Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya:

dokumen-dokumen yang mirip
V. M O D U L A S I. Gbr.V-1: Tiga sinyal sinusoidal yang berbeda. Sinyal 1 Sinyal 3. sinyal 2 t

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

Modulasi Sudut / Modulasi Eksponensial

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 3 Modulasi Amplitudo

PENDAHULUAN. Kardiawarman, Ph.D. Modul 7 Fisika Terapan 1

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

MODULASI AM, DSB, SSB dan DEMODULASI AMPLITUDO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DTG2F3. Sistem Komunikasi MODULASI ANALOG. By : Dwi Andi Nurmantris

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

Modulasi Analog. Alfin hikmaturokhman.,st.,mt S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Amplitude Modulation. SISTEM KOMUNIKASI Semester Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

TEKNIK MODULASI AMPLITUDO (AM) DAN MODULASI FREKUENSI (FM).

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Apa itu Modulasi? Proses modifikasi sinyal carrier berdasarkan sinyal input

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 4 Modulasi Frekuensi

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA

Sistem Telekomunikasi

ANALISIS DAN SIMULASI SPEKTRUM SINYAL AM DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT SINGLE SIDEBAND SUPPRESSED CARRIER (SSBSC) MENGGUNAKAN PHASE SHIFT BERBASIS OP AMP

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION ( Q A M ) Sigit Kusmaryanto,

Bahan diskusi dan tugas

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK MODULASI DIGITAL LINEAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Spektrum dan Domain Sinyal

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL

MULTIPLEKS VI.1 PENGERTIAN UMUM

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

SIGNAL & SPECTRUM O L E H : G U TA M A I N D R A. Rangkaian Elektrik Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik 2017

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

BAB II DASAR TEORI. sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Modulasi ada dua macam, yaitu modulasi

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

Teknik Telekomunikasi

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA

Amplitude Shift Keying

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 5 Modulasi Pulsa

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN A.

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

BAB II DASAR TEORI. dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan.

BAB II DASAR TEORI. 2.1Amplitude Modulation and Demodulation

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI AM MENGGUNAKAN LABVIEW

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah

Kelebihan pada sinyal sistem digital Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi :

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

MODUL 1 MODULASI ANALOG

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

Quadrature Amplitudo Modulation-8 Sigit Kusmaryanto,

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

Oleh : Dalmasius N A P.

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

BAB II DASAR TEORI. Modulasi dapat didefinisikan sebagai proses pengubahan parameter dari

MODULASI AM(DSB- SC,SSB dan VSB) SISTEM KOMUNIKASI (DTG2F3) PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

Budihardja Murtianta. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

CHAPTER 3. Gambar 3.1 menunjukkan teknik encoding dan modulation.

Modul 10 Modulator Pendahuluan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

Transkripsi:

Modulasi Amplitudo (Amplitude Modulation, AM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi ke sinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) sinyal informasi. Pada jenis modulasi ini amplituda sinyal pembawa diubah-ubah secara proporsional terhadap amplituda sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap selama proses modulasi. Bentuk Sinyal Modulasi Amplitudo (AM) Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya: Sinyal pemodulasi, untuk memudahkan analisa, diasumsikan sebagai gelombang sinusoidal juga, dengan persamaan matematisnya: dimana, Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa ωc = 2π fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa Em = amplituda maksimum sinyal pemodulasi ωm = 2π fm dengan fm adalah frekuensi sinyal pemodulasi Sinyal AM, yakni sinyal hasil proses modulasi amplituda, diturunkan dari : Menjadi, sehingga index modulasi (m) : Index modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi sinyal pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi

AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka daya sinyal termodulasi tidak maksimal. Untuk menghindari keadaan overmodulasi yaitu keadaan dimana gelombang pembawa termodulasi lebih dari 100 %, maka kita harus dapat membatasi besar-kecilnya modulasi yang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan cara menentukan nilai index modulasi (m). Pengaruh indeks modulasi terhadap proses modulasi sinyal pembawa dapat di pahami dari gambar berikut: Pengaruh Indeks Modulasi Kondisi index modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, dimana proses modulasi amplituda menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi. Spektrum sinyal AM dapat digambarkan sebagai berikut: berikut ini. Untuk tegangan sesaat termodulasi yang berhubungan dengan indeks modulasi dapat dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut V c( sin t : gelombang pembawa c m Vc( cos( ct mt) : Lower Side Band ( LSB) 2 m Vc( cos( ct mt) : Upper Side Band ( USB) 2 Alat yang dipergunakan untuk menghasilkan AM disebut modulator, seperti gambar Sinyal Informasi (f m ) Modulator Amplitudo Gelombang Pembawa termodulasi mengandung {f c, (f c + f m ), (f c + f m )} Sinyal Pembawa (f c ) Gambar Modulator Amplitudo Gelombang pembawa yang dimodulasi sinyal informasi, akan menghasilkan sinyal baru dari proses modulasi. Frekuensi-frekuensi baru disebut side frequency atau sideband (frekuensi-frekuensi sisi). Frekuensi-frekuensi sisi dihasilkan dari penjumlahan dan selisih

firekuesi pembawa dengan frekuensi informasi. Frekuensi penjumlahan disebut upper sideband USB (bidang sisi atas), sedangkan frekuensi selisih disebut lower sideband, LSB (bidang sisi bawah), Gambar Spektrum Modulasi AM f USB : f c + f m f LSB : fc - f m maka gelombang pembawa termodulasi akan mengandung 3 komponen frekuensi: Pertama, frekuensi pembawa. Kedua, penjumlahan dari frekuensi sinyal pembawa dan frekuensi sinyal pemodulasi f m yaitu (f c + f m ). Ketiga, selisih frekuensi sinyal pembawa dan frekuensi sinyal pemodulasi (f c f m ). Pada persamaan di atas, tegangan termodulasi AM yaitu frekuensi pembawa dan kedua frekuensi sisi, bentuk gelombangnya dapat diilustrasikan seperti gambar berikut dengan menggunakan Oscilloscope yang merupakan fungsi waktu (timed domain), yang memperlihatkan secara grafis penjumlahan sisi atas dan selisih sisi bawah. Sampul gelombang yang dihasilkan merupakan ciri khas berbagai tipe modulator seimbang (balanced modulator) yang digunakan untuk membentuk gelombang termodulasi amplituda. Cara lain untuk menggambarkan tiga komponen frekuensi termodulasi dapat diamati dari diagram spektrum frekuensi yang merupakan fungsi frekuensi atau sering disebut frequency domain, seperti gambar berikut.

Amplitudo tegangan/arus Amplitudo tegangan/arus Lebar pita gelombang pembawa Sinyal Informasi frekuensi tunggal Frekuensi sisi bawah Pembawa Frekuensi sisi atas f m fc-fm f c fc+fm Gambar Spektrum Frekuensi Gelombang AM Gambar Gelombang AM Kawasan Waktu (Time Domain) Lebar pita sinyal termodulasi = 6800 Hz Pembawa (f ) Lebar pita sinyal pemodula Pita sisi bawah Pita sisi atas 0 300 3400 (f c 3400) (f c 300) (f c + 300) (f c + 3400) Gambar Spektrum Gelombang AM dengan Informasi Suara

Jadi, bilamana lebar pita sinyal pemodulasi bertambah maka lebar pita gelombang termodulasi juga akan bertambah. Sistem transmisi yang baik harus mampu mengatasi perubahan lebar pita seperti ini. Gambar Penjumlahan Dua Pita Sisi