telah didinginkan (w3 gram). 6) Menghitung persentase air yang dilepaskan. S = w2 w3 w2 w1 x 100%

18 b. Metode Praktis 1) Menyiapkan seed moisture tester. 2) Mengoperasikan alat sesuai dengan petunjuk yang ada. 3) Menghitung kadar air benih

19 D. Hasil dan Pembahasan. 1. Hasil Pengamatan. A. Metode Dasar. Tabel 2.1 Pengujian Kadar Air Benih Kacang Hijau (Vigna radiata L) Ulangan W1 W2 W3 W2-W3 W2-W1 S 1 5,82 28,86 28,74 0,12 23,04 0,0052 2 5,94 29,98 29,87 0,11 24,04 0,0045 3 6,06 29,62 29,51 0,11 23,56 0,0046 4 6,19 30,85 30,71 0,14 24,66 0,0057 Σ 24,01 119,31 118,83 0,48 95,3 0,02 y 6,0015 29,82 29,7075 0,12 23,83 0,005 Sumber : Laporan Sementara. Tabel 2.2 Pengujian Kadar Air Benih Padi (Oryza sativa) Ulangan W1 W2 W3 W2-W3 W2-W1 S 1 6,12 20,61 20,32 0,29 14,49 0,02 2 5,58 29,41 29,15 0,26 23,82 0,0109 3 6,05 23,77 23,55 0,22 17,72 0,012 4 3,85 18,11 17,85 0,26 14,26 0,0182 Σ 21,6 91,9 90,87 1,03 70,29 0,0611 y 5,4 22,97 22,72 0,2575 17,57 0,153 Sumber : Laporan Sementara. B. Metode Dasar Tabel 2.3 Pengujian Kadar Air Benih Padi (Oryza sativa). Ulangan Kadar Air (%) 1 10,8 2 13,7 3 13,6 4 13,5 Rata-rata 12,9 Sumber : Laporan Sementara.

20 Tabel 2.4. Pengujian Kadar Air Benih Kacang Hijau (Vigna radiata L). Ulangan Kadar Air (%) 1 11,0 2 9,7 3 9,7 4 10,8 Rata-rata 10,3 Sumber: Laporan Sementara 2. Pembahasan. Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode tertentu. Kadar air benih atau biji berfungsi untuk menentukan menentukan saat panen yang tepat dan penyimpanan benih. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 11% 13%.Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan naiknya aktivitas respirasi yang dapat berakibat terkuras habisnya bahan cadangan makanan dalam benih.tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut. Pengaruh kadar air terhadap kualitas dan daya simpan benih terjadi interaksi antara kadar air, kemasan dan lama simpan terhadap kadar fosfolipid, kadar protein membran, kadar fosfor anorganik mitokondria, aktivitas spesifik suksinat dehidrogenase dan sitokrom oksidase, daya berkecambah dan vigor. Dalam pengujian kadar air benih terdapat beberapa metode yang dapat digunakan yaitu metode dasar atau yang sering disebut dengan metode tungku (oven) dan metode praktik. Metode dasar adalah cara pengujian dengan menggunakan alat oven, sedangkan metode praktik adalah pengujian kadar air dengan cara menggunakan peralatan praktis. Metode yang sering digunakan adalah metode dasar. Hasil dari praktikum acara 2 tentang Pengujian Kadar Air Benih adalah dengan metode dasar (menggunakan oven), pada perlakuan dengan menggunakan padi, kadar airnya adalah 0,153 sedangkan pada

21 perlakuan menggunakan benih kacang hijau kadar airnya adalah 0,005. Pada pengujian benih menggunakan metode praktis / menggunakan alat Balance Moisture Tester, kadar air pada benih padi adalah 12,9. Berbeda dengan pengujian menggunakan kacang hijau, yaitu kadar airnya adalah 10,3. Pada perlakuan dengan menggunakan metode praktis dan metode dasar terjadi perbedaan yang sangat signifikan dalam penentuan kadar airnya. Pada metode dasar kadar airnya sangatlah rendah sedangkan pada metode praktis kadar airnya sangat tinggi. Pengujian dengan menggunakan metode praktis menunjukkan tingkat kadar air lebih tinggi. Pengujian dengan metode praktis lebih simpel, hanya sekali tahap. Metode dasar lebih rumit, yaitu melalui beberapa tahap. Dimulai menimbang cawan sampai mengoven cawan dan benih. Tetapi, dengan menggunakan metode dasar didapat hasil yang lebih akurat walaupun tahap yang dilalui lebih banyak. Prinsip kerja Balance Moisture Tester yaitu sampel benih dimasukkan ke dalam wadah (di bagian samping) kemudian tekan tombol start, setelah itu layar tertulis kadar air yang terkandung dalam sampel benih. Moisture tester ini digunakan untuk menguji kadar air benih pada serealia seperti padi atau gandum. Dalam penggunaannya benih dimasukkan pada tempat benih dan ditekan pada alat penekan, kemudian ditentukan apa yang akan kita lihat dengan menekan tombol pada alat tersebut. Kelebihannya benih yang dibutuhkan hanya beberapa saja, jadi menghemat benih. Dengan alat ini kita dapat mengetahui rerata kadar air benih, diharapkan dapat lebih valid. Selain itu kita juga dapat mengetahui temperature benih. Kekurangannya sama seperti pada tipe Kett, karena keterbatasan jenis benih, hanya dapat digunakan untuk pengujian jenisjenis benih yang tertera pada pilihan jenis benih pada layar.

22 E. Kesimpulan dan Saran. 1. Kesimpulan. Kesimpulan dari Acara 2 tentang Pengujian Kadar Air Benih adalah : a. Kadar air benih atau biji berfungsi untuk menentukan menentukan saat panen yang tepat dan penyimpanan benih. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 11% 13% b. Tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut. c. Pada metode dasar, rata-rata kadar air dari benih kacang hijau dan benih padi adalah 0,005 dan 0,153. d. Pada penggunaan metode praktis, kadar air pada benih kacang hijau dan padi adalah 10,3 dan 12,9 e. Pada Penggunaan metode dasar dan metode praktis yang paling akurat adalah metode dasar. 2. Saran. Saran untuk praktikum acara 2 tentang Pengujian Kadar Air Benih adalah agar lebih teliti lagi pada saat penghitungan kadar airnya. Selain itu, juga lebih teliti dalam menggunakan Balance Moisture Tester.

23 DAFTAR PUSTAKA ISTA 2006.International Rules for Seed Testing. Switzerland: The International Seed Testing Association.Bassersdorf.CH Kartasapoetra A G 2006. Tehnologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Jakarta: Bina Aksara Purnobasuki, Hery 2011. Kadar Benih. (online). (http://skp.unair.ac.id, diakses pada tanggal 27 November 2014, pukul 23.00 WIB) Tatipata, Aurelia 2008. Pengaruh Kadar Air Awal, Kemasan dan Lama Simpan terhadap Protein Membran Dalam Mitokondria Benih Kedelai. Jurnal Agronomi.36(1):8 16.(online). (http://ilkom.journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalagronomi/article/viewfile /1339/437, diakses pada tanggal 27 November 2014 pukul 19.30 WIB) Yudono, Prapto 2005. Kajian Aspek Fisiologi Dan Biokimia Deteriorasi Benih Kedelai Dalam Penyimpanan. Jurnal Ilmu Pertanian. 11(2) :76-87. (online). (http://www.agrisci.ugm.ac.id/vol11_2/no8_detkdlai.pdf, diakses pada tanggal 27 November 2014 pukul 19,00 WIB)