MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

CHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

AC (AIR CONDITIONER)

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

OPTIMASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA KERETA REL LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

Sistem AC ( Air Conditioner) Sentral

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER

BAB IV PENGONTROLAN DAN PENGOPRASIAN AC CENTRAL

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

STUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI AIR CONDITIONING

TUGAS AKHIR PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE AIR CONDITIONING BERDASARKAN INVESTASI JANGKA PANJANG PADA PROYEK HOTEL PULLMAN GADOG CIAWI

BAB II LANDASAN TEORI

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER

AIR CONDITIONING SYSTEM. Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 28 July 2009

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA. Penentuan Kondisi Ruang. Termal Dalam Gedung

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PADA AC SPLIT DUCT SCA MODEL SMOV-100C

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP )

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Analisa Performansi Sistem Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik padasistem Water Chiller dengan Penerapan Metode Cooled Energy Storage

BAB II DASAR TEORI. pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk

Cooling Tower (Menara Pendingin)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

ROTASI Volume 7 Nomor 3 Juli

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI

Laporan Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Tata udara (Air Conditioning) adalah ilmu praktis dalam usaha

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 diagram blok siklus Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

REDESAIN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA ISUZU NEW PANTHER

KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG. Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung

Penerapan Hukum Termodinamika II dalam Bidang Farmasi 1. Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan, misalnya diagnostik termografi (mendeteksi

BAB III BAHASAN UTAMA

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller

Transkripsi:

MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA AC SENTRAL ( CENTRAL ) Disusun Oleh: Asto Nur Wimantoro 11501244013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada saat ini dimana kenyamanan dalam bekerja akan sangat diperhitungkan. Dalam kondisi yang nyaman para pekerja dapat menigkatkan produktivitasnya secara maksimal. Salah satu cara untuk membuat kenyamanan para pekerja ataupun masyarakat pada umumnya adalah dengan memasang atau menerapkan alat pendingin ruangan atau luar ruangan. Alat pendingin ruangan biasa di sebut AC ( Air Conditioning ) atau lebih tepatnya alat pengkondisi udara. Alat ini bertujuan untuk memberikan udara yang sejuk dan uap air yang di butuhkan oleh tubuh ( Teknik Dasar AC, Proyek pengembangan kurikulum, 2003 ;13). Pengunaan AC sering ditemuai di daerah tropis yang terkenal panas. Suhu udara pada musim panas yang sedemikian tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi pada cairan tubuh yang dapat mengakibatkan kematian. Moderen ini dikenal banyak sekali model AC AC ( Air Conditioning ) yang beraneka ragam dari model bentuk, kemampuan pendinginan, kehematan daya, dan harga yang ekonomis. Pada makalah ini penulis akan membahas salah satu dari AC ( Air Conditioning ) yang berada di antara kita yaitu AC Sentral. B. Rumusan Masalah 1. Apakah AC Sentral itu? 2. Apakah komponen AC Sentral? 3. Bagaimanakah system kerja AC Sentral? 4. Bagaimanakah perawatan AC Sentral?

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian AC Sentral Sistem AC Sentral ( Central ) merupakan suatu system AC dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian di distribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi ( Satu Outdorr dengan beberapa Indoor ). (www.rentalec-indonesia.com :2014 ). AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting ac ( http://keep-trying- 9.blogspot.com:2011 ). Sebuah sistem mekanis yang dirancang untuk menyediakan penyejuk udara, yang mungkin termasuk pendinginan, pemanasan, dehumidifying, sirkulasi dan pembersihan. Udara diobati dengan conditioner pada satu atau lebih lokasi pusat luar ruang yang dilayani dan disampaikan ke dan dari ruang dengan cara penggemar dan pompa melalui saluran dan pipa. ( http://id.termwiki.com/id:air_conditioning_central ) Untuk diagram sistem dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Sistem AC Sentral.Gambar 1 Ciri-ciri AC Sentral antara lain : Blower, evaporator, condenser dankompresor ditempatkan pada satu tempat. Pendinginan seluruh bangunan di sentralisir pada satu tempat Umur 18 20 tahun Pendinginan untuk bangunan besar dan bertingkat tinggi Sistem distribusi terbagi menjadi dua yaitu : 1) All Air System Condenser, evaporator dan AHU ditempatkan pada satu tempat Udara dingin dari tempat tersebut dialirkan ke seluruh ruangan dengan ducting Menggunakan central AHU yang dilengkapi dengan central direct expantion coil 2) All Water system AHU ditempatkan pada setiap ruangan / lantai Setiap AHU dihubungkan dengan pipa air dingin dengan sentral Kedua sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya seperti berikut ini : 1) Keuntungan dan kerugian menggunakan all air system Lebih sederhana ( mudah dipasang dan dirancang) Distribusi udara lebih baik Pemeliharaan di sentralisir operation Sedangkan kerugianya : nitial cost tinggi ( biaya ducting dan isolasi tinggi) Ukuran shaft dan ducting sama besar 2) Keuntungan dan kerugian all Water system: Lebih sederhana ( mudah dipasang dan dirancang) Distribusi udara lebih baik

Pemeliharaan di sentralisir operation Ukuran shaft pipa kecil Secara mudah dapat dilihat pada gambar berikut ini : Water system Air sistem 2. Komponen AC Sentral Untuk AC Sentral ada beberapa komponen atau alat yang harus dipahami cara kerja dan prinsip kerjanya secara umum dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Sistem AC Sentral dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

1. CHILLER Chiller adalah mesin refigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporator. Air dingin yang dihasilkan selanjunya di distribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU/ Fan Coil Unit ). Jenis chiller dapat dikelompokan berdasar kompresornya : Reciprocating Screw Centrifugal Jenis chiller berdasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya : Air Cooler Water Cooler Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini :

Gambar Chiller beserta unit pipanya (tampak luar) Mekanisme kerja Chiiler Water 2. AHU ( Air Handling Unit ) AHU ( Air Handling Unit ) atau Unit penanganan udara adalah mesin untuk penukar kalor, di mana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin di dalam AHU sehingga menjadi udara dingin. Selanjutnya di distribusikan ke ruangan. Dengan cara menjaga konsistensi dari kipas ( Fan ) atau banyak kipas dan perlengkapan lainya sehingga dapat berfungsi dengan baik seperti sirkulasi (circulating), kebersihan ( cleaning ), memanaskan ( heating ), pendinginan ( cooling ), melebabkan (humidifying ),untuk menghilangkan lembab ( dehumidifying ), dan pencampuran udara

(mixing of air), tetapi tidak termasuk sumber untuk memanaskan atau pendinginan Gambar.4. AHU (Modular Type Air Handling Unit of Central Air Conditioner with Double Skin Panel, Uses HVAC ) AHU dibuat dan disesain dengan sarat dan standar khusus yang terbagi menjadi dua yaitu : Secara lengkap dapat dilihat pada gamabar berikut ini : Beberapa alasan kenapa AHU harus digunakan adalah :

Termasuk peralatan yang menenangkan ( Handal ) Dapat menyediakan pendinginan dan pemanasan tanpa memasang filter. Dapat di pasang pada banyak bangunan seperti Hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan, bangunan umum, gedung serbaguna, stadium dan lainya. Alat pembersih ruangan Udara yang bocor kurang dari 0.2% Bagian dalam sama rata Ketebalan pane 50mm +ve tekanan dinding Cetakan kaku dan berlubang Kerangka dalam terbuat dari baja Penyaluran udara mempunyai efisiensi yang tinggi

AHU mempunyai keakuratan yang tinggi Alat Pelembab udara otomatis dengan tekanan tinggi Sebagai pembersih alat pelembab udara Alat pelembab udara dengan uap air Alat pelembab udara dengan lapisan tipis yang basah Alat pelembab udara dengan elektrode Alat pelembab udara dengan ultra sonic Alat pengering udara Sistem pengendali pelembab udara yang memiliki ke akuratan yang sangat tinggi Menyuplai kesegaran

Mempunyai saluran udara yang sempit Tidak ada Cold Bridge Mempunyai panel yang tebal 50mm Row coil 6 12 Dapat memperbaiki panas Alat yang dapat memperbaiki panas dengan beberapa pilihan Pemanasan yang didapat lebih dari 60% Tempat biasanya di loteng

Alat yang istimewa 3. COOLING TOWER Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendingin kondensor chiller dengan cara melewatkan air panas pada filament pada cooling tower yang di hembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhu udaranya lebih rendah. Tampak nyata

Secara teknis, dan nama-nama bagian.

Terbagi menjadi dua tipe : 4. POMPA SIRKULASI Ada dua jenis pompa sirkulasi ; Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ). Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya. 5. DUCKTING Ducting yang bekerja dengan baik adalah yang memiliki sistem seminimal mungkin dan tidak bersuara. Hubungan dan bentuk haruslah kuat, aliran udara lembut..

Pemasangan dengan plat lantai Pemasangan dilantai :

Pemasangan di plafon Sistem Zona Tunggal

Sistem Zona Ganda Contoh sistem pemipaan lengkap : 3. Sistem Kerja AC Sentral

Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari : Kompresor Kondensor alat ekspansi evaporator Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser.air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower. Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki : 1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikelpartikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya. 2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruanganruangan. 3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara. Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan ( return air ) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari luar ruangan atau lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk melewati AHU melalui filter, fan sentrifugal dan coil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperature di

distribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara ( ducting ) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauhpun bisa terjangkau. Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU. 4. Perawatan AC Sentral Mempersiapkan peralatan mesin Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan, Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin. Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.

Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang Ditentukan. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan.

Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya

BAB III KESIMPULAN Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk keruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-ac.