BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan khususnya sebagai bahan oleopangan dan oleokimia. bahan oleopangan, minyak kelapa digunakan untuk minyak goreng dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Deskripsi ASAM LAURAT DARI BUAH KELAPA SEBAGAI ANTI BAKTERI HASIL HIDROLISIS ENZIMATIS MENGGUNAKAN LIPASE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH SUHU DAN LAMA HIDROLISIS SANTAN KELAPA TERHADAP KADAR ASAM LAURAT (MENGGUNAKAN ENZIM LIPASE ENDOGENEUS)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ester gula asam lemak merupakan non-ionik emulsifier yang bersifat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri dunia menganalisa peningkatan pasar emulsifier. Penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau santan dalam sayur-sayuran. Minyak kelapa murni mengandung asam laurat

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

BAB I PENDAHULUAN. atau menguntungkan yaitu, bakteri patogen dan bakteri non patogen. Bakteri

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR. Lipase merupakan enzim yang berperan sebagai katalis dalam proses

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

Bab III Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

BAB I PENDAHULUAN. dan Nigeria sering menggunakan kombinasi obat herbal karena dipercaya

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METANOLISIS MINYAK SAWIT DENGAN KATALIS ENZIM LIPASE PSEUDOMONAS CEPACIA YANG DIIMOBILISASI

Transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit dengan EtOH pada pembuatan digliserida sebagai agen pengemulsi

SUHU OPTIMUM UNTUK AKTIVITAS EKSTRAK KASAR ENZIM LIPASE DARI KECAMBAH BIJI JARAK KEPYAR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Tujuan Percobaan

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 11,4 juta ton dan 8 juta ton sehingga memiliki kontribusi dalam

BAB I PENGANTAR. dapat menghemat energi dan aman untuk lingkungan. Enzim merupakan produk. maupun non pangan (Darwis dan Sukara, 1990).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan harga BBM membawa pengaruh besar bagi perekonomian bangsa. digunakan semua orang baik langsung maupun tidak langsung dan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Esterifikasi Asam Lemak Bebas Dari Minyak Goreng Bekas

HIDROLISIS ASAM LEMAK DARI BUAH SAWIT SISA SORTIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Enzim adalah senyawa protein yang dihasilkan oleh berbagai jenis

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

BAB I PENDAHULUAN. Margarin merupakan salah satu produk berbasis lemak yang luas

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

TINJAUAN PUSTAKA Asam Lemak Laurat

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA MELALUI PROSES TRANS-ESTERIFIKASI. Pardi Satriananda ABSTRACT

PEMANFAATAN BIOMASSA KECAMBAH BIJI WIJEN SEBAGAI SUMBER LIPASE UNTUK HIDROLISIS MINYAK SAWIT SKRIPSI

SKRIPSI. Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Enzim dan Rasio Mol Substrat terhadap Kecepatan Reaksi. Oleh DAVID ARDHIAN F

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Erlenmeyer 250 ml Pyrex. Kondensor kolom hempel

I. PENDAHULUAN. produksi biodiesel karena minyak ini masih mengandung trigliserida. Data

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

ANALISA RESPON PERMUKAAN PADA SINTESA BIOMONOSTEARAT

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Amilase, Zea mays L., Amonium sulfat, Fraksinasi, DNS.

I. PENDAHULUAN. Metil ester sulfonat (MES) merupakan golongan surfaktan anionik yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. fase lemak (O Brien, 2009). Banyak minyak nabati yang telah dimodifikasi untuk

A. Sifat Fisik Kimia Produk

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA

INTERESTERIFIKASI INTERESTERIFIKASI 14/01/2014

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

BAB V PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

BAB I PENDAHULUAN. gugus hidrofilik pada salah satu sisinya dan gugus hidrofobik pada sisi yang

BAB 2 DASAR TEORI. Universitas Indonesia. Pemodelan dan..., Yosi Aditya Sembada, FT UI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Biodiesel Dari Minyak Jelantah Dengan Menggunakan Metil Asetat Sebagai Pensuplai Gugus Metil. Oleh : Riswan Akbar ( )

PERBANDINGAN PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN VARIASI BAHAN BAKU, KATALIS DAN TEKNOLOGI PROSES

LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN MONO DAN DIACYLGLYCEROL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN PROSES GLISEROLISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN (Ditjen Perkebunan, 2012). Harga minyak sawit mentah (Crude Palm

METANOLISIS MINYAK KOPRA (COPRA OIL) PADA PEMBUATAN BIODIESEL SECARA KONTINYU MENGGUNAKAN TRICKLE BED REACTOR

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Sifat Fisikokimia Bahan Baku

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. massa koloni bakteri kompleks yang terorganisasi dalam matriks intermikrobial

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan mutlak yang diperlukan dalam kehidupan UKDW

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

4. PEMBAHASAN Kadar Lemak dan Kadar Air

Prarancangan Pabrik Metil Ester Sulfonat dari Crude Palm Oil berkapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu sumber minyak nabati yang sangat potensial dikembangkan khususnya sebagai bahan oleopangan dan oleokimia. Sebagai bahan oleopangan, minyak kelapa digunakan untuk minyak goreng dan sebagainya, sedangkan sebagai bahan non pangan (oleokimia) dapat berupa asam lemak, metil ester, lemak amina, gliserin, dan masih banyak lagi jenis jenis yang lain. Minyak kelapa merupakan sumber utama asam lemak terutama asam laurat. Asam laurat pertama kali ditemukan dalam minyak kelapa oleh Prof. Dr.John J Kabara, dari Departement of Chemistry and Pharmacology, Michigan State University, Amerika, tahun 1960an. Didalam 1 liter minyak kelapa dapat menghasilkan 450 500 gram asam laurat. Asam laurat merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam kelapa yang didapatkan dari proses hidrolisa. Asam lemak yang diperoleh dari hidrolisis minyak kelapa memiliki kemampuan antibakteri. Asam lemak ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri diantaranya Streptococcus, Candida, S. aureus, S. epidermis, Micrococci. (Qoyimah, 2015). Selain itu asam laurat juga memiliki sifat dapat melarutkan membrane virus sehingga akan menggangu kekebalan virus. Hal ini akan membuat virus tersebut inaktivasi. (Pujiati, 2012) Pada tahun 1995 Prof.Dr.Mary Gertrude Enig,Ph.D. (Ahli Biokimia dan Nutrisi, dari USA) melaporkan asam laurat pada minyak kelapa yang masuk ke

dalam tubuh diubah menjadi monolaurin (senyawa antivirus) atau sebuah senyawa monogliserida yang diperoleh bayi dari air susu ibu. Monolaurin mampu mengatasi infeksi virus, bakteri, dan protozoa (Shopie, 2015). Senyawa monolaurin dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi enzimatis. Reaksi ini berlangsung antara gliserol dengan asam laurat dan katalis lipase. Penelitian sintesis monolaurin dengan reaksi enzimatis telah banyak dilakukan sebelumnya, antara lain Damstrup et al. (2005) dan (2006) telah melakukan penelitian memproduksi monoasilgliserol (MAG) secara enzimatis. Monterio et al. (2003) melakukan penelitian reaksi esterifikasi enzimatis dengan substrat asam laurat dan gliserol dalam system homogenus dengan katalis enzim Lipozyme IM. Kemudian, Haryati dkk (2007, tidak dipublikasikan) melakukan penelitian reaksi esterifikasi yang dilakukan dengan mereaksikan substrat yaitu asam lemak laurat dan gliserol. Wijen (Sesamum indicum L.) merupakan komoditas pertanian yang sangat potensial sebagai penghasil minyak nabati yang dibutuhkan dalam industri kosmetik, farmasi, makanan, dan lain-lain. Wijen mendapat julukan The Queen of Oil Seeds Crops, yang mencerminkan bahwa biji wijen memiliki kandungan gizi yang tinggi dan berdampak positif bagi konsumennya (Handajani, 2006). Salah satu pemanfaatan wijen adalah dapat membantu mempercepat reaksi esterifikasienzimatis karena biji wijen banyak mengandung enzim lipase (Suhendra, 2006). Lipase merupakan jenis enzim hidrolase yang dapat menghidrolisis ikatan gliserida dalam trigliserida pada minyak dan lemak. Namun, pada kondisi tertentu, lipase juga dapat mengkatalisis reaksi kebalikan dari hidrolisis, yaitu

reaksi esterifikasi. Oleh karena itu, lipase dapat digunakan untuk mengkatalisis reaksi esterifikasi antara gliserol dengan asam laurat dari minyak kelapa. Dalam penelitian ini digunakan enzim lipase yang berasal dari ekstrak kecambah biji wijen (Sesamum indicum L.). Menurut Hikmah dan Zuliyana (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi esterifikasi diantaranya: 1. Waktu reaksi Semakin lama waktu reaksi maka kemungkinan kontak antar zat semakin besar sehingga akan menghasilkan konversi yang besar. 2. Pengadukan Pengadukan akan menambah frekuensi tumbukan antara molekul zat pereaksi dengan zat yang bereaksi sehingga mempercepat reaksi dan reaksi terjadi sempurna. 3. Konsentrasi Katalis (enzim) Katalis berfungsi untuk mengurangi tenaga aktivasi pada suatu reaksi sehingga pada suhu tertentu harga konstanta kecepatan reaksi semakin besar. Oleh karena itu untuk mengetahui hasil terbaik dari proses esterifiksi minyak kelapa terhidrolisis secara enzimatis, maka perlu dilakukan studi perbandingan konsentrasi penambahan enzim lipase ekstrak kecambah wijen serta lama inkubasi dalam proses esterifikasi minyak kelapa.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Berapa penambahan konsentrasi ekstrak enzim lipase kecambah biji wijen yang dibutuhkan untuk proses esterifikasi minyak kelapa terhidrolisis 2. Bagaimana pengaruh lama inkubasi dalam proses esterifikasi minyak kelapa terhidrolisis 1.3 Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu : 1. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak enzim lipase kecambah biji wijen yang ditambahkan maka reaksi esterifikasi yang terjadi semakin baik dan cepat 2. Lama inkubasi berpengaruh terhadap proses esterifikasi minyak kelapa terhidrolisis 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi ekstrak enzim lipase kecambah biji wijen yang sesuai untuk proses esterifikasi minyak kelapa terhidrolisis 2. Untuk mengetahui pengaruh lama inkubasi terhadap proses esterifikasi minyak kelapa terhidrolisis

1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan nilai jual lebih terhadap hasil olahan kelapa 2. Menghasilkan monogliserida (monolaurin) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat - obatan dan berbagai olahan yang bermanfaat bagi kesehatan. 3. Mengetahui penambahan konsentrasi ekstrak enzim lipase kecambah biji wijen yang sesuai untuk proses estrifikasi minyak kelapa terhidrolisis 4. Mengetahui pengaruh lama inkubasi terhadap produk yang dihasilkan dalam proses esterifikasi minyak kelapa terhidrolisis