Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya.

dokumen-dokumen yang mirip
Realisme dan Neorealisme I. Summary

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Eropa Barat membuat suatu kebijakan dengan memberikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan pasca- perang dingin ini juga mempunyai implikasi strategis baik

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR i. DAFTAR ISI ii

PROTOKOL OPSIONAL PADA KONVENSI TENTANG HAK ANAK TENTANG KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

HUBUNGAN INTERNASIONAL

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

: Diplomasi dan Negosiasi : Andrias Darmayadi, M.Si. Memahami Diplomasi

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN. World Trade Organization (WTO) secara resmi berdiri pada. tanggal 1 Januari 1995 dengan disepakatinya Agreement the World

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

SENGKETA INTERNASIONAL

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

MODUL IV PENGATURAN KEAMANAN REGIONAL

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Pertemuan V : Perspektif Teoritis Regionalisme. Diplomasi HI di Kawasan Asia Pasifik Sylvia Octa Putri, S.IP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2009

: Treaties Under Indonesian Law: A Comparative Study Penulis buku : Dr. iur. Damos Dumoli Agusman : PT. Remaja Rosda Karya

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

Perbandingan Institusi Politik Vietnam Laos

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang optimal government terutama dibidang kerja sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

REALISM. Theoretical Intrepretations of World Politics. By Dewi Triwahyuni

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MI STRATEGI

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. J. Suatma, Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, Jurnal STIE Semarang, vol.4 no.1, 2012.

KEKUASAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN (FOREIGN POWER OF THE PRESIDENT) Jumat, 16 April 2004

BAB II POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT. Amerika Serikat. Dalam bab ini akan terdapat penjelasan mengenai pengertian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Internasional pada satu dasawarsa terakhir menunjukkan berbagai kecenderungan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB I PENDAHULUAN. McNally and Company, Chicago, 1967

Transkripsi:

Politik Luar Negeri Amerika Serikat Interaksi antarnegara dalam paradigma hubungan internasional banyak ditentukan oleh politik luar negeri negara tersebut. Politik luar negeri tersebut merupakan kebijaksanaan suatu negara untuk mengatur hubungan luar negerinya. Menurut Rosenau, pengertian kebijakan luar negeri yaitu upaya suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya. 1 Tujuan politik luar negeri merupakan mewujudkan kepentingan nasional negaranya. Tujuan tersebut memuat gambaran atas keadaan negara di masa mendatang dan kondisi masa depan yang diinginkan. Dalam sistem internasional, pola interaksi yang terjadi antara negara-negara pada umumnya di landasi oleh adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang ingin dicapai oleh setiap negara. Masing-masing negara dalam sistem internasional berkewjiban memberikan tanggapantanggapan atas situasi internasional dalam berbagai tujuan nasional yang diinginkan sesuai dengan kepentingan nasionalnya masing-masing. Dalam hal ini Amerika mempunyai pandangan, cara, serta konsep tersendiri terhadap politik internasionalnya. Amerika juga sama halnya dengan Negara-negara lain di dunia yang mempunyai landasan dan sumber-sumber dalam setiap kebijakannya. Sumber sumber dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah : 1. External Sources Sumber-sumber eksternal merupakan perangkat dari sistem internasional untuk mempengaruhi karakteristik dan tingkah laku negara dan non negara. Ini termasuk semua aspek bentuk eksternal Amerika atau suatu tindakan ke luar negara. Kebijakan luar negeri Amerika dipengaruhi oleh kondisi dari lingkungan internasional. 2. Societal Sources Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya. 1 James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics: An Introduction. New York: The Free Press, hal. 27.

3. Governmental Sources Sumber-sumber dari pemerintahan merupakan aspek-aspek dari struktur pemerintah yang membatasi atau menambah suara-suara dalam pembuatan kebijakan luar negeri Amerika. 4. Role Sources Sumber-sumber peran merupakan hal yang penting karena pembuat keputusan dipengaruhi oleh tingkah laku social dan norma-norma yang legal dalam peran yang dipegang oleh seseorang. Posisi pembuat keputusan memegang tingkah laku mereka dan masukan bagi kebijakan luar negeri. 5. Individual Sources Sumber-sumber individu merupakan karakteristik seseorang yang mempengaruhi tingkah laku dan pembuatan kebijakan luar negeri. Seperti karakteristik seorang presiden yang berpengaruh terhadap tingkah laku politik luar negerinya. Sedangkan komponen utama dalam pengambilan keputusan luar negerinya ada lima komponen, yaitu: 1. Preemption : dimana AS harus mengambil tindakan mendahului menyerang sebelum diserang terhadap segala bentuk potensi ancaman terhadap warga negaranya. 2. Unilateralisme : tindakan yang diambil tidak harus meminta atau tergantung pada persetujuan badan internasional ataupun negara (sekutu) lain. 3. Hegemoni : AS harus mempertahankan tingkat kesiapan militer yang mampu mengalahkan segala macam kombinasi kekuatan dimana saja. 4. Demokratisasi : tiga komponen di atas digunakan untuk menyebarluaskan demokrtasi ke seluruh dunia. 5. Demonstrasi : kemenangan mutlak yang dicapai merupakan alat demonstrasi atas kekuatan AS dan memaksa negara lain bekerjasama dalam hegemoni AS. Pandangan Amerika terhadap perang dan penggunaan senjata dalam politik luar negeri Amerika dianggap sebagai pertahanan ideology, politik, dan ekonomi serta merupakan cara terakhir apabila cara cara lain tidak memungkinkan.

Peran Presiden Dalam Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat Seperti yang tercancum dalam konstitusi, presiden sebagai pejabat federal bertugas terhadap terutama hubungan Amerika Serikat dengan Negara-negara lain. Presiden mengangkat para duta besar, menteri, dan konsulat yang memerlukan persetujuan senat serta menerima duta besar dan pejabat public dari Negara lain. Prsiden mengatur seluruh kontak resmi dengan pemerintahan Negara lain dan bersama dengan sekretaris Negara. Terkadang presiden secara pribadidapat berpartisipasi dalam konferensi ttingkat tinggi dimana para pemimpin Negaranegara bertemu untuk berkonsultasi langsung. Para prsiden Amerika Serikat ikut berdiskusi bersama dengan para pemimpin duia lainnya untuk membahas isu-isu politik dan ekonomi agar mencapai kesepakatan bilateral maupun multilateral. Melalui departemen luar negeri, presiden bertanggung jawab atas perlindungan warga Amerika yang berada di luar negeri dan warga asing yang tinggal di Amerika Serikat. Presiden juga mempunyai kewenangan untuk mengakui Negara baru dan pemerintahan baru atau tidak, serta merundingkan perjanjiandengan Negara lain, hal yang dapat mengikat Amerika jika perjanjian itu telah disetujui oleh dua pertiga anggota senat. Dan presiden pun juga bias menegosiasikan kesepakatan-kesepakatan eksekutif dengan Negara lain yang tdak memerlukan persetujuan senat. Pendekatan konseptual Penggunaan paradigma realisme dirasa sangat tepat dalam menjelaskan perilaku politik Amerika Serikat terhadap sistem internasional.selain menjadikan kepentingan nasional sebagai prioritas,penggunaan kekuatan militer atau ekonomi sebagai instrumen,kaum realis juga berganggapan bahwa pelaku dalam sistem internasional merupakan negara hal ini sesuai dengan kasus yang dijelaskan mengenai Krisis Misil Kuba yang melibatkan negara-negara (Amerika Serikat,Uni Soviet,Kuba) dan perasaan khawatir Amerika Serikat terhadap keamanan nasionalnya karena Uni Soviet memasang fasilitas persenjataan nuklir di Kuba,yang mana lokasi Kuba Berdekatan dengan Amerika Serikat. Di satu sisi Uni Soviet merupakan negara yang memiliki kesamaan ideologi dengan Kuba sehingga solidaritas ideologi ditunjukan oleh Uni Soviet dengan memberikan bantuan-bantuan kepada Kuba yang sering mendapat gangguan oleh Amerika Serikat.

Menurut Carr,seperti halnya para penganut realis,konflik antar negara tidak bisa dihindarkan dalam sistem internasional tanpa otoritas berwenang yang mengatur hubungan diantara mereka.tidak adanya yurisdiksi atas negara-negara suatu sistem internasional yang anarkis menguatkan perbedaan mendasar antara politik dalam negeri dan politik internasional.tidak ada hukum internasional yang mengikat atau sistem hukum yang bisa membuat negara mempertimbangkan tindakan-tindakannya.negara-negara dapat dengan bebas melakukan apa saja dengan kekuatan yang mereka miliki. 2 Penganut realis beranggapan bahwa sistem internasional sangat identik dengan kondisi anarki,artinya tidak ada satu kekuatan yang mampu menegakkan aturan sehingga memunculkan situasi mengenai Self Help,yakni kaum realis percaya bahwa tidak ada yang bisa menjamin keamanan selain diri sendiri,sehingga menolong diri sendiri dianggap cara yang paling benar untuk merasa aman,sedangkan Security Dilemma merupakan istilah mengenai persoalan keamanan yang dihadapi oleh negara-negara didunia dikarenakan kondisi anarki. Dalam pandangan realisme,terdapat empat asumsi utama, 3 yaitu: pertama negara-negara merupakan aktor yang paling penting dan paling pokok.negara-negara mewakili unit pokok analisis,sehingga dalam hubungan internasional lebih terfokus mempelajari hubungan antar negara. Kedua,negara dipandang sebagai unitary actor,artinya negara dianggap sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpecah sehingga dalam menghadapi situasi internasional negara dianggap suatu unit yang terintegrasi sehinnga saat pemerintah dari suatu negara menerapkan sebuah kebijakan,itu dianggap cukup mewakili suatu negara secara keseluruhan. Ketiga,memberi penekanan pada unitary state-as-actor,kaum realis sering membuat anggapan bahwa pada dasarnya negara merupakan aktor rasional.tindakan rasional dalam proses pembuatan keputusan dan pembuatan kebijakan meliputi pernyataan tujuan serta dipertimbangkan dari seluruh alternatif layak yang telah ada dan kemampuan dari sebuah negara,kemungkinan untuk mencapai tujuan juga dipengaruhi oleh beberapa pilihan alternatif lainnya yang dipertimbangkan mengenai manfaat atau biaya yang terkait dengan tiap alternatif. Keempat,realis juga beranggapan bahwa di dalam sebuah hierarki isu internasional,persoalan keamanan nasional menjadi bahasan paling utama.militer dan hal-hal yang terkait isu politik mendominasi politik 2 Scott Burchil & Andrew Linklater.Theories of International Relations(New York:ST Martin s Press,INC.,1996) hal 97-98. 3 Paul R. Viotti & Mark V. Kauppi.International Relations Theory:Realism,Pluralism,Globalism, and Beyond 3rd ed.(new York:Allyn & Bacon,1999) hal.6-7

dunia.fokus terhadap keadaan nyata atau konflik potensial antara aktor negara dan penggunaan kekuatan,menyelidiki bagaimana kestabilan internasional bisa dicapai dan dijaga.penggunaan kekuatan untuk menyelesaikan sengketa dan mencegah terjadinya kekerasan didalam teritori suatu negara.oleh karena itu kekuatan merupakan konsep utama dan sebagai instrumen. Bagi penganut realis persoalan militer,keamanan dan isu-isu strategis terkadang dimaksudkan sebagai High Politics,sedangkan isu-isu mengenai ekonomi dan sosial dipandang kurang penting atau Low Politics. Jadi,menurut pandangan realisme,rasionalitas daijadikan salah satu rangkaian dalam aktifitas pembuatan keputusan atau kebijakan yang melibatkan langkah-langkah intelektual,seperti aktor,proses,dan juga tujuannya.