PENENTUAN KADAR VITAIN PADA YU-000 DAN VITAIIN DENGAN ETDE IDIETRI Ni Wayan Yuliandewi Fakultas atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha e-mail: Yuliandewi_4@yahoo.co.id Abstract Iodimetri titration is a process that runs directly titration with I which acts as a titrant. Application of iodimetri titration technique can be used to establish the levels of ascorbic acid in this case one of them is the determination of vitamin. Vitamin is a vitamin that can be easily soluble in water and can easily be damaged due to the oxidation process and has a chemical composition that is derived from the D-glucose and D-galactose. In the experimental determination of the levels of vitamin using liquid and solid samples in this solid sample used was "vitacimin" and liquid samples used is "You-000". This experiment using titration iodimetri method that determines levels of vitamin are qualitatively based on the volume of I used. In this experiment obtained high levels of vitamin contained in vitacimin sample of.6%, while the levels of vitamin present in the sample of You-000 is 0.3%. Keywords: iodimetri, titration, vitamin. PENDAULUAN enurut Alamsyah (994) menyatakan bahwa titrasi iodimetri merupakan titrasi yang didasarkan pada reaksi oksidasi yang terjadi antara iodin dengan reduktor yang mengalami potensial oksidasi yang lebih rendah dari sistem iodin-iodida dan indikator yang digunakan adalah larutan kanji. enurut Septyaningrum (009) menyatakan bahwa iodimetri merupakan suatu proses titrasi yang terjadi secara langsung yang dapat menentukan secara kuantitatif dengan cara menentukan jumlah I yang dapat bereaksi dengan sampel dan dalam penentuan ini, I bertindak sebagai titran. Pengertian titrasi iodimetri dapat disimpulkan yaitu suatu proses titrasi yang berjalan secara langsung dengan I yang bertindak sebagai titran. Persamaan reaksi yang terjadi dalam proses titrasi iodimetri adalah sebagai berikut. I + I - I 3 - Gandjar & Rohman (007) menyebutkan bahwa titrasi iodimetri dapat digunakan untuk menetapkan kadar asam askorbat dalam hal ini adalah penetapan kadar vitamin. Pengertian vitamin menurut Sunita (004) yaitu kristal putih yang dapat larut di dalam air dan dapat dengan mudah rusak akibat terjadinya oksidasi. enurut Sherwood (00) menyatakan bahwa vitamin merupakan vitamin yang terdapat di dalam darah dan akan Gambar. Persamaan reaksi titrasi iodimetri diserap melalui transport aktif. Pengertian vitamin dapat disimpulkan adalah vitamin yang dapat dengan mudah larut di dalam air dan mudah rusak akibat terjadinya proses oksidasi. enurut Akhilender (003) menyatakan bahwa susunan kimia vitamin berasal dari D- glukosa dan D-galaktosa yang banyak terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian terdapat pada hewan. Struktur kimia vitamin dapat ditunjukkan pada gambar.
Pada percobaan penentuan kadar vitamin metode iodimetri ini menggunakan sampel padat dan cair dalam hal ini sampel padat yang digunakan adalah vitacimin dan sampel cair yang digunakan adalah You-000, hal Gambar. Struktur kimia vitamin massa vita min ( mg) (%) Kadar vitamin = x00% berat sampel mula mula Percobaan ini dilaksanakan untuk mengetahui kadar vitamin yang terdapat pada vitacimin dan You-000 dengan menggunakan metode titrasi iodimetri.. ETDE Percobaan penentuan kadar vitamin pada sampel vitacimin dan You-000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia rganik, Jurusan Pendidikan Kimia, UNDIKSA. Percobaan penentuan kadar vitamin ini menggunakan metode titrasi iodimetri yang merupakan metode titrasi penentuan kadar vitamin secara kualitatif dalam hal ini penentuan kadar ditentukan dari volume I yang digunakan dalam mentitrasi sampel vitamin. Peralatan, bahan, dan prosedur kerja yang digunakan dalam percobaan penentuan kadar vitamin ini adalah sebagai berikut.. Alat Peralatan yang digunakan dalam percobaan penentuan kadar vitamin ini adalah labu Erlenmeyer 00 sebanyak 3 buah, statif dan klem sebanyak buah, buret 5 sebanyak buah, pipet tetes sebanyak buah, dan pipet ukur 5 sebanyak buah.. Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan penentuan kadar vitamin menggunakan metode titrasi iodimetri adalah larutan iodin 0,N; sampel vitacimin ; sampel You- tersebut dikarenakan kandungan vitamin pada vitacimin sebesar 50 mg/ tablet dan You- 000 sebesar 000 mg/. Penentuan kadar vitamin dengan metode titrasi iodimetri dapat menggunakan persamaan sebagai berikut. () 000 ; larutan S 4 %; indikator amilum; dan akuades..3 Prosedur Kerja.3. Penentuan kadar vitamin pada sampel vitacimin Sampel vitamin yaitu vitacimin digerus sehingga halus dan ditimbang sebanyak gram yang kemudian dilarutkan ke dalam akuades 00. Larutan yang terbentuk kemudian dituangkan ke dalam labu Erlenmeyer yang telah diisi label I, II, dan III. Labu Erlenmeyer yang telah diisi dengan larutan vitacimin kemudian ditambahkan dengan larutan S 4 % dan indikator amilum. Buret yang telah diisi dengan larutan I dalam KI kemudian digunakan untuk mentitrasi larutan vitacimin tersebut. Volume I yang digunakan dicatat untuk menentukan kadar vitamin dalam sampel..3. Penentuan kadar vitamin pada sampel You-000 Sampel vitamin yaitu You-000 diambil sebanyak 0 kemudian diencerkan dalam 00 akuades. Larutan yang telah diencerkan tersebut dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang telah diisi label I, II, dan III. Labu Erlenmeyer yang telah diisi dengan larutan You-000 kemudian ditambahkan dengan larutan S 4 dan indikator amilum. Buret yang telah diisi dengan larutan I dalam KI kemudian digunakan untuk mentitrasi larutan sampel. Volume I dalam KI yang
digunakan dicatat untuk menentukan kadar vitamin yang terdapat di dalam sampel. 3. ASIL DAN PEBAASAN Pada percobaan penentuan kadar vitamin dengan metode titrasi iodimetri menggunakan sampel vitacimin sebanyak gram yang dilarutkan ke dalam akuades 00 sedangkan sampel You-000 yang digunakan sebanyak 0 yang kemudian diencerkan dengan 00 akuades. Vitacimin yang telah digerus dilarutkan ke dalam akuades menghasilkan larutan yang berwarna kuning yang ditunjukkan pada gambar 3a sedangkan larutan You-000 yang berwarna kuning muda setelah diencerkan dengan akuades sebanyak 00 terbentuk larutan yang tidak berwarna yang ditunjukkan pada gambar 3b. Gambar 3. (a) Larutan vitacimin dan (b) larutan You-000 Larutan vitacimin tersebut dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer sebanyak 5 yang kemudian ditambahkan dengan larutan S 4 yang bertujuan untuk mengasamkan larutan, hal ini dikarenakan titrasi iodimetri dapat berlangsung dengan sempurna dalam suasana asam. asil yang ditunjukkan setelah larutan ditambahkan dengan larutan S 4 yaitu larutan tidak mengalami perubahan. Larutan vitacimin tersebut kemudian diteteskan dengan indikator amilum yang bertujuan untuk menentukan titik akhir dari titrasi. asil yang ditunjukkan setelah ditambahkan indikator amilum adalah larutan berwarna kuning muda. Larutan tersebut dititrasi menggunakan larutan I dalam KI dan dihasilkan larutan berwarna biru kehitaman dan reaksi yang terjadi dalam larutan tersebut adalah sebagai berikut. Asam L-askorbat + I + + + I Asam L-dehidroaskorbat Gambar 4. Persamaan reaksi saat larutan dititrasi dengan I dalam KI Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan perubahan warna larutan dari kuning muda menjadi biru kehitaman ditunjukkan pada gambar 5. 3
Gambar 5. asil titrasi larutan vitacimin dengan metode titrasi iodimetri Perubahan warna larutan dari kuning muda menjadi biru kehitaman diperlukan volume I dalam KI yang berbeda-beda untuk masingmasing labu Erlenmeyer. Volume titran dalam hal ini adalah volume I dalam KI yang diperlukan untuk titrasi sampel vitacimin dengan metode titrasi iodimetri dapat dilihat pada tabel. Tabel. Volume titran dalam mentitrasi sampel vitacimin Labu ke- Volume titran () I,9 II 3, III,9 Volume rata-rata,97 Berdasarkan volume hasil titrasi pada tabel dapat ditentukan konsentrasi dan kadar dari N I 0, N 0, 05 vit vit I I vit x 5 0,05 x, 97 vitamin pada sampel vitacimin dengan metode iodimetri yaitu: vit 0, 097 Persentase kadar vitamin yang dihasil dari sampel vitacimin yang ditentukan dengan menggunakan metode iodimetri adalah sebagai berikut. assa vitamin = x mol I x r Vita min assa vitamin = assa vitamin = 3,08 x (0,05 x,97 ) x76, Berat mula-mula = massa sampel x massa vitamin murni Berat mula-mula = gr x 50 Berat mula-mula = 500 gr massa vita min ( mg) (%) Kadar vitamin = x00% berat sampel mula mula 3,08 (%) Kadar vitamin = x00% 500 Kadar vitamin =,6% 4
Pada penentuan kadar vitamin dalam sampel You-000, sampel yang telah diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer sebanyak 5. Sampel tersebut ditambahkan dengan larutan S 4 yang menghasilkan larutan yang tidak berwarna. Penambahan larutan S 4 bertujuan untuk mengasamkan larutan yang akan dititrasi, hal tersebut dikarenakan titrasi iodimetri dapat berlangsung dengan sempurna dalam suasana asam. Setelah ditambahkan dengan larutan S 4, larutan You-000 ditambahkan dengan indikator amilum menunjukkan larutan You- 000 menjadi keruh. Penambahan indikator amilum tersebut bertujuan untuk menentukan titik akhir dari titrasi. Larutan You-000 tersebut dititrasi menggunakan larutan I dalam KI dan titrat yang dihasilkan menunjukkan terjadinya perubahan dari larutan yang keruh menjadi larutan yang berwarna biru kehitaman. asil titrasi larutan You-000 tersebut dapat ditunjukkan pada gambar 6. Gambar 6. asil titrasi sampel You-000 dengan metode iodimetri Pencapaian titik akhir titrasi yang menghasilkan titrat berwarna biru kehitaman memerlukan volume I dalam KI yang berbedabeda pada saat titrasi iodimetri. Volume I yang digunakan untuk titrasi tersebut dapat ditunjukkan pada tabel. Tabel. Volume titran dalam mentitrasi sampel You-000 Labu ke- Volume titran () I 0,5 II 0,6 III 0,5 Volume rata-rata 0,53 Berdasarkan volume titran pada tabel dapat ditentukan konsentrasi dan kadar dari N I 0, N 0, 05 vit vit I I vit x 5 0,05 x 0, 53 5,3 x0 3 vit vitamin pada sampel You-000 dengan metode iodimetri yaitu: 5,3 x0 3 vit Konsentrasi vitamin dari You-000 adalah 5,3 x 0-3 dan setelah dikali dengan faktor pengenceran maka konsentrasi vitamin dari You-000 adalah 0,053. Persentase kadar x 0 kali pengenceran 0, vit 053 vitamin yang dihasil dari sampel You-000 dengan menggunakan metode iodimetri adalah sebagai berikut. assa vitamin = x mol I x r Vita min x faktor pengenceran 5
4. KESIPULAN assa vitamin = x (0,05 x 0,53 ) x76, x0 assa vitamin = 3,34 Berat mula-mula = massa sampel x massa vitamin murni Berat mula-mula = 0 x 000 Berat mula-mula = 0.000 massa vita min ( mg) (%) Kadar vitamin = x00% berat sampel mula mula 3,34 (%) Kadar vitamin = x00% 0.000 Kadar vitamin = 0,3% Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kadar vitamin yang terdapat dalam sampel vitacimin adalah sebesar,6% sedangkan kadar vitamin dalam sampel You-000 adalah sebesar 0,3%. 5. UAPAN TERIA KASI Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. I Nyoman Tika,.Si., selaku dosen pengampu, Kd. Dewi Wirmandiyanthi, S.Pd.,.Si. selaku asisten dosen, Drs. I Dewa Putu Subamia,.Pd., selaku laboran Jurusan Pendidikan Kimia, dan Ni ade Ayu Suryantini selaku rekan satu kelompok. 6. DAFTAR PUSTAKA Akhilender, N.K. 003. Vitamin In uman ealth and Disease is Still a ystery. Nutrition Journal. ISSN: 475-89. Alamsyah, A. 994. Analisis Kuantitatif Beberapa Senyawa Farmasi. edan: Universitas sumatera Utara Press. Gandjar, I.G., & Rohman, A. 007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Septyaningrum, R. 009. Definisi Iodimetri. http://www.chem-is try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/io dimetri/definisi-iodimetri/. Diakses tanggal 9 Juni 04. Sherwood, L. 00. Fisiologi anusia dari sel ke Sistem. ( nd.ed). EG: 60-606. Sunita, A. 004. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 6