STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Volume 3, Nomor 2 Desember 2015, 58-70

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

Kata Kunci : Dukungan Suami, Motivasi Ibu, Minat, Kunjungan Kelas Ibu Hamil

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TM I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUREN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN KUNJUNGAN ANC DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI PADA IBU NIFAS DI RUANG BERSALIN. Siti Aisyah* dan Elis Fitriani** ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN PENGELUARAN COLOSTRUM PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI BAYI DI BPM APRI OGAN ILIR

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

ST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE. Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara. Telp/Fax (0408)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KECEPATAN KELUARNYA ASI PADA IBU POST PARTUM DI BPS FIRDA TUBAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. tua dan keluarga. Calon orang tua terutama calon ibu perlu memiliki

PENGARUH PENYULUHAN LINGKUNGAN SEHAT TERHADAP PERUBAHAN POLA HIDUP DAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DI DESA SAMBIGEDE RT. 18 RW.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

Dwi Astuti, dr. Askan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

PENGARUH POSISI MENERAN SETENGAH DUDUK, POSISI JONGKOK, DAN MIRING PADA IBU PRIMI PARA TERHADAP PROSES PERSALINAN

Abstrak. Pengetahuan, Teknik Marmet, Pijat Oksitosin, Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin, Kelancaran Pengeluaran ASI.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

Putri Kusumawati Priyono

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU POST-PARTUM DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK DI LABORATORIUM PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH BERSALIN TUTUN SEHATI TANJUNG MORAWA 2013

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENERAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN NGUDI SARAS KARANGANYAR

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post sectio caesarea pada kasus Ny.S

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU PRIMIPARA DALAM PEMBERIAN ASI DENGAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA BALITA USIA 0-24 BULAN

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

SIKAP POSITIF IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA MENDUKUNG KELANCARAN PRODUKSI ASI

PENGARUH KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENGELUARAN ASI EKSKLUSIF DI BPS TRIPARYATI KEMALANG KEMALANG KABUPATEN KLATEN

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu mencari hubungan antara dua variabel dimana dalam

CONTENT VALIDITY INDEX PERILAKU IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK SALLY KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

Nisa khoiriah INTISARI

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Transkripsi:

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG dr. Andre, Feni Wilarsih Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang andre@gmail.com, wilarsihfeni@yahoo.com ABSTRAK Perawatan payudara merupakan suatu usaha yang dilakukan agar kondisi payudara baik, demi mencapai keberhasilan menyusui. Perawatan payudara pada masa nifas bertujuan memperbanyak atau memperlancar produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan teknik menyusui, bentuk puting dan perawatan payudara terhadap produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan. Penelitian ini marupakan jenis penelitian survei analitik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Desa Wadung Pakisaji-Malang. Penelitian berjalan dalam kurun waktu mulai bulan Februari hingga Maret 2013. Dalam penelitian ini di ambil sampel sebanyak 34 ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1-6 bulan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling non random. Masing-masing variabel bebas terdapat berpengaruh terhadap produksi ASI nilai t hitung X1 = 6.433 > t tabel = 2.042, nilai t hitung X2 = 5.094 > t tabel = 2.042, nilai t hitung X3 = 9.972 > t tabel = 2.042 maka variabel hubungan teknik menyusui, bentuk putting dan perawatan payudara berpengaruh secara signifikan terhadap produksi ASI. Kata kunci: produktif ASI, anatomi payudara, ibu menyusui PENDAHULUAN Weni (2009) menyatakan bahwa menyusui adalah proses memberikan makanan pada bayi dengan menggunakan air susu ibu langsung dari payudara ibu. Air susu ibu (ASI) memiliki semua nutrisi yang dibutuhkan bayi. ASI juga memberikan keuntungan dalam melindungi bayi terhadap penyakit seperti diare, pneumonia, diabetes dan kanker. Dengan menghisap ASI, bayi menjadi lebih dekat dengan ibu, membantunya merasa aman dan dilindungi (Thompson, 2008). Teknik menyusui yang baik dan benar adalah apabila areola sedapat mungkin semuanya masuk ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan pada ibu yang kalang payudaranya besar. Untuk ini, maka sudah cukup bila rahang bayi supaya menekan tempat penampungan air susu (sinus laktiferus) yang terletak dipuncak areola di belakang puting susu. Teknik salah, yaitu apabila bayi menghisap pada puting saja, karena bayi hanya dapat menghisap susu sedikit dan pihak ibu akan timbul lecet-lecet pada puting susu. Dalam menyusui usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola (Weni, 2009). Perawatan payudara merupakan suatu usaha yang dilakukan agar kondisi payudara baik, demi mencapai keberhasilan menyusui. Perawatan payudara pada masa nifas bertujuan memperbanyak atau memperlancar produksi ASI. Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara dan mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan hormon oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. ASI tersebut diproduksi oleh alveoli yang merupakan bagian hulu dari pembuluh kecil air susu. ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan 1

makanan bayi yang dibuat oleh manusia ataupun susu yang berasal dari hewan seperti susu sapi, susu kerbau, atau susu kambing. Pemberian ASI secara penuh sangat dianjurkan oleh ahli gizi di seluruh dunia. Tidak satupun susu buatan manusia (susu formula) dapat menggantikan perlindungan kekebalan tubuh seorang bayi, seperti yang diperoleh dari susu kolostrum (Suherni, 2009). Lakukan perawatan payudara selama menyusui. Untuk mengurangi sakit pada payudara maka lakukan pengurutan payudara secara perlahan, kompres air hangat sebelum bayi menyusui karena panas dapat merangsang aliran ASI kemudian kompres air dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Sehingga dengan pengurutan payudara secara perlahan, mengompres air hangat dan air dingin pada payudara, serta membersihkan puting secara benar dan teratur diharapkan ASI dapat keluar lancar dan proses laktasi pun berjalan lancar. Ada beberapa ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 1-6 bulan di Posyandu Desa Wadung diberikan susu formula dengan alasan ASI tidak lancar. Dengan adanya masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Studi Tentang Produktif Asi Dikaitkan Dengan Anatomi Payudara di Posyandu Desa Wadung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa desain penelitian adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis. Penelitian ini marupakan jenis penelitian survei analitik. Penelitian survei analitik adalah penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2010). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey cross sectional. Survey cross sectional merupakan suatu penelitian dimana data yang menyangkut variabel bebas atau risiko dan variabel terikat atau variabel akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Posyandu Desa Wadung Pakisaji-Malang. Peneliti memilih tempat tersebut atas pertimbangan waktu, biaya serta memudahkan pengambilan data. Penelitian berjalan dalam kurun waktu mulai bulan Februari hingga Maret 2013. Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel adalah ukuran atau cirri-ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan kelompok yang dimiliki oelh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel adalah suatu konsep dari berbagai level dari abstrak yang di definisikan sebagai suatu alat untuk pengukuran atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2003). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen (bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang di pengaruh atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas) (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu : teknik menyusui (X 1), bentuk putting (X 2) dan perawatan payudara (X 3), sedangkan variabel tidak bebas adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu produki ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan (Y). Populasi dan Sampel Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian atau yang akan di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 1-6 bulan sebanyak 50. Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang di teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini di ambil sampel sebanyak 34 ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1-6 bulan Sampling adalah cara atau teknik - teknik tertentu, sehingga sampel tersebut mewakili populasinya. Pengambilan sampel dalam 2

penelitian ini menggunakan teknik sampling non random yaitu pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-mata hanya berdasarkan kepada segi-segi kepraktisan belaka. Sampel dalam penelitian memenuhi kriteria inklusi yaitu ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Yang memenuhi kriteria inklusi ibu-ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1-6 bulan dan bertempat tinggal di Desa Wadung serta bersedia menjadi responden (Notoatmodjo, 2010). Analisa Data Untuk menganalisi hubungan antara variabel hubungan teknik menyusui, bentuk putting, dan perawatan payudara terhadap produksi ASI ibu menyusui pada Bayi usia 1-6 bulan, digunakan tehnik analisis regresi linier berganda adalah sebuah tehnik analisis yang secara simultan membangun suatu hubungan matematis antara dua atau lebih variabel (X) dan sebuah variabel terikat (Y) yang bersekala interval (Sugiyono, 2000). Adapun spesifikasi model regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = βo + β 1X 1 + β 2X 2 + β 3X 3 + Dimana : Y : Produksi ASI / varabel terikat X 1 : Variabel teknik menyusui / variabel bebas X 2 : Variabel bentuk putting / variabel bebas X 3 : Variabel perawatan payudara / variabel bebas Β 0 : Koofisien regresi : Eror/ galat Sugiyono (2002) menyatakan bahwa untuk menguji pengaruh X1, X2, dan X3 secara bersama-sama digunakan pendekatan analisis ragam liniear HASIL PENELITIAN Penelitian ini mendeskripsikan tentang hubungan antara teknik menyusui, bentuk putting, dan perawatan payudara terhadap produksi ASI pada bayi usia 1-6 bulan. Secara umum yang menjadi responden adalah ibu-ibu mempunyai anak berusia 1-6 bulan di Desa Wadung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Dari 34 lembar wawancara yang diisi oleh responden maka karakteristik responden dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Subyek Penelitian berdasarkan Umur Ibu Yang Mempunyai Anak Usia 1-6 Bulan Kelompok Jumlah Prosentase (%) Umur < 20 tahun 3 8.8 % 20-25 tahun 12 35.3 % 26-30 tahun 4 11.7 % 31-35 tahun 14 41.2 % > 35 tahun 1 3 % Jumlah 34 100% Dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa responden terbanyak berumur 31-35 tahun yaitu sebanyak 14 orang (41.2 %), 12 orang (35.3 %) berumur 20-25 tahun, 4 orang (11.7 %) berumur 26-30 tahun, 3 orang (8.8 %) berumur < 20 tahun dan berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 1 orang (3 %). Tabel 2 Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Ibu Yang Mempunyai Anak Usia 1-6 Bulan Kelompok Pendidikan Jumlah Prosentase (%) SD 9 26.5 % SMP 22 64.7 % SMA 2 5.8 % PT 1 3 % Berdasarkan dari tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa sebagaian besar ibu yang mempunyai anak usia 1-6 bulan yang menjadi responden mempunyai pendidikan SMP sebanyak 22 orang (64.7 %), 9 orang (26.5 %) berpendidikan SD, 2 orang (5.8%) berpendidikan SMA, sedangkan lulusan PT 1 orang (3 %). Tabel 3 Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Pekerjaaan Ibu Yang Mempunyai Anak Usia 1-6 Bulan Kelompok Jumlah Prosentase (%) Pekerjaan IRT 21 61.7 % Swasta 12 35.3 % PNS 1 3 % 3

Berdasarkan dari tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 21 orang (61,7 %), 12 orang (35.3 %) sebagai bekerja swasta dan 1 orang (3 %) bekerja sebagai PNS. Adapun data penunjang yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti yang meliputi usia anak ibu, urutan anak dan kelancaran produksi ASI akan dijelaskan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4 Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Usia Anak Ibu Kelompok usia Jumlah Prosentase (%) anak ibu saat ini 1 bulan 6 17.6 % 2 bulan 5 14.8 % 3 bulan 4 11.8 % 4 bulan 6 17.6 % 5 bulan 7 20.6 % 6 bulan 6 17.6 % Diketahui bahwa bayi usia 5 bulan sebanyak 7 orang (20.6 %), bayi usia 1 bulan, 4 bulan dan 6 bulan sebanyak 6 orang (17.6 %), bayi usia 2 bulan sebanyak 5 orang (14.8 %) dan bayi usia 3 bulan sebanyak 4 orang (11.8 %). Tabel 5 Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Urutan Anak Keberapa Kelompok Jumlah Prosentase (%) Urutan Anak keberapa Anak pertama 10 29.4 % Anak kedua 17 50 % Anak ketiga 7 20.6 % Berdasarkan dari tabel 5 diatas diketahui bahwa urutan anak ke dua sebanyak 17 orang (50 %), urutan anak pertama sebanyak 10 orang (29.4 %), dan urutan anak ketiga sebanyak 7 orang (20.6 %). Tabel 6 Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan kelancaran ASI yang Mempunyai Anak Usia 1-6 Bulan Kelompok Kelancaraan Produksi ASI Jumlah Prosentase (%) ASI keluar tidak 20 58.9 % ditekan ASI keluar saat 8 23.5 % ditekan ASI keluar sedikit 6 17.6 % saat ditekan Berdasarkan dari tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa 20 orang (58.9 %) ASI keluar tidak ditekan, 8 orang (23.5 %) ASI keluar saat ditekan, dan 6 orang (17.6 %) ASI keluar sedikit saat ditekan. PEMBAHASAN Pada penjelasan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan teknik menyusui, bentuk puting dan perawatan payudara terhadap produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan. Indikator untuk mengukur variable bebas masing-masing adalah : 1. Teknik menyusui (X1) a. Posisi ibu menyusui b. Posisi mulut bayi saat menyusui c. Lama menyusui d. Sehari berapa kali ibu menyusui 2. Bentuk puting (X2) a. Bentuk puting b. Kondisi puting 3. Perawatan payudara (X3) a. Waktu perawatan payudara b. Berapa hari sekali perawatan payudara c. Bahan dan alat perawatan payudara 4. Produksi ASI (Y) Berdasarkan cc ( ) Dari analisis statistika secara deskriptif yang telah dilakukan nilai rata-rata dari masingmasing variabel bebas teknik menyusui (X1), bentuk putting (X2), dan perawatan payudara (X3) dan variabel tidak bebas produksi ASI (Y) dapat dilihat pada tabel 7 seperti berikut ini 4

Tabel 7 Nilai Rata-Rata, Nilat Terkecil, Nilai Terbesar dan Nilai Deviasi Standar No. Variabel Rata-rata Terkecil Terbesar SD 1. Teknik menyusui (X1) 10.82 7 12 1.466 2. Bentuk putting (X2) 5.55 4 6 0.746 3. Perawatan Payudara (X3) 10.61 8 12 1.279 4. Produksi ASI (Y) 25.29 10 30 7.064 Hasil analisis regresi linier berganda pengaruh masing-masing variabel bebas teknik menyusui (X1), bentuk putting (X2), dan perawatan payudara (X3) terhadap variabel tidak bebas produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan (Y) di Posyandu Desa Wadung kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang seperti terlihat pada tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa variabel bebas teknik menyusui (X1), bentuk putting (X2), dan perawatan payudara (X3) secara bersama-sama berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap variabel tidak bebas produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan (Y). Skor rata-rata variabel teknik menyusui sebesar 10.82 dengan skor minimum 7 dan skor maksimum 12, untuk variabel bentuk putting skor rata-rata 5.55 dengan skor minimum 4 dan skor maksimum 6 sedangkan pada perawatan payudara skor ratarata 10.61 dengan skor minimum 8 dan skor maksimum 12. Sedangkan skor rata-rata untuk variabel produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan sebesar 25.29 dengan skor minimum 10 dan skor maksimum 30. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 4.7 yang menunjukan pengaruh variabel bebas adalah besar, hal tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi yaitu sebesar 73.6%. Dengan demikian berarti bahwa teknik menyusui (X1), bentuk putting (X2), dan perawatan payudara (X3) berpengaruh terhadap produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan dapat dijelaskan sebesar nilai R Square sebesar 73.6% sedangkan sisanya 26.4% dipengaruh olah variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Tabel 8 Analisis Ragam Regresi Linier Berganda, Variabel Teknik Menyusui (X1), Bentuk Putting (X2), dan Perawatan Payudara Terhadap Produksi ASI Ibu Menyusui pada Bayi Usia 1-6 Bulan Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Ragam F hitung F 0,05 Regresi 3 1211.683 403.894 27.831 2.98 Galat 30 435.376 14.513 - - Total 33 1647.059 - - - Dengan nilai R 2 = 0.736 atau 73.6% Persamaan regresi linier berganda dari hasil analisis variabel bebas teknik menyusui (X1), bentuk putting (X2), dan perawatan payudara (X3) terhadap variabel tidak bebas produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan (Y) adalah sebagai berikut : Y = 25.329 + 2.366 X1 + 3.248 X2 + 1.656 X3 Berdasarkan persamaan diatas terlihat bahwa koefisien regresi bernilai positif, yang artinya semakin meningkatnya nilai variasi variable teknik menyusui (X1), bentuk puting (X2) dan perawatan payudara (X3) berhubungan terhadap produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan dengan nilai koefisien regresi 2.366 artinya semakin tinggi teknik menyusui dengan benar maka semakin tinggi angka keberhasilan produksi ASI ibu menyusui pada bayi usai 1-6 bulan, dengan putting susu yang menonjol maka semakin baik produksi ASI hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar 3.248 sedangkan untuk variabel perawatan payudara dengan benar maka akan semakin tinggi keberhasilan produksi ASI hal ini dapat dilihat pada koefisien regresi 1.656. 5

Tabel 9 Nilai Koefisien Regresi Standar Error, t hitung dan t tabel Variabel Teknik Menyusui (X1), Bentuk Puting (X2), dan Perawatan Payudara (X3) Variabel Koefisien Standar t hitung t tabel Regresi Error Teknik Menyusui (X1) 0.491 0.368 6.433 2.042 Bentuk puting (X2) 0.343 0.638 5.094 Perawatan payudara (X3) 0.588 0.166 9.972 Perawatan payudara (X3) 0.588 0.166 9.972 Untuk mengetahui pengaruh masingmasing variable bebas dapat dilihat pada tabel 9 diatas. Nilai koefisien regresi variable teknik menyusui (X1) sebesar 6.433, nilai koefisien bentuk puting (X2) sebesar 5.094 dan perawatan payudara (X3) adalah sebesar 9.972. Berdasarkan data pada tabel 9 dapat dilihat dari nilai t hitung dan tingkat kesalahan (nilai p), Nampak bahwa variabel bebas yang paling dominan pengaruhnya terhadap produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan adalah perawatan payudara (X3), hal ini dapat dilihat dari t hitung = 9.972 yang lebih besar dari nilai t tabel = 2.042 dibandingakan dengan variabel yang lainnya. Hal ini dapat dipahami karena perawatan payudara dapat dilakukan dengan benar dan teratur pada saat hamil trimester kedua dan pada saat menyusui maka akan mempengaruhi produksi ASI. Maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dari hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda tentang hubungan teknik menyusui, bentuk puting, dan perawatan payudara terhadap produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan di Posyandu Desa Wadung, bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi ASI ibu menyusui pada bayi usia 1-6 bulan. KESIMPULAN 1. Jika dilihat dari F hitung variabel hubungan teknik menyusui, bentuk putting dan perawatan payudara terhadap produksi ASI. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yaitu F hitung = 27.831 > F tabel 2.98 pada α = 0,05. 2. Jika dilihat dari koofisien determinan (R 2 ) maka hubungan teknik menyusui (X1), bentuk putting (X2) dan perawatan payudara (X3) berpengaruh terhadap produksi ASI (Y) sebesar 73,6% dan sisanya 26,4% di pengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Semakin baik hubungan teknik menyusui, bentuk putting dan perawatan payudara terhadap produksi ASI akan semakin membaik. 3. Masing-masing variabel bebas terdapat berpengaruh terhadap produksi ASI nilai t hitung X1 = 6.433 > t tabel = 2.042, nilai t hitung X2 = 5.094 > t tabel = 2.042, nilai t hitung X3 = 9.972 > t tabel = 2.042 maka variabel hubungan teknik menyusui, bentuk putting dan perawatan payudara berpengaruh secara signifikan terhadap produksi ASI. SARAN 1. Untuk ibu-ibu pada kehamilan trimester ke dua harus melakukan perawatan payudara dengan benar 2 hari sekali sebelum mandi agar dapat melaksanakan teknik menyusui dengan benar serta putting susu menjadi menonjol dan bersih. 2. Kepada petugas kesehatan agar mempertahankan asuhan kebidanan yaitu dengan mengajarkan atau memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang teknik menyusui yang benar dan perawatan payudara sedini mungkin untuk meningkatkan produksi ASI. 3. Untuk mahasiswa kebidanan agar dipakai sebagai acuan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada masyarakat, terutama tentang teknik menyusui pada ibu-ibu yang menyusui bayi usia 1-6 bulan dan perawatan payudara kepada ibu hamil dan ibu menyusui. DAFTAR PUSTAKA Dewi dan Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Salemba Medika, Jakarta. Eny dan Diah. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendika Offset, Jogjakarta. Junah. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Ar. Ruzz Media, Jogjakarta. 6

Luwia, Melissa dan dr.mha. 2003. Problemmatik dan Perawatan Payudara. Kawan Pustaka, Jakarta. Notoatmodjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Pusdiknakes, 2003. Buku 4: Asuhan Kebidanan Post Partum. Salemba Medika, Jakarta. Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Salemba Medika, Jakarta. Suherni. 2009. Perawatan Masa Nifas. Fitramaya, Jogjakarta. Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung. Weni. 2009. ASI Menyusui dan Sadari. Nuhamedika, Jogjakarta. 7