BAB 2 Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

Chapter 2 Comparative Economic Development

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

Bab 1 Pendahuluan. Gambar 1.1 Peta Dunia Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (2004). menengah. tinggi. data ( ) rendah (

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

I..PENDAHULUAN. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) secara fisik dan mental. pembangunan. Tujuan dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan

PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS)

I. PENDAHULUAN. pembangunan manusiadengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi. untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat.

Indikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk

Nama:bayu prasetyo pambudi Nim: Analisis negara maju negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. H.F Williamson (Todaro, 1983:4) Pembangunan ekonomi meliputi usaha suatu

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan pada era 1950-an hanya berfokus pada bagaimana

PERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembangunan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses

Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modal Insani (Human Capital) dan Pembangunan Ekonomi

II. LANDASAN TEORI. tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ketahun. Suatu

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi menuju kearah yang lebih

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. sementara pada waktu yang sama mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDG s), yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut Soembodo (2011),

VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. produktivitas tenaga kerja di semua sektor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi bagi suatu negara. Demi meningkatkan kelanjutan ekonomi suatu

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang maupun negara maju, meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

Indeks Pembangunan Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ada 5 (lima) macam ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam pembangunan yaitu:

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

DIMENSI PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti. Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan reformasi sosial politik di Indonesia. Reformasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perhatian khusus pada kualitas sumber daya manusia.

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

I. PENDAHULUAN. mendorong dan meningkatkan stabilitas, pemerataan, pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu periode tertentu.pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Artinya, manusia sebagai subjek dan objek pembangunan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek. hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada sektor tradisional. Sebaliknya distribusi pendapatan semakin

Secara lebih sederhana tentang IPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Angka harapan hidup pd saat lahir (e0)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selain persoalan kemiskinan. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa

Pembangunan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, maka tujuan dasar dan paling essensial dari pembangunan tidak lain adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia

EKONOMIKA PEMBANGUNAN: INDIKATORPEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH

EKONOMI PEMBANGUNAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah semata-sama

Boks 1. Perkembangan Peta Perekonomian Sulawesi Tengah di Indonesia Wilayah Timur 1

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

Makalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program

Transkripsi:

BAGIAN 1 Prinsip & Konsep BAB 2 Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang

Ciri perekonomian global yang mencolok adalah adanya perbedaan yang sangat tajam Output per kapita di Amerika bisa 10x lebih tinggi dari India dan bisa 50x dari RDK (Republik Demokratik Kongo) $60.000 Amrik, $3.000 India, $250 RDK Selain itu kesenjangan yang sangat besar dalam hal kesejahteraan dan harapan hidup (Life Expetancy) 78th Amrik, 65 th india dan 46th di Kongo

Bab 2 Pembangunan Komparatif Fenomena Keterbelakangan Fenomena keterbelakangan (underdevelopment) harus ditelaah dalam konteks nasional maupun internasional 3

Mendefinisikan negara berkembang Cara yang paling umum untuk mendefinisikan negara berkembang adalah dengan menggunakan pendapatan perkapita Lembaga International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang lebih luas dikenal Bank Dunia Bank Dunia : suatu organisasi yang dikenal sebagai lembaga keuangan international yang menyediakan dana pembangunan bagi negara berkembang dalam bentuk pinjaman berbunga, hibah, dan bantuan teknis

Dalam sistem klasifikasi Bank Dunia, 210 negara dengan jumlah penduduk sedikitnya 30.000 diperingkat berdasarkan pendapatan nasional bruto (gross national income GNI) per kapita Negara berpendapatan rendah (Low Income Country LIC); dalam klasifikasi Bank Dunia, negara dengan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita kurang dari $976 pd tahun 2008

Negara berpendapatan menengah (middle Income Country LIC); dalam klasifikasi Bank Dunia, negara dengan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita kurang dari $976 - $11.706 pd tahun 2008 Negara industri baru (newly industry country NIC); negara2 yang telah mencapai tingkat pembangunan ekonomi yang relatif maju, yang memiliki sektor industri dinamis, serta memiliki hubungan erat dengan sistem perdagangan, keuangan, dan investasi internasional

Negara-negara ini adalah negara industri baru yang paling sering disebutkan dan diklasifikasikan oleh para ekonom dan ahli : 1.Afrika Selatan 2. Brazil 3. China 4. Filipina 5. India 6. Malaysia 7. Mexico 8.Thailand 9. Turki Berikut tabelnya.

Negara paling tidak berkembang (least developed country) pada tahun 2013 yang digunakan PBB berjumlah 48 negara; 33 di Afrika, 14 di Asia dan Haiti

2.2. Indikator Dasar Pembangunan : Pendapatan Riil, Kesehatan, dan pendidikan Pendapatan per kapita disesuaikan dengan daya beli (purchasing power), kesehatan di ukur dari tingkat harapan hidup dan asupan gizi. Pendidikan di ukur dari tingkat melek aksara dan tingkat pendidikan

Paritas daya beli Pendapatan nasional bruto (gross national income GNI) total output domestik dan luar negeri yang diperoleh penduduk suatu negara, terdiri atas produk domestik bruto ditambah pendapatan faktor yang diperoleh oleh orang asing dikurangi pendapatan yang dihasilkan oleh bukan penduduk perekonimian domestik

Nilai tambah bagian dari nilai akhir suatu produk yang diambahkan pada setiap tahap produk Penyusutan (atas persediaan modal) menyusut atau berkurangnya nilai peralatan, infrastruktur, dan bentuk bentuk modal lainnya yang tercermin dalam pengurangan nilai buku persediaan modal persediaan modal jumlah total barang fisik yang ada pada saat tertentu yang telah diproduksi untuk dipakai dalam produksi barang dan jasa lainnya

Produk domestik bruto (gross domestic product GDP) Total output akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian suatu negara dalam wilayah negara itu, baik warga negara maupun non warga negara, tanpa melihat alokasinya antara klaim domestik dan luar negeri

Paritas daya beli (purchasing power parity PPP) perhitungan GNI dengan menggunakan harga inernasional yang umum berlaku bagi semua barang dan jasa untuk menghasilkan perbandingan standar hidup yang lebih akurat

Produk domestik bruto (gross domestic product GDP)

Indikator Kesehatan dan Pendidikan

2.3 Ukuran Holistik Taraf Hidup dan Kapabilitas Indeks Pembangunan Manusia Tradisonal Indeks pembangunan manusia (Human development index HDI) indeks yang mengkur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara, yang mengkombinasikan pencapaian dibidang pendidikan, kesehatan, dan pendapatan riil per kapita yang disesuaikan

IPM/HDR dikembangkan oleh ahli ekonomi bernama Amartya Sen (India) dan Mahbub ul Haq (Pakistan), dan dibantu oleh Gustav Ranis (Yale University) dan Lord Meghnad Desai (London School of Economics) pada 1990. Sejak itu indeks ini digunakan pada laporan IPM tahunan Program pembangunan PBB.

HDI berusaha memeringkat semua negara dengan skala 0 (pembanguna manusia terendah) sampai skala 1 (pembangunan manusia tertinggi) Pembangunan manusia rendah (0,0 sampai 0,449) Pembangunan manusia sedang (0,50 sampai 0,799) Pembangunan manusia tinggi (0,80 sampai 0,90) Pembangunan manusia sangat tinggi(0,90 sampai 1)

Modal manusia ; investasi produktif dalam konteks manusia yang mencakup keterampilan, nilai nilai, dan kesehatan yang dihasilkan dari pengeluaran untuk pendidikan, program pelatihan semasa kerja, dan pelayanan kesehatan

Unsur Dasar IPM Dari pengertian di atas, terdapat tiga unsur dasar pembangunan manusia untuk mengukur IPM, yaitu (1) usia harapan hidup, (2) pengetahuan, dan (3) standar hidup layak.

1. Usia Harapan Hidup Usia harapan hidup menggambarkan usia maksimum yang diharapkan oleh seseorang untuk bertahan hidup. Pembangunan terhadap manusia harus lebih mengarahkan upaya agar penduduk dapat mencapai pada usia harapan hidup yang panjang. Indikator dari harapan hidup diantaranya adalah : 1. Angka kematian bayi. 2. Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai umur 40 tahun. 3. Persentase penduduk dengan keluhan kesehatan. 4. Persentase penduduk yang sakit. 5. Rata-rata lamanya penduduk sakit.

6. Persentase penduduk mengobati sendiri penyakitnya. 7. Persentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga medis. 8. Persentase balita yang kurang gizi. 9. Persentase rumah tangga yang memiliki akses ke sumber air minum bersih. 10.Persentase rumahtangga yang menghuni rumahnya berlantai tanah. 11.Persentase penduduk tanpa adanya akses terhadap fasilitas kesehatan. 12.Persentase rumah tangga tanpa adanya akses terhadap sanitasi.

2. Pengetahuan Pengetahun atau tingkat pendidikan juga diakui sebagai unsur yang mendasar dari pembangunan manusia. Indikator Pendidikan antara lain: Angka melek huruf, rata-rata lamanya bersekolah, angka partisipasi sekolah (APS), angka putus sekolah (Drop Out), dan lain-lain.

3. Standar Hidup Layak Indikator Standar Hidup Layak dilihat dari daya beli meliputi antara lain: 1. Jumlah penduduk yang bekerja. 2. Jumlah pengangguran terbuka. 3. Jumlah dan persentase penduduk miskin. 4. PDRB riil per kapita.

Indeks Pengembangan Manusia Baru Pada November 2010, UNDP memperkenalkan Indeks Pembangunan Manusia yang baru (New Development Index NHDI) Apa ayng baru dari NHDI? 1. Pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita menggantikan produk domestik bruto (GDP)

2. Indeks Pendidikan telah diubah secara keseluruhan, 2 komponen baru telah ditambahkan, yaitu rata2 pencapaian pendidikan aktual, dan pencapaian pendidikan masa kini/yang akan datang 3. Dua indikator terdahulu adalah melek aksara dan partisipasi sekolah tidak digunakan

2.4. Karakteristik Negara Berkembang ; keragaman dalam kebersamaan Standar hidup dan produktivitas yang rendah Tingkat modal manusia yang lebih rendah Tingkat ketimpangan dan kemiskinan Absolut yang lebih tinggi Tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi Jumlah penduduk di pedesaan lebih besar namun memiliki tingkat Migrasi Desa-Kota yang lebih cepat Tingkat industrialisasi dan ekspor barang yang lebih rendah Kondisi geografis yang menghambat Pasar yang terbelakang

2.5 Perbedaan antara negara berpendapatan rendah saat ini dengan negara maju pada tahap awalnya 1. Anugerah SDA dan SDM 2. Pendapatan perkapita dan tingkat GDP dalam kaitannya dengan negara lain di dunia 3. Iklim 4. Jumlah, distribusi, dan pertumbuhan penduduk 5. Peran historis migran internasional 6. Manfaaat perdagangan internasional 7. Kemampuan penelitian dan pengembangan ilmu dasar dan teknologi 8. Efektifitas lembaga lembaga domestik

2.6. apakah Standar Hidup Megera berkembang dan Negara Maju Semakin Mendekati Kesetaraan? Pada awal industrialisasi, rata2 standar hidup riil negara kaya tidak lebih 3x standar hidup negara berkembang Dewasa ini rasionya mendekati 100 :1 Menurut Lant Pritchett ; negara maju telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang disebut divergensi (divergency)

Divergensi Tren pendapatan per kapita (output) untuk meningkat lebih cepat di negara2 berpendapatan tinggi daripada negara2 berpendapatan rendah

Konvergensi Tren pendapatan per kapita (output) untuk meningkat lebih cepat di negara2 berpendapatan rendah daripada negara2 berpendapatan tinggi Sehingga pendapatan negara pendapatan rendah semakin lama semakin dapat menyusul negara maju Konvergensi merupakan proses pertumbuhan ekonomi yang berbeda sehingga dapat mengurangi gap pendapatan, produktifitas, tingkat upah dan berbagai indikator ekonomi lainya.

Kesimpulan Sejarah sangat penting, kondisi yang ditemukan di negara berkembang kolonialisme eropa pada saat revolusi industri akhir abad 18, akan berdampak besar terhadap sejarah ketimpangan.

Gejala keterbelakangan sebaiknya dipandang secara nasional maupun internasional Masalah2 kemiskinan, ketimpangan, rendahnya produktivitas, pertumbuhan penduduk, pengangguran ternyata memiliki berbagai akar dan solusi dalam lingkungan dalam lingkup domestik dan global

Sekalipun gambaran negara berkembang yang dipaparkan terlihat suram, perlu diingat bahwa banyak negara berkembang banyak yang berhasil meningktkan pendapatan secara signifikan dalam upayanya untuk: Meningkatkan pendapatan nasional Menurunkan tingkat kematian bayi Memperbaiki akses pendidikan Mempersempit disparitas gender Memperbesar usia harapan hidup

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mengatasi Permasalahan Segenap kekuatan ekonomi dan sosial yang melingkupi negara-negara berkembang, baik internal maupun eksternal, harus sama-sama memikul tanggung jawab untuk mengatasi: Kemiskinan Ketimpangan kesejahteraan Rendahnya produktivitas 43

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mengatasi Permasalahan Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan Keberhasilan upaya-upaya pembangunan ekonomi dan sosial mensyaratkan dan memerlukan: Formulasi strategi yang memadai di pihak negara-negara Dunia Ketiga Modifikasi sistem ekonomi internasional secara keseluruhan, agar sistem tersebut lebih peka terhadap berbagai kebutuhan pembangunan negara-negara miskin 44

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Negara-negara miskin akan memiliki sarana dan dukungan yang lebih memadai guna mewujudkan aspirasi- aspirasi pembangunannya melalui: Penerapan serangkaian kebijakan ekonomi dan politik yang tepat, baik kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri Dukungan yang benar-benar positif dan efektif dari negara-negara maju/ maka 45

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Transformasi Perubahan-perubahan kelembagaan, teknologi, dan sosial harus dilakukan secara beriringan serta saling melengkapi dalam usaha merealisasikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang Transformasi tersebut harus terjadi bukan hanya di negara-negara berkembang saja, melainkan harus meliputi perekonomian internasional secara keseluruhan 46

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Reformasi Perekonomian Dunia Nasib negara-negara berkembang secara keseluruhan tidak akan membaik hanya dengan tampilnya segelintir negara berkembang yang berhasil dalam menjalankan transformasi sosial dan ekonominya Perekonomian dunia harus mampu untuk mendukung perkembangan aspirasi dan usaha dari setiap negara berkembang dengan adanya reformasi: Struktural Sikap Kelembagaan 47

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (1) Ada semacam "keuntungan dari keterbelakangan" dalam pembangunan, misalnya: Kemampuan menggunakan teknologi yang sudah terbukti andal, dan tidak perlu melakukan penelitian sendiri dari awal Dapat melakukan "lompatan katak" dengan menggunakan standar teknologi baru, dan tidak perlu menggunakan standar teknologi kuno yang dulu membatasi negaranegara maju, contohnya teknologi sinyal penyiaran televisi yang kuno 48

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (2) Negara berkembang juga dapat memetik pelajaran berharga dari berbagai kebijakan ekonomi yang telah dicoba di berbagai negara di seluruh dunia Keuntungan-keuntungan ini akan sangat bermanfaat jika perekonomian tersebut berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi modern yang berkesinambungan, seperti yang dialami Taiwan, Korea Selatan, Cina, dan beberapa negara lain yang mengikuti jejak mereka 49

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kelemahan dari Keterbelakangan Namun demikian, bagi kebanyakan negara-negara yang sangat miskin, keterbelakangan juga diiringi dengan berbagai kelemahan, yang banyak di antaranya disebabkan oleh: Warisan jaman kolonial Perbudakan Kediktatoran perang dingin 50

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Dalam kasus mana pun, negara berkembang secara umum harus melakukan lebih dari sekedar meniru berbagai kebijakan yang diambil negara-negara yang sekarang maju pada masa awal pembangunan ekonominya 51

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Inovasi Institusi Institusi-institusi ekonomi di Eropa dan Amerika Utara dalam sebagian besar kasus lebih mendekati kondisi optimal dibandingkan dengan institusi yang berada di banyak negara berkembang Namun, semua negara memiliki ruang untuk melakukan inovasi institusi lebih lanjut 52

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Asumsi yang Dihindarkan Perlu diingat bahwa negara-negara berkembang tidak dapat mengasumsikan tanpa penelitian lebih lanjut bahwa mempolakan kebijakan dan institusi mereka seperti di negara-negara maju akan memberikan jalan tercepat bagi keberhasilan pembangunan ekonomi 53

Bab 2 Pembangunan Komparatif Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kebutuhan akan pembangunan tidak bisa ditawartawar lagi dan jebakan kemiskinan merupakan hal yang benar-benar harus kita hadapi Hingga sekarang, kurang terdapat bukti akan terjadinya konvergensi pendapatan di seluruh dunia Namun, pengalaman selama 50 tahun menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan dan memulai pembangunan yang berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil 54