MAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN BELT CONVEYOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

RANCANG DAN BANGUN TRANSMISI CHASSIS ENGINE TEST BED SEPEDA MOTOR 10 kw

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

HASIL DAN PEMBAHASAN

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN

Tugas Akhir. Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor. Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper

Alat-alat Transportasi Padatan

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

BAB III ANALISA PERHITUNGAN

PERENCANAAN PERHITUNGAN SABUK V-BELT, BEARING, GEARBOX DAN POROS PADA MESIN HOVERCRAFT

PERANCANGAN CONVEYOR RANTAI YANG BERFUNGSI MEMBAWA AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKARBOILERPADA PABRIK GULA DENGAN KASPAITAS 42 TON/JAM SKRIPSI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

3. METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGECORAN LOGAM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULI UNTUK DIGUNAKAN PADA KOMPRESOR AC KENDARAAN PENUMPANG BERKAPASITAS 5 ORANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

MODIFIKASI SUDUT KEMIRINGAN IDLER ROLL BELT CONVEYOR DENGAN KAPASITAS 1200 TON/JAM.

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

TUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

MESIN PEMINDAH BAHAN

SKRIPSI TEKNIK PENGECORAN LOGAM

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

SELAMAT DATANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Gambar Konstruksi belt conveyor Komponen utama Belt Conveyor Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar berikut :

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

PERANCANGAN KONVEYOR RANTAI KAPASITAS 8 TON PER JAM

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009. tentang

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

RANCANG BANGUN SEPEDA RODA TIGA DENGAN KAPASITAS BEBAN ANGKUT MAKSIMAL 100 KG (PEMBUATAN)

BAB III DASAR TEORI. menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN)

TUGAS SARJANA TEKNIK PENGECORAN LOGAM

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

PROSES PERANCANGAN MESIN PERAJANG SINGKONG PROYEK AKHIR

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MESIN PEMBUAT MAKANAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN SCREW CONVEYOR KAPASITAS 100 KG/JAM

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

IHWANUDIN NIM:

PERANCANGAN MESIN PEMOTONG JENANG KAPASITAS 30 KG/JAM

PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER

BAB II LANDASAN TEORI

NAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE

ANALISA PENINGKATAN KAPASITAS BUCKET ELEVATOR DARI 500 TON PER JAM MENJADI 800 TON PER JAM DI PELABUHAN KHUSUS PT SEMEN GRESIK - TUBAN ABSTRAKSI

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM

Transkripsi:

MAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR Penyusun : 1. Rizki Wase Primawan 2112 039 011 2. Hasan Asadi 2112 039 012 3. Sonny Aditya L.H 2112 039 013 4. Eka Febriana P. 2112 039 015 5. Bima Sakti Ciptawan 2112 039 017 6. Feby Yudhianto 2112 039 018 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN PRODUKSI KERJASAMA ITS-DISNAKERTRANSDUK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pesawat pengangkat Apron Conveyor secara tepat waktu. Pesawat Pengangkat merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program studi di Jurusan D3 Teknik Mesin FTI ITS. Melalui pesawat pengangkat ini, mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami alat bantu yang dapat digunakan untuk memindahkan suatu barang. Adapun keberhasilan penulis dalam menyusun Makalah Pesawat Pengangkat ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Ir. Syamsul Hadi, MT selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah Pesawat Pengangkat, yang telah memberikan pengarahan dan pengetahuan tentang Pesawat Pengangkat. 2. Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan moral dan dukungan finansial. 3. Semua pihak yang telah terlibat baik secara langsung maupun tidak dalam penyusunan Makalah Pesawat Pengangkat. Akhir kata, penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Begitu juga makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penyusunan laporan di kemudian hari. Semoga makalah Pesawat Pengangkat ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Surabaya, 25 November 2014 Penyusun II

DAFTAR ISI Halaman Cover Kata Pengantar...ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar...iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2 1.4 Manfaat... 2 BAB 11 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Fungsi... 3 2.2 Cara Kerja... 4 2.3.Komponen... 5 2.4 Kelebihan dan Kekurangan... 12 DAFTAR PUSTAKA... 13 III

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1: Apron Conveyor... 4 Gambar 2.2: Komponen Bagian Mekanik... 5 Gambar 2.3: Drive Sprocket... 5 Gambar 2.4: Pillow Block Bearing... 3 Gambar 2.5: Drive dan Tail Shaft... 4 Gambar 2.6: Take-up Frame... 4 Gambar 2.7: Pans... 6 Gambar 2.8: Drive Feeder... 7 Gambar 2.9: Chains... 8 Gambar 2.10: Roller... 9 Gambar 2.11: Tail Wheel... 9 Gambar 2.12: Main Frame... 10 Gambar 2.13: Inlet Chute... 10 Gambar 2.14: Shear Gate... 11 Gambar 2.15: Croos Member... 11 Gambar 2.16: Frame Roller... 11 Gambar 2.17: Head Chute... 12 IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada : Kapasitas material yang ditangani Setiap conveyor memiliki kapasitasnya masing-masing dan memiliki jenis material apa yang mampu dan sesuai untuk masing masing conveyor. Jarak perpindahan material Jarak daripada pemindahan Material juga merupakan hal yang penting dan diperhitungkan, Karena tidak semua conveyor di desain untuk jarak yang jauh. Disamping itu setiap pabrik juga mempertimbangakan atas biaya yang dikeluarkan. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi Sebelum menggunakan/memilih jenis conveyor apa yang akan digunakan, tentunya harus terlebih dahulu mengetahui medan yang ada di lapangan, sehingga saat penentuan penggunaan jenis conveyor tidak salah guna agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties) Ada klafikasi tersendiri bagi tiap tiap jenis conveyor sesuai kapasitas dan kemampuanya masing-masing. Harga peralatan tersebut. Mengenai Harga adalah keputusan pabrik setelah di diskusikan dengan matang. 1

Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini akan di bahas tentang sistem kerja Apron Conveyor, komponen komponen Apron Conveyor,fungsi dan juga keuntungan dan kerugian dari Apron Conveyor. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem kerja dari Apron Conveyor? 2. Apa saja komponen dari Apron Conveyor? 3. Apa fungsi dari setiap komponen Apron Conveyor? 4. Keuntungan dari kerugian apa saja bila memakai Apron Conveyor? 1.3 Tujuan 1. Memahami sistem kerja Apron Conveyor. 2. Mengatahui komponen yang ada di Apron Conveyor. 3. Memahami fungsi dari setiap komponen Apron Conveyor. 4. Mengatahui keuntungan dan kerugian dari Apron Conveyor. 1.4 Manfaat 1. Mengerti sistem kerja Apron Conveyor. 2. Mengerti komponen Apron Conveyor. 3. Dapat mengerti fungsi Apron Conveyor. 4. Bisa mengoptimalkan kerja dari Apron Conveyor. 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian dan Fungsi Apron Conveyor Apron conveyor adalah jenis ban yang terbuat dari individu pelat apron yang dihubungkan bersama dengan engsel di bagian bawahnya, sehingga menciptakan suatu alat yang permukaan dilingkarkan di mana bahan dapat ditempatkan. Hal ini memainkan peran penting dalam beberapa industri dengan yang digunakan untuk memindahkan bahan yang berbeda dari satu lokasi ke lokasi lain. Jenis conveyor digunakan untuk memberikan sejumlah besar bahan di beberapa tahap produksi dan sangat berguna untuk transportasi bahan besar dan berat Conveyor ini digunakan untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara horizontal maupun membentuk sudut inklinasi. conveyor ini secara luas digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu bara, industri permesinan, dan banyak industri lainnya. berbeda dengan belt conveyor, apron conveyor lebih di tujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar, abrasive, dan material panas ( bahan cor, tempa, foundry sand ). Apron conveyor memiliki kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena dilengkapi dengan papan peluncur dan rantai penarik yang kuat. Geometri apron conveyor tidak jauh berbeda dengan belt conveyor, kecuali bahwa susut inklinasinya dapat mencapai 45 derajat atau lbih, jika apron dilengkapi dengan tranverse cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan radius kecil ( 5 m - 8 m ). Banyak industri menganggap konveyor apron menjadi garis hidup dalam industri mereka, termasuk manufaktur, industri pertanian, dan kimia. Dalam industri manufaktur, konveyor ini digunakan untuk menggerakkan bahan di bagian yang berbeda dalam proses manufaktur; dalam industri pertanian, mereka digunakan untuk menyampaikan butir. Sabuk apron dapat dibuat untuk memiliki dinding yang bisa ideal untuk bahan bergerak tanpa wadah, seperti pakan dan kerikil. Dalam 3

industri kimia, sabuk apron yang digunakan untuk memindahkan bahan berbahaya yang mencegah pekerja dari penanganan mereka. Gambar 2.1: Apron Conveyor (http://www.ward.ca/products.html) 2.2. Cara Kerja Conveyor apron bekerja seperti trek dari tank tempur. Piring apron tunggal tumpang tindih dan dihubungkan bersama untuk membentuk sabuk tertutup atau rantai. Mekanisme, biasanya terdiri dari beberapa rol logam, ditempatkan di dalam ban. Beberapa rol berisi pin atau gigi yang menghubungkan ke dalam lubang atau alur yang dibangun di bawah piring apron. Ketika rol putar, gigi yang terhubung ke lempeng bergerak, yang kemudian bergerak apron conveyor belt sepanjang rol. Tindakan ini mirip dengan ketika sproket yang bergerak rantai sepeda ketika pedal didorong. Operator dapat mengatur kecepatan dan arah conveyor melalui mekanisme. Karena beltnya apron conveyor membentuk lingkaran, dapat bekerja terus menerus selama mekanisme rol berubah. 4

2.3. Komponen dan Fungsinya Gambar 2.2: Komponen Bagian Mekanik Bagian Mekanik : 1. Drive Sprocket Berfungsi untuk mentransmisikan daya dari motor penggerak ke roda gigi penggerak melalui rantai conveyor sehingga apron/pan dapat bergerak. Gambar 2.3: Drive Sprocket (http://en.wikipedia.org/wiki/sprocket) 2. Pillow Block Bearing Berfungsi sebagai rumah bearing yang mana ketebalan 1 in jack screw agar akurasi poros bisa presisi. 5

Gambar 2.4 : Pillow Block Bearing (http://www.timken.com/enus/products/bearings/productlist/housedunits/typee/pages/pillowblocks.as px) 3. Drive dan Tail Shaft Berfungsi sebagai poros yang menghubungkan motor penggerak dengan roda gigi yang menggerakkan belt dari apron conveyor. Gambar 5 : Drive dan Tail Shaft (http://en.wikipedia.org/wiki/drive_shaft) 6

4. Take-up Frames Menggunakan bantalan bantal blok standar dan jack hidrolik tunggal untuk kemudahan menyelaraskan bagian ekor poros dan pengumpan tegangan rantai (untuk mengatur kekencangan rantai). Gambar 2.6: Take-up Frame (http://www.gopixpic.com/530/rockwell-steel-designs-andmanufactures- your-commercial-buildings- /http: rockwellsteelbuildings*com images gallery commercial commercialsteel-buildings-10*jpg/) 5. Pans Berfungsi sebagai bagian untuk tempat meletakkan barang atau material yang akan dipindahkan. Gambar 2.7: Pans (http://www.jorgensenconveyors.com/recycling/default.aspx?id=804) 6. Drive Feeder Sebagai reducer atau mengurangi dari kecepatan motor tetapi dapat meninggatkan torsi yang besar. 7

Gambar 2.8: Drive Feeder (http://elecon.com/index.php/products/power-transmissionsolutions/material-handling-equipment-vibrating-feeder-drive-gear-box) 7. Chains Berfungsi untuk mentransmisikan daya dari motor ke drive sprocket sehingga dapat menggerakkan pans. Gambar 2.9: Chains (http://us.123rf.com/400wm/400/400/design56/design561106/design56110 600874/9853638-bicycle-metal-link-chain-on-white-background.jpg) 8. Rollers Berfungsi untuk menahan pans agar tidak bergerak ke arah yang berlawanan sekaligus membantu menggerakkan pans pada saat ada material. 8

Gambar 2.10: Roller (http://www.takachpress.com/access/rollers.htm) 9. Tail Wheel Berfungsi seperti sprocket untuk mentransmisikan daya dari motor penggerak ke roda gigi penggerak melalui rantai conveyor sehingga apron/pan dapat bergerak. Gambar 2.11: Tail Wheel (http://www.weiku.com/products/9472521/bucket_chain_conveyor.htm l) 10. Main Frame Kerangka utama yang menyangga apron conveyor, berbentuk crossbracing memberikan struktur yang sangat kaku mampu menahan tinggi beban dan rentang panjang yang lebih besar. 9

Gambar 2.12 Main Frame (http://www.sanway-china.com/vibrating-feeder/bw-apronfeeder/#.vhlhs1c3riu) 11. Inlet Chute Bagian untuk menuangkan material atau bahan sebelum dituangkan ke pans atau wadah untuk menuangkan material ke conveyor. Gambar 2.13: Inlet Chute (http://www.jh.nl/english/products/used- machines/transportused/3276_inlet-chute-i076) 12. Shear Gate Berfungsi mengatur besar kecil ukuran Inlet Chute sesuai dengan material yang akan dipindahkan. 10

Gambar 2.14: Shear Gate (http://www.sssdynamics.com/images/default-album/slipstick-optiongates.jpg) 13. Croos Member kontruksi yang berfungsi untuk membantu menopang frame roller agar tidak melengkung karena jarak yang panjang dan beban material yang akan dipindahkan. Gambar 2.15: Croos Member (http://pix.poisonspyder.com/products/undercarriage-armor/jk-4-door- XD-Trans-Crossmember/i-XFVWPP4/0/L/18-56-020-A-hires-L.jpg) 14. Frame Roller Kerangka untuk menopang dari roller. Gambar 2.16: Frame Roller (http://rzpmc-jyk.en.made- in-china.com/productgroup/mqsngbqjityx/conveyor-roller-frame-catalog-1.html) 11

15. Head Chute Sebagai tempat atau wadah untuk menampung material yang telah dipindahkan. Gambar 2.17: Head Chute (http://conveyorsandmore.com/chutes) 16. Side Skirt dibuat dari pelat berat dengan mangan atau AR baja paduan liners pakai, yang didukung oleh kolom vertikal di ambang utama balok dan dapat memiliki pelat penutup untuk melampirkan bahan. 17. Maintenace Doors Untuk jalur akses ke semua rol di bagian dalam rangka utama jika memerlukan perbaikan. 2.4. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan : 1. Dapat digunakan untuk material kasar, material berat, bongkah besar, dan abrasive 2. Dapat untuk memindahkan material panas ( bahan cor, tempa, foundry sand ) 3. Perawatan murah 4. Dapat digunakan untuk kemiringan 25 o Kekurangan : 1. Kapasitas pengangkutan kecil 2. Bekerja searah saja 3. Kecepatan rendah 4. Pembuatan rumit 5. Biaya tinggi 6. kontruksi apron dan rantai yg berat 12

DAFTAR PUSTAKA http://www.wisegeek.com/what-is-an-apron-conveyor.htm http://caesarvery.blogspot.com/2012/11/macam-macam-conveyor.html Catalogue Heavy Duty Appron Feeders Continental Catalogue Material Handling Requirements Rexnord Catalogue Apron Plate Feeder MDD Heavy Duty 13