UNIVERSITAS NEGERI PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan

MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS SEKOLAH

MANAJEMEN DAN PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (Studi Pada SD di Kota Makassar)

PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMK TRI DHARMA KOSGORO 2 PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini setiap tahunnya menerima siswa baru sebanyak 180 siswa, serta sekolah

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Tata Usaha SMPN 9 Cimahi

MANAJEMEN PESERTA DIDIK MANAJEMEN / ADMINISTRASI PENDIDIKAN/SEKOLAH MANAJEMEN PENDIDIKAN PENGERTIAN MPD. Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik)

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB II LANDASAN TEORI. danmenggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

Hal : Penawaran khusus Program Otomasi Administrasi Sekolah. Sehubungan dengan semakin kompleksnya kebutuhan administrasi Sekolah,

A. Latar Belakang Masalah

Menentukan norma kenaikan kelas

PERSEPSI GURU TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS II KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. logis, kreatif serta mampu menggunakan nalarnya untuk memperoleh,

BAB I PENDAHULUAN. diukur menggunakan instrumen yang relevan. Banyak faktor yang

BAB II MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI SUMBER DAYA ALAM. 1. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick

Tugas Kepala Sekolah Oleh : M. H. B. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH ALAM. Hidayatul Mufidah 1 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. berlangsung secara efektif menurut Setiawan, dkk (2007: 111) adalah sebagai

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN SISWA BARU (PSB) TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KOTA TANJUNGPINANG

BAB V - Manajemen Tenaga Pendidikan. Manajemen Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu lembaga tidak langsung menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

Jurusan Kesehatan Lingkungan ( Diploma III) Dengan Akreditasi B oleh LAM - PT KES

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan

MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS PATRIA BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

peraturan yang guru berikan. Guru juga dapat memberikan penjelasan kepada siswa hubungan antara sikap disiplin belajar dengan prestasi sehingga hal

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN SEKSI PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BIDANG KETENAGAAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO

BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Priadi Surya, M.Pd. Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas NegeriYogyakarta

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Pendapatan Orang Tua. a. Pendapatan. Wahyu Adji (2004: 3) mengatakan bahwa pendapatan atau

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. a. Latar Belakang b. Perumusan Masalah

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013

TUGAS SETIAP MASING-MASING BAGIAN SEKOLAH SMA N 1 Ambarawa

BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi yang dilakukan Guru Fiqh dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini mengalami kemajuan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 SEMARANG

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI

Dosen Pembimbing PPL. Mada Sutapa, M.Si. Disusun Oleh : Christian Hosky Marak

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

PENELUSURAN SISWA BERPRESTASI AKADEMIK (PSBA) DAN PENELUSURAN SISWA BERTALENTA (PSBT) MAN 1 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya sadar dan terencana agar peserta

MANAJEMEN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR HARAPAN NUSANTARA DENPASAR-BALI

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya Pemerintah dalam rangka menunjang lajunya

BAB V PENUTUP. diambil kesimpulan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (Guru) di. SMK Muhammadiyah Kartasura telah berjalan dengan baik walaupun belum

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi dalam arti yang luas diciptakan oleh dunia pendidikan akan

HUBUNGAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK DENGANKELANCARAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

MATA PELAJARAN. Pengembangan Diri 13. Bimbingan dan Konseling B 14. Ketrampilan Menjahit B 15. Olahraga B 16. Keagamaan B 17.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya). 2. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.

GRIYA BUMI ANTAPANI 13 BANDUNG MEMBUKA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR : 2349/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Rekrutmen Siswa Baru pada Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

Transkripsi:

TUGAS ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN TENTANG PENGERTIAN DAN PROSES ADMINISTRASI PESERTA DIDIK OLEH : NAMA : ELSA RADIATI NIM : 1305591 PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016 A. Pengertian Administrasi Peserta Didik Secara etimologis, kata manajemen (administrasi) merupakan terjemahan dari kata management (bahasa ingris). Kata management sendiri berasal dari kata manageatau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan, yakni kegiatan piker (mind) dan kegiatan tindaklaku (action). (sahertian dalam ali imron, 2012: 4). M. Dachnel kamars (2004: 3) mengemukakan administrasi adalah proses memyelesaikan sesuatu oleh sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Menurut nurhadi (dalam hadiyanto, 2014: 28) administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efesien. Lebih lanjut nurhadi mengemukakan bahwa dalam rangkaian kegiatan tersebut terdapat beberapa bidang yang dikelola. Salah satu di antaranya adalah bidang perserta didik. Atau dapat dikatakan bahwa menajemen peserta didik merupakan bagian dari manajemen (administrasi) pendidikan. Sedangkan menurut ngalim purwanto (2010: 3) administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan penciptaan tujuan pendidikan. Manajemen peserta didik menurut knezevich (dalam ali imron, 2012: 6) adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan,

pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik: mulai dari peserta didik itu masuk sekolah sampai dengan mereka lulus. Yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan dengan peserta didik secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik. Administrasi peserta didik adalah proses pengurusan serta layanan dalam hal-hal yang berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan selama murid berada di sekolah, sampai dengan murid menamatkan pendidikannya. Administrasi peserta didik dilaksanakan melalui upaya menciptakan suasana yang kondusif untuk terjadinya proses belajar yang efektif. Tugas kepala sekolah dan para guru adalah memberikan layanan dengan memperlihatkan apa yang dibutuhkan, dirasakan dan dicita-citakan murid dalam batas kewenangan, keinginan serta peraturan dan ketentuan sekolah yang berlaku. Administrasi peserta didik merupakan kegiatan pencatatan murid dari proses penerimaan hingga murid tamat dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau sebab lain. B. Proses administrasi peserta didik Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka administrasi peserta didik dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan administrasi pada awal tahun pelajaran, administrasi selama tahun pelajaran dan administrasi akhir tahun pelajaran.

1. Kegiatan awal tahun pelajaran Kegiatan awal tahun pelajaran yang dilaksanakan setiap sekolah adalah melaksanakan penerimaan murid baru. Penerimaan murid adalah proses seleksi dan pencatatan murid yang memasuki sekolah tertentu setelah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu. Kegiatan-kegiatan dalam penerimaan murid baru ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu : a. Penetapan daya tampung Penetapan daya tampung dimaksudkan untuk mengetahui banyak murid yang akan diterima sesuai dengan kemampuan sekolah. Penetapan daya tampung dilakukan dengan antara lain mempertimbangkan jumlah ruangan/kelas, meja dan kursi yang tersedia serta murid yang tinggal dikelas. b. Penetapan syarat-syarat murid baru Sekolah biasanya menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon murid sebelum calaon murid itu mendaftarkan diri disekolah yang dimaksud. Persyaratan utama untuk memasuki sekolah dasar adalah umur. Calon murid harus berumur enam tahun untuk dapat diterima di sd. Akan tetapi sekolah masih harus mendahulukan calon murid yang lebih dari dari enam tahun, jika itu masih ada. Sesuai dengan peraturan wajib belajar, semua anak yang telah memenuhi syarat umur, seharusnya dapat ditampung disekolah dasar. c. Pembentukan panitia/petugas penerimaan murid baru Beberapa tugas yang dilaksanakan oleh panitia penerimaan murid baru ini adalah: a) Menerima pendaftaran calon murid baru. Kemudian membuat daftar calon siswa baru. Format ini untuk merangkum data pendaftaran siswa

baru. Data yang terkumpul dalam ini digunakan untuk mengambil keputusan diterima atau tidaknya calon siswa di kelas. b) Melakukan seleksi terhadap calon murid. c) Bersama-sama kepala sekolah mengumumkan hasil seleksi. d) Mendaftar ulang para calon murid yang dinyatakan lulus seleksi. e) Melaporkan pertanggung jawaban pelaksanaan penerimaan murid baru kepada kepala sekolah. f) Membuat daftar siswa baru kelas i. Siswa yang diterima dimasukkan di format ini dan dilaporkan kepada cabdindik kecamatan sebagai bahan pertimbangan menganalisis daya tampung sekolah-sekolah diwilayahnya dan untuk menghitung jumlah format buku laporan penilaian (rapor). 2. Selama tahun pelajaran Kegiatan/langkah lebih lanjut setelah murid diterima di sekolah adalah membina murid tersebut sehingga berkembang kemampuannya secara maksimal sesuai dengan tujuan sekolah. Pembinaan murid dilakukan agar murid mengenal lingkungan tempat belajar mereka, dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntunan sekolah. Dengan pemahaman terhadap lingkungan itu diharapkan dapat tercipta suatu keadaan di mana murid lebih tertib dan lebih mementingkan tugas-tugas belajarnya, dibandingkan dengan kegiatan pribadi lainnya di sekolah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan murid ini adalah : a. Orientasi untuk murid baru Kegiatan-kegiatan yang diberikan dalam masa orientasi adalah : a) Perkenalan

Semua murid baru diperkenalkan kepada kepala sekolah, guru kelas, guruguru dan staf sekolah lainnya serta kakak-kakak kelas mereka. Guru kelas perlu menciptakan situasi sehingga murid baru saling mengenal satu dengan yang lainnya. b) Penjelasan tata tertib sekolah Penjelasan tata tertib sekolah dilakukan pada awal pendidikan atau tahun ajaran. Hal ini penting untuk diperhatikan karena tatatertib sekolah adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk sikap dan disiplin murid. c) Penjelasan tentang fasilitas sekolah Penjelasan tentang fasilitas yang dimiliki oleh sekolah dimaksudkan agar murid mengetahui kegunaan dan aturan yang ditaati dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Fasilitas yang penting untuk diinformasikan kepada murid di antaranya adalah : perpustakaan, alat-alat uks, alat-alat olahraga dan alat-alat yang dapat digunakan untuk memupuk kreatifitas murid di bidang kesenian. b. Peraturan kehadiran murid Rajin dan tidaknya murid dapat diketahui dengan melihat hasil pencatatan kehadiran mereka setiap hari. Kerajinan murid dapat digunakan untuk bahan pertimbangan penilaian dan atau kenaikan kelas murid. Oleh karena itu laporan kehadiran murid di sekolah dasar mutlak diperlukan. Kepala sekolah dan guru kelas bersama-sama memikul tanggung jawab dalam hal mengurus administrasi kesiswaan khususnya dalam menghimpun, mencatat, dan memelihara data atau informasi mengenai seluruh aspek perkembangan siswa. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan kehadiran murid ini di antaranya adalah :

Beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan kehadiran murid ini di antaranya adalah : a) Papan absensi harian murid Papan absensi harian murid per kelas berukuran 30 cm x 50 cm ditempelkan pada masing-masing dinding kelas dan diisi oleh guru kelas. Papan itu diisi nama siswa yang tidak masuk hari itu secara berurutan lengkap dengan alasannya. Hal ini dimaksudkan agar para murid dan guru dengan cepat mengetahui dan mengingat murid yang tidak dapat belajar pada hari yang dimaksud. b) Buku absensi harian murid Buku ini dimiliki oleh semua guru kelas. Data ini dapat mereka gunakan untuk bahan pertimbangan laporan kemajuan belajar murid. Contoh buku absensi ini dapat dilihat pada lampiran. c) Buku rekapitulasi absensi harian murid sekolah Buku absensi ini merupakan rekapitulasi papan absensi siswa tiap kelas, buku ini berada di ruang kepala sekolah. d) Papan rekapitulasi absensi harian murid sekolah Papan absensi harian murid sekolah diletakkan dikantor kepala sekolah. Papan absensi ini merupakan rekapitulasi papan absensi harian murid tiap kelas. Contoh papan absensi ini dapat dilihat pada lampiran. c. Promosi dan mutasi murid a) Prinsip-prinsip promosi b) Mutasi c) Prosedur mutasi

Promosi atau kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari suatu kelas ke kelas lainnya yang lebih tinggi setelah memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Promosi/kenaikan kelas dilaksanakan dengan berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama antara semua guru dan kepala sekolah dalam rapat kenaikan kelas. Keputusan kenaikan kelas ini hendaknya diambil dari landasan yang mewakili sosok siswa secara utuh, baik ditinjau dari ranah kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Promosi harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati dalam arti harus dipertimbangkan beberapa prinsip dasar yang periling, yaitu bahwa: a) Promosi harus dilaksanakan atas dasar pertimbangan keadaan siswa secara pribadi. b) Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai oleh siswa. c) Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai siswa. d) Promosi harus mempertimbangkan mata pelajaran-mata pelajaran yang akan ditempuh siswa di kelas yang lebih tinggi. Mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu. Mutasi adalah hak setiap siswa, oleh karena itu sekolah harus dapat memberi kesempatan kepada siswanya yang akan menggunakan haknya itu. Mutasi harus dilakukan melalui prosedur tertentu dan dicatat oleh kedua sekolah, sekolah asal dan sekolah tujuan. d. Tata tertib sekolah Tata tertib sekolah merupakan salah satu alat yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih siswa agar dapat mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah dapat diberikan antara lain melalui ganjaran dan hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang bersifat menyenangkan yang diterima siswa karena berprestasi, berusaha dengan balk atau bertingkah

laku yang dapat dijadikan contoh bagi yang lam. Sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena mereka bertingkah laku yang tidak pada tempatnya (carolyn, 1984). Kalau ganjaran diberikan untuk membuat siswa melakukan hal yang positif, maka hukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera atau tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif. Hukuman diberikan kepada siswa dalam batas-batas yang wajar, sehingga misi mendidik siswa tercapai. e. Ganjaran dan hukuman Ganjaran adalah imbalan yang menyenangkan yang diterima murid karena prestasinya dalam berusaha untuk mengerjakan sesuatu. Hukuman adalah imbalan yang tidak menyenangkan yang harus diterima murid akibat tingkah laku mereka dinilai sekolah tidak pada tempatnya. C. Instrumen administrasi peserta didik (manual & elektronik). Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya administrasi kesiswaan maka perlu ditunjang oleh berbagai instrumen atau alat kelengkapan yang diperlukan. Instrumen yang dimaksud antara lain breupa buku-buku, formatformat yang digunakan untuk merekam semua data dan informasi yang berkenaan dengan siswa. Adapun instrumen-instrumen yang dimaksud antara lain : a Buku induk Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya memuat semua informasi yang dianggap lengkap mengenai keadaan siswa. Informasi tersebut dapat meliputi identitas pribadi siswa sampai pada informasi

mengenai nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh siswa selama belajar di sekolah yang bersangkutan. Buku induk ini sangat penting dimiliki oleh setiap sekolah karena melalui buku induk ini akan dapat diketahui berapa jumlah siswa yang terdaftar, identitas siswa secara lengkap. b Buku klaper Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannnya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu. Daftar nilai juga tercatat. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun menurut abjad. c Buku /daftar keadaan siswa Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah. Biasanya gambaran keadaan siswa di suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya. d Daftar hadir siswa Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti kegiatan di sekolah. e File penyimpan berkas siswa Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik oleh sekolah, misalnya foto copy sttb, akte kelahiran, surat keterangan pindah dan sebagainya. Semua berkas itu sebaiknya dibundelkan menurut kelompok masing-masing, sehingga berkas itu akan mudah ditemukan bila diperlukan. Menurut arikunto (1988), catatan tentang data siswa di sekolah dibedakan atas dua jenis yaitu :

a. Catatan data siswa untuk sekolah, yang meliputi: buku induk, buku kleper, catatan tata tertib sekolah, yaitu kumpulan semua peraturan (bersifat umum dan khusus, ada yang dari pemerintah dan ada dari produk sekolah itu sendiri). b. Catatan siswa untuk masing-masing kelas yaitu: buku kelas yang merupakan cuplikan dari buku induk, buku presensi kelas, buku catatan bimbingan dan konseling, buku catatan prestasi murid, yang meliputi buku daftar nilai dan buku lagger, buku rapar dan buku mutasi. D. Peran guru dalam administrasi peserta didik. Diantara peranan guru dalam pengelolaan murid diantaranya adalah sebagai berikut: a Guru dapat dilibatkan dalam penerimaan murid baru, dengan menunjuk mereka sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas. b Peranan yang besar dalam masa orientasi dipegang oleh guru kelas satu, disamping kepala sekolah. Tugas guru adalah membuat murid dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena kekeliruan dalam orientasi dapat c Untuk pengaturan kehadiran murid di kelas, guru pun mempunyai andil yang besar. d Guru harus mampu menciptakan suasana yang mendorong timbulnya motivasi murid untuk senantiasa berprestasi tinggi. e Guru juga harus berperanan besar dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, karena di sekolah merupakan masa

pembentukan disiplin yang sangat menentukan untuk masa selanjutnya. Untuk membuat murid disiplin, guru diharapkan mampu menjadi contoh atau panutan bagi murid-muridnya.