Laporan Praktikum Kimia Fisika 1 Refraktometer

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I PEMERIKSAAN KESALAHAN-KESALAHAN. Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : Kelompok : IV.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I DIAGRAM TERNER (SISTEM ZAT CAIR TIGA KOMPONEN)

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Waktu dan Tempat

Ajeng Dhelya.A Andre Wahyu.A Iqbal Rajeffath Luviandy Pratama. Novi Nur A.N Rafli Burnama Sabila Dwipa.L Wulan Purnama.S

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

BERAT JENIS ZAT CAIR DAN ZAT PADAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

PENGUJIAN KUALITAS MINYAK GORENG KEMASAN, CURAH YANG BEREDAR DI DAERAH PANAM PEKANBARU DAN MINYAK GORENG JELANTAH BERDASARKAN SIFAT FISIKA

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

PENGUKURAN DI LABORATORIUM (POLARIMETRI)

SPEKTROMETER. I. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan mampu menggunakan spectrometer untuk menentukan panjang gelombang cahaya

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

A. LEMBAR IDENTITAS 1. Nama : 2. Nim : 3. Kelas : Geotermal IIA 4. Jurusan/Prodi : Fisika Geotermal 5. Kelompok : 1 6. Judul Percobaan : Indeks Bias

DISPERSI DAN DAYA PEMECAH PRISMA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II POLARIMETRI

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

Antiremed Kelas 12 Fisika

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

MENENTUKAN KEMURNIAN LARUTAN MELALUI INDEKS BIAS DARI BEBERAPA MADU. Elisa Kasli 1, Rida Royani 2.

Fisika Optis & Gelombang

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

LAMPIRAN B PERHITUNGAN. 1. Menghitung Perhitungan Mikroba Selama Proses Fermentasi

PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

PENGUKURAN DI LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

BAB IV METODE PENELITIAN

1. Sudut kritis dan pemantulan sempurna

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

DAFTAR ISI PENDAHULUAN BAB I

PEMBELAJARAN INDEKS BIAS MELALUI PRAKTIKUM OPTIK (PADA ZAT CAIR)

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS

Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA. Tegangan Permukaan. Disusun oleh: Wawan Gunawan

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

2. SISTEM OPTIK DALAM FOTOGRAMETRI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 hingga Maret 2015.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

DASAR PENGUKURAN FISIKA

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.

Fraksi mol tiga komponen dari sistem terner (C = 3) sesuai dengan X A + X B + Xc =

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

Cara Penentuan Nilai BRIX kadar gula Dalam Tanaman Tebu. Oleh: Khairul Nurcahyono

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

fisika CAHAYA DAN OPTIK

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... viii PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR... ix GLOSARIUM...

Titik Leleh dan Titik Didih

Minyak terpentin SNI 7633:2011

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Laporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS

Pemanfaatan Biji Mangga Madu sebagai Minyak dengan Metode Ekstraksi

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

Lampiran 1 surat ijin uji coba validitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Metode Penelitian. Ekstraksi Minyak Biji Kamandrah Metode Pengempaan

1. Pembiasan Cahaya pada Prisma

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

SIFAT DAN PERAMBATAN CAHAYA. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

Deskripsi Mata FISIKA DASAR I / FI321

Laporan Praktikum KI3141 Kimia Fisik Percobaan G-3 Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du Nouy. : Gayatri Ayu Andari NIM :

DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi.

VOLUME MOLAR GAS. I. TUJUAN Menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

Transkripsi:

Laporan Praktikum Kimia Fisika 1 Refraktometer Oleh : I Gede Dika Virga Saputra (1108105034) Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana 2013 Abstrak Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui prinsip kerja alat refraktometer khususnya refraktometer abbe, mengetahui besarnya indeks bias suatu senyawa menggunakan refraktometer abbe dan mengukur densitas suatu senyawa. Penentuan nilai indeks bias dilakukan dengan mengukur aquades sebagai standar pengukuran. Setelah diketahui besar indeks bias aquades kemudian dilakukan pengukuran pada zat A, zat B, zat C dan zat D. Kemudian penentuan densitas dengan menggunakan piknometer. Hasil dari pengamatan dan pengukuran menunjukkan indeks bias dan densitas yang berbeda-beda. Adapun urutan nilai indeks bias dari kelima zat dari yang terbesar hingga terkecil yaitu zat C > zat A > zat B > zat D > aquades dan urutan densitas kelima zat dari terbesar sampai terkecil yaitu zat > zat B > zat A > zat D > zat C. Faktor yang mempengaruhi indeks bias diantaranya kerapatan, sudut kritis dan kecepatan cahaya Kata kunci : refraktometer abbe, piknometer, indeks bias, densitas, faktor pengaruh, Pendahuluan Refraktometer adalah alat untuk mengukur indeks bias suatu zat. Definisi indeks bias cahaya suatu zat adalah kecepatan cahaya didalam hampa dibagi dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias juga dapat disebut sebagai bilangan yang menunjukkan perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias cahaya yang melewati suatu media. Kebanyakan obyek yang dapat dilihat, tampak karena obyek itu memantulkan cahaya kemata kita. Pada pantulan yang paling umum terjadi, cahaya memantul kesemua arah disebut sebagai pantulan baur. Refraktometer ada berbagai jenis diantaranya refraktometer Abbe. Refraktormeter Abbe adalah alat pengukur indeks bias suatu zat cair yang mempunyai indeks bias antara 1,3 dan1,7. Refraktometer Abbe dilengkapi dengan bak temostat yang berfungsi untuk menjaga dan mengatur suhu saat pengukuran indeks bias. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan prisip kerja pada pengukuran sudut kritis. Pada refraktometer terdapat sinar putih dan kompresor Abbe yang berfungsi untuk menajamkan batas medan yang terang dan gelap, kemudian teleskop diatur untuk membuat batas tersebut tepat dengan interseksi garis silang sudut mata. Refraktometer Abbe terdiri dari sebuah teleskop dengan dua prisma pembias P dan P, dua prisma amici K 1 dan K 2 dan cermin datar sebagai pemantul. Objek yang akan diukur indeksnya diletakkan diantara prisma P dan P. Tiap sistem prisma K 1 dan K 2 terdiri dari masing-masing tiga prisma yang

ditempelkan, sistem ini dinamakan kompensator. Tiga prisma ini terdiri dari dua buah lensa korona dan satu buah lensa flinta. Kompensator berfungsi untuk menjadikan Pada suhu tertentu, indeks bias air memiliki nila nd tertentu. Pada suhu 30 C nilai nd air adalah 1,3320. Bahan dan Metode Pada percobaan kali ini alat-alat yang digunakan diantaranya refraktometer Abbe, pipet tetes, piknometer dan neraca digital. Bahan-bahan yang digunakan seperti aquades, Zat A, Zat B, Zat C dan Zat D. sinar polikromatik menjadi (spektrum) sinar monokromatik dari suatu sumber cahaya. Gambar 1. Pemantulan cahaya Indeks bias zat cair yang akan diamati harus lebih kecil dari indeks bias n. Besar n tergantung daripada panjang gelombang cahaya monokromatik yang digunakan. Cahaya yang digunakan adalah cahaya kuning. Cahaya kuning yang melewati kompensator akan diteruskan tanpa mengalami deviasi. Dispersi dapat menjadi nol, bila alas kedua prisma amici ini sejajar dan saling terbalik. Tiap kali pengukuran n, kompensator disetel sedemikian rupa sehingga batas terang dan gelap dalam teleskop tidak terlihat adanya warna lagi. Bila suatu bahan dengan indeks bias n ditempelkan pada gelas prisma yang mempunyai indeks bias ng dan sudut bias A seperti yang di tunjukkan pada gambar 2 : a. Cara Kerja Refraktometer ini dilakukan dengan mengukur indeks bias aquades sebagai standar. diteteskan pada prisma sebanyak 1-2 tetes kemudian prisma ditutup lalu indeks biasnya di ukur melalui lensa, karena aquades sudah diketahui indeks biasnya maka tinggal mengukur angka tidak pasti dari aquades. Dengan memutar knop logam knurled, batas antara medan terang dan gelap dapat terlihat jelas pada teleskop., kemudian atur agar batas daerah terang dan gelap tepat berimpitan dengan titik potong dari garis silang, indeks refraksi dapat dibaca dari skala (nd). Untuk senyawa zat A, B, C dan D dilakukan hal sama. b. Pengukuran Densitas Untuk zat A, B, C dan D dilakukan pengukuran densitas dengan piknometer, dilakukan dengan menimbang berat kosong piknometer kemudian diisi dengan senyawa yang akan diukur lalu ditimbang sehingga diperoleh berat piknometer dan senyawa. Gambar 2. Pembiasan cahaya

( ) ( ) ( ) Data Pengamatan Pengukuran Refraktometer I II III Zat A 1,3346 1,3346 1,3346 Zat B 1,3333 1,3333 1,3333 Zat C Zat D 1,3323 1,3323 1,3323 Zat standar aquades dengan suhu 30 C = 1,3323 Pengukuran Densitas dengan Piknometer I II III Zat A 22,54 22,54 22,54 Zat B 22,59 22,59 22,59 Zat C 21,61 21,61 21,61 Zat D 22,42 22,42 22,42 Berat kosong piknometer 10 ml = 12,60 g Hasil Perhitungan a. Menentukan tingkat ketelitian pengukuran Dengan cara yang sama didapat hasil sebagai berikut: Jenis Zat A B C D b. Ralat Keraguan Kebenaran praktikum Dengan cara yang sama didapat sebagai berikut: Jenis Zat Ralat Kebenaran Keraguan A B C D c. Densitas ( ) ( ) 0 Dengan cara yang sama didapat sebagai berikut

Jenis Zat Massa Zat (gram) Hasil dan Pembahasan Volume Piknometer (ml) Densitas (gr/ml) 10,00 10 1,000 A 9,94 10 0,994 B 9,99 10 0,999 C 9,01 10 0,901 D 9,82 10 0,982 Dalam percobaan yang berjudul Refraktometer Abbe bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja alat refraktometer khususnya refraktometer abbe, mengetahui besarnya indeks bias suatu senyawa menggunakan refraktometer abbe dan mengukur densitas suatu senyawa. Langkah pertama dilakukan dengan mengukur indeks bias aquades sebagai standar. diteteskan pada prisma sebanyak 1-2 tetes kemudian prisma ditutup lalu indeks biasnya di ukur melalui lensa, karena aquades sudah diketahui indeks biasnya maka tinggal mengukur angka tidak pasti dari aquades. Dengan memutar knop logam knurled, batas antara medan terang dan gelap dapat terlihat jelas pada teleskop, kemudian atur agar batas daerah terang dan gelap tepat berimpitan dengan titik potong dari garis silang, indeks refraksi dapat dibaca dari skala (nd) dan diperoleh indeks bias aquades sebesar 1,3323. Untuk senyawa zat A, B, C dan D dilakukan hal sama dengan indeks bias zat A sebesar 1,3346, zat B sebesar 1,3333, zat C sebesar 1,4851 dan zat D sebesar 1,3323. Perbedaan nilai indeks bias dipengaruhi oleh sudut kritis yang terbentuk dari kerapatan yang berbeda. Dalam praktikum refraktometer ini, suhu yang digunakan dalam percobaan ini sama dengan suhu standar yaitu 29. Berdasarkan pengukuran indeks bias dengan refraktometer, nilai indeks bias terbesar adalah indeks bias zat C dengan nilai indeks biasnya yaitu 1,4851. Adapun urutan nilai indeks bias dari kelima zat dari yang terbesar hingga terkecil yaitu zat C > zat A > zat B > zat D > aquades. Perbedaan kerapatan dan indeks disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi dari masing-masing zat, jika zat cair memiliki konsentrasi lebih besar akan mempunyai kerapatan antar molekul yang lebih kecil, sehingga indeks biasnya semakin besar dan begitu juga sebaliknya. Selain kerapatan, sudut kritis juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi indeks bias. Faktorfaktor yang menyebabkan perbedaan indeks bias yaitu konsentrasi, kerapatan, sudut kritis dan kecepatan cahaya. Selain itu, dilakukan juga pengukuran densitas dengan menggunakan piknometer. Densitas atau massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Setelah dilakukan pengukuran densitas maka didapatkan densitas terbesar yaitu zat B. Adapun urutan densitas kelima zat dari terbesar sampai terkecil yaitu zat > zat B > zat A > zat D > zat C. Massa jenis/kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak faktor seperti temperatur fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan tetapi pengaruhnya sangat sedikit sehingga massa jenis suatu fluida dinyatakan sebagai konstanta/bilangan tetap. Dari densitas yang diperoleh maka dapat diketahui jenis zat dari beberapa zat seperti zat C dengan indeks bias 0,901 gr/ml adalah minyak goreng, zat D yaitu aseton.

Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Indeks bias suatu senyawa cair dapat diukur dengan menggunakan Refraktometer yang prinsip kerjanya dari pengukuran sudut kritis. Faktor yang mempengaruhi indek bias setiap zat berbeda satu dengan yang lainnya yaitu sudut kritis, kecepatan cahaya, kerapatan dan konsentrasi. Nilai indeks bias yang lebih besar dari satu menunjukkan bahwa kecepatan cahaya di dalam medium (prisma) lebih kecil daripada kecepatan cahaya dalam ruang hampa. Adapun urutan nilai indeks bias dari kelima zat dari yang terbesar hingga terkecil yaitu zat C > zat A > zat B > zat D > aquades dan urutan densitas kelima zat dari terbesar sampai terkecil yaitu zat > zat B > zat A > zat D > zat C. Anonim, 2012, Refraktometri, http://winchemistry.blogspot.com/2012/ 04/refraktometri.html. Diakses pada 24 April 2013. Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas. Alih Bahasa: Kwee Ie Tjen.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Novalita, Friska. 2010. Refraktometer Abbe. Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran Tim Laboratorium Kimia Fisika. Penuntun Praktikum Kimia Fisika II. 2013. Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana : Bukit Jimbaran Daftar Pustaka Anonim. 2008. Tegangan Muka dan Kapilaritas.http://aktifisika.wordpress.c om/2008/11/25/refraktometer. Diakses pada 25 April 2013.